Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika di kemudian hari
terbukti bahwa merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, maka
Penulis,
Materai 10000
ERSI
NIM: 01.15.1012
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) pada Fakultas Syariah dan Hukum
Islam IAIN Bone, setelah meneliti dan mengoreksi secara seksama skripsi yang
Pernikahan Dibawah Umur (Studi pada KUA Kec. Tellu Siattinge)”, menyatakan
bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk
di munaqasyahkan.
Pembimbing I Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah
menurunkan beberapa kitab suci yang menjadi petunjuk bagi umat manusia,
baik secara umum maupun secara khusus, demi keselamatan umat manusia itu
sendiri. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad
saw. Nabi dan Rasul yang disandangkan sebagai raḥmatan lil ‘ālamīn, yang diutus
oleh Allah swt. untuk merubah peradaban dari yang kelam dan jahiliyah menuju
kehidupan yang terang menderang dengan cahaya sebagai rahmat bagi alam semesta
Rasa syukur atas nikmat yang tak henti-hentinya telah Allah berikan kepada
penulis sehingga mampu melakukan suatu pengkajian dan penelitian dalam bentuk
karya tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Peningkatan
Angka Pernikahan Dibawah Umur (Studi pada KUA Kec. Tellu Siattinge)” sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu di Institut Agama Islam
Proses penelitian dan penyusunan skripsi yang telah dilakukan oleh penulis,
tidak terlepas dari berbagai hambatan. Namun berkat bantuan dan aspirasi serta
motivasi dari berbagai pihak baik yang terkait secara langsung maupun secara tidak
langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu perkenankanlah
1. Kedua orang tua penulis (H.Sundu dan Hj.kayati) yang dengan sepenuh hati
iv
anak-anaknya sehingga dapat seperti sekarang ini. Semoga Allah swt. tetap
Āmīn.
2. Bapak Prof. Dr. A. Nuzul, M.Hum, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bone, Bapak Dr. Nursyiwan, S.Ag., M.Pd. selaku Wakil
Rektor I, Bapak Dr. Abdulahanaa, M.HI. selaku Wakil Rektor II dan Dr. H.
Fathurahman, M.Ag.. selaku Wakil Rektor III yang telah berusaha membina
3. Bapak Dr. Andi Sugirman, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Islam IAIN Bone, DR. Asni Zubair, S. Ag., M.Hi selaku Wakil Dekan
Fakultas beserta para stafnya yang telah membantu dan melancarkan proses
4. Ibu Dra. Hasma, M.HI. selaku Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI)
IAIN Bone beserta seluruh stafnya yang telah membantu dalam memberikan
5. Ibu Mardaniah, S.Ag., S.Hum., M.Si, selaku Kepala Perpustakaan dan seluruh
staf yang telah memberikan bantuan dan pelayanan peminjaman buku dan
6. Ibu Samsidar, S.Ag., M.HI. selaku Pembimbing I dan Bapak Ali Said, S,Sy.,
v
ilmunya baik dalam bentuk pengarahan maupun bimbingannya yang telah
7. Informan yang telah banyak membantu dengan segala informasi dan ilmunya
yang telah diberikan kepada penulis sehingga data dan informasi yang
Semoga amal baik bapak, ibu, dan saudara-saudara dapat diterima oleh Allah
swt. sebagai amal shaleh. Hanya kepadaNyalah penyusun memohon taufik dan
hidayahNya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca yang budiman di IAIN Bone serta kepada
masyarakat luas.
Penulis
ERSI
NIM: 01.15.1012
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK ix
TRANSLITERASI x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Definisi Operasional 5
E. Orisinalitas Penelitian 7
F. Kerangka Pikir 11
G. Sistematika Pembahasan 13
A. Media Sosial 14
vii
C. Usia ideal menikah 30
A. Jenis Penelitian
35
B. Lokasi Penelitian
35
C. Pendekatan Penelitian
39
41
E. Instrumen Penelitian
42
43
44
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KecamatanTelluSiattinge 51
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 71
B. Implikasi 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
diperoleh melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada hakim dan
masyarakat selaku pemohon, yakni: KUA Kec. Tellu Siattinge dan Masyarakat Kec.
Tellu Siattinge.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak media sosial
terhadap peningkatan angka pernikahan dibawah umur di wilayah KUA Kecamatan
Tellu Siattinge dan dampak media sosial terhadap peningkatan angka pernikahan
dibawah umur di wilayah KUA Kecamatan Tellu Siattinge. Adapun kegunaan
penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih dan kontribusi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak media sosial terhadap
peningkatan angka pernikahan dibawah umur (Studi pada KUA Kec. Tellu Siattinge)
yakni menggunakan beberapa dampak diantaranya dampak psikologis, pendidikan,
ekonomi, dan sosial sehingga dalam peningkatan pernikahan dibawah umur, tingkat
pernikahan dibawah umur pada wilayah KUA Kec. Tellu Siattinge berkurang
semenjak berlakunya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan telah menaikkan usia
minimal 19 Tahun antara Laki-laki dan Perempuan, menggunakan media sosial maka
pernikahan dibawah umur terus meningkat, namun semenjak berlakunya Undang-
undang Nomor 16 Tahun 2019 menjadi menurun. Pengaruh media sosial terhadap
peningkatan angka pernikahan dibawah umur membahas mengenai dampak media
sosial terhadap pernikahan dibawah umur dan usia ideal dalam melakukan pernikahan
dengan membahas mengenai tingkat pernikahan dibawah umur pada wilayah KUA
Kec. Tellu Siattinge, beserta dampak media sosial terhadap peningkatan angka
pernikahan dibawah umur di wilayah KUA Kec. Tellu Siattinge.
Transliterasi adalah pengalihan huruf dari abjad yang satu ke abjad yang
lainnya. Yang dimaksud dengan transliterasi Arab-latin dalam pedoman ini adalah
x
dengan sejumlah pertimbangan praktisi dan akademik, tim penyusun pedoman ini
Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
R.I, masing-masing Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Tim
penyusun hanya mengadakan sedikit adaptasi terhadap transliterasi artikel atau kata
sandang dalam sistem tulisan Arab yang dilambangkan dengan huruf (الalif lam
ma’arifah). Dalam pedoman ini, al- ditransliterasi dengan cara yang sama, baik ia
acuan dalam pedoman ini, mahasiswa yang menulis karya tulis ilmiah di lingkungan
secara konsisten jika transliterasi memang diperlukan dalam karya tulis ilmiah
sebagai berikut:
1. Konsonan
ب ba b Be
ت ta t Te
ث ṡa ṡ es (dengantitik di atas)
ج Jim j Je
ح ḥa ḥ ha (dengantitik di
د dal d De
ذ żal ż zet (dengantitik di atas)
xi
ر Ra r Er
ط ṭa ṭ bawah) di
te (dengantitik
ظ ẓa ẓ bawah) di
zet (dengantitik
ع ‘ain ‘ apostrofterbalik
غ gain g ge
ف Fa f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ka
ل lam l el
م mim m em
ن nun n en
و wau w we
هـ ha h ha
ء hamzah ’ apostrof
ى ya y ye
Hamzah ( )ءyang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).
xii
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
huruf
Tanda nama nama
latin
َا fathah a a
ِا kasrah i i
ُا d}ammah u u
huruf
Tanda nama nama
latin
Fathah
ىَ ْي ai a dan i
dan yā
fathah
ْىَو au a dn u
dan wau
Contoh:
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
xiii
harkatd hurufd
Nama nama
anhuruf antanda
yā garis di atas
Contoh:
4. Ta Marbūṭah
Transliterasi untuk tamarbūṭah ada dua, yaitu: tamarbūṭah yang hidup atau
mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan
tamarbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan tamarbūṭah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tamarbūṭah
Contoh:
ْ ضـةُ اَأل
طفَا ِل َ َْرو : rauḍah al-aṭfāl
5. Syaddah (Tasydid)
xiv
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
Contoh:
َ َربّـَـنا : rabbanā
َ نَـجّـَيْــنا : najjaīnā
ُّ اَ ْل َح
ق : al-ḥaqq
Jika huruf يber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf
Contoh:
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ( الalif
lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti
biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah. Kata
sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar
(-).
Contohnya:
xv
ُاَل َّز ْلز َْلة : al-zalzalah (bukan az-zalzalah)
ُاَ ْلفَ ْل َسفَة : al-falsafah
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal
Contoh:
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata istilah atau
kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata istilah atau kalimat
yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau
sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia
akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata
tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi
secara utuh.
Contoh:
Fī Ẓilāl al-Qur’āin
xvi
Al-‘Ibārāt bi ‘umūm al-lafz lā bi khusūs al-sabab
9. Lafẓal-Jalālah ()هللا
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya
atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf
hamzah.
Contoh:
Contoh:
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam
kapital berdasarkan pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf
kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat,
Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan
huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut
menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf
awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis
dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR).
Contoh:
xvii
Wa mā Muḥammadun illā rasūl
Al-Gazālī
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abū
(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus
disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi.
Contoh:
Contoh:
Abū al-Wali>d Muḥammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al-Walid
Naṣr Ḥāmid Abū Zai>d, ditulis menjadi: Abū Zai>d, Naṣr Ḥāmid (bukan: Zai>d, Naṣr
Ḥāmid Abū)
Daftar Singkatan
H = Hijriah
M = Masehi
xviii
SM = Sebelum Masehi
w. = Wafat tahun
HR = Hadis Riwayat
xix