BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
siattinge, salah satu atau kedua calon mempelai berusia di bawah 19 tahun,
pernikahan di bawah umur ini di bolehkan oleh Negara dengan syarat dan
dapat diartikan menikah dengan usia yang masih sangat muda yaitu sangat di
awal waktu tertentu, dalam artian masih dalam kadaan kehidupanya yang
belum mapan secara sikis dan psikologi. Pernikahan dibawah Umur adalah
rumah tangga, perkawinan hanya boleh dilakukan calon mempelai yang telah
1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya berumur 19 tahun dan calon istri
yaitu 19 Tahun. .
Hal-hal ini yang diperhatikan diantaranya adalah sebagai
dibawah umur mencapai 50%, sedangkan pada tahun 2020 hanya sampai 36%
perkawinan remaja pada perkawinan remaja yang akan digali secara mendala
dukungan keluarga akan menjadikan anak yang tumbuh dengan penuh kasih
sayang, percaya akan diri sendiri. Pendidikan anak di desa nusa bakti sangat
baik. Pernikahan dini sangat berdampak bagi pendidikan anak yang masih
memerlukan bimbingan dari orang tua terutama orang tua yang kurang dalam
memberikan kasih sayang terhadap anak. Upaya orang tua dalam mendidik
anak dalam keluarga yang menikah dini sebagai pendidik utama dalam
penanaman keimanan dan pengetahuan. Orang tua yang Menikah dini telah
tugasnya dengan baik. Dampak Sosial dan ekonomi, pergaulan bebas (free sex)
sendiri bukan karena paksaan orang tua untuk segera menikahkan anak, ketiga,
B. Implikasi
1. Pernikahan dini memang tidak dilarang, akan tetapi lebih baiknya jika
dapatditimbulkansangatberanekaragam.
peningkatanangkapernikahandibawahumur.