Anda di halaman 1dari 79

DESIMINASI AKHIR PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

DI UNIT PELAYANAN TEKNIS GRIYA WERDHA JAMBANGAN


PERIODE III (12 – 23 FEBRUARI 2018)

DISUSUN OLEH:

PERIODE III
KELOMPOK C2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktik klinik Keperawatan Gerontik Pendidikan Profesi Ners


Angkatan A13 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya di UPTD
Griya Werdha Jambangan Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 12 – 23
Februari 2018 telah dilaksanakan sebagai laporan praktik atas nama:
1. Dewi Anggraini Nurjanah 16. Martha Oktavia Setyaningrum
2. Defi Lutpiana 17. Anjar Ani
3. Yuliati Nur Hidayah 18. Siti Aisyah Zanta Pradana
4. Ni Kadek Dwi Kristiani 19. Puspita Sari Dewi
5. Desy Mustika Anggraeni 20. Marita Selvia
6. Sri Puastiningsih 21. Winahyu Dwi Hapsari
7. Novia Dwi Andriyanti 22. Raafi Puristya Aries Darmawan
8. Nur Jazilah Hemadiyan 23. Ika Wahyu Widyah Rufiyanti
9. Nourma Aulia Ulfa 24. Renny Mey Maghfiroh
10. Indah Fatma Sari 25. Febrina Ramadhani
11. Febrina Putri Raoef 26. Putri Yunida Riza
12. A’ida Fitriyah 27. Sinta Pradikta
13. Febyana Dwi Cahyanti 28. Meriana Fitri A.
14. Ratih Pravitasari 29. Yunita Fauziah
15. Anisa Ramadani 30. Stefani Amanda R.
Laporan klinik Keperawatan Gerontik Pendidikan Profesi Ners ini telah disetujui
pada tanggal 23 Februari 2018, oleh :
Pembimbing Akademik
1. Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si (............................................)
NIP 196306081991031002
2. Elida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep (............................................)
NIP. 197910132010122001
3. Dr. Retno Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kep (............................................)
NIP 197803162008122002
4. Sylvia Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns.,M.Kep (............................................)
NIP 198610262015042007

ii
5. Setho Hadisuyatmana, S.Kep.Ns., M.NS (CommHlth&PC)
NIP 198505252016113101 (............................................)
6. Rista Fauziningtyas, S.Kep., Ns.,M.Kep (............................................)
NIP 198707172015042002

PJMA Keperawatan Gerontik Koordinator Pembimbing Klinik

Elida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep Bagus Priyo Budi Utomo, Amd.Kep
NIP. 197910132010122001

Mengetahui.
Ketua UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya

Septarti Hendartini, S.Sos


NIP. 196609181989012002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadapan Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan laporan desiminasi Praktik
Profesi Keperawatan Gerontik di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tepat
pada waktunya.Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, serta
bimbingan dari berbagai pihak, sulit bagi penyusun untuk menyelesaikan tugas
ini. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)., selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian ini.
2. Pak Kusnanto, S.Kp., M.Kes., selaku wakil dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan menyeleseikan Pendidikan Ners.
3. Ibu Elida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penanggung jawab Praktik
Profesi keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
yang telah banyak mendukung sehingga laporan desimininasi awal ini dapat
terselesaikan.
4. Segenap dosen pembimbing praktik keperawatan gerontik profesi ners yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan ilmu, koreksi, saran, dan motivasi
dengan penuh kesabaran.
5. Kepala UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya yang telah memfasilitasi
kami untuk memperdalam ilmu keperawatan gerontik.
6. Segenap perawat dan staff UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya yang
telah banyak membantu dan memotivasi kami sehingga laporan desiminasi
awal dapat terselesaikan.
7. Rekan-rekan angkatan A13 Pendidikan Profesi Ners FKp UNAIRKelompok
C2 praktik profesi keperawatan gerontik, yang telah banyak membantu selama
proses penyusunan laporan desiminasi awal ini.

i
Semoga Allah SWT senantiasa membalas budi baik semua pihak yang
telah memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan
laporan desiminasi awal ini.

Surabaya, 12 Februari 2018

Tim Penyusun

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................i
Lembar Pengesahan........................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................iv
Daftar Isi........................................................................................................vi
Daftar Tabel..................................................................................................vii
Daftar Lampiran..........................................................................................viii
Bab 1 Pendahuluan.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................2
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................................2
BAB 2 Tinjauan Pustaka................................................................................4
2.1 Proses Menua.....................................................................................4
2.2 Konsep Lansia...................................................................................6
2.3 Masalah pada Lansia.........................................................................7
2.4 Kebutuhan Lansia..............................................................................8
2.5 Perawatan dan Pelayanan untuk Lansia.............................................9
2.6 Peran dan Tanggung Jawab Perawat Gerontik................................12
2.7 Profil Panti Werdha........................................................................15
BAB 3 Hasil Pengkajian...............................................................................16
3.1 Pengkajian Kelompok Lansia..........................................................16
3.2 Masalah Keperawatan pada Lansia.................................................21
3.3 Identifikasi Masalah........................................................................21
BAB 4 Planning Of Action (POA)...............................................................23
BAB 5 Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan.................................................36
BAB 6 Simpulan dan Saran..........................................................................60
6.1 Simpulan...........................................................................................60
6.2 Saran.................................................................................................61
Daftar Pustaka...............................................................................................62

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Lansia di Wisma kelolaan................................14


Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan jenis kelamin....................14
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Usia.................................15
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Agama yang dianut.........15
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Lama Tinggal..................15
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Aspek Kognitif berdasarkan MMSE................16
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Indikasi Depresi..................................16
Tabel 3.8Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian........................................16
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Keseimbangan....................................17
Tabel 3.10Distribusi Frekuensi Tingkat Kualitas Tidur....................................17
Tabel 3.11Distribusi Frekuensi Status Nutrisi..................................................17
Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Penyakit yang dialami Lansia.......................18

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Susunan Kepanitiaan................................................................64


Lampiran 2. Jadwal Kegiatan.......................................................................66
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan.............................................................68
Lampiran 4. Pre Planning dan Resume.........................................................71

v
i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses penuaan adalah proses yang berhubungan dengan umur seseorang.
Manusia akan mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya umur (Sunaryo
et al., 2015). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK), seseorang dikatakan
lansia jika sudah mencapai umur 60 tahun keatas (PMK, 2016). Lansia juga dapat
dikatakan sebagai tahap akhir dari fase kehidupan manusia dan dikatakan sebagai
usia emas karena tidak semua orang mampu mencapai tahapan usia tersebut
(Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, & Batubara, 2008). Pada saat lansia
tubuh akan rentan terhadap penyakit sehingga dapat menyebabkan kehilangan
banyak sel tubuh dan penurunan metabolisme pada sel. Proses ini menyebabkan
adanya penurunan fungsi tubuh dan komposisi tubuh. Selain itu akan terjadi
perubahan pada mental, dan psikologis.
Badan Pusat Statistik 2015 menjelaskan, ada tiga provinsi dengan
persentase lansia terbesar yaitu pada Daerah Istimewa Yogyakarta (13,46%), Jawa
Tengah (11,67%) dan Jawa Timur (11,46%). Di provinsi Jawa Timur lansia usia
60-64 tahun berjumlah 1.582.165 jiwa dan usia 65 tahun keatas sebanyak
2.901.231 jiwa. Pada tahun 2015, jumlah penduduk lansia di kota
Surabayadidapatkan sebanyak 187.995 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota Surabaya,
2014).
Masalah yang umumnya terjadi pada lansia antara lain gangguan
penyesuaian, kehilangan, depresi, gangguan kepribadian dan lain-lain. Untuk
membina kesehatan lanjut usia tersebut, maka diperlukan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral yang salah satunya dengan pelayanan di Unit
Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia (UPTD-PSLU). Pemerintah telah
mengupayakan kesejahteraan lansia melalui pelayanan dalam Panti Sosial Lanjut
Usia, pelayanan di luar panti, pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia di
rumah (home care), pemberian bantuan sosial langsung bagi lansia melalui
Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) serta dukungan kepada keluarga
dengan lansia. Pemerintah berkomitmen tinggi terhadap pelayanan sosial agar
lansia dapat hidup layak dihari

1
tua, sehingga dibutuhkan panti lansia yang representatif untuk mampu merawat
lansia terutama bagi lansia terlantar.
Keberadaan ilmu keperawatan gerontik bertujuan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara holistik dan meningkatkan usaha preventif promotif
dalam meningkatkan kesejahteraan lansia. Dalam rangka menerapkan asuhan
keperawatan tersebut, maka mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya Angkatan2013 melaksanakan
praktik keperawatan gerontik di UPTD Griya Werdha Jambangan pada tanggal 12
– 23 Februari 2018.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan terhadap klien usia
lanjut secara profesional dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan di
UPTD Griya Werdha Jambangan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian situasi di UPTD Griya Werdha
Jambangan.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang timbul pada
klien lanjut usia yang tinggal dalam lingkungan UPTD, baik yang bersifat
aktual, potensial dan resiko.
3. Mahasiswa dapat menetapkan rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah yang terjadi pada klien lanjut usia yang tinggal di
UPTD Griya Werdha Jambangan.
4. Mahasiswa dapat mengimplementasikan tindakan keperawatan sesuai
rencana yang dibuat.
5. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah
dilakukan.

1.3 Manfaat Kegiatan


Manfaat kegiatan praktik keperawatan gerontik antara lain :
1. Bagi Mahasiswa

2
Mahasiswa dapat menerapkan konsep asuhan keperawatan gerontik pada
lansia dan mekanisme pengelolaan UPTD Griya Werdha.
2. Bagi lanjut usia di UPTD Griya Werdha
1) Lansia mendapat pelayanan keperawatan sesuai kebutuhannya.
2) Lansia mendapatkan penjelasan tentang kesehatannya.
3) Lansia mengetahui masalah kesehatan yang dideritanya
4) Lansia merasa aman, nyaman dan bahagia di usianya.
3. Bagi Institusi UPTD Griya Werdha
1) Dapat mengembangkan model asuhan keperawatan pada lansia yang
tinggal di UPTD Griya Werdha.
2) Mendapatkan masukan masalah kesehatan tentang lansia, situasi UPTD
Griya Werdha, dan alternatif pelayanan.
4. Bagi institusi penyelenggara pendidikan
1) Tercapainya tujuan pembelajaran asuhan keperawatan gerontik pada
lansia yang tinggal pada lingkungan panti, sekaligus sebagai sarana
evaluasi terhadap proses pembelajaran mahasiswa berkaitan dengan
praktik profesi keperawatan.
2) Dapat memberikan kontribusi yang positif bagi UPTD Griya Werdha.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Menua


Proses penuaan adalah proses yang berhubungan dengan umur seseorang.
Manusia akan mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya umur (Sunaryo
et al., 2015). Proses menua merupakan proses menghilangnya fungsi fisiologis
yang terjadi pada organ tubuh seiring berjalannya waktu. Pada saat proses
penuaan tubuh akan rentan terhadap penyakit atau dengan kata lain muncul
berbagai penyakit degenerative. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
proses penuaan adalah secara genetik, asupan gizi, kondisi mental, pola hidup,
lingkungan, dan pekerjaan sehari-hari (Azizah, 2011). Berikut adalah beberapa
teori penuaan menurut Stanley & Beare 2007:
1. Teori biologis
Pada teori biologis akan dijelaskan mengenai perubahan fisik pada
penuaan, seperti perubahan fungsi dan struktur perkembangan, panjang usia
dan kematian. Selain itu teori biologis juga menjelaskan penyebab seseorang
mengalami penuaan dengan cara yang berbeda, hal yang mempengaruhi
umur. Mekanisme perlawanan terhadap organisme dan kematian pada seluler.
Berikut adalah macam macam teori biologis:
1). Teori genetika
Pembentukan gen dan dampak lingkungan pada pembentukan gen
akan mempengaruhi penuaan. Adanya perubahan rentang hidup dan
panjang usia merupakan proses yang telah diwariskan untuk mengubah sel
atau struktur jaringan. Teori ini terdiri dari teori asam deoksiribonukleat
acid (DNA), teori ketepatan dan kesalahan, mutasi somatic, dan teori
glikogen. Teori-teori tersebut menyatakan bahwa proses replikasi pada
tingkatan seluler menjadi tidak teratur karena informasi pada inti sel yang
tidak sesuai. Sehingga molekul DNA menjadi saling bersilangan dan
mengubah informasi genetik. Pada akhirnya karena proses tersebut, sistem
dan organ tubuh gagal berfungsi.
2). Teori wear and tear

2
Teori ini mempercayai jika adanya akumulasi sampah metabolic
atau zat nutrisi dapat merusak sintesis pada DNA, sehingga akan terjadi
malfungsi molekular dan terjadi malfungsi pada organ. Radikal bebas
merupakan suatu contoh dari sampah metabolik. Radikal bebas merupakan
molekul yang tidak berpasangan. Beberapa ilmuwan berpendapat jika
tingkat kecepatan produksi radikal bebas berhubungan dengan penentuan
waktu rentang hidup. Dalam proses menua, kecepatan pada radikal bebas
ini bertambah dan melebihi proses perbaikannya. Radikal bebas dapat
muncul karena pengaruh lingkungan seperti limbah industry plastic, ozon
atmosfer, asap knalpot mobil dan motor. Oleh karena itu, manusia harus
menjaga makanan agar dapat hidup dengan sehat.
3). Teori imunitas
Teori ini menjelaskan semakin tua seseorang maka pertahanan
mereka terhadap organisme akan menurun sehingga akan lebih rentan
terkena penyakit atau infeksi. Adanya penurunan fungsi sistem imun maka
akan terjadi peningkatan dalam respon autoimun. Teori ini sering dikaitkan
dengan peran kalenjar timus. Hilangnya proses diferensiasi sel T maka
tubuh akan mengenali sel tua sebagai benda asing dan akan
menyerangnya, sehingga tubuh mulai kehilangan kemampuannya untuk
mengenali benda asing.
4). Teori neuroendokrin
Teori ini penuaan terjadi karena adanya suatu perlambatan dalam
sekresi hormon sehingga memiliki dampak pada sistem saraf. Hormon
hormon yang terkait seperti hipofisis, tiroid, adrenal, dan reproduksi.
2. Teori psikososiologis
1) Teori kepribadian
Tipe-tipe kepribadian pada lansia akan mempengaruhi perubahan
dalam psikososiologis lansia. Jung mengembangkan teori pengembangan
kepribadian orang dewasa yang memandang kepribadian sebagai
ekstrovert atau introvert. Keseimbangan antara dua hal tersebut penting
bagi kesehatan. Selain itu penuaan yang sehat tidak bergantung pada
jumlah

5
aktivitas sosisl seseorang, tetapi pada keputusan orang tersebut dengan
aktivitas sosial yang dilakukannya.
2) Teori tugas perkembangan
Menurut teori Erickson tugas perkembangan adalah aktivitas dan
tantangan yang harus dipenuhi oleh individu untuk mencapai penuaan
yang sukses. Tugas utama lansia adalah mampu melihat kehidupan
seseorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan integritas. Jika lansia
tidak merasakan jika ia telah menikmati kehidupannya dengan baik, maka
akan timbul rasa penyesalan atau putus asa.
3) Teori disengagement (teori pemutusan hubungan)
Teori penarikan diri ini dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat
dihindari, dan penting untuk fungsi yang tepat dari masyarakat yang
sedang tumbuh. Lansia akan bahagia jika kontak sosial berkurang dan
tanggung jawabnya diambil alih oleh generasi yang lebih muda.
Pengurangan kontak sosial pada lansia agar ia dapat menyediakan waktu
untuk merefleksikan diri terhadap pencapaian dan harapan hidupnya.
4) Teori aktivitas
Teori aktivitas penuaan, yang berpendapat bahwa jalan menuju
penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif. Pada teori ini
hilangnya fungsi peran pada lansia secara negatif mempengaruhi kepuasan
hidup. Selain itu, adanya aktivitas mental dan fisik yang
berkesinambungan dapat mencegah penurunan kesehatan dan mengurangi
resiko terkena penyakit dengan perawatan jangka panjang.
5) Teori kontinuitas
Pada teori ini kemampuan koping individu dan kepribadian
seseorang dapat memprediksi bagaimana seseorang tersebut dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan pada penuaan. Misalnya pada orang
yang menyukai kesendiri, pada tipe ini biasanya akan melanjutkan gaya
hidupnya dengan hanya memiliki beberapa aktivitas. Namun pada orang
aktif, mereka akan sulit untuk beristirahat pada masa senjanya. Ketika ada
perubahan gaya hidup pada lansia yang tidak sesuai dengan keinginan
lansia tersebut, maka akan terjadi suatu masalah.

6
2.2 Konsep Lansia
2.2.1 Pengertian Lansia
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK), seseorang dikatakan lansia
jika sudah mencapai umur 60 tahun keatas (PMK, 2016). Lansia adalah seseorang
yang mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial (U. R. N. 23
Undang-undang Republik Indonesia, 1992). Lansia juga dapat dikatakan sebagai
tahap akhir dari fase kehidupan manusia dan dikatakan sebagai usia emas karena
tidak semua orang mampu mencapai tahapan usia tersebut (Maryam, Ekasari,
Rosidawati, Jubaedi, & Batubara, 2008).
2.2.2 Klasifikasi Lansia
Ada beberapa teori yang menunjukan batasan usia pada lansia, antara lain
sebagai berikut:
1. Menurut WHO dalam Yusuf et al. 2015, klasifikasi pada lansia adalah
sebagai berikut:
1) Usia pertengahan (Middle age) : 45-59 tahun
2) Lanjut usia (Elderly) : 60-74 tahun
3) Lanjut usia tua (Old) : 75-90 tahun
4) Usia sangat tua (Very old) : diatas 90 tahun
2. Menurut peraturan menteri kesehatan (PMK) 2016, batasan lansia adalah
sebagai berikut:
1) Pra lanjut usia: 45-59 tahun
2) Lanjut usia: 60-69 tahun
3) Kelompok lansia dan resiko tinggi: 70 tahun keatas atau ±60 tahun
dengan masalah kesehatan
3. Menurut Undang-undang Republik Indonesia 1998 Nomor 13 tentang
kesejahteraan lansia dalam bab 1 pasal 1 ayat 2: “lansia adalah seseorang
yang usianya telah mencapai 60 tahun keatas”.
2.2.3 Tipologi Lansia
Ada beberapa macam tipologi menurut Sunaryo et al. 2015 pada lansia
antara lain:
1. Tipe mandiri: pada tipe ini lansia tersebut akan mencoba kegiatan-kegiatan
baru, selektif dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan.

7
2. Tipe tidak puas: pada tipe ini lansia cenderung memiliki adanya konflik
lahir batim, lansia tipe ini biasanya akan menentang proses penuaan dan
tidak menerima jika adanya perubahan dalam hal kecantikan, daya tarik
jasmani, kekuasaan, status, teman yang disayangi. Pada lansia tipe ini akan
mudah memiliki sifat yang pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung,
menuntut, sulit dilayani, dan pengkritik.
3. Tipe pasrah: lansia dengan tipe pasrah cenderung menerima dan
menunggu akan nasib yang baik. Lansia tipe ini biasanya lebih aktif dalam
kegiatan beribadah dan suka beraktivitas.
4. Tipe bingung: pada tipe ini lansia cenderung memiliki sifat yang mudah
kaget, menarik diri, minder, merasakan penyesalan, pasif, dan acuh.
2.3 Masalah pada Lansia
Adanya proses penuaan dapat menyebabkan kehilangan banyak sel tubuh
dan penurunan metabolisme pada sel. Sehingga proses ini menyebabkan adanya
penurunan fungsi tubuh dan komposisi tubuh. Selain itu akan terjadi perubahan
pada mental, dan psikologis.
1. Perubahan fisik
Perubahan fisik pada lansia biasanya terjadi pada beberapa sistem tubuh
seperti nutrisi, kulit, rambut, mata dan penglihatan, telinga dan pendengaran.
Selain itu, perubahan pada sistem pernapasan, kardiovaskular, gastrointestinal,
ginjal, reproduksi, saraf, imun, muskuloskeletal, dan sistem endokrin
(Stockslager & Schaeffer, 2007).
2. Perubahan mental
Perubahan mental pada lansia meliputi adanya sikap yang mudah
curiga, pelit, egois. Selain itu akan muncul keinginan untuk memiliki umur
yang pancang, ingin tetap berwibawa, dan dihormati oleh orang lain
(Bandiyah, 2009).
3. Perubahan psikososial
Masalah psikososial yang sering muncul pada lansia yaitu, stress,
kecemasan dan ketakutan, mudah tersinggung, kesepian, kehilangan rasa
kepercayaan diri, dan egois (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional 2012).

8
4. Perubahan spiritual
Lansia merupakan tahapan akhir dari kehidupan manusia dengan
konsekuensi akhir adalah kematian. Lansia biasanya akan meningkatkan
keimanan spiritual atau religius sebagai suatu tanda kesiapan untuk
menghadapi suatu kematian (sense of awareness of mortality) (Azizah, 2011).
5. Perubahan kognitif
Perubahan kognitif pada lansia meliputi adanya penurunan memory atau
daya ingat, IQ (intellegent quocient), penurunan kemampuan belajar, sulit
untuk memahami, sulit dalam memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan, dan biasanya lansia mengalami low motivasi (Azizah, 2011).
2.4 Kebutuhan Lansia
Kebutuhan lanjut usia adalah kebutuhan manusia pada umumnya, yaitu
kebutuhan makan, perlindungan perawatan , kesehatan dan kebutuhan sosial.
Kebutuhan sosial mencakup beberapa aspek yaitu hubungan dengan orang lain,
hubungan antar pribadi dalam keluarga, teman-teman sebaya dan hubungan
dengan organisasi sosial. Berikut penjelasan kebutuhan lansia :
a. Kebutuhan Utama
1. Kebutuhan biologis/fisiologis : seperti makanan yang bergizi,
kebutuhan pakaian, perumahan/tempat berteduh dan kebutuhan
seksual
2. Kebutuhan ekonomi : berupa penghasilan yang memadai atau suatu
kreatifitas yang bisa menghasilkan
3. Kebutuhan kesehatan fisik, mental, perawatan dan pengobatan
4. Kebutuhan psikologis : berupa kasih sayang, adanya tanggapan dari
orang lain, ketentraman, merasa berguna, memiliki jati diri, serta
status yang jelas
5. Kebutuhan social : berupa peranan dalam hubungan dengan orang
lain, hubungan pribadi dalam keluarga, teman-teman sebaya, dan
hubungn dengan organisasi sosial.
b. Kebutuhan Sekunder
1. Kebutuhan dalam melakukan aktivitas
2. Kebutuhan dalam mengisi waktu luang/rekreasi

9
3. Kebutuhan yang bersifat kebudayaan, seperti informasi dan
pengetahuan
4. Kebutuhan yang bersifat politis, yaitu meliputi status, perlindungan
hukum, partisipasi dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan
5. Kebutuhan yang bersifat keagamaan/spiritual, seperti memahami akan
makna keberadaan diri sendiri di dunia dan memahami hal-hal yang
tidak diketahui/ diluar kehidupan termasuk kematian
2.5 Perawatan dan Pelayanan untuk Lansia
Merujuk pada masalah dan kebutuhan yang dihadapi lansia, lansia
memerlukan pelayanan yang terkait dengan masalah dan kebutuhan mereka,
meliputi: pelayanan dasar, pelayanan kesehatan, pelayanan yang terkait dengan
kondisi sosial, emosional, psikologis, dan finansial. Jika merujuk pada Peraturan
Menteri Sosial No. 19 tahun 2012 tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia,
pada pasal 7 tercantum bahwa pelayanan dalam panti dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan terpenuhinya kebutuhan
dasar lanjut usia. Adapun jenis pelayanan yang diberikan dalam panti, meliputi: 1)
pemberian tempat tinggal yang layak; 2) jaminan hidup berupa makan, pakaian,
pemeliharaan kesehatan; 3) pengisian waktu luang termasuk rekreasi; 4) bmbingan
mental, sosial, keterampilan, agama; dan 5) pengurusan pemakaman atau sebutan
lain.
a. Tempat tinggal yang layak bagi lansia adalah yang bersih, sehat, aman,
nyaman, dan memiliki akses yang mudah pada fasilitas yang dibutuhkan
lansia, sehingga dengan kondisi kemampuan fisiknya yang makin menurun
masih memungkinkan dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan mudah,
aman, dan tidak sangat tergantung pada orang lain. Umumnya lanjut usia
dihadapkan pada masalah hunian sebagai berikut: lokasi kamar yang
berjauhan dengan lokasi kamar mandi, keadaan kamar mandi yang kurang
mendukung, penggunaan tangga, permukaan lantai yang tidak rata, dan alur
sirkulasi hunian terhadap fasilitas lingkungan kurang menunjang. Tempat
tinggal yang layak bagi lansia adalah yang lapang atau barrier free. Hal ini
sangat bermanfaat bagi lansia, terutama dalam pergerakan atau aksesibilitas
dalam rumah, bahkan

1
ketika mereka harus menggunakan kursi roda. Kurniadi (2012) merinci
karakterik rumah yang ramah lansia, secara garis besar, terbebas dari tangga
dan lantai yang tidak rata atau licin, pencahayaan yang baik, kamar mandi
dekat dengan kamar dan memungkinkan kursi roda dapat masuk, dan aman
karena mereka kurang mampu melindungi dirinya terhadap bahaya. Di
negara-negara maju, pelayanan kelompok lanjut usia dilakukan dalam
ruangan khusus, bahkan rumah sakit khusus dan perkampungan khusus.
Adanya fasilitas tersebut ditujukan untuk memberi lingkungan kehidupan
yang nyaman dan sesuai bagi kelompok lanjut usia (Wijayanti, 2008).
Kondisi hunian di dalam panti pun seyogyanya memperhatikan kebutuhan
lansia tersebut.
b. Para lansia seyogyanya mendapatkan makanan yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya. Oleh karena itu, makanan untuk lansia sebaiknya dikontrol atas
rekomendasi ahli gizi. Ahli gizi perlu berkerjasama dengan dokter untuk
mengetahui kondisi kesehatan lansia atau jenis penyakit yang diderita, untuk
menentukan apa yang boleh atau tidak boleh dimakan. Dengan demikian,
makanan untuk masing-masing lansia kemungkinan berbeda dengan cara
mengolah yang berbeda pula. Pakaian yang digunakan sebaiknya bersih,
layak dan nyaman dipakai. Untuk pemeliharaan kesehatan seyogyanya
terdapat fasilitas kesehatan berupa poliklinik yang buka 24 jam dan
memberikan pelayanan kegawat daruratan yang mudah diakses. Apabila perlu
dirujuk, tersedia fasilitas ambulans yang siap setiap saat. Biasanya diperlukan
pula fasilitas fisioterapi.
c. Pemanfaatan waktu luang merupakan suatu upaya untuk memberikan peluang
dan kesempatan bagi lansia untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai
kegiatan atau aktivitas yang positif, bermakna, dan produktif bagi dirinya
maupun orang lain. Kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan harus sesuai
dengan minat, bakat, dan potensi yang mereka miliki (Annubawati, 2014).
Tidak hanya sekedar mengisi waktu luang tetapi sesuatu yang menyenangkan,
akan lebih baik jika produktif; sehingga dapat berfungsi sebagai terapi
masalah psikososial dan emosional yang mungkin dialami oleh lansia.
Demikian juga dengan kegiatan rekreasi, seyogyanya tidak hanya
menyenangkan tetapi merupakan kesempatan untuk berinteraksi dengan
lingkungan di luar panti
1
sehingga mereka merasa tidak terisolasi tetapi masih terhubung dengan
lingkungan di sekitarnya.
d. Bimbingan mental dan agama lebih ditujukan untuk mengatasi masalah
emosional dan psikologis. Berdasarkan informasi dari Tim Kajian Bentuk
Pelayanan Lanjut Usia di Daerah Istimewa Yogyakarta, banyak lansia yang
tinggal di panti werdha yang kesepian, sedih, menarik diri dari pergaulan dan
kegiatan, pasif, murung, mengalami emosi negatif, bermusuhan dengan
sesama penghuni panti, dan sebagainya. Untuk membantu mengatasi masalah
tersebut kegiatan bimbingan mental dan keagamaan melalui kegiatan
konseling dapat membantu mereka. sementara itu, bimbingan sosial lebih
ditujukan untuk mengatasi masalah relasi sosial dengan keluarga atau
lingkungan sosialnya. Terkait dengan pelaksanaan bimbingan sosial di panti
wedha, Tim Kajian Bentuk Pelayanan Lansia di DIY (2014) menemukan
bahwa di panti werdha ada kecenderungan pelayanan bimbingan sosial ini
relatif sama dengan bimbingan psikologis; belum diarahkan untuk
memfasilitasi interaksi atau komunikasi antar penghuni panti sosial maupun
dengan warga masyarakat lainnya. Masalah relasi sosial seringkali menjadi
penyebab atau saling pengaruh mempengaruhi dengan masalah emosional
dan psikologis, sehingga memperbaiki relasi sosial dengan keluarga atau
lingkungan sosial lainnya akan membantu memecahkan masalah emosional
dan psikologis juga.
e. Pelayanan bagi lansia dalam panti diberikan sampai dengan lansia meninggal.
Pelayanan yang diberikan merupakan perawatan jangka panjang (Long-Term
Care). Oleh karena itu, pelayanan pengurusan pemakaman pun turut menjadi
tanggung jawab panti, sesuai dengan agama yang dianutnya masing-masing.
2.6 Peran dan Tanggung Jawab Perawat Gerontik
Peran perawat gerontik secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu peran secara umum dan peran spesialis. Peran secara umum yaitu
pada berbagai setting, seperti rumah sakit, rumah, nursing home, komunitas,
dengan menyediakan perawatan kepada individu dan keluarganya (Hess, Touhy, &
Jett, 2005). Perawat bekerja di berbagai macam bentuk pelayanan dan bekerja
sama dengan para ahli dalam perawatan klien mulai dari perencanaan hingga
evaluasi. Peran secara spesialis terbagi menjadi dua macam yaitu perawat gerontik
spesialis
1
klinis/gerontological clinical nurse specialist (CNS) dan perawat gerontik
pelaksana/geriatric nurse practitioner(GNP). Peran CNS yaitu perawat klinis
secara langsung, pendidik, manajer perawat, advokat, manajemen kasus, dan
peneliti dalam perencanaan perawatan atau meningkatkan kualitas perawatan bagi
klien lansia dan keluarganya pada setting rumah sakit, fasilitas perawatan jangka
panjang, outreach programs, dan independent consultant. Sedangkan peran GNP
yaitu memenuhi kebutuhan klien pada daerah pedalaman; melakukan intervensi
untuk promosi kesehatan, mempertahankan, dan mengembalikan status kesehatan
klien; manajemen kasus, dan advokat pada setting klinik ambulatori, fasilitas
jangka panjang, dan independent practice. Hal ini sedikit berbeda dengan peran
perawat gerontik spesialis klinis. Perawat gerontik spesialis klinis memiliki peran,
diantaranya:
a. Provider of care
Perawat klinis melakukan perawatan langsung kepada klien, baik di rumah
sakit dengan kondisi akut, rumah perawatan, dan fasilitas perawatan jangka
panjang. Lansia biasanya memiliki gejala yang tidak lazim yang membuat
rumit diagnose dan perawatannya. Maka perawat klinis perlu memahami
tentang proses penyakit dan sindrom yang biasanya muncul di usia lanjut
termasuk faktor resiko, tanda dan gejala, terapi medikasi, rehabilitasi, dan
perawatan di akhir hidup.
b. Peneliti
Level yang sesuai untuk melakukan penelitian adalah level S2 atau
baccalaureate level. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas perawatan klien
dengan metode evidence based practice. Penelitian dilakukan dengan
mengikuti literature terbaru, membacanya, dan mempraktekkan penelitian
yang dapat dipercaya dan valid. Sedangkan perawat yang berada pada level
undergraduate degrees dapat ikut serta dalam penelitian seperti membantu
melakukan pengumpulan data.

1
c. Manajer Perawat
Manajer perawat harus memiliki keahlian dalam kepemimpinan, manajemen
waktu, membangun hubungan, komunikasi, dan mengatasi perubahan.
Sebagai konsultan dan sebagai role model bagi staf perawat dan memiliki
jiwa kepemimpinan dalam mengembangkan dan melaksanakan program
perawatan khusus dan protokol untuk orang tua di rumah sakit. Perawat
gerontik berfokus pada peningkatan kualitas perawatan dan kualitas hidup
yang mendorong perawat menerapkan perubahan inovatif dalam pemberian
asuhan keperawatan di panti jompo dan setting perawatan jangka panjang
lainnya.
d. Advokat
Perawat membantu lansia dalam mengatasi adanya ageism yang sering terjadi
di masyarakat. Ageism adalah diskriminasi atau perlakuan tidak adil
berdasarkan umur seseorang. Seringkali para lansia mendapat perlakuan yang
tidak adil atau tidak adanya kesetaraan terhadap berbagai layanan masyarakat
termasuk pada layanan kesehatan. Namun, perawat gerontology harus ingat
bahwa menjadi advokat tidak berarti membuat keputusan untuk lansia, tetapi
member kekuatan mereka untuk tetap mandiri dan menjaga martabat,
meskipun di dalam situasi yang sulit.
e. Edukator
Perawat harus mengambil peran pengajaran kepada lansia, terutama
sehubungan dengan modifikasi dalam gaya hidup untuk mengatasi
konsekuensi dari gejala atipikal yang menyertai usia tua. Perawat harus
mengajari para lansia tentang pentingnya pemeliharaan berat badan,
keterlibatan beberapa jenis kegiatan fisik seperti latihan dan manajemen stres
untuk menghadapi usia tua dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Perawat
juga harus mendidik lansia tentang cara dan sarana untuk mengurangi risiko
penyakit seperti serangan jantung, stroke, diabetes, alzheimer, dementia,
bahkan kanker.
f. Motivator
Perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk memperoleh kesehatan
optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya. Perawat juga berperan
sebagai inovator yakni dengan mengembangkan strategi untuk

1
mempromosikan keperawatan gerontik serta melakukan riset/ penelitian
untuk mengembangkan praktik keperawatan gerontik.
g. Manajer kasus
Manajemen kasus adalah metode intervensi lain yang dapat mengurangi
penurunan fungsional klien lansia berisiko tinggi dirawat di rumah sakit.
Umumnya, manajemen kasus disediakan bagi klien yang mendapatkan
berbagai perawatan yang berbeda.

2.7 Profil Panti Werdha


Unit Pelaksana Teknis Griya Werdha Jambangan terletak di jalan
Jambangan Baru Tol 15A, Jambangan, Surabaya. Panti werdha ini merupakan
panti yang dikelola oleh Dinas Sosial Pemerintah Kota Surabaya yang ditujukan
untuk warga Surabaya lanjut usia (umur 60 tahun ke atas) yang tidak mampu
secara ekonomi/miskin, terlantar, tidak mempunyai keluarga.Persyaratan untuk
masuk ke panti ini yaitu lansia miskin terlantar berusia 60 (Enam puluh) tahun ke
atas yang telah terjaring dalam kegiatan razia/penertiban terpadu dan telah
ditampung di Liponsos Keputih atau yang lansia miskin terlantar yang ditemukan
oleh pihak masyarakat atau pemangku wilayah, pria/ wanita minimal usia 60
tahun, sehat jasmani dan rohani, dan dapat mengisi berkas administrasi dengan
lengkap.
Panti ini memiliki kapasitas lansia yaitu 150 orang, sekarang masih terisi
sekitar 120 orang. Bangunan Panti merupakan bangunan permanen dengan
dinding tembok, lantai keramik, atap genteng, ventilasi dan pencahayaan cukup
yangterdapat kantor sekretariat, ruang pertemuan, ruang perawatan dan medis,
musholla, gudang, wisma mandiri care perempuan, wisma partial care perempuan,
wisma total care perempuan, wisma mandiri care laki-laki, wisma partial care
laki- laki, wisma total care laki-laki, kamar mandi pegawai, kamar mandi lansia,
dapur, ruang cuci baju. Kamar lansia perempuan dan laki-laki dibedakan, kamar
untuk lansia antara lain ruang melati; wijaya kusuma; tulip dan kamboja,
sedangkan untuk lansia perempuan berada di ruang teratai; mawar; anggrek dan
lavender.

1
BAB 3

3.1 Pengkajian Kelompok Lansia

Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Februari 2018 di UPTD Griya

WerdhaJambangan Surabaya meliputi jumlah lansia, perhitungan jenis kelamin,

usia, agama, lama tinggal, kemampuan ADL indeks Barthel, aspek kognitif, tes

keseimbangan, pengkajian depresi, dan status nutrisi. Total lansia yang berhasil

dikaji sejumlah 120 orang.

1) Distribusi Frekuensi Lansia Wisma Kelolaan di UPTD Griya Werdha


Jambangan Surabaya pada tanggal 12 Februari 2018.

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Lansia di Wisma kelolaan di UPTD Griya


Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No Ruangan Frekuensi Prosentase (%)
1. R. Melati 12 10
2. R. Wijaya Kusuma 9 7.5
3. R. Tulip 13 10.8
4. R. Teratai 16 13.3
5. R. Mawar 16 13.3
6. R. Anggrek 16 13.3
7. R. Lavender 16 13.3
8. R. Kenanga 12 10
9. R. Kamboja 10 8.5
Total 120 100

Berdasar tabel 3.1 lansia terbanyak tinggal di ruang Mawar, Anggrek,


Lavender dan Teratai yaitu 13.3% (16 orang), lansia tersedikit tinggal di Ruang
Wijaya Kusuma yakni sebesar 7.5% (9 orang).

2) Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan jenis kelamin di wisma kelolaan di


UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018.

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Lansia berdasarkan jenis kelamin di UPTD


Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1 Laki-Laki 44 36.6
2 Perempuan 76 63.4

1
Total 120 100

Sebagian besar lansia yakni 63.4% sebanyak 76 lansia adalah perempuan,


sedangkan sisanya (36.6%) adalah laki-laki.

3) Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Usia Menurut WHO di wisma


kelolaan di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari
2018.

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Usia Menurut WHO di


UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No. Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1 Usia 60-64 tahun(Eldery) 10 8.5
2 Usia 65-70 tahun(Old) 13 10.8
3 Usia>70 tahun(Very old) 97 80.7
Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.3 diketahui jumlah Lansia di UPTD Griya Werdha


sebagian besar berusia di atas 70 tahun yakni 80.7% (97 lansia).

4) Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Agama di UPTD Griya Werdha


Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Agama yang dianut di


UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No Keterangan Frekuensi Prosentase(%)
1 Islam 112 94.1
2 Protestan 8 5.9
3 Katolik 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
Total 120 100

Berdasarkan agama yang dianut lansia di UPTD Griya Werdha Jambangan


Surabaya tanggal 12 Februari 2018. Didapatkan data hampir seluruh lansia
beragama Islam yaitu sebanyak 113 lansia (94.1%) sesuai dengan Tabel 3.4.

5) Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Lama Tinggal di UPTD Griya


Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018

1
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Lama Tinggal di UPTD
Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No. Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1 < 1 tahun 65 54.2
2 1-2 tahun 55 45.8
Total 120 100

Berdasarkan lama tinggal lansia di UPTD Griya Werdha Jambangan


Surabaya, didapatkan hasil bahwa sebagian lansia tinggal selama <1 tahun
yakni sebesar 54.2% atau sebanyak 65 lansia.

6) Distribusi Frekuensi Aspek Kognitif berdasarkan Mini Mental State Exam


(MMSE) di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari
2018

Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Aspek Kognitif berdasarkan MMSE pada


Lansia di UPTD Griya Werdha jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No. Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1 Tidak ada gangguan 25 20.8
2 Gangguan kognitif sedang 30 25
3 Kognitif berat 65 54.2
Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa hasil dari pengukuran MMSE


terhadap lansia kelolaan, didapatkan 65 lansia (54.2%) mengalami gangguan
kognitif berat.

7) Distribusi Frekuensi Tingkat Indikasi Depresi berdasarkan Geriatic


Depression Scale (GDS, 2006) di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya
tanggal 12 Februari 2018

Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Indikasi Depresi berdasarkan GDS


(2006) pada Lansia di wisma kelolaan di UPTD Griya Werdha Jambangan
Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1. Tidak depresi 65 54.2
2. Depresi 55 45.8
Total 120 100

1
Berdasarkan tabel 3.7 diketahui hasil dari pengukuran tingkat depresi pada
lansia di wisma kelolaan hampir separuh lansia terindikasi depresi (45.8%),
sedangkan sisanya (54.2%) tidak mengalami depresi.

8) Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian Lansia Berdasarkan Indeks Barthel


di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018

Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian Berdasarkan Indeks


Barthel pada Lansia di wisma kelolaan di UPTD Griya Werdha Jambangan
Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1 Mandiri 49 40.8
2 Parsial 59 49.2
3 Total 12 10
Total 120 100

Hasil pengukuran Barthel Indeks didapatkan bahwa jumlah lansia yang


mandiri sebesar 40.8% (49 orang), parsial sebesar 49.2% (59 orang) sedangkan
10% sisanya adalah pasien dengan ketergantungan total.

9) Distribusi Frekuensi Tingkat Keseimbangan Berdasarkan Time Up Go di


UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Keseimbangan Berdasarkan Time Up


Go Test pada Lansia di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12
Februari 2018
No Keterangan Frekuensi Prosentase (%)
1. Resiko tinggi jatuh 40 33.3
2. Jatuh dalam waktu 6 bulan 35 29.1
3. Butuh bantuan mobilisasi dan ADL 45 37.6
Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.9 diketahui hasil pengukuran tingkat keseimbangan


lansia yakni lebih dari separuh lansia yakni 37.6% membutukan bantuan
mobilisasi dan ADL, 33.3% berisiko tinggi jatuh.

1
10) Distribusi Frekuensi Tingkat Kualitas Tidur Berdasarkan The Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI) di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal
12 Februari 2018

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kualitas Tidur Berdasarkan The


Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) pada Lansia di wisma kelolaan di
UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya tanggal 12 Februari 2018
No Keterangan Frekuensi Posentase (%)
1. Kualitas baik 75 62.5
2. Kualitas buruk 45 37.5
Total 120 100

BBerdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa hasil pengukuran tingkat kualitas


tidur lansia di wisma kelolaan, sebagian besar mempunyai kualitas tidur baik
sebanyak 75 lansia (62.5%).

11) Distribusi Frekuensi Status Nutrisi pada Lansia Berdasarkan Indeks Masa
Tubuh (IMT) berdasarkan WHO 2004 di UPTD Griya Werdha Jambangan
Surabaya tanggal 12 Februari 2018

Tabel 3.11Distribusi Frekuensi Status Nutrisi pada Lansia Indeks Masa Tubuh
(IMT) berdasarkan WHO 2004 di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya
tanggal 12 Februari 2018
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat kurus (<17) 18 15
2 Kurus (<18,5) 23 19.1
3 Normal (18,5 – 24,9) 54 45
4 Over weight (>25) 22 18.3
5 Sangat gemuk (>30) 3 2.6
Total 120 100

Hasil dari pengukuran status nutrisi terhadap lansia kelolaan, sebagian besar
lansia berada pada status nutrisi normal sebanyak 54 lansia (45%) berdasarkan
tabel 3.11.

12) Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit yang dialami Lansia di UPTD Griya
Werdha Jambangan Surabaya per bulan Januari 2018.

2
Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Penyakit yang dialami Lansia di UPTD Griya
Werdha Jambangan Surabaya per bulan Januari 2018
No JenisPenyakit Frekuensi Presentase
1 Diare 32 26.6
2 Hipertensi 39 32.5
3 Asam Urat 10 8.3
4 Gangguan Kulit 11 9.2
5 Flu 6 5
6 Kolesterol 6 5
7 DM 5 4.2
8 Lain-lain 11 9.2
TOTAL 120 100
Berdasarkan tabel 3.12 diketahui hasil pengukuran frekuensi penyakit lansia
terbanyak yaitu hipertensi sebanyak 39 orang dan diare sebanyak 32 orang.

3.2 Masalah keperawatan pada Lansia di UPTD Griya Werdha Jambangan


Surabaya
Masalah keperawatan pada lansia di UPTD Griya Werdha Jambangan
Surabaya sampai dilakukan pengkajian tanggal 12 Februari 2018 antara lain:
1) Kerusakan memori
2) Distress spiritual
3) Depresi
4) Hambatan mobilitas fisik
5) Gangguan rasa nyaman : gatal
6) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

3.3 Identifikasi Masalah


1) Kegiatan bimbingan spiritual untuk lansia muslim yang partial care dan
total care belum optimal. Selain itu, pada kegiatan bimbingan rohani non
muslim belum dilaksanakan secara rutin disetiap minggu.
2) Proporsi lansia yang terindikasi depresi mencapai 55%.
3) Pemeliharaan kebersihan ruang rawat lansia belum optimal, masih terdapat
ruangan dengan aroma yang tidak sedap yaitu ruangan dengan partial dan
total care.
4) Aspek keselamatan klien dari sudut pandang lingkungan belum optimal:
a. Lantai licin saat basah di ruang kamar

2
5) Sebesar 37,2% memerlukan bantuan dalam mobilisasi dan pemenuhan
ADL.
6) Sebesar 54,2% lansia teridentifikasi mengalami gangguan kognitif berat.

2
BAB 4
ANALISA DATA DAN PLANNING OF ACTION (POA)

4.1 Analisa Data


No. Tanggal Data Diagnosa Keperawatan
1. 12 – 02 – 2018 DS:
1. Lansia mengatakan bahwa tidak dapat mengingat hari, tanggal dan
Kerusakan memori
berhitung DO :
1. Sebanyak 54,2% lansia mengalami gangguan kognitif berat
2. 12 – 02 – 2018 DS : -
DO :
1. Masih terdapat lansia yang tidak bisa atau tidak lancar saat membaca al-
Distress spiritual
qur’an dan sulit mengingat bacaan sholat.
2. Terdapat lansia beragama kristen susah ikut ibadah bersama
3. Para lansia kristen jarang membaca Alkitab
3. 12 – 02 – 2018 DS :
1. Banyak lansia mandiri yang merasa bosan berada di dalam panti
Depresi
DO :
1. lansia terindikasi depresi 55 orang (45.8%),
4. 12 – 02 – 2018 DS:
1. Lansia mengatakan bahwa tidak kuat untuk bergerak terutama pada lansia
Hambatan mobilitas fisik
yang total care
2. Lansia partial care mengatakan membutuhkan pegangan untuk berjalan

2
DO:
1. Jumlah lansia parsial care sebesar 49.2%, sedangkan 10% sisanya adalah
lansia total care.
5. 12 – 02 – 2018 DS:
1.Adanya lansia yang mengatakan mengalami gatal pada kulit akibat penyakit
Gangguan rasa nyaman :
kulit terutama pada bagian ekstremitas atas dan bawah
gatal
DO :
1. Sekitar 11 orang lansia mengalami gatal-gatal pada bulan januari 2018.
6. 12 – 02 – 2018 DS:
1. lansia mengatakan tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi
2. lansia mengatakan tidak mengetahui cara hidup sehat untuk mengontrol
Ketidakefektifan
tekanan darah
pemeliharaan kesehatan
3. lansia mengatakan tidak mengetahui cara pencegahan hipertensi
DO :
1. 5 Orang lansia mengalami hipertensi pada bulan januari 2018

4.2 Planning Of Action (POA)


1. Sie Olahraga
Indikator Penanggung
No Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu/Tempat
Keberhasilan Jawab
1. Kekuatan otot Setelah dilakukan Senam Pagi 1. Lansia Lansia Senin, 19 februari Yuliati Nur
menurun senam selama 30 (Senam tepuk mengatakan kategori 2018 Hidayah,S.kep
Ditandai dengan: menit para lansia nadi) senang mandiri Pukul 09.00 WIB
2. Jumlah lansia merasakan tubuh 2. Lansia
parsial care sehat dan aliran merasa lebih Di halaman tengah
sebesar darah di tubuh bugar UPTD Griya

2
49.2%, dan otak menjadi Werdha
sedangkan lancar Jambangan
10% sisanya
adalah lansia
total care.
3. Sudah ada
program
tersebut Senam pagi Minggu, 18 Dewi
namun (Senam Februari 2018 Anggraini.S.Ke
pelaksaan Pinguin) Pukul 06.30 WIB p
belum Di halaman tengah
berjalan UPTD Griya
secara Werdha
berkelanjutan Jambangan

2. Depresi Setelah dilakukan Jalan Sehat 1. Lansia Lansia Sabtu, 17 Februari Defi
ketidakefektifan jalan sehat selama mengatakan kategori 2018 Lutpiana.S.Kep,
koping 30 menit para senang mandiri Pukul 06.30 WIB
Ditandai lansia merasakan 2. Lansia
dengan: tubuh yang sehat merasa lebih
2. Banyak dan aliran darah bugar Berkeliling sekitar
lansia di tubuh dan otak komplek UPTD
mandiri yang menjadi lancar. Griya Werdha
merasa Jambangan

2
bosan berada
di dalam
panti

2. Sie Kesehatan
Indikator Penanggung
No Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu/Tempat
Keberhasilan Jawab
1. Ketidakefektifan 1. Memelihara Penyuluhan 1. Lansia hadir Lansia di Rabu, 14 Indah Fatma
pemeliharaan kesehatan lansia tentang dalam UPTD Griya Februari 2018 Sari, S.Kep
kesehatan. 2. Meningkatkan hipertensi dan penyuluhan Werdha Pukul 09.00
Ditandai dengan: kualitas hidup senam Jambangan WIB
2. Lansia dapat
4. Banyak lansia lansia dengan antihipertensi
yang gaya hidup mengikuti
mengalami sehat senam Di aula UPTD
hipertensi dengan baik Griya Werdha
5. Banyak lansia 3. Lansia dapat Jambangan
yang tidak menyebutkan Surabaya
mengetahui cara
bahwa dirinya
pencegahan
menderita
hipertensi dan
6. Banyak lansia pengobatan
yang hipertensi
menderita
hipertensi
tidak
mengetahui

2
cara hidup
sehat untuk
mengontrol
tekanan darah
7. Banyak lansia
yang tidak
mengetahui
cara
pencegahan
hipertensi
2. Kerusakan 1. Mengoptimalkan Melakukan 1. Lansia mau Lansia total PKRS Senin, 19 Nur Jazilah
mobilitas fisik mobilisasi lansia latihan ROM mengikuti care Februari 2018 Hemadiyan
Ditandai dengan: sesuai dengan (Range of latihan ROM Pukul 10.00 S.Kep
1.Terdapat 12 kemampuan Motion) pasif yang WIB
lansia total care 2. Mencegah diajarkan Di aula UPTD
dengan terjadinya 2. Lansia dapat Griya Werdha
imobilisasi kekakuan sendi mobilisasi Jambangan
2.Kurangnya pada lansia sesuai Surabaya
latihan ROM kemampuan
pasif pada Pelatihan ROM
pasien total setiap pagi hari,
care saat lansia
berjemur
3. Gangguan rasa 1. Mengurangi Terapi 1. Lansia yang Lansia yang Minggu, 18 Nourma Aulia
nyaman rasa gatal rendaman memiliki memiliki Februari 2018 Ulfa, S.Kep
Ditandai dengan: akibat penyakit daun sirih keluhan gatal keluhan pukul 10.00
1. Adanya lansia kulit untuk dapat gatal-gatal
yang mengurangi

2
mengalami 2. Meningkatkan keluhan gatal berpartisipasi akibat Di halaman
gatal pada prognosis yang dialami aktif penyakit kulit UPTD Griya
kulit akibat kesembuhan lansia 2. Gatal yang Werdha
penyakit kulit penyakit dirasakan Jambangan
terutama pada 3. Meningkatkan oleh lansia Surabaya
bagian pengetahuan berkurang
ekstremitas lansia untuk
atas dan menggunakan
bawah tanaman
sebagai media
pengobatan
8. Sie Ketrampilan
No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Sasaran Waktu/Tempat Penanggung
Keberhasilan Jawab
1. Kerusakan Setelah Membuat Lansia yang Dilakukan Ratih
memori dilakukan kemoceng memiliki mulai hari Pravitasari,
1. Lansia
Ditandai kegiatan dari tali rafia gangguan sabtu-rabu, 17- S.Kep
mengatakan
dengan: membuat kognitif 21 Februari
dirinya lebih
1. Sebanyak kemoceng sedang 2018
berguna
54,2% lansia selama 4x24 sampai berat Jam 10.00 wib
2. Lansia dapat
mengalami jam lansia
membuat
gangguan merasa lebih Di aula UPTD
kemoceng
kognitif produktif Griya Werdha
berat Jambangan
Surabaya

2
2. Kerusakan Setelah Membua 1. Lansia dapat Lansia yang Senin, 19 A’ida
memori dilakukan t jam dinding mengingat jam memiliki Februari 2018 Fitriyah,S.Kep
Ditandai kegiatan setiap harinya gangguan Pukul 10.00
dengan: membuat jam 2. Lansia mampu kognitif WIB
2. Sebanyak dinding selama mengasah sedang
54,2% lansia 2 jam lansia ketrampilannya sampai berat
mengalami tidak dapat dalam Di aula UPTD
gangguan memahami cara membuat jam Griya Werdha
kognitif membaca jam dinding Jambangan
berat dan tidak Surabaya
disoerientasi
waktu
3. Sie Keagamaan

No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Sasaran Waktu/Tempat Penanggung


Keberhasilan Jawab
1. Distress spiritual 1. Lansia 1. Kultum dan 1. Lansia Lansia Kultum Kamis Siti Aisyah
(00066) beragama ceramah mampu beragama 15 Februari Zanta Pradana,
Ditandai dengan : Islam dapat online memperhatik Islam (mandiri 2018 S.Kep
1. Para lansia meningkatk 2. Diba’an an kultum dan partial) di di Mushalla,
muslim kurang an iman, (melantunka dan ceramah Panti Werdha sedangkan
memanfaatkan taqwa, dan n Shalawat dengan baik Jambangan Ceramah online
waktu antara ketaatan pada Nabi dan Surabaya pada Kamis, 22
ashar menuju kepada Muhammad menjelaskan Februari 2018 di
maghrib Allah SWT. s.a.w) tujuan yang Mushalla.
2. Lansia telah dicapai
dapat saat kegiatan. Diba’an
meningkatk 2. Lansia
an mampu

2
pengetahua mengikuti pada Jumat 16
n mengenai kegiatan Februari 2018
Islam dan hingga dan
manfaatnya selesai Rabu 21
bagi 3. Lansia Februari 2018
kehidupan. mampu pukul 18.00-
3. Lansia mengisi 19.00 WIB
dapat waktu luang di Mushalla
mendekatka dengan Panti Werdha
n diri pada kegiatan Jambangan
Allah SWT yang positif
di fase akhir
kehidupann
ya.
4. Lansia
muslim
dapat
mengisi
waktu luang
dengan hal
positif.
2. Kerusakan 1. Lansia TPQ Lansia 1. Lansia dapat 1. Lansia Dilaksanakan 4 Siti Aisyah
memori (00131) muslim (Belajar mengaji membaca dapat kali pada hari Zanta Pradana,
Ditandai dengan : dapat dan hafalan surat iqro atau membaca kamis 15 S.Kep
Masih terdapat mengisi pendek) alquran iqro atau Februari 2018,
lansia yang tidak waktu luang dengan baik alquran Sabtu 17
bisa atau tidak dengan 2. Lansia dengan baik Februari 2018,
lancar saat mampu Senin 19

3
membaca al- mengaji dan memprakteka 2. Lansia Februari 2018,
qur’an dan sulit hafalan n bacaan mampu dan Rabu 20
mengingat bacaan 2. Lansia sholat memprakte Februari 2018
sholat. dapat dengan baik. kan bacaan pukul 15.30-
meningkatk sholat 16.30 di
an dengan Mushalla panti
kemampua baik. Werdha
n Jambangan
kognitifnya
dengan
hafalan
bacaan
shalat
3. Distress spiritual 1.Lansia 1. Persekutuan 1 Lansia Lansia 1. Persekutuan Martha
(00066) beragama Doa mampu beragama Doa Oktavia
Ditandai dengan : Kristen dapat 2. Saat Teduh membangun Kristen di Panti dilaksanakan Setyaningrum
1. Terdapat meningkatkan (Sate) hubungan Werdha pada tanggal S.Kep
lansia iman dan Bersama pribadi Jambangan 13,15,16
beragama ketaatan dengan Surabaya Februari
kristen susah kepada Tuhan. Tuhan dan 2018 di
ikut ibadah 2.Lansia dapat saling ruang makan
bersama membangun menguatkan 2. Saat Teduh
2. Para lansia dan bersatu dalam iman (Sate)
kristen dengan lansia dengan Bersama
jarang lain yang lansia dilaksanakan
membaca memiliki iman lainnya yang pada hari
Alkitab yang sama. 2 Lansia selasa 20
mampu Februari

3
3.Lansia dapat mengikuti 2018 di
mendekatkan kegiatan ruang makan
diri pada hingga
Tuhan di fase selesai
akhir 3 Lansia
kehidupannya. mampu
melakukan
saat teduh
setiap hari
4. Kerusakan 1. Lansia Belajar Lansia dapat Lansia Dilaksanakan Martha
memori (00131) beragama Menghafal Ayat mengingat beragama pada sabtu 17 Oktavia
Ditandai dengan : Kristen Alkitab beberapa ayat Kristen Februari 2018 Setyaningrum
1. Masih mampu Alkitab (mandiri dan di ruang makan S.Kep
terdapat lansia mengisi parsial) di
yang tidak waktu luang Panti Werdha
bisa atau tidak dengan Jambangan
lancar saat membaca Surabaya
melakukan dan
Doa Bapa menghafal
Kami beberapa
ayat-ayat
Alkitab
2. Lansia
dapat
meningkatk
an
kemampua
n

3
kognitifnya
dengan
hafalan doa
dan ayat-
ayat
3. Lansia
mampu
memperkua
t iman
dengan
ayat-ayat
Alkitab
sehingga
mampu
menjalani
masa tua
dengan
baik.

3
4. Sie Lingkungan
No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Sasaran Waktu/Tempat Penanggung
Keberhasilan Jawab
1. Gangguan rasa 1. Setelah Membuat 1. Lansia Lansia Jumat, 16 Winahyu Dwi
nyaman dilakukan ovitrap mengatakan Februari 2018 H.,S.Kep
ditandai kegiatan lansia sudah tidak pukul 15.00
dengan: merasa lebih terdapat WIB
1. Adanya produktif nyamuk
lansia yang 2. Lansia merasa 2. Lansia
mengalami nyaman di dapat
gatal-gatal dalam kamar membuat
2. Mayoritas karena tidak ada ovitrap
lansia nyamuk
mengatakan
banyak
nyamuk Membuat lotion Lansia dapat Sabtu, 17 Renny Mey M.,
yang ada di anti nymauk mengetahui Februari 2018 S.Kep
kamar tiap alami cara membuat Pukul 10.00
wisma lotion anti WIB

2. Gangguan rasa Setelah dilakukan Kerja bakti 1. Lansia Lansia Kamis, 22 Febrina
nyaman kegiatan kerja bersama dapat (khusus Februari 2018 Ramadhani,
Ditandai bakti diharapkan membuang lansia yang Pukul: 08.00 S.Kep
dengan: lingkungan panti sampah dapat WIB
1. Kamar tidak werdha menjadi pada mandiri)
bersih dan bersih dan asri tempatnya
rapi serta 2. Lansia
bau dapat

3
menjaga
kebersihan
lingkungan
di panti
werdha

5. Sie Rekreasi
No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Sasaran Waktu/Tempat Penanggung
Jawab
1. Depresi ditandai Meningkatkan Lomba 1. Mampu bersosialisasi antar Lansia Rabu, 14 Putri Yunida
dengan : sosialisasi bisik lansia depresi Februari 2018
1. lansia antar lansia kalimat 2. lansia tampak senang dan dengan jam 15.00 WIB
mengatakan tidak berantai antusias saat kegiatan partial care
krasan di panti berlangsung Tempat : Aula
2. terdapat 55 orang
lansia terindikasi
depresi
2. Depresi ditandai Meningkatkan Lomba 1. Lansia dapat berkerjasama Lansia Sabtu, 17 Sinta Pradikta
dengan : sosialisasi estafet dengan kelompoknya depresi Februari 2018
1.lansia mengatakan antar residen bola 2. Lansia tampak senang dan dengan Jam 10.00 WIB
tidak krasan di panti pingpong antusias saat kegiatan mandiri
2.terdapat 55 orang berlangsung Tempat : Aula
lansia terindikasi 3. Lansia dapat melakukan
depresi aktivitas yang
menyenangkan
4. Mengisi waktu luang lansia
agar tidak bosan

3
BAB 5
PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Sie Olahraga
Waktu/ Pelaksanaan
Masalah Kegiatan Peserta Hasil Kegiatan Hambatan Solusi Rekomendasi
Tempat Kegiatan
Indikasi Jalan Minggu, 25 Kegiatan diawali Seluruh peserta Ada lansia 1. Menjelaskan Kegiatan jalan
Depresi- 19 februari lansia dengan pasien mengungkapkan yang tidak tujuan dari sehat
sehat
ketidakefektifan 2018, mandiri mandi pagi, secara verbal mau diajak kegiatan dilakukan
koping pukul berhias diri bahwa mereka karena malas 2. Mahasiswa supaya lansia
06.30- kemudian senang setelah berjalan membujuk tidak jenuh,
07.00 pasien bersiap di diajak untuk lansia untuk supaya lansia
WIB. lapangan depan. jalan sehat ikut jalan- menjadi sehat
Lokasi di Sebelum berangkat jalan dan aliran
lingkungan pasien dibariskan darah di tubuh
sekitar dua-dua kemudian dan otak
Panti berangkat. menjadi lancar
Werdha
Jambangan
Surabaya
Intelektual Senam Minggu, 25 Kegiatan diawali 1. Lansia sangat Adanya lansia Mahasiswa Kegiatan
Menurun 18 lansia dengan mengajak antusias yang kurang membujuk senam
Pinguin
Februari mandiri lansia yang telah dalam kooperatif lansia untuk dilakukan
2018 mandi dan berhias mengikuti untuk diajak mengikuti supaya lansia
06.45- ke lapangan tengah. senam senam senam tidak jenuh dan
Terdapat

3
07.00 mahasiswa dari 2. Tidak ada supaya lansia
WIB. profesi ners Unair lansia yang menjadi sehat.
Lokasi di dan perawat griya meninggalkan
lapangan werdha jambangan kegiatan
tengah disekitar lapangan hingga
Panti tengah. Senam selesai.
Werdha pinguin 3. lansia terlibat
Jambangan dilaksanakan sesuai aktif dalam
Surabaya dengan intruksi dari kegiatan dan
video. sebagian
besar mampu
menirukan
senam yang
dicontohkan
4. Meningkatnya
semangat
berolahraga
dengan senam
tubuh menjadi
sehat
Intelektual Senam Rabu, 21- Jumlah Kegiatan diawali 1. Lansia sangat Adanya lansia Mahasiswa Kegiatan
Menurun Tepuk 02-18 peserta dengan mengajak antusias dalam yang kurang membujuk senam
Nadi 07.00-07. 25 lansia yang telah mengikuti kooperatif lansia untuk dilakukan
15 WIB. lansia mandi dan berias ke senam untuk diajak mengikuti supaya lansia
Lokasi di mandiri lapangan tengah. 2. Tidak ada senam senam tidak jenuh dan
lapangan Terdapat lansia yang supaya lansia
tengah mahasiswa dari meninggalkan menjadi sehat

3
Panti profesi ners Unair kegiatan
Werdha dan perawat griya hingga selesai.
Jambangan werdha jambangan 3. lansia terlibat
Surabaya disekitar lapangan aktif dalam
tengah. Senam kegiatan dan
TEPUK NADI sebagian besar
dilaksanakan sesuai mampu
dengan intruksi dari menirukan
video. senam yang
dicontohkan
4. Meningkatnya
semangat
berolahraga
dengan senam
tubuh menjadi
sehat.

2. Sie Kesehatan
Waktu/ Pelaksanaan Hasil
Masalah Kegiatan Peserta Hambatan Solusi Rekomendasi
Tempat Kegiatan Kegiatan
Ketidakefektifan Penyuluhan Rabu, 14 30 orang Sebelum lansia 1. Terdapat 4 1. Fasilitator Mengadakan
pemeliharaan tentang Februari kegiatan mengikuti lansia yang mendampingi senam anti
kesehatan hipertensi 2018 dilaksanakan, kegiatan mengalami lansia di hipertensi
dan senam Pukul mahasiswa penyuluhan gangguan sebelahnya secara rutin
anti 10.00- berkoordinasi dan senam pendengaran dan satu minggu
hipertensi dengan perawat hingga sehingga tidak mengulangi sekali

3
11.20 ruangan selesai, tidak mampu penjelasan
WIB. mengenai ada yang mendengarkan dari pemateri
Lokasi di ruangan dan meninggalkan penjelasan 2. Senam dapat
aula UPTD waktu tempat. pemateri dilakukan
Griya pelaksananaan Seluruh lansia dengan baik. dengan duduk,
Werdha kegiatan. terlihat 2. Beberapa Terdapat
Jambangan Menyiapkan antusias lansia parsial fasilitator
Surabaya tempat, media dengan yang tidak yang
dan konsumsi. penyuluhan bisa berdiri mendampingi
Selanjutnya dan senam. tidak dapat lansia parsial
mengundang lansia mampu mengikuti untuk
para lansia menyebutkan senam anti menggerakkan
mandiri dan pengertian hipertensi kaki secara
parsial untuk hipertensi dan dengan akif
mengikuti menirukan maksimal
kegiatan. senam anti
Kemudian hipertensi
melakukan dengan baik.
penyuluhan
hipertensi dan
dilanjutkan
pelaksanaan
senam anti
hipertensi, lalu di
tutup dengan
pembagian
konsumsi.

3
Hambatan Melatih Jumat 16 Pasien Kegiatan diawali Lansia Terdapat satu Mahasiswa Melatih ROM
Mobilitas Fisik ROM Februari dengan dengan mengikuti hingga dua menerapkan bina pasif dan aktif
(Range Of 2018, total care membantu kegiatan lansia yang hubungan saling bagi lansia
Motion) Sabtu 17 Hari memandikan dan melatih ROM awalnya tidak percaya dengan dengan total
pasif Februari Jumat, 16 menyuapi lansia pasif ini au dilatih ROM pasien sehingga care
2018, februari total care. dengan pasif dengan pasien mau
Senin 19 2018 Kemudian di sela kooperatif. alasan sakit bila untuk dilatih
Februari : 12 orang sela kegiatan Ekstermitas digerakkan. ROM
2018 pukul Sabtu, 17 caring kelompok lansia yang pasif yang sesuai
06.30 WIB februari menggunakan awalnya dengan
2018 : 12 waaktu dengan terasa kaku kemampuan
orang melatih pasien sedikit demi setiap lansia
Senin, 19 total care dengan sedikit bisa
februari ROM (Range of digerakkan
2018: 12 Motion) pasif. dengan baik.
orang Gerakan ROM ROM pasif
pasif dilakukan yang
oleh mahasiswa. dilakukan
Setiap lansia di sesuai dengan
pegang 1-2 kemampuan
mahasiswa yang setiap lansia.
prakten pada
shift tersebut.
Gangguan Rasa Terapi Minggu, Pasien Kegiatan diawali lansia Kegiatan terapi Mahasiswa Memberikan
Nyaman : Gatal rendaman 18 yang dengan persiapan mengikuti tidak dilakukan diharapkan bisa terapi
daun sirih Februari memiliki alat dan bahan, kegiatan setiap hari melaksanakan rendaman
(foot care) pukul gejala serta kontrak terapi sehingga hasil kegiatan terapi daun sirih
15.00 gatal dengan pasien. rendaman dari terapi ini setiap hari secara rutin

4
Rabu, 21 (pruritus) Kemudian daun sirih rendaman daun sehingga dapat setiap hari dan
Februari akibat membantu lansia dengan sirih belum dilihat indikator mengevaluasi
2018 pukul penyakit untuk duduk kooperatif. kelihatan keberhasilan hasilnya.
14.00 kulit rileks di kursi. lansia merasa yang ingin
Kamis, 22 (scabies, Mulai dengan nyaman dicapai.
Februari dermatitis) mendekatkan bak dengan
2018 pukul Hari berisi air hangat rendaman
14.00 Minggu, yang sudah daun sirih
18 dicampur dengan terutama
Februari air rebusan daun karena air
2018 : 6 sirih serta garam. yang
orang lansia digunakan
Rabu, 21 diinstruksikan adalah air
Februari untuk hangat.
2018 : 8 memasukkan
orang kedua kakinya ke
Kamis, 22 dalam bak
Februari Perendaman
2018 : 8 dilakukan selama
orang 10 – 15 menit
sembari digosok-
gosok.
Kemudian
keringkan kaki
lansia
menggunakan
tissu atau handuk
dan yang terakhir

4
adalah memberi
lotion untuk
memberikan
kelembapan pada
area kaki

3. Sie Ketrampilan
Waktu/ Pelaksanaan
Masalah Kegiatan Peserta Hasil Kegiatan Hambatan Solusi Rekomendasi
Tempat Kegiatan
Kerusakan Membuat Sabtu,17 Sabtu, 17 Kegiatan diawali lansia 1. Beberapa 1. Mahasiswa Memberikan
Memori Kemoceng Februari Februari dengan pembukaan mengikuti lansia masih membantu pembuatan
2018 2018- oleh moderator kegiatan mengalami menyisir kemoceng pada
Rabu, 21 dengan didahukui pembuatan kesulitan kembali tali jumlah lansia
Minggu,18
Februari salam pembuka, kemoceng dalam raffia yang parsial lebih
Februari 2018 kemudian hingga selesai, menyisir tali sudah disisir banyak.
2018 sebanyak dilanjutkan tidak ada yang rafia, oleh
Senin,19 10 orang penjelasan meninggalkan sehingga tali fasilitator,
Februari pembuatan tempat selama rafia yang dan fasilitator
2018 kemoceng oleh kegiatan diperoleh sudah
Selasa,20 ketua kegiatan. berlangsung. sisirannya mencoba
Februari Fasilitator Seluruh lansia kurang halus. menjelaskan
2018 mendampingi para terlihat senang 2. Lansia masih dan
Rabu, 21 lansia selama karena ada membutuhkan membantu
Februari kegiatan kegiatan bantuan saat menyisir
2018 berlangsung. sehingga tidak dalam tali raffia
Lokasi di bosan. memasang agar menjadi
Aula Panti halus.

4
Werdha tali rafia pada 2. Serta
Jambangan kayu mahasiswa
Surabaya membantu
dan
mendampingi
saat proses
memasang
tali raffia
pada kayu.
Membuat Senin, 19 12 orang Kegiatan diawali Terdapat satu
Jam Februari dengan pembukaan lansia atau dua lansia
Dinding 2018 yang dibuka oleh mengikuti yang masih perlu
Pukul moderator kemudian kegiatan dibantu saat Kegiatan tidak
1. Mahasiswa
10.00-11.00 dilanjutkanc dengan pembuatan jam mencocokan hanya
membantu
WIB. penjelasan mengenai dinding hingga warna pada jam dilakukan di
dalam
Lokasi di cara pembuatan jam selesai, tidak ruang makan
mencocokan
Aula UPTD dinding, selanjutnya ada yang saja, namun
warna stik
Panti proses pembuatan meninggalkan dapat dilakukan
Kerusakan 2. Setiap 2
Werdha yang diawali dengan tempat selama di tiap kamar
Memori lansia
Jambangan mencocokan warna kegiatan sehingga lansia
dibantu oleh
Surabaya antara bulat-bulat berlangsung. yang tidak
1 mahasiwa
dari kertas karton Seluruh lansia dapat mobilisasi
dalam
dengan stik, terlihat senang dapat ikut serta
pembuatan
kemudian keduanya dan ingin membuat jam
jam dinding
ditampelken di membuat lebih dinding
rancangan jam. banyak lagi jam
Selanjutnya dinding
dikeringkan, setelah

4
kering dipasang
jarum panjang jarum
pendek dan jarum
merah untuk detik.
Kemudian diberi
angka 1 sampai 12
setelah selesai diberi
batrei. Diajarkan
pula cara membaca
jam. Dan kegiatan
berakhir.

3. Sie Keagamaan
Agama Islam
Waktu/ Pelaksanaan Hasil
Masalah Kegiatan Peserta Hambatan Solusi Rekomendasi
Tempat Kegiatan Kegiatan
Distress Kultum dan Selasa, 20 Selasa, Kegiatan diawali lansia 1. Terdapat 3 Presentator Menyajikan
spiritual Ceramah Februari 20 dengan sholat mengikuti lansia yang melakukan ceramah
Online 2018 Februari maghrib berjamaah kegiatan mengalami kultum dengan ustadz anwar
2018: 22 kemudian lansia ceramah online gangguan volume suara zahid
Rabu, 21 orang dianjurkan duduk dan persepsi yang keras tapi
Februari berdampingan untuk mendengarkan sensori : tetap sopan,
2018 Rabu, 21 menghadap kultum hingga penglihatan sedangkan,
Februari proyektor. selesai, tak ada dan fasilitator
Moderator yang pendengaran membantu

4
Pukul 2018: 25 membuka acara meninggalkan yang tidak menerjemahkan
18.00- orang dengan didahului tempat. mampu maksut dari
19.00 WIB. salam pembuka Seluruh lansia melihat atau cermah online
Lokasi di setelah itu terlihat kurang dengar dan kultum untuk
Musholla mempersilahkan khidmat saat memudahkan
Panti lansia untuk dengan mendengarkan lansia mendalami
Werdha menonton ceramah beberapa kali ceramah dan ceramah.
Jambangan online atau tertawa ketika kultum.
Surabaya mendengarkan terdapat
kultum. Sebelum ceramah yang
ditutup moderator lucu. lansia
menanyakan kepada mampu
satu perwakilan menyebutkan
lansia putri dan laki- hikmah yang
laki tentang hikmah didapatkan dari
yang dapat diangkat ceramah dan
dari kegiatan yang kultum yang
dilakukan pada saat disajikan.
itu. Setelah selesai
kegiatan
dilanjutkan dengan
sholat isya
berjamaah

4
Distress Diba’an Selasa, 14 Selasa, Kegiatan diawali lansia Banyak lansia Mahasiswa Sebaiknya
spiritual Februari 14 dengan sholat mengikuti yang memandu dengan dibaan
2018 Februari maghrib berjamaah kegiatan sebelumnya lantunan nada dilakukan
2018: 20 kemudian lansia diba’an hingga tidak pernah shalawat yang secara rutin di
Rabu, 15 orang diberi buku diba’an selesai, tak ada mengikuti sering lantunkan panti sehingga
Februari per orang, setelah yang kegiatan dibaan di masjid pada lansia dapat
2018 Rabu, 15 itu lansia meninggalkan sehingga dalam umumnya, mengisi waktu
Februari melakukan tempat. pelaksanaanya sehingga lansia dengan
Kamis, 16 2018: 22 shalawat pada Nabi Seluruh lansia lansia kurang dapat mengikuti kegiatan yang
Februari Muhammad SAW terlihat lancar dalam acara dengan positif.
2018 Kamis, dipandu dengan khidmat dalam melantunkan baik.
16 mahasiswa fakultas melakukan shalawat nabi.
Februari keperawatan shalawatan. Fasilitator
Pukul 2018: 25 universitas lansia tampak mendampingi di
18.00- airlangga dan pak antusias samping lansia
19.00 WIB. ustadz dari pihak mengikuti sehingga lansia
Lokasi di panti werdha kegiatan, Selain itu, ada 3 dapat mengikuti
Musholla jambangan dibuktikan lansia yang shalawatan
Panti Surabaya. Diba’an dengan adanya mengalami dengan melihat
Werdha berlansung kurang peningkatan penurunan gerakan bibir
Jambangan lebih selama 45 lansia setiap penglihatan fasilitator.
Surabaya menit, setelah hari (dapat sehingga kurang
selesai melakukan dilihat di tabel jelas dalam
diba’an dilanjutkan peserta)
kegiatan shalat isya
berjamaah.

4
membaca buku
dibaan.
Kerusakan TPQ Lansia Selasa, 13 Selasa, Kegiatan diawali lansia 75% lansia Mengelompokkan Perlu
memori (Belajar Februari 13 dengan sholat ashar mengikuti sudah lupa huruf lansia sesuai dilakukan
mengaji dan 2018 Februari berjamaah kegiatan TPQ hiyaiyah, dan kemampuan yang metode
hafalan 2018: 20 kemudian lansia lansia hingga ada 5 % lansia dimiliki mengaji yang
surat Rabu, 14 diminta untuk selesai, tak ada yang tidak lebih asyik
pendek) Februari Rabu, 14 membentuk yang pernah mengaji dan menarik
2018 Februari kelompok dengan meninggalkan sama sekali, sehingga
2018: 22 melingkar sebanyak tempat. sisanya hapal lansia dapat
Kamis, 15 3-4 lansia. Satu 85% dari lansia huruf hijaiyah. cepat
Februari Kamis, kelompok terlihat memahami
2018 15 didampingi oleh satu khidmat dalam huruf hijaiyah
Februari fasilitator dari melakukan
Jumat, 16 2018: 23 mahasiswa. Setelah kegiatan TPQ,
Februari dibentuk kelompok sisanya mudah
2018 Jumat, 16 fasilitator teralihkan dan
Februari memberikan buku bosan. lansia
Sabtu, 17 2018: 21 iqro dan tampak
Februari membimbing sesuai antusias namun
2018 Sabtu, 17 kemampuan fluktuatif
Februari mengaji lansia. Pada (dapat dilihat di
2018: 22 hari ke dua telah tabel peserta).
lansia yang

4
Pukul mengikuti TPQ 78%
15.30- sudah mengalami
16.00 WIB. dikelompokan peningkatan
Lokasi di sesuai kemampuan kemampuan
Musholla mengaji tiap lansia. dalam mengaji
Panti Setiap pertemuan dan menghafal
Werdha dilakukan kegiatan surat pendek,
Jambangan membaca iqro dan sisanya 22%
Surabaya hafalan surat pendek lansia
(al-fathihah, an-nas, kemampuan
al- falaq, al-ikhlas). mengaji tetap
Setiap pertemuan karena
kemampuan lansia beberapa faktor
dievaluasi dan di seperti lansia
dokumentasikan gangguan
dalam catatan pendengaran,
kemampuan penglihatan,
mengaji lansia. kognitif.
Setelah kegiatan
selesai lansia
diperbolehkan
kembali ke ruangan
masing-masing.

4
Agama Kristen
Distress Persekutuan Selasa,13 Selasa,13 Kegiatan Kegiatan 1. Terdapat Mahasiswa Para lansia
Spiritual Doa Februari Februari Persekutuan Doa berjalan beberapa membantu dalam mandiri
2018 2018: 7 diawali dengan dengan lancar. lansia yang memandu puji- mengunjungi
Kamis,15 lansia pembukaan oleh Semua lansia mengalami pujian dan lansia yang
Februari Kamis,15 mahasiswa PSPN mengikuti hambatan membacakan bed rest total
2018 Februari Universitas kegiatan dalam Alkitab untuk
Jumat,16 2018: 7 Airlangga diikuti hingga akhir. penglihatan mendoakan
Februari lansia oleh perkenalan. Lansia 2. lansia hanya dan saling
2018 Jumat,16 Kemudian mengatakan lansia yang menguatkan
Pukul Februari dilanjutkan dengan senang dengan mandiri dan dalam
18.00- 2018: 7 serangkaian kegiatan ini. parsial keimanan
19.00 WIB lansia kegiatan
Lokasi di Persekutuan Doa
Ruang seperti
Makan menyanyikan lagu
Panti puji-pijian dan
Werdha sharing.
Jambangan
Surabaya
Saat Teduh Selasa,20 7 lansia Kegiatan Saat Kegiatan 1. Terdapat Mahasiswa Lansia yang
(SATE) Februari Teduh Bersama berjalan beberapa membantu dalam tidak memiliki
Bersama 2018 diawali dengan lancar.Semua lansia yang memandu puji- hambatan
pembukaan lansia mampu mengalami pujian dan dalam
oleh mahasiswa

4
Pukul PSPN Universitas mengikuti hambatan membantu penglihatan
18.00- Airlangga. kegiatan dalam membacakan membantu
19.00 WIB Kemudian hingga selesai. penglihatan buku Saat Teduh untuk
Lokasi di dilanjutkan dengan Lansia yang 2. Peserta membacakan
Ruang serangkaian bed rest tetap hanya lansia buku Saat
Makan kegiatan mendapatkan yang Teduh kepada
Panti menyanyikan lagu buku Saat mandiri dan lansia yang
Werdha Puji-Pujian dan Teduh. Lansia parsial memiliki
Jambangan Sharing yang mengatakan hambatan
Surabaya dipimpin oleh senang dengan dalam
mahasiswa PSPN. kegiatan ini. penglihatan.
Lalu membagikan Mahasiswa
buku Saat Teduh membagikan
kepada lansia dan buku Saat
menjelaskan Teduh kepada
bagaimana cara 2 pasien bed
membaca buku Saat rest namun
Teduh. Setelah buku Saat
ibadah, mahasiswa Teduh
membagikan buku dititipkan
Saat Teduh kepada kepada
2 perawat.
pasien bed rest.

5
Gangguan Belajar Sabtu,17 7 lansia Kegiatan Belajar Jumlah lansia Terdapat Mahasiswa Lansia belajar
Kognitif Menghafal Februari Menghafal Ayat yang hadir beberapa lansia membantu menghafal
Ayat 2018 Alkitab diawali pada kegiatan yang membacakan ayat Alkitab
Alkitab Pukul dengan pembukaan Persekutuan mengalami ayat Alkitab dengan rutin
18.00- oleh mahasiswa Doa lansia hambatan yang akan misalnya satu
19.00 WIB PSPN Universitas sebanyak 7 dalam dihafalkan. hari
Lokasi di Airlangga. orang. penglihatan menghafalkan
Ruang Kemudian Kegiatan satu ayat
Makan dilanjutkan dengan berjalan lancar. Alkitab.
Panti serangkaian Terdapat 1
Werdha kegiatan lansia yang
Jambangan menyanyikan lagu meninggalkan
Surabaya Puji-Pujian dan saat kegiatan
Sharing yang dengan alasan
dipimpin oleh salah sudah
satu lansia. Setelah mengantuk.
itu lansia Terdapat 1
menghafalkan ayat- lansia yang
ayat Alkitab yang mampu
sudah disiapkan menghafalkan
sebelumnya. 1 ayat dengan
benar tanpa
bantuan, 3
lansia mampu

5
menghafalkan
1 ayat dengan
bantuan, dan 2
lansia tidak
mampu
menghafalkan
ayat sama
sekali. Lansia
mengatakan
senang dengan
kegiatan ini.

3. Sie Lingkungan
Waktu/ Pelaksanaan
Masalah Kegiatan Peserta Hasil Kegiatan Hambatan Solusi Rekomendasi
Tempat Kegiatan
Gangguan Membuat Jumat, 16 24 orang Kegiatan diawali 1. Lansia 1. Tidak semua Pemilihan Mengajak
rasa ovitrap Februari dengan pembagian mengikuti lansia dapat waktu yang pembuatan
nyaman 2018 kelompok, 1 kegiatan dari mengikuti tepat yaitu di ovitrap pada
kelompok terdiri dari awal sampai kegiatan, saat lansia lansia dengan
Pukul 15.30 3 orang lansia dan 2 akhir kegiatan, hanya lansia lebih parsial
– 16.30 mahasiswa. Setelah tidak ada yang yang mandiri lenggang
WIB. pembagian meninggalkan 2. Waktu yang yaitu setelah
kelompok, kegiatan. digunakan sholat ashar
Lokasi di persentator yang untuk
Ruang didepan menjelaskan pembuatan

5
Makan Panti fungsi, tujuan dan 2. Lansia berhasil ovitrap
Werdha cara pembuatan membuat 22 terlalu
Jambangan ovitrap. Presentator ovitrap pendek
Surabaya memberikan 3. Lansia sangat karena
demonstrasi cara antusias dan terlalu dekat
pembuatan ovitrap tertarik untuk dengan jam
dan peserta mengikuti makan
mengikuti. setelah pembuatan malam
itu dilakukan ovitrap seperti
pembagian ovitrap menghias botol
pada tiap kamar di ovitrap
griya werdha 4. Setelah 2 hari
jambangan. Ovitrap pembuatan
diletakkan di sudut- ovitrap,
sudut kamar yang mahasiswa
gelap. mengevaluasi
hasil jebakan
nyamuk pada
ovitrap,
didapatkan
beberapa
nyamuk dalam
ovitrap dan
sebagian dari
lansia
mengatakan
nyamuknya

5
sudah
berkurang
Gangguan Membuat Rabu, 21 15 orang Kegiatan diawali 1. Lansia 1. Tidak semua Pemilihan Mengajak
rasa Lotion Februari dengan pembagian mengikuti lansia dapat waktu yang pembuatan
nyaman Anti 2018 kelompok, kegiatan dari mengikuti tepat yaitu di lotion anti
Nyamuk 1 kelompok terdiri awal sampai kegiatan, saat lansia nyamuk pada
Alami Pukul 10.30 dari 3 orang lansia akhir hanya lansia lebih lansia dengan
– 11.30 dan 2 mahasiswa. kegiatan, yang mandiri lenggang parsial
WIB. Setelah pembagian tidak ada 2. Waktu yang yaitu sebelum
kelompok, yang digunakan solat duhur
Lokasi di persentator yang meninggalkan untuk
Ruang didepan menjelaskan kegiatan. pembuatan
Makan Panti fungsi, tujuan dan 2. Lansia Lotion Anti
Werdha cara pembuatan berhasil Nyamuk
Jambangan Lotion Anti Nyamuk membuat 10 terlalu pendek
Surabaya Alami. Presentator Lotion Anti karena terlalu
memberikan Nyamuk dekat dengan
demonstrasi cara 3. Lansia sangat jam makan
pembuatan Lotion antusias dan siang
Anti Nyamuk Alami tertarik untuk
dan peserta mengikuti
mengikuti. setelah pembuatan
itu dilakukan Lotion Anti
pembagian Lotion Nyamuk
Anti Nyamuk Alami 4. Sebagian
pada tiap kamar di besar lansia
griya werdha mengatakan
jambangan. tidak digigit

5
nyamuk
karena sudah
memakai
lotion anti
nyamuk
Gangguan Kerja Kamis, 22 Lansia Kegiatan diawali 1. Lansia Tidak semua Pemilihan Kegiatan kerja
Rasa Bakti Februari yang dengan pembukaan mengikuti lansia dapat waktu yang bakti dapat
Nyaman Bersama 2018 tinggal di: oleh ketua pelaksana kegiatan dari mengikuti tepat yaitu di menjadi
3 Ruang dan menjelaskan awal sampai kegiatan, hanya saat lansia kegaitan rutin di
Pukul 09.00 mawar kegiatan kerja bakti akhir lansia yang lebih Panti Werdha
– 11.00 4 Ruang bersama yang akan kegiatan, tidak mandiri yang lenggang Jambangan
WIB. Teratai dilaksanakan. ada yang mengikuti yaitu setelah Surabaya
5 Ruang Selanjutnya meninggalkan kegiatan kerja aktivitas pagi
Lokasi di Wijaya dijelaskan tujuan kegiatan. bakti bersama (makan pagi,
Ruang Kusuma dilaksanakannya 2. Lansia berjemur, dan
Makan Panti 6 Ruang kerja bakti bersama. membersihkan mandi pagi)
Werdha Melati Setelah lansia paham kamarnya
Jambangan dengan kegiatan masing-
Surabaya yang akan masing
dilaksanakan maka 3. Lansia sangat
kegiatan dapat antusias dan
dimulai. 2 jam tertarik untuk
setelahnya maka mengikuti
hasilnya dapat kegiatan kerja
dilihat ruang mana bakti
yang paling bersih 4. Kamar
dan rapi masing-
.

5
masing
tampak bersih

5. Sie Rekreasi
Waktu/ Pelaksanaan
Masalah Kegiatan Peserta Hasil Kegiatan Hambatan Solusi Rekomendasi
Tempat Kegiatan
Depresi Lomba Rabu, 14 16 Kegiatan dimulai Lansia dapat Ketika akan Waktu Kegiatan lomba
Bisik Februari orang pada pukul 18.30 mengasah daya dilaksanakan kegiatan bisik kalimat
Kalimat 2018, pukul lansia setelah beberapa ingat masing- kegiatan ada mundur 3 jam harus dilakukan
Berantai 15.30 – 16.00 lansia telah selesai masing dan beberapa lansia yaitu setelah setiap hari jika
WIB. melaksanakan ibadah menyampaikan yang sholat magrib memungkinkan,
Lokasi di sholat magrib di kepada lansia menyarankan dan dikarenakan
Aula Panti mushola dan lain dalam satu kegiatan persekutuan selain untuk
Griya beberapa lainnya kelompoknya dilaksanakan doa agar tidak mengasah daya
Werdha melaksanakan sesuai dengan ketika selesai mengganggu ingat lansia dan
Jambangan persekutuan doa di daya ingatnya. dilakukan waktu akan juga sosialisasi
Surabaya ruang aula. Lansia yang pesekutuan doa dilangsungkan antar lansia,
Mahasiswa benar dan ibadah ibadah dan selain itu untuk
menyiapkan media menyampaikan sholat magrib kegiatan menghibur
dan tempat kegiatan kalimat sesuai dikarenakan lomba dapat lansia di waktu
dan mengajak lansia dengan kalimat tempat yang berjalan luang ketika
ke aula. Jenis kalimat yang telah akan digunakan dengan lancar selesai
yang digunakan dipilih lansia untuk lomba dan lansia beribadah.
untuk lomba bisik sendiri dan akan digunakan menikmati

5
kalimat yaitu kalimat dalam waktu untuk lomba dengan
yang mudah diingat yang singkat, persekutuan doa senang.
oleh semua lansia. maka lansia terlebih dahulu.
akan menjadi
pemenang
dalam lomba
bisik kalimat
tersebut.
Lansia juga
terhibur dengan
adanya lomba
bisik kalimat ini
karena ada
beberapa peserta
yang salah
dalam
menyampaikan
sesuai dengan
kalimat yang
benar.
Depresi Lomba Sabtu, 17 20 Kegiatan dimulai Lomba estafet Saat kegiatan Mencari lansia Kegiatan lomba
estafet Februari orang pada pukul 10.00 bola pingpong akan berlansung lain untuk estafet bola
bola 2018, pukul lansia WIB, setelah lansia berjalan lancar. terdapat menggantikan pingpong
pingpong 10.00 – 11.00 menyelesaikan Lansia beberapa lansia yang sebaiknya
WIB aktivitas di pagi hari mengatakan kendala seperti mengikuti dilakukan
Lokasi di mulai dari mandi, senang dengan ada beberapa kegiatan ditempat yang
Aula Panti senam pagi, makan lomba tersebut lansia wanita membuat berbeda dengan
Griya pagi. karena membuat yang sudah kemoceng. kegiatan lainnya

5
Werdha Ketika lansia sudah para lansia dipanggili di seperti kegiatan
Jambangan berkumpul di ruang saling kompak setiap ruang membuat
Surabaya aula, mahasiswa dan dapat kamar, memilih kemoceng, agar
membagi lansia bekerjasama untuk mengikuti lebih banyak
menjadi 4 kelompok dengan baik. kegiatan lansia yang
yang terdiri dari 5 membuat mengikuti lomba
orang lansia kemoceng dan daripada
kemudian tidak mengikuti membuat
membagikan kertas lomba estafet kemoceng, atau
hvs kepada para bola pingpong. lomba estafet
lansia dan bola pingpong
menjelaskan dilakukan
peraturan lomba sebelum atau
estafet bola setelah
pingpong. dilakukan
Sebelum lomba kegiatan
dimulai beberapa membuat
mahasiswa kemoceng.
mempraktekkan
lomba tersebut agar
lansia paham dengan
lomba yang akan
dilaksanakan.

5
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil program pelaksanaan praktik klinik gerontik oleh
mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
pada tanggal 12-23 Februari 2018 di Panti Griya Werdha Kelurahan Jambangan
Kota Surabaya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengkajian situasi yang dilakukan mahasiswa menunjukkan bahwa di
UPTD Griya Werdha Jambangan ada beberapa masalah keperawatan yang
dapat diberikan intervensi dalam program kegiatan sebagai berikut:
a. Kerusakan memori
Kerusakan memori pada lansia merupakan masalah keperawatan yang
dialami oleh sebagia besar lansia yaitu 55 orang dari 120 lansia.
Masalah ini diatasi dengan diadakannya senam pinguin, senam tepuk
nadi, belajar mengaji dan membaca Alkitab, serta ada membuat
kerajinan berupa kemoceng dan jam dinding.
b. Distress spiritual
Kegiatan yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
adalah dengan dilakukannya kultum dan diba’an untuk lansia yang
beragama islam serta untuk lansia yang beragama kristen dilakukan
kegiatan persekutuan doa dan saat teduh bersama.
c. Depresi
Lansia dengan depresi diatasi dengan kegiatan yang bersifat
menghibur seperti jalan sehat, lomba bisik kalimat dan lomba estafet
bola pingpong.
d. Hambatan mobilitas fisik
Pencegahan mobilitas fisik yang terhambat pada lansia dapat
diberikan tindakan latihan ROM aktif/pasif setiap harinya, Progam
kerja ini dapat mencegah kekakuan otot lansia.

6
e. Gangguan rasa nyaman : gatal
Gangguan rasa nyaman dan gatal ini merupakan masalah yang hampir
semua lansia dengan partial maupun total care mengalaminya maka
dari itu masalah ini diatasi dengan melaksanakan kegiatan merendam
kaki dengan daun sirih, membuat penangkap nyamuk (ovitrap),
membuat lotion anti nyamuk serta kerja bakti bersama.
f. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
Kegiatan yang dilakukan untuk mengangani masalah ini adalah
dengan melakukan penyuluhan untuk ROM dan melatih ROM pada
lansia.

6.2 Saran
Semua kegiatan yang telah terlaksana tidak akan memberikan dampak
positif yang banyak bagi lansia jika tidak ada tindak lanjut dari pihak pengurus
Panti Griya Werdha Jambangan, Surabaya. Maka dari itu, kami mengharapkan
agar pihak pengurus panti terus secara kontinue melanjutkan program kerja yang
telah direkomendasikan oleh mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya dan meningkatkan apa yang sudah
terlaksana. Selain hal tersebut, mahasiswa juga menyarankan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Melakukan kegiatan mengaji dan ceramah/ kultum setiap hari saat lansia
setelah sholat. Kegiatan dapat dilakukan pada lansia mandiri saat berada di
mushola, dan untuk lansia partial maupun total care dilakukan disetiap
kamar.
2. Mengganti sprei minimal sehari 1x pada lansia total care, dan mengganti
sprei minimal seminggu sekali pada lansia mandiri.
3. Menggunakan sabun antiseptek untuk memandikan lansia. Penggunaan
sabun batangan bersamaan meningkatkan resiko scabies.
4. Melanjutkan latihan ROM setiap hari pada saat lansia berjemur di pagi hari
5. Perbaikan kursi roda untuk menunjang kegiatan jalan sehat yang optimal
bagi lansia dengan kebutuhan parsial
6. Masih diperlukan kegiatan pembuatan karya-karya yang lebih berinovasi
untuk mengurangi stress pada lansia.

6
7. Mengevaluasi kefektifan ovitrap, lotioan anti nyamuk serta rendaman daun
sirih.

6
DAFTAR PUSTAKA

Annubawati, E.A. 2014. Pengisian Waktu Luang bagi Lanjut Usia dengan
Bimbingan Keterampilan. Melalui
http://budhidharma.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&si
d=173
Azizah, L. M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2012.
Pembinaan Mental Emosional bagi Lansia. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. 2014. Surabaya dalam Angka. Surabaya:
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya.
Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
Nurhamedika.
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. 2008.
Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Peraturan Menteri Kesehatan 2016. Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia
Tahun 2016-2019. Jakarta.
Peraturan Menteri Sosial No. 19 tahun 2012 Tentang Pedoman Pelayanan Sosial
Lanjut Usia
Siti Maryam, dkk.2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta:
Salemba Medika
Stanley, B., & Beare, P. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Stockslager, J. L., & Schaeffer, L. 2007. Buku Saku Asuhan Keperawatan
Gerontik.
Jakarta: EGC.
Sunaryo, Wijayanti, R., Kuhu, M. M., Sumedi, T., Widayanti, E. D., Sukrilah, U.
A., … Kuswati, A. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Andi
Offset.
Tody Lalenoh. 2001. Gerontologi Dan Pelayanan Lanjut Usia.Bandung: Kopma
STKS
Undang-undang Republik Indonesia, U. R. N. 23. 1992. UU RI Nomor 23 Tahun

6
1992 tentang kesehatan. Indonesia.
Wijayanti, 2008. “Hubungan Kondisi Fisik RTT Lansia Terhadap Kondisi Sosial
Lansia di RW 03 RT 05 Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari”.
ENCLOSURE Volume 7 No. 1 Maret 2008 hlm. 38-49 Jurnal Ilmiah
Perancangan Kota dan Permukiman. Melalui
http://eprints.undip.ac.id/20145/1/5.pdf

Lampiran 1

6
SUSUNAN KEPANITIAAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
DI UNIT PELAYANAN TEKNIS GRIYA WERDHA JAMBANGAN
SURABAYA

Penaggung Jawab : PJMA Keperawatan Gerontik


Elida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197910132010122001

Organizing Comitee
Ketua : Desy Mustika Anggraeni,S.Kep NIM. 131713143011
Wakil : Raafi Puristya Aries D.,S.Kep NIM. 131713143063
Sekretaris : Febyana Dwi Cahyanti, S.Kep NIM. 131713143057
Febrina Putri Raoef, S.Kep NIM. 131713143055
Bendahara : Febrina Ramadhani,S.Kep NIM. 131713143015
Anjar Ani,S.Kep NIM. 131713143059
Sie Olahraga : Dewi Anggraini Nurjanah,S.Kep NIM. 131713143047
Anggota : Defi Lutpiana,S.Kep NIM. 131713143048
Yuliati Nur Hidayah,S.Kep NIM. 131713143049
Ni Kadek Dwi Kristiani,S.Kep NIM. 131713143010
Desy Mustika Anggraeni,S.Kep NIM.
131713143011
Sie Kesehatan : Sri Puastiningsih,S.Kep NIM. 131713143050
Anggota : Novia Dwi Andriyanti,S.Kep NIM. 131713143051
Nur Jazilah Hemadiyan,S.Kep NIM. 131713143052
Nourma Aulia Ulfa,S.Kep NIM. 131713143053
Indah Fatma Sari,S.Kep NIM. 131713143054
Sie Ketrampilan : Anisa Ramadani, S.Kep NIM. 131713143058
Anggota : Febrina Putri Raoef, S.Kep NIM. 131713143055
A’ida Fitriyah, S.Kep NIM. 131713143056
Febyana Dwi Cahyanti, S.Kep NIM. 131713143057
Ratih Pravitasari, S.Kep NIM. 131713143012

6
Sie Keagamaan : Martha Oktavia S.,S.Kep NIM. 131713143013
Anggota : Anjar Ani,S.Kep NIM.131713143059
Siti Aisyah Zanta P.,S.Kep NIM.131713143014
Puspita Sari Dewi,S.Kep NIM. 131713143060
Marita Selvia,S.Kep NIM. 131713143061
Sie Lingkungan : Winahyu Dwi Hapsari,S.Kep NIM. 131713143062
Anggota : Raafi Puristya Aries D.,S.Kep NIM. 131713143063
Ika Wahyu Widyah R.,S.Kep NIM. 131713143064
Renny Mey Maghfiroh,S.Kep NIM. 131713143065
Febrina Ramadhani,S.Kep NIM. 131713143015
Sie Rekreasi : Putri Yunida Riza,S.Kep NIM. 131713143066
Anggota : Sinta Peadikta,S.Kep NIM. 131713143067
Meriana Fitri A.,S.Kep NIM. 131713143016
Yunita Fauziah,S.Kep NIM. 131713143068
Stefani Amanda R.,S.Kep NIM. 131713143069

6
Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
DI UNIT PELAYANAN TEKNIS GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Dinas PKRS dan Pelatihan Pelatihan Senam Senam Membuat Kerja Bakti
Pagi senam ROM jam 7- ROM jam Pinguin tepuk nadi kemoceng bersama
Hipertensi 8.00 wib 7-8.00 wib Jam 6.30 jm 7.00 Jm 10.00 jam 10.00
jam 10.00
Jalan Membuat Membuat
Sehat Aloe Vera jam
Jam 8.00 Therapi dinding
wib Jam 10.00 Jm 10.00

Lomba Membuat
estafet kemoceng
bola Jam Jm 10.00
10.00

Membuat
kemoceng
Jm 10.00

6
Dinas Lomba Persekut Membuat Membuat PKRS Membuat Ceramah Ceramah
Sore bisik uan Doa ovitrap lotion anti tentang kemoceng Online Online jam
kalimat dan Jam 15.00 nyamuk ROM Jm 15.00 Jam 18.00 18.00
Jam 15.00 TPQ jam 15.00 Jm 15.00 wib
Jam
18.00

Persekutuan TPQ/diba’ TPQ/diba’ TPQ jam Kultum


Doa dan Jam 18.00 Jam 18.00 18.00 wib Jam 18.00
TPQ/diba’ wib wib wib
Jam 18.00
wib

6
Lampiran 3

DOKUMENTASI KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
DI UNIT PELAYANAN TEKNIS GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA

1. Sie Olahraga

Jalan Sehat Senam Pinguin

Senam Tepuk Nadi

2. Sie Kesehatan

Melatih ROM Rendam Daun PKRS dan Senam HT


Sirih

6
3. Sie Ketrampilan

Membuat Jam Dinding Membuat Kemoceng

4. Sie Keagamaan

Persekutuan Doa Saat teduh dan Menghafal Alkitab

TPQ Ceramah Online

Diba’an

6
5. Sie Lingkungan

Membuat Ovitrap Membuat Lotion Anti Nyamuk

Kerja Bakti

6. Sie Rekreasi

Lomba Estafet Bola Pingpong Lomba Bisik Kalimat

Anda mungkin juga menyukai