Anda di halaman 1dari 18

TENTANG PEDOMAN

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS


SEI BAUNG
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. RUANG LINGKUP
E. BATASAN OPERASIONAL

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN

BAB III STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
C. LANGKAH KEGIATAN

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN ATAU PROGRAM

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Pasal 162 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Ketentuan mengenia
penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjtnya diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang
pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang
sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi serta tempat fasilitas umum.

Disamping itu perubahan iklim (climate change) diperkirakan akan


berdampak buruk terhadap lingkungan sehingga dapat terjadi peningkatan
permasalahan terhadap penyakit. Hal lain yang menyebabkan meningkatnya
permasalahan penyakit juga diakibatkan oleh keterbatasan akses masyarakat
terhadap kualitas air minum sebesar 63% dan penggunaan jamban sehat
sebanyak 69% (Sekretariat STBM, Bappenas, Tahun 2012).

Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama


karena meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan tersebut harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota
bidang kesehatan.
B. Tujuan Pedoman

Pedoman dibuat sebagai acuan bagi petugas dalam upaya pelayanan


kesehatan lingkungan di Puskesmas Sei Baung, sehingga pada akhirnya
upaya pelayanan kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kotamadya.

C. Sasaran Pedoman

Pedoman ditujukan untuk pemegang program dan petugas pelaksana


upaya Kesehatan Lingkungan.

D. Ruang Lingkungan Pedoman

Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pelayanan kesehatan


lingkungan baik di dalam gedung maupun di luar gedung di wilayah kerja
Puskesmas Sei Baung yaitu di Kecamatan Ilir Barat 1 yang meliputi 2
Kelurahan yaitu : Kelurahan Demang Lebar Daun dan 26 Ilir D.1 seperti
kegiatan :
1. Pelayanan klinik sanitasi
2. Inspeksi sarana air bersih dan kelompok pemakai air
3. Pemantauan kualitas air minum ke masyarakat (DAMIU)
4. Inspeksi kesehatan lingkungan untuk tempat-tempat pengolahan makanan
5. Inspeksi kesehatan lingkungan untuk tempat-tempat umum
6. Pendampingan kader jumantik
7. Pembinaan kader cilik jumantik
8. Pengasapan/fogging
9. Pemeliharaan lingkungan fisik

E. Batasan Operasional
Pelayanan sanitasi meliputi pelayanan dalam gedung yaitu dilakukan
diruang Promkes meliputi pelayanan sumber daya (tenaga,sarana
prasarana,protap dan administrasi) dan pelayanan konseling pada pasien
yang dirujuk ke klinik sanitasi yang sedang menjalani pengobatan
dipuskesmas.masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan
Pelayanan yang diberikan diluar gedung ,inspeksi kesehatan
lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan
standar ,norma dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas
lingkungan yang sehat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Jenis/kualifikasi dan jumlah tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitarian) di
Puskesmas Sei.Baung Palembang adalah sebagai berikut :
No. Jenis Tenaga Kualifikasi Kondisi Di
Puskesmas
1. Penanggung Jawab (Dokter) 1 Orang 1
2. Tenaga Teknis Akedemi 1 Orang 2
Kesehatan Lingkungan (D3)

B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Sei.Baung Palembang
berdasarkan standar ketenagaan Permenkes No.75 tahun 2014

Standar Menurut Kondisi di


No. Jenis tenaga
Permenkes Puskesmas
No.75/2014

1 Dokter atau Dokter Layanan 1 3


Primer
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 5 5
4 Bidan 4 12
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 3
6. Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 2
7. Ahli Teknologi laboratorium 1 2
medik
8. Tenaga Gizi 1 1
9. Tenaga Kefarmasian 1 3
10. Tenaga Administrasi 3 0
11. Pekarya 2 1
C. Jadwal Kegiatan
A. Pengaturan Kegiatan
Upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh pemegang program
dalam kegiatan lokal karya mini bulanan maupun tribulan/lintas sector
dengan persetujuan kepala puskesmas.
B. Jadwal Kegiatan
Upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu 1 tahun, dan di breakdown
dalam jadwal kegiatan bulanan dan koordinasi setiap pada awal bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
C. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh kepala puskesmas Sei Baung.

No Kegiatan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Klinik Sanitasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Pelayanan dan pembinaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kesehatan Tempat – tempat
umum ( TTU )

3. Pelayanan dan pembinaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


kesehatan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM)
4. Pelayan dan Pembinaan √ √ √ √ √ √
kesehatan hasil produksi
industri rumah tangga (IRTP)
5. Pembuangan limbah medis √ √ √ √ √ √
6. Pendataan PHBS tatanan di √ √ √ √ √ √ √ √
Sekolah
7. Pendataan PHBS Kerja √ √ √ √ √ √
8. Pemantauan kualitas air √ √ √ √ √ √
minum (DAMIU)
9. Pengambilan sampel air √
minum
10 Pengambilan sampel √
makanan
11 Bimbingan Kader Jumantik √ √ √ √
12 Pemeriksaan Jentik Berkala √ √ √ √
13 Pembentukan Kader √ √
Jumantik kecil di sekolah
14 Pendataan PE Epidemiologi √ √ √ √
pada pasien DBD
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Kesling


Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh Ketua
Pokja UKM.
Tata ruang Promosi Kesehatan di Puskesmas Sei.Baung Palembang

2 3
1

7
5 4

6 6 6

Keterangangambar :
1. Pintumasuk / keluar 5. Piramida Gizi / Food Model
2. Meja Kerja Kesling 6. Jendela Kaca
3. Meja kerja Gizi 7. Lemari Promkes
4. MejaKerja Promkes 8. Lemari Gizi dan Kesling

B. Standar Fasilitas

Pedoman tentang sarana dan prasarana ruang pelayanan


kesehatan lingkungan pada Permenkes RI no. 75 Tahun 2014 yaitu:

No JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMAL


PERALATAN
SET KESEHATAN lINGKUNGAN
1 5000 photo meter 1 buah
2 Botol sampel air bermulut lebar 1 buah
3 Botol sampel air pemberat 1 buah
4 Cakram (kekeruhan kolam renang) 1 buah
5 Comparator untuk mengukur (iron; 1 buah
magnesenitrat; nitrit; total hardness; total
dissolved solid)
6 Digital chlorine test kit 1 buah
7 Digital Ph meter 1 buah
8 Thermometer 1 buah
9 Turbidity meter 1 buah
10 Tabung pengukur kekeruhan 1 buah
11 Komparator untuk mengukur chlor (Chlor meter) 1 buah
12 Pengukur colinesterase (colisterase kit) 1 buah
13 Pengukur kelembaban 1 buah
14 Alat untuk pengukur jumlah cacing dalam tanah 1 buah
(soil test kit)
15 Alat pengukur kontaminasi makanan dan 1 buah
minuman (food sanitation kit)
16 Alat pengukur nutrisi rumah tangga 1 buah
17 Fly sweep net (fly grill) 1 buah
18 Pipet tetes 1 buah
19 Pisau pemotong yang steril 1 buah
20 Penangkap nyamuk dan larva (surveillance 1 buah
vector kit)
21 Alat pemberantasan sarang nyamuk 1 buah
II.Perlengkapan
22 Sendok tahan karat 1 buah
23 Boks pendingin, tahan dingin selama 7 hari (cool 1 buah
box)
24 Selang pipa plastik diaeter 0,25 inchi 1 buah
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Pelayanan dalam gedung

Pelayanan dalam gedung yaitu Puskesmas :Konseling di Klinik Sanitasi

Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan pasien yang menderita


penyakit dan atau gangguan kesehatan yang diakibatkanan oleh faktor resiko
lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan pengobatan
pasien yang menderita penyakit dan/ atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor Resiko Lingkungan yang tidak memungkinkan untuk
menerima konseling.Konseling dapat dilakukan terhadap keluarga atau pihak
pendamping konseling dapat menggunakan alat peraga,percontohan,dan media
informasi cetak atau elektronik,pelayanan konseling dilaksanakan setiap hari
kerja.

B. Pelayanan Luar Gedung

Pelayanan luar gedung yaitu pada waktu kunjungan rumah atau kunjungan
lapangan.

1. Tujuan
1) Tujuan umum
Dengan tersenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya preventif, dan kuratif yang dilakukan secara
terpadu dan berkesinambungan.
2) Tujuan khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Resiko Lingkungan dan kualitas kesehatan
lingkungan
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, serta
untuk mewujudkan perilaku hidup dan sehat
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor
dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.
2. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Sei Baung

No Kegiatan pokok Rincian Kegiatan


1 Melaksanakan inventarisasi - Melakukan pendataan melalui kader
atau pencarian data dari pemerintah
desa setempat
- Melakukan inventarisasi masing-masing
TTU berdasarkan jenisnya yaitu tempat
ibadah, pasar, terminal, salon,
perkantoran, sarana kesehatan dan
pusat perbelanjaan
- Membuat jadwal kegiatan pemantauan
2 Melaksanakan pemeriksaan - Melakukan persiapan administrasi
(Inspeksi sanitasi) sarana/peralatan dan formulir
pemeriksaan
- Melaksanakan inspeksi sanitasi
- Memberikan umpan balik kepada
pengelola atau penanggung jawab hasil
pemeriksaan baik
- Memberikan saran dan tindak lanjut dari
hasil temuan
3 Pencatatan dan pelaporan - Mendokumentasikan hasil kegiatan
- Melakukan rekapitulasi hasil kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan setiap bulan
- Membuat laporan tahunan yang berisi
hasil kegiatan berdasarkan analisa yang
ditemukan
B. Metode
- Observasi
- Wawancara
- Kunjungan rumah
C. Langkah Kegiatan
Langkah-langkah inspeksi kesehatan lingkungan

a. Persiapan:
1) Mempelajari hasil konseling.
2) Tenaga kesehatan lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan pasien dan keluarganya.
3) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan (formulir inspeksi kesehatan lingkungan,
formulir pencatatan status kesehatn lingkungan, media penyuluhan)
4) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RT/RW) dan
petugas kesehatan/bidan di desa.
b. Pelaksanaan:
1) Melakukan pengamatan media lingkungan dan perilaku masyarakat
2) Melakukan pengukuran media lingkungan di tempat, uji
laboratorium, dan analisis risiko sesuai kebutuhan
3) Melakukan penemuan penderita lainnya
4) Melakukan pemetaan populasi berisiko
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik yang diperlukan dalam upaya kesehatan lingkungan di


sediakan oleh Dinas Kesehatan Palembang. Sedangkan untuk pembiayaan dalam
rangka upaya kesehatan lingkungan menggunakan anggaran dari penganggaran
yang diterima oleh Puskesmas Sei Baung. Diantaranyaa dari sumber anggaran
bantuan operasional kesehatan puskesmas (BOK).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan upaya kesehatan


lingkungan perlu di perhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksaan
kegiatan, upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-
tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan upaya kesehatan


lingkungan perlu di perhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas atau
pelaksanaan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan terhadap resiko dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator pemantauan anevaluasi kinerja Puskesmas meliputi:

1.Akses masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan Lingkungan

2.Kualitas Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

3.Masalah yang dhadapi dalam pelayanan Kesehatan Lingkungan

4 Dampak yang Dapat Terjadi

Cara mengukur indikator tersebut dapat menggunakan perhitungan sebagai


berikut:

1. Akses masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan Lingkungan.


Jumlah pasien yang mendapat Pelayanan Kesehatan Lingkungan dibanding
pasien yang membutuhkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
2. Kualitas Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas:
a. Jumlah pasien yang menindaklanjuti hasil rekomendasi Konseling
dibanding jumlah seluruh pasien yang melakukan Konseling.
b. Jumlah pasien yang menindaklanjuti hasil rekomendasi Laspeksi
Kesehatan Lingkungan dibanding jumlah seluruh Pasien yang dikunjungi.
3. Masalah yang dihadapi dalam Pelayanan Kesehatan Lingkungan:
Hasil penilaian akses masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan
Lingkungan dikurangi Hasil penilaian kualitas pelayanan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas.
4. Dampak yang dapat terjadi: Peningkatan atau penurunan insidens dan
pravelensi penyait dan/atau gangguan kesehatanyang diakibatkan Faktor
Risiko Lingkungan.
BAB IX
PENUTUP

Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas diarahkan untuk


mengendalikan faktor risiko penyakit dan/atau gangguan kesehatan akibat
buruknya kondisi kesehatan lingkungan melalui upaya promotif dan preventif,
serta spesifik proteksi.

Peran Puskesmas selain memberikan pelayanan yang bersifat upaya


kesehatan perorangan, juga pada upaya kesehatan masyarakat, melalui
Pelayanan Kesehatan Lingkungan, sehingga memperkuat Puskesmas sebagai
pusat pembangunan kesehatan terdepan. Dengan demikian peran Puskesmas
sangat penting dalam mendukung pembangunan kesehatan yang langsung
dirasakan oleh masyarakat.

Pelayanan kesehatan di Puskesmas ini juga menjadi bagian penting dari


standar pelayanan minimal kabupaten/kota yang merupakan indikator bagi
pemerintah daerah. Di Puskesmas, masyarakat akan semakin mendapatkan
kemudahan akses dari fasilitas pelayanan kesehatan dalam memperoleh
kebutuhan untuk mendukung dan meningkatkan derajat kesehatan setinggi-
tingginya.

Anda mungkin juga menyukai