DISUSUN OLEH :
drg. NOVIA SETYOWATI
Pembuatan laporan tahunan kesehatan gigi dan mulut tahun 2020 telah mendapatkan
persetujuan dan telah diketahui oleh Kepala UPT Puskesmas Baros.
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat dan izin Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, penyusunan
Laporan Tahunan Program Kesehatan Gigi dan Mulut ini dapat diselesaikan. Laporan
program kesehatan gigi dan mulut disusun dalam upaya meningkatkan kemampuan
petugas Puskesmas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja UPT Puskesmas Baros.
Laporan Tahunan Program Kesehatan Gigi dan Mulut ini diharapkan dapat
digunakan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan di
bidang kesehatan gigi dan mulut untuk kearah keberhasilan pembangunan kesehatan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan tahunan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Kami berharap, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................................2
B. SASARAN.........................................................................................................................................2
B. KEADAAN DEMOGRAFIS.............................................................................................................2
C. SARANA KESEHATAN...............................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................................2
A. HASIL KEGIATAN..............................................................................................................................2
A. MASALAH............................................................................................................................................2
BAB V PENUTUP....................................................................................................................................2
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................2
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gigi dan mulut merupakan salah satu elemen dari sistem pencernaan manusia.
Apabila terdapat gangguan pada kesehatan gigi dan mulut, maka asupan makanan
yang masuk akan ikut terganggu. Lebih jauh kesehatan umum tubuh kita pun akan
terganggu. Selain berfungsi sebagai sistem pengunyahan serta pencernaan, gigi dan
mulut memiliki fungsi estetik dan fonetik (berbicara).
Sebagian besar keluhan yang sering terjadi pada gigi dan mulut adalah sakit gigi
karena gigi berlubang (karies) dan gusi bengkak. Masyarakat mengobati keluhan
tersebut dengan cara mengobati sendiri atau pergi berobat ke sarana pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan The Global Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan gigi
dan mulut khususnya karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari
setengah populasi penduduk dunia (3,58 milyar jiwa). Penyakit pada gusi (periodontal)
menjadi urutan ke 11 penyakit yang paling banyak terjadi di dunia.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi
masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia khususnya gigi berlubang sebesar
45,3% dan untuk gusi bengkak sebesar 14%, sedangkan untuk di Provinsi Banten
prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2013 mencapai 23,7%.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan serta
kebersihan gigi dan mulut menyebabkan angka kesakitan gigi di masyarakat
meningkat. Mereka belum mengerti bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan
mulut yang benar. Menurut Bloom perilaku sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, oleh karena itu sangat penting untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat sejak dini. Dalam pelaksanaannya perlu peran semua sektor dan elemen
masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Baros.
A. TUJUAN
1. Jangka Panjang
a. Menurunkan angka kesakitan gigi dan mulut
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut mencapai minimal 4% dari jumlah
penduduk wilayah kerja puskesmas
1
c. Memotivasi masyarakat sehingga dapat merubah perilaku dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut menjadi lebih baik.
2. Janka Pendek
a. Cakupan pelayanan kesehatan gigi meningkat setiap tahunnya
b. Pembinaan UKGS serta UKGM mencapai target
B. SASARAN
1. Masyarakat umum
2. Anak prasekolah
3. Murid SD dan MI
4. Ibu Hamil
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. KEADAAN DEMOGRAFIS
Puskesmas Baros terdiri dari14 desa dengan jumlah penduduk sbb :
28520 26086
Jumlah SD dan MI : 31
3
C. SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan Pemerintah :
4
BAB III
HASIL KEGIATAN
HASIL KEGIATAN
5
BAB IV
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
A. MASALAH
1. Masih tingginya angka kesakitan gigi dan mulut dikarenakan masih rendahnya
tingkat kesadaran dari masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut.
2. Teknologi pengobatan gigi yang masih menggunakan alat bur listrik mengakibatkan
terbatasnya jangkauan.
3. Kurang diperhatikannya program kesehatan gigi dan mulut khususnya program
UKGS dan UKGM di berbagai jenjang.
4. Puskesmas Baros terletak berbatasan dengan kabupaten Pandeglang dimana saat
ini terdapat perbedaan tarif retribusi yang lebih murah di kabupaten tersebut
sehingga masyarakat cenderung memilihnya.
5. Tidak semua desa di Kecamatan Baros mudah menjangkau lokasi Puskesmas
6
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Kecamatan Baros akan pentingnya
kesehatan gigi dan mulut. Oleh karenanya perlu dilakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut yang lebih intensif.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Baros belum maksimal karena adanya
kendala pada peralatan gigi yang masih menggunakan listrik sehingga jangkauan terbatas dan
adanya perbedaan tarif retribusi yang cukup besar dengan Kabupaten Pandeglang sehingga
sebagian masyarakat cenderung berobat ke tempat tersebut.