Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Menganalisis keterampilan gaya renang dan


penyelamatan kegawatdaruratan di air

GURU PEMBIMBING : KIRMAN FIRMANSYAH S.Pd


DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. MAY DEVI LENA HUTABARAT

2.NITA NOVIANTI S

3.WIDIA

4.MIRANTI HOLIDA

5.M.RIYDHO PUTRA AZHARI

6.NUR KHOLIS

7.FERLI FERNANDO

SMA NEGERI 3 SAROLANGUN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Terimakasih kami ucapkan kepada guru yang telah membantu kami


baik secara moral maupun materi.Terimakasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang mendukung kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan


dan pengetahuan kita semua. Bahkan kami berharap makalah ini
dapat kita praktekkan agar aktivitas renang bisa dilakukan dengan
baik.Untuk itu kami berharap kritik dan saran dari oembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan penulisan..............................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Renang Gaya Dada...........................................................................................................5
B. Renang Gaya Bebas..........................................................................................................6
C. Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air...........................................................................7
D. Penyelamatan diri............................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga renang merupakan salah satu olahraga yang sangat diminati oleh
masyarakat.Aktivitas renang ini biasanya sering dilakukan untuk rekreasi dan
untuk olahraga.Berenang tidak semata-mata hanya untuk rekreasi tetapi renang
dilakukan untuk kegiatan positif yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Diantaranya
untuk meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah.,meningkatkan
kapasitas vital paru-paru dan mempengaruhi kekuatan otot tubuh.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara melakukan renang gaya dada?


2.Bagaimana cara melakukan renang gaya bebas?
3.Apa saja penyelamatan kegawatdaruratan di air?

C. Tujuan penulisan

1.Agar pembaca mengetahui cara melakukan renang gaya dada


2.Agar pembaca mengetahui cara melakukan renang gaya bebas
3.Agar pembaca mengetahui upaya penyelamatan kegawatdaruratan di dalam air
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Renang Gaya Dada


A. Gerakan kaki
Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang menyerupai
bentuk gerak kaki katak, dimana pada saat fase istirahat yaitu fase ketika
kedua tungkai kaki bagian bawah di tarik lembut mendekati pinggul dan
kemudian setelah fase itu pergelangan kedua kaki diputar keluar hingga
membentuk sudut lebih kurang limapuluh derajat, kemudian dari posisi ini
kedua kaki melakukan gerak menginjak/mendorong ke belakang dan diakhiri
dengan menendang/merapatkan kedua kaki bertemu lurus ke belakang.
B. Gerakan tangan
Gerakan tangan menggunakan dorongan;menggunakan fase mendorong
(push), dengan rangkaian fase membuka dan menangkap fase mendorong
fase istirahat (outward and catch-pull-push-recovery). Kedalaman lengan
tangan dibawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat selitar 25-30
cm.Pada fase istirahat (recovory) ,saat kedua lengan tangan lurus ke
depan.sudut yang dibentuk antara telapak tangan dan permukaan air pada
saat menyaapu keluar yaitu 30-45 derajat. Fase mendorong ke dalam (push)
fase ini dilakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar,saat melakukan
fase mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan serentaak dengan
menutup telapak tangan hingga bertemu, kedua siku dengan juga menutup
keduanya bertemu pada saat garis lurus di bawah dagu.
C. Cara mengambil napas
Di kolam dangkal membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua
lengan dilipat di belakang punggung, lakukan irama mengambil napas di
permukaaan air melalui mulut dengan sikap pandangan ke depan,dada
sedikit diangkat,kemudian masukkan bagian muka ke permukaan air dengan
menundukkan kepala.Buanglah sisa-sisa pembakaran di bawah permukaan
air melalui hidung. Latihlah rangkaian gerak ini hingga menjadi terbiasa.
D. Gerak koordinasi kaki dengan pernapasan
Gerak kaki dalam gaya dada sangatlah penting. Menguasai gerak kaki
dalam gaya dada menyebabkan tubuh bisa berenang lebih cepat. Gerakan
koordinasi bernapas dan kaki dalam renang gaya dada, wajib dikuasai oleh
para perenang. Gerakan koordinasi renang gaya dada diawali dengan posisi
meluncur. Kemudian diikuti dengan teknik menahan napas di dalam air
(membuang udara di dalam air). Saat kepala berada di dalam air, buang
napas melalui hidung dan mulut secara perlahan. Lakukan gerakan ini
bersamaan dengan menggerakkan tungkai kaki sebanyak tiga kali.
E. Gerak koordinasi tangan dan kaki serta pernapasan
Gerakan koordinasi ini memadukan tiga hal utama yang harus dikuasai oleh
para perenang gaya dada. Jika mempelajari dan menerapkan gerakan
koordinasi ini membuat perenang memiliki kemampuan berenang yang
mumpuni serta tidak mudah lelah. Berikut cara melakukan gerakan
koordinasi tangan dan kaki serta pernapasan:
 tubuh hingga meluncur di dalam air. Lakukan hal ini Dorong bersamaan
dengan membuka kedua tangan dan angkat kepala hingga berada di atas
permukaan air.
 Tekuk lutut serta dorong tumit ke arah panggul. Saat melakukan hal ini,
pastikan posisi tangan berada di bawah dagu.
 Gerakkan kedua tangan dan kaki secara bersamaan. Lakukan gerakan ini
bersamaan dengan menurunkan kepala ke dalam air. Sedangkan posisi
tungkai kaki didorong ke belakang tubuh dengan gerakan setengah
melingkar. Ulangi latihan gerak koordinasi ini secara rutin.

B. Renang Gaya Bebas


1. Gerakan kaki
 Posisi lurus, rapat, rileks, serta fleksibel.
 Pastikan engkel kaki lurus, bukan membentuk sudut 90 derajat.
 Bentuk gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah mengayun naik turun
seperti menendang atau berjalan.
 Gerakan menendang terbuka dengan kisaran membentuk sudut 30-45
derajat.
 Usahakan kaki tidak keluar dari dalam air.
2. Gerakan tangan
Gerakan tangan dalam renang gaya bebas dilakukan dengan mengayunkan
kedua tangan ke depan secara bergantian. Cara melakukannya sebagai
berikut: Kedua tangan dilemparkan ke depan secara bergantian kemudian
tangan mendayung. Pada waktu tangan mendayung, tubuh sedikit miring.
Agar tubuh dapat melaju lurus ke depan, tangan masuk ke kolam pada satu
detik.
3. Cara mengambil napas
 Mengambil napas dengan memiringkan kepala hingga mulut di atas
permukaan air, kemudian muka kembali menghadap ke dalam air untuk
mengembuskan napas
 Posisi kepala saat bernapas pada renang gaya bebas adalah memiringkan
kepala ke satu arah, yaitu ke kanan atau kiri saja.
 Teknik pengeluaran napas pada renang gaya bebas dilakukan bersamaan
dengan tangan mendayung.

4. Koordinasi gerakan kaki dan lengan


 Gerakkan kedua kaki ke atas dan ke bawah bergantian dengan pusat
gerakan pada pangkal paha.
 Tarik lengan kanan ke bawah dada dengan siku ditekuk
 Kemudian dilanjutkan dengan mendorong lengan kanan ke belakang
sampai lurus.
 Telapak tangan menghadap ke belakang di samping paha.
 Tarik lengan kanan ke atas dengan siku ditekuk, kemudian masukkan
telapak tangan ke depan sampai lurus.
 Tarik lengan kiri ke bawah seperti gerakan lengan kanan.
 Gerakan lengan kanan dan kiri secara bergantian.
5. Koordinasi gerakan lengan dan pernapasan
 Posisi awal dengan meluncur disusul gerakan tangan.
 Gerakan lengan dilemparkan ke depan secara bergantian.
 Pada waktu mendayung, kepala dimiringkan ke satu arah untuk mengambil
napas.
 Kemudian muka kembali menghadap ke dalam air untuk mengembuskan
udara.
 Gerakan ini dilakukan secara terus-menerus.

C. Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air


1.Tenggelam

 Pengertian tenggelam 
Tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan yang disebabkan karena
seseorang menghirup air atau cairan ke paru-paru sehingga
menghambat/mencegah udara yang mengandung oksigen untuk sampai dan
berhubungan dengan bagian depan permukaan alveolus di paru-paru, dimana
bagian ini merupakan bagian penting yang berfungsi untuk pertukaran gas di
paru-paru dan proses oksigenisasi darah.
Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan,Ketidakmampuan
akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan,Ketidakmampuan akibat
penyakit akut ketika berenang
 Klasifikasi Tenggelam
Berdasarkan Kondisi Paru-Paru korban
a) Typical Drawning yaitu keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran
pernapasan korban saat korban tenggelam
b) Atypical Drawning
(1). Dry Drowning yaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan
yang masuk ke dalam saluran pernapasan
(2).Immersion Syndrom terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke
dalam air dingin suhu < 20°C
(3).Submersion of the Unconscious  sering terjadi pada korban yang menderita
epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau
peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air. 
(4). Delayed Dead yaitu keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah
lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.  
c. Berdasarkan kondisi kejadian 
1) Tenggelam  yaitu suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam
jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan
saluran nafas atas tepatnya bagian epiglotis akan mengalami spasme yang
mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh
udara yang sangat sedikit. 
2) Hampir Tenggelam yaitu suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan
membatukkan air keluar.
2.Penanganan Kram
Salah satu cedera otot yang sangat sering terjadi ketika berenang adalah kram.
Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila
kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab
utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam
mencegah terjadinya panik. Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram,
dia akan langsung berusaha ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak
teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan
oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung
berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun
bila sedang berenang di open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi
yang baik.
a. Penyebab kram
Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. Kram
dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain : Otot yang kelelahan,penggunaan
otot yang berlebihan,kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar
melalui keringat,penumpukan asam laktat (hasil metabolisme di
otot),terganggunya oksigenisasi jaringan otot,dan terganggunya sirkulasi darah
ke jaringan otot.Pada perenang kram sering terjadi di:otot tungkai bawah
bagian belakang (otot betis),otot punggung kaki : biasanya terjadi karena
gerakan yang tidak sempurna saat renang menggunakan fin (sepatu katak)otot
tungkai atas (paha) bagian depan maupun belakang.
b. Penanganan kram.
Dalam olah raga renang, sering kita mengalami kejang otot atau yang sering kita
sebut kram (cramp). Oleh sebab itu pengetahuan tentang prinsip penanganan
kram adalah wajib bagi seorang perenang, karena masih sering kita jumpai
kesalahan dalam penanganannya. Prinsip dasar penanganan kram adalah
meregangkan otot berlawanan dengan arah kejang. Ditambah dengan pijatan
pada otot yang kram untuk membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi
oksigen, elektrolit dan zat metabolik menjadi lancar. Peregangan otot yang kram
dilakukan secara perlahan, jika sakit jangan di kendurkan tapi pertahankan
posisi. Jika nyeri hilang tambah lagi peregangannya. Lakukan sampai nyeri
hilang.
3.Tindak lanjut di darat
a. Bantuan hidup dasar 
Sebelumnya dalam pedoman pertolongan pertama, kita mengenal ABCD:
Airway, Breathing, Circulation (Chest Compression) yaitu buka jalan nafas,
bantuan pernafasan, dan kompresi dada. Jika ketiga langkah sudah dilakukan,
periksa apakah korban mengalami defisit pada tubuhnya semisal memeriksa
kesadaran korban. Langkah ini disebut memeriksa/Disability. Dalam pedoman
yang baru, prioritas utama adalah Circulation baru setelah itu tatalaksana
difokuskan pada Airway dan selanjutnya Breathing. Satu-satunya pengecualian
adalah hanya untuk bayi baru lahir, karena penyebab tersering pada bayi baru
lahir yang tidak sadarkan diri dan tidak bernafas adalah karena masalah jalan
nafas. 
b.membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk penanganan dokter. 
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu sebelumnya dengan tahapan seperti ini
(Look; yaitu melihat adanya pergerakan dada, Listen; yaitu mendengarkan suara
napas, Feel; yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas), namun seiring
dengan perkembangan sekarang tidak lagi. Alasannya: kunci utama
menyelamatkan seseorang dengan henti jantung adalah bertindak bukan menilai.
Telepon ambulan segera saat kita melihat korban tidak sadar dan tidak bernafas
dengan baik. Percayalah pada nyali Anda. Jika Anda mencoba menilai korban
bernapas atau tidak dengan mendekatkan pipi anda pada mulut korban, itu
boleh-boleh saja. Tapi tetap saja sang korban tidak bernafas dan tindakan look,
listen dan feel ini hanya akan menghabiskan waktu. Namun, pemberian
kompresi intrinsik untuk mengeluarkan cairan tidak disarankan, karena tidak
terbukti dapat mengeluarkan cairan dan dapat berisiko muntah dan aspirasi.
c.Bantuan hidup lanjut 
Bantuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan
tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan BVM (Bag Valve Mask) atau
tabung oksigen. 

D. Penyelamatan diri
1.Gerakan streamline dalam renang adalah suatu posisi dimana tubuh kita saat
renang berada dalam posisi yang sejajar dengan permukaan air,tujuannya yaitu
untuk mengurangi tahanan dan hambatan air.
2.Gerak laju perenang,mengamati dan mencari tau kedalaman kolam dan
menyesuaikannya dengan kemampuan diri dan laju perenang sesuai dengan
kemampuan.
3.Hambatan dalam berenang yaitu
 Takut tenggelam
 Takut masuk ke air
 Tidak pandai berenang
 Kolam renangnya dalam.
4.Memakai pakaian yang berwarna (tidak berwarna putih),karena air
kolam dapat menyebabkan pakaian putih berubah menjadi kekuning-
kuningan.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Renang adalah salah satu olahraga yang sangat kaya akan manfaat dalam diri dan
tubuh manusia kesehatan jasmani dan fisik membuat para perenang menjadi lebih
sehat jantung, paru-paru dan pernafasan.Renang adalah olah raga yang seharusnya
dikembang dan digaungkan lagi.

Tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan yang disebabkan karena
seseorang menghirup air atau cairan ke paru-paru sehingga menghambat/mencegah
udara yang mengandung oksigen untuk sampai dan berhubungan dengan bagian
depan permukaan alveolus di paru-paru, dimana bagian ini merupakan bagian
penting yang berfungsi untuk pertukaran gas di paru-paru dan proses oksigenisasi
darah.Hambatan dalam berenang yaitu; takut tenggelam,takut masuk ke air,tidak
pandai berenang,kolam renangnya dalam.Memakai pakaian yang berwarna (tidak
berwarna putih),karena air kolam dapat menyebabkan pakaian putih berubah
menjadi kekuning-kuningan.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca bisa melakukan teknik renang
gaya dada dan teknik renang gaya bebas dengan baik dan benar.Dan diharapkan
pembaca bisa menolong sorang yang berada di kegawatdaruratan di air dengan
benar sesuai dengan apa yang dibaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdur rosyid. (2008). Cara Bernafas dalam Renang Gaya Bebas. http://abdurrosyid.
wordpress.com/2008/06/02/cara-bernafas-dalam-renang-gayabebas/. Waktu akses:
Rabu, 26 Agustus 2009; 09.34.

Anton. (2009). Sejarah Renang. http://ch1ples.wordpress.com/2008/09/13/sejarah


renang/.Waktu akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.50.

Asep. (2009). Gaya dada. http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Renang. Kamis, 27


Agustus 2009; 08.24.

Dudih Rohaedi.(2008). Memantapkan Persiapan Renang. http://www.akademi-renang.


com/. Waktu akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.17.

……… (2008). Kenapa Atlet Renang Harus Mandi Pancuran. http://netsains.com


/2008/08/kenapa-atlet-renang-harus-mandi-pancuran/. Waktu akses: Kamis, 27 Agustus
2009; 07.27.

Erwin. (2008). Renang Gaya Dada. http://belajarrenang.com/. Waktu akses: Rabu, 26


Agustus 2009; 09.14.

Moh Hasbi Assidiqi. (2009). Renang Gaya Bebas. http://bajurenangmuslim.com/.


Waktu akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.47.

Lucian E. Marin. (2008). Berenang Gaya Katak. http://map-bms.wikipedia.org/wiki


/Renang. Waktu akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.25.

Purnomo. (2007). Manfaat Renang. http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog


/83436/renang-manfaatnya-g-d-lho. Waktu akses: Rabu, 26 Agustus 2009; 08.14.

Rani. (2008). Renang Gaya Dada. http://www.maharanisportclub.com/index.php?


option=com_content&task=view&id=28&Itemid=2. Waktu akses: Rabu, 26 Agustus
2009; 08.50.

Anda mungkin juga menyukai