Anda di halaman 1dari 8

NAMA : M YOGI OKTAVIANSYAH

NIM :2020200076
MATKUL :PENGAUDITAN_II
Dosen Pengampu : Evi Gredianis S.E.,M.Sc.,Ak.,CA.,SAS
Tugas Merangkum (RESUME) BAB 15 & BAB 16)

BAB 15
PENGAUDITAN SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN

AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PEMBELIAN DAN


PEMBAYARAN
Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk menilai apakah akun-
akun yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta pengeluaran kas untuk pembelian
tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Ada tiga
kelompok transaksi yeng tercakup dalam siklus ini, yaitu:
1. Pembelian barang dan jasa

2. Pengeluaran kas

3. Retur pembelian dan potongan pembelian

FUNGSI-FUNGSI BISNIS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN DALAM SIKLUS


PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Siklus pembelian dan pembayaran melibatkan setiap keputusan dan proses yang diperlukan
untuk memperoleh barang dan jasa guna menjalankan operasi perusahaan. Siklus tersebut
biasanya dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang
yang membutuhkan barang atau jasa dan berakhir dengan pembayaran atas setiap manfaat
yang diterima.
PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN
Pengajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan klien adalah awal siklus
ini. Formulir yang digunakan dan pemberian persetujuan tergantung pada sifat brang dan jasa serta
kebijakan yang diterapkan perusahaan.

Permintaan Pembelian
Formulir permintaan pembelian digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh pejabat
perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan pembelian.

Order Pembelian
Adalah dokumen yang mengidentifikasikan deskripsi, jumlah, dan informasi terkait untuk
barang dan jasa yang akan dibeli prusahaan. Dokumen ini seringkali digunakan untuk
menunjukkan otorisasi guna mendapatkan barang dan jasa.

PENERIMAAN BARANG DAN JASA


Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat yang paling kritis
didalam siklus ini, karena saat ini oleh kebanyakan perusahaan dipakai pertama kali untuk
mengakui pembelian dan utangyang bersangkutan

PENGAKUAN KEWAJIBAN (UTANG)


Pengakuan kewajiban yang tepat atas barang dan jasa yang telah diterima menuntut adanya
pencatatan yang tepat dan akurat. Pencatatang pertama kali mempengaruhi laporan keuangan
dan pengeluaran kas yang sesungguhnya.

Faktur dari Pemasok


Faktur dari pemasok adalah dokumen yang diterima dari penjual dan menunjukan jumlah yang
terutang yang berasal yang berasal dari pembelian barang dan jasa

Memo Debet
Memo debet merupakan dokumen yang diterima dari pemasok dan menunjukan pengurangan
atas jumlah yang terutang yang disebabkan karena adanya pengembalian (retur barang) ke
pemasok atau diterimanya pengurangan harga.

Voucher
Voucher biasanya digunakan dalam suatu organisasi untuk menetapkan cara yang formal dalam
pencatatan dan pengawasan pembelian, terutama dengan membuat agar setiap transaksi
pembelian bernomor urut.

File Transaksi Pembelian


File transaksi pembelian adalah file yang dihasilkan komputer yang mencakup semua transaksi
pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode tertentu

Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian dihasilkan dari file transaksi pembelian dan biasanya berisi nama pemasok,
tanggal, jumlah, dan kelompok akun untuk setiap transaksi.

Master File Utang Usaha


Master file utang usaha mencatat transaksi pembelian, pengeluaran, kas, dan retur pembelian
untuk setiap pemasok.

Daftar Utang Usaha


Daftar utang usaha sesuai dengan namanya, berisi daftar daftar jumlah yang terutang kepada
masing-masing pemasok atau setiap faktur, atau voucher pada suatu saat tertentu.

Laporan dari Pemasok (Vendor’s statement)


Laporan dari pemasok adalah dokumen yang dibuat oleh pemasok setiap akhir bulan dan
menunjukan saldo awal, pembelian, retur pembelian, dan pembayaran kepemasok tersebut,
serta saldo akhir. Saldo dan aktivitas tersebut adalah laporan yang dibuat pemasok (bukan klien

PENGOLAHAN DAN PENCATATAN PENGELUARAN KAS


Pada kebanyakan perusahaan, pembayaran untuk pembelian barang dan jasa merupakan
aktivitas yang signifikan.

Check
Dokumen ini biasanya digunakan untuk pembayaran pembelian pada saat kewajiban jatuh
tempo.

File Transaksi Pengeluaran Kas


File ini dihasilkan Komputer yang meliputi seluruh transaksi pengeluaran kas yang diolah sistem
akuntansi untuk suatu periode tertentu.

Jurnal Pengeluaran Kas


Ini adalah daftar laporan yang dihasilkan dari file transaksi pengeluaran kas yang mencakup
seluruh transaksi pada suatu periode waktu tertentu.

METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI
Dalam pengauditan pada umumnya,akun-akun yang paling banyak menyerap waktu
pemeriksaan adalah piutang usaha,persediaan,asset tetap, utang usaha,dan akun
beban.Apabila auditor dapat mengurangi pengujian rinci saldo dengan menggunakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk memeriksa efektivitas pengendalian
internal atas pembelian dan pengeluaran kas.

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERNAL


Pemahaman tentang pengendalian internal untuk siklus pembelian dan pembayaran sebagai
bagian dari prosedur penilaian risiko,dapat diperoleh auditor dengan mempelajari bagan alir
yang berlaku.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DIRENCANAKAN


Selanjutnya dilakukan pemeriksaan atas pengendalian internal kunci untuk setiap fungsi bisnis.

Otorisasi pembelian
Pembelian otorisasi yang tetap untuk pembelian menjamin bahwa barang dan jasa yang dibeli
sungguh-sungguh barang yang dibutuhkan perusahaan,dan dengan demikian menghindarkan
terjadinya pembelian yang berlebihan atau tidak diperlukan. Setelah permintaan pembelian
diotorisasi,segera disusul dengan pembuatan order pembelian barang atau jasa.

Pemisahan Pemegang Aset dari Fungsi Lainnya


Kebanyakan perusahaan memiliki bagian penerimaan yang harus membuat laporan
penerimaan barang sebagai bukti bahwa barang telah diterima dan diperiksa.

Pencatatan Tepat Waktu dan Review Independen atas Transaksi


Pada sejumlah perusahaan,pencatatan utang yang timbul dari transaksi pembelian dilakukan
ketika barang atau jasa diterima.

Otorisasi Pembayaran
1 Penandatanganan check oleh individu yang diberi otorisasi oleh perusahaan.
2 Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani check dan melaksanakan fungsi utang
usaha.
3 Pemeriksaaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penandatanganan check sebelum
suatu check ditandatangani.

MENENTUKAN LUASNYA PENGUJIAN PENGENDALIAN


Setelah auditor mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan definisinya,auditor bisa
menilai risiko pengendalian.Apabila auditor bermaksud untuk mengandalkan pada
pengendalian untuk mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan dibawah
maksimum,auditor melakukan pengujian pengendalian untuk mendapatkan bukti bahwa
pengendalian telah beroperasi dengan efektif.

MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF


GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PEMBELIAN
1.Pembelian Terbukukan adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima
(Keterjadian)
Apabila auditor puas bahwa pengendalian cukup untuk tujuan ini,pengujian untuk memeriksa
adanya transaksi yang tidak tepat dan pencatatan transaksi yang tidak pernah terjadi bisa
sangat dikurangi.
2.Pembelian yang Terjadi telah Dibukukan (Kelengkapan) Kegagalan mencatat
pembelian barang dan jasa yang diterima menyebabkan utang usaha kurang saji dan
mengakibatkan laba bersih dan ekuitas pemilik lebih saji.

3.Pembelian Dicatat dengan Akurat (Ketelitian)


Luas pengujian rinci pada kebanyakan akun neraca dan akun beban tergantung pada evaluasi
auditor tentang efektivitas pengendalian internal atas ketelitian pencatatan transaksi
pembelian.

4. Pembelian Digolongkan Dengan Benar (Penggolongan)


Pengujian rinci akun individual tertentu dapat dikurangi apabila auditor yakin bahwa pengendalian
internak mencukupi untuk dapat memberikan keyakinan mamadai mengenai penggolongan yang benar
didalam jurnal pembelian.

PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF


GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PENGELUARAN KAS
Untuk pengendalian dan prosedur-prosedur audit kita beramsumsi bahwa terdapat jurnal khusus
pembelian dan pengeluaran kas. Komentar kita tentang metedologi dalam proses untuk
mengembangkan prosedur audit untuk membelian diterapkan sama untuk pengeluaran kas.

SAMPLING ARIBUT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN


SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI.
1. Seperti telah disinggung pada awal bab, siklus ini menyangkut banyak akun, baik yang berupa akun-
akun laba-rugi, maupun akun-akun neraca. Dampaknya adalah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
penggolongan menjadi tinggi, bahkan beberapa diantaranya berpengaruh terhadap laba bersih.
2. Dalam siklus transaksi ini sangat lazim diperlukan pertimbangan yang signifikan, seperti misalnya
dalam hal sewa guna dan biaya kontruksi
. 3. Jumlah rupiah untuk transaksi individual, seringkali berjumlah sangat besar. Akibatnya, auditor
menggabungkan unsur-unsur yang besar dan tidak biasa seperti itu dan mengujinya 100%.

METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN RINCI SALDO UNTUK UTANG


USAHA
Utang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar yang timbul dari pembelian barang dan jasa yang
telah diterima dalam kegiatan normal perusahaan. Utang usaha meliputi kewajiban yang timbul dari
pembelian bahan baku, peralatan, listrik, reparasi, dan masih banyak jenis barang atau jasa lainnya yang
diterima sebelum akhir tahun buku.

MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG MEMPENGARUHI UTANG USAHA


(Tahap 1)
Akhir-akhir ini banyak perusahaan fokus pada upaya memperbaiki manajemen aktivitas rantai-
pemasokan yang telah mengubah berbagai hal dalam rancangan sistem yang digunakan untuk
menginisiasi dan mencatat aktivitas pembelian dan pembayaran. Upaya upaya untuk merampingkan
pembelian dan pembayaran barang dan jasa, termasuk lebih meningkatkan pembelian persediaan
secara just-in-time, meningkatkan berbagai informasi dengan pemasok, dan penggunaan teknologi
informasi dan e-commerce untuk transaksi bisnis telah mengubah semua aspek siklus pembelian dan
pembayaran pada banyak perusahaan.

MENETAPKAN MATERIALITAS KINERJA DAN MENILAI RISIKO INHEREN (Tahap II)


Seperti halnya piutang usaha, sejumlah besar transaksi bisa memengaruhi utang usaha. Saldonya
seringkali berjumlah besar dan meliputi sejumlah besar pemasok dan biasanya akan 10 mahal bila harus
mengaudit semua akun tersebut.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DAN MERANCANG SERTA MELAKSANAKAN


PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN
TRANSAKSI ( TAHAP I DAN II)
Misalkan klien memiliki pengendalian internal yang efektif atas catatan dan pembayaran untuk
pembelian. Penerimaan barang didokumentasi melalui penggunaan laporan penerimaan barang
bernomer urut bercetak : voucher bernomer urut tercetak dibuat dengan tepat dan efisen dan
dicatat dalam file transaksi pembelian dan master file utang usaha.

1. Misalkan perusahaan tidak menggunakan laporan penerimaan barang, klien menunda


pencatatan pembelian hingga dilakukan pembayaran kas, dan karena kekurangan kas, tagihan
dari pemasok sering dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuhnya. Apabila auditor
berhadapan dengan situasi semacam itu, ada kemungkinan terjadi kurang saji 11 dalam piutang
usaha; oleh karena itu diperlukan pengujian rinci yang ekstensif untuk memastikan apakah
utang usaha telah ditetapkan dengan tepat pada tanggal neraca.

MERCANCANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALISTIS (TAHAP III)


Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus pembelian dan pembayaran seperti
halnya dalam siklus yang lain terutama dalam menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha.
Auditor harus membandingkan total beban tahun ini dengan tahun sebelumnya untuk menemukan
kesalahan penyajian dalam utang usaha maupun dalam akun beban.

MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENGUJIAN RINCI SALDO AKUN UTANG


USAHA (TAHAP III)
Tujuan keseluruhan audit utang usaha adalah untuk menentukan apakah saldo utang usaha telah
disajikan secara wajar dan diungkapkan dengan tepat. Ada perbedaan penting dalam penekanan audit
atas lialibilitas dan aset. Perbedaan penekanan dalam audit aset dan kewajiban berakibat langsung pada
kewajiban hukum akuntan publik. Apabila penanaman modal, kreditur dan pengguna lainnya setelah
diterbitkannya laporan keuangan auditan menentukan bahwa laba dan ekuitas pemilik telah lebih saji
material,maka tuntutan hukum kepada KPA layak untuk dilakukan.

PENGUJIAN LIABILITAS SESUDAH TANGGAL NERACA


Karena penekanan audit pada kurang saji dalam akun-akun liabilitas pengujian sesudah tanggal neraca
sangat penting artinya bagi utang usaha. Luasnya pengujian untuk menemukan utang yang tidak dicatat,
sangat tergantung pada penilaian risiko pengendalian dan materialitas saldo potensial dalam akun yang
bersangkutan.
Periksalah dokumen Pendukung untuk Pengeluaran Kas Sesudah Tanggal Neraca
Auditor memeriksa dokumen pendukung untuk pengeluaran kas sesudah tanggal neraca untuk
menentukan apakah pengeluaran kas itu untuk membayar utang dari periode ini. Apabila pembayaran
itu untuk pembayaran utang periode ini, auditor harus menelusur ke daftar utang usaha untuk
memastikan apakah utang termaksud tercantum dalam daftar utang usaha. Auditor sering memeriksa
dokumen-dokumen pendukung pengeluaran kas yang dilakuakan pada periode sesudah tanggal neraca.
Periksalah Dokumen Pendukung untuk Faktur Tagihan yang Belum Dibayar Sampai Beberapa
Minggu Setelah Akhir Tahun
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan untuk tujuan yang
sama. Prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir
pekerjaan lapangan audit bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.

Telusur Laporan Penerimaan Barang yang Diterbitkan Sebelum Akhir Tahun dengan Faktur
Penjual yang Bersangkutan Semua barang dagang yang diterima sebelum akhir taun periode
akuntansi harus dicantumkan sebagai utang usaha.

Telusur Laporan dari Pemasok yang Menunjukkan Saldo Terutang ke Daftar Saldo Utang
Usaha
Jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap laporan yang memiliki saldo
yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke daftar utang usaha untuk memastikan bahwa hal itu telah
dicantumkan sebagai utang usaha.

Pengiriman Konfirmasi kepada Pemasok yang Memiliki Hubungan Bisnis dengan Klien
Walaupun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum ketimbang untuk piutang
usaha, auditor kadang-kadang menggunakannya untuk menguji vendor yang dihapus dari daftar utang
usaha, transaksi yang dihilangkan dan saldo akun yang salah saji.

PENGUJIAN PISAH BATAS


Utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan
setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar.

Hubungan antara Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan


Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar, sangatlah penting jika pengujian pisah
batas dikoordinasikan dengan observasi fisik persediaan.

Persediaan dalam Perjalanan (Inventorty in transit)


Menyangkut utang usaha, auditor harus membedakan antara akuisisi persediaan atas dasar FOB
destination dan atas dasar FOB origin. Untuk FOB destination, hak akan berpindah ke pembeli ketika
persediaan diterima, sehingga hanya persediaan yang diterima pada atau sebelum tanggal neraca yang
harus dimasukan dalam persediaan dan utang usaha pada akhir tahun. Jika akuisisi dilakukan atas dasar
FOB origin, perusahaan harus mencatat persediaan dan utang yang terkait pada periode berjalan jika
pengiriman dilakukan pada atau setelah tanggal neraca.
KEANDALAN BUKTI
Auditor harus memahami keandalan relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan untuk
memeriksa utang usaha, yaitu faktur penjualan, laporan dari penjual (pemasok) dan konfirmasi.

Perbedaan antara Faktur dari Penjual dengan Laporan dari Penjual


Auditor harus membedakan antara faktur vendor dengan laporan keuangan ketika memverivikasi
jumlah yang terutang kepada vendor. Auditor akan memperoleh bukti yang sangat handal mengenai
setiap transaksi ketika mereka memeriksa faktur faktur vendor dan dokumen pendukung terkait setiap
laporan penerimaan dan pesanan pembelian.

Perbedaan antara Laporan dari Penjual dengan Konfirmasi


Perbedaan yang paling penting terletak pada sumber informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh
vendor (pihak ketiga yang independen) tetapi berada ditangan klien pada saat auditor memeriksanya.
Hal ini memberikan klien kesempatan untuk mengubah laporan vendor untuk menyimpan laporan
tertentu dari auditor.

UKURAN SAMPEL
Ukuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor seperti
misalnya : materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada, hasil penilaian risiko pengendalian dan hasil
audit tahun lalu. Apabila pengendalian internal klien lemah, yang tidak jarang dijumpai pada utang
usaha, hampir seluruh populasi harus diperiksa. Karena tekanan audit adalah pada utang usaha yang
tidak tercatat, auditor harus mencoba agar populasi mencakup semua kewajiban potensial.

Anda mungkin juga menyukai