Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Menilai karya melalui kritik dan easai

GURU PEMBIMBING : M.AHYAN,S.Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

1. MAY DEVI LENA HUTABARAT

2.YESSY MARSHANDA ANISTA

3.INDAH PERMATA SARI

4.MORGAN HARIRI

5.M.ERLANGGA

SMA NEGERI 3 SAROLANGUN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
s e h i n g g a d a p a t menyelesaikan makalah kritik saran dan essai ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakansalah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia. Meskipunmasih terdapat kekurangan, dengan banyak keterbatasan.
Dalam penulisan makalah ini penulisbanyak mendapatkan bantuan baik secara moril
maupun materil dari berbagai pihak, untuk itupenulis ingin menyampaikan terima kasih
terhadap pihak yang telah membantu tersebut Tak lupa saya mengucapkan terima kasih
kepada kerabat-kerabat dan rekan-rekan kelompokyang telah membantu menyelesaikan
makalah iniAdapun saya kira makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
saya minta kritik dansarannya dari para pembaca untuk memperbaiki makalah
ini.Berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terutama kalangan
para pelajar.Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kedapa semua pihak yang terlibat
dalam penyusunanmakalah ini sekaligus mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki
karya selanjutnya.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Menulis adalah suatu kegiatan yang tidak mungkin bisa 


dipisahkan dari para mahasiswa, khususnya saat perkuliahan. Baik dalam menulis laporan
praktikum, makalah, tugas akhir, kritik,  esai dan sebagainya, mahasiswa dituntut untuk
menuliskannya dengan baik dan benar. Namun pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa
memiliki pemahaman yang baik akan hal tersebut.

Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat karya ilmiah
mahasiswa salah satunya yang berupa kritik dan esai. Kebanyakan strukturnya kurang teratur
dan pembahasannya tidak terpaku pada satu topik. Selain itu, biasanya mahasiswa tidak
menyertakan fakta-fakta yang mendukung opini mereka dalam esai tersebut. Hal-hal inilah yang
masih luput dari pembuatan esai di kalangan para mahasiswa.

Oleh karena itu, untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kemampuan


mahasiswa dalam kegiatan menulis karya ilmiah khususnya esai, diperlukan pembahasan lebih
dalam mengenai esai, baik dari segi ciri, bentuk, kiat serta langkah penulisannya.
Permasalahan–permasalahan tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah
Bahasa Indonesia yang berjudul “Kritik dan Esai” ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Membandingkan Kritik Sastra dan Esai

Kritik, sebagaimana kita ketahui, merupakan suatu ungkapan penilaian terhadap suatu
karya dengan didasari analisis yang mendalam. Selain menilai, biasanya kritik sastra juga
memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas.

Kritik sastra dihasilkan oleh kritikus sastra. Karenanya, penting bagi seorang kritikus
sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra,
sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang
terkait. Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan akhirnya
dinilai. Sebuah kritik sastra yang baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik
langsung maupun tidak langsung dalam penilaiannya.

Secara garis besar, kritik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


 bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain
 menunjukkan kelebihan dan kekurangan
 memberi saran perbaikan
 bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian dengan karya
sastra bersangkutan
Sementara itu, esai adalah suatu cara pandang terhadap suatu objek atau peristiwa, dan
ini tidak selalu terhadap karya. Esai pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh H.B Jassin,
setelahnya ini menjadi sangat terkenal. Menulis esai sangat penting untuk melatih
kemampuan dalam dunia kepenulisan, karena di dalam esai terkandung opini penulis yang
disertai dengan teori ataupun data yang benar.
Nah, untuk menulis esai yang baik, dalam hal ini enak dibaca dan lebih menarik,
dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai bagian yang ada di dalam esai. Seperti
katakanlah pendahuluan, yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek
bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis. Setelah itu
ada tubuh esai, yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Terakhir, bagian
akhir, yang berisi kesimpulan yang menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh
esai, atau beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.

Kritik dan Esai memiliki ciri masing-masing. Jika kritik lebih bersifat menanggapi atau
mengomentari, esai lebih ke opini pribadi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri esai
yang perlu diketahui:
 Berbentuk prosa
 Singkat, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membacanya
 Memiliki gaya tersendiri yang menjadi pembeda
 Tidak utuh

Dalam mengidentifikasi unsur kritik sastra dan esai, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui.
Kritik
1. Terdapat kelebihan dan kekurangan
2. Bersifat objektif
3. Dilengkapi kajian teori
Esai
1. Menggunakan sudut pandang pribadi atau bersifat subjektif
2. Tidak hanya menilai karya, tetapi juga menilai kehidupan sehari-hari bahkan bisa imajinasi penulis

perbedaan kritik sastra dan esai: H.B. Jassin dalam Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan
Esai (1967) berpendapat, kalau kita kemukakan pendapat, maka itu adalah dari salah satu jurusan
pandangan, yang mungkin diterima mungkin tak diterima oleh pihak-pihak yang bertentangan.

Persamaan kritik sastra dan esai: Sama-sama disampaikan atau ditulis berdasarkan pendapat dari
sudut pandang pribadi. Pertentangan bahkan polemik dalam dunia sastra dan literasi merupakan hal
lumrah. Baik kritik sastra maupun esai, dapat memperkaya dan memperluas wawasan pembacanya.
Agar lebih memahami, kita perlu mengenali perbedaan kritik sastra dan esai

Ciri kritik sastra yang menjadi pembeda dengan esai atau karangan lainnya, yaitu:

 Ditujukan untuk menanggapi atau mengomentari karya sastra.


 Menungkapkan kelebihan dan kekurangan dalam karya sastra.
 Kritik sastra dapat dilengkapi dengan saran.
 Menjadi sarana apresiasi esai adalah karangan atau tulisan dalam bentuk prosa tentang apa
saja.
 Penulisan esai bersifat individual. Maksudnya, pemikiran dan pandangan yang disampaikan
dalam esai adalah pandangan personal penulisnya. Masing-masing penulis esai memiliki
gaya kepenulisannya masing-masing.
 Metode dan teorinya tidak kaku seperti kritik sastra, tetapi tetap memenuhi kaidah
kepenulisan yang utuh. Esai mencakup narasi serta kesimpulan yang logis agar dapat
dipahami dengan baik oleh pembaca.
Ciri esai yang menjadi pembeda karangan lainnya, yaitu:
 Ditulis secara naratif dalam bentuk prosa.
 Tulisan tidak terlalu panjang, sehingga dapat dinikmati pembaca dengan lebih santai.
 Tiap penulis esai memiliki gaya kepenulisan yang khas.
 Esai berisi bagian yang penting dan menarik saja dari obyek dan subyek pembahasaan,
sehingga esai terkesan tidak utuh.
 Secara kepenulisan, esai harus memenuhi kaidah keutuhan karangan. Esai merupakan
pandangan personal atau pribadi penulisnya.

B. Menyusun Kritik Sastra dan Esai

Terdapat langkah-langkah dalam menyusun kritik sastra dan esai yaitu sebagai
berikut:

1.Kritik sastra
Kritik berasal dari bahasa Yunani krinien atau krites, yang berarti menghakimi.
Dalam perkembangannya, kritik sastra ditujukan untuk mengomentari atau
menanggapi karya sastra. Tanggapan tersebut dapat dilengkapi dengan kelemahan dan
kelebihan.
Langkah-langkah menyusun kritik sastra antara lain:

 Memilih karya sastra


Sebelum menulis kritik sastra, terlebih dulu kita menentukan karya mana yang akan
dibahas. Menentukan pengarang, jenis karya sastra (puisi, prosa, atau drama),
menentukan tema, dan memilih judul. Sebisa mungkin, pilih karya yang memiliki
kedekatan dengan kehidupan pribadi kita. Hal ini berguna agar tanggapan kita
dalam kritik sastra semakin valid.
 Melakukan interpretasi
Pada langkah ini, penulis kritik sastra menafsirkan makna yang ia dapat setelah
membaca sebuah karya sastra. Menurut Dina Gasong dalam Bahan Ajar Mata Kuliah
Kritik Sastra (2018), interpretasi adalah usaha untuk memperjelas karya sastra
melalui analisis, parafrasa, dan komentar. Menafsirkan makna dapat dilihat
berdasarkan unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut. Mulai dari unsur
intrinsik sampai ekstrinsik.
 Analisis
Tahap analisis adalah penguraian bagian-bagian atau norma-norma karya sastra.
Analisis karya dilakukan dengan menelaah mana yang menjadi kelemahan dan
kelebihannya. Analisis harus dilakukan berdasarkan data yang terdapat dalam karya
sastra yang kita baca.

2. Esai

Membuat esai membantu kita melatih kemampuan menulis. Esai adalah


karangan yang memuat pemikiran dan pendapat seseorang dengan tertata. Jos
Daniel Parera dalam Menulis Tertib dan Sistematik Edisi Kedua (1993)
menerangkan, esai adalah sebuah karangan atau tulisan dalam bentuk prosa tentang
apa saja. Meski demikian terdapat langkah-langkah menyusun esai:
 Menentukan topik
Dalam menentukan topik, kita bisa melihat isu-isu di sekitar. Seperti isu yang
sedang terjadi, paling sering dibicarakan, terbaru, atau yang paling dekat dengan
kehidupan pribadi kita. Pilih topik yang dekat atau bersinggungan agar kita mudah
menuliskannya.
 Riset
Riset adalah tindakan meneliti, menggali, menyelidiki, atau menafsirkan suatu topik
pembahasan. Dalam esai, biasanya dilakukan riset pustaka. Tahap ini penting untuk
memperkaya informasi dalam esai. Informasi tersebut dapat menjadi sumber
referensi dari tulisan esai kita. Riset juga berguna untuk menghindari plagiarisme.
 Membuat kerangka
Membuat kerangka tulisan berguna agar pembahasan tidak melebar. Penulis esai
harus fokus pada satu topik tertentu. Kerangka esai sederhana dapat berupa:
Pendahuluan: berisi latar belakang, informasi, atau identifikasi dari subyek atau
obyek yang akan dibahas. Tubuh esai: narasikan gagasan yang hendak disampaikan.
Narasi dapat disampaikan melalui sub topik atau penjelasan. Kesimpulan: sebutkan
ulang topik yang ingin disampaikan dengan ringkas dilengkapi dengan hasil
observasi, penilaian, atau sudut pandang penulis.
 Menulis dan menyunting
Tahap akhir adalah menuliskan esai. Sebelum disodorkan pada publik, sebaiknya
menyunting esai agar tidak terjadi kekeliruan, serta meminimalisir kesalahan ketik.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Untuk membuat sebuah karangan ilmiah khususnya kritik maupun esai, kita
harus memiliki pemahaman yang baik mengenai pengertian, ciri, bentuk–bentuk,
kebahasaan, kiat serta langkah penulisan yang runtut agar esai yang dibuat dapat
memiliki struktur yang baik dan benar.

B.     Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat membuat esai
dengan baik dan benar. Selain itu, saran dan kritik dari para pembaca juga sangat
dibutuhkan demi perkembangan bahasan makalah ini selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai