Konsep Kependudukan
Konsep Kependudukan
KONSEP KEPENDUDUKAN
Oleh :
Nabilla Prameswari
(214110301)
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D3 KEBIDANAN PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karuniaNya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah, yaitu
Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman"teman yang telah memberikan
dukungan dan menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PEMBAHASAN
A. Kependudukan Penduduk..............................................................................................................1
BAB II PENUTUP
KESIMPULAN ………………………………………………………………….………....................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................7
LATAR BELAKANG
Kependudukan merupakan hal penting dalam suatu pembangunan karena penduduk merupakan
suatu sasaran pembangunan. Karena dalam hal ini peran penduduk sangat penting, sehingga kualitas
penduduk perlu ditingkatkan memalui sumber daya yang ada dengan perwujudan keluarga kecil
yang berkualitas, karena kependudukan khususnya akibat tingkat fertilitas (kelahiran) yang tinggi.
Dimana pertambahan penduduk yang besar akan memberikan dampak berbagai aspek kehidupan.
Jadi untuk itu perlu pembatasan tingkat pertumbuhan penduduk dengan cara membatasi jumlah
fertilitas (kelahiran) agar penyebaran penduduk disetiap daerah merata. Fertilitas (kelahiran) dapat
diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita. Dengan kata lain fertilitas
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Kelahiran merupakan salah satu faktor penambah
jumlah penduduk. Jumlah kelahiran yang besar akan membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan
tumbuh kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gizi dan perawatan kesehatan.
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Kependudukan Penduduk
Kependudukan penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu? Kependudukan adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengelolaan kependudukan dan
pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.
Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan
keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
Dalam arti sederhana, penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal atau menempati suatu
wilayah tertentu.
Pengertian penduduk tercantum dalam UUD 1945 Pasal 26 ayat 2, yang berbunyi:
“Penduduk Indonesia adalah Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang bertempat
tinggal di Indonesia”.
Kemudian pengertian penduduk secara umum adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis suatu negara selama jangka waktu tertentu serta sudah memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh peraturan negara.
Di Indonesia sendiri, seseorang atau kelompok bisa dikatakan penduduk jika sudah tinggal atau
menetap di wilayah Indonesia selama kurang lebih enam bulan dan atau mereka yang berdomisili
kurang dari enam bulan tetapi memiliki tujuan untuk menetap.
Kedua, adalah penduduk yang bukan Warga Negara Indonesia, pada umumnya berasal dari luar
negeri (Warga Negara Asing) atau yang sering kita sebut sebagai orang asing. Kemudian untuk
menjadi penduduk Indonesia, orang asing tersebut harus mendaftar dulu untuk tinggal di Indonesia
menurut perundang-undangan yang berlaku.
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh beberapa faktor.
Penduduk termasuk dalam bahasan Antroposfer. Saat mempelajari Antroposfer, maka kamu akan
menemukan tiga bahasan penting, yaitu demografi, mobilitas, dan masalah kependudukan.
Selanjutnya ada mobilitas, yang akan membahas tentang transmigrasi dan urbanisasi. Terakhir, ada
masalah kependudukan di Indonesia.
Kelahiran (Natalitas)
Faktor pertama dalam dinamika kependudukan Indonesia adalah kelahiran. Nah, kelahiran terbagi
lagi menjadi dua, yaitu pro-natalitas dan anti-natalitas.
Apa sih maksud dari keduanya? Begini, guys, kalau pro natalitas itu berarti yang mendukung
kelahiran. Sedangkan, anti natalitas berarti faktor-faktor yang menghambat kelahiran.
Pertama, kita bahas terlebih dahulu tentang pro natalitas. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
mendukung kelahiran.
1. Pernikahan usia muda. Adanya pernikahan usia muda tentu membuka kesempatan memiliki
anak juga lebih lama, karena rentang usia dari muda sampai tidak produktifnya panjang.
Sehingga, dapat meningkatkan angka kelahiran.
2. Mitos yang beredar di masyarakat. Misalnya banyak anak banyak rezeki. Adanya mitos
seperti itu dapat meningkatkan kelahiran anak.
3. Kebutuhan tenaga kerja. Dengan adanya anak, maka kemungkinan anak tersebut bisa
meningkatkan perekonomian keluarga setelah dewasa dan bekerja.
4. Keinginan memperoleh anak dengan jenis kelamin tertentu. Kalau ini sih banyak ya
kasusnya, ketika ada pasangan suami istri yang hanya memiliki anak laki-laki, kemudian ingin
adanya anak perempuan. Maka, mereka akan merencanakan untuk memiliki anak lagi. Itulah
yang membuat tingkat kelahiran meningkat.
Hal-hal di atas bisa meningkatkan angka kelahiran di Indonesia. Kalau ada yang meningkatkan,
berarti ada yang menghambat donk?
Yap, betul sekali. Faktor yang menghambat tingkat kelahiran disebut anti natalitas. Berikut ini
merupakan faktor-faktor yang menghambat kelahiran.
1. Program KB (Keluarga Berencana). Program ini milik pemerintah dengan tujuan untuk
membatasi jumlah anak yang dimiliki dalam satu keluarga. Tentu saja hal ini juga
menghambat tingkat kelahiran.
3. Asumsi anak beban keluarga. Dengan memiliki asumsi seperti ini, seperti dengan memiliki
anak tentu akan memiliki beban/tanggungan untuk pendidikan di masa depannya, ribet, dll.
4. Pembatasan tunjangan anak dari tempat kerja orang tua. Ada beberapa perusahaan atau
tempat kerja yang membatasi tunjangan untuk anak, misalnya untuk dua anak saja. Hal itu
akan mempengaruhi perencanaan untuk memiliki anak lagi, sehingga akan menghambat
tingkat kelahiran.
Kematian (Mortalitas)
Faktor selanjutnya dari dinamika kependudukan adalah kematian atau mortalitas. Sama halnya
dengan natalitas. Mortalitas juga ada pro mortalitas dan anti mortalitas. Pertama, kita akan
membahas tentang pro mortalitas terlebih dahulu, yaitu faktor-faktor yang mendukung tingkat
kematian.
1. Sarana kesehatan yang kurang memadai. Tentu saja hal ini akan meningkatkan kematian.
3. Bencana alam. Terjadinya bencana alam hingga menyebabkan korban tentu akan
meningkatkan kematian.
Di sisi lain ada juga faktor-faktor yang menghambat kematian atau anti mortalitas. Dengan kata lain,
faktor-faktor ini mendukung harapan hidup.
1. Fasilitas kesehatan yang memadai. Lengkapnya fasilitas kesehatan yang didukung dengan
teknologi modern akan memudahkan proses penyembuhan penduduk yang sakit dan
membantu pemeriksaan kesehatan. Hal ini dapat menurunkan tingkat kematian.
2. Lingkungan yang bersih dan teratur. Hal ini akan membuat lingkungan sehat, karena jauh
dari bibit penyakit, seperti nyamuk penyebab demam berdarah dan virus.
3. Tingginya tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan. Semakin banyak penduduk yang
sadar pentingnya kesehatan, maka akan membuat kehidupannya lebih teratur seperti rajin
berolahraga dan memakan makanan yang bergizi.
1. Kelahiran
Kelahiran bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, Antara lain menikah di usia muda dan
tidak melaksanan program keluarga berencana yang menyebabkan meningkatnya angka kelharian.
Kedua yang menghambat kelahiran itu kerena menggunakan program keluarga berencana.
2. Kematian
Kematian juga dapat di pengaruhi beberapa faktor yaitu pendukung dan penghambat,
Pendukung: faktor pendukung yang menyebabkan angka kematian antara lain , tidak menjaga
kesehatan, kurang sarana kesehatan di wiliyah tersebut seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik,
Apotik, kemiskinan yang berlebihan yang menyebabkan kurangnya asupan gizi,wilayah perperangan,
bencana alam, pola makan tidak teratur dan wabah penyakit.
Penghambat: Faktor yang menghambat kematian antara lain menjaga kesehatan, pola makan yang
teratus, makan yang bergizi, sedikitnya angka kemiskinan, sarana kesehatan yang lengkap.
3. Penduduk Yang Datang
Pendudukan yang datang bisa saja orang yang dari luar wilayah datang ke wilayah kita yang
bertujuan untuk menetap, belajar, atau bekerja, hal ini bisa menyebabkan meningkatnya jumlah
penduduk.
http://repository.untag-sby.ac.id/514/3/BAB%202.pdf
http://scholar.unand.ac.id/36596/2/BAB%20I.pdf
https://ekspektasia.com/pengertian-penduduk/
http://www.akbidkholisaturrahmibinjai.ac.id/data/1567659665.pdf
https://www.zenius.net/blog/dinamika-kependudukan-indonesia
https://search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210US91215G0&p=faktor+yang+mempengaruhi+laju+pertumbuhan+penduduk
https://www.yukbelajar.id/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk/