Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andico Alvinaro

Nim : 8111420226
Mata Kuliah : Literasi Digital dan Kemanusiaan

Tugas Pelanggaran UU ITE


1. Saya merupakan orang yang jarang menuliskan komentar dimedia sosial. Saya
menggangap bahwa berkomentar atau tidaknya saya dipostingan tersebut maka tidak
akan merubah apapun. Meskipun demikian tentu saja saya pernah berkomentar di
suatu postingan. Dulu saat masa SMA saya pernah berkomentar disalah satu akun
Instargram tentang sepakbola yang mana isi komentar saya pada saat itu agak
sombong dan seakan menjelakan tim lain. Komentar saya ternyata menjadi ramai dan
banyak menganggapi baik yang pro maupun kontra. Tetapi pada saat sudah berkuliah
saya sudah mulai memikirkan apa yang akan saya ketikan dikolom komentar, hal
tersebut juga membuat saya semakin jarang berkomentar. Saya lebih suka
berkomentar apabila memang ada suatu postingan yang menjadi keresahan banyak
orang, tentunya saya harus memahami dulu apa isi postingan tersebut dan kasus apa
yang ada didalamnya sebelum berkomentar.
2. Kasus yang saya bawa pada permasalahan ini adalah pelanggaran kasus UU ITE
dosen Saiful Mahdi atas kritikannya kepada Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah
Kuala yang terjadi belakangan ini. Saiful Mahdi beranggapan bahwa Proses
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk dosen di Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala mengalami kecacatan. Dimana salah satu peserta dinyatakan
lolos padahal salah menggungah berkas. Keresahan tersebut kemudian diutarakan
melalui Whatsapps Group pada maret 2019 yang menyanyangkan adanya kejadian
tersebut. Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Taufiq Saidi lalu
melaporkan Saiful Mahdi ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik yang diatur
dalam pasal 27 ayat (3) Undang-undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik. Dalam perjalanan kasusnya Saiful Mahdi divonis tiga bulan
penjara dan dendan 10 Juta Rupiah. Meskipun sudah mengajukan banding hingga
kasasi, pengajuan ini selalu ditolah oleh dewan hakim. Hingga pada akhirnya ia
mengajukan Amnesti kepada Presiden Jokowi sebagai upaya terakhir. Pada kamis, 7
Oktober 2021 akhirnya Presiden Jokowi menurunkan Amnesti kepada Saiful Mahdi
dalam rapat paripurna DPR-RI ke 7. Dengan adanya kasus tersebut, tidak menutup
kemungkinan akan adanya Saiful mahdi-saiful mahdi kedepannya yang terjerat oleh
pasal karet UU ITE. Pemerintah Bersama DPR harus serius dalam merevisi UU ITE
ini agar kedepannya tidak ada lagi korban akibat UU ITE yang hanya menyampaikan
pendapatnya tetapi malah terjabak dalam proses hukum yang ada.
3. Saya sebagai pengguna Whatsapps normal sebenarnya juga kurang tau apa motivasi
dan tujuan menggunakan Whatapps mod atau biasa kusebut sebagai WA GB sehingga
bisa melihat story WA tetapi tidak ada di Viewer List. Setelah saya tanya teman saya
yang menggunakan WA GB tersebut ia menggungkapkan bahwasanya ia sendiri juga
tidak memiliki motivasi dan tujuan khusus menggunakannya, hanya untuk agar
terlihat keren karena bisa melihat story wa tanpa ada di viewer list. Saya sendiri
sebagai korban dari teman saya yang menggunakan WA GB sebenarnya tidak terlalu
masalah, karena saya juga merupakan orang yang jarang mengupload story wa. Tetapi
ada satu saat dimana saya risih dan cukup tidak nyaman dengan adanya pengguna
WA GB ini karena tidak dapat terdeteksi dan tidak dapat diketahui secara pasti
apakah ia menggunakan WA normal atau WA GB.
Dalam hal memperkarakan pelaku pengguna WA GB sebenarnya tentu saja bisa,
karena melanggar ketentuan dari Whatsapps itu sendiri yang mana ia menggunakan
aplikasi ketiga yang tidak resmi dari developernya. Tetapi saya lebih takut sekaligus
kasian kepada orang yang menggunakan aplikasi WA GB yang tidak resmi dari
Whatsapps itu sendiri karena tentu saja itu berbahaya karena tidak resmi dan bisa
mencuri data pribadi dari pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai