Anda di halaman 1dari 155

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI

PERAWAT TERAMPIL DALAM PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI


DALAM PEMBERIAN INFORMASI PRA BEDAH PADA PASIEN
PRA PEMBEDAHAN DI RUANG ALAMANDA 1
RSUD SLEMAN KABUPATEN SLEMAN

DISUSUN OLEH :
RIKA IKHTIARINI KHASANAH, A.Md.Kep
NOMOR PRESENSI : 22/LATSAR/II/V/2019

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN V
YOGYAKARTA
2019

i
ii
iii
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI
PERAWAT TERAMPIL DALAM PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI
DALAM PEMBERIAN INFORMASI PRA BEDAH PADA PASIEN
PRA PEMBEDAHAN DI RUANG ALAMANDA 1
RSUD SLEMAN KABUPATEN SLEMAN

ABSTRAK

Ruang Alamanda merupakan salah satu ruang rawat inap di RSUD Sleman dengan
kasus penyakit baik bedah dan non bedah khususnya syaraf. Pasien-pasien kasus bedah
yang memerlukan tindakan pembedahan mendapatkan asuhan keperawatan perioperatif
yang meliputi praoperasi, intra operasi, dan post operasi. Dalam fase praoperasi ini
dilakukan pengkajian praoperasi awal, merencanakan penyuluhan dengan metode yang
sesuai dengan kebutuhan pasien, melibatkan keluarga atau orang terdekat dalam
wawancara, memastikan kelengkapan pemeriksaan praoperasi, mengkaji kebutuhan pasien
dalam rangka perawatan post operasi.
Pasien-pasien yang akan menjalani proses pembedahan sebelumnya harus diberikan
informasi mengenai persiapan praoperasi. Edukasi praoperasi merupakan standar
perawatan perioperatif dan harus dilaksanakan perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Kurang optimalnya pemberian edukasi persiapan operasi dapat berdampak pada pasien.
Persiapan yang baik selama periode operasi membantu menurunkan resiko operasi dan
meningkatkan pemulihan pasca bedah. Pemberian informasi pra bedah yang benar dan
diberikan secara optimal dapat menurunkan kecemasan pasien pra pembedahan.
Penulis melaksanakan empat kegiatan aktualisasi meliputi (1) membuat media
edukasi pemberian informasi pra bedah, (2) melakukan sosialisasi cara penggunaan media
edukasi pra bedah, (3) memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra pembedahan, (4)
mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah. Kegiatan aktualisasi diterapkan
dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam pemanfaatan media edukasi dalam pemberian
informasi pra bedah pada pasien pra pembedahan di ruang Alamanda 1 RSUD Sleman.
Seluruh kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik.
Dengan adanya media edukasi perawat dapat memberikan pelayanan yang optimal
agar tercipta pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu berkontribusi dalam
mewujudkan visi rumah sakit yaitu menjadi rumah sakit andalan masyarakat menuju
terwujudnya Sleman smart regency pada tahun 2021.
Kata Kunci : edukasi pra bedah

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
kasih sayang-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad S.A.W, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan
judul “Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS sebagai Perawat Terampil dalam Pemanfaatan Media
Edukasi dalam Pemberian Informasi Pra Bedah pada Pasien Pra Pembedahan di Ruang
Alamanda 1 RSUD Sleman Kabupaten Sleman.”
Tujuan dari penyusunan laporan aktualisasi adalah sebagai salah satu syarat untuk
bisa menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan II Pemerintah Kabupaten Sleman
Tahun 2019. Tentu saja dalam penyusunan laporan ini penulis memperoleh banyak
bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Joko Hastaryo, M.Kes, selaku Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan
Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS.
2. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menyelesaikan Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS.
3. Hari Prasetyo, AMK., selaku Kepala Ruang Alamanda 1 sekaligus mentor yang
selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis dalam proses habituasi.
4. Tuty Amalia, SH., M.Si. selaku Penguji dalam seminar laporan aktualisasi.
5. Thantowi Jauhari, SAP., MPA selaku Coach yang berkenan meluangkan waktu
memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
6. Keluarga besar Rumah Sakit Umum Daerah Sleman atas dukungan dan
kerjasamanya.
7. Orang tua yang telah senantiasa memberikan doa dan dukungan untuk dapat
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS dengan baik.
8. Teman-teman Latsar CPNS Pemkab Sleman Tahun 2019 Golongan II Angkatan V.

Penulis menyadari bahwa laporan aktulisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak dalam membuat laporan menjadi
lebih baik agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 25 November 2019


Penulis

Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


BERITA ACARA EVALUASI AKTUALISASI ............................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iii
ABSTRAK ....................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Organisasi : Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI .................. 1
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi ................................................................ 2
C. Struktur Organisasi ................................................................................................. 5
D. Tugas dan Fungsi ................................................................................................... 8
1. Organisasi ........................................................................................................... 8
2. Unit Kerja ........................................................................................................... 8
3. Pegawai .............................................................................................................. 10
E. Kondisi Organisasi ................................................................................................. 12
1. Letak Organisasi ................................................................................................. 12
2. Sarana Prasarana ................................................................................................ 12
3. SDM (pendidikan, pangkat/golongan, tugas/jabatan, jenis kelamin) ................ 14
BAB II
AGENDA HABITUASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan .......................................................... 16
B. Proses Aktualisasi .................................................................................................. 26
1. Kegiatan 1 ........................................................................................................... 26
2. Kegiatan 2 ........................................................................................................... 49
3. Kegiatan 3 ........................................................................................................... 69
4. Kegiatan 4 ........................................................................................................... 92
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 111
B. Saran ....................................................................................................................... 112
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ....................... 113
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 117
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data sarana dan prasarana RSUD Sleman.......................................................... 12


Tabel 2. Jumlah pegawai RSUD Sleman berdasarkan status kepegawaian ..................... 14
Tabel 3. Jumlah PNS RSUD Sleman berdasarkan golongan kepangkatan ...................... 15
Tabel 4. Jumlah PNS RSUD Sleman berdasarkan jenis jabatan ...................................... 15
Tabel 5. Jumlah PNS RSUD Sleman berdasarkan tingkat pendidikan ............................ 15
Tabel 6. Jumlah PNS RSUD Sleman berdasarkan jenis kelamin ..................................... 15
Tabel 7. Pengelompokan isu............................................................................................. 21
Tabel 8. Penilaian USG .................................................................................................... 22

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Sleman ..................................................... 5


Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Ruang Alamanda 1 .............................................. 8
Gambar 3. Peta Letak Organisasi ..................................................................................... 17
Gambar 4. Pernyataan Kepala Ruang Alamanda 1 terkait belum adanya SOP edukasi
pra bedah ......................................................................................................... 19
Gambar 5. Pernyataan Kepala Ruang Alamanda 1 terkait kurangnya jumlah perawat ... 20
Gambar 6. Analisis Penyebab Isu dengan mind mapping ................................................ 23
Gambar 7. Foto kegiatan mengumpulkan bahan dan materi edukasi ............................... 38
Gambar 8. Membuat draf materi edukasi ......................................................................... 38
Gambar 9. Print screen draf materi edukasi ..................................................................... 39
Gambar 10. Melakukan konsultasi dengan mentor .......................................................... 40
Gambar 11. Catatan hasil konsultasi dengan mentor ....................................................... 41
Gambar 12. Melakukan koordinasi dengan PKRS ........................................................... 42
Gambar 13. Catatan hasil koordinasi dengan PKRS ........................................................ 43
Gambar 14. Medesign media edukasi............................................................................... 44
Gambar 15. Design media edukasi ................................................................................... 44
Gambar 16. Design media edukasi ................................................................................... 45
Gambar 17. Design media edukasi ................................................................................... 45
Gambar 18. Mencetak media edukasi............................................................................... 46
Gambar 19. Mencetak media edukasi............................................................................... 46
Gambar 20. Membuat papan puasa .................................................................................. 47
Gambar 21. Papan puasa yang telah jadi .......................................................................... 48
Gambar 22. Surat permohonan pelaksanaan sosialisasi ................................................... 61
Gambar 23. Catatan hasil konsultasi dengan mentor ....................................................... 62
Gambar 24. Konsultasi dan meminta ijin mentor terkait pelaksanaan sosialisasi ............ 62
Gambar 25. Lembar dokumentasi koordinasi dengan perawat Alamanda 1 .................... 63
Gambar 26. Tempat sosialisasi ......................................................................................... 63
Gambar 27. Undangan sosialisasi..................................................................................... 64
Gambar 28. Foto kegiatan saat menjelaskan tujuan dan prosedur edukasi ...................... 65
Gambar 29. Foto kegiatan sosialisasi ............................................................................... 65
Gambar 30. Foto kegiatan sosialisasi ............................................................................... 66
Gambar 31. Foto kegiatan sosialisasi ............................................................................... 66
Gambar 32. Notulen sosialisasi ........................................................................................ 67
Gambar 33. Daftar hadir sosialisasi .................................................................................. 68
Gambar 34. Catatan hasil konsultasi dengan mentor ....................................................... 79
Gambar 35. Melakukan konsultasi dengan mentor .......................................................... 80
Gambar 36. Mengkaji kebutuhan edukasi pra bedah ....................................................... 80
Gambar 37. Hasil pengkajian pada An. A ........................................................................ 81
Gambar 38. Hasil pengkajian pada Tn. A ........................................................................ 82
Gambar 39. Hasil pengkajian pada Tn. H ........................................................................ 83
Gambar 40. Hasil pengkajian pada Tn. S ......................................................................... 84
Gambar 41. Hasil pengkajian pada Tn. P ......................................................................... 85

viii
Gambar 42. Memberikan edukasi menggunakan media edukasi ..................................... 86
Gambar 43. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan kelaurga An. A... 86
Gambar 44. Dokumentasi pemberian edukasi pada An. A............................................... 87
Gambar 45. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan kelaurga Tn. A ... 87
Gambar 46. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. A ............................................... 88
Gambar 47. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan kelaurga Tn. H ... 88
Gambar 48. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. H ............................................... 88
Gambar 49. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan kelaurga Tn. S .... 89
Gambar 50. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. S................................................ 89
Gambar 51. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan kelaurga Tn. P .... 90
Gambar 52. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. P................................................ 90
Gambar 53. Kuesioner evaluasi ........................................................................................ 102
Gambar 54. Kuesioner evaluasi ....................................................................................... 102
Gambar 55. Kuesioner evaluasi ....................................................................................... 102
Gambar 56. Dokumentasi evaluasi An. A ........................................................................ 103
Gambar 57. Dokumentasi evaluasi Tn. A ........................................................................ 103
Gambar 58. Dokumentasi evaluasi Tn. H ........................................................................ 104
Gambar 59. Dokumentasi evaluasi Tn. S ......................................................................... 104
Gambar 60. Dokumentasi evaluasi Tn. P ......................................................................... 105
Gambar 61. Lembar monitoring pemberian edukasi ........................................................ 105
Gambar 62. Dokumentasi pemberian edukasi pada An. A............................................... 106
Gambar 63. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. A ............................................... 106
Gambar 64. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. H ............................................... 107
Gambar 65. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. S ................................................ 107
Gambar 66. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. P ................................................ 108

ix
DAFTAR ISTILAH

ISTILAH PENJELASAN
SKPD Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah
LTD Lembaga Teknis Daerah
Appendicitis Kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing.
Fraktur Terputusnya kontinuitas tulang.
Benign Prostatic Kondisi ketika kelenjar prostat membesar.
Hyperplasia
Perioperatif Prosedur bedah pasien.
Praoperasi Dimulai ketika diambil keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan
berakhir ketika pasien dikirim ke ruang operasi.
Intra operasi Saat operasi atau pembedahan di ruang operasi.
Post operasi Masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya.

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Organisasi : Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI


Kabupaten Sleman dalam menyelenggarakan urusan wajib, urusan pilihan dan
urusan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan perubahan
kelembagaan perangkat daerah. Untuk mengatur penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah tersebut, ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dibentuk
dengan susunan organisasi dan tata kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan,
tetap melaksanakan tugasnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman merupakan unsur pemerintah
daerah yang dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat.
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan pelayanan kesehatan
masyarakat di Rumah Sakit
b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat di
Rumah Sakit
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja Organisasi
Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai
RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman, saat ini telah
bertipe/kelas B “PARIPURNA”, dengan status kelembagaan sebagai satuan kerja

1
perangkat daerah (SKPD) yang merupakan bagian dari organisasi perangkat Daerah
Kabupaten Sleman. Sebelumnya sejak tahun 2003 sampai dengan 2009 merupakan
Lembaga Teknis Daerah (LTD) dengan status kelembagaan sebagai ‘setara badan’.
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi
1. Pemerintah Kabupaten Sleman
a. Visi
Visi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah “Terwujudnya masyarakat
Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya
sistem e-government menuju smart regency pada tahun 2021.”
b. Misi
Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Sleman, telah dirumuskan 5
(lima) misi yaitu:
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
2) Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3) Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
4) Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya
alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
5) Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional.
c. Nilai Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 tahun 2018 tentang
pelaksanaan budaya pemerintahan SATRIYA di Kabupaten Sleman, yaitu:
1) Selaras
2) Akal budi luhur
3) Teladan-keteladanan
4) Rela melayani
5) Inovatif
6) Yakin dan pecaya diri
7) Ahli profesional

2
2. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
a. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah “Menjadi Rumah Sakit
Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada
Tahun 2021.” Gambaran menjadi “Rumah Sakit Andalan Masyarakat”
tersebut dimaknai bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam kurun
waktu tertentu akan menjadi Rumah Sakit yang keberadaannya menjadi
Andalan dan tumpuan bagi masyarakat Kabupaten Sleman dan sekitarnya.
“menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada Tahun 2021”
mengandung makna bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sleman yang
merupakan organisasi perangkat daerah dapat memberikan layanan publik
secara tepat, cepat, mudah, terjangkau dan terintegrasi antar unit dengan
dukungan penggunaan teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik.
b. Misi
Misi menjelaskan jalan yang dipilih untuk menuju masa depan yang akan
diwujudkan (visi) itu. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan
tersebut, maka telah pula dirumuskan 3 (tiga) pernyataan misi RSUD
Sleman yaitu :
1) Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem
informasi manajemen terintegrasi;
2) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan
pengembangan tenaga kesehatan; dan
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
semua lapisan masyarakat.
c. Tujuan
1) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah :
a) Menguatkan Tata Kelola Rumah Sakit
b) Meningkatkan pengelolaan prasarana dan sarana Rumah Sakit
c) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
2) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan mutu
pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan.
3) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat.

3
d. Nilai Organisasi
Nilai- nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD Sleman
sebagai berikut:
1) Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban
harus dilandasi oleh :
a) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang
harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya
b) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan
kemampuan, keahlian dan kewenangannya
c) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas
dengan menjunjung tinggi etika
d) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya
2) Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah
sakit hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen
karyawan secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam
melaksanakan tugas dimanapun posisinya dalam organisasi harus
dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara
seluruh anggota organisasi.
3) Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif
dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain
(dalam atau luar organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut
harus dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian dan
kewajiban untuk menjaga rahasia Negara dan jabatan.
4) Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi
oleh ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan,
melainkan dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma
yang berlaku.
5) Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban
harus memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala
resiko yang akan terjadi sehingga tugas tindak hanya sekedar
dilaksanakan melainkan dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil
yang memuaskan dari segala aspek.

4
6) Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil
optimal atau pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil
maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumber daya
lainnya.
7) Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi
selalu diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan
prima) sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer
satisfaction) sebagai pelanggan RSUD Sleman.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman sesuai Peraturan Bupati
Sleman nomor 48 Tahun 2009 dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Sleman

5
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman terdiri dari:
1. Direktur
Direktur dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
Bupati.
2. Wakil Direktur
Wakil Direktur mepunyai tugas:
a. Membantu Direktur menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan medis dan keperawatan.
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Medis
Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan medis.
b. Seksi Keperawatan
Seksi Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan keperawatan.
4. Bidang Penunjang dan Sarana
Bidang Penunjang dan Sarana mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan penunjang dan pengelolaan sarana pelayanan
kesehatan. Bidang Penunjang dan Sarana terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Penunjang
Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan penunjang.
b. Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan
Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengoordinasikan pengelolaan sarana pelayanan
kesehatan.

6
5. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,
rumah tangga, kepegawaian, perencanaan, evaluasi. Bagian Tata Usaha terdiri
dari:
a. Subbagian Umum dan Rumah Tangga
Subbagian Umum dan Rumah Tangga mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan umum dan rumah tangga.
b. Subbagian Kepegawaian
Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
kepegawaian.
c. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi.
d. Subbagian Keuangan dan Akuntansi
Subbagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan keuangan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Rumah Sakit Umum Daerah Sleman sesuai dengan keahlian.

Setiap bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur dan Wakil Direktur. Setiap seksi dipimpin oleh kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Setiap subbagian dipimpin oleh
Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.
Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh tenaga
fungsional yang ditunjuk dan berada di bawah serta bertanggung jawab kepada
Direktur melalui Wakil Direktur.
Ruang Alamanda 1 merupakan ruang rawat inap kelas 3 untuk pasien laki-laki dan
perempuan dengan kasus penyakit baik bedah dan non bedah khususnya syaraf. Ruang
Alamanda 1 dipimpin oleh Kepala Ruang yang dibantu oleh 2 orang PN (Primary
Nurse), 19 AN (Associate Nurse) dan 1 orang administrasi ruangan/ bangsal.
Adapun struktur organisasi Ruang Alamanda 1 adalah sebagai berikut:

7
KEPALA INSTALASI RAWAT INAP
dr. Eni Nurhidayati, Sp.S

KEPALA RUANG ALAMANDA 1


Hari Prasetiyo, AMK

ADMINISTRASI
Suhardi

PERAWAT PRIMER I PERAWAT PRIMER II


Anita Andriyana, Amd.Kep. Ummul Khasanah, S.Kep.Ns.
Saryadi, Amd.Kep. Putri Ristyaningrum, Amd.Kep.
Pratiwi, S.Kep., Ns. Atim Daryanto, Amd.Kep.
Harti Subekti, Amd.Kep. Bagus Pamungkas, Amd.Kep.
Fatma Dwi Gamawati, Amd.Kep. Ratna Aprimayanti, S. Kep., Ns.
Yuli Hastuti, Amd.Kep. Lilis Sulityaningsih, Amd.Kep.
Ponijo, SPK. Widya Novitasari, Amd.Kep.
Fani Wijayanto, Amd.Kep. Feri Suhindra Amd.Kep.
Rika Ikhtiarini K, Amd.Kep. Surip, Amd.Kep.
Wahyu L, S.Kep., Ns. Tyas S, Amd.Kep.
Sri Sumarsih, Amd.Kep.

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Ruang Alamanda 1


D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009, RSUD Sleman mempunyai
tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pelayanan
kesehatan masyarakat. RSUD Sleman dalam melaksanakan tugas tersebut,
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat
b. Pelaksanaaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Unit Kerja
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan medis dan keperawatan.

8
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
b. Perumusan kebijakan teknis Pelayanan Medis dan Keperawatan
c. Penyelenggaraan dan pengoordinasian Pelayanan Medis
d. Penyelenggaraan dan pengoordinasian Pelayanan Keperawatan
e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang
Pelayanan Medis dan Keperawatan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Medis
Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan medis. Seksi Pelayanan Medis dalam
menjalankan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyusunan rencana kerja seksi pelayanan medis
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan medis
3) Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan medis
4) Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga medis
5) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga medis
6) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat jalan
7) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat darurat
8) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rawat inap
9) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi perawatan intensif
10) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi bedah sentral
11) Penyelenggaraan pelayanan medis pada instalasi rekam medis
12) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja seksi
pelayanan medis
b. Seksi Keperawatan
Seksi Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan keperawatan. Seksi Keperawatan dalam
melaksanakan tugas mempunyai sungsi sebagai berikut:
1) Penyusunan rencana kerja seksi keperawatan
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan keperawatan
3) Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan keperawatan
4) Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga keperawatan

9
5) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga keperawatan
6) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat jalan
7) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat darurat
8) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat inap
9) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi perawatan
intensif
10) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi bedah sentral
11) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan pada instalasi rekam medis
12) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja seksi
pelayanan keperawatan
3. Pegawai
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana di ruangan rawat
bertanggung jawab kepada kepala ruangan/kepala instalasi terhadap hal-hal
sebagai berikuit :
a. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan standar
b. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan.
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruangan rawat
mempunyai wewenang sebagai berikut :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien sesuai
dengan kemampuan dan batas kewenangannya.
Uraian tugas :
a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
b. Menerima pasien barusesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
c. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai
d. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
e. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya
f. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan
batasan kemampuannya, antara lain :
1) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan

10
2) Memberi penyulihan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya
g. Melatih atau membantu pasien untuk melaksanakan latihan gerak
h. Melakukan tindkaan darurat kepada pasien (antara lain : panas tinggi,
kolaps, pendarahan, keracunan, henti nafas dan henti jantung) sesuai
protab yang berlaku selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukian kepada dokter ruang rawat/dokter jaga.
i. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya
j. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.

k. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam mebahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan
l. Melaksanakan tugas jaga pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai dengan jadwal dinas.
m. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat

n. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan,


antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin/persetujuan
atasan.
o. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang
tepat dan benar sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
p. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
1) Program diet
2) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaanya
3) Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit dan Puskesmas atau
institusi kesehatan lainnya
4) Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makan yang bergizi atau
bahan pengganti sesuai dengan keadaan ekonomi.
q. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
1) Rollstoel
2) Tongkat penyangga
3) Protesa
r. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah,

11
misalnya:
1) Merawat luka
2) Melatih anggota gerak
3) Pengaturan diet
s. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
1) Menyediakan formulir untuk penyelesaian administratif, seperti :
a) Surat izin pulang
b) Surat keterangan istirahat sakit
c) Petunjuk diet
d) Resep obat untuk dirumah jika diperlukan
e) Surat rujuk
t. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis pada saat penggantian dinas
u. Ikut berpartisipasi dalam peningkatan mutu Rumah Sakit
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berlokasi di jalur strategis jalan raya
Yogyakarta-Magelang atau tepatnya di jalan Bhayangkara nomor 48, Murangan,
Triharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut letak Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman jika dilihat dari Google Maps:

Gambar 3. Peta Letak Organisasi


2. Sarana Prasarana
Secara garis besar sarana dan prasarana rumah sakit terdiri dari: tanah,
bangunan, peralatan (medis/kesehatan/nonmedis), dan kendaraan roda empat,
roda dua, ambulan, mobil jenazah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

12
memiliki lahan seluas 29.231 m2 dengan luas bangunan 38.764 m2 (Data per
31 Desember 2015). Data sarana dan prasarana RSUD Sleman sebagai
berikut:
Tabel 1. Data Sarana dan Prasarana RSUD Sleman
No. Nama Bidang Barang Jumlah Barang
1 Tanah
2 Peralatan dan mesin
a. Alat-alat besar 4
b. Alat-alat angkutan 32
c. Alat-alat bengkel dan alat ukur 18
d. Alat-alat kantor dan rumah tangga 8.357
e. Alat-alat studio dan komunikasi 77
f. Alat-alat kedokteran 1.690
g. Alat-alat laboratorium 56
h. alat-alat keamanan 5
3 Gedung dan bangunan
a. Bangunan gedung 46
4 Jalan, irigasi dan jaringan
a. Jalan dan jembatan 2
b. Bangunan air/irigasi 8
c. Instalasi 3
d. Jaringan 8
5 Aset tetap lainnya
a. Buku perpustakaan 642
6 Konstruksi dalam pengerjaan 5
Jumlah 10.953

Fasilitas yang disediakan RSUD Sleman untuk memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat meliputi:
a. Instalasi pelayanan rawat jalan (15 klinik spesialis/subspesialis)
b. Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam)
c. Instalasi perawatan khusus (ICU 5 TT)
d. Instalasi rawat inap (10 ruang/bangsal: 18 TT kelas utama, 36 TT kelas I, 35
TT kelas II, 134 TT kelas III dan 2 TT non kelas)
e. Instalasi bedah sentral (6 ruang operasi)
f. Ruang bersalin (VK)
g. Instalasi patologi klinik (laboratorium klinik)
h. Instalasi radiologi
i. Instalasi rehabilitasi medik
j. Instalasi farmasi

13
k. Instalasi gizi
l. Instalasi hemodialisa
m. Instalasi pemulasaran jenazah
n. Instalasi rekam medik (termasuk ruang pendaftaran rawat jalan/inap)
o. Klinik teratai (VCT)
p. Penjaminan center
q. Bank Darah RS
r. CSSD
s. Kassa (ruang pelayanan administrasi keuangan)
t. BPD DIY cabang Sleman kantor kas RSUD Sleman
u. Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman
v. Bangunan masjid Daarut Taqwa
w. Ruang pelayanan rohaniawan
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di RSUD Sleman terdiri dari tiga bagian besar yakni:
pejabat struktural, pejabat fungsional, dan tenaga lain (tenaga fungsional umum
yang terdiri dari: staf struktural dan staf di instalasi pelayanan). Secara status
kepegawaian sumber daya aparatur di RSUD Sleman terdiri dari:
a. Pegawai negeri sipil
b. Pegawai tidak tetap (kontrak)
c. Pegawai tidak tetap (kontrak) non database
d. Pegawai harian lepas
Diluar yang tersebut di atas masih ada sejumlah sumber daya aparatur medis
yang berstatus residen, konsulen rujukan dan menjalin dokter kerjasama dari
RSUP dr. Sardjito/Fakultas Kedokteran UGM.
Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah Pegawai RSUD Sleman Berdasarkan Status Kepegawaian
No. Status Kepegawaian Jumlah (orang) %
1 PTT (kontrak)/PHL 160 29,36
2 PNS Golongan I 2 0,37
3 PNS Golongan II 146 26,78
4 PNS Golongan III 216 39,63
5 PNS Golongan IV 21 3,86
Jumlah 545 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

14
Tabel 3. Jumlah PNS RSUD Sleman Berdasarkan Golongan Kepangkatan
No. Golongan Kepangkatan Jumlah (orang) %
1 PNS Golongan I 2 0,53
2 PNS Golongan II 146 39,04
3 PNS Golongan III 216 57,75
4 PNS Golongan IV 21 5,61
Jumlah 385 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

Tabel 4. Jumlah PNS RSUD Sleman Berdasarkan Jenis Jabatan


No. Jenis Jabatan Jumlah (orang) %
1 Struktural 13 3,37
2 Fungsional 283 73,51
3 Staf lainnya 89 23,12
Jumlah 385 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

Tabel 5. Jumlah PNS RSUD Sleman Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) %
1 SD/Sederajat 1 0,26
2 SLTP/Sederajat 10 2,60
3 SLTA/Sederajat 100 25,98
4 D3/Sederajat 187 48,57
5 S1/D4 56 14,54
6 S2/dr.Spesialis 31 8,05
Jumlah 385 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

Tabel 6. Jumlah PNS RSUD Sleman Berdasarkan Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) %
1 Laki-laki 126 32,73
2 Perempuan 259 67,27
Jumlah 385 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

15
BAB II

AGENDA HABITUASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan


1. Identifikasi Isu Kontemporer
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat yang taat hukum, demokratis, makmur, adil dan
bermoral tinggi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 pasal 10 tentang Aparatur
Sipil Negara, fungsi Aparatur Sipil Negara ada 3, yaitu :
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Ketiga fungsi ASN ini dapat terwujud dengan dasar nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Implementasi nilai-
nilai ini sangat penting untuk kelangsungan pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam
mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat yang menuntut aparatur sipil
negara untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan
fungsinya serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Perwujudan aparatur
sipil negara yang profesional dalam menghadapi tantangan tersebut, melalui
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin profesional.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, peningkatan
profesionalitas seorang aparatur sipil negara dapat dilakukan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Hal tersebut terdapat pada pasal 63
yaitu masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS profesional yang
berkarakter. PNS yang berkarakter dibentuk dari sikap perilaku bela negara, nilai-

16
nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
serta mengetahui bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional sebagai pelayan publik. Penyelenggaraan negara
dapat berjalan dengan baik khususnya di bidang kesehatan.
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan dengan tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan melalui pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu fungsi rumah sakit
dalam melaksanakan tugasnya yaitu memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki fungsi untuk menjaga mutu
pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra
sebuah rumah sakit di mata masyarakat sehingga dituntut adanya profesionalisme
perawat dalam memberikan dan mengatur pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien.
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman merupakan merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman. RSUD Sleman terletak di Jalan Bhayangkara 48, Triharjo, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun visi RSUD Sleman yang telah dicanangkan
adalah: “Menjadi Rumah Sakit Andalan Masyarakat menuju terwujudnya Sleman
Smart Regency Pada tahun 2021”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka telah dirumuskan 3 (tiga) misi
RSUD Sleman yaitu :
4) Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem informasi
manajemen terintegrasi;
5) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan
tenaga kesehatan; dan
6) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
semua lapisan masyarakat.
Ruang Alamanda 1 merupakan salah satu ruang rawat inap yang ada di
RSUD Sleman yang merupakan ruang rawat inap kelas 3 untuk pasien laki-laki

17
dan perempuan dengan kasus penyakit baik bedah dan non bedah khususnya
syaraf. Ruang Alamanda 1 yang dipimpin oleh kepala ruang yang dibantu 2
orang PN (Primary Nurse), 19 AN (Associate Nurse) dan 1 orang administrasi
ruangan. Jumlah kapasitas tempat tidur (TT) di Ruang Alamanda 1 sebanyak 30
tempat tidur. Fasilitas yang ada di Ruang Alamanda 1 yaitu nurse station, kamar
mandi, ruang konsultasi, ruang linen, ruang alat dan gudang.
Ruang Alamanda 1 merupakan ruang rawat inap dengan banyak kasus
bedah misalnya pasien dengan kasus appendicitis, fraktur, Benign Prostatic
Hyperplasia (BPH) dan lain-lain. Pasien-pasien kasus bedah yang memerlukan
tindakan pembedahan mendapatkan asuhan keperawatan perioperatif yang
meliputi praoperasi, intra operasi, dan post operasi. Menurut Smeltzer & Bare
(2009), keperawatan praoperasi dimulai ketika keputusan tindakan pembedahan
diambil dan berakhir ketika klien di pindahkan ke kamar operasi.
Dalam fase praoperasi ini dilakukan pengkajian praoperasi awal,
merencanakan penyuluhan dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan pasien,
melibatkan keluarga atau orang terdekat dalam wawancara, memastikan
kelengkapan pemeriksaan praoperasi, mengkaji kebutuhan pasien dalam rangka
perawatan post operasi. Pasien-pasien yang akan menjalani proses pembedahan
sebelumnya harus diberikan informasi mengenai persiapan praoperasi. Edukasi
praoperasi merupakan standar perawatan perioperatif dan harus dilaksanakan
perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien. Persiapan yang baik selama periode
operasi membantu menurunkan resiko operasi dan meningkatkan pemulihan
pasca bedah.
Tindakan pembedahan dapat menimbulkan stress, karena terdapat ancaman
terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Keadaan stress yang tidak diatasi
dapat menimbulkan permasalahan pada saat pra bedah, selama pembedahan
maupun pasca bedah. Petugas kesehatan dituntut untuk dapat memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien agar pemahaman pasien dan keluarga
bertambah, respon psikologis negatif dapat dikurangi dan tuntutan terhadap
kejadian yang tidak diinginkan dapat dicegah (Rhodianto, 2008). Salah satu
upaya yang harus dilaksanakan oleh perawat untuk mengatasi permasalahan di
atas adalah melaksanakan pendidikan kesehatan pra bedah, yang pada prinsipnya
bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental klien dalam menghadapi
pembedahan (Perry & Potter, 2005).

18
Penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman sejak 1 April 2019 telah melakukan pengamatan dan
observasi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dan ditemukan
berbagai isu yang berkaitan dengan keperawatan. Dari hasil pengamatan
ditemukan bahwa pemberian edukasi pra bedah di Ruang Alamanda 1 RSUD
Sleman belum tersruktur dengan baik. Pemberian infomasi pra bedah pada
pasien pra pembedahan ini juga terlihat tidak seragam antara perawat satu
dengan yang lain. Salah satu alasan utamanya adalah karena tidak adanya
Standar Operasional Prosedur (SOP) atau pedoman maupun media pemberian
infomasi pra bedah pada pasien pra pembedahan di ruang Alamanda 1.

Gambar 4. Pernyataan Kepala Ruang Alamanda 1 terkait belum adanya SOP


edukasi pra bedah

Jumlah perawat yang ada di ruang Alamanda 1 sekarang ini jika


dibandingkan dengan kapasitas tempat tidur belum memenuhi standar. Kapasitas
tempat tidur sebanyak 30 tempat tidur dengan jumlah perawat yang ada yaitu 19
orang, sedangkan jumlah perawat untuk mencapai standar pelayanan dibutuhkan
sebanyak 23 orang. Terbatasnya jumlah perawat serta beban kerja yang banyak
menyebabkan pemberian informasi pra bedah kepada pasien kurang optimal.

19
Gambar 5. Pernyataan Kepala Ruang Alamanda 1 terkait kurangnya jumlah
perawat

Kurangnya pemahaman pasien dan keluarga dalam menangkap informasi


pra bedah yang diberikan oleh perawat dapat menyebakan pasien mengalami
kecemasan. Hal ini disebabkan karena pasien dan keluarga kurang memahami
informasi yang berkaitan dengan persiapan operasi.
Pemberian informasi pra bedah yang benar dan diberikan secara optimal
dapat menurunkan kecemasan pasien pra pembedahan. Hal ini sesuai dengan
penelitian dari Sawitri (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pemberian informasi pra bedah dengan penurunan tingkat
kecemasan pada pasien pra bedah mayor.
Kurang optimalnya pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan ini menjadi salah satu isu yang ada. Isu lain yang penulis temukan
terjadi di Ruang Alamanda 1 yaitu tidak dilakukannya pelabelan botol infus, hal
ini bisa berdampak tidak termonitornya cairan yang masuk ke dalam tubuh
pasien. Penempatan pasien di dalam ruangan yang tidak berdasarkan kasus
penyakitnya, hal ini disebabkan karena keterbatasan jumlah tempat tidur jika
dibandingkan jumlah pasien, lama rawat pasien juga menjadi salah satu
penyebab pasien ditempatkan di tempat tidur yang kosong meskipun di dalam
ruangan itu kasus penyakitnya tidak sama. Kurangnya optimalnya
pendokumentasian dalam penggantian infus, terkadang perawat tidak
mendokumentasikan infus yang telah digunakan oleh pasien sehingga banyaknya
infus yang telah digunakan tidak bisa dimonitor jumlahnya.

20
Tabel 7. Pengelompokan Isu
No Kondisi saat ini Kondisi yang Pengelompokan
diharapkan isu
1 Kurang optimalnya Pemberian informasi pra Pelayanan Publik
pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
bedah pada pasien pra pembedahan di Ruang
pembedahan di Ruang Alamanda 1 RSUD
Alamanda 1 RSUD Sleman Sleman menjadi optimal
2 Belum dilakukannya Pelabelan botol infus di Manajemen ASN
pelabelan botol infus di ruang Alamanda 1 RSUD
Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman dilakukan
Sleman
3 Kurangnya manajemen Manajemen penempatan Manajemen ASN
penempatan pasien di dalam pasien di dalam ruangan
ruangan berdasarkan kasus di Ruang Alamanda 1
penyakitnya di Ruang RSUD Sleman sesuai
Alamanda 1 RSUD Sleman dengan kasus
penyakitnya
4 Kurang optimalnya Pendokumentasien Manajemen ASN
pendokumentasian dalam penggantian infus di
penggantian infus di Ruang Ruang Alamanda 1
Alamanda 1 RSUD Sleman berjalan optimal

2. Penetapan Isu
Setelah melakukan identifikasi isu di atas, penulis memilih isu aktual yang
dilakukan dengan urutan prioritas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mengidentifikasi isu seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya,
tenaga, waktu dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan penilaian prioritas masalah dari
yang paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam menentukan
prioritas masalah penulis lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik skoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG yaitu:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu.

21
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang
sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk kalau dibiarkan.
Isu yang memiliki jumlah skor tertinggi dapat diprioritaskan dan dijadikan
isu kontemporer. Isu kontemporer yang memiliki nilai paling tinggi akan
dijadikan sebagai pokok isu yang akan diangkat.
Berikut merupakan tabel identifikasi isu kontemporer di Ruang Alamanda 1
RSUD Sleman:
Tabel 8. Penilaian USG
No Kondisi Penilaian Nilai Ranking
Kriteria Total
U S G
1 Kurang optimalnya pemberian informasi pra 4 4 4 12 1
bedah pada pasien pra pembedahan di
Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman
2 Belum dilakukannya pelabelan botol infus di 4 4 3 11 2
Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman
3 Kurangnya manajemen penempatan pasien 3 4 3 10 3
di ruangan berdasarkan kasus penyakitnya di
Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman
4 Kurang optimalnya pendokumentasian 4 4 3 11 2
dalam penggantian infus di Ruang
Alamanda 1 RSUD Sleman
Keterangan:
Urgency : Serious : Growth:
5 : Sangat mendesak 5 : Sangat berpengaruh 5 : Sangat cepat
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Cepat
3 : Cukup mendesak 3 : Cukup berrpengaruh 3 : Cukup cepat
2 : Tidak mendesak 2 : Tidak berpengaruh 2 : Tidak cepat
1 : Sangat tidak mendesak 1 : Sangat tidak 1 : Sangat tidak cepat
berpengaruh

22
3. Isu yang Diangkat
Berdasarkan beberapa isu yang telah penulis gagas di atas menggunakan metode
USG dapat disimpulkan prioritas isu yang akan penulis angkat, yaitu: “Kurang
optimalnya pemberian informasi pra bedah pada pasien pra pembedahan di Ruang
Alamanda 1 RSUD Sleman.” Isu tersebut sesuai dengan tugas pokok penulis sebagai
seorang perawat.
Berikut penjelasan mengenai metode USG:
1. Kriteria urgency dengan skala 4 artinya gawat
Masalah mengenai kurang optimalnya pemberian informasi pra bedah
pada pasien pra pembedahan di Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman
dikhawatirkan akan mengakibatkan masalah yang lebih serius jika tidak
segera ditindaklanjuti.
2. Kriteria seriouness dengan skala 4 artinya gawat
Apabila isu yang timbul tidak segera diselesaikan maka kualitas
pelayanan akan menurun.
3. Kriteria growth dengan skala 4 artinya cepat
Dalam hal kurang optimalnya pemberian informasi pra bedah pada
pasien pra pembedahan di Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman jika dibiarkan
akan menyebabkan timbulnya kecemasan pada pasien pra pembedahan.

Setelah didapatkan isu, penulis menganalisis penyebab terjadinya isu tersebut.


Dalam hal ini penulis menggunakan analisis mind mapping.

Gambar 6. Analisis Penyebab Isu dengan mind mapping

23
4. Penetapan Judul
Berdasarkan rumusan isu yang paling tinggi nilai USG-nya, yaitu kurang
optimalnya pemberian informasi pra bedah pada pasien pra pembedahan di Ruang
Alamanda 1 RSUD Sleman. Maka penulis menetapkan judul laporan aktualisasi
“Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS sebagai Perawat Terampil dalam Pemanfaatan
Media Edukasi dalam Pemberian Informasi Pra Bedah pada Pasien Pra
Pembedahan di Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman Kabupaten Sleman”.
5. Gagasan Pemecahan Isu
Rancangan kegiatan-kegiatan untuk mencapai pemanfaatan media edukasi dalam
pemberian informasi pra bedah, yang akan dilaksanakan penulis selama masa
habituasi di lingkungan kerja atas persetujuan mentor, meliputi:
1. Membuat media edukasi pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan dan keluarga di Ruang Alamanda 1.
a. Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi
pemberian informasi pra bedah.
b. Melakukan konsultasi dengan mentor dan koordinasi dengan tim PKRS
terkait dengan pembuatan media edukasi pemberian informasi pra bedah.
c. Mendesign media edukasi berupa lembar balik dan leaflet pemberian
informasi pra bedah.
d. Mencetak media edukasi lembar balik dan leaflet pemberian informasi pra
bedah.
e. Membuat papan tulisan “PUASA” untuk pasien dengan persiapan pra
pembedahan.
2. Melakukan sosialisasi cara penggunaan media edukasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan dan keluarga kepada perawat di Ruang Alamanda 1.
a. Melakukan konsultasi dengan mentor.
b. Melakukan koordinasi dengan perawat Ruang Alamanda 1.
c. Menyediakan tempat dan waktu untuk melakukan sosialisasi.
d. Menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi.
e. Melakukan sosialisasi isi media dan cara memberikan edukasi pra bedah.
3. Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra pembedahan dan keluarga
penanggung jawab pasien di ruang rawat inap Alamanda 1
a. Melakukan konsultasi dengan mentor.

24
b. Mengkaji kebutuhan pemberian edukasi pada pasien atau keluarga
penanggung jawab pasien.
c. Memberikan informasi pra bedah kepada pasien atau keluarga penanggung
jawab menggunakan media lembar balik dan leaflet.
4. Mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan dan keluarga oleh perawat di Ruang Alamanda 1.
a. Mengevaluasi tindakan pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan.
b. Memonitor pemberian informasi pra bedah.
c. Memeriksa pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada rekam medis
pasien.

25
B. Proses Aktualisasi
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1
Kegiatan/ Kegiatan 1 :
Sub Kegiatan/ Membuat media edukasi pemberian informasi pra bedah pada pasien
Output Sub pra pembedahan dan keluarga di Ruang Alamanda 1.
Kegiatan Sub Kegiatan :
1. 1 Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media
edukasi pemberian informasi pra bedah.
1. 2 Melakukan konsultasi dengan mentor dan koordinasi dengan
tim PKRS terkait dengan pembuatan media edukasi pemberian
informasi pra bedah.
1. 3 Mendesign media edukasi berupa lembar balik dan leaflet
pemberian informasi pra bedah.
1. 4 Mencetak media edukasi lembar balik dan leaflet pemberian
informasi pra bedah.
1. 5 Membuat papan tulisan “PUASA” untuk pasien dengan
persiapan pra pembedahan.
Output Sub Kegiatan :
Tersedianya lembar balik sebanyak 1 buah, leaflet sebanyak 20
lembar dan papan tulisan “PUASA” sebanyak 8 buah.
Tanggal 23 Oktober – 5 November 2019
Tingkat Berhasil tercapai 100% dengan indikator:
Capaian Tersedianya lembar balik sebanyak 1 buah, leaflet sebanyak 20
lembar dan papan tulisan “PUASA” sebanyak 8 buah, yang dapat
digunakan dalam pemberian edukasi pada pasien pra pembedahan.
Deskripsi 1. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan bahan dan materi untuk
Proses pembuatan lembar balik dan leaflet persiapan operasi melalui
berbagai sumber antara lain: internet, jurnal penelitian, dan e-
book. Dalam mengumpulkan materi ini harus memastikan bahwa
materi diperoleh dari sumber-sumber yang akurat dan terpercaya.
Kegiatan dilakukan di luar jam kerja atau saat waktu senggang.
2. Setelah materi terkumpul kemudian berkonsultasi dengan mentor
dan berkoordinasi dengan PKRS terkait pembuatan lembar balik

26
dan leaflet persiapan operasi. Berkonsultasi dengan mentor
mengenai materi apa saja yang sebaiknya dimasukkan ke dalam
lembar balik dan leaflet, lalu mentor memberikan saran.
Kemudian berkoordinasi dengan PKRS untuk penomoran
registrasi leaflet dan lembar balik.
3. Setelah materi untuk pembutan lembar balik dan leaflet
disepakati, kemudian mendesign lembar balik dan leaflet.
Kegiatan mendesign membutuhkan kreatifitas dalam
pembuatannya agar dihasilkan media yang menarik.
4. Setelah design selesai dibuat, kemudian lembar balik dan leaflet
dicetak di percetakan digital agar hasil tercetak dengan baik.
5. Selanjutnya membuat papan tulisan “PUASA” dengan langkah
yaitu memesan papan akrilik dan membuat tulisan “PUASA”.
Kemudian mencetak tulisan “PUASA”, setelahnya memasang
tulisan “PUASA” pada papan akrilik.
Hambatan Pembuatan media edukasi cukup memakan waktu karena terkendala
dalam menentukan waktu untuk koordinasi dengan PKRS karena
memiliki kegiatan lain dalam Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
Solusi Penulis merencanakan waktu yang tepat dengan cermat untuk
melakukan koordinasi dengan PKRS.
Daftar 1. Berita acara
Lampiran 2. Foto kegiatan mengumpulkan bahan
3. Draf materi edukasi
4. Catatan hasil konsultasi
5. Foto kegiatan konsultasi
6. Foto kegiatan koordinasi dengan PKRS
7. Catatan hasil koordinasi
8. Foto kegiatan mendesign lembar balik dan leaflet
9. Print screen design lembar balik dan leaflet
10. Foto kegiatan mencetak lembar balik dan leaflet
11. Lembar balik dan leaflet
12. Foto kegiatan membuat papan puasa
13. Foto papan puasa

27
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
a. Manajemen ASN
Membuat media edukasi pra bedah harus menjunjung tinggi profesionalitas,
akuntabilitas, dan keterbukaan dengan tujuan terciptanya pelayanan yang lebih
optimal.
b. Pelayanan Publik
Membuat media edukasi diperlukan agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pemberian edukasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien dan dapat meningkatkan mutu pelayanan publik dalam rangka mewujudkan
visi rumah sakit.
c. Whole of Government
Membuat media edukasi membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan kebersamaan
dengan berbagai pihak sehingga tujuan bersama dapat terwujud.
Sub Kegiatan :
1. 1 Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi pemberian
informasi pra bedah.
a. Akuntabilitas
Kejelasan, tanggung jawab, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil mempersiapkan bahan dan materi yang
diperlukan dalam pembuatan media edukasi secara spesifik dan jelas serta
diperoleh dari sumber yang bisa dipercaya sehingga hasil dapat
dipertanggungjawabkan sehingga meminimalisir adanya kekeliruan disertai
dengan hasil pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam mempersiapkan bahan dan materi
memiliki nilai rela berkorban karena dalam mempersiapkan materi
membutuhkan biaya, tenaga dan waktu di luar jam kerja serta memerlukan
bantuan orang lain, hal ini mencerminkan nilai kerjasama agar bahan dan
materi yang dikumpulkan dapat optimal.
c. Etika Publik
Ikhlas, cermat, akurat
Seorang CPNS perawat terampil dalam mempersiapkan materi harus cermat

28
dan materi harus diperoleh dari sumber yang terpercaya agar hasilnya akurat
serta dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh agar pekerjaan tidak
menjadi beban dan tidak melanggar kode etik.
d. Komitmen Mutu
Efisien, kualitas, kreatifitas
Seorang CPNS perawat terampil dalam mempersiapkan materi harus
dilakukan secara efisien dengan menggunakan sumber daya seminimal
mungkin namun tetap memperhatikan kualitas materi dan bahan serta
membutuhkan kreatifitas dalam mempersiapkannya agar hasil yang
didapatkan maksimal dan tujuan dapat tercapai.
e. Anti Korupsi
Peduli, kerja keras, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam mempersiapkan materi harus jujur
mencantumkan sumber-sumber materi dan dilakukan atas dasar peduli
dengan permasalahan yang ada serta membutuhkan kerja keras dalam
mempersiapkan materi sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tujuan
dapat tercapai.
1. 2 Melakukan konsultasi dengan mentor dan koordinasi dengan tim PKRS terkait
dengan pembuatan media edukasi pemberian informasi pra bedah.
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab, transparansi
Sebagai seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi harus
mengutarakan ide atau gagasan secara transparan tanpa ada yang ditutup-
tutupi serta harus bisa merpertanggungjawabkan kegiatan yang dilakukan
agar pembuatan media edukasi dapat terlaksana.
b. Nasionalisme
Musyawarah, kerja sama
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dilakukan
dengan musyawarah ini merupakan perwujudan kerjasama agar hasil yang
didapatkan dapat maksimal.
c. Etika Publik
Taat dan patuh aturan, cermat
Sebagai seorang CPNS perawat terampil harus taat dan patuh pada aturan

29
serta cermat saat melakukan konsultasi agar tidak ada kekeliruan serta hasil
yang didapatkan dapat maksimal.
d. Komitmen mutu
Kualitas, inovasi
Sebagai seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi harus
memberikan ide atau gagasan yang dapat menjadi inovasi agar dapat
membuat media edukasi yang bisa meningkatkan kualitas dan mutu
pelayanan kesehatan.
e. Anti Korupsi
Berani, disiplin, jujur
Sebagai seorang CPNS perawat terampil harus jujur dan juga berani dalam
mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat berkonsultasi dengan
mentor dan tim PKRS serta disiplin terhadap waktu yang disepakati agar
pembuatan media edukasi dapat terlaksana dengan baik.
1. 3 Mendesign media edukasi berupa lembar balik dan leaflet pemberian informasi pra
bedah.
a. Akuntabilitas
Kejelasan, tanggung jawab, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyusun lembar balik dan leaflet
harus jelas agar meminimalisir adanya kekeliruan dan tidak terjadi multitafsir
sehingga hasil dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi bahan pelaporan
kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyusun media edukasi harus rela
berkorban karena dalam prosesnya membutuhkan tenaga dan waktu luang
untuk mendesign, dimungkinkan juga akan memerlukan bantuan orang lain,
hal ini mencerminkan nilai kerjasama agar penyusunan lembar balik dan
leaflet dapat berjalan dengan baik.
c. Etika Publik
Cermat, ikhlas, akurat
Seorang CPNS perawat terampil dalam penyusunan media edukasi harus
cermat serta akurat agar tidak terjadi kekeliruan serta dilakukan dengan rasa

30
ikhlas sehingga pekerjaan terasa lebih ringan.
d. Komitmen Mutu
Efisien, kreatifitas
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyusun media edukasi harus
dilakukan secara efisien dengan menggunakan sumber daya seminimal
mungkin serta menggunakan kreatifitas yang dimiliki agar hasil design
menarik dan tujuan pembuatan media dapat tercapai.
e. Anti Korupsi
Peduli, kerja keras
Seorang CPNS perawat terampil dalam mempersiapkan materi membutuhkan
kerja keras serta dilakukan atas dasar rasa peduli dengan permasalahan yang
ada agar masalah teratasi dan tujuan dapat tercapai.
1. 4 Mencetak media edukasi lembar balik dan leaflet pemberian informasi pra bedah.
a. Akuntabilitas
Kepercayaan, tanggung jawab, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi harus
dilakukan dengan penuh kepercayaan disertai dengan tanggung jawab agar
hasil yang didapatkan maksimal sehingga dapat menjadi bahan pelaporan
kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi
membutuhkan kerjasama dengan tempat percetakan serta harus rela
berkorban dengan mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga agar terwujud
tujuan yang diinginkan.
c. Etika Publik
Ikhlas, cermat
Seorang CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi dilakukan
dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan serta harus ikhlas tanpa banyak
mengeluh sehingga pekerjaan tidak menjadi beban.
d. Komitmen Mutu
Kualitas, kreatifitas, efisien
Seorang CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi

31
membutuhkan kreatifitas serta harus memperhatikan kualitas media edukasi
dan efisien dalam memanfaatkan waktu, biaya, tenaga agar hasil yang
didapatkan maksimal dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
e. Anti Korupsi
Jujur, Disiplin
Seorang CPNS perawat terampil dalam mencetak media edukasi harus jujur
serta disiplin waktu agar kegiatan dapat terlaksana dengan lancar sesuai
jadwal rencana kegiatan.
1. 5 Membuat papan tulisan “PUASA” untuk pasien dengan persiapan pra pembedahan.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kepercayaan, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat papan “PUASA” harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab karena merupakan
kepercayaan dari atasan sehingga hasil yang didapatkan maksimal dan dapat
digunakan sebagai bentuk pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat papan “PUASA” harus rela
berkorban dalam bentuk waktu, biaya dan juga tenaga serta membutuhkan
kerjasama dengan berbagai pihak sehingga kegiatan dapat terlaksana.
c. Etika Publik
Ikhlas, cermat
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat papan “PUASA” harus
cermat agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan dan dilakukan dengan
ikhlas tanpa banyak mengeluh agar pekerjaan tidak menjadi beban.
d. Komitmen Mutu
Kualitas, kreatifitas
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat papan “PUASA”
membutuhkan kreatifitas dan harus memperhatikan kualitas agar hasil yang
didapatkan maksimal sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit.

32
e. Anti Korupsi
Peduli, kerja keras
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat papan “PUASA”
membutuhkan kerja keras agar didapatkan hasil yang baik serta merupakan
wujud kepedulian terhadap pasien agar terwujud kualitas pelayanan yang
meningkat.
Kontribusi Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Melakukan pembuatan media edukasi adalah implementasi terwujudnya misi Pemkab
Sleman yaitu Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Seorang CPNS Perawat terampil melakukan pembuatan media edukasi mampu
berkontribusi terhadap visi RSUD Sleman, yaitu Menjadi Rumah Sakit Andalan
masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada tahun 2021. Serta
misi RSUD Sleman yang ke 2 dan 3 yaitu Menyediakan wahana pendidikan,
penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan dan Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau semua lapisan masyarakat
dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
melalui pembuatan media edukasi sehingga kualitas pelayanan dapat meningkat dan visi
rumah sakit dapat tercapai.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
1. Selaras
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi harus memiliki
keselarasan dalam berfikir sehingga dapat tercapai tujuan bersama.
2. Akal budi luhur
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi menggunakan akal
budi yang luhur dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta berperilaku
sopan santun dan saling menghargai ketika berkomunikasi.
3. Teladan-keteladanan
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi dapat menjadi
teladan untuk rekam sejawat di instasinya.
4. Rela melayani
Seorang CPNS perawat terampil dalam membuat media edukasi merupakan salah
satu upaya dari rela melayani pasien dengan dengan pembuatan media edukasi agar

33
pemberian informasi menjadi optimal.
5. Inovatif
Seorang CPNS perawat terampil membuat media edukasi yang dapat menjadi
inovatif di lingkungan kerja.
6. Yakin dan pecaya diri
Seorang CPNS perawat terampil yakin dan percaya diri menguasai kegiatan
pembuatan media edukasi.
7. Ahli profesional
Dalam pelaksanaan pembuatan media edukasi, seorang CPNS perawat terampil
menggunakan kompetensi yang dimiliki.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi Instansi
1. Profesionalisme
Seorang CPNS perawat terampil harus menerapkan prinsip profesionalisme, bahwa
dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus dilandasi oleh: standar
pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus dipatuhi dalam
melaksanakan tugas profesinya, kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai
dengan kemampuan, keahlian dan kewenangannya, integritas yaitu kesadaran dalam
bersikap untuk melaksanakan tugas dengan menjunjung tinggi etika, responsif yaitu
sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berkembang khususnya dalam
melaksanakan tugas profesinya.
2. Kebersamaan
Bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit hanya akan dicapai
apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan secara sinergis.
Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas dimanapun posisinya
dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan kepentingan
bersama diantara seluruh anggota organisasi.
3. Tanggung jawab
Bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus memegang teguh prinsip
kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang akan terjadi sehingga tugas
tindak hanya sekedar dilaksanakan melainkan dengan dilandasi semangat agar
diperoleh hasil yang memuaskan dari segala aspek.
4. Efisien
Bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/ profesi selalu didasarkan pada upaya

34
pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau pengorbanan
sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu,
tenaga maupun sumber daya lainnya.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Kegiatan pembuatan media edukasi pemberian informasi pra bedah dalam
pelaksanaannya membutuhkan tanggung jawab, keikhlasan dan kecermatan dalam
mencari sumber-sumber informasi dan materi yang akurat dan terpercaya, kerjasama dan
koordinasi dengan sesama rekan kerja. Kemudian dalam pembuatan design lembar balik
dan leaflet membutuhkan kreatifitas sehingga hasilnya menarik. Pelaksanaan kegiatan
pembutan media edukasi ini penulis belajar rela berkorban karena untuk memperoleh
hasil yang baik sesuai harapan dibutuhkan banyak waktu, tenaga dan juga biaya.
Yogyakarta, 5 November 2019
Disetujui oleh,

Hari Prasetiyo, AMK


NIP. 19851102 201001 1 006

35
LAMPIRAN BUKTI FISIK
Kegiatan 1
Membuat media edukasi pemberian informasi pra bedah pada
pasien pra pembedahan dan keluarga di Ruang Alamanda 1

36
BERITA ACARA

Pada hari ini, Selasa tanggal lima bulan November tahun dua ribu sembilan belas, saya
yang beranda tangan di bawah ini:

Nama : Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP : 19950224 201903 2 005
Jabatan : CPNS Perawat Terampil
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Membuat media edukasi pemberian informasi
pra bedah pada pasien pra pembedahan dan keluarga di Ruang Alamanda 1” dengan
rincian sub kegiatan sebagai berikut:

1. 1 Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi pemberian


informasi pra bedah.
1. 2 Melakukan konsultasi dengan mentor dan koordinasi dengan tim PKRS terkait
dengan pembuatan media edukasi pemberian informasi pra bedah.
1. 3 Mendesign media edukasi berupa lembar balik dan leaflet pemberian informasi
pra bedah.
1. 4 Mencetak media edukasi lembar balik dan leaflet pemberian informasi pra
bedah.
1. 5 Membuat papan tulisan “PUASA” untuk pasien dengan persiapan pra
pembedahan.

Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui, Hormat Saya,


Peserta Diklat

Hari Prasetiyo, AMK Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP. 19851102 201001 1 006 NIP. 19950224 201903 2 005

37
Sub Kegiatan :
1. 1 Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi pemberian
informasi pra bedah.
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
Tempat : Rumah
Bukti Fisik :

Gambar 7. Foto Kegiatan Mengumpulkan Bahan dan Materi Edukasi

Gambar 8. Membuat Draf Materi Edukasi

38
Gambar 9. Print Screen Draf Materi Edukasi

39
1. 2 Melakukan konsultasi dengan mentor dan koordinasi dengan tim PKRS terkait
dengan pembuatan media edukasi pemberian informasi pra bedah.
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alamanda 1 RSUD Sleman
Bukti Fisik :

Gambar 10. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

40
Gambar 11. Catatan hasil konsultasi dengan mentor

41
Hari/Tanggal : Senin/28 Oktober 2019
Tempat : Ruang PKRS
Bukti Fisik :

Gambar 12. Melakukan koordinasi dengan PKRS

42
Gambar 13. Catatan hasil koordinasi dengan PKRS

43
1. 3 Mendesign media edukasi berupa lembar balik dan leaflet pemberian informasi pra
bedah.
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
Tempat : Rumah
Bukti Fisik :

Gambar 14. Mendesign Media Edukasi

Gambar 15. Design Media Edukasi

44
Gambar 16. Design Media Edukasi

Gambar 17. Design Media Edukasi

45
1. 4 Mencetak media edukasi lembar balik dan leaflet pemberian informasi pra bedah.
Hari/Tanggal : Senin, 4 November 2019
Tempat : Percetakan Digital Aladdin
Bukti Fisik :

Gambar 18. Mencetak Media Edukasi

Gambar 19. Mencetak Media Edukasi

46
1. 5 Membuat papan tulisan “PUASA” untuk pasien dengan persiapan pra pembedahan.
Hari/Tanggal: Selasa, 5 November 2019
Tempat : Rumah
Bukti Fisik :

Gambar 20. Membuat Papan Puasa

47
Gambar 21. Papan Puasa yang Telah Jadi

48
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2
Kegiatan/ Kegiatan 2 :
Sub Kegiatan/ Melakukan sosialisasi cara penggunaan media edukasi pra bedah pada
Output Sub pasien pra pembedahan dan keluarga kepada perawat di Ruang
Kegiatan Alamanda 1.
Sub Kegiatan :
1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.
1. 2 Melakukan koordinasi dengan perawat Ruang Alamanda 1.
1. 3 Menyediakan tempat dan waktu untuk melakukan sosialisasi.
1. 4 Menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi.
1. 5 Melakukan sosialisasi isi media dan cara memberikan edukasi
pra bedah.
Output Sub Kegiatan :
Terlaksananya kegiatan sosialisasi media edukasi kepada perawat
sebanyak 1 kali.
Tanggal 7 – 15 November 2019
Tingkat Berhasil tercapai 100% dengan indikator:
Capaian Terlaksananya kegiatan sosialisasi media edukasi lembar balik dan
leaflet persiapan operasi serta penggunaan papan tulisan “PUASA”
kepada perawat Ruang Alamanda 1 sebanyak 1 kali, perawat hadir
dalam sosialisasi dan paham penggunaan media edukasi dalam
pemberian informasi pra bedah kepada pasien
Deskripsi 1. Proses kegiatan sosialisasi diawali dengan melakukan konsultasi
Proses dengan mentor terkait rencana pelaksanaan sosialisasi. Konsultasi
meliputi waktu dan tempat sosialisasi serta metode yang
digunakan dalam sosialisasi. Penulis meminta ijin kepada mentor
untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi bersamaan dengan
agenda rapat ruangan yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
2. Setelah konsultasi dilakukan dan rencana sosialisasi disetujui oleh
mentor, kemudian dilanjutkan dengan melakukan koordinasi
dengan rekan kerja perawat Ruang Alamanda 1. Koordinasi
membutuhkan kerjasama dengan sesama rekan kerja dan
dilakukan dengan jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman

49
rekan perawat.
3. Setelah koordinasi dilakukan, kemudian penulis membuat
undangan untuk pelaksanaan sosialisasi yang didalamnya
tercantum tempat dan waktu untuk melakukan sosialisasi.
4. Saat sosialisasi dilaksanakan penulis terlebih dahulu
menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi. Hal ini dilakukan
dengan jelas sehingga semua peserta sosialisasi paham tujuan dan
prosedur edukasi.
5. Kemudian penulis melakukan sosialisasi tentang isi media dan
cara memberikan edukasi pra bedah menggunakan lembar balik
dan leaflet persiapan operasi yang sudah tersedia.
Hambatan Agenda rapat ruangan yang rutin dilaksanakan tiap bulan harus
diundur jadwal pelaksanaannya karena satu dan lain hal, sehingga
menghambat penulis dalam berpartisipasi dan melakukan kegiatan
sosialisasi dalam rapat tersebut.
Solusi Berkomunikasi secara intens dengan kepala ruang dan staff terkait
waktu pelaksanaan rapat ruangan dengan mengikutsertakan kegiatan
sosialisasi tersebut.
Daftar 1. Berita acara
Lampiran 2. Surat permohonan pelaksanaan sosialisasi
3. Catatan hasil konsultasi
4. Foto kegiatan konsultasi
5. Catatan hasil koordinasi
6. Undangan sosialisasi
7. Foto tempat pelaksanaan sosialisasi
8. Foto kegiatan menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi
9. Foto kegiatan sosialisasi
10. Notulen sosialisasi
11. Daftar hadir sosialisasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
a. Manajemen ASN
Melakukan sosialisasi penggunaan media edukasi pra bedah harus menjunjung tinggi
profesionalitas, akuntabilitas, efektif dan efisien serta keterbukaan dengan tujuan

50
terciptanya pelayanan yang lebih optimal.
b. Pelayanan Publik
Melakukan sosialisasi penggunaan media edukasi dalam pemberian informasi pra
bedah kepada pasien diperlukan agar rekan kerja perawat dapat menggunakannya
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan publik dalam rangka mewujudkan visi
rumah sakit.
c. Whole of Government
Melakukan sosialisasi penggunaan media edukasi membutuhkan koordinasi,
kolaborasi dan kebersamaan dengan berbagai pihak agar tujuan bersama dapat
terwujud.
Sub Kegiatan :
1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.
a. Akuntabilitas
Pelaporan, kejelasan
Sebagai seorang CPNS perawat terampil harus melakukan konsultasi sebagai
bentuk pelaporan kepada atasan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan
agar atasan mengetahui dengan jelas maksud dan tujuan dari kegiatan yang
direncanakan sehingga diharapkan semua rencana dapat terlaksana.
b. Nasionalisme
Musyawarah, kerjasama
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan atasan
dilakukan dengan musyawarah untuk menentukan waktu dan tempat
sosialisasi akan dilakukan, ini merupakan perwujudan kerjasama agar dapat
tercapainya tujuan bersama.
c. Etika Publik
Taat dan patuh aturan, cermat
Sebagai seorang CPNS perawat terampil taat dan patuh pada aturan serta
cermat saat melakukan konsultasi dalam merancang kegiatan agar hasil yang
didapatkan dapat maksimal.
d. Komitmen mutu
Kualitas, efisien
Sebagai seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi harus
fokus agar dapat merencanakan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas

51
pelayanan kesehatan dan dilakukan secara efisien agar tidak mengganggu jam
kerja sehingga pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan lancar.
e. Anti Korupsi
Berani, jujur
Sebagai seorang CPNS perawat terampil harus jujur dan berani dalam
mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat berkonsultasi dengan
mentor agar kegiatan dapat terlaksana dengan lancar.
1. 2 Melakukan koordinasi dengan perawat Ruang Alamanda 1.
a. Akuntabilitas
Kejelasan, pelaporan, tanggung jawab
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi dengan rekan
kerja perawat harus jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan harus
lapor kepada atasan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kegiatan yang
dilakukan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, toleransi
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi membutuhkan
kerjasama dengan rekan kerja perawat dan juga toleransi terhadap kesibukan
masing-masing sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
c. Etika Publik
Sopan, ikhlas
Seorang CPNS perawat terampil harus sopan dalam bertutur kata saat
berkoordinasi dengan rekan kerja perawat dan harus dilakukan dengan ikhlas
agar tercapai kesepakatan bersama dan kegiatan tidak menjadi beban.
d. Komitmen Mutu
Efektif, efisien
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi harus efisien
dalam memanfaatkan waktu dan dilakukan dengan efektif sehingga hasil yang
didapatkan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
e. Anti Korupsi
Jujur, kerja keras
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi dengan rekan
kerja harus dilakukan dengan jujur menjelaskan tujuan koordinasi serta

52
membutuhkan kerja keras agar tercapai hasil yang diharapkan.
1. 3 Menyediakan tempat dan waktu untuk melakukan sosialisasi.
a. Akuntabilitas
Kejelasan, konsistensi
Seorang CPNS perawat terampil dalam menentukan tempat dan waktu
pelaksanaan sosialisasi harus jelas di mana dan kapan serta konsisten dengan
waktu yang telah ditetapkan agar tidak menimbulkan kebingungan dan
multitafsir dari rekan kerja.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam menentukan tempat dan waktu
pelaksanaan sosialisasi bekerja sama dan melibatkan rekan kerja perawat
serta harus rela mengorbankan waktu di luar jam kerja agar sosialisasi dapat
berjalan dengan baik dan tidak mengganggu jam pelayanan.
c. Etika Publik
Disiplin, sopan
Seorang CPNS perawat terampil dalam menentukan tempat dan waktu
kegiatan harus disiplin sesuai dengan jadwal dan dilakukan dengan sopan
agar pelaksanaan kegiatan yang lain sesuai dengan yang telah direncanakan.
d. Komitmen Mutu
Efektif, efisien
Seorang CPNS perawat terampil dalam menentukan tempat dan waktu
sosialisasi harus melihat kondisi ruangan demi keberlangsungan sosialisasi
yang efektif dan efisien agar sosialisasi bermanfaat bagi rekan kerja perawat
namun tidak mengganggu waktu pelayanan kepada pasien.
e. Anti Korupsi
Mandiri, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam menentukan tempat dan waktu
sosialisasi harus mandiri dan tidak bergantung pada orang lain serta jujur
mengutarakan keinginan waktu dilakukannya sosialisasi agar sosialisasi dapat
berlangsung dengan lancar.

53
1. 4 Menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kejelasan
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan tujuan dan prosedur
edukasi harus jelas dan bersumber dari literatur yang terpercaya sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan tujuan dan prosedur
edukasi harus membina kerjasama yang baik dengan rekan kerja agar peran
masing-masing dapat saling melengkapi serta rela berkorban meluangkan
waktu di luar jam kerja agar kegiatan dapat terlaksana.
c. Etika Publik
Sopan, disiplin
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan tujuan dan prosedur
edukasi harus dilakukan dengan sopan agar dapat menciptakan suasana yang
nyaman dengan rekan kerja perawat dan harus disiplin dengan waktu yang
telah ditetapkan agar kegiatan dapat terlaksana dengan lancar.
d. Komitmen Mutu
Efisien, efektif
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan tujuan dan prosedur
edukasi harus dilakukan dengan efektif serta efisien dalam penggunaan waktu
dan tenaga agar penggunaan sumber daya minimal namun tujuan dapat
tercapai.
e. Anti Korupsi
Kerja keras, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan tujuan dan prosedur
edukasi harus dilakukan dengan jujur serta kerja keras dan tidak bermalas-
malasan agar semua kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal.
1. 5 Melakukan sosialisasi isi media dan cara memberikan edukasi pra bedah.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kejelasan, transparansi, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan isi media dan cara

54
pemberian edukasi harus transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi dan harus
jelas agar tidak menimbulkan multi tafsir serta isi media harus bersumber dari
literatur yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat
dijadikan bahan pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan isi media dan cara
pemberian edukasi harus rela berkorban meluangkan waktu di luar jam kerja
agar tidak mengganggu pelayanan serta membina kerjasama yang baik
dengan rekan kerja agar peran masing-masing dapat saling melengkapi.
c. Etika Publik
Sopan, ikhlas
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan isi media dan cara
pemberian edukasi harus dilakukan dengan sopan agar dapat menciptakan
suasana yang nyaman dengan rekan kerja dan harus dilakukan dengan ikhlas
agar kegiatan yang dilakukan tidak terasa berat dan tidak menjadi beban.
d. Komitmen Mutu
Efisien, kualitas
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan isi media dan cara
pemberian edukasi harus dilakukan dengan efisien dalam penggunaan waktu
dan tenaga agar penggunaan sumber daya minimal namun tujuan dapat
tercapai sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
e. Anti Korupsi
Kerja keras, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam menyampaikan isi media dan cara
pemberian edukasi harus dilakukan dengan jujur, kerja keras dan tidak
bermalas-malasan sehingga semua kegiatan terlaksana sesuai dengan jadwal
kegiatan yang telah dibuat.
Kontribusi Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Melakukan sosialisasi cara penggunaan media edukasi adalah implementasi terwujudnya
misi Pemkab Sleman yaitu Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Seorang CPNS Perawat terampil melakukan sosialisasi cara penggunaan media edukasi

55
mampu berkontribusi terhadap visi RSUD Sleman, yaitu Menjadi Rumah Sakit
Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada tahun
2021. Serta misi RSUD Sleman yang ke 2 dan 3 yaitu Menyediakan wahana
pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan dan
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau semua
lapisan masyarakat dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan melalui sosialisasi cara penggunaan media edukasi sehingga
kualitas pelayanan dapat meningkat dan visi rumah sakit dapat tercapai.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
1. Selaras
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi cara penggunaan
media edukasi harus memiliki keselarasan dalam berfikir sehingga dapat mencapai
tujuan bersama.
2. Akal budi luhur
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi cara penggunaan
media edukasi menggunakan akal budi yang luhur dengan penggunaan bahasa yang
baik dan benar, serta berperilaku sopan santun dan saling menghargai ketika
berkomunikasi.
3. Teladan-keteladanan
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi cara penggunaan
media edukasi dapat menjadi teladan untuk rekam sejawat di instasinya.
4. Rela melayani
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi cara penggunaan
media edukasi merupakan salah satu upaya dari rela melayani pasien dengan
memberikan informasi yang dibutuhkan pasien.
5. Inovatif
Seorang CPNS perawat terampil melakukan sosialisasi cara penggunaan media
edukasi secara inovatif.
6. Yakin dan pecaya diri
Seorang CPNS perawat terampil yakin dan percaya diri menguasai materi
sosialisasi.
7. Ahli profesional
Dalam pelaksanaan sosialisasi cara penggunaan media edukasi, seorang CPNS

56
perawat terampil menggunakan kompetensi yang dimiliki.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi Instansi
1. Profesionalisme
Seorang CPNS perawat terampil harus menerapkan prinsip profesionalisme, bahwa
dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus dilandasi oleh: standar
pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus dipatuhi dalam
melaksanakan tugas profesinya, kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai
dengan kemampuan, keahlian dan kewenangannya, integritas yaitu kesadaran dalam
bersikap untuk melaksanakan tugas dengan menjunjung tinggi etika, responsif yaitu
sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berkembang khususnya dalam
melaksanakan tugas profesinya
2. Kebersamaan
Bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit hanya akan dicapai
apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan secara sinergis.
Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas dimanapun posisinya
dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan kepentingan
bersama diantara seluruh anggota organisasi.
3. Tanggung jawab
Bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus memegang teguh prinsip
kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang akan terjadi sehingga tugas
tindak hanya sekedar dilaksanakan melainkan dengan dilandasi semangat agar
diperoleh hasil yang memuaskan dari segala aspek.
4. Efisien
Bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/ profesi selalu didasarkan pada upaya
pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau pengorbanan
sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu,
tenaga maupun sumber daya lainnya.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan pengalaman penulis setelah melakukan kegiatan sosialisasi kepada perawat
tentang pemanfaatan media edukasi dalam pemberian informasi pra bedah diketahui
bahwa sebagai CPNS perawat perlu bersikap hormat dan santun sesuai kode etik ASN
ketika berdiskusi dan berkomunikasi dengan peserta sosialisasi serta bersedia menerima
saran dan kritik selama sosilisasi serta membutuhkan kerjasama antar perawat sehingga

57
pelaksanaan kegiatan dapat tercapai. Peserta sosialisasi memiliki komitmen yang kuat
untuk melaksanakan misi rumah sakit dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau semua lapisan masyarakat dengan cara ikut serta dan
berkontribusi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui sosialisasi cara
penggunaan media edukasi sehingga kualitas pelayanan dapat meningkat dan visi rumah
sakit dapat tercapai.
Yogyakarta, 15 November 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hari Prasetiyo, AMK


NIP. 19851102 201001 1 006

58
LAMPIRAN BUKTI FISIK
Kegiatan 2
Melakukan sosialisasi cara penggunaan media edukasi pra bedah
pada pasien pra pembedahan dan keluarga kepada perawat di Ruang
Alamanda 1

59
BERITA ACARA

Pada hari ini, Jumat tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu sembilan belas,
saya yang beranda tangan di bawah ini:

Nama : Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP : 19950224 201903 2 005
Jabatan : CPNS Perawat Terampil
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Melakukan sosialisasi cara penggunaan media
edukasi pra bedah pada pasien pra pembedahan dan keluarga kepada perawat di Ruang
Alamanda 1” dengan rincian sub kegiatan sebagai berikut:

1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.


1. 2 Melakukan koordinasi dengan perawat Ruang Alamanda 1.
1. 3 Menyediakan tempat dan waktu untuk melakukan sosialisasi.
1. 4 Menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi.
1. 5 Melakukan sosialisasi isi media dan cara memberikan edukasi pra bedah.

Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui, Hormat Saya,


Mentor Peserta Diklat

Hari Prasetiyo, AMK Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP. 19851102 201001 1 006 NIP. 19950224 201903 2 005

60
Sub Kegiatan :
1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.
Hari/Tanggal : Jumat, 8 November 2019
Tempat : Ruang Alamanda 1
Bukti Fisik :

Gambar 22. Surat permohonan pelaksanaan sosialisasi

61
Gambar 23. Catatan hasil konsultasi dengan mentor

Gambar 24. Konsultasi dan meminta ijin mentor terkait pelaksanaan sosilisasi

62
1. 2 Melakukan koordinasi dengan perawat Ruang Alamanda 1.
Hari/Tanggal : Jumat, 15 November 2019
Tempat : Ruang Alamanda 1
Bukti Fisik :

Gambar 25. Lembar dokumentasi koordinasi dengan perawat Alamanda 1


1. 3 Menyediakan tempat dan waktu untuk melakukan sosialisasi.
Bukti Fisik:

Gambar 26. Tempat sosialisasi

63
Gambar 27. Undangan sosialisasi

64
1. 4 Menyampaikan tujuan dan prosedur edukasi.
Bukti Fisik:

Gambar 28. Foto kegiatan saat menjelaskan tujuan dan prosedur edukasi
1. 5 Melakukan sosialisasi isi media dan cara memberikan edukasi pra bedah.
Hari/Tanggal : Jumat/15 November 2019
Tempat : Ruang Alamanda 1
Bukti Fisik:

Gambar 29. Foto kegiatan sosialisasi

65
Gambar 30. Foto kegiatan sosialisasi

Gambar 31. Foto kegiatan sosialisasi

66
Gambar 32. Notulen sosialisasi

67
Gambar 33. Daftar hadir sosialisasi

68
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3
Kegiatan/ Kegiatan 3 :
Sub Kegiatan/ Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra pembedahan dan
Output Sub keluarga penanggung jawab pasien di ruang rawat inap Alamanda 1.
Kegiatan Sub Kegiatan :
1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.
1. 2 Mengkaji kebutuhan pemberian edukasi pada pasien atau
keluarga penanggung jawab pasien.
1. 3 Memberikan informasi pra bedah kepada pasien atau keluarga
penanggung jawab menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
Output Sub Kegiatan :
Terlaksananya edukasi pra bedah pada 5 pasien pra pembedahan dan
keluarga.
Tanggal 12-15 November 2019
Tingkat Berhasil tercapai 100% dengan indikator:
Capaian Terlaksananya edukasi pra bedah pada 5 pasien pra pembedahan dan
keluarga menggunakan media edukasi lembar balik dan leaflet
persiapan operasi serta penggunaan papan tulisan “PUASA” untuk
pasien-pasien yang sedang berpuasa untuk persiapan operasi.
Deskripsi 1. Proses kegiatan edukasi diawali dengan melakukan konsultasi
Proses dengan mentor terkait pelaksanaan edukasi kepada pasien pra
pembedahan dan keluarga.
2. Setelah konsultasi dilakukan, kemudian kegiatan selanjutnya
adalah melakukan pengkajian kepada pasien atau keluarga
penanggung jawab pasien terkait kebutuhan pemberian edukasi
pra pembedahan. Kegiatan ini dilakukan dengan jelas sehingga
tidak menimbulkan kesalahpahaman pasien maupun keluarga,
serta penulis menjaga kerahasiaan data yang diberikan oleh pasien
dan keluarga.
3. Setelah diperoleh data kebutuhan pemberian edukasi, selanjutnya
dilakukan edukasi kepada pasien pra pembedahan dan keluarga
penanggung jawab pasien tentang persiapan sebelum operasi

69
menggunakan media edukasi yang telah tersedia. Pemberian
edukasi dilakukan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan
multitafsir. Pemberian edukasi juga didokumentasikan pada rekam
medis pasien sebagai bukti bahwa edukasi kepada pasien telah
dilakukan.
Hambatan Pelaksanaan pemberian edukasi tidak dapat dilakukan bersama-sama
karena waktu kedatangan pasien dan jadwal operasi yang berbeda-
beda.
Solusi Penulis melakukan kontrak waktu dengan masing-masing pasien dan
keluarga untuk mengkaji dan memberikan edukasi persiapan pra
pembedahan sesuai dengan waktu kedatangan pasien di ruangan.
Pasien-pasien yang datang di saat yang bersamaan diberikan edukasi
secara bersama-sama untuk menghemat waktu agar pekerjaan menjadi
lebih efisien.
Daftar 1. Berita acara
Lampiran 2. Foto kegiatan konsultasi
3. Catatan hasil konsultasi
4. Dokumentasi hasil pengkajian
5. Foto kegiatan pengkajian
6. Dokumentasi edukasi
7. Foto kegiatan edukasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
a. Manajemen ASN
Memberikan edukasi pra bedah harus menjunjung tinggi profesionalitas,
akuntabilitas, efektif dan efisien serta keterbukaan dengan tujuan terciptanya
pelayanan yang lebih optimal.
b. Pelayanan Publik
Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien diperlukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan publik sehingga pelayanan kepada pasien lebih optimal demi terwujudnya
visi rumah sakit.
c. Whole of Government
Memberikan edukasi kepada pasien membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan
kebersamaan dengan berbagai pihak di bidang kesehatan agar tujuan bersama dapat

70
terwujud.
Sub Kegiatan :
1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab, kejelasan
Sebagai seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
mentor harus jelas serta harus bisa mempertanggungjawabkan kegiatan
yang direncanakan agar kegiatan dapat terlaksana.
b. Nasionalisme
Musyawarah, kerjasama
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan atasan
dilakukan dengan musyawarah untuk menentukan teknis pemberian
informasi pra bedah pada pasien pra pembedahan, ini merupakan perwujudan
kerjasama agar dapat tercapainya tujuan bersama.
c. Etika Publik
Taat dan patuh aturan, cermat
Sebagai seorang CPNS perawat terampil taat dan patuh pada aturan serta
cermat saat melakukan konsultasi agar hasil yang didapatkan dapat
maksimal.
d. Komitmen mutu
Kualitas, efisien
Sebagai seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi
dilakukan dengan efisien dalam pemanfaatan waktu dan harus fokus agar
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pasien sehingga kualitas
pelayanan kesehatan meningkat.
e. Anti Korupsi
Berani, jujur
Sebagai seorang CPNS perawat terampil dalam berkonsultasi dengan mentor
harus berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat secara jujur agar
rencana kegiatan yang telah disusun dapat berjalan dengan baik.

71
1. 2 Mengkaji kebutuhan pemberian edukasi pada pasien atau keluarga penanggung
jawab pasien.
a. Akuntabilitas
Kejelasan, tanggung jawab, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian pada pasien
dan keluarga harus dilakukan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan
multitafsir serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga hasil
pengkajian dapat dijadikan bahan pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, toleransi
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian harus
membangun kerjasama dengan pasien dan keluarga agar terjadi proses saling
menguntungkan serta dilakukan dengan penuh toleransi sesuai dengan
keadaan masing-masing pasien sehingga tujuan bersama dapat tercapai.
c. Etika Publik
Menjaga rahasia, cermat
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian harus cermat
sehingga tidak terjadi kesalahan serta harus menjaga kerahasiaan data yang
diberikan pasien agar tidak melanggar kode etik.
d. Komitmen Mutu
Efisien, efektif
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian harus
dilakukan dengan efektif dan efisien agar tujuan tercapai namun sumber daya
seperti waktu dan tenaga yang dikeluarkan minimal sehingga nantinya mutu
pelayanan dapat meningkat.
e. Anti Korupsi
Peduli, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan pengkajian harus
dilakukan dengan jujur serta atas peduli agar masalah pasien dapat teratasi
dan pelayanan kesehatan berlangsung optimal.

72
1. 3 Memberikan informasi pra bedah kepada pasien atau keluarga penanggung jawab
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kejelasan, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan informasi pra bedah
kepada pasien atau keluarga penanggung jawab harus jelas sehingga tidak
menimbulkan multitafsir serta bersumber dari literatur yang terpercaya agar
informasi dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan bahan
pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, toleransi
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan informasi pra bedah
menggunakan media lembar balik harus toleransi dengan keadaan masing-
masing pasien serta harus menjalin kerjasama yang baik dengan pasien
ataupun keluarga penanggung jawab pasien agar masing-masing peran saling
melengkapi.
c. Etika Publik
Sopan, ikhlas
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan informasi pra bedah
kepada pasien atau keluarga penanggung jawab pasien harus dilakukan
dengan bahasa yang sopan agar pasien dan keluarga merasa dihargai sehingga
pemberian informasi dapat optimal serta dilakukan dengan ikhlas agar
kegiatan tidak menjadi beban .
d. Komitmen Mutu
Efisien, kualitas
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberi informasi pra bedah pada
pasien dan keluarga penangguang jawab pasien dilakukan dengan efisien
dalam penggunaan waktu, tenaga, dan sumber daya yang minimal namun
tujuan tercapai sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan
rumah sakit.
e. Anti Korupsi
Peduli, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberi informasi pra bedah pada

73
pasien dan keluarga harus dilakukan dengan jujur dan atas dasar peduli agar
pasien paham persiapan apa yang harus dilakukan sebelum tindakan
pembedahan.
Kontribusi Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra pembedahan dan keluarga adalah
implementasi terwujudnya misi Pemkab Sleman yaitu Meningkatkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
Seorang CPNS Perawat terampil memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra
pembedahan dan keluarga mampu berkontribusi terhadap visi RSUD Sleman, yaitu
Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart
Regency pada tahun 2021. Serta misi RSUD Sleman yang ke 2 dan 3 yaitu
Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga
kesehatan dan Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau semua lapisan masyarakat dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui pemberian edukasi sehingga kualitas
pelayanan dapat meningkat dan visi rumah sakit dapat tercapai.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
1. Selaras
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi pra bedah harus
memiliki keselarasan dalam berfikir sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
2. Akal budi luhur
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi pra bedah
menggunakan akal budi yang luhur dengan penggunaan bahasa yang baik dan
benar, serta berperilaku sopan santun dan saling menghargai ketika berkomunikasi.
3. Teladan-keteladanan
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi pra bedah dapat
menjadi teladan untuk rekam sejawat di instasinya.
4. Rela melayani
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi pra bedah merupakan
salah satu upaya dari rela melayani pasien dengan memberikan informasi yang
dibutuhkan pasien.

74
5. Inovatif
Seorang CPNS perawat terampil memberikan edukasi pra bedah secara inovatif
menggunakan media edukasi.
6. Yakin dan pecaya diri
Seorang CPNS perawat terampil yakin dan percaya diri menguasai kegiatan
pemberian edukasi pra bedah.
7. Ahli profesional
Dalam pelaksanaan pembuatan media informasi, seorang CPNS perawat terampil
menggunakan kompetensi yang dimiliki.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi Instansi
1. Profesionalisme
Seorang CPNS perawat terampil memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra
pembedahan dan keluarga harus menerapkan prinsip profesionalisme, bahwa dalam
melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus dilandasi oleh: standar pelayanan
profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus dipatuhi dalam melaksanakan
tugas profesinya, serta kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan
kemampuan, keahlian, dan kewenangannya.
2. Kebersamaan,
Seorang CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi pra bedah harus
melibatkan pasien pra pembedahan dan keluargapenanggung jawab pasien karena
dengan keterlibatan peran seluruh komponen karyawan secara sinergis pelayanan
terbaik di rumah sakit akan dicapai.
3. Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat terampil dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang akan
terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan dengan
dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala aspek.
4. Efisien
Bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/ profesi selalu didasarkan pada upaya
pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau pengorbanan
sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu,
tenaga maupun sumber daya lainnya.

75
5. Kepuasan pelanggan
Bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/ profesi selalu diorientasikan pada upaya
mencapai kualitas optimal (pelayanan prima) sehingga tercapai kepuasan
konsumen/ masyarakat (customer satisfaction) sebagai pelanggan RSUD Sleman.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Kegiatan memberikan edukasi pra bedah pada pasien-pasien pra pembedahan penting
dilakukan karena merupakan masa yang penting menjelang pasien dioperasi dimulai
ketika keputusan menjalani operasi diambil. Persiapan operasi bertujuan untuk
mempersiapkan secara fisik maupun mental pasien, mengurangi rasa takut dan
kecemasan menjelang operasi dan menjalani proses operasi dengan baik dan lancar.
Maka perlu adanya sikap tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pasien pra pembedahan dimulai dari pengkajian pra bedah sampai dengan
dokumentasi dan evaluasi. Dalam proses pengkajian sebagai perawat harus menjaga
kerahasiaan data pasien. Perawat juga harus memiliki komitmen dalam menjalankan
setiap tugasnya sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas.
Yogyakarta, 15 November 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hari Prasetiyo, AMK


NIP. 19851102 201001 1 006

76
LAMPIRAN BUKTI FISIK
Kegiatan 3
Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra pembedahan dan
keluarga penanggung jawab pasien di ruang rawat inap Alamanda 1

77
BERITA ACARA

Pada hari ini, Minggu tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu sembilan belas,
saya yang beranda tangan di bawah ini:

Nama : Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP : 19950224 201903 2 005
Jabatan : CPNS Perawat Terampil
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien
pra pembedahan dan keluarga penanggung jawab pasien di ruang rawat inap Alamanda 1”
dengan rincian sub kegiatan sebagai berikut:

1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.


1. 2 Mengkaji kebutuhan pemberian edukasi pada pasien atau keluarga penanggung
jawab pasien.
1. 3 Memberikan informasi pra bedah kepada pasien atau keluarga penanggung
jawab menggunakan media lembar balik dan leaflet.

Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui, Hormat Saya,


Mentor Peserta Diklat

Hari Prasetiyo, AMK Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP. 19851102 201001 1 006 NIP. 19950224 201903 2 005

78
Sub Kegiatan :
1. 1 Melakukan konsultasi dengan mentor.
Hari/Tanggal : Selasa/12 November 2019
Tempat : Ruang Alamanda 1
Bukti Fisik :

Gambar 34. Catatan hasil konsultasi dengan mentor

79
Gambar 35. Melakukan konsultasi dengan mentor
1. 2 Mengkaji kebutuhan pemberian edukasi pada pasien atau keluarga penanggung
jawab pasien.
Bukti Fisik:

Gambar 36. Mengkaji kebutuhan edukasi pra bedah

80
37. Hasil pengkajian pada An. A

81
Gambar 38. Hasil pengkajian pada Tn. A

82
Gambar 39. Hasil pengkajian pada Tn. H

83
Gambar 40. Hasil pengkajian pada Tn. S

84
Gambar 41. Hasil pengkajian pada Tn. P

85
1. 3 Memberikan informasi pra bedah kepada pasien atau keluarga penanggung jawab
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
Bukti Fisik:

Gambar 42. Memberikan edukasi menggunakan media edukasi

Gambar 43. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan keluarga An. A

86
Gambar 44. Dokumentasi pemberian edukasi pada An. A

Gambar 45. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan keluarga Tn A

87
Gambar 46. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. A

Gambar 47. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan keluarga Tn H

Gambar 48. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. H

88
Gambar 49. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan keluarga Tn S

Gambar 50. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. S

89
Gambar 51. Lembar pemberian informasi dan pendidikan pasien dan keluarga Tn. P

Gambar 52. Dokumentasi pemberian edukasi pada pasien Tn. P

90
Laporan Pelaksanaan Kegiatan 3
No Indikator Uraian
1 Frekuensi Pelaksanaan Pengkajian kebutuhan pemberian edukasi pra bedah
dilakukan pada 5 pasien, kemudian dilakukan edukasi
kepada masing-masing pasien sebanyak 1 kali.
2 Deskripsi Pelaksanaan Pasien dan keluarga diwawancara mengenai pengkajian
awal, kemudian dijelaskan mengenai diagnosa, rencana
perawatan, dokter penanggung jawab pasien, rencana
operasi, persiapan operasi. Selanjutnya setelah
menerima penjelasan, pasien mengisi dan
menandatangani pernyataan persetujuan tindakan dan
persetujuan anestesi. Kemudian mengisi formulir pra
anestesi sesuai dengan kondisi pasien sebagai
pengkajian sebelum dilakukan tindakan pembiusan.
3 Respon Respon dari pasien dan keluarga baik. Pasien dan
keluarga kooperatif dan bersedia meluangkan waktu
untuk mengikuti proses pengkajian dan edukasi.

91
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4
Kegiatan/ Kegiatan 4 :
Sub Kegiatan/ Mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada
Output Sub pasien pra pembedahan dan keluarga oleh perawat di Ruang
Kegiatan Alamanda 1.
Sub Kegiatan :
1. 1 Mengevaluasi tindakan pemberian informasi pra bedah pada
pasien pra pembedahan.
1. 2 Memonitor pemberian informasi pra bedah.
1. 3 Memeriksa pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada
rekam medis pasien.
Output Sub Kegiatan :
Terlaksananya evaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah
pada 5 pasien.
Tanggal 13-16 November 2019
Tingkat Berhasil tercapai 100% dengan indikator:
Capaian Terlaksananya evaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah
pada 5 pasien pra pembedahan dan keluarga, pasien dan kelaurga
paham tentang persiapan sebelum operasi
Deskripsi 1. Kegiatan diawali dengan mengevaluasi tindakan pemberian
Proses informasi tentang persiapan operasi pada pasien pra pembedahan
dan keluarga. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Pasien atau keluarga yang telah diberikan edukasi diminta untuk
mengisi kuesioner untuk mengetahui pemahaman pasien atau
keluarga mengenai persiapan sebelum operasi.
2. Selanjutnya adalah memonitor pemberian edukasi oleh perawat
ketika memberikan edukasi mengenai persiapan operasi kepada
pasien dan keluarga.
3. Kemudian memeriksa pelaksanaan pemberian edukasi pada rekam
medis pasien untuk mengetahui edukasi telah dilaksanakan atau
belum. Setelah semua rangkaian kegiatan selesai kemudian
penulis memberikan laporan kepada Kepala Ruang Alamanda 1
yang sekaligus mentor bahwa seluruh kegiatan telah selesai

92
dilaksanakan.
Hambatan Pelaksanaan pemberian edukasi pada pasien oleh perawat tidak dapat
dimonitor terus-menerus secara langsung oleh penulis karena
perbedaan jadwal dinas.
Solusi Penulis melihat pada buku register untuk mengetahui siapa saja
pasien-pasien dengan kasus bedah yang memerlukan pembedahan dan
akan menjalani proses pembedahan. Kemudian penulis mengecek
pada rekam medis pasien untuk mengetahui apakah pemberian
edukasi persipan pra pembedahan sudah dilakukan oleh perawat atau
belum, karena pendokumentasian pada rekam medis merupakan
bentuk tanggung jawab perawat atas tindakan yang telah dilakukan.
Setelah itu penulis mengisi lembar monitoring sesuai dengan data
yang ada.
Daftar 1. Berita acara
Lampiran 2. Kuesioner evaluasi edukasi
3. Dokumentasi evaluasi pemberian edukasi
4. Lembar monitoring pelaksanaan edukasi
5. Dokumentasi lembar edukasi di rekam medis
6. Laporan evaluasi pelaksanaan edukasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
a. Manajemen ASN
Melakukan evaluasi pelaksanaan pemberian edukasi pra bedah harus menjunjung
tinggi profesionalitas, akuntabilitas, efektif dan efisien serta keterbukaan dengan
tujuan terciptanya pelayanan yang lebih optimal.
b. Pelayanan Publik
Mengevaluasi pelaksanaan pemberian edukasi pra bedah kepada pasien harus
dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien yang lebih optimal
dalam rangka mewujudkan visi rumah sakit.
c. Whole of Government
Dalam mengevaluasi pelaksanaan edukasi membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan
kebersamaan dengan berbagai pihak agar tujuan bersama dapat terwujud.

93
Sub Kegiatan :
1. 1 Mengevaluasi tindakan pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, transparansi, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi sehingga
hasil dapat dipertanggungjawabkan disertai dengan bukti pelaporan kepada
atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi pra bedah harus rela berkorban meluangkan waktu di
luar jam kerja untuk merekap hasil kuesioner serta dilakukan dengan menjalin
kerjasama antar teman sejawat sehingga dapat lebih mudah dalam mencapai
tujuan.
c. Etika Publik
Akurat, cermat, ikhlas
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi pra bedah dilakukan secara akurat dan cermat sehingga
tidak terjadi kesalahan pada hasil yang diperoleh sehingga dapat mencapai
tujuan kegiatan, serta dilakukan dengan ikhlas sehingga kegiatan yang
dilakukan tidak menjadi beban.
d. Komitmen Mutu
Kualitas, efisien
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi harus dilakukan dengan efisien dalam pemanfaatan
waktu dan tepat dalam mengevaluasi sehingga dapat menjadi tolok ukur
kualitas pelayanan kesehatan.
e. Anti Korupsi
Peduli, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi pra bedah merupakan kepedulian penulis terhadap

94
permasalahan kurang optimalnya pemberian informasi pra bedah pada pasien
pra pembedahan dan harus dilakukan dengan jujur sesuai dengan hasil yang
diperoleh agar mutu dan kualitas pelayanan dapat meningkat.
1. 2 Memonitor pemberian informasi pra bedah.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil dalam memonitor pemberian edukasi harus
mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan pemberian informasi
kepada pasien/ keluarga agar tujuan dari kegiatan dapat tercapai dan dapat
dijadikan bahan pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam memonitor pemberian edukasi harus
rela berkorban waktu serta kegiatan harus dilakukan dengan menjalin
kerjasama antar teman sejawat sehingga dapat lebih mudah dalam mencapai
tujuan.
c. Etika Publik
Akurat, cermat
Seorang CPNS perawat terampil dalam memonitor pemberian edukasi harus
dilakukan secara cermat agar tidak terjadi kesalahan serta akurat sehingga
hasil yang diperoleh dapat mencapai tujuan kegiatan.
d. Komitmen Mutu
Kualitas, efisien
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi harus dilakukan dengan efisien dalam pemanfaatan
waktu serta tepat agar dapat menjadi tolok ukur kualitas pelayanan kesehatan.
e. Anti Korupsi
Peduli, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam memonitor pemberian edukasi harus
jujur serta kegiatan ini merupakan kepedulian penulis terhadap
permasalahan kurang optimalnya pemberian informasi pra bedah pada pasien
pra pembedahan agar kualitas dan mutu pelayanan meningkat.

95
1. 3 Memeriksa pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada rekam medis pasien.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, pelaporan
Seorang CPNS perawat terampil harus mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pelayanan pemberian informasi kepada pasien atau keluarga
agar tujuan dari kegiatan dapat tercapai sehingga hasil dapat dijadikan bahan
pelaporan kepada atasan.
b. Nasionalisme
Kerjasama, rela berkorban
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi pra bedah dilakukan dengan rela berkorban waktu serta
harus menjalin kerjasama antar teman sejawat sehingga dapat lebih mudah
dalam mencapai tujuan.
c. Etika Publik
Akurat, cermat, ikhlas
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi pra bedah dilakukan secara cermat dan akurat sehingga
meminimalisir terjadinya kesalahan serta hasil yang diperoleh dapat mencapai
tujuan kegiatan dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan ikhlas
sehingga kegiatan yang dikerjakan tidak menjadi beban.
d. Komitmen Mutu
Kualitas, efisien
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi harus dilakukan dengan efisien dalam pemanfaatan
waktu serta tepat agar dapat menjadi tolok ukur kualitas pelayanan kesehatan
sehingga dapat meningkatkan mutu rumah sakit.
e. Anti Korupsi
Berani, jujur
Seorang CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
pemberian informasi pra bedah harus berani menilai dengan jujur agar
penilaian dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan terhadap pelayanan
kepada pelanggan.

96
Kontribusi Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah kepada pasien pra
pembedahan adalah implementasi terwujudnya misi Pemkab Sleman yaitu
Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Seorang CPNS Perawat terampil mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra
bedah kepada pasien pra pembedahan mampu berkontribusi terhadap visi RSUD
Sleman, yaitu Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya
Sleman Smart Regency pada tahun 2021. Serta misi RSUD Sleman yang ke 2 dan 3
yaitu Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan
tenaga kesehatan dan Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan terjangkau semua lapisan masyarakat dengan cara ikut serta dan berkontribusi
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui pemberian edukasi sehingga
kualitas pelayanan dapat meningkat dan visi rumah sakit dapat tercapai.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
1. Selaras
Seorang CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi pelaksanaan pemberian
informasi harus memiliki keselarasan dalam berfikir sehingga dapat mencapai
tujuan bersama.
2. Akal budi luhur
Seorang CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi pelaksanaan pemberian
informasi menggunakan akal budi yang luhur dengan penggunaan bahasa yang baik
dan benar, serta berperilaku sopan santun dan saling menghargai ketika
berkomunikasi.
3. Teladan-keteladanan
Seorang CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi pelaksanaan pemberian
informasi dapat menjadi teladan untuk rekam sejawat di instasinya.
4. Rela melayani
Seorang CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi pelaksanaan pemberian
informasi merupakan salah satu upaya dari rela melayani pasien.
5. Inovatif
Seorang CPNS perawat terampil mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi
secara inovatif.

97
6. Yakin dan pecaya diri
Seorang CPNS perawat terampil yakin dan percaya diri menguasai kegiatan
evaluasi pelaksanaan pemberian informasi.
7. Ahli profesional
Dalam pelaksanaan evaluasi pelaksanaan pemberian informasi, seorang CPNS
perawat terampil menggunakan kompetensi yang dimiliki.
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi Instansi
a. Profesionalisme
Berintegritas tinggi untuk melaksanakan monitoring dengan memperhatikan standar
pelayanan yang ada.
b. Kebersamaan
Bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit hanya akan dicapai
apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan secara sinergis.
c. Transparansi
Bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan normatif boleh/dapat
dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain (dalam/luar organisasi) maka akses
terhadap informasi tersebut harus dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-
hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara dan jabatan.
d. Tanggung jawab
Pelaksanaan monitoring diharapkan dapat dilakukan dengan penuh semangat untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
e. Kepuasan pelanggan
Bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu diorientasikan pada upaya
mencapai kualitas optimal (pelayanan prima) sehingga tercapai kepuasan
konsumen/masyarakat (customer satisfaction) sebagai pelanggan RSUD Sleman.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Makna yang dapat penulis ambil dari kegiatan ini bahwa dalam melakukan evaluasi
pemberian informasi pra bedah membutuhkan tanggung jawab seorang perawat karena
dalam kegiatan ini penulis harus memastikan pasien mengerti dan paham serta dapat
menjelaskan kembali informasi yang disampaikan, sehingga dengan demikian
diharapkan pasien dan keluarga kooperatif serta dapat bekerja sama sehingga rencana
asuhan dan program pengobatan pasien dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan
evaluasi ini merupakan salah satu bentuk pelaporan kepada atasan yang diwujudkan

98
dalam bentuk dokumentasi keperawatan dan laporan hasil evaluasi dari kegiatan
pelaksanaan edukasi.
Yogyakarta, 16 November 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hari Prasetiyo, AMK


NIP. 19851102 201001 1 006

99
LAMPIRAN BUKTI FISIK
Kegiatan 4
Mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada
pasien pra pembedahan dan keluarga oleh perawat di Ruang
Alamanda 1

100
BERITA ACARA

Pada hari ini, Sabtu tanggal enam belas bulan November tahun dua ribu sembilan belas,
saya yang beranda tangan di bawah ini:

Nama : Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP : 19950224 201903 2 005
Jabatan : CPNS Perawat Terampil
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

telah melaksanakan tugas berupa kegiatan “Mengevaluasi pelaksanaan pemberian


informasi pra bedah pada pasien pra pembedahan dan keluarga oleh perawat di Ruang
Alamanda 1” dengan rincian sub kegiatan sebagai berikut:

1. 1 Mengevaluasi tindakan pemberian informasi pra bedah pada pasien pra


pembedahan.
1. 2 Memonitor pemberian informasi pra bedah.
1. 3 Memeriksa pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada rekam medis
pasien.

Demikian berita acara pelaksanaan tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui, Hormat Saya,


Mentor Peserta Diklat

Hari Prasetiyo, AMK Rika Ikhtiarini Khasanah, A.Md.Kep


NIP. 19851102 201001 1 006 NIP. 19950224 201903 2 005

101
Sub Kegiatan :
1. 1 Mengevaluasi tindakan pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan.
Bukti Fisik:

Gambar 53. Kuesioner evaluasi Gambar 54. Kuesioner evaluasi

Gambar 55. Kuesioner evaluasi

102
Gambar 56. Dokumentasi evaluasi An. A

Gambar 57. Dokumentasi evaluasi Tn. A

103
Gambar 58. Dokumentasi evaluasi Tn. H

Gambar 59. Dokumentasi evaluasi Tn. S

104
Gambar 60. Dokumentasi evaluasi Tn. P

1. 2 Memonitor pemberian informasi pra bedah.


Bukti Fisik:

Gambar 61. Lembar monitoring pemberian edukasi

105
1. 3 Memeriksa pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada rekam medis pasien.
Bukti Fisik:

Gambar 62. Dokumentasi pemberian edukasi pada An. A

Gambar 63. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. A

106
Gambar 64. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. H

Gambar 65. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. S

107
Gambar 66. Dokumentasi pemberian edukasi pada Tn. P

108
Laporan Evaluasi Kegiatan Pelaksanaan Edukasi Pra Bedah
No Indikator Uraian
1 Frekuaensi Edukasi pra bedah diberikan pada 5 pasien dengan rencana
Pelaksanaan pembedahan yang dilakukan masing-masing satu kali, kemudian
evaluasi hasil edukasi dilakukan pada 5 pasien tersebut.
2 Deskripsi Ada 3 sub kegiatan yaitu:
Pelaksanaan 1. 4 Mengevaluasi tindakan pemberian informasi pra bedah pada
pasien pra pembedahan.
1. 5 Memonitor pemberian informasi pra bedah.
1. 6 Memeriksa pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada
rekam medis pasien.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner mengenai tingkat
pengetahun pasien pra bedah tentang informasi pra pembedahan.
Pasien mengisi kuesioner setelah diberikan edukasi pra bedah.
Kemudian hasil dari kuesioner tersebut diberikan skor oleh penulis
untuk memperoleh hasil akhirnya. Setelah itu penulis memonitor
pelaksanaan pemberian edukasi pada pasien oleh perawat dimulai dari
tanggal 13-16 November 2019. Kemudian penulis memeriksa
pelaksanaan pemberian edukasi dengan melihat pada lembar
pemberian edukasi terintegrasi pada rekam medis pasien.
3 Hasil a. Dengan rentang nilai 1-10, sebanyak 3 pasien mendapatkan skor
10 dan 2 pasien mendapatkan skor 9. Hasil kuesioner menunjukkan
bahwa pengetahuan pasien mengenai persiapan pra pembedahan
sudah baik. Dari hasil evaluasi langsung pasien dapat menjelaskan
kembali tentang persiapan pra pembedahan dan dapat melakukan
latihan pra operasi dengan benar.
b. Dari hasil monitor pelaksanaan pemberian edukasi menunjukkan
bahwa edukasi persiapan pra pembedahan telah dilakukan pada
pasien-pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan. Dapat
dilihat pada lembar monitoring bahwa edukasi persiapan pra
pembedahan dilakukan oleh perawat.
c. Pemberian edukasi telah didokumentasikan pada lembar
pelaksanaan pemberian edukasi terintegrasi pada rekam medis

109
pasien, yang menunjukkan tanggal pemberian edukasi, hasil
evaluasi pemberian edukasi, tanda tangan pemberi edukasi dan
tanda tangan penerima edukasi.

110
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyusunan laporan ini berdasarkan hasil dari rancangan aktualisasi yang telah
penulis seminarkan pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2019. Seluruh rencana
kegiatan dalam rancangan aktualisasi tersebut telah dilaksanakan oleh penulis selama
mengikuti proses habituasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Adapun
kesimpulan yang didapat selama mengikuti kegiatan aktualisasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Penulis telah melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil untuk
meningkatkan kesehatan bagi pasien-pasien bedah melaui kegiatan pemanfaatan
media edukasi dalam pemberian informasi pra bedah pada pasien pra pembedahan
dengan tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dengan prosentase 100%.
2. Dalam pelaksanaan kegiatan habituasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
penulis sudah berusaha menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang telah dipelajari
dalam pendidikan dan pelatihan dasar CPNS dalam setiap kegiatan aktualisasi
sehingga penulis paham pentingnya penerapan nilai-nilai dasar PNS tersebut dalam
mewujudkan pelayanan yang berkualitas.
3. Penulis telah melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS pada 4 kegiatan yang
telah dirancang, yaitu:
a. Membuat media edukasi pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan dan keluarga di Ruang Alamanda 1.
b. Melakukan sosialisasi cara penggunaan media edukasi pra bedah pada pasien
pra pembedahan dan keluarga kepada perawat di Ruang Alamanda 1.
c. Memberikan edukasi pra bedah kepada pasien pra pembedahan dan keluarga
penanggung jawab pasien di ruang rawat inap Alamanda 1.
d. Mengevaluasi pelaksanaan pemberian informasi pra bedah pada pasien pra
pembedahan dan keluarga oleh perawat di Ruang Alamanda 1.
4. Hambatan yang ditemui penulis saat melaksanakan kegiatan aktualisasi, yaitu:
a. Pembuatan media edukasi cukup memakan waktu karena terkendala dalam
menentukan waktu untuk koordinasi dengan PKRS, solusinya penulis

111
merencanakan waktu yang tepat dengan cermat untuk melakukan koordinasi
dengan PKRS.
b. Agenda rapat ruangan yang rutin dilaksanakan tiap bulan harus diundur jadwal
pelaksanaannya sehingga menghambat penulis dalam berpartisipasi dan
melakukan kegiatan sosialisasi dalam rapat tersebut, solusinya penulis
berkomunikasi secara intens dengan kepala ruang dan staff terkait waktu
pelaksanaan rapat ruangan dengan mengikutsertakan kegiatan sosialisasi.
c. Pelaksanaan pemberian edukasi tidak dapat dilakukan bersama-sama karena
waktu kedatangan pasien dan jadwal operasi yang berbeda-beda, solusinya
penulis melakukan kontrak waktu dengan masing-masing pasien dan keluarga
untuk mengkaji dan memberikan edukasi persiapan pra pembedahan sesuai
dengan waktu kedatangan pasien di ruangan.
d. Pelaksanaan pemberian edukasi pada pasien oleh perawat tidak dapat
dimonitor terus-menerus secara langsung oleh penulis karena perbedaan jadwal
dinas, solusinya penulis melihat pada buku register untuk mengetahui siapa
saja pasien-pasien dengan kasus bedah yang akan menjalani proses
pembedahan. Kemudian penulis mengecek pada rekam medis pasien untuk
mengetahui apakah pemberian edukasi persipan pra pembedahan sudah
dilakukan oleh perawat atau belum, setelah itu penulis mengisi lembar
monitoring sesuai dengan data yang ada.
5. Makna yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilandasi
nilai-nilai dasar PNS yakni kegiatan yang telah dilakukan memberikan makna
tentang tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya, mempertahankan
dan meningkatkan status kesehatan pasien. Makna lainnya bahwa perawat memiliki
sikap konsisten untuk tetap melaksanakan kegiatan tersebut sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan pasien.
B. Saran
1. Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Sebagai seorang CPNS perawat penulis memberikan saran bahwa perlu adanya
tindak lanjut yang optimal terhadap laporan program kerja dan laporan unit
perawatan Ruang Alamanda 1 sehingga kebutuhan ruangan dapat terpenuhi yang
diharapkan dapat mengoptimalkan proses asuhan keperawatan pada pasien.

112
2. Kepala Ruang Alamanda 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Sebagai seorang CPNS perawat penulis memberikan saran untuk mengoptimalkan
kegiatan rapat internal ruangan dengan dilakukan secara rutin setiap bulan dan
perlu adanya optimalisasi dalam mereview dan mengevaluasi terhadap hasil laporan
kinerja unit terutama pada proses pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat setiap bulan sehingga dapat memberikan gambaran kualitas asuhan
keperawatan yang telah diberikan, sehingga perawat dapat melakukan peningkatan
atau mempertahankan kualitas asuhan keperawatan dengan mengadakan sosialisasi/
refresh materi tentang proses asuhan keperawatan pada setiap kegiatan rapat
bulanan.
3. Perawat Ruang Alamanda 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Sebagai seorang CPNS perawat penulis memberikan saran bahwa perawat perlu
mempertahankan konsistensi dalam memberikan asuhan keperawatan pada semua
pasien sesuai dengan prosedur pelayanan terutama pada pemberian informasi pra
bedah sehingga pelayanan keperawatan perioperatif dapat optimal.
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Penulis menyadari bahwa nilai-nilai dasar profesi PNS harus selalu diamalkan
dalam melaksanakan tugas sebagai seorang CPNS Perawat Terampil. Penulis akan
melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang CPNS Perawat Terampil dengan
penuh semangat dan tanggung jawab untuk melayani pasien, keluarga dan masyarakat
di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
Penulis sebagai seorang CPNS Perawat Terampil berharap dengan adanya rencana
aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat
mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas dan fungsi
utama melayani publik pada umumnya, serta melayani pasien, keluarga dan
masyarakat pada khususnya. Oleh karena itu, penulis menyusun rencana aksi
penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sebagai berikut :
Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS
No Nilai Dasar Aksi
1 Akuntabilitas Penulis akan lebih bertanggung jawab dalam
mengemban amanah dan melaksanakan tugas baik dari
atasan maupun tugas yang menjadi tanggung jawab
pribadi.

113
Penulis akan selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik dan terus belajar demi meningkatkan
profesionalisme.
Penulis akan melaporkan segala kegiatan kepada atasan
sesuai prosedur yang berlaku di Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman Kabupaten Sleman.
2 Nasionalisme Penulis akan selalu bersikap toleransi dalam kehidupan
bermasyarakat dan lingkungan kerja.
Penulis akan selalu melakukan pelayanan pada semua
pasien dengan bersikap anti diskriminasi dengan
memberikan pelayanan tanpa melihat status jaminan
kesehatan pasien.
Penulis akan selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan permasalahan dalam pekerjaan,
menghormati keputusan dari atasan serta menerima
kritik dan saran dari rekan kerja demi meningkatkan
kualitas dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
keluarga dan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman Kabupaten Sleman
3 Etika Publik Penulis akan selalu bersikap, bertingkah laku, bertutur
kata, dan bertindak sesuai dengan kode etik PNS dan
kode etik profesi dalam lingkungan kerja maupun di luar
lingkungan kerja.
4 Komitmen Mutu Penulis akan selalu berorientasi pada mutu dan kreatif
dalam melaksanakan tugas sehingga dapat mencapai
hasil yang maksimal dan berkualitas.
Penulis akan berusaha menciptakan inovasi – inovasi
terbaru dalam melakukan pekerjaan, agar tercipta
lingkungan kerja yang lebih baik.
5 Anti Korupsi Penulis akan melaksanakan tugas dan fungsi
berlandaskan sikap jujur, berani, dan mandiri serta
menjalankan amanah yang diberikan dengan sebaik
mungkin.

114
Selain Rencana aksi nilai-nilai dasar profesi PNS diatas, berikut merupakan rencana
aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka optimalisasi dokumentasi
proses asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Kabupaten
Sleman:
Rencana Aksi Penyempurnaan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Aktualisasi Aksi
1 Membuat media Penulis akan memanfaatkan media edukasi yang
edukasi pemberian telah dibuat sebagai media untuk memberikan
informasi pra bedah edukasi kepada pasien dan keluarga pra bedah
pada pasien pra dengan tindakan pembedahan. Penulis akan
pembedahan membuat media edukasi untuk pemberian
informasi pasca bedah berupa brosur.
2 Melakukan sosialisasi Penulis akan melanjutkan sosialisasi penggunaan
cara penggunaan media edukasi ke perawat di bangsal atau
media edukasi pra ruangan lain. Penulis akan menyusun lembar
bedah pada pasien pra acuan bagi perawat untuk melakukan edukasi
pembedahan kesehatan kepada pasien, antar lain:
1. Edukasi pra bedah
2. Edukasi pasca bedah
3 Memberikan edukasi Penulis akan melanjutkan pemberian edukasi pra
pra bedah kepada bedah pada pasien-pasien dengan tindakan
pasien pra pembedahan dan mendokumentasikan tindakan
pembedahan edukasi yang penulis lakukan di rekam medis
pasien
4 Mengevaluasi Penulis akan terus mengevaluasi pelaksanaan
pelaksanaan pemberian informasi pra bedah sebagai bentuk
pemberian informasi tanggung jawab penulis sebagai perawat dalam
pra bedah pada pasien melaksanakan tugas. Penulis akan terus
pra pembedahan memonitor pelaksanaan pemberian informasi
yang dilakukan oleh perawat dan mengisi lembar
monitoring.

115
. Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak. Semoga kegiatan ini akan menjadi langkah awal bagi
penulis dan rekan kerja untuk senantiasa mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil dalam kegiatan sehari-hari. Penulis berharap dapat menciptakan
suasana kerja yang produktif, tertib, nyaman dan bertanggung jawab dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat sebagai pelayan publik.

116
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS, Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Idris, Irfan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kabupaten Sleman. 2009. Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang
Uraian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
Kabupaten Sleman. 2009. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.
Kabupaten Sleman. 2016. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman.
Kabupaten Sleman. 2018. Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Budaya Pemerintahan SATRIYA di Kabupaten Sleman.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II, Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015.Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II
Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik. Alih Bahasa oleh: Yasmin Asih, S.Kp dkk. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia. 2014. Undang – Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Rhodianto. 2008. HAM dalam Persetujuan Tindakan Medis. Jakarta: FKUI.
RSUD Sleman. 2018. Perubahan Rencana Strategis Bisnis Tahun 2016-2021.
Sawitri, Endang. 2008. Pengaruh Pemberian Informasi Pra Bedah Terhadap Tingkat
Kecemasan pada Pasien Pra Bedah Mayor di Bangsal Orthopedi RSUI Kustati
Surakarta. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/242656896
pada tanggal 8 Oktober 2019.
Smeltzer & Bare. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ed. 8 vol. 1. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Standar Prosedur Operasional Melatih Pasien untuk Batuk Efektif RSUD Sleman. No.
Dokumen SPO.IRNA.003 No. Revisi 03 Tanggal terbit 02/01/2018
Standar Prosedur Operasional Melatih Pasien untuk Berlatih Napas Dalam RSUD
Sleman. No. Dokumen SPO.IRNA.002 No. Revisi 03 Tanggal terbit 02/01/2018
Standar Prosedur Operasional Membantu Pasien dalam Latihan Aktif RSUD Sleman. No.
Dokumen SPO.IRNA.095 No. Revisi 03 Tanggal terbit 03/01/2018

117
Standar Prosedur Operasional Membantu Pasien dalam Latihan Pasif RSUD Sleman. No.
Dokumen SPO.IRNA.094 No. Revisi 03 Tanggal terbit 03/01/2018
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia
Tim penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II, Anti korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufik. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II, Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

118
LAMPIRAN
1. FORMULIR PEMBIMBINGAN RA
2. FORMULIR PEMBIMBINGAN MENTOR
3. FORMULIR PEMBIMBINGAN COACH
4. UNDANGAN MENTOR
5. SURAT PERNYATAAN MENTOR
6. BERITA ACARA EVALUASI RA
7. CATATAN PERBAIKAN EVALUASI RA
8. SURAT PERNYATAAN KOMITMEN
9. SLIDE PRESENTASI RA
10.SLIDE PRESENTASI AKTUALISASI
11.MATRIK JADWAL AKTUALISASI
12.PRESENSI KEHADIRAN

Anda mungkin juga menyukai