Anda di halaman 1dari 8

‫‪Bulan Rajab, Momentum Membenahi Shalat‬‬

‫ِ‬ ‫هلل الَّ ِذي فَ َّ ِ‬


‫هلل‪ ،‬اَحْل م ُد ِ‬
‫اَحْل م ُد ِ‬
‫ب‪َ ،‬و ُه َو الَّذ ْي ْ‬
‫اص طََفى‬ ‫ض لَنَا ب َش ْه ِر َر َج َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬
‫ص ِّل َو َس لِّ َم َوبَ ا ِر ْك َوَت َر َّح ْم‬ ‫نَبَِّينَ ا حُمَ َّم ًدا ﷺ الْ ُم ْجتَىَب الْ ُمَؤ يَّد‪ .‬اَللَّ ُه َّم فَ َ‬
‫ِ‬ ‫اعتُهُ ي وم الْم ِ‬ ‫ِِ‬
‫َأش َه ُد َأ ْن الَ الَهَ ِإالَّ اهللُ‬
‫آب‪ْ .‬‬ ‫َّن َعلَى َم ْن به ُت ْر َجى َش َف َ َ ْ َ َ‬ ‫َوحَتَن ْ‬
‫ث ِإىَل َس اِئِر‬ ‫ب الْعِبَ ِاد‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َّ‬
‫َأن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الْ َمْبعُ ْو ُ‬ ‫َر ُّ‬
‫اج ِم َوالْ َعَرب‪ .‬أما بعد‬ ‫اَأْلع ِ‬
‫َ‬
‫ال‬ ‫اهلل‪ُ ،‬أو ِصيىِن َن ْف ِسي وِإيَّا ُكم بَِت ْقوى ِ‬
‫اهلل‪َ ،‬ف َق ْد فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْو َن‪ .‬قَ َ‬ ‫يا ِعباد ِ‬
‫ْ َ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ‬
‫اهلل ال رَّمْح َ ِن ال َّر ِحْي ِم‪ُ ،‬س ْب َحا َن الَّ ِذي‬
‫اهلل َتع اىَل يِف كِتَابِ ِه الْ َك ِرمْيِ ‪ ،‬بِس ِم ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ َ ْ‬
‫ص ى الَّ ِذي‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫َأس َرى بِ َعْب ده لَْياًل م َن الْ َم ْس جد احْلَ َرام ِإىَل الْ َم ْس جد اَأْلقْ َ‬ ‫ْ‬
‫ِ‬ ‫بار ْكنَا حولَه لِنُ ِريه ِمن آياتِنَا ِإنَّه هو َّ ِ‬
‫يع الْبَصريُ‬
‫السم ُ‬ ‫َ َ َ ْ ُ َُ ْ َ ُ ُ َ‬
‫‪Hadirin , jamaah Jumat hafidhakumullah, Saya berwasiat kepada pribadi‬‬
‫‪saya sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan‬‬
‫‪takwa kita kepada Allah dengan cara berusaha semampunya untuk‬‬
‫‪menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-‬‬
‫‪Nya.‬‬

‫‪Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,‬‬

‫‪Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari‬‬ ‫‪Hal 8‬‬


Sekarang kita telah memasuki bulan Rajab. Salah satu dari empat bulan
yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Keempat yang
dimuliakan tersebut adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan
Muharram. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‫اب اللَّ ِه َي ْو َم َخلَ َق‬ ِ َ‫الش هو ِر ِعْن َد اللَّ ِه ا ْثنَ ا َع َش ر َش ْهرا يِف كِت‬
ً َ
ِ
ُ ُّ ‫ِإ َّن ع َّد َة‬
‫ِّين الْ َقيِّ ُم فَاَل تَظْلِ ُم وا‬
ُ ‫ك ال د‬
ِ
َ ‫ض ِمْن َه ا َْأر َب َع ةٌ ُح ُر ٌم ذَل‬
َ ‫اَأْلر‬
ِ
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َّ
‫ني َكافَّةً َك َم ا يُ َق اتِلُونَ ُك ْم َكافَّةً َو ْاعلَ ُم وا‬ِ ِ ِ
َ ‫في ِه َّن َأْن ُف َس ُك ْم َوقَاتلُوا الْ ُم ْش ِرك‬
ِ
َ ‫َأن اللَّهَ َم َع الْ ُمتَّق‬
‫ني‬ َّ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS At-Taubah: 36)

Hadirin… Ayat menjelaskan tentang kemuliaan empat bulan dibanding


bulan lain dalam setahun. Apakah mungkin Allah yang menciptakan
semua bulan itu sendiri, tapi ada yang lebih mulia daripada bulan yang
lain? Jawabnya mungkin-mungkin saja. Kita bisa melihat, ada hari-hari
dalam seminggu, namun dibandingkan yang lain, hari Jumat merupakan
hari paling mulia. Ada bulan-bulan dalam setahun, Ramadhan yang
paling mulia, di situ orang-orang diwajibkan berpuasa. Hari Arafah lebih
mulia daripada hari-hari lain dalam setahun, malam lailatul qadar lebih
utama daripada malam-malam lain, dan Nabi Muhammad lebih utama

Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari Hal 8


daripada semua makhluk. Dan seterusnya. Artinya meskipun masing-
masing diberi kemuliaan oleh Allah subhanahu wa taala, atas kehendak-
Nya, Allah membuat kemuliaan antara yang satu lebih tinggi dari yang
lainnya karena memang kehendak Allah demikian. Termasuk bulan
Rajab beserta tiga bulan lainnya, Allah lebih memuliakan dibandingkan
bulan lain. Di bulan ini orang-orang dilarang melakukan peperangan dan
mengangkat senjata. Jadi siapa pun merasa aman. Bahkan para pakar
fiqih memperberat sanksi diyat bagi siapapun yang membunuh seseorang
pada bulan-bulan ini dengan hukuman yang lebih berat.

Al-Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan tentang


empat bulan yang dimuliakan tersebut dengan kalimat berikut:

‫اعةَ فِ َيها َأ ْكَث ُر َث َوابًا‬َّ


‫ط‬ ‫ال‬ ‫و‬ ،‫ا‬ ‫اب‬ ‫ق‬ ِ ‫َأش ُّد‬
‫ع‬ ‫ا‬ ‫يه‬ِ‫صيةَ ف‬
ِ ‫َأن الْمع‬
َّ : ِ‫ومع احْل ر‬
‫م‬
َ َ ً َ َ َ َ َْ ُُ ‫َ َ ْ ىَن‬
“Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini,
sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika
menjalankan ketaatan, pahalanya dilipatgandakan.” (Tafsir Ar-Râzi)

Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat-ingat untuk pribadi kita,
supaya kita membersihkan diri kita dari kotoran-kotoran maksiat. Mari
kita hentikan caci maki, menyebar kabar bohong, hoaks, fitnah
menggunjing sesama warga negara dan bentuk perilaku-perilaku yang
tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, dosanya
dilipatgandakan. Kita perlu waspada, perilaku dosa di bulan ini tidak
main-main. Apalagi dalam situasi kebangsaan dan keummatan yang
dalam ujian besar berupa Pandemi Covid 19 serta situasi kebangsaan
lainnya menuntut sikap kearifan kesantunan sehingga betul betul bangsa
ini akan menjadi bangsa yang makmur baldatun thoyyibatun ghofur.
Saatnya di bulan Rajab ini menjadi bulan menanam kebaikan, untuk
menuju bulan yang penuh kemuliaan yaitu bulan Ramadhan.

Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari Hal 8


Al-Imam Dzun Nûn Al-Mishriy mengatakan:

‫ص ِاد‬
َ َ‫ضا ُن َش ْه ُر احْل‬
َ ‫ َو َر َم‬،‫الس ْق ِي‬
َّ ‫ َو َش ْعبَا ُن َش ْه ُر‬،‫الز ْر ِع‬
َّ ‫ب َش ْه ُر‬
ٌ ‫َر َج‬
Artinya: “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram,
sedangkan Ramadhan adalah bulan menuai.”

‫ص ِاد‬ ِ ‫الزر‬
َ َ‫اعةَ نَد َم َي ْو َم احْل‬
َ َ ِّ ‫ضيَّ َع‬
َ ‫ فَ َم ْن‬،‫ع‬
َ ‫ص ُد َما َز َر‬
ُ ْ‫َو ُكلٌّ حَي‬
Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang
tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen.

Hadirin hafidhakumullah, Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam


ini, jangan sampai kita bercocok tanam keburukan. Minimal, jika kita
tidak bisa menanam dengan membantu atau membuat orang lain
tersenyum, setidaknya jangan sampai kita merugikan orang lain. Jangan
sakiti siapapun. Mari kita mulai dari bulan Rajab yang mulia ini.

Hadirin hafidhakumullah, Menurut mayoritas ulama, termasuk di


antaranya adalah Imam Nawawi dalam kitabnya Ar-Raudhah
menyatakan pada malam tanggal 27 Rajab, dahulu Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam diisra’kan atau dititahkan oleh Allah
melaksanakan perjalanan malam dari Baitul Haram, Makkah menuju
Baitul Maqdis, Palestina. Setelah itu, Baginda Rasul dinaikkan dari
Baitul Maqdis, Palestina menuju Sidratil Muntaha dengan ditemani
malaikat Jibril. Singkat cerita, di situlah Nabi Muhammad mendapatkan
mandat shalat lima waktu yang diwajibkan kepada semua umat
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Dengan momentun mengingat peristiwa isra’ mi’raj ini, marilah kita


mengingat kembali betapa kita dimuliakan oleh Allah, kita sewaktu-
Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari Hal 8
waktu minimal dipanggil menghadap kepada Allah dalam sehari
semalam, kita diperbolehkan bahkan diwajibkan menghadap penguasa
alam semesta sebanyak minimal lima kali. Orang biasa yang ingin
bertemu menteri tentu tidak mudah. Bisa jadi waktu yang dibutuhkan
sampai seminggu baru bisa bertemu. Apalagi presiden, mungkin bisa
sampai sebulan baru bisa bertemu. Ini kita disuruh menghadap kepada
presidennya presiden dalam sehari semalam selalu dipersilakan “open
house”. Bukankah ini sebuah penghormatan dari penguasa jagat raya?
Anehnya, atas penghormatan itu, banyak orang yang tidak dapat
memanfaatkan kesempatan dengan sebaik mungkin. Ada yang belum
mau shalat, atau mau shalat tapi masih bolong-bolong. Naudzu billah.

Melalui mimbar khutbah ini kami mengajak, marilah kita tata shalat kita.
Yang belum jamaah rutin di masjid, jika ada panggilan azan, panggilan
menghadap kepada-Nya, mari kita gumregah, cepat-cepat mendatangi
panggilan-Nya. Orang yang ingin doanya terkabul, hendaknya jika Allah
memanggil segera mengabulkan undangan Allah yang berupa shalat.
Dengan shalat di awal waktunya insyaAllah doa-doa akan mudah
diijabah oleh Allah.

Shalat merupakan ibadah yang paling utama. Rasulullah shallallahu


alaihi wa sallam pernah ditanya:

َ ْ‫ي الْ َع َم ِل اَف‬


‫ض ُل؟‬ ُّ َ‫ا‬
Kegiatan apa yang paling utama, Ya Rasul? Kemudian Rasul menjawab

‫لصالَةُ اِل ََّو ِل َوقْتِ َها‬


َّ َ‫ا‬

Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari Hal 8


Shalat di awal waktunya. Hadirin…. Sangat banyak hadits yang
menyebutkan keutamaan-keutamaan tentang shalat. Di antaranya adalah
sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

ِِ ِِ ِ ِ ‫ِإ َّن ََّأو َل ما حُي اس‬


‫ت‬
ْ ‫ص لُ َح‬ َ ‫ب بِه الْ َعْب ُد َي ْو َم الْقيَ َامة م ْن َع َمله‬
َ ‫ص اَل تُهُ فَِإ ْن‬ ُ َ َ َ
‫ احلديث‬.... .‫اب َو َخ ِسَر‬ ِ
َ ‫ت َف َق ْد َخ‬ ْ ‫ َوا ْن فَ َس َد‬،‫َف َق ْد َأْفلَ َح َوَأجْنَ َح‬
Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba
pada hari kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik,
sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia
menjadi orang yang merugi. (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-
Tirmidziy).

Hadirin…. Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa shalat tidak dapat
berdiri sendiri. Ia harus dilengkapi syarat, rukun. Wudlunya harus sesuai
aturan, mandinya bagaimana, bacaan Fatihah-nya bagaimana, ini yang
perlu kita introspeksi pada diri kita masing-masing. Sudah sesuai yang
dicontohkan nabi apa belum? Kalau belum, jangan sungkan-sungkan
mendatangi kiai atau ustadz untuk belajar. Carilah guru yang benar-benar
bisa membimbing kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Datangi majelis
majelis taklim pengajian pengajian. Semoga kita dan keluarga kita
senantiasa diberi pertolongan oleh Allah subhanahu wa taala agar diberi
pertolongan menjadi orang baik, mudah melaksanakan shalat dan amal-
amal baik yang lain. Amin.

‫ َو َج َعلَيِن ْ َوِإيَّا ُك ْم مِب َ ا فِْي ِه ِم َن‬،‫آن الْ َع ِظْي ِم‬


ِ ‫ب ار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف الْ ُق ر‬
ْ ْ َْ ُ َ َ
.‫الر ِحْي ُم‬َّ ‫ف‬ ُ ‫الرُؤ ْو‬ َّ ‫اب‬ ُ ‫البُّر الت ََّّو‬ ‫ِ ِإ‬ ِّ ‫اآْل يَاِت و‬
َ ‫ نَّهُ ُه َو‬.‫الذ ْك ِر احْلَكْي ِم‬ َ
Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari Hal 8
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى َت ْوفِْي ِق ِه َواِ ْمتِنَانِِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ‬


‫َ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ك‬‫ْ‬ ‫الش‬
‫ُّ‬ ‫و‬
‫َ‬
‫هلل على ِإحسانِِ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اَحْل م ُد ِ‬
‫َْ‬
‫ِ‬
‫أن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ‬‫َأش َه ُد َّ‬ ‫ك لَ هُ َو ْ‬‫الَ هَ ِإالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه‬ ‫الله َّم َ‬
‫ض َوانه‪ُ .‬‬
‫َّاعي إىل ِر ْ ِِ‬
‫َ‬
‫ورس ولُه ال د ِ‬
‫ََ ُ ْ ُ‬
‫َّاس اَِّت ُق وا اهللَ فِْي َم ا‬
‫ُ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ُّ‬‫َ‬‫ا‬ ‫ا‬
‫َ‬ ‫ي‬‫َ‬‫ف‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫ب‬ ‫ا‬
‫ً َ‬ ‫َأم‬
‫َّ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ثي‬
‫ْ‬
‫وَأص حابِِه وس لِّم تَس لِيما كِ‬
‫َ ْ َ َ َ ْ ْ ًْ‬
‫ِِ ِِ‬
‫َأن اهللَ ََأمَر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ فْي ه بَِن ْفس ه َوثَـىَن‬‫ََأمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا َّ‬
‫لى النَّىِب ي آ‬ ‫ال تَع اَىَل ِإ َّن اهللَ َو َمآلِئ َكتَ هُ يُ َ ُّ‬ ‫مِب َآل ِئ َكتِ ِه بُِق ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫ص ل ْو َن َع َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الله َّم ص‬‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬ ‫اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬
‫ك َو َمآلِئ َك ِة‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ك َو ُر ُس ل َ‬ ‫َ ِّل َعلَى حُمَ َّمد‪َ ،‬و َعلَى ِآل حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬
‫الر ِاش ِديْ َن َأىِب بَ ْك ٍر َوعُ َم ر َوعُثْ َم ان‬ ‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬
‫الْ ُم َق َّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ان اِىَل‬
‫الص حاب ِة والتَّابِعِ وتَ ابِعِي التَّابِعِ هَل م بِاِحس ٍ‬
‫ْ َ‬‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫ََ َ‬ ‫َّ‬ ‫وعلِى وعن ب ِقيَّ ِ‬
‫ة‬ ‫َ َ َ َْ َ‬
‫لله َّم ا ْغ ِف ْر‬ ‫مِح ِ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِرمْح َتِ َ‬
‫ِ‬
‫ك يَ ا َْأر َح َم ال َّرا نْي َ اَ ُ‬ ‫َي ْوم ال دِّيْ ِن َو ْار َ‬
‫ات اَالَحي ِ‬
‫آء ِمْن ُه ْم‬ ‫ات والْمس لِ ِم والْمس لِم ِ‬ ‫لِْلم ْؤ ِمنِ والْمْؤ ِمنَ ِ‬
‫ْ‬ ‫َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ نْي َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫َأع ِّز اِْإل ْس الَ َم َوالْ ُم ْس لِ ِمنْي َ َو َِأذ َّل ِّ‬
‫الش ْر َك َوالْ ُم ْش ِركنْي َ‬
‫ات‪ ،‬الله َّم ِ‬
‫ُ‬
‫واْالَم و ِ‬
‫َ َْ‬
‫‪Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari‬‬ ‫‪Hal 8‬‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل‬ ‫ِ‬ ‫وانْ ِ‬
‫ص َر ال دِّيْ َن َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر عبَ َاد َك الْ ُم َو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك ِإىَل َي ْو َم الدِّيْ ِن‪.‬‬ ‫َأع َداءَ الدِّيْ ِن َو َْأع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫ك ْ‬ ‫اْمل ْس ل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر َْأع َداَئ َ‬
‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الزالَ ِز َل َواْمل َح َن َو ُس ْوءَ اْلفنَت ِ َواْمل َح ِن‪َ ،‬ما‬ ‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬
‫ُ‬
‫آص ةً َو َس اِئِر اْ ُلب ْل َد ِان‬ ‫ظَ َه َر ِمْن َه ا َو َم ا بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن َبلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِس يَّا َخ َّ‬
‫الد ْنيا حس نَةً وىِف اْ ِ‬
‫آلخ َر ِة‬ ‫ِ ىِف‬
‫ب اْ َلع الَمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَ ا آتن اَ ُّ َ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫عآمةً يَا َر َّ‬ ‫اْمل ْسلِ ِمنْي َ َّ‬
‫ُ‬
‫ِ‬
‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَ ا ظَلَ ْمنَ ا اَْن ُف َس نَا َوِإ ْن مَلْ َت ْغف ْر لَنَ ا َوَت ْرمَحْنَ ا‬ ‫ِ‬
‫َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬
‫ان وِإي ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫تآء‬ ‫لَنَ ُك ْونَ َّن م َن اْخلَاس ِريْ َن‪ .‬عبَ َاداهلل ! ِإ َّن اهللَ يَْأ ُم ُر بِاْ َلع ْدل َواِْإل ْح َس َ ْ‬
‫آء َوالْ ُمْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ِذي اْل ُق رىب ويْنهى ع ِن اْل َفحش ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ ََ َ َ‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫اش‬
‫ْ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫م‬‫ْ‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ذ‬‫ْ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬
‫تَ َذ َّكرو َن وا ْذ ُك روا اهلل اْلع ِ‬
‫ظ‬ ‫ُْ َ ُ َ َ‬
‫ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ْر‬ ‫َ ُ‬

‫‪Khutbah Jum’at Manis – Masjid Fatkhul Huda Mertasari‬‬ ‫‪Hal 8‬‬

Anda mungkin juga menyukai