Anda di halaman 1dari 18

Nama : Syafiqatul Fuady

NIM : 200104500002

TOPIK

“Elektrostatik”

A. Ontologi Elektrostatik

Elektrostatika adalah cabang fisika yang berkaitan dengan gaya yang dikeluarkan
oleh medan listrik statik (tidak berubah/bergerak) terhadap objek bermuatan yang lain.

HUKUM COULOMB

Hukum Coulomb yakni yang menyatakan bahwa “gaya antara dua muatan listrik q1
dan q2 akan sebanding dengan banyaknya muatan listrik masing–masing serta berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara kedua muatan listrik tersebut” serta tergantung pada
medium di mana kedua muatan itu berada, yang dalam perumusannya ditetapkan oleh suatu
tetapan medium k.
𝒒𝟏. 𝒒𝟐
𝑭=𝒌
𝒓𝟐
Keterangan :
F = Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak (Newton/N)
k = Konstanta komparasi (9 x 109 Nm2/C2)
q1 = Besarnya muatan aliran yang pertama (C)
q2 = Besarnya muatan aliran yang kedua
r = Jarak di antara 2 buah muatan (m)

Jadi hukum Coulomb merupakan hukum yang fundamental dalam ilmu kelistrikan,
yang mendasari semua hukum dan rumus kelistrikan,
DISTRIBUSI MUATAN DISKRIT DAN KONTINYU
Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan listrik. Dalam
membahas medan listrik, digunakan pengertiankuat medan. Untuk medan gaya Coulomb,
kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada satu satuan muatanyang
kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya ini, dan dinyatakan dengan :

Berdasarkan distribusi muatannya, gaya elektrostatis dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Distribusi muatan diskrit

Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber. Misalkan muatan
sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan dengan E pada suatu
vektor posisi terhadap muatan sumber tsb, adalah medan pada satu satuan muatan
uji. Bila kita gunakan muatan uji sebesar q’ 0 pada vektor posisi relatif terhadap
muatan sumber, kuat medan harus sama dengan dimana adalah vektor satuan arah radial
keluar.
Muatan sumber q berupa muatan titik seharga q dan terletak pada posisi.
Titik P berada pada posisi, sehingga posisi relatif P terhadap muatan sumber adalah .
Vektor satuan arah SP haruslah sama dengan.
Jadi kuat medan listrikpada titik oleh muatan titik q pada , harus sama dengan

2. Distribusi muatan kontinyu


Jika distribusi muatan tersebut adalah kontinu, maka medan yang ditimbulkannya di
setiap titik P dapat dihitung dengan membagi elemen2 yang sangat kecil dq. Medan
yang ditimbulkan oleh setiap elemen akan dihitung, dengan memperlakukan elemen2
tsb sebagai muatan titik .diberikan oleh
Dimana r adalah jarak dari elemen muatan dq ke titik P. medan resultan kemudian dicari
dari prinsip superposisi dengan menjumlahkan kontribusi2 medan yang ditimbulkan
oleh semua elemen muatan, atau

MEDAN LISTRIK

Adanya muatan listrik di dalam ruang akan menyebabkan setiap muatan listrik yang
ada di dalam ruangan itu mengalami gaya elektrostatis Coulomb, yaitu yang menurutkan
hukum Coulomb di atas. Oleh sebab itu dikatakan bahwa muatan listrik akan menimbulkan
medan listrik disekitarnya. Medan listrik dikatakan kuat apabila gaya pada muatan listrik di
dalam ruangan bermedan listrik itu besar. Tetapi gaya coulomb itu besar terhadap muatan
listrik yang banyak sehingga didefinisikan kuat medan listrik sebagai gaya pada satu satuan
muatan listrik. Jadi dari hukum Coulomb di atas, kuat medan listrik oleh titik muatan listrik
q adalah:
𝐪
𝑬= 𝒌
𝐫𝟐
Di mana r ialah vektor satuan arah radial dari titik muatan q .

Sebagaimana gaya adalah besaran vektor maka begitu juga kuat medan listrik
sehingga kuat medan listrik oleh beberapa titik muatan listrik q1, q2, q3, … sama dengan
jumlah vektor–vektor kuat medan listrik oleh masing–masing titik muatan listrik.

GARIS-GARIS GAYA LISTRIK


Jumlah garis gaya yang menembus suatu permukaan berbanding lurus dengan muatan.

FLUKS LISTRIK
Fluks listrik didefinisikan sebagai perkalian skalar (perkalian titik) antara vector kuat
medan listrik dengan vector luar permukaan yang ditembus oleh medan tersebut.
Medan listrik E  menembus permukaan dengan vector luas permukaan A  . Perlu
diingat bahwa arah vector luas permukaan tegak lurus dengan permukaan tersebut. Fluks
listrik yang melewati permukaan memenuhi’
 = E • A= EAcos
dengan A adalah luas permukaan  sudut yang dibentuk oleh medan listrik dan vector luas
permukaan. Jika permukaan yang ditembus medan terdiri dari sejumlah segmen, maka fluks
total sama dengan jumlah fluks pada masing-masing segmen

HUKUM GAUSS
Hukum Gauss adalah hukum yang menghubungkan fluks total pada permukaan tertutup
dengan jumlah muatan yang dikandung oleh permukaan tersebut. Hukum tersebut
dirumuskan sebagai berikut
Fluks total yang melewati permukaan tertutup sebanding dengan muatan total yang
dilingkupi permukaan tertutup tersebut.
Secara matematis, hokum Gauss dapat ditulis sebagai :

di mana,
Ei adalah kuat medan pada segmen permukaan ke-i,
Ai adalah luas segmen permukaan ke-i,
q permukaan−tertutup adalah jumlah muatan yang dilingkupi permukaan tertutup.

Untuk permukaan yang sembarang, hukum Gauss dapat diungkapkan dalam bentuk
integral, yaitu
Simbol  menyatakan bahwa integral dilakukan pada permukaan tertutup.

ENERGI POTENSIAL LISTRIK

Gaya listrik F yang dikerjakan pada suatu muatan Uji positif q’ oleh suatu muatan
negatif adalah mengarah ke muatan negatif. Vektor kuat medan listrik E= F/q’, juga
mengarah ke muatan negatif.

Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan negatif, kita harus melakukan usaha
pada muatan uji. Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan uji bertambah (gambar
2).

Gambar 1 Gambar 2

Konsep energi potensial listrik, mirip dengan konsep energi potensial garavitasi. Untuk
itu kita akan menurunkan rumus Energi Potensial Listrik sebagai berikut :

Usaha yang dilakukan gaya (Fw), untuk memindahkan muatan penguji


+q’, dari titik P ke Titik Q adalah W =- Fw . S = -Fw.Δr=-F.(r2-r1)
W adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda (-) negatif karena gaya
Coulomb berlawanan arah dengan arah perpindahah Fw=Fq = gaya
Coulomb.
W = -k.Q q’/r1 2 x (r2-r1) = – kQ.q’/r1.r2 (r2-r1)
W = -k Q.q'(1/r1 – 1/r2)= k Q.q'(1/r2-1/r1)

W = k Q.q'(1/r2-1/r1) = Δ EP = EP2 – EP1


Jadi usaha yang dilakukan W= pertambahan energi Potensial.
Kesimpulan : Energi Potensial Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya Coulomb,
untuk memindahkan muatan uji +q’ dari suatu titik ke titik lainnya.

Jika titik Q, berada di jauh tak terhingga,sehingga r2= ˜ dan 1/r2=0 maka Energi
Potensial Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari dua muatan
Q dan q’ adalah :

Ep = k Q.q’/r,

EP termasuk besaran skalar

E= Energi Potensial Listrik satuannya Joule

k = Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r= jarak (m)

Q + muatan sumber, q’= muatan uji (Coulomb)

POTENSIAL LISTRIK (V)

Potensial listrik adalah energi potensial per satuan muatan penguji , rumus potensial
listrik sebagai berikut : V = Ep /q’ atau seperti pada gambar berikut

Potensial listrik di titik P dirumuskan :

V = k Q/r
V = Potensial Listrik (Volt)

k = Konstanta Listrik = 9.109 NC-2 m2

Q = Muatan sumber (Coulomb)

r = jarak dari muatan sampai titik P

KAPASITOR

Kapasitor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menyimpan muatan


listrik. Dalam dunia elektronika, kapasitor biasa dilambangkan sebagai C. Ilmuwan yang
pertama kali menemukan adanya kapasitor adalah Michael Faraday. Itulah mengapa nama
Faraday disematkan sebagai satuan dari kapasitansi, yaitu Farad (F).

Pada dasarnya, kapasitor tersusun atas dua buah pelat besi yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan dielektrik adalah bahan yang bersifat sebagai isolator listrik.
Artinya, tidak akan ada arus listrik yang akan melalui bahan dielektrik.

Bahan ini bisa berupa zat padat, cair, dan gas. Contoh bahan dielektrik yang umum
digunakan adalah udara, keramik, gelas, nitrogen, maupun belerang. Untuk lebih jelasnya
tentang struktur kapasitor, simak gambar berikut.

Saat pelat dihubungkan dengan sumber tegangan (V), muatan positif akan mengumpul
di salah satu kaki elektroda (elektroda pelat P) dan muatan negatif akan mengumpul di kaki
elektroda yang lain (elektroda pelat R).

Muatan positif tidak dapat mengalir ke kutub negatif dan sebaliknya. Hal itu
dikarenakan adanya bahan dielektrik yang mengisi celah antarpelat sejauh d.
Jika kapasitor mengalami konduksi, muatan-muatan tersebut akan menuju ke kutub
yang saling berlawanan dengan cara memercik melewati bahan dielektrik.

KAPASITAS KAPASITOR

Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan. Lalu, Banyaknya muatan yang tersimpan
berbanding lurus dengan beda potensial yang digunakan. Secara matematis, dirumuskan
sebagai berikut.

Keterangan:

Q = muatan listrik (C);

V = beda potensial (Volt); dan

C = kapasitas kapasitor (Farad/F).

Jenis bahan dielektrik yang digunakan juga berpengaruh pada besarnya kapasitas
kapasitor. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

C0 = kapasitas kapasitor di dalam udara (F);

ε0 = permitivitas ruang hampa (8,85 × 10-12 C2/Nm2);

A = luas keping sejajar (m2); dan

d = jarak antara dua keping (m).

Untuk bahan dielektrik selain udara, gunakan persamaan berikut.


Keterangan:

C = kapasitas kapasitor saat disisipi bahan dielektrik selain udara (F);

C0 = kapasitas kapasitor di dalam udara (F); dan

K = konstanta dielektrik yang nilainya ≥ 1.

Dari beberapa persamaan di atas, terlihat bahwa kapasitas kapasitor tidak hanya dipengaruhi
oleh besarnya beda potensial, melainkan juga bahan dielektriknya.

ENERGI KAPASITOR

Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik.


Artinya, di dalam kapasitor juga tersimpan energi listrik. Secara matematis, energi listrik
yang dihasilkan oleh kapasitor dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

W = energi kapasitor (J);

C = kapasitas kapasitor (F);

V = beda potensial (Volt); dan

Q = muatan listrik (C).

SUSUNAN KAPASITOR

Kapasitor bisa disusun secara seri, paralel, maupun campuran. Adapun penjelasan untuk
masing-masing adalah sebagai berikut.

1. Susunan Seri

Susunan seri adalah susunan secara berurutan pada kapasitor. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar berikut.
Secara matematis, persamaan yang berlaku pada susunan di atas adalah sebagai berikut.

2. Susunan Paralel

Susunan paralel adalah susunan kapasitor dengan cara berjajar. Adapun


gambarnya adalah sebagai berikut.

Persamaan yang berlaku pada susunan di atas adalah sebagai berikut.


B. Epistemologi Elektrostatik

Listrik adalah kebutuhan yang sangat mendasar. Kata listrik (electricity) berasal dari
Bahasa Yunani,electron, yang berarti ”amber”. Gejala listrik telah diselidiki sejak tahun 200
SM oleh Thales,seorang ahli filsafat dari Miletus, Yunani Kuno. Listrik statis berkaitan
dengan muatan listrik dalam keadaan diam.

Apabila kita mendengar Elektrostatik, maka jika akan di artikan dari kata per kata
adalah elektro dan statis.Elektro berarti listrik dan statis berarti diam. Jadi dapat juga
diartikan elektrostatis adalah medan yang dibangkitkan oleh muatan statis atau muatan
diam. Asal usul manusia menyebut elektrostatis berawal dari eksperimen seorang ilmuwan
yang bernama Charles Agustin Coloumb yang menemukan rumus Coloumb. Pada
penelitiannya Pak Coloumb menguji penggaris 11arik11v dan potongan kertas. Pertama
penggaris 11arik11v digosokkan pada rambut ,kemudian dekatkan dengan potongan kertas
tadi. Maka potongan kertas itu akan 11arik menarik dengan penggaris 11arik11v. Hal ini
disimpulkan terjadi tarikan antara penggaris 11arik11v dan potongan kertas karena di
dalamnya terdapat muatan listrik walaupun kekuatannya sangatlah kecil. Potongan kertas
itu bermuatan 11arik11ve dan penggaris 11arik11v bermuatan positif. Apabila kita
mendekatkan antara muatan 11arik11ve dan muatan 11arik11ve atau muatan positif dengan
muatan positif maka yang terjadi adalah tidak ada tarikan antara muatan itu atau dapat
dikatakan tolak menolak. Begitu pun sebaliknya dengan muatan 11arik11ve dan muatan
positif ,maka yang terjadi adalah 11arik menarik. Berikut gambarannya
C. Aksiologi Elektrostatik
Manfaat Elektrostatis adalah sebagai berikut :
1. Mesin Fotokopi
Cara kerja mesin fotokopi yaitu berdasarkan konsep listrik statis dan optik. Di
dalam mesin ini terdapat logam selenium (merupakan konduktor foto), yang
menghantarkan arus listrik saat terkena cahaya dan merupakan isolator listrik saat
dalam kegelapan.
Mesin fotokopi menghasilkan salinan dokumen asli secara cepat dan hasilnya pun
jelas. Carakerja mesin fotokopi adalah dengan menyorotkan sinar kedokumen asli. Citra
pantulannya difokuskan ke tabung yang dimuati listrik statis. Muatan tersebut
menyebar dan melekat pada tabung dan menyesuaikan gelap terang pada dokumen asli.
Bubuk toner ditarik oleh muatan statis disekeliling tabung, yang kemudian dipindahkan
keselembar kertas salinan dan dikeringkan melalui pemanasan.

2. Pengecatan Pada Mobil


Sebelum dilakukan pengecatan biasanya mobil diamplas terlebih dahulu,
sehingga akan menghasilkan muatan listrik. Alat semprot cat elektrostatis saat akan
disemprotkan, butiran-butiran cat dari aerosol akan bergesekan dengan mulut pipa
semprot dan udara .Butiran cat tersebut akan bermuatan listrik. Akibatnya muatan
tersebut akan ditarik ke badan mobil yang mau dicat. Cara ini sangat menghemat waktu
dan juga murah biayanya.
3. Generator Van de Graff
Generator Van de Graff adalah mesin pembangkit listrik yang biasa dipakai
untuk penelitian di laboratorium. Generator Van de Graff terdiri atas:
• dua ujung runcing yang terdapat di bagian atas dan bawah,
• sebuah silinder logam yang terdapat di bagian bawah,
• sebuah silinder politilen yang terdapat di bagian atas,
• karet yang menghubungkan kedua silinder,
• konduktor berongga berbentuk bola (kubah)

Generator Van de Graff prinsip kerjanya sama dengan menghasilkan muatan


listrik dengan cara menggosok (metode gesekan). Gesekan antara sabuk karet dengan
silinder logam bagian bawah menimbulkan muatan listrik negatif pada sabuk karet.
Gesekan antara sabuk karet dengan silinder politilen bagian atas menimbulkan muatan
listrik positif pada sabuk karet.

Gerakan sabuk karet ke atas membawa muatan negatif mengalir ke kubah


melalui ujung runcing di bagian atas. Elektron akan tersebar menempati seluruh
permukaan kubah. Pada kubah bagian dalam tidak terdapat elektron. Adapun, gerakan
sabuk karet ke bawah membawa muatan positif. Muatan positif sabuk karet ini mengalir
melalui ujung runcing bawah ke tanah untuk dinetralkan. Silinder logam bawah
dijalankan dengan motor listrik, sehingga sabuk karet terus-menerus bergerak,
menghasilkan muatan negatif mengalir ke kubah, sehingga terbentuk muatan listrik
yang besar pada kubah generator Van de Graff.
4. Pengendap Elektrostatis atau Penggumpal Asap

Apabila sebuah cerobong PLTU batu bara tidak dipasang pengendap


elektrostatis maka cerobong tersebut akan mengeluarkan gas buang yang sangat kotor
sehingga menyebabkan polusi udara. Akan tetapi, dengan memasang sebuah
pengendap elektrostatis pada cerobong tersebut polusi udara dari gas buang menjadi
sangat berkurang.Alat ini berfungsi untuk membersihkan partikel-partikel abu hasil
pembakaran gas pada cerobong asap, sehingga mengurangi pencemaran udara.
Sebelum gas buang tersebut keluar melalui cerobong, maka gas buang tersebut akan
melewati kisi-kisi suatu electrostatic precipitator (ESP).

Cara kerja dari electrostatic precipitator (ESP) yaitu sebagai berikut :

a. Melewatkan gas buang ( flue gas) melalui suatu medan listrik yang terbentuk antara
discharge electrode dengan collector plate, flue gas yang mengandung butiran debu
pada awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu
tersebut akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatannegatif
(-).
b. Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada pelat-pelat
pengumpul (collector plate). Debu yang dikumpulkan dicollector plate dipindahkan
kembali secara periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Debu
ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper) dan dipindahkan (transport) ke
flyashsilo dengan cara dihembuskan (vacuum).Alat pengendap elektrostatik
digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah(volume) yang
relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat
membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif
bersih. Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25–100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder
di mana dindingnya diberi muatan.
Pengendap elektrostatik berfungsi untuk membersihkan partikel-partikel abu
hasil pembakaran gas pada cerobong asap sehingga mengurangi pencemaran udara.
Terdiri dari dua plat logam datar dan kawat vertikal yang terbentang di antaranya. Plat-
plat logam diketanahkan, sedangkan kawat-kawat di antara plat dijaga bermuatan
sangat kuat. Dengan demikian, ada medan listrik kuat dalam daerah di antara kawat dan
keping. Ion positif udara ditarik ke kawat bermuatan negative, tetapi ion negatif udara
ditangkap oleh partikel polutan. Partikel polutan bermuatan positif ini lalu bergerak
menuju plat logam dan terkumpul di bagian dasar.

5. Printer laser
Alat ini terdiri dari drum photoreceptor, fuser, corona wire, laser, dan toner.
Prinsip kerja alat ini adalah penyinaran laser dan proses pemanasan.

6. Petir (Halilintar)
Sebelum teradinya hujan badai, awan biasanya dalam kondisi netral, jumlah
proton sama dengan jumlah elektron. Pada saat terjadi hujan badai, terjadi gesekan
antara partikel-partikel awan dengan udara sehingga menyebabkan awan bermuatan
listrik. Apabila awan melewati gedung yang tinggi, muatan negatif di dasar awan akan
menginduksi bangunan gedung hingga muatan positif bergerak ke atas terkumpul di
puncak gedung. Adapun, muatan negatif ditolak ke dasar gedung.
Perbedaan jenis muatan antara awan dengan puncak gedung menyebabkan medan
listrik. Apabila muatan pada awan bertambah, gaya elektrostatis akan memaksa muatan
negatif meloncat secara tiba-tiba dari dasar awan ke puncak gedung yang disertai
dengan bunga api listrik. Apabila hal itu terjadi, maka dikatakan gedung tersambar
petir. Pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba menghasilkan bunga api listrik yang
disebut petir. Loncatan muatan melalui udara menghasilkan cahaya sangat kuat dan
panas yang menyebabkan udara memuai mendadak. Pemuaian udara yang mendadak
menghasilkan bunyi ledakan menggelegar yang disebut guntur. Petir dapat terjadi dari
awan ke bumi, dari bumi ke awan, atau dari awan ke awan.
Untuk menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal petir
yang terbuat dari tembaga yang ditancapkan ke dalam tanah. Adapun, tembaga yang
berujung runcing dipasang pada ujung bangunan.

7. Elektroskop
Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi
muatan. Sebagaimana diperlihatkan Gambar , di dalam sebuah peti kaca terdapat dua
buah daun elektroskop yang dapat bergerak (kadangkadang yang dapat bergerak hanya
satu daun saja), biasanya dibuat dari emas. Daun-daun elektroskop ini dihubungkan ke
sebuah bola logam yang berada di luar peti kaca melalui suatu konduktor yang terisolasi
dari peti. Apabila benda yang bermuatan positif didekatkan ke bola logam, maka
pemisahan muatan terjadi melalui induksi, elektron-elektron ditarik naik menuju bola,
sehingga kedua daun elektroskop bermuatan positip dan saling menolak .
Proses demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola
dimuati dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun
elektroskop memperoleh muatan positif, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 9b.
Pada setiap kasus, makin besar muatan, maka makin lebar pemisahan daun-daun
elektroskop. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dengan cara ini, anda tidak dapat
menentukan tanda muatan, karena dalam setiap kasus, kedua daun elektroskop saling
menolak satu dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop dapat
digunakan untuk menentukan “tanda muatan” jika

Gambar Elektroskop dimuati (a) dengan cara induksi, (b) dengan cara konduksi

Pertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya


secara negatif, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10a. Sekarang, jika benda
bermuatan negatip didekatkan, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10b, maka lebih
banyak elektron diinduksi untuk bergerak ke bawah menuju daun-daun elektroskop
sehingga kedua daun ini terpisah lebih lebar. Di sisi lain, jika muatan positif
didekatkan, maka elektron-elektron akan diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga
menjadi lebih negatip dan jarak pisah kedua daun ini menjadi berkurang (menjadi lebih
sempit), seperti pada Gambar .
Gambar Elektroskop yang pertama-tama dimuati dapat digunakan untuk menentukan

SUMBER PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. (2017). Fisika Dasar 2. Bandung : ITB

https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrostatika

https://tienkartina.wordpress.com/2010/10/24/energi-potensial-dan-potensial-listrik/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/kapasitor-fisika-kelas-12/
http://blog.ub.ac.id/retnopblog/2013/10/16/artikel-elektrostatis/
http://blog.ub.ac.id/fikrimentari/2014/09/30/manfaat-elektrostatik-listrik-statis/

Anda mungkin juga menyukai