Anda di halaman 1dari 10

Nama : Syafiqatul Fuady

NIM : 200104500002
TOPIK
“Kemagnetan”
A. Ontologi Kemagnetan
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
memiliki sifat khusus. Sifat kemagnetan adalah kemampuan benda dalam menarik benda-
benda lain di sekitarnya.

Sifat-Sifat Magnet
Magnet hanya menarik benda tertentu yang ada di sekitarnya. Tidak semua jenis
benda bisa ditarik oleh magnet meski berada dalam jangkauannya.
• Gaya magnet dapat menembus benda.
• Magnet mempunyai dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
• Apabila kutub magnet yang sejenis didekatkan satu sama lain, kedua kutub akan saling
tolak menolak. Sebaliknya, kutub yang berlainan akan saling tarik-menarik.
• Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Medan magnet akan semakin rapat jika
didekatkan dengan magnet.
• Sifat kemagnetan dapat melemah atau hilang karena hal tertentu, seperti sering jatuh,
terbakar, atau lainnya.

Jenis Bahan Magnet


Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara umum terbagi
menjadi dua, yaitu bahan magnetik (feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.
• Bahan Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Benda
yang termasuk bahan feromagnetik dapat dijadikan suatu magnet. Contoh bahan
feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.
• Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
1. Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat.
Contohnya alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.
2. Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat ditarik sama
sekali oleh magnet meski berada sangat dekat dengan magnet yang kuat. Contoh
benda diamegnetik adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.

Cara Membuat Magnet

1. Digosokan dengan magnet permanen


Besi digosokkan dengan magnet permanen dengan arah penggosokkan yang tetap.
Jika besi digosok dengan magnet, maka magnet-magnet elementer besi yang semuka
tidak teratur menjadi terarah.
2. Induksi magnet
Besi didekatkan didekatkan di dekat magnet yang kuat, maka besi tersebut akan
bersifat magnet. Pada saat besi didekatkan magnet permanen, maka magnet-magnet
elementer besi disearahkan oleh gaya magnet dari magnet itu. Di saat magnet-magnet
elementernya searah, maka besi tersebut berubah menjadi magnet.
3. Elektromagnetik
Pembuatan magnet secara elektromagnetik dilakukan dengan cara mengalirkan
arus listrik pada kumparan yang dililitkan di batang besi atau baja. Jika arus listrik
dialirkan pada kawat, maka di sekitar kawat akan timbul medan listrik.

Macam-macam Bentuk Magnet


• Magnet batang bentuknya menyerupai batang atau balok atau kubus.
• Magnet silinder, menyerupai tabung panjang.
• Magnet jarum menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet yang
runcing.
• Magnet U (magnet ladam) berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.
• Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
• Magnet keping, magnet ini memiliki bentuk menyerupai kepingan logam.
Sudut Deklinasi dan Inklinasi
• Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk antara arah utara-selatan geografi dengan
arah utara-selatan kompas.

• Sudut inklinasi adalah sudut yang dibentuk medan magnetik (garis gaya magnetik)
disembarang titik dengan horisontal permukaan bumi.

Medan Magnetik

Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet di mana benda dipengaruhi oleh gaya
magnetik. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.

Medan magnetik ( simbol B ) di sekitar kawat penghantar lurus yang dilalui arus listrik
berbentuk lingkaran, dan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.

Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )

Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B )

Kutub utara magnet kumparan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan :

Keempat jari = arah arus listrik ( I )

Ibu jari = arah kutub utara ( N )


Rumus Kuat Medan Magnetik

Rumus Kuat Medan Magnet Kawat Rumus Kuat Medan Magnet Solenoida
Lurus Panjang bagian Tengah

Rumus Kuat Medan Magnet Kawat Rumus Kuat Medan Magnet Solenoida
Melingkar bagian Ujung / Tepi

Rumus Kuat Medan Magnet Bagian Rumus Kuat Medan Magnet Toroida
Kawat Melingkar Sudut α

Keterangan :
B = kuat medan magnetik (T)
a = jarak titik dari kawat (m)
i = kuat arus listrik (A)
μo = 4π x 10−7dalam satuan standard
N = banyaknya lilitan
L = panjang solenoida (m)
Glossaries
T = tesla
Kawat Melingkar N Lilitan A = ampere
m = meter
Wb = weber
1 Wb / m2 = 1 T

Gaya Lorentz

Prof. Dr. Lorentz menemukan bahwa jika suatu penghantar dalam medan magnet
homogen, maka pada penghantar tersebut timbul gaya, yang diberi nama gaya Lorentz.
Besar gaya Loretz dipengaruhi oleh kuat arus (i), kuat medan (B), dan panjang kawat (l).
F=B.i.l
Dengan :
F = gaya Lorentz (N)
B = kuat medan magnet (T)
i = kuat arus (A)
l = panjang kawat (m)

GGL (Gaya Gerak Listrik) Induksi

Perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (percobaan Michael


Faraday). Sebuah magnet yang digerakkan keluar masuk kumparan dapat menghasilkan
arus listrik. Cara menghasilkan arus induksi atau GGL induksi :

1. Menggerakkan magnet di sekitar kumparan


2. Menggerakkan kumparan di sekitar magnet
3. Memutus sambung arus searah pada kumparan primer.

GGL yang timbul akibat perubahan jumlah garis gaya magnet disebut GGL induksi.
Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Sedangkan peristiwa
timbulnya GGL induksi dan arus induksi disebut induksi elektromagnetik. Faktor-faktor
yang mempengaruhi GGL induksi :

1. Kecepatan gerakan magnet


2. Kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet (fluks magnetik)
3. Jumlah lilitan kawat
4. Kuat medan magnet

Transformator/Trafo

Trafo berfungsi untuk menaik turunkan tegangan.

Trafo step up : menaikkan tegangan.


Ciri trafo step up:

• Tegangan sekunder (Vs) > tegangan primer (Vp)


• Jumlah lilitan sekunder (Ns) > jumlah lilitan primer (Np)
• Kuat arus primer (Ip) > kuat arus sekunder (Is)

Trafo step down : menurunkan tegangan

Ciri trafo step down:

• Tegangan primer (Vp) > tegangan sekunder (Vs)


• Jumlah lilitan primer (Np) > jumlah lilitan sekunder (Ns)
• Kuat arus sekunder (Is) > kuat arus primer (Ip)

Persamaan pada trafo :

𝑁𝑝 𝑉𝑝 𝐼𝑝
= =
𝑁𝑠 𝑉𝑠 𝐼𝑠

Efisiensi trafo :

η=Ps/Pp x 100%

η=Ws/Wp x 100%

B. Epistemologi Kemagnetan
Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan warna metalik
bersifat menarik partikel besi. Mineral atau batuan itu disebut magnetik atau batuan
bermuatan.

Thales, seorang filosof Yunani yang hidup pada abad VI SM, adalah orang pertama
yang menaruh perhatian pada sifat biji besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun telah
banyak diketahui.
Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan kuno. Batu
bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari kata magnesia yang berarti sebuah
wilayah di Asia kecil, tempat ditemukannya banyak endapan magnetik.

Perkembangan Elektromagnet ( Peran Michael Faraday)

Kemudian Pada tahun 1820, Hans Christian Oesterd menemukan bahwa kawat yang
dialiri arus listrik dapat menolak jarum kompas. Hal ini menunjukan bahwa di sekitar kawat
berarus timbul medan magnetik.

Kemudian pada tahun 1821, Michael Faraday membuat suatu penemuan penting. Dua
tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat
menyimpang jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Hal ini membuat
Michael Faraday menyimpulkan bahwa, jika magnet didekatkan, yang akan bergerak adalah
kawat yang dialiri listrik. Bekerja atas dasar dugaan ini, Michael Faraday berhasil membuat
suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan
magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya penemuan ini Faraday
merupakan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk
membuat sesuatu benda bergerak. Meskipun masih sangat primitif, penemuan Michael
Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang digunakan dunia saat
ini. Penemuannya berupa penggunaan arus listrik untuk membuat benda bergerak adalah
pembuka jalan yang luar biasa untuk penemuan-penemuan motor listrik selanjutnya. Namun
kegunaan praktisnya masih terbatas karena belum ada metode untuk menggerakkan arus
listrik selain dari baterei kimiawi sederhana yang ada pada saat itu.

Faraday yakin, pasti ada suatu cara penggunaan magnit untuk menggerakkan listrik,
dan beliau terus-menerus mencari jalan bagaimana menemukan metode tersebut. Kini,
magnit yang tak berpindah-pindah tidak mempengaruhi arus listrik yang berdekatan dengan
kawat. Tetapi di tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnit dilalui lewat
sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak. Keadaan ini
disebut “pengaruh elektro magnetik,” dan penemuan ini disebut “Hukum Faraday” dan pada
umumnya dianggap penemuan Faraday yang terpenting dan terbesar.
Penemuan Faraday inilah yang menjadi cikal bakal dari 70% pembangkit listrik di dunia
saat ini.
Penemuan Gelombang Elektromagnet ( J.C Maxwell)

Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada hipotesis Maxwell “James


Clark Maxwell ” dengan mengacu pada 3 fakta relasi antara listrik dan magnet yang sudah
ditemukan oleh para ilmuwan sebelumnya. Beberapa percobaan awal mngenai hubungan
antara listrik dan magnet adalah :

1. Percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam konduktor


menghasilkan medan magnet disekitarnya (jarum kompas menyimpang bila di dekatkan
pada kawat yang dialiri arus listrik)
2. Percobaan Faraday yang berhasil mebuktikan batang konduktor yang menghasilkan GGL
induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan magnet.
3. Percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada kumparan
menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut

Didasarkan pada penemuan Faraday “Perubahan Fluks magnetik dapat menimbulkan


medan listrik” dan arus pergeseran yang sudah dihipotesakan Maxwell sebelumnya, maka
Maxwell mengajukan suatu hipotesa baru : “Jika perubahan fluks magnet dapat
menimbulkan medan listrik maka perubahan Fluks listrik juga harus dapat menimbulkan
medan magnet” .Hipotesa ini dikenal dengan sifat simetri medan listrik dengan medan
magnet.

Maxwell mengemukakan bahwa laju perubahan medan listrik sangat mempengaruhi


besar magnet yang dibangkitkan dan sebaliknya. Akan dibangkitkan suatu medan magnet
jika terjadi perubahan medan listrik. Perubahan medan listrik ini akan menghasilkan medan
magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dan demikian seterusnya terjadi proses berantai
pembentukan medan magnet dan medan listrik yang merambat ke segala arah. Kemudian,
Maxwell mengemukakan pula bahwa perubahan medan listrik dan medan magnet akan
menghasilkan suatu gelombang medan listrik dan gelombang medan magnet yang dapat
menyebar dan merambat dalam ruang disebut sebagai gelombang elektro magnetik.
Pembuktiannya dengan dua batang konduktor dihubugkan dengan sebuah baterai melalui
sebuah saklar. Setelah saklar ditutup, batang atas segera bermuatan positif dan batang bawah
bermuatan negative serta garis medan listrik segera terbentuk selama muatan mengalir maka
arus listrik juga mengalir dengan arah sesuai dengan anak panah. Akibatnya, suatu medan
magnet (B) akan di hasilkan dengan arah tegak lurus bidang kertas.
C. Aksiologi Kemagnetan
1. Mengambil Benda-Benda dari Logam
Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet adalah bahan yang terbuat dari logam
seperti besi, baja, dan nikel. Dengan adanya sifat itu, magnet digunakan pada beberapa
peralatan untuk mempermudah mengambil benda dari logam. Peralatan tersebut antara
lain gunting, obeng, tang, dan alai pengangkut besi tua. Ujung-ujung gunting dibuat
bermagnet agar mudah mengambil dan mencari jarum. Ujung obeng dibuat bermagnet
agar sekrup yang akan dipasangkan menempel pada ujung obeng sehingga mudah
memasangnya.
Alat pengangkut besi tua menggunakan elektromagnet yang dialiri arus listrik kuat
untuk mengangkut besi tua. Besi tua akan menempel pada alas pengangkut selama arus
listrik terns mengalir. Bila arus listrik dimatikan, besi tua akan berjatuhan. Alat tersebut
juga berfungsi memisahkan besi dan baja tua dengan benda-benda lain yang bukan
logam.
2. Penunjuk Arah
Magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet
selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet
tersebut adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam
kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan
selatan. Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas
digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan jalan.
3. Membantu dalam Perubahan Energi
Ada beberapa peralatan peralatan listrik seperti televisi dan radio tersebut
menggunakan magnet pada bagian pengeras suara (speaker). Fungsi magnet pada
speaker adalah mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.
4. Menghasilkan Listrik
Magnet dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan kecil. Salah satu alat
yang menggunakan magnet untuk menghasilkan listrik adalah dinamo sepeda. Pada
dinamo sepeda, magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil yang digunakan
untuk menyalakan lampu sepeda.
5. Merapatkan Dua Benda
Sebuah magnet yang panjang diletakkan di dalam karet sepanjang pintu lemari es.
Lemari es terbuat dari baja, jadi magnet akan membuat pintu lemari es menutup dengan
rapat ketika kamu menutupnya. Pintu lemari es yang tertutup rapat dapat menjaga suhu
di dalam tetap dingin sehingga makanan dan minuman di dalamnya tetap segar.
6. Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev
Kereta api jenis maglev adalah kereta api modern yang bergerak tidak
menggunakan roda tetapi menggunakan magnet. Kereta api maglev bergerak melayang
di atas rel yang terbuat dari magnet. Oleh karena itu kereta api ini disebut maglev,
singkatan dari magnetic levitation yang artinya mengapung di atas magnet.

SUMBER PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/pengertian-magnet-dan-
bentuknya#:~:text=Magnet%20adalah%20suatu%20benda%20yang,benda%2Dbenda%20lai
n%20di%20sekitarnya.
https://www.amongguru.com/rangkuman-materi-kemagnetan-medan-magnet-dan-
elektromagnetik/
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-12-kemagnetan/
http://fisikastudycenter.com/rumus-fisika/269-rumus-kuat-medan-magnetik-12-sma
https://faniyudistira2013.wordpress.com/2013/10/26/sejarah-penemuan-magnet/
https://sites.google.com/site/manfaatenergi/manfaat-magnet-dalam-kehidupan

Anda mungkin juga menyukai