PENDAHULUAN
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (pasal 1 ayat 1, 2003:3). Dari
atau direncanakan dalam upaya membangun kualitas manusia Indonesia yang bukan
hanya tertuju pada aspek keduniawian semata, tetapi juga mental spiritual. Dalam
rangka itu pembangunan pendidikan dilaksanakan melalui jalur formal, informal dan
nonformal.
Salah satu isu yang banyak disoroti dalam dunia pendidikan saat ini adalah
rendahnya pencapaian hasil pendidikan yang diperoleh peserta didik, terutama pada
jalur formal di jenjang pendidikan dasar. Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD)
bekal pengetahuan dan kemampuan kepada peserta didik di tingkat Sekolah Dasar,
1
Dalam era pembangunan saat ini, dimana situasi kehidupan semakin
mengglobal maka sangat dibutuhkan sumber daya Indonesia yang berkualitas tinggi.
Tanpa memiliki kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan mampu
bersaing dengan bangsa-bangsa lain, hanya akan menempatkan pada posisi tidak atau
kurang dapat memanfaatkan situasi yang ada, terutama untuk mencapai perbaikan
hidup. Untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi,
maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di tingkat
Sekolah Dasar adalah Ilmu Penetahuan Alam, agar peserta didik mampu dalam
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan pendidikan IPA. Pendidikan IPA
juga diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta dapat mengembangkannya lebih lanjut sehingga dapat diterapkan
dimiliki peserta didik sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitarnya
secara ilmiah. Pendidikan IPA juga diarahkan untuk menemukan masalah yang terjadi
di alam sekitar, sehingga dapat membantu pesrta didik memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang alam sekitarnya. Materimateri dalam IPA juga banyak mempelajari
Karakteristik materimateri IPA yang cenderung abstrak akan menuntut seorang guru
IPA untuk berinovasi dalam merumuskan model pembelajaran yang tepat untuk
menyampaikannya.
2
Menurut Hayat dan Yusuf (dalam Widi, 2014:11) Hasil belajar IPA yang
dicapai oleh peserta didik di Indonesia yang tergolong rendah dipengaruhi oleh
banyak faktor, yaitu karakteristik peserta didik dan keluarga, kemampuan membaca,
motivasi belajar, minat dan konsep diri, strategi belajar, tingkat kehadiran dan rasa
memiliki. Faktor yang sangat penting adalah lingkungan belajar peserta didik dalam
dimiliki peserta didik dalam mempelajari IPA, dan menggunakan konsep IPA tersebut
dalam memahami lingkungan. Maka sebagai pendidik, guru harus menguasai banyak
strategi dan metode dalam mengajarkan IPA. Guru harus kreatif dalam mengajar agar
dapat menjelaskan materi secara benar dengan suasana yang nyaman dan
menyenangkan.
maka dalam proses pembelajaran IPA yang abstrak harus dibantu agar menjadi lebih
konkret. Hal ini berarti bahwa strategi pembelajaran IPA haruslah sesuai dengan
diharapkan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar itu lebih efektif dan menyenangkan.
Pada dasarnya proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis
peserta didik (Rusman, 2010:4). Maka guru sebagai pendidik wajib membimbing dan
mengajarkan IPA dengan baik agar tujuan pelajaran IPA dan proses pembelajaran
para siswa agar dapat memperoleh pengetahuan pengetahuan yang baru sehingga apa
3
yang mereka peroleh dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi pada
tidak sesuai oleh harapan guru, hal ini di karenakan anggapan bahwa pengetahuan itu
bisa ditransfer dari pikiran seseorang ke pikiran orang lain, sehingga guru yang aktif
Siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan tugas yang diberikan guru
sehingga pembelajaran berpusat pada guru dan pemahaman yang dicapai siswa
bersifat sementara.
Selain itu penyebab rendahnya prestasi belajar IPA yaitu dalam penyampaian
pelajaran IPA masih sering menggunakan metode yang yang monoton dan cenderung
para guru adalah metode paling praktis, mudah dan efisien sehingga dapat
metode tersebut akan membuat siswa menjadi pasif dan mudah bosan di kelas.
Sehingga siswa menjadi kurang optimal dalam memahami pelajaran IPA yang di
sampaikan oleh guru dan menyebabkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPA
masih jauh dari harapan guru. Demikian juga berdasarkan hasil observasi kegiatan
konvensiaonal sehingga menjadikan siswa kurang aktif dan mudah bosan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan nilai ulangan mata pelajaran IPA pula yang berkaitan dengan
materi Kerangka pada Manusia menunjukkan bahwa prestasi siswa kelas IV SDN
Cabeankunti 1 banyak yang jauh dari harapan guru dan masih di bawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60. Dari hasil ulangan IPA tersebut yang
mencapai KKM adalah sebanyak 4 siswa atau 16,67% dari jumlah siswa dan yang
4
tidak tuntas sebanyak 20 siswa atau 83,33% dari jumlah siswa. Untuk mengatasi
masalah tersebut perlu ada tindakan yang tepat agar proses kegiatan belajar mengajar
mampu mencapai tujuannya. Dalam hal ini peneliti ingin mencoba menggunakan
PELAJARAN 2015/2016’’.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
meningkatan prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV
target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA materi Alat Indra
pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan
1. Untuk meningkatkan prsetasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia melalui
5
2. Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata
pelajaran IPA materi Alat Indra Manusia melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dan bersifat teoritis. Dalam
metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses
inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan
kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan
(Sukardi,2011:41). Jadi Suatu hipotesis akan diterima jika disertai dengan fakta-fakta
sebagai berikut:
prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa Kelas IV SD
pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPA materi Alat
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bersifat teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
6
b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada srategi berupa
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
kemampuan dan potensi yang dimiliki sehingga dapat belajar dengan baik agar
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Institusi
bagi mahasiswa lain untuk penulisan yang relevan, serta dapat menambah
1. Definisi Operasional
a. Prestasi Belajar .
Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa
berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademis di sekolah pada
jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester dalam bukti
7
b. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan
(reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab –akibatnya (Widi, 2014:
22). Sedangkan Garnida (2002: 1) menjelaskan bahwa IPA adalah cabang ilmu
dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda dan saling bekerja sama
juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis (Huda,
2014:201).
merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas
dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu
2. Indikator Keberhasilan
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
8
Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
2008:28).
dapat dijadikan sumber data atau data sumber. Karena pada hakikaktnya
kedudukan peneliti dalam PTK merupakan bagian dari situasi dan kondisi dari
suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi dia juga
terlibat langsung dalam suatu proses situasi dan kondisi. Bentuk kerja sama atau
kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan
PTK kolaboratif. Jadi dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas
a. Lokasi Penelitian
4) Kelas / semester : IV / I
b. Waktu Penelitian
9
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun ajaran 2015/2016.
12 September 2015.
c. Subyek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi.
10
Adapun langkah-langkah penelitian tersebut sebagai berikut:
a. Perencanaan
dokumentasi.
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran.
c. Pengamatan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas peserta didik pada saat proses
kegiatan belajar-mengaja.
11
d. Refleksi
dilaksanakan berhasil atau gagal. Sehingga dari hasil analisis tersebut dapat
selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
a. Silabus
pembelajaran.
yang sangat penting karena berhubungan dengan isi penelitian yang dilakukan agar
a. Observasi
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu ( Arifin, 2011: 153). Teknik pengumpulan data pada penelitian
12
ini menggunakan lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi
kegiatan guru.
b. Tes
Tes adalah alat pengukur yang berharga dalam penelitian. Tes ialah
membuat dan menggunakan lembar tes tertulis yang berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan oleh guru kepada peserta didik. Tes ini diberikan
c. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
6. Analisis Data
mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 131)
dalam Penelitian Tindakan Kelas dalam menganalisis data menggunakan dua jenis
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif
dengan statistik deskriptif. Dalam analisis ini biasanya untuk mencarai nilai
13
rerata dan mencari presentase keberhasilan belajar. Dengan rumus sebagai
berikut :
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang
suatu mata pelajaran ( kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode
antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapa
H. Sistematika Penulisan
14
Dari uraian di atas dapatlah peneliti gambarkan penelitian yang akan dilakukan
1. Bagian Awal
Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul,
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar bagan, daftar
2. Bagian Inti
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Berisi tentang ruang lingkup prestasi belajar, ruang lingkup IPA, dan ruang
Berisi tentang deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II,
Berisi tentang hasil observasi pada tahap pra penelitian, hasil penelitian
BAB V : PENUTUP
3. Bagian Akhir
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin, 2011: 12).
Menurut Poerwadarminta (2006: 910) prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari
yang dilakukan dan di kerjakan. Syaiful Bahri Djamarah (dalam Umiarso, 2011:
pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilainilai yang terdapat dalam
adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakakan
2. Pengertian Belajar
memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (2008: 23). Definisi di
atas dapat diartikan juga bahwa belajar adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan
atau mencapai kepandaian atau ilmu. Belajar adalah serangakaian kegiatan jiwa
raga untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
kognitif, afektif dan psikomotor (Bahri, 2011:13). Menurut Crow and Crow (dalam
16
Thursan Hakim (dalam Umiarso,2011:226) mendefinisikan bahwa belajar
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti
daya pikir, dan lain-lain kemampuannya. Belajar juga merupakan suatu usaha sadar
yang terencana yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk menambah
pengetahuan, dan berbagai sikap yang terjadi akibat adanya interaksi individu
psikomotor.
Prestasi belajar diartikan sebagai prestasi yang dicapai oleh seseorang siswa
pada pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam buku rapor sekolah
(Poerwodarminto Mila Ratnawati dalam Basri, 2015: 153). Menurut Yaspir Gandhi
Wirawan dalam Murjono (dalam Basri, 2015: 153) menjelaskan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya
2011 227) menjelaskan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
kreativitas belajar. Sehingga prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah
adalah hasil yang dicapai oleh siswa berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
17
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari kreativitas belajar dalam jangka
a. Ranah Kognitif
(dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 26-27) dalam ranah kognitif terdiri dari
1) Pengetahuan
Mengacu pada kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan
2) Pemahaman
Mengacu pada kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang
kata-kata sendiri.
3) Penerapan
4) Analisis
18
Mengacu pada kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai yang
menurut Krathwohl dan Bloom, dkk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 27-
1) Penerimaan
kegiatan sekolah.
19
4) Organisasi
yang dilakukan.
c. Ranah Psikomotor
1) Persepsi
hal yang khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
2) Kesiapan
3) Gerakan Terbimbing
20
Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh.
5) Gerakan Kompleks
dari banyak tahap, secara lancar, efisien dan tepat. Misalnya, kemampuan
bertanding.
7) Kreativitas
baru.
(2010: 12-13) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan
ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan
21
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdesan) peserta didik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama pertasi belajar
adalah sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu dan juga sebagai
adalah sebagai umpan bagi bagi guru dalam melakukan pembelajaran serta untuk
Indikator dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu
proses belajar- mengajar dapat dikatakan berhasil. Menurut Bahri (2000: 87), ada
sejumlah indikator yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan belajar anak didik,
yaitu:
22
d. Teknik dan cara belajar yang dikuasai dapat digunakan untuk mempelajari
f. Timbulnya motivasi instrinsik (dorongan dari dalam diri anak didik) untuk
j. Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan
dapat dilihat dari daya serap anak didik dan ketrampilan yang dimiliki anak didik.
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal
dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Adapun faktor-faktor
diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah panca indra yang tidak berfungsi
2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri
atas:
23
a) faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan
orang tua, serta perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota
keluarga.
2) Faktor lingkungan sekolah, yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru dan
baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
Sukarno (dalam Widi, 2014:23) menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang
mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
24
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspekaspek sebagai
berikut:
1) Kegiatan penyelidikan.
2) Berkomunikasi ilmiah.
3) Pengembangan kreativitas.
4) Pemecahan masalah.
5) Sikap.
dan interaksinya.
2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan.
3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya
2002: 254).
Dalam pembelajaran IPA di SD/MI kedua aspek tersebut saling terkait satu
sama lain. Aspek kerja ilmiah digunakan untuk membantu siswa dalam memahami
25
Konsep IPA di Sekolah Dasar merupakan konsep yang masih terpadu,
Sekolah Dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP dalam Susanto,
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
masyarakat.
kehidupan sehari-hari.
26
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas IV Semester I dapat
27
2.4 Menjelaskan hubngan antara bunga
dengan fungsinya.
Penggolongan Hewan 3.1 Mengidentifikasi makanan hewan
Berdasarkan Jenis Makanannya. 3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis
3. Menggolongkan hewan makanannya.
berdasarkan jenis makanannya 3.3 Mengidentifikasi jenis makanan hewan
3.4 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis
makanannya.
Daur Hidup Hewan 4.1 mendiskripsikan daur hidup
4. Memahami daur beberapa hewan di lingkungan
hidup beragam sekitar, misalnya kecoa,
jenis makhluk nyamuk, kupu-kupu, kucing.
hidup. 4.2 Menunjukan kepedulian
terhadap hewan peliharan,
misalnya kucing, ayam, ikan.
Makhluk Hidup dan 5.1 mengidentifikasi beberapa jenis
Lingkungannya hubungan khas (simbiosis) dan hubungan
5. Memahami hubungan sesama “makan dan dimakan” antar makhluk hidup
makhluk hidup dan antara makhluk (rantai makanan).
hidup dengan lingkungannya 5.2 Mendiskripsikan hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Sifat dan Perubahan 6.1 mengidentifikasi wujud benda padat, cair,
Wujud Benda dan gas memiliki sifat tertentu.
6. Memahami beragam sifat dan 6.2 Mendiskripsikan terjadinya perubahan
perubahan wujud benda serta wujud cair , padat ,cair, cair ,gas ,cair;
berbagai cara penggunaan benda padat ,gas.
berdasarkan sifatnya.
Alat indra adalah alat dalam tubuh manusia yang dapat menghubungkan
antara tubuh manusia dengan lingkungan. Menurut Ahmad Abtokhi (2008: 29)
indra adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk
perubahan lingkungan. Secara umum alat indra adalah organ yang berfungsi
28
menerima rangsangan yang berasal dari luar tubuh manusia (Tim Catha Edukatif,
2013: 11).
rangsangan. Ujung saraf disebut reseptor. Rangsangan adalah segala sesuatu yang
mengakibatkan terjadi perubahan dalam tubuh ataupun pada bagian tubuh. Ada dua
macam rangsangan yaitu rangsangan dalam dan luar. Rangsangan dari dalam dapat
berupa rasa lapar, nyeri, dan kelelahan. Rangsangan dari luar dapat berupa araoma
atau bau, cahaya, sentuhan, rasa manis, rasa asin, rasa pahit, dan suhu ataupun
Bola mata manusia mempunyai diameter kurang lebih dua setengah sentimeter.
Letak bola mata ada di dalam lekukan tengkorak kepala. Rongga mata
berlapiskan lemak membuat mata terlindungi dengan baik. Pada bagian dalam
1) Bagian-bagian Mata
a) Alis mata adalah rambut yang tumbuh melintang disebelah atas bola
mata. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari air atau keringat
b) Kelopak mata atau pelupuk mata berfungsi melindungi bola mata dari
hal-hal yang membahayakan mata, seperti debu dan benda asing. Tujuan
29
c) Bulu mata pada kelopak mata berfungsi untuk melindungi mata dari
e) Otot mata berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke kanan atau ke kiri
dan ke bawah atau ke atas. Ciri otot mata yang normal adalah antara otot
mata kiri dan kanan harus serasi. Otot mata tidak normal atau tidak serasi
disebut juling.
Sementara itu, bagian bola mata yang erat kaitannya dengan fungsi
(retina).
d) Lensa terletak di belakang selaput pelangi/ iris. Fungsi utama lensa mata
benda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada selaput jala (retina).
e) Retina atau selaput jala merupakan lapisan saraf mata yang letaknya
30
Gambar 2.1 Bagian-bagian Mata
cahaya dari suatu benda masuk melauli pupil dan diteruskan ke dalam lensa
mata. Di lensa mata, cahaya diarahkan sehingga bayangan benda jatuh pada
retina. Selanjutnya bayangan benda dibawa menuju otak melalui ujung saraf
Pada tempat terang, pupil akan mengecil karena cahaya yang masuk
di tempat yang redup atau cahayanya kurang, pupil akan membesar karena
a) Rabun jauh atau miopi, tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh,
31
tersebut, si penderita dapat ditolong dengan kacamata berlensa cekung
(negatif).
b) Rabun dekat atau hipermetropi, tidak dapat melihat benda yang letaknya
benda jatuh tepat pada retina, penderita ditolong denga kacamata berlensa
cembung (positif).
c) Rabun tua atau presbiopi, penderita rabun tua tidak dapat melihat benda
pada jarak yang normal atau jarak yang sangat jauh, karena kemampuan
orang yang sudah usia lanjut. Penderita kelainan ini dapat ditolong
biru, merah, dan kuning. Penyaki ini disebabkan oleh faktor keturunan.
Beberapa cara merawat mata agar tetap sehat, antara lain sebagai
berikut:
sekali.
32
f) Jangan biasakan membaca dengan tiduran.
Telinga adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan suara. Suara
atau bunyi dapat kita dengan jika frekuensinya berada diantara 20 sampai
1) Bagian-bagian Telinga
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, liang telinga, dan
telinga.
tengah.
33
Gambar 2.2 Bagian-bagian Telinga
b) Tuli
34
disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang bainya hubungan
benda tajam.
d) Jika telinga kemasukan hewan atau benda kecil lainya, pendengaran tidak
atau puskesmas.
1) Bagian-bagian Lidah
bahan makanan atau minuman yang terlarut. Pada permukaan lidah terdapat
35
Gambar 2.3 Bagian-bagian Lidah
akan menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa atau
susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Sariawan dapat disebabkan
kekurangan vitamin C.
Makanan yang terlalu panas atau dingin dapat merusak bintil pengecap.
sehingga kotoran pada lidah hilang. Gunakanlah sikat gigi yang bersih
dan lembut.
36
c) Memperbanyak makanan yang mengandung vitamin C.
1) Bagian-bagian Hidung
Hidung terdiri atas dua lubang hidung dan rongga hidung. Rongga
hidung dibentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Di dalam rongga hidung
terdapat selaput lendir dan rambut halus yang disebut hambut hidung.
Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan kotoran yang
berupa debu, kuman, dan cairan. Di rangga hidung bagian atas terdapat sel-
berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan.
37
Aroma masakan akan tercium oleh hidung karena aroma masakan
berbaur menjadi satu dengan gas-gas lain di dalam udara. Saat kita mengirup
tersebut sehingga kita dapat mencium aroma masakan yang masuk hidung.
kotor.
1) Bagian-bagian Kulit Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar
1) Kulit ari, yang tersusun dari sel-sel mati. Kulit ari berfungsi mencegah
38
b) Lapisan dalam (dermis) terdiri atas:
lembab.
5) Pembuluh darah.
rangsangan.
39
Ada beberapa penyakit kulit antara lain:
d) Cacar air
e) Campak
f) Kadas
g) Kurap
1. Pengertian STAD
Slavin (dalam Taniredja, 2014: 64) merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk
permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut
40
Robert E. Slavin juga (dalam Widi, 2014: 54) dalam STAD, para peserta didik
dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang peserta didik yang berbeda-
menyampaikan pembelajaran, lalu peserta didik bekerja dalam tim mereka untuk
mereka tidak boleh saling membantu. Dari kuis tersebut, peserta didik
dijumlahkan dengan point peserta didik lain dalam satu kelompok sehingga
mendapatkan penghargaan.
Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana. Peserta didik ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang
yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku.
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja daam kelompok mereka untuk
Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi yang telah dipelajari, tetapi
siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu. Di akhir pelajaran, skor yang
diperoleh siswa dari kuis diakumulasikan dengan skor anggota kelompoknya untuk
mencapai skor tertinggi. Skor tertinggi yang mencapai kriteria akan mendapatkan
suatu penghargaan.
a. Presentasai Kelas
41
Presentasi ini dilakukan oleh guru dan dapat menggunakan media
belajar IPA yang sesuai. Beda dengan pembelajaran biasa dalam STAD ini
b. Tim
Tim dalam STAD terdiri dari empat atau lima peserta didik yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,
dan ras. Tungsi utama dari tim adalah memastikan semua anggotanya benar-
benar belajar IPA. Tim bekerja setelah guru melakukan presentasi materi IPA.
Dalam STAD setiap anggota tim harus berupaya melakukan yang terbaik untuk
tim dan tim pun harus melakukan hal terbaik untuk membantu anggotanya.
c. Kuis
Setelah saru atau dua periode guru melakukan presentasi materi IPA, dan
dilanjutkan satu atau dua periode praktik tim, selanjutnya peserta didik
kemajuan peserta didik. Skor ini diperoleh dari kuis yang di kerjakan secara
individual dan akan dijumlahkan menjadi skor kelompok. Setiap peserta didik
diberi skor “awal” yang diperoleh dari rata-rata kinerja peserta didik
akan mengumpulkan point untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor
e. Rekognisi Tim
42
Tim akan memperoleh sertifikat atau penghargaan jika skor rata-rata
b. Pembagian Kelompok
enik.
pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Guru
dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara
mengerjakannya.
Guru meminta siswa untuk belajar dalam kelompok yang telah dibentuk.
43
e. Kuis (Evaluasi)
indra manusia yang telah dipelajari. Dimana siswa diberikan kursi individual
dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa
bahan ajar tersebut. Guru juga menetapkan skor batas penguasaan untuk tiap
berikut:
kelompok tersebut.
4. Langkah-langkah STAD
44
Menurut Sharan (dalam Taniredja, 2014; 64-65) langkah-langkah STAD
d. Semua siswa diberikan kuis perseorangan tentang materi tersebut. Mereka tidak
f. Nilai-nilai itu di beri hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang
bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu memlampaui nilai mereka yang
sebelumnya.
h. Kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau
hadiah-hadiah tertentu.
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang
siswa.
45
d. Guru meminta setiap anggota kelompok untuk memastikan setiap anggotanya
e. Guru memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok. Siswa saling berbagi
tugas dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tersebut.
g. Guru memberikan kuis kepada setiap siswa tentang materi panca indra manusia.
h. Guru dan siswa bersama-sama menghitung skor yang diperoleh setiap siswa
dalam mengerjakan kuis, kemudian skor yang telah diperoleh setiap siswa
dijumlahkan dengan skor siswa lain dalam satu kelompok. Setelah itu skor
Banyak sekali manfaat dari strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD ini,
diantaranya :
a. Karena dalam kelompok siswa dituntut untuk aktif sehingga dengan model ini
individunya.
46
e. Dalam kelompok siswa diajarkan untuk saling mengerti dengan materi yang
Ibrahim dkk (dalam Majid, 2014: 188) juga menguraikan bahwa penggunaan
lain.
antara lain:
kurang pandai, dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila
c. Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini setiap siswa
kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan
kemampuannya. Pada saat mengerjakan kuis atau tes ini, setiap siswa bekerja
sendiri.
d. Penentuan skor. Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor yang
47
peningkatan kemampuan individual. Rata-rata skor peningkatan individual
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
b. Letak Geografis
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
49
1) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar secara teratur, disiplin dan
bermutu.
2) Meningkatkan kerja sama antara sekolah, siswa, orang tua dan masyarakat.
meliputi:
sebanyak 12 orang guru, termasuk kepala sekolah, staff TU dan bagian kebersihan.
Untuk lebih jelasnya tentang keadaan pengajar dan staf yang lainnya yang
50
9. Mersy L. Lewerissa, S.Pd P S1 Guru Mapel
10. Wasitah P D2 Guru mapel
11. Yardi Suyitno, S.Kom L S1 Penjaga
12. Ismail L D2 Guru Mapel
5. Keadaan Siswa
jumlah keseluruhan sebanyak 195 siswa, yang terdiri dari kelas I-VI untuk lebih
Pelajaran 2015/2016
6. Kurikulum Pembelajaran
Sorong adalah KTSP yang memuat jenis-jenis mata pelajaran umum dan muatan
Islam, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Ketrampilan.
51
b. Muatan Lokal : Bahasa Inggris.
bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik sesuai dengan
7. Waktu Penelitian
menit). Penelitian tindakan kelas ini sesuai dengan jadwal Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas IV, sehingga penelitian yang penulis lakukan tidak
banyak menggangu jadwal mengajar guru kelas maupun guru mapel lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara kolaboratif. Ibu Riyasih, S.Pd. sebagai guru
No Waktu Kegiatan
1. 8 Agustus 2015 Permohonan Ijin Penelitian
2. 13 Agustus 2015 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1
3. 21 Agustus 2015 Pelaksanan Siklus I Pertemuan 2
4. 27 Agustus 2015 Pelaksanaan Siklus II
5. 31 Agustus 2015 Pelaksanaan Siklus III
8. Tempat Penelitian
Sorong.
52
Siswa kelas IV SD Muhammadiyah Aimas Kabupaten Sorong berjumlah 24
siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya
No Nama L/P
1. Aini Nurrohmah P
2. Abdul Rahman L
3. Adrian Sinar Mulia L
4. Ardiansyah Rajab L
5. Azis Firdiansyah L
6. Anissa Fitri Ramadani P
7. Dessy Nur Mahdiyyah Lisa Saimara P
8. Dian Dita Hikmah Fitriani P
9. Fahri Surya Darmawan L
10. Furqon Aswad L
11. Indah Maulidya Qolbi P
12. Nanda Khaira Juyina P
13. Kirani Putri Rubany P
14. Mutiara Na’ima Anasya P
15. Muhammad Andika L
16. M. Fadillah Syahputra L
17. Nora Fatihatun Nadia P
18. Nur Azizah P
19. Nurmas Nizar Irawan L
20. Rahmawati P
21. Sahri Ramadani Arby L
22. Setyo Adhi Nugroho L
23. Siti Aulianisa Arimbi P
24. Siti Fatimah Yeblo P
bahwa hasil ulangan pada Mata Pelajaran IPA siswa kelas IV masih banyak yang
berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60. Dari hasil observasi
53
Muhammadiyah Aimas Kabupaten Sorong masih satu arah dimana guru berperan
pembelajaran guru cenderung aktif sedangkan siswa cenderung pasif. Serta masih
banyaknya siswa yang tidak tenang pada saat proses pembelajaran seperti bermain
pembelajaran.
Maka pada tahap ini hal yang perlu dilakukan peneliti adalah membentuk
kelompok dan setiap kelompok terdiri 4-5 siswa yang mempunyai kemampuan
yang berbeda. Dalam hal ini peneliti mengurutkan data pra siklus siswa berupa
nilai ulangan harian siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah. Kemudian
mengambil 5 siswa dengan nilai tertingi sebagai kunci dalam suatu kelompok,
setelah itu siswa yang berkemampuan sedang dan rendah dibagi dalam kelompok-
kelompok tersebut. Maka komposisi dalam suatu kelompok terdiri dari seorang
berkemampuan sedang II dan sisanya siswa yang berkemampuan rendah. Selain itu
dalam pembentukan kelompok juga didasarkan pada jenis kelamin dan tempat
2) Deskripsi Siklus I
dan Jum’at 21 Agustus 2015 jam (08.00-09.10) selama 4 jam pembelajaran (140
a. Perencanaan
54
1) Mempersiapkan materi IPA pokok bahasan alat indra manusia, dengan sub
alat indra manusia, dengan sub pokok bahasan alat indra mata manusia.
siswa.
belajar siswa.
b. Pelaksanaan
a) Eksplorasi
indra mata manusia dengan media dan alat peraga yang telah
dipersiapkan.
55
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi indra mata
manusia.
b) Elaborasi
kerja kelompoknya.
kelompoknya.
mengerjakannya.
10) Guru bersama siswa menghitung skor yang diperoleh setiap siswa,
c) Konfirmasi
56
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d) Berdoa bersama-sama.
c. Observasi
pembelajaran IPA. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada
IPA materi tentang Alat Indra Manusia dengan baik. Sedangkan Indikator
keberhasilan siswa yang ingin dicapai yaitu hasil tes formatif siswa 85% dari
yaitu 60. Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat
diketahui bahwa:
57
2) Keterlibatan guru dalam proses pembeleajaran juga masih kurang, dimana
serta dalam pelaksanaan alokasi waktu dan pengelolaan kelas masih kurang.
d. Refleksi
4) Guru kurang mampu dalam menghitung skor yang diperoleh siswa bersama-
sama siswa.
5) Guru juga belum terlalu cakap dalam pengelolaan kelas dan pengelolaan
waktu.
6) Siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa belum terbiasa
dibandingkan dengan tahap pra siklus. Namun hanya 33,33% dari jumlah
pada siklus I belum berhasil. Dengan demikian perlu dicari kelemahan yang ada
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru mata pelajaran IPA bahwa
58
perbaikan dilakukan pada siklus II. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
video.
d. Untuk perbaikan guru mengelola waktu dengan semaksimal mungkin dan dalam
lebih efektif.
f. Agar siswa aktif bertanya maka guru memberikan motivasi kepada siswa agar
3) Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
sama pada siklus I hanya saja mengalami beberapa perbaikan berdasarkan hasil
59
refleksi siklus I untuk materi alat indra manusia pokok bahasan indra telinga
manusia.
b. Pelaksanaan
dipersiapkan.
a) Eksplorasi
indra telinga manusia dengan media dan alat peraga yang telah
dipersiapkan.
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi indra telinga
manusia.
60
b) Elaborasi
kerja kelompoknya.
kelompoknya.
mengerjakannya.
10) Guru bersama siswa menghitung skor yang diperoleh setiap siswa,
c) Konfirmasi
61
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
d) Berdoa bersama-sama.
c. Observasi
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajarn IPA. Tahap ini dilakukan
IPA materi tentang Alat Indra Manusia dengan baik. Sedangkan Indikator
keberhasilan siswa yang ingin dicapai yaitu hasil tes formatif siswa 85% dari
yaitu 60.
diketahui bahwa
siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran karena sebagian siswa sudah
62
pelaksanan alokasi waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan,
d. Refleksi
kelompok.
3) Guru dalam mengelola waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan,
serta guru telah mampu menyampaikan materi dengan baik. Namun dalam
siswa masih ada yang belum memahami jalanya startegi pembelajaran tipe
perhatian siswa.
dibandingkan dengan tahap siklus I. Namun hanya 75% dari jumlah siswa
tindakan pada siklus II belum sepenuhnya berhasil karena target siswa yang
harus mencapai KKM adalah 85%, sedangkan hasil tes menunjukan baru sekitar
75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian perlu dicari
63
mata pelajaran IPA bahwa perbaikan yang dilakukan pada siklus III. Perbaikan-
Siklus III dilakukan pada hari Senin 31 Agustus 2015 jam (08.00-09.10)
a. Perencanaan
sama pada siklus II hanya saja mengalami beberapa perbaikan berdasarkan hasil
refleksi siklus II untuk materi alat indra manusia pokok bahasan indra lidah
manusia.
b. Pelaksanaan
64
Prinsip pelaksanaan pada siklus II hampir sama dengan siklus II, tetapi
dipersiapkan.
a) Eksplorasi
indra lidah manusia dengan media dan alat peraga yang telah
dipersiapkan.
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi indra lidah
manusia.
b) Elaborasi
65
2) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja kelompok.
kerja kelompoknya.
kelompoknya.
mengerjakannya.
10) Guru bersama siswa menghitung skor yang diperoleh setiap siswa,
c) Konfirmasi
66
c) Berdoa bersama-sama.
c. Observasi
IPA materi tentang Alat Indra Manusia dengan baik. Sedangkan Indikator
keberhasilan siswa yang ingin dicapai yaitu hasil tes formatif siswa 85% dari
yaitu 60.
diketahui bahwa:
seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah
sangat bagus. Dan dalam pelaksanan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang
d. Refleksi
67
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada proses
prestasi belajar IPA materi alat indra manusia dan telah terlampaui target
pencapaian KKM yaitu 91,67% > 85%. Hasil observasi pada siklus III ini sudah
68
BAB IV
pembelajaran yang berbasis satu arah. Dimana siswa hanya mendengar, mencatat
dan mengerjakan soal yang terdapat pada LKS. Maka pembelajaran tersebut hanya
berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya bersifat sementara. Bahkan guru
memotivasi siswa.
Data yang di peroleh dari kondisi awal, hasil nilai tes ulangan harian
semester gasal 2015/2016 siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA masih banyak
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang digunakan
sebagai patokan dalam mata pelajaran IPA yaitu 60. Rangkuman hasil ulangan
harian IPA siswa kelas IV ditunjukkan pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian IPA Siswa Kelas IV (Pra Siklus)
69
9. Fahri Surya Darmawan 30 Tidak Tuntas
10. Furqon Aswad 40 Tidak Tuntas
11. Indah Maulidya Qolbi 60 Tuntas
12. Nanda Khaira Juyina 40 Tidak Tuntas
13. Kirani Putri Rubany 50 Tidak Tuntas
14. Mutiara Na’ima Anasya 30 Tidak Tuntas
15. Muhammad Andika 50 Tidak Tuntas
16. M. Fadillah Syahputra 50 Tidak Tuntas
17. Nora Fatihatun Nadia 50 Tidak Tuntas
18. Nur Azizah 60 Tuntas
19. Nurmas Nizar Irawan 70 Tuntas
20. Rahmawati 30 Tidak Tuntas
21. Sahri Ramadani Arby 50 Tidak Tuntas
22. Setyo Adhi Nugroho 50 Tidak Tuntas
23. Siti Aulianisa Arimbi 30 Tidak Tuntas
24. Siti Fatimah Yeblo 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1070
24 orang siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 4 siswa atau sebesar 16,67% dan
yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 20 siswa atau sebesar 83,33%. Dari uraian
Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Indra Manusia
sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai
70
ini akan diketahui tingkat kenaikan prestasi belajar dan ketuntasan siswa yang
dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel
71
2. Abdul Rahman 50 Tidak Tuntas
3. Adrian Sinar Mulia 50 Tidak Tuntas
4. Ardiansyah Rajab 80 Tuntas
5. Azis Firdiansyah 70 Tuntas
6. Anissa Fitri Ramadani 50 Tidak Tuntas
7. Dessy Nur Mahdiyyah Lisa Saimara 60 Tuntas
8. Dian Dita Hikmah Fitriani 30 Tidak Tuntas
9. Fahri Surya Darmawan 50 Tidak Tuntas
10. Furqon Aswad 60 Tuntas
11. Indah Maulidya Qolbi 60 Tuntas
12. Nanda Khaira Juyina 60 Tuntas
13. Kirani Putri Rubany 50 Tidak Tuntas
14. Mutiara Na’ima Anasya 50 Tidak Tuntas
15. Muhammad Andika 50 Tidak Tuntas
16. M. Fadillah Syahputra 50 Tidak Tuntas
17. Nora Fatihatun Nadia 70 Tuntas
18. Nur Azizah 50 Tidak Tuntas
19. Nurmas Nizar Irawan 80 Tuntas
20. Rahmawati 60 Tuntas
21. Sahri Ramadani Arby 70 Tuntas
22. Setyo Adhi Nugroho 50 Tidak Tuntas
23. Siti Aulianisa Arimbi 30 Tidak Tuntas
24. Siti Fatimah Yeblo 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1330
Tabel 4.4
72
12. Nanda Khaira Juyina 40 60 50 Tidak Tuntas
13. Kirani Putri Rubany 40 50 45 Tidak Tuntas
14. Mutiara Na’ima Anasya 40 50 45 Tidak Tuntas
15. Muhammad Andika 40 50 45 Tidak Tuntas
16. M. Fadillah Syahputra 40 50 45 Tidak Tuntas
17. Nora Fatihatun Nadia 60 60 60 Tuntas
18. Nur Azizah 40 50 45 Tidak Tuntas
19. Nurmas Nizar Irawan 70 80 75 Tuntas
20. Rahmawati 50 60 55 Tidak Tuntas
21. Sahri Ramadani Arby 60 70 65 Tuntas
22. Setyo Adhi Nugroho 50 50 50 Tidak Tuntas
23. Siti Aulianisa Arimbi 30 30 30 Tidak Tuntas
24. Siti Fatimah Yeblo 30 30 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1120 1330 1225
keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil
belajar sebesar 51,04 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 33,33%. Maka
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat
pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar
berikut:
1) Kegiatan guru dalam pembelajaran susah sesuai dengan RPP yang dirancang
pembelajaran.
73
4) Guru kurang mampu dalam menghitung skor yang diperoleh siswa bersama-
sama siswa.
5) Guru juga belum terlalu cakap dalam pengelolaan kelas dan pengelolaan
waktu.
6) Siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa belum terbiasa
dibandingkan dengan tahap pra siklus. Namun hanya 33,33% dari jumlah
dan video.
berkelompok.
74
6) Untuk perbaikan, siswa dikenalkan lebih dalam dengan strategi
7) Agar siswa aktif bertanya maka guru memberikan motivasi kepada siswa
Dalam siklus II ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Indra Manusia
yang terdapat pada siklus I. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai
penilai.
ini dapat diketahui tingkat kenaikan prestasi belajar dan ketuntasan siswa yang
dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada
75
3. Adrian Sinar Mulia 60 Tuntas
4. Ardiansyah Rajab 80 Tuntas
5. Azis Firdiansyah 70 Tuntas
6. Anissa Fitri Ramadani 70 Tuntas
7. Dessy Nur Mahdiyyah Lisa Saimara 60 Tuntas
8. Dian Dita Hikmah Fitriani 50 Tidak Tuntas
9. Fahri Surya Darmawan 60 Tuntas
10. Furqon Aswad 70 Tuntas
11. Indah Maulidya Qolbi 60 Tuntas
12. Nanda Khaira Juyina 60 Tuntas
13. Kirani Putri Rubany 40 Tidak Tuntas
14. Mutiara Na’ima Anasya 60 Tuntas
15. Muhammad Andika 80 Tuntas
16. M. Fadillah Syahputra 70 Tuntas
17. Nora Fatihatun Nadia 60 Tuntas
18. Nur Azizah 80 Tuntas
19. Nurmas Nizar Irawan 60 Tuntas
20. Rahmawati 50 Tidak Tuntas
21. Sahri Ramadani Arby 70 Tuntas
22. Setyo Adhi Nugroho 60 Tuntas
23. Siti Aulianisa Arimbi 30 Tidak Tuntas
24. Siti Fatimah Yeblo 40 Tidak Tuntas
Jumlah 1440
85%. Untuk lebih jelasnya data rekapitulasi dapat dilihat dalam tabel 4.6
sebagai berikut:
No Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata tes 60
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 18 siswa
3. Persentase ketuntasan belajar 75%
4. Peningkatan rata-rata tes 8,96
5. Peningkatan ketuntasan belajar 10 siswa
6. Peningkatan persentase belajar 41,67%
76
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II 60 dengan persentase ketuntasan
peningkatan rata-rata tes dari siklus I ke siklus II yaitu 8,96 dengan peningkatan
ketuntasan belajar sebanyak 41,67% dari jumlah siswa atau 10 siswa. Hasil
pada siklus II ini menunjukan bahwa siklus II belum berhasil dalam mencapai
85%.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat
pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar
berikut:
1) Kegiatan guru dalam pembelajaran susah sesuai dengan RPP yang dirancang
3) Guru dalam mengelola waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan,
serta guru telah mampu menyampaikan materi dengan baik. Namun dalam
siswa masih ada yang belum memahami jalanya startegi pembelajaran tipe
perhatian siswa.
77
dibandingkan dengan tahap siklus I. Namun hanya 75% dari jumlah siswa
Dalam siklus III ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Indra Manusia
yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai prestasi belajar siswa.
78
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
ini dapat diketahui tingkat kenaikan prestasi belajar dan ketuntasan siswa yang
dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada siklus III dapat dilihat pada
79
sebesar 85%. Dari data rekapitulasi dapat dilihat dalam tabel 4.8 sebagai
berikut:
No Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata tes 81,25
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa
3. Persentase ketuntasan belajar 91,67%
4. Peningkatan rata-rata tes 21,25
5. Peningkatan ketuntasan belajar 4 siswa
6. Peningkatan persentase belajar 16,67
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus III yaitu 81,25 dengan persentase
Sedangakan untuk peningkatan rata-rata tes sari siklus II ke siklus III yaitu
siswa atau 4 siswa. Hasil pada siklus III ini menunjukan bahwa siklus III telah
b. Refleksi
prestasi belajar IPA materi alat indra manusia dan telah terlampaui target
pencapaian KKM yaitu 91,67% > 85%. Hasil observasi pada siklus III ini sudah
B. Pembahasan
80
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul,
maka diketahui bahwa pengguanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD menjadi salah satu solusi
kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA yang dilaksanakan dalam penelitian
tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi Alat Indra
Manusia dengan baik. Hal ini di buktikan dengan peningkatan prestasi belajar siswa
Berdasarkan hasil ulangan pada kondisi awal atau pra siklus, nilai rata-rata dari
24 siswa yaitu 44,56 dengan rincian 4 siswa atau 16,67% dari jumlah siswa telah
mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tuntas, sedangkan 20 siswa atau
83,33% dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan
tidak tuntas. Karena guru IPA kelas IV dalam pembelajaran masih menggunakan
menjadi kurang menarik dan membuat siswa menjadi kurang aktif. Hal ini juga sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dari tes
formatif yang dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA, peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari penelitian
tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang prestasi belajarnya
telah mencapai KKM pada tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes
formatif yang diperoleh siswa di setiap siklusnya pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9
81
No Nama Siswa Siklus
I II III
Pada siklus I dilaksankan selama 2 kali pertemuan, sehingga pada siklus I nilai
rata-rata dari 24 siswa yaitu 51,04 dengan rincian 8 siswa atau 33,33% dari jumlah
siswa telah mencapai KKM yaitu 60 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 16 siswa atau
66,66% dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan
tidak tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji
ulang data hasil pengamatan yang diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya
adalah guru kurang cakap dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe
82
STAD dan guru masih kurang menguasai kelas serta mengelola waktu secara tepat.
penerapan STAD pada mata pelajaran IPA dan ketika pembelajaran guru mengelola
kelas terlebih dahulu secara maksimal serta mengenalkan lebih dalam kepada siswa
Pada siklus II, nilai rata-rata dari 24 siswa yaitu 60 dengan rincian 18 siswa atau
75% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 60 dan
dinyatakan tuntas, sedangkan 6 siswa atau 25% dari jumlah siswa belum mencapai
nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak tuntas. Untuk penilaian hasil
pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data hasil pengamatan yang
diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru telah mampu menerapkan
STAP pada pelajaran IPA dengan baik dan guru sudah mampu menguasai kelas
dengan baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam penguasaannya. Selain itu masih
ada sebagian siswa yang belum memahami jalanya strategi pembelajaran yang
yang harus dilakukan, maka dari itu untuk perbaikan-dilakukan dilakukan pada tahap
berikutnya yaitu pada siklus III. Pada siklus III, nilai rata-rata dari 24 siswa yaitu
81,25 dengan rincian 22 siswa atau 91,67% dari jumlah siswa telah mencapai nilai
ketuntasan minimal yaitu 60 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 2 siswa atau 8,33%
dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak
tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena
83
guru telah maksimal dalam mengelola kelas dan menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan sangat baik. Selain itu hasil belajar siswa dari tes
formatif yang dilakukan meningkat dan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM
sudah memenuhi indikator yang telah ditentukan. Hasil pencapaian KKM pada siklus I
Tabel 4.10
Ketuntasan
Nilai Rata- Ketuntasan Ketuntasan
rata (KKM Individu 60) (KKM Nasional 75)
Pelaksanaan
51,04 8 siswa (33,33%) 1 siswa (4,17%)
Siklus I
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar
yaitu dari siklus I sebesar 51,04 dan 60 pada siklus II menjadi 81,25 pada sisklus III.
Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus III sebesar 81,25, menunjukkan bahwa telah
melampaui KKM individu yaitu 60 dan KKM nasional yaitu 75. Peningkatan
prestasi belajar ini juga dapat dilihat pada diagram 4.1 sebagai berikut:
Diagram 4.1
84
Selain terjadi peningkatan prestasi belajar pada tiap siklusnya, ketuntasan
belajar dengan KKM individu yaitu 60 juga mengalami peningkatan pada siklus I
sebesar 33,33%, pada siklus II sebesar 75%, pada siklus III sebesar 91,67% dan dapat
Diagram 4.2
85
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa banyaknya siswa yang
semula prestasi belajarnya relatif rendah, cenderung naik secara perlahan, kegiatan
aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga meningkat sehingga kualitas hasil belajar
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan Kelas dengan judul “ Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat Inda
Manusia Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV
disimpulkan bahwa:
1. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi Alat Indra
dapat dilihat dari hasil setiap siklusnya yang menunjukan bahwa terjadi
peningkatan prestasi belajar, dimana pada siklus I sebesar 51,04, siklus II sebesar
60 dan siklus III sebesar 81,25. Hasil tersebut telah melampaui KKM individu
pada siklus III siswa yang mencapai KKM sebesar 91,67% > 85% (standar KKM
kelas).
B. Saran
87
meningkatkan kompetensi peserta didik SD Muhammadiyah Aimas Kabupaten
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
pendekatan kontekstual.
tipe STAD.
3. Bagi Siswa
optimal.
hari.
88
DAFTAR PUSTAKA
Abtokhi, Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD. Malang: UIN Malang Press.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bahri, Syaiful Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Basri, Hasan. 2015. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Galia
Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran; Isu-isu Metodis dan
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran
89
Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama.
Balai Pustaka.
Sriyanti, Lilik, Muna Erawati dan Suwardi. 2013. Teori-Teori Belajar. Salatiga:
STAIN Press.
Taniredja, Tukiran, Efi Miftah Faridli dan Sri Harmianto. 2014. Modelmodel
Tim Catha Edukatif. 2012. Fokus Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V
Umiarso dan Imam Gojali. 2011. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi
Uzer, Moh. Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
90
Widi, Asih Wisudawati dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
91
LAMPIRAN
92
Lampiran 1 RPP Siklus I
Mapel : IPA
Kelas/Semester : IV/1
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan tentang bagian-bagian alat indra mata
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat indra mata
dengan benar.
3. Melalui power point, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan alat indra
D. Indikator
E. Materi Pembelajaran
93
3. Cara merawat kesehatan mata.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Apersepsi
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
dan sukunya.
2) Elaborasi
94
a) Guru membagikan lembar kerja tentang bagianbagian mata dan fungsinya
kelompoknya.
kelompoknya.
3) Konfirmasi
c. Penutup
95
4. Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
6. Salam penutup.
2. Pertemuan Kedua
a. Apersepsi
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
dan sukunya.
b) Guru meminta siswa mengamati power point terkait cara kerja mata.
c) Guru menjelaskan gambar tentang cara kerja mata dan cara menjaga
kesehatan mata.
dengan power point tentang cara kerja mata dan cara memelihara
kesehatan mata.
2) Elaborasi
96
a) Guru membagikan lembar kerja tentang cara kerja dan cara memelihara
kelompoknya.
kelompoknya.
3) Konfirmasi
c. Penutup
97
4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
6) Salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
b. Power point.
2. Sumber Belajar
a. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4, Erlangga Halaman 23-
29.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV, Erlangga Halaman
11-15.
c. Buku IPA untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Diknas
Halaman 15-18.
d. LKS Fokus Ilmu Pengetah Alam untuk SD/MI Kelas IV Semester Halaman 10-
12.
I. Penilaian
b. Bentuk : tertulis.
98
d. Alat tes : Soal tes/kuis
2. Mata memiliki dua bagian, yaitu mata bagian ... dan mata bagian ...
4. Mata bagian luar yang berfungsi untuk melindungi mata dari keringat yang
5. Mata bagian dalam yang letaknya paling luar yang berupa selaput bening
adalah ...
6. Pupil berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya ... yang masuk ke mata.
7. Bagian mata yang berfungsi untuk menerima bayangan benda yang masuk
10. Bagian dalam mata yang berfungsi untuk meneruskan dan mengumpulkan
cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat diretina disebut ...
1. Mata 6. Cahaya
3. Kornea 8. Iris
4. Alis 9. Sklera
99
1. Pupil berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya ... yang masuk ke mata.
cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat diretina disebut ....
3. Mata bagian dalam yang letaknya paling luar yang berupa selaput bening
adalah ...
pada ...
lebih ...cm
8. Agar mata kita tetap sehat maka kita harus banyak-banyak mengonsumsi
9. Seseorang tidak bisa melihat benda kecil yang letaknya dekat, maka orang
10. Orang yang menderita rabun jauh (miopi) dapat ditolong dengan
1. Cahaya 6. Otak
2. Lensa Mata 7. 30
3. Kornea 8. A
100
Kriteria Penilaian : Jumlah jawaban betul x 10= skor /nilai.
101
Lampiran 2 RPP Siklus II
Mapel : IPA
Kelas/Semester : IV/1
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan tentang bagian-bagian alat indra telinga
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat indra telinga
dengan benar.
3. Melalui power point, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan alat indra
D. Indikator
E. Materi Pembelajaran
102
3. Cara merawat kesehatan telinga.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
sukunya.
gambar bagianbagian mata besrta fungsinya, cara kerja telinga dan cara
memelihara telinga.
b) Elaborasi
103
1) Guru membagikan lembar kerja terkait dengan materi telinga kepada setiap
kelompok.
kelompoknya.
kelompoknya.
10) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh setiap siswa, kemudian
c) Konfirmasi
3. Penutup
104
d) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
f) Salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
b. Power point.
2. Sumber Belajar
a. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4, Erlangga Halaman 30-
33.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV, Erlangga Halaman
15-17.
c. Buku IPA untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Diknas
Halaman 21-22.
d. LKS Fokus Ilmu Pengetah Alam untuk SD/MI Kelas IV Semester 1, Halaman
13-14.
I. Penilaian
2. Bentuk : tertulis.
105
4. Alat tes : Soal tes/kuis
2. Telinga memiliki tiga bagian, yaitu telinga bagian... , telinga bagian .... dan
telinga bagian...
3. Telinga normal mampu mendengarkan suara dengan frekuensi antara ... getaran
per detik.
dengan ...
6. Suara dari luar atau dari lingkungan akan ditangkap oleh ...
8. Jika telinga terluka dan menyebabkan pendengaran tidak jelas, maka sebaiknya
dibawa ke ...
9. Agar telinga kita tidak sakit, maka ketika kita menyalakan radio tidak boleh
terlalu...
10. Kelainan pada telinga yang menyebabkan penderita tidak bisa mendengar
adalah ...
Kunci Jawaban
3. 20 – 20.000 8. Dokter
106
5. Rongga mulut 10. Tuli
107
Lampiran 3 RPP Siklus III
Mapel : IPA
Kelas/Semester : IV/1
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
2. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan tentang bagian-bagian alat indra lidah
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat indra lidah
dengan benar.
4. Melalui power point, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan alat indra
D. Indikator
E. Materi Pembelajaran
108
3. Cara merawat kesehatan lidah.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Apersepsi
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
sukunya.
gambar bagianbagian mata besrta fungsinya, cara kerja telinga dan cara
memelihara telinga.
2) Elaborasi
109
a) Guru membagikan lembar kerja terkait dengan materi lidah kepada setiap
kelompok.
anggota kelomponya.
kelompoknya.
kelompoknya.
i) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh setiap siswa, kemudian
c) Konfirmasi
b. Penutup
110
4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
6) Salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
b. Power point.
2. Sumber Belajar
a. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4, Erlangga Halaman 40-
42.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV, Erlangga Halaman
20-22.
c. Buku IPA untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Diknas
Halaman 25-26.
d. LKS Fokus Ilmu Pengetah Alam untuk SD/MI Kelas IV Semester 1, Halaman
14-16.
I. Penilaian
2. Bentuk : tertulis.
111
4. Alat tes : Soal tes/kuis
5. Ketika kita makan es krim, rasa manis yang di timbulkan oleh es krim akan
6. Di dalam bintil-bintil lidah terdapat ... yang sangat peka terhadap rangsang rasa
lanjutkan ke ....
8. Kelainan pada lidah akibat infeksi jamur berupa bintik-bintik putih menyerupai
sisa-sisa susu pada lidah dan gusi karena kekurangan vitamin C disebut...
9. Agar bintil pengecap pada lidah kita tidak mudah rusak, maka sebaiknya tidak
10. Agar lidah kita tetap sehat maka sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang
Kunci Jawaban
112
1. Lidah 6. Saraf Pengecap
2. Papila 7. Otak
3. 2 8. Sariawan
5. 1 10. Vitamin C
113
Lampiran 4 Daftar Kelompok Siswa
DAFTAR KELOMPOK SISWA SIKLUS I II DAN III
Kelompok Banana
1. Aini Nurrohmah
2. Abdul Rahman
3. Adrian Sinar Mulia
4. Ardiansyah Rajab
5. Azis Firdiansyah
Kelompok Apple
1. Anissa Fitri Ramadani
2. Desy Nur Mahdiyyah Lisa Saimara
3. Dian Dita Hikmah Fitriani
4. Fahri Surya Darmawan
5. Furqon Aswad
Kelompok Orange
1. Indah Maulidya Qolbi
2. Nanda Khaira Juyina
3. Kirani Putri Rubany
4. Mutiara Na’ima Anasya
5. Muhammad Andika
Kelompok Grape
1. M. Fadillah Syahputra
2. Nora Fatihatun Nadia
3. Nur Azizah
4. Nurmas Nizar Irawan
5. Rahmawati
Kelompok Strawberry
1. Sahri Ramadani Arby
2. Setyo Adhi Nugroho
3. Siti Aulianisa Arimbi
4. Siti Fatimah Yeblo
114
Lampiran 5 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian IPA Siswa Kelas IV (Pra Siklus)
115
Lampiran 6 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1
116
Lampiran 7 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 2
117
Lampiran 8 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1 dan 2
118
Lampiran 9 Nilai Hasil Belajar Siklus II
119
Lampiran 10 Nilai Hasil Belajar Siklus III
120