Anda di halaman 1dari 2

Nama : FAJRIYATI PRATIWI

Nim : 857558158

Matkul : Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini ( PAUD4503 )

Pokjar : slawi

Soal Tugas 1

Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Jawablah 4 pertanyaan berikut dengan jelas dan dengan uraian singkat!

1. Jelaskan lima tujuan asesmen perkembangan anak usia dini!

2. Jelaskan 4 hal yang perlu diperhatikan dalam dalam proses asesmen!

3. Perkembangan motorik merupakan konstelasi bagi perkembangan individu. Jelaskan empat alasan
yang mendasari hal tersebut dan berikan contoh berdasarkan pengalaman Anda terhadap anak didik di
sekolah!

4. Dalam perkembangan fisik-motorik terdapat istilah refleks awal. Jelaskan empat macam refleks awal
yang berhubungan dengan koordinasi mata dan tangan pada anak usia dini!

5. Berikan contoh sepuluh indikator yang dapat dibuat guru untuk mengases perkembangan motorik
kasar anak yang terkait dengan kemampuan gerakan kaki pada anak usia 4-5 tahun (anak kelompok B).
Ketentuan indikator adalah sebagai berikut.

a. Rumusan indikator memenuhi rumusan ABCD (Audience, Behavior, Content, Degree). Misal: Anak
(A) dapat melompat (B) ke depan dengan dua kaki (C) sebanyak lima lompatan (D).
b. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur
c. Indikator mencakup kinerja otot kaki, seperti berjalan, berlari, melangkah, melompat,
menendang, menyepak.
d. Indikator berupa kalimat pernyataan.

Jawaban Soal Tugas 1

1. Lima tujuan asasmen perkembangan anak usia dini

1. Memberikan informasi perkembangan yang sepesifik.


2. Membantu guru menetapkan tujuan dan merencanakan program
3. Mendapatkan profil anak d guru dan orang tua)
4. Bermanfaat untuk diagnosa anak berkebutuhan khusus sehingga dapat dibuat program
pendidikan individual dan layanan untuk keluarga.

d. Evaluasi keberhasilan program, dan lain-lain.

2. Proses asasmen dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal.


1. Dilakukan secara individual dengan membandingkan perkembangan anak saat ini dengan
perkembangan sebelumnya.

2. Mempertimbngkan adanya perbedaan dalam perkembangan, pengalaman, dan budaya anak.

3. Bukan di lakukan dalam situasi tes, melainkan alamiah.

4. Kemajuan tentang anak dilaporkan dalam konteks individualsehubungan denagan performasinya


dalam tahapan usianya, dan bukan merupakan sistem ranking.

3. Konstelasi perkembangan individual.

a. Melalui keterampulan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang. Anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka.
b. Melalui keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya. Pada bulan-bulan
pertama kehidupan.
c. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul
dengan teman sebayanya.

4. Refleksi awal yang berhubungan dengan koordinasi mata -tangan

1) Mengedipkan mata. Bila bayi tiba-tiba mendengarkan suara keras atau ada benda yang mendekati
wajahnya dengan amat cepat, matanya secara otomatis ditutup.
2) Genggaman telapak tangan. Ketika bayi yang masih muda berbaring telentang dengan tangan di
angkat keudar, dgn lembut letakan telunjuk kita dalam telapak tangannya sehingga dia dapat
merasakan tekanan dari sentuhan kita.
3) Refleks moro, perlu hati-hati kalau ingin menguji reflek ini. Pegang erat-erat bayi dalam tangan
sehingga wajahnya menghadap kearah kira. Kemudian dengan cepat turunkan 15 sentimeter ( jangn
melepaskan pegangan kita). Refleks moro juga dikenal dengan nama refleks terkejut.
4) Tindakan tanpa mengetahui. Pad waktu yang sama ketika bayi tumbuh dan melepaskan diri dari
refleks primitif ini, koordinasi mata-tangannya berkembang dengan cara yang lebih struktur.

5. - Maju dua langkah kedepan

 - Mundur tiga langkah


 Melompat kedepan dan kebelakang
 Hentakan kaki
 Angkat tumit sampai hitungan 5 ( lima)
 Angkatkan kedua tangan ke atas
 Jalan ditempat
 Meniti papan
 Melompat setinggi 20cm
 Naik turun tangga sebanyak 5 tingkatan.

Anda mungkin juga menyukai