http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm
Sejarah Artikel: Pembelajaran musik sangat penting untuk merangsang perkembangan kreativitas seseorang ataupun
Diterima Mei 2016 sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab dan mendeskripsikan tentang tahapan-tahapan
Disetujui Juni 2016 pembelajaran yang dilakukan dalam pengembangan kreativitas musik dan hasilnya dalam pembelajaran
Dipublikasikan Juni 2016 seni budaya di SMA Negeri 1 Pati. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa 1) pelaksanaan pembelajaran seni budaya (musik) dalam pengembangan kreativitas musik
Keywords: di SMA Negeri 1 Pati terdiri dari tiga hal yang dikaji yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian,
Music Creativity guru sudah melaksanakan dalam hal pelaksanaan dan penilaian. Dalam hal perencanaan, terdapat
Development, Art and ketidaksesuaian yang tercermin pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Hasil pengembangan
Culture Learning kreativitas musik dalam pembelajaran seni budaya (musik) di SMA
(Music).
Negeri 1 Pati dengan faktor-faktor utama dalam pembelajaran yang meliputi tugas, kerja sama
kelompok, serta keseimbangan antara pemahaman dan keterampilan telah dilaksanakan dalam
pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Pati. Hal tersebut tercermin dengan adanya tugas-tugas yang
diberikan guru dengan melibatkan keaktifan siswa melakukan kegiatan-kegiatan musik dalam
pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan sebagai berikut: 1) Bagi siswa, hendaknya lebih telaten dan
konsentrasi dalam mempelajari berbagai jenis alat musik agar lebih cepat menguasai alat musik yang
diajarkan. 2) Bagi setiap guru hendaknya memiliki kreativitas yang tinggi untuk memilih dan
menentukan media pembelajaran yang tepat agar dapat membangkitkan minat dan kreativitas siswa.
Abstract
Music learning is very important to stimulate the development of one's creativity or otherwise. The
purpose of this research are to answer and describes the stages of learning undertaken in the music
creativity development and the results in art and culture learning at State Senior High School of 1 Pati.
Qualitative research with ethnographic approach through interviews, observation and documentation.
The results of this research indicate that 1) the implementation of arts and culture learning (music) in
the music creativity development at State Senior High School of 1 Pati consists of three things that were
examined: planning, implementation, and assessment, teachers have been implementing in terms of
implementation and assessment. In terms of planning, there is a discrepancy which is reflected on a
lesson plan. 2) The result of the music creativity development in arts and culture learning (music) at
State Senior High School of 1 Pati with the major factors in the action planning that includes task, team,
and thougful action has been implemented in music art learning at State Senior High School of 1 Pati.
This is reflected by their given tasks involving teachers with active students perform music activities in
learning.
Based on the results of the study suggested as follows: 1) For students, it should be more patient and
concentration in studying various types of musical instruments in order to more quickly master the
instrument that is taught. 2) For every teacher should have high creativity to select and determine the
appropriate learning media in order to generate interest and creativity of students.
Alamat korespondensi: © 2016 Universitas Negeri Semarang
ISSN 2301- 4091
Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-
mail: yohaneskristiawan@yahoo.co.id
36
Yohanes Kristiawan/ Jurnal Seni Musik 5 (1) (2016)
PENDAHULUAN
(Milyartini, 2009: 83). Kreativitas musik adalah
kemampuan seseorang untuk mencipta lagu,
Kreativitas adalah proses inovatif
instrument ataupun mengaransemen musik baru
mewujudkan suatu ide menjadi nyata. Produk yang
yang belum pernah diciptakan orang lain dan hasil
dihasilkan semata-mata untuk pemecahan masalah-
lagu dan musiknya dapat dinikmati orang lain
masalah kemanusiaan. Hampir semua orang bicara
(Habsari, 2005: 85).
tentang kreativitas. Bahkan dalam persepsi banyak
Pada kegiatan bermusik, kreativitas
orang, kreativitas adalah salah satu syarat penting
memegang kunci utama ketika seseorang ingin
untuk bisa menjadi orang yang berharga, baik
menciptakan suatu karya yang orosinil, berbeda dan
dalam karir maupun dunia usaha. Kebanyakan
lebih maju dari yang sudah ada, serta dengan daya
orang mengartikan kreativitas adalah sebuah
imajinasi yang harus berkembang, karena seseorang
gagasan untuk menciptakan sesuatu baik berupa
perlu bermain dengan gagasan dalam
benda mati maupun ide, dan tentunya dengan
menginterpretasikan lagu. Hubungan antara
menjunjung tinggi nilai keaslian, ekspresif dan
kreativitas dengan musik sangat erat karena dengan
daya imajinatif. Pengembangan kreativitas akan
aktivitas mencipta, mengaransemen atau bahkan
selalu melahirkan banyak metode baru dengan
menganalisis sebuah karya lagu, merupakan proses
model pendekatan yang berbeda dan unik dalam
kreativitas oleh seseorang baik secara proses
penyelesaian suatu masalah yang dapat
maupun produknya. Dengan kreativitaslah musik
diimplementasikan pada semua cabang ilmu
berperan menjadi musik yang utuh, tidak hanya
pengetahuan. Namun makna dan hasil dari
berupa rangkaian nada-nada.
kreativitas tersebut berbeda-beda, misalnya dalam
Kreativitas juga digunakan dalam pendidikan
bidang ilmu kimia seseorang dapat dikatakan
musik itu sendiri, dimana pendidikan musik yang
kreatif jika dapat menghasilkan sebuah penemuan
kreatif bertujuan untuk mempermudah seseorang
yang berguna dalam kehidupan (Pranata, 2011:1).
untuk mengerti dan memahami hal-hal yang
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang
terkandung dalam musik, baik secara teori maupun
untuk menghasilkan pekerjaan yang baru dan tepat
praktek. Namun berdasarkan pengamatan yang
guna. Selain itu, kreativitas merupakan suatu hal
dilakukan oleh Zujadi (2010) bahwa
yang penting baik ditinjau dari aspek individual
pengembangan kreativitas di tingkat pendidikan
maupun sosial, dan dapat dimunculkan dengan
dasar dan menengah sangat kurang, hal ini
mempelajari karya cipta yang sudah ada
disebabkan karena proses belajar mengajar (PBM)
sebelumnya, untuk kemudian diperbaharui
seni musik cenderung dilaksanakan secara teoritis,
sehingga menghasilkan karya cipta baru. Begitu
materi yang bersifat praktek sangat kurang.
pentingnya kreativitas sehingga membuat majunya
Berbeda dengan di SMA Negeri 1 Pati,
sebuah peradaban di bidang apapun (Yulia, 2010:
pelajaran seni musik yang merupakan submateri
1). Begitupun dengan seni musik. Musik adalah
dari mata pelajaran seni budaya dan pelajaran yang
hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
disukai oleh siswa (berdasarkan wawancara)
komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
cenderung dilaksanakan secara praktek dan
perasaan penciptanya, melalui unsur-unsur musik
teorinya kurang. Siswa lebih banyak melakukan
yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur
kegiatan praktek bernyanyi lagu daerah nusantara
lagu dan ekspresi (Arini, 2008: 24).
dan memainkan alat musik pianika atau recorder.
Kreativitas dalam bermusik adalah sebuah
Namun kegiatan praktek tersebut hanya sebatas
gaya fikir dan aktivitas seseorang dalam bermusik,
bernyanyi dan bermain alat musik saja, artinya guru
dari aktifitas dan gaya berfikir tersebut maka
hanya meminta siswa untuk menyanyikan lagu
seseorang mampu menghasilkan sebuah karya
yang sudah ada atau memainkan alat musik sesuai
musik dan menganalisanya. Sehingga secara
nada-nada yang tercantum dalam partitur saja.
wujudnya proses kreativitas adalah berupa karya
Kedua kegiatan tersebut memiliki kelemahan,
musik dan analisis musik
antara
Yohanes Kristiawan/ Jurnal Seni Musik 5 (1) (2016)
sebagai berikut: (1) Jari menekan senar dengan posisi yang benar, tidak menyentuh senar yang
lain, (2) Jari menekan senar dengan kuat pada diinformasikan agar ditirukan oleh siswa yang lain
finger board, (3) Kuku jari tangan kiri diusahakan dan ditingkatkan.
tidak terlalu panjang, supaya tidak mengganggu Evaluasi atau penilaian dilaksanakan dengan
ketika menekan senar, (4) Kuku tangan kanan dua cara, yaitu penilaian test dan non- test.
dibiarkan agak panjang untuk memetik maupun Penilaian test dibagi menjadi dua yaitu pre- test
strumming, atau bisa juga menggunakan pick. pada tahap awal kegiatan dan post test pada akhir
Tahap ini guru menghadirkan tugas dengan kegiatan. Penilaian non test berupa penilaian dari
memberikan kesempatan kepada siswa untuk hasil tugas membuat media kamogi. Selain menilai
mencoba memainkan lagu model yang telah hasil pembuatan media kamogi, penilaian tersebut
dipelajari dengan menggunakan gitar yang lebih ditekankan pada penilaian afektif atau sikap
sesungguhnya secara bergantian. Siswa kembali dengan pertimbangan ketepatan waktu
mendapatkan pengalaman memainkan alat musik mengumpulkan.
yang sesungguhnya dengan pemahaman yang telah Sebelum pembelajaran gitar dimulai lebih
diperoleh sebelumnya melalui media kamogi, lanjut diadakan pre-test berupa unjuk kerja
sehingga dalam penyesuaian ke gitar yang permainan gitar, hal ini dilakukan guna mengetahui
sesungguhnya siswa tidak memerlukan waktu yang pengetahuan dan kemampuan dasar siswa tentang
cukup lama. Karena siswa telah berlatih secara alat musik gitar. Selain pre-test evaluasi juga
mental melalui media kamogi. Terbukti dengan ditekankan pada selama proses pembelajaran dan
banyaknya siswa yang mampu memainkan lagu pada akhir tahap pembelajaran. Berikut ini
dengan suara yang nyaring. merupakan contoh tabel penilaian pre-test yang
digunakan:
Kegiatan Akhir dan Evaluasi
Dalam kegiatan akhir ada beberapa kegiatan Tabel 5. Format Nilai Pre-Test
yang dilakukan baik guru maupun siswa, antara No Nama SKB KB C B SB
lain (1) guru maupun siswa melakukan refleksi
mengenai nilai yang diperoleh dan ditanamkan dari
kegiatan pembelajaran, (2) Guru melakukan Keterangan:
penilaian atau evaluasi terhadap hasil pembelajaran
siswa. SKM ( Standart Ketuntasan minimal) = 7,5
Hasil Pengembangan Kreativitas Musik SKB ( Sangat Kurang Baik ) dengan nilai > 50
dalam Pembelajaran Seni Budaya (Musik) di SMA KB (Kurang Baik ) dengan nilai 50 - 59
Negeri 1 Pati C (Cukup) dengan nilai 60 - 75
B (Baik) dengan nilai 76 - 85
Guru dan siswa secara bersama merefleksikan
SB ( Sangat Baik ) dengan nilai 86-100
apa yang telah dipelajari, pemahaman baru apa
Pada tahap akhir pembelajaran kegiatan
yang diperoleh, prinsip- prinsip umum yang baru
penilaian juga dilaksanakan dengan penilaian unjuk
apa yang telah ditemukan serta ketrampilan dan
kerja bermain gitar. Hal ini sesuai dengan prinsip
pengetahuan baru apa yang diperoleh. Siswa juga
pembelajaran, hendaknya juga menggunakan
mampu merefleksikan nilai-nilai yang terkandung
aktivitas musikal sebagai kegiatan untuk penilaian.
selama pembelajaran seperti kerja keras, jujur dan
Dalam penilaian post test format penilaian
saling menghargai.
terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu (1) format
Evaluasi diperlukan guna mendapakan
penilaian untuk tangan kiri, dan (2) format
informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh
penilaian untuk tangan kanan. Penilaian tangan kiri
siswa baik yang berupa kesalahan maupun hal-hal
meliputi penjarian akord C, F, G, Am, Em, Dm, C7,
yang benar. Kesalahan siswa perlu diinformasiakan
dan G7. Sedangkan format penilaian tangan kanan
agar siswa tidak mengulang lagi, demikian halnya
meliputi penilaian strumming dan petikan jari
dengan kebenaran perlu
PIMA. Berikut ini merupakan contoh format
penilaian post test:
Yohanes Kristiawan/ Jurnal Seni Musik 5 (1) (2016)
2. Faktor Guru
Tabel 7. Format penilaian post-test untuk Guru sangat berperan dalam setiap proses
tangan kiri pembelajaran yang sedang berlangsung. Utamanya
Posisi Akord apabila guru kurang memperhatikan waktu dalam
No Nama C F GC7 G7 Am Dm Em Jumlah Skor Nilai proses pembuatan media Kamogi atau kurang
terencanakan, maka hasilnya akan menjadi kurang
efektif. Apabila kurang memahami konsep pembuatan
sampai pemakaian alat Kamogi, media ini menjadi
sangat kurang bermakna (kurang mempunyai arti).
Keterangan :