Anda di halaman 1dari 6

EnviroScienteae 9 (2013) 106-111 ISSN 1978-8096

STUDI SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI ANGSANA KECAMATAN ANGSANA


KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN

Rina Iskandar1) dan Frans Tony2)


1)
Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarbaru
2)
Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

Keywords : sediment, sedimentation

Abstract

This research aims to study the sedimentation in the river estuary waters Angsana district.
Angsana Tanah Bumbu regency. Influence the flow of the stream sediment is carried
sediment toward the beach and left it on the beach to be affected by the waves. Measurement
results of the direction and speed of the flow field shows that the speed of the current (at the
prodding shoreline position from west to east), showed that when the water towards the tide,
the direction of the flow moving eastward with a maximum speed of 0.0595 m / s. Whereas
the at low tide current direction to move westward with a speed smaller 0.0108 m / s. Shape,
size and weight of the soil particles will determine the number and size of freight sedimen.
Angsana beach sediment grain dominant form of sand and gravel. The dominant type of
sediment in the waters of Angsana sand (sand), with a percentage between 97.6% to 99.7%.
Sediment transport volume is highest in the alongshore transport rate reached 1,455 cm3/jam
with sediment heading East towards the sea.

Pendahuluan Bentuk, ukuran dan beratnya partikel tanah


tersebut akan menentukan jumlah dan
Sungai adalah saluran alamiah yang besarnya angkutan sedimen. Sedimentasi,
ada di permukaan bumi yang menampung umumnya lebih banyak terjadi di dasar
dan menyalurkan air hujan dari daerah yang sungai adalah yang disebut dengan
lebih tinggike daerah yang lebih rendah dan angkutan sedimen dasar (bed load),
akhirnya bermuara ke danau atau laut. Di sedangkan sedimen yang melayang di
dalam aliran air terangkut juga material- dalam air disebut dengan sedimen layang
material sedimen yang berasal dari proses (suspended load). Sedimentasi yang terjadi
erosi yang terbawa oleh aliran air dan dapat di lingkungan pantai menjadi persoalan bila
menyebabkan terjadinya pendangkalan terjadi di lokasi-lokasi yang terdapat
akibat sedimentasi dimana aliran air aktifitas manusia yang membutuhkan
tersebut akan bermuara yaitu di danau atau kondisi perairan yang dalam seperti
di laut. pelabuhan, dan alur-alur pelayaran, atau
Proses sedimentasi meliputi proses yang membutuhkan kondisi perairan yang
erosi, transportasi (angkutan), pengendapan jernih seperti tempat wisata, ekosistem
(deposition). Proses tersebut berjalan sangat terumbu karang atau padang lamun.
kompleks, dimulai dari jatuhnya hujan yang Transpor sedimen pantai adalah
menghasilkan energi kinetic yang gerakan sedimen yang disebabkan oleh
merupakan awal dari proses erosi. Begitu gelombang dan arus yang dibangkitkannya
tanah menjadi partikel halus, lalu (Triatmodjo 1999). Transport sedimen
menggelinding bersama aliran, sebagian pantai dapat diklasifikasikan menjadi
akan tertinggal pada tanah sedangkan transport menyusur pantai (longsore
sebagian lagi masuk ke dalam sungai transport) dan transpor tegak lurus pantai
terbawa aliran menjadi angkutan sedimen. (onshore-offshore transport). Proses
Rina Iskandar dan Frans Tony/EnviroScienteae 9 (2013) 106-111 107

penurunan kualitas perairan biasanya datangnya sedimen, yang diletakkan


berjalan secara perlahan atau bersifat kronis dengan posisi horizontal sesuai arah
sesuai dengan perkembangan kota dan mata angin (Utara, Barat, Selatan dan
jumlah penduduk di sekitarnya. Penurunan Timur).
kualitas perairan ini dapat berupa keruhnya Menurut Grant (1943) dalam U.S.
perairan tersebut, terjadi pengayaan zat-zat Army Corps of Engineers (2003) angkutan
organik dan anorganik seperti sedimen di pantai merupakan hasil
meningkatnya nitrat dan fosfat yang kombinasi dari angkutan sedimen akibat
akhinya memicu terjadinya utropikasi atau gelombang dan angkutan sedimen akibat
blooming dari berbagai fitoplankton, arus. Dalam penelitian ini, perhitungan
disamping juga konsentrasi logam berat angkutan sedimen yang digunakan adalah
yang melebihi ambang batas angkutan sedimen akibat gelombang dan
Melihat kondisi wilayah pantai angkutan sedimen akibat arus. Besar
Angsana yang mempunyai karakteristik angkutan sedimen akibat gelombang dapat
pantai berpasir dan merupakan pantai dihitung melalui persamaan :
terbuka, adanya pelsus (pelabuhan khusus)
disekitar perairan tersebut serta sungai yang
bermuara di pantai sehingga bentuk = ( ( )
sedimennya jadi lebih beragam disamping ( – )( − )
itu juga factor-faktor tersebut dipengaruhi
oleh sifat oseanografi di perairan tersebut, Dimana:
maka dilakukan penelitian tentang s = Massa jenis sedimen
sedimentasi di perairan muara sungai  = Massa jenis air laut
Angsana Kec. Angsana Kab Tanah Bumbu. b = Indeks gelombang pecah
n = Porositas sedimen
b = Sudut gelombang pecah
Metode Penelitian

Data dikumpulkan secara sampling. K rms  1,4 e 2,5 D50


Lokasi sampling (stasiun) ditentukan
dengan sengaja ( purposive sampling). Dari hasil pengukuran volume
Data yang didapat diuraikan secra masing-masing stasiun sedimen trab, maka
deskriptif, dibandingkan dengan data lain dihitung volume transport sedimennya,
yang dirangkum dalam pustaka, dan dengan menggunakan persamaan berikut :
diinterpretasikan secara sistematis dan
faktual. Parameter yang diukur dan alat −
yang digunakan adalah: Arus =
(menggunakan derect currect meter).
Sedimen (menggunakan grab sample dan −
=
Sedimen Trap).
1. Arus.
Untuk menghitung kecepatan arus ket :
dengan menggunakan persamaan : Qx = Volume transport sedimen sejajar
s pantai
v  Qy = Volume transport sedimen tegak
t lurus pantai
Vu = Volume utara sedimen trab
2. Sedimentasi. Vs = Volume selatan sedimen trab
Sedimen diambil menggunakan grab Vt = Volume timur sedimen trab
sample,dan sedimen trap dipasang untuk Vb = Volume barat sedimen trab
menangkap dan mengetahui arah
108 Rina Iskandar dan Frans Tony/EnviroScienteae 9 (2013) 106-111

Untuk arah transpor sedimen Arus


menggunakan persamaan berikut :
Pesisir pantai Angsana membentuk
garis pantai yang relatif lurus dan landai,
Kondisi oseanografi yang sangat
berpengaruh terhadap sedimentasi ialah
Sedangkan untuk menghitung arus dan gelombang. Gelombang pecah di
resultan transpor sedimen menggunakan pantai menimbulkan arus dan turbulensi
persamaan : yang sangat besar yang dapat menggerakan
sedimen.
r= ( ) +( ) Adapun hasil pengukuran arus di
perairan Angsana ialah sebagai berikut :

Hasil Dan Pembahasan

Tingkat sedimentasi sungai


dipengaruhi dengan faktor internal yang
berkaitan dengan kondisi fisik daerah aliran
air sungai dan eksternal yang berkaitan erat
dengan derajat erosi pada lahan atas dan
sediment load pada watershed. Kondisi Gambar 1. Pola Arus
fisik aliran pada sungai utama pada bagian
hulu relatif lurus dengan sedikit kelokan Hasil Pengukuran arah dan kecepatan
kemudian menjadi banyak kelokan seiring arus dilapangan menunjukan bahwa
dengan melandainya sungai. Pada daerah- kecepatan arus ( pada posisi garis pantai
daerah tertentu diantara dua lokasi dengan yang menjolok dari barat sampai timur),
perbedaan ketinggian dari muka laut yang menunjukkan bahwa pada saat air menuju
relatif besar, potensi terjadinya erosi cukup pasang, arah arus bergerak ke arah timur
besar pula. Hal ini disebabkan kecepatan dengan kecepatan maksimum 0,0595 m/s,
aliran sungai menjadi lebih besar sedangkan pada saat surut arah arus
dibandingkan bagian lebih hilirnya yang bergerak ke arah barat dengan kecepatan
lebih berbelok-belok (meander). yang lebih kecil 0,0108 m/s.
Pengendapan partikel terlarut sebagai Pengaruh arus terhadap sedimen ialah
material tersedimentasi umumnya terjadi arus membawa sedimen menuju ke arah
pada bagian hilir mendekati muara. Aliran pantai dan meninggalkan pantai dengan
sungai menjadi berkelok-kelok dipengaruhi oleh gelombang. Arus di
menyebabkan arus melambat dan perairan Angsana merupakan arus sejajar/
memberikan kesempatan besar untuk menyusur pantai (Longsore current), hal ini
terjadinya pengendapan. Pada belokan yang dikarenakan besar dan arah arus yang
tajam sebelah dalam dapat dilihat dan ditimbulkan dipengaruhi oleh ketinggian
diketahui adanya hasil sedimentasi yang dan sudut Pantai Angasana yang landai dan
materialnya didominasi oleh lumpur halus mengarah ke laut terbuka sehingga
(silty loam) dan pasir. Proses sedimentasi kecepatan gelombang tinggi pada musim-
ini telah berlangsung dalam jangka waktu musim tertentu dan membuat kecepatan
yang lama seiring dengan meningkatnya arus juga relative tinggi sehingga sedimen
pembukaan lahan di bagian hulu dan abrasi. yang dari dasar perairan akan terangkut
oleh arus dan terbawa ke pantai.
Rina Iskandar dan Frans Tony/EnviroScienteae 9 (2013) 106-111 109

Sedimentasi dan gelombang pada lokasi tersebut relatif


kecil.
Berdasarkan hasil analisis, komposisi Perbedaan kecepatan arus
sedimen pada pantai Angsana termasuk berpengaruh terhadap transpor sedimen,
dalam kisaran pasir halus (fine sand) yaitu dimana semakin besar arus yang terbentuk
pada stasiun sedimen luar 3, muara delta, maka transpor sedimennya juga besar, baik
tengah 2 , 4, dan muara tengah dengan berupa bed load (sedimen dasar) maupun
kisaran 2,178-2,459. Sedangkan pada suspended load (sedimen tersuspensi)
stasiun muara 2 termasuk dalam kisaran selain faktor lain seperti karakteristik butir
agak halus (medium sand). Distribusi pada sedimen dan kemiringan pantai.
stasiun luar 3, tengah 2 dan muara tengah
memiliki tipe sedimen bimodal, sedangkan Tabel. 1. Hasil analisis Transpor sedimen
pada stasiun muara delta dan stasiun 4 Arah
Stasiu Resulta
termasuk kedalam tipe sedimen trimodal, QL QR Transpor
n n
dan pada muara 2 termasuk dalam tipe Sedimen
sedimen polymoda. 0,93
ST 1
Kondisi butiran pilah sedimen 0,711 3 52,696 TL 1,173
(sortasi) diperairan Angsana didominasi 0,05
ST 2
oleh very well sortedyang terdapat 0,911 6 3,489 U 0,913
padastasiun sedimen luar 3, tengah 2, dan - 0,84 -
ST 3
0,122 4 81,764 B 0,853
stasiun 4 dengan kisaran nilai 0,319 -0, 341.
0,17
Sedangkan pada stasiun muara 2 dan muara ST 4 U
1,456 8 6,963 1,466
delta dengan nilai pemilahan 0,756
Keterangan : nilai (-) menunjukkan
(moderately sorted) dan 0,660 (moderately
transpor sedimen (Q) bergerak ke arah barat
well sorted). Pada stasiun muara tengah
dan nilai (+) bergerak ke arah timur
bernilai 0,402 dengan kondisi pilah
(sortasi) well sorted. Jika nilai sortasi
Hasil perhitungan volume transport
diperoleh semakin kecil, maka sedimen
sedimen, volume transpor sedimen sejajar
dalam keadaan well sortedatau kondisi
pantai yang paling tinggi terdapat pada
sedimen dalam keadaan sangat tersortir.
stasiun 4 dengan laju transpor mencapai
Hal ini menunjukan bahwa di perairan
1.455 cm3/jam dengan arah sedimennya
Angsana dipengaruhi oleh energi mekanis
menuju ke Timur sedangkan volume
yang besar, dimana sedimen dasar terdiri
transpor terendah terdapat pada stasiun 3
dari pertikel dengan ukuran yang cenderung
yaitu sekitar -0,122 cm3/jam dengan arah
seragam,sedangkan ukuran partikel yang
sedimen menuju ke Barat.
lain telah tersingkir oleh energi gerak air.
Berdasarkan bentuk pantai dan arah
Jenis sedimen yang dominan di
gelombang yang terbentuk pada lokasi studi
perairan Angsana berupa pasir (sand),
menunjukkan bahwa arah arus dan transpor
dengan persentase antara 97,6 % sampai
sedimen akan bergerak sesuai arah dan
99,7%. Sedangkan sisanya adalah berupa
sudut gelombang pecah yang terbentuk
kerikil dengan persentase berkisar antara
sebagai pembangkit. Untuk arah
0,3 – 2,4%. Berdasarkan nilai (D50) untuk
pembangkitan gelombang dari barat
stasiun luar 3, muara delta, tengah 2,
menyebabkan arus dan transpor sedimen
stasiun 4 dan muara tengah maka material
bergerak ke arah timur, sedangkan arah
dasar termasuk pasir halus (fine sand).
utara, timur laut dan timur menyebabkan
Sedangkan pada material dasar muara 2
arus dan transpor sedimen bergerak ke arah
termasuk pasir sedang (medium sand).
barat.
Maka dapat disimpulkan lokasi studi
Analisis paramater arus pantai dan
didominasi material dasar pasir halus (fine
transpor sedimen yang dibangkitkan oleh
sand), karena energi mekanik seperti arus
gelombang di perairan lokasi studi,
110 Rina Iskandar dan Frans Tony/EnviroScienteae 9 (2013) 106-111

sebagaimana disajikan pada Tabel 8 Tingkat sedimentasi dan abrasi pada


menunjukkan kecepatan arus dan transpor garis pantai sangat bergantung pada sumber
sedimen terbanyak dari arah timur, sedimen dan transpor sedimen yang
Analisis budget sedimen pantai disebabkan oleh pola hidrodinamika pantai.
digunakan untuk mengevaluasi sedimen Pola hidrodinamika pantai sendiri
yang masuk dan keluar dari suatu pantai dipengaruhi oleh bentuk pantai. Hal ini
yang ditinjau. Analisis keseimbangan terlihat pada sel C yang menunjukan
budget sedimen pantai didasarkan pada sedimentasi yang lebih besar dibandingkan
hukum kontinuitas atau kekekalan massa sel A, baik berdasarkan pengukuran
sedimen. maupun budget sedimen. Tingkat
Hasil analisis ini dapat dipergunakan sedimentasi pada sel ini karena pengaruh
untuk memperkirakan daerah pantai yang arus sejajar pantai yang bergerak ke arah
mengalami erosi (abrasi) atau akresi Timur. Sedangkan pada sel B mengalami
(sedimentasi). Konsep keseimbangan profil abrasi yang disebabkan oleh gelombang
pantai menjadi perhatian jika gaya-gaya di dan arus balik tegak lurus pantai (Rip
alam yang mempengaruhi keseimbangan current).
pantai berubah berdasarkan variasi pasut,
gelombang, arus dan angin. Keseimbangan
profil tersebut merupakan salah satu konsep Kesimpulan Dan Saran
yang sangat bermanfaat dalam menyajikan
suatu kerangka kerja dalam studi mengenai Kesimpulan
ketidakseimbangan dan selanjutnya
angkutan sedimen tegak-lurus maupun Pengaruh arus terhadap sedimen ialah
sejajar pantai pantai. Selain itu, dapat arus membawa sedimen menuju ke arah
dimanfaatkan dalam suatu desain studi pantai dan meninggalkannya di pantai
yang didasarkan pada profil keseimbangan. dengan dipengaruhi oleh gelombang.
Besarnya laju transpor sedimen akan Butiran sedimen pantai Angsana dominan
berpengaruh terhadap budget sedimen di berupa pasir dan berupa kerikil. Hasil
mana laju transpor sedimen sendiri Pengukuran arah dan kecepatan arus
tergantung pada sudut datang gelombang, dilapangan menunjukan bahwa kecepatan
durasi dan energi gelombang. Dengan arus ( pada posisi garis pantai yang
demikian gelombang besar akan menjolok dari barat sampai timur),
mengangkut material lebih banyak tiap menunjukkan bahwa pada saat air menuju
satuan waktu daripada yang digerakkan pasang, arah arus bergerak ke arah timur
oleh gelombang kecil. Tetapi, jika dengan kecepatan maksimum 0,0595 m/s,
gelombang kecil terjadi dalam waktu yang sedangkan pada saat surut arah arus
lebih lama dari gelombang besar, maka bergerak ke arah barat dengan kecepatan
gelombang kecil tersebut dapat mengangkut yang lebih kecil 0,0108 m/s.
sedimen lebih banyak daripada gelombang Jenis sedimen yang dominan di
besar. Oleh karena itu, karena arah perairan Angsana berupa pasir (sand),
gelombang selalu berubah maka arah dengan persentase antara 97,6% sampai
transpor juga berubah dari musim ke 99,7%. Volume transport sedimen yang
musim, hari ke hari atau dari jam ke jam. paling tinggi terdapat pada sejajar pantai
dengan laju transpor mencapai 1.455
Tabel. 2. Hasil Analisis Budget Sedi cm3/jam dengan arah sedimennya menuju
Sel Sedimen BL (m3/Jam) ke Timur laut.
A 0,200
B 0,789
C 1,333
Rina Iskandar dan Frans Tony/EnviroScienteae 9 (2013) 106-111 111

Saran

Guna mendaparkan data yang lebih


akurat dan banyak, sebaiknya dilakukan
lagin penelitian dengan peroide waktu yang
lama , sehingga didapat pola sedimentadi
dan kualitas fisik perairan yang lebih
banyak dan akurat.

Daftar Pustaka

Bambang Triatmodjo. 1999. Teknik Pantai.


Yogyakarta.
Carter G. 1993. Horticulture. McGrow Hill
Book, New York.
Gross GM. 1990. Oceanography, Sixth Ed.
McMillan. New York.
Hutabarat S dan Evans Stewart. 2008.
Pengantar Oseanografi. Cet 2.
Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
Krumbein WC & LL Sloss. 1983.
Stratigraphy and Sedimentation.
W.H. Freeman and Co. San
Fransisco.
Pipkin BW. 1977. Laboratory Exercise in
Oceanography. San Fransisco : W.H.
Freeman and Company.
Richard C Selley. 1988. Applied
Sedimentology. Academic Press. New
York.
Sugeng Widada. 2002. Modul Mata Kuliah.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Anonim. 2010. Gerak Air Laut. http://
e_books/modul_online/geografi.html
http://geo.ugm.ac.id/archives/100.

Anda mungkin juga menyukai