Menganalisis Karya Seni Rupa Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema, Dan Tokoh Dalam Bentuk Lisan Dan
Tulisan
SENI BUDAYA
MENGANALISIS KARYA SENI RUPA BERDASARKAN JENIS, FUNGSI, TEMA, DAN TOKOH
DALAM BENTUK LISAN DAN TULISAN
DISUSUN OLEH
Bima maulana putra
Ahmad nuari
Aldi bunafit surya anugrah
Diki akbar
Muhammad iqbal
Muhammad adyatma
KELAS
XI IIS 1
Penulis
Seni rupa adalah cabang dari seni untuk menghasilkan karya seni dengan ekspresi dan kualitas yang bisa
dilihat oleh indera penglihatan dan diraba oleh indera peraba.
Jadi seni rupa lebih menuju keindahan visual dibandingkan daripada keindahan indera yang lainnya. Secara
kasar seni rupa jika diterjemahkan ke Bahasa Inggris adalah fine art. Namun seiring berkembangnya seni
modern artifine art lebih condong ke seni rupa murni dan kemudian menggabungkannya dengan desain dan
kriya ke dalam bahasan visual arts.
A. Jenis-jenis Seni Rupa
Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan terakhir berdasarkan
fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk dua ukuran, yaitu panjang
dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah depan. Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni
batik, sketsa, dan seni ilustrasi.
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar, dan tinggi
serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume dan bisa dilihat dari segala arah. Contohnya bonsai,
patung, seni keramik, diorama dan yang lainnya.
2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Seni dibidang Rekreasi
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka merasakan kejenuhan sehingga orang tersebut memerlukan
penyebaran seperti berlipur ke tempat rekreasi objek wisata (rekreasi alam). dan Seni rupa juga sebagai
benda rekreasi seperti seni teater, pameran lukisan, pagelaran musik, dan pameran bonsai. Arti seni benda
rekreasi adalah seni yang menciptakan kondisi bersifat penyebaran dan pembaharuan kondisi yang telah
ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan bahasa karena merupakan sarana komunikasi paling efektif
dapat dengan mudah dimengerti. Namun bahasa memiliki keterbatasan karena tidak semua bahasa dapat
dimengerti seluruh orang didunia ini karena bahasa setiap negara berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan
bahasa universal yang digunakan untuk berkomunikasi di seluruh dunia ini. Berdasarkan pernyataan
tersebut, seni diyakini dapat berperan sebagai bahasa universal. seperti affandi yang berkomunikasi ke
seluruh dunia dengan lukisannya, Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya. Berdasarkan dari
contoh nyata tersebut, seni dapat menembus batasan-batasan verbal, maupun perbedaan lahiriah setiap
orang.
Tidak hanya itu fungsi nya seni dapat dilihat dibawah ini.
1. Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
2. Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas berdasarkan penilaian yang berbeda.
3. Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
4. Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
5. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu
6. Sebagai sarana ritual keagamaan.
D. Tokoh
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis
yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata
politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan,
melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada
tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri,
sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-
Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-
1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau
mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki
perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
1. Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
2. Eksotik, kerinduan pada masa lalu
3. Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
4. Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah
Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme
berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk
menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan
melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu
melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada
dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit
seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.