Anda di halaman 1dari 7

SENIN 24 JANUARI 2022

Menganalisis Karya Seni Rupa Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema, Dan Tokoh Dalam Bentuk Lisan Dan
Tulisan

SENI BUDAYA
MENGANALISIS KARYA SENI RUPA BERDASARKAN JENIS, FUNGSI, TEMA, DAN TOKOH
DALAM BENTUK LISAN DAN TULISAN

DISUSUN OLEH
Bima maulana putra
Ahmad nuari
Aldi bunafit surya anugrah
Diki akbar
Muhammad iqbal
Muhammad adyatma

KELAS
XI IIS 1

SMAN 4 MUARA TEWEH


KATA PENGANTAR
           
Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, serta sholawat sera salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena
bimbingan dan jalan kemudahan dari Allah makalah Seni Budaya dapat terselesaikan.
            Terselesaikannya makalah ini juga atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru Seni Budaya. Semoga bantuan dari Bapak/Ibu dan sdr/I
menjadi suatu ladang amal dan diberikan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
            “Tiada gading yang tak retak” sebagaimana makalah ini masih belum sempurna. Namun demikian
penyusun hanya bias berusaha untuk memberikan yang terbaik. Semoga dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca.

       MUARA TEWEH 24 JANUARI 2022

Penulis

Seni rupa adalah cabang dari seni untuk menghasilkan karya seni dengan ekspresi  dan kualitas yang bisa
dilihat oleh indera penglihatan dan diraba oleh indera peraba.
Jadi seni rupa lebih menuju keindahan visual dibandingkan daripada keindahan indera yang lainnya. Secara
kasar seni rupa jika diterjemahkan ke Bahasa Inggris adalah fine art. Namun seiring berkembangnya seni
modern artifine art lebih condong ke seni rupa murni dan kemudian menggabungkannya dengan desain dan
kriya ke dalam bahasan visual arts.
A.      Jenis-jenis Seni Rupa
Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan terakhir berdasarkan
fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk dua ukuran, yaitu panjang
dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah depan.  Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni
batik, sketsa, dan seni ilustrasi.
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar, dan tinggi
serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume dan bisa dilihat dari segala arah. Contohnya bonsai,
patung, seni keramik, diorama dan yang lainnya.

2.Jenis Seni Rupa Berdasarkan Masanya


Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki aturan dan pakem tersendiri dan
bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun gayanya tidak mengalami perubahan. Aspek seni rupa
tradisional ini dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai saat ini.
Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa tradisional yang mana aturan ataupun
pola-pola yang ada sudah di ubah dan mengandalkan kekreatifitasan pembuat seni rupa atau bersifat
individualis. Contoh seni rupa modern diantaranya adalah lukisan, grafis, patung dan kriya.
Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau kondisi waktu dan bersifat
kekinian.

3. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya


Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai estetika dan ide saja pembuat saja,
bukan untuk dipakai.
Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang lebih bertujuan untuk nilai pakai. Contohnya keramik, poster,
senjata tradisional dan lain-lain.

B.   Fungsi Seni Rupa


1. Fungsi Individu 
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fiisk 
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan untuk apresiasi pada
keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu kepada pemuasan kebutuhan fisik
sehingga dari segi kenyamanan menjadi hal yang penting. Sebagai contoh seni bangunan, seni furniture,
seni pakaian/textile, seni kerajinan, dll. 

b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional


Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman dari setiap orang
sangatlahberbedauntuk mempengaruhisisi emosional atau perasaannya. Contohnya perasaan sedih,
gembira, letif-lelah, kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu merasakan semua itu karena di dirinya
terdapat dorongan emosional karena merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk
memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang sifatnya
menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Contohnya mengalami keletihan sehingga membutuhkan
rekreasi seperti teater, menonton biskop, konsert, pameran seni dll. 

2. Fungsi Sosial 
a. Fungsi Sosial Seni dibidang Rekreasi 
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka merasakan kejenuhan sehingga orang tersebut memerlukan
penyebaran seperti berlipur ke tempat rekreasi objek wisata (rekreasi alam). dan Seni rupa juga sebagai
benda rekreasi seperti seni teater, pameran lukisan, pagelaran musik, dan pameran bonsai. Arti seni benda
rekreasi adalah seni yang menciptakan kondisi bersifat penyebaran dan pembaharuan kondisi yang telah
ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi  
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan bahasa karena merupakan sarana komunikasi paling efektif
dapat dengan mudah dimengerti. Namun bahasa memiliki keterbatasan karena tidak semua bahasa dapat
dimengerti seluruh orang didunia ini karena bahasa setiap negara berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan
bahasa universal yang digunakan untuk berkomunikasi di seluruh dunia ini. Berdasarkan pernyataan
tersebut, seni diyakini dapat berperan sebagai bahasa universal. seperti affandi yang berkomunikasi ke
seluruh dunia dengan lukisannya, Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya. Berdasarkan dari
contoh nyata tersebut, seni dapat menembus batasan-batasan verbal, maupun perbedaan lahiriah setiap
orang. 

c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan 


Dalam arti luas, pendidikan adalah suatu kondisi yang bertransformasi yang mengakitkan kondisi tertentu
menjadi lebih maju. Seni dapat memberikan pendidikan karena dari setiap pertunjukan seni terdapat makna 
yang disampaikan.  Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkahlaku seseorang
berubah menjadi kondisi yang lebih maju dari sebelumnya. Dari ha ini, bahwa seni menumbuhkan
pengalaman estetika dan etika. 

d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani 


Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber dari Tuhan. Agama merupakan salah satu sumber
insiperasi seni yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi
menggambarkan bentuk nilai estetika.

Tidak hanya itu fungsi nya seni dapat dilihat dibawah ini.
1.        Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri 
2.        Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas berdasarkan penilaian yang berbeda. 
3.        Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman 
4.        Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis 
5.        Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu 
6.        Sebagai sarana ritual keagamaan.

C.      Tema Seni Rupa Murni


Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita
membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut
pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Pembuatan karya seni rupa pada
zaman dahulu, manusia menciptakan karya seni sebagai bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti relief-
relief pada candi-candi yang menggambarkan kisah manusia dalam ritual menuju ke alam nirwana. Atau
bahkan sebagai sarana untuk pembelajaran moral masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat
digunakan sebagai pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam
pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok
pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni
rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat
memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni
antara lain sebagai berikut.
a.  Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari
seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi.
Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya
tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis Raden
Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.

b.  Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain


Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang-orang
yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya,
kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.

c.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya


Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan
objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan,
perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering
menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk
Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.

d.  Hubungan antara Manusia dengan Benda


Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-
benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris,
kubistis ataupun yang berbentuk bebas.  Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas
bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.

e.  Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya


Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan
kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil
sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan
gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di
pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.

f.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal


Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar
(saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak  perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil
karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada
dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.

D.   Tokoh
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis
yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata
politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan,
melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada
tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri,
sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-
Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :


a.         Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.        Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.         Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.        Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.         Berisi cerita lingkungan istana.
f.         Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-
1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau
mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki
perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
1.        Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
2.        Eksotik, kerinduan pada masa lalu
3.        Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
4.        Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :


a.         Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.        Penuh gerak dan dinamis.
c.         Warna bersifat kontras dan meriah.
d.        Pengaturan komposisi dinamis.
e.         Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.         Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :


a.         Eugene Delacroix
b.        Theodore Gericault
c.         Jean Baptiste
d.        Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah
Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme
berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk
menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan
melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu
melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada
dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit
seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4.    Aliran Naturalisme


Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran
ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan
Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis
Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet
yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet
cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan
seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh
Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Tokohnya antara lain John
Constable, William Hogart, Frans Hall.
5.    Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-
lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh
impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam
setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan
impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan
impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang
membentuk wujud tertentu. Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan
Mary Cassat.

E.   Pengkajian Karya Seni Rupa


Sebuah karya seni rupa merupakan hasil kreatif serta jerih payah seseorang. Hal ini tentu semestinya
mendapat apresiasi bagi para penikmat maupun apresiasi dari para ahli sekalipun. Maka dibutuhkannya
penilaian terhadap sebuah karya seni yang tujuannya untuk mengetahui nilai dari karya seni itu serta juga
menghargai karya tersebut. Untuk melakukan sebuah penilaian terhadap karya seni rupa, berikut
merupakan beberapa aspek yang dapat dijadikan sebuah ukuran atau kriteria penilaian. Aspek-aspek atau
ukuran penilaian itu adalah:
a.        Aspek Ide atau Gagasan Pertama
Aspek Ide atau Gagasan dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses kreatif yang muncul dari
sebuah imajinasi menjadi sebuah kenyataan. Proses menciptakan suatu benda melalui pikiran, dan
melaksanakannya melalui berbagai proses sehingga mampu dinikmati hasilnya itulah salah satu hal yang
bisa disebut kreatifitas.

b.    Aspek penguasaan teknis


Teknik merupakan sebuah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi suatu karya yang memiliki nilai.
Penggunaan teknik yang tidak terampil tentu akan berdampak pada karya yang dihasilkan. Demikian pula
dalam pemilihan teknik juga perlu menjadi pertimbangan dalam sebuah pembuatan karya seni. Kesalahan
dalam pemilihan teknik, juga berakibat pada hasil dari karya seni. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik
perlu dipertimbangkan dalam penilaian sebuah karya seni.

c.         Aspek penguasaan bahan


Setiap bahan memiliki sifat dan karakteristiknya masing masing, misalnya rotan bersifat
lentur, logam memiliki sifat keras, sedangkatn sifat dari tanah liat adalah plastis. Untuk itu aspek ini juga
penting bagi seorang pencipta karya seni. Kesalahan dalam memilih bahan pasti akan berdampak pada hasil
karya yang dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan bahan patut dipertimbagkan dalam penilaian karya
seni rupa.

d.   Aspek kegunaan


Aspek ini merupakan aspek terpenting dalam sebuah karya seni rupa terapan. Maka semestinya
mempertimbangkan aspek kegunaan (applied) dalam hal menilai sebuah karya seni, apakah karya itu bisa
berguna atau bermanfaat. Hal ini sangat penting mengingat fungsi utama dalam seni rupa terapan ialah
kegunaan. Adanya tiga hal penilaian dalam aspek kegunaan yaitu kenyamanan, keluwesan/fleksibelitas dan
keamanan dalam penggunaannya.

e.   Aspek wujud


Wujud atau tampilan suatu benda tentu menjadi sebuah penilaian terkait dengan daya tarik yang mampu
diberikan oleh penyajian dari suatu karya seni. Aspek wujud (form) berhubungan erat dengan prinsip -
prinsip komposisi, meliputi proporsi (proportion), keseimbangan (balance), irama (ritme), kontras
(contrast), klimaks (tag line), kesatuan (unity). Prinsip itulah yang menjadi tolak ukur untuk menilai karya
seni dalam aspek wujud atau form.
f.    Aspek gaya atau corak
Karya seni merupakan karya yang terlahir dari adanya cita, visi, dan interpretasi seseorang. Seorang yang
mempunyai watak yang lembut akan mencerminkan karya-karya yang lembut baik itu dalam segi bentuk,
pewarnaan ataupun dalam hal pemilihan dan pengelolahan tema. Karna sebuah karya mencermikan gaya
penciptanya. Maka dari itu perlu penilaian terhadap aspek tersebut.

g.   Aspek kreatifitas dan Inovatif


Aspek ini juga menjadi penilaian karya seni karna sebuah karya tidak bisa dihasilkan hanya karena
mencontek atau meniru karya yang lain. Maka dari itu diperlukannya kreatifitas untuk menghasilkan karya
yang inovatif. Bila tercapainya sebuah karya yang inovatif pada penciptaan karya seni rupa, khususnya
karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan.

h.   Aspek selera dan agama


Jika dalam pembuatan karya seni terapan dengan tujuan agar dapat digunakan oleh orang banyak, maka
harus memikirkan karyanya dengan selera dan agama yang dianut oleh pasar. Dalam hal selera harus
berdasar pada hal-hal yang sedang menjadi tren di masyarakat yang tentu disukai masyarakat. Sedangkan
dalam hal agama, hal yang harus diingat, misalnya penerapan motif pada karya seni yang diciptakan seperti
halnya motif Bali akan lebih cocok bagi masyarakat yang beragama Hindu. Hal-hal tersebut menjadi
penting karena jika tidak demikian karya seni yang dihasilkan tidak akan mendapat tempat dihati
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai