tahun 2020 tentang Cipta Kerja dalam hal Persetujuan Lingkungan tersebut,
Hidup.
18
19
Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat Limbah B3, adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3 yaitu zat, energi, dan /
atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jurmlahnya, baik
Cipta Kerja. Dalam pasal 276 ayat 2 (dua) PP Nomor 22 Tahun 2021,
a. Limbah B3 Kategori 1
b. Limbah B3 Kategori 2
3 (tiga), yaitu3 :
akan dibuang, dan bekas kemasan B3, dari berbagai industri atau
kegiatan.
Kategori limbah B3 ini merupakan sisa dari proses suatu industri atau
2
Ibid.,
3
Ibid.,hlm.4
21
limbah lain pada umumnya. Di bawah ini akan dijelaskan apa saja sifat dan
Lingkungan Hidup :
meledak pada temperatur dan tekanan standar atau melalui reaksi kimia
terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lainnya
meski dalam suhu dan tekanan standar. Sifat ini juga dibagi menjadi 3 (tiga),
3. Reaktif (Reactive)
Limbah B3 reaktif adalah Limbah yang memiliki salah satu atau lebih
sifat-sifat berikut:
perubahan warna;
ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap. Sifat ini dapat diketahui
(dua) dan 12,5 (dua belas koma lima) dapat menghasilkan gas, uap,
atau asap beracun. Sifat ini dapat diketahui melalui pengujian Limbah
4. Infeksius
dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk
d. Limbah yang berasal dari pembiakan dan stok bahan infeksius, organ
5. Korosif (Corrosive)
Limbah B3 korosif adalah Limbah yang memiliki salah satu atau lebih
sifat-sifat berikut:
bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 (dua belas koma
lima) untuk yang bersifat basa. Sifat korosif dari Limbah padat
metode yang berlaku dan jika limbah dengan pH lebih kecil atau sama
dengan 2 (dua) untuk Limbah bersifat asam dan pH lebih besar atau
sama dengan 12,5 (dua belas koma lima) untuk yang bersifat basa;
dan/atau 8
Sifat ini dapat diketahui dengan melakukan pengujian pada hewan uji
6. Beracun (toxic)
kematian jika masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kulit atau saluran
pernapasan. Sifat ini juga dibagi mejadi 3 (tiga) yakni sangat beracun sekali
24
toxic).
memiliki konsentrasi zat pencemar sama dengan atau lebih kecil dari
Pemerintah ini.
sama dengan atau lebih kecil dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh)
hari dengan nilai lebih kecil atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh
miligram per kilogram) berat badan pada hewan uji mencit. Limbah
besar dari Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih
kecil atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram)
berat badan pada hewan uji 9 mencit dan lebih kecil atau sama dari
Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil atau
25
sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu miligram per kilogram) berat
badan pada hewan uji mencit. Nilai Uji Toksikologi LD50 dihasilkan
dari uji toksikologi, yaitu penentuan sifat akut limbah melalui uji hayati
kematian hewan uji. Nilai Uji Toksikologi LD50 diperoleh dari analisis
c. Sub-kronis
lingkungan yaitu Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) yang
sekitarnya.6
adalah limbah yang membutuhkan campur tangan para ahli dan jasa pengolahan
limbah B3. Efek buruk dari limbah B3 juga akan merugikan lingkungan hidup,
dua kategori, yaitu efek akut dan efek kronis. Efek akut menimbulkan kerusakan
pemicu kanker, mutasi sel tubuh, cacat bawaan, serta kerusakan sistem
Karena hal ini dapat berdampak negatif bagi orang lain disekitar lingkungan
6
Ukas, Jurnal Hukum Samudra Keadilan,“Hukum Dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun (B3) Wilayah Perbatasan Negara Di Kepulauan Riau”, Vol.14, No.2.
7
Blog PT.Nebraska Pratama, Mei 2018, “Dampak Negatif Limbah dan Cara Mengatasinya”.
https://nebraska.co.id/blog/view/dampak-limbah-b3 ,diakses tanggal 7 Juni 2021
8
Blog PT.Nebraska Pratama, Mei 2018, “Dampak Limbah Terhadap Lingkungan Sekitar”.
https://nebraska.co.id/blog/view/dampak-limbah-terhadap-lingkungan-sekitar,diakses
tanggal 7 Juni 2021
27
kurap.
serta beracun
Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah.
terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini
membahayakan.
lainnya yang terkait dan analisa sementara bahwa mayoritas industri dan
dalam kategori Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3), sehingga pihak
industri dan atau kegiatan lainnya oleh masyarakat akhirnya di buang begitu
saja kesistem perairan dan atau tempat lainnya di wilayah darat tanpa
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) begitu juga ditimbun, dibakar
hukum.9
9
Ibid.,
29
yang berbunyi :
melakukan pengelolaan B3 “
275 ayat 1 (satu) yang berbunyi : “Setiap Orang yang menghasilkan Limbah
10
Pengelolaan Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
https://newberkeley.wordpress.com/2011/07/29/belajar-pengelolaan-limbah-bahan-
berbahaya-beracun-b3-bagian-i/ diakses pada tanggal 7 Juni 2021.
30
a. Penetapan Limbah B3
b. Pengurangan Limbah B3
c. Penyimpanan Limbah B3
d. Pengumpulan Limbah B3
e. Pengangkutan Limbah B3
f. Pemanfaatan Limbah B3
g. Pengolahan Limbah B3
h. Penimbunan Limbah B3
j. Pengecualian Limbah B3
n. Pembiayaan
yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali. Dalam hal
31
penimbunan limbah B3
hidup yang baik khususnya dalam hal mengelola limbah B3 yang dihasilkan. 12
a) Pengurangan
jumlah atau mengurangi sifat bahaya aatu racun dari limbah B3 sebelum
Substitusi bahan
Modifikasi proses
b) Penyimpanan
12
Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 Dan Limbah Non B3 Direktorat Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah Dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan,
“Panduan Penggunaan Siraja Limbah Online”
https://plb3.menlhk.go.id/siraja-limbah-2017/uploads/files/download/manual.pdf , diakses
pada tanggal 7 Juni 2021.
33
yang dihasilkannya.
dan/atau
lingkungan bagi:
memenuhi standar dan/atau rincian teknis sesuai peraturan yang berlaku, pelaku
c. Pengumpulan
atau lebih disimpan paling lama 180 hari sejak limbah B3 dihasilkan
Untuk limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik
umum yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari atau lebih disimpan
B3, di mana salinan bukti penyerahan limbah B3 ini menjadi bagian dalam
d. Pengangkutan
limbah b3 kepada pemanfaat limbah b3, pengolah limbah b3, atau penimbun
limbah b3.
wajib dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang tertutup untuk limbah B3
Identitas pemohon
lingkungan hidup
e. Pemanfaatan
yang dapat digunakan sebagai subsitusi bahan baku, bahan penolong atau
bahan bakar yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup
37
dilaksanakan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah B3. Jika perusahaan
dan teknologi.
Ketersediaan teknologi
tidak spesifik dan sumber spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi radioaktif
lebih besar atau sama dengan 1 Bq/cm2 dan/atau konsentrasi aktivitas tiap
radionuklida anggota deret uranium dan torium atau kalium tingkat tertentu.
38
f. Pengolahan
dilaksanakan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah B3. Jika perusahaan
Termal, meliputi:
ketersediaan teknologi dan standar lingkungan hidup atau baku mutu lingkungan
hidup.
yang berlaku.
g. Penimbunan
lingkungan hidup.
berlaku.
B3 berupa:
Penimbunan akhir
40
Sumur injeksi
meliputi:
Bebas banjir
Daerah yang secara geologis aman, stabil, tidak rawan bencana, dan di
Bukan daerah resapan air tanah, terutama yang digunakan untuk air
minum.
2.7 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pada Industri Cat
Industri cat adalah salah satu industri yang menghasilkan limbah bahan
sisa suatu usaha yaitu limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
nomor 21 tahun 2021. Ada beberapa jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh
bekas yang terkontaminasi, yang didapatkan dari kemasan bekas cat itu
Cat berbahan dasar solvent tidak dapat dibersihkan atau dicuci dengan
Limbah Lampu TL
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Jenis limbah aki
motor, mobil, dan truck serta bersumber dari mesin generator listrik
(genset). Pada Industri cat limbah aki dihasilkan dari forklift dan juga
genset.
pihak lain dalam melakukan pengelolaan limbah B3nya. Industri cat melakukan
SPPL
limbah B3
Terbuat dari logam atau plastik yang dapat mengemas limbah B3 sesuai
berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat dan tidak rusak Limbah
(bangunan,silo,tangki).
simbol dan label pada kemasan limbah B3. Berdasarkan pasal 2 ayat 1
dan label limbah B3, setiap orang yang melakukan Pengelolaan Limbah B3
Nama Penghasil
Nomor Penghasil
Tanggal Pengemasan
Kode Limbah
Jumlah limbah
tersebut. Pada pasal 1 butir 8 Permen LH nomor 14 tahun 2013 tentang Simbol
dan label limbah B3, Simbol adalah gambar yang menunjukkan karakteristik
limbah B3, seperti simbol korosif, beracun, mudah menyala, infeksius, reaktif,
penghasil limbah wajib melakukan kerja sama dengan pihak kedua maupun
limbah B3 yang dihasilkan. Adapun masa penyimpanan yang telah diatur adalah
sebagai berikut :
180 (seratus delapan puluh) hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah
365 (tiga ratus enam puluh lima ) hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk
365 (tiga ratus enam puluh lima ) hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk
limbah B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pada pasal 2 ayat 1 menyebutkan
pernyataan serah terima dan informasi mengenai limbah B3. Festronik wajib
dimiliki oleh Pengangkut Limbah B3, Penghasil limbah B3, Pengumpul Limbah
B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3 dan/atau Penimbun Limbah B3.
konfirmasi terhadap data yang diisi oleh pengangkut limbah B3. Terdapat
wilayah kerja usaha dan/atau kegiatan yang sama dan melewati jalan
umum
tertutup
terbuka
melacak limbah tersebut dengan melalui akun SIRAJA Limbah Online yang harus
B3 yang dihasilkannya.
bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan pemeritah yang dalam hal
didumping.13
13
Ibid.,
48