atas daerah-daerah pesisir utara Jawa. Daerah-daerah pesisir seperti Tuban dan Cirebon sudah
mendapat
yang kuat ini sangat berpengaruh bagi pendirian Demak sebagai kerajaan Islam
Raden Patah adalah raja pertama Kerajaan Demak. Ia memerintah dari tahun
Panatagama. Pengangkatan Raden Patah sebagai Raja Demak dipimpin oleh anggota
wali lainnya. Pada masa pemerintahannya, wilayah kerajaan Demak meliputi daerah
Pada masa pemerintahannya juga dibangun Masjid Agung Demak yang dibantu oleh
usaha itu tidak berhasil. Setelah Raden Patah wafat pada tahun 1518, ia
digantikan oleh putranya Pati Unus. Pati Unus hanya memerintah tidak lebih dari
tiga tahun. Ia wafat tahun 1521 dalam usahanya mengusir Portugis dari kerajaan
Malaka.
menjadi raja Demak ketiga dan merupakan raja Demak terbesar. Sultan Trenggono
menjadi raja Demak oleh Sultan Gunung Jati. Ia memerintah Demak dengan gelar
Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya dan agama Islam berkembang lebih
Kerajaan Demak: kerajaan Demak
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Bersama-sama dengan pasukan Kesultanan Cirebon,
perebutan kekuasaan. Perebutan tahta Kerajaan Demak ini terjadi antara Sunan Prawoto
Bojonegoro) yang merasa lebih berhak atas tahta Kerajaan Demak. Perebutan
Prawoto oleh Arya Penangsang. Arya Penangsang juga membunuh adik Sunan Prawoto,
di halangi oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono. Jaka Tingkir mendapat
dukungan dari para tetua Demak, yaitu Ki Gede Pemanahan dan Ki Penjawi. Konflik
berdarah ini akhirnya berkembang menjadi Perang Saudara. Dalam pertempuran ini,
Arya Penagsang terbunuh sehingga tahta Kerajaan Demak jatuh ke tangan Jaka
Tingkir.
masih mengklaim diri sebagai penerus Kerajaan Demak. Sebagai tanda terima kasih
putranya, yakni Pangeran Benawa, melainkan putra Sunan Prawoto, Aria Pangiri.
Benawan kurang puas dengan keputusan ini. Apalagi, pemerintahan Aria Pangiri di
Pajang juga dikelilingi oleh para bekas pejabat Kerajaan Demak. Pangeran Benawa
kemudian minta bantuan kepada Sutawijaya, putra Ki Ageng Mataram, untuk merebut
kembali tahta Kerajaan Pajang.
Pada tahun 1588, Sutawijaya dan Pangeran