Thesis Proposal UIN
Thesis Proposal UIN
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
1
BAB 1
BAB I PENDAHULUAN
seluruh dunia, termasuk negara berkembang pada tahun 2018. Sejumlah kebijakan
baru yang menempuh langkah serius untuk mengatasi krisis, menjadi faktor positif
yang dapat mengurangi pesimisme akan resesi yang berkepanjangan dan risiko
berlangsung, serta dampak umpan balik dari sektor riil ke sektor keuangan,
Di Indonesia, imbas krisis mulai terasa pada tahun 2014. Setelah mencatat
Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada triwulan IV-2014 namun masih lebih
baik dibandingkan dengan negara lainnya seperti yang terlihat dari tabel di atas. Hal
2
itu tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya
peningkatan defisit dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan. Di pasar
keuangan, selisih risiko (risk spread) dari surat-surat berharga Indonesia mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yang mendorong arus modal keluar dari investasi
asing di bursa saham, Surat Utang Negara (SUN), dan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI). Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara umum bukanlah yang terburuk di
antara negara-negara lain. Perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 5,1%
pada 2014. Sementara kondisi fundamental dari sektor eksternal, fiskal dan industri
perbankan juga cukup kuat untuk menahan terpaan krisis global. Meski demikian,
Melihat fenomena yang ada dapat dilihat bahwa pada periode tahun 2014 terjadi
konstraksi ekonomi makro yang ditunjukkan dengan tingginya tingkat inflasi, nilai
tukar mata uang rupiah, serta rendahnya pertumbuhan ekonomi, diikuti juga dengan
Laba Kotor, Belanja Modal, dan Modal Kerja Bersih. Oleh karena itu, peneliti
memilih judul tesis “Pengaruh Laba Kotor , Faktor Ekonomi Makro, Dan
3
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti seberapa besar pengaruh laba kotor,
faktor ekonomi makro dan belanja modal terhadap pengelolaan modal kerja pada
Dari penjelasan di atas, masalah penelitian yang akan dibuktikan adalah apakah Laba
Kotor, Faktor Ekonomi Makro dan Belanja Modal dapat berpengaruh secara simultan
Adapun tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menemukan bukti empiris apakah Laba Kotor, Faktor Ekonomi
Makro dan Belanja Modal berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Modal
Kerja Bersih.
Rancangan penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Laba Kotor, Faktor
Ekonomi Makro dan Belanja Modal terhadap Modal Kerja perusahaan di bursa Efek
Rancangan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder
yamng dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistik, yaitu program
4
SPSS Versi 17.0, aplikasi ilmu sosial. Penetapan singkat signifikasi pada confidence
Penelitian ini dilaksanakan pada di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia pendidikan
dalam hal menganalisa lebih lanjut rumusan analisa ratio yang penting dan
2. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi investor atau calon
dan laba kotor perusahaan yang akan mempengaruhi modal kerja yang kemudian
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para peneliti sejenis
perusahaan.
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
i) Modal Kerja
sebagai berikut :
“Working capital is defined as current assets minus current liabilities. Thus, working
receivable, and inventories less the current liabilities used to finance the current
assets.” Dari pengertian tersebut, modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan
hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-
surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk
sebagai berikut :
1) Konsep Kuantitatif
jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau
keseluruhan dari pada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar
dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu
7
yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto
tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk
tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik
2) Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisi antara aktiva lancar
diatas hutang lancar. Digunakan kerja ini merupakan sebahagian dari aktiva lancar
menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja bersih (net
aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar dan menunjukkan tingkat
keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di mana
3) Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari pada dana
dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana
8
Ada sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang
menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dana yang
dimasa yang akan datang yang disebut future income. Jadi modal kerja menurut
konsep ini adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Febrianto, Erna Widiastuty
pada tahun 2007, didapat kesimpulan bahwa dari tiga angka laba yang normal
menunjukkan bahwa laba kotor sebenarnya lebih memiliki kualitas laba yang lebih
Sold).
dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),
Pengertian Beban Pokok Penjualan tidak terlepas dari pengertian biaya (cost)
9
itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Charles T. Horngren et.al (1997 : 26)
sebagai “…reflect the resources that the organisation uses to provide products or
sebagai “ Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur oleh satuan uang yang telah
terjadi atau mungkin terjadi dalam mencapai tujuan.”. Dari ketiga pengertian biaya di
atas, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya (cost) merupakan sumber daya
perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, salah satu tujuan
Menurut publikasian yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, suku bunga Bank
Indonesia (BI Rate) adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau
respon kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan
kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap
Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter
10
bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga
PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan
penetapan stance Kebijakan Moneter dapat dilakukan sebelum RDG Bulanan melalui
RDG Mingguan.
konsisten dan bertahap dalam kelipatan 25 basis poin (bps). Dalam kondisi untuk
menunjukkan intensi Bank Indonesia yang lebih besar terhadap pencapaian sasaran
inflasi, maka perubahan BI Rate dapat dilakukan lebih dari 25 bps dalam kelipatan 25
bps.
11
5) Tingkat Inflasi
dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat
harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus
meningkatnya harga.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang,
berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah
angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—
100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
mata uang-mata uang asing yang dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam
mata uang negara lain . Harga tersebut menggambarkan berapa banyak suatu mata
12
uang harus dipertukarkan untuk memperoleh satu unit mata uang lain.Istilah lain dari
7) Pertumbuhan Ekonomi
apabila terjadi peningkatan Produk Nasional Bruto (Gross National Product) riil di
pembangunan ekonomi.
bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat
perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor
Menurut Prathama Rahardja et.a, nilai Produk Domestik Bruto periode tertentu
sebenarnya merupakan hasil perkalian antara barang yang diproduksi dengan jumlah
barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, PDB pada dasarnya merupakan jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
13
ekonomi.
Menurut Badan Pusat Statistik, Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas
ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan
pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu
komoditas.
2) Pasar pertama ialah tempat bertemunya antara pedagang besar pertama dengan
pedagang berikutnya (bukan konsumen), dengan kata lain yaitu pasar sesudah
pasar produsen.
Sementara itu, Indeks Perdagangan Besar adalah disagregasi ke dalam lima kelompok
serta Impor, dimana setiap sektor terdiri dari kelompok-kelompok sub komoditi.
1) Data harga perdagangan besar dikumpulkan dari 33 ibukota provinsi dan 111 kota
14
2) Responden dipilih dari perusahaan-perusahaan yang dianggap cukup representatif
langsung.
mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan
sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada
2) Jasa Industri yang merupakan kegiatan Industri yang melayani keperluan pihak
lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak
3) Perusahaan atau Usaha Industri, merupakan suatu unit (kesatuan) usaha yang
15
melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa terletak
pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi
tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
yang tergolong besar dan sedang yang tercatat dalam direktori BPS. Sementara itu
kriteria perusahaan yang disurvei adalah perusahaan industri besar dan sedang, yaitu
perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih, termasuk perusahaan
membeli atau meningkatkan aset fisik seperti properti, bangunan industri atau
peralatan. Jenis pengeluaran ini dibuat oleh perusahaan untuk mempertahankan atau
Dalam istilah akuntansi, beban adalah dianggap sebagai belanja modal pada
saat aktiva tersebut adalah aset yang baru dibeli atau modal investasi yang
meningkatkan masa manfaat dari aktiva modal yang ada. Jika biaya tersebut
menyebarkan biaya pengeluaran selama masa manfaat. Namun, jika beban yang
16
merupakan salah satu yang menjaga aset pada kondisi saat ini, biaya yang dikurangi
17
No. Nama / Topik Variabel yang Digunakan Hasil yang Diperoleh
Tahun
3 B.A Ranjith The Impact of Variabel terikat : NLB = (cash Capital expenditure dan
Appuhami/ Firms’ Capital and cash equivalents + short- Operating Cash Flow
2008 Expenditure on term investment) - (short-term memiliki pengaruh yang
Working Capital debt + commercial paper besar terhadap WCR
Management: An payable + long-term debt a (Working Capital Ratio).
Empirical Study year term), WCR (Working
across Industries in Capital Ratio) . Variabel
Thailand bebas: Capital expenditure,
Operating expenditure.
4 Nazir, Mian On The Factor Variabel Terikat: Working The relationship between
Sajid, Afza, Determining capital requirements deflated Operating Cashflow and
Talat/2008 Working Capital by total assets. Working Capital Ratio is
Requirements Variabel bebas: Operating positive and statistically
cycle in days, Operating cash significant. Tobin’s Q is
flows deflated by total assets, positively affecting the
18
No. Nama / Topik Variabel yang Digunakan Hasil yang Diperoleh
Tahun
19
No. Nama / Topik Variabel yang Digunakan Hasil yang Diperoleh
Tahun
BAB II
20
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti seberapa besar pengaruh laba
kotor, faktor ekonomi makro dan belanja modal terhadap pengelolaan modal kerja
Index. Dari model penelitian tersebut, PERT diagramnya adalah sebagai berikut:
21
X1
X2
X21
X22
X23
X24
Y
X25
X26
X27
X3
adalah:
22
X22 = Inflasi,
X3 = Belanja Modal.
Y = Modal Kerja.
23
Variabel Hubungan
24
Variabel Hubungan
yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian
ini adalah Laba Kotor, Faktor Ekonomi Makro dan Belanja Modal berpengaruh
25
III.3 Jenis Penelitian
penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Laba Kotor, Faktot Ekonomi Makro
dan Belanja Modal terhadap Modal Kerja perusahaan di bursa Efek serta mencari
Rancangan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder
yamng dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistik, yaitu program
SPSS Versi 17.0, aplikasi ilmu sosial. Penetapan singkat signifikasi pada confidence
Penelitian ini dilaksanakan pada di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013
dilakukan secara bertahap mulai Agustus 2018 – November 2018, berikut skedul
26
Okt No Des Jan
No Deskripsi Kegiatan v
4 Pengolahan Data V
5 Seminar Hasil V
6 Meja Hijau V
v)
Islamic Index Bursa Efek Jakarta mulai tahun 2013-2014. Teknik pengambilan
(JII) dikarenakan:
27
dapat dihitung secara nyata terhadap industri yang bergerak dalam bidang usaha yang
yang sahamnya masuk ke dalam JII harus melalui beberapa proses penyaringan
- Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk
90%;
terakhir;
komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan
perubahan pada jenis usaha utama emiten akan dimonitor secara terus menerus
berdasarkan data publik yang tersedia. Perusahaan yang mengubah lini bisnisnya
menjadi tidak konsisten dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks.
28
Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain.
Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham spekulatif yang cukup
perdagangan reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah. Daftar
perusahaan yang pernah masuk dalam JII periode 2013-2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 4-2 Daftar Perusahaan yang Pernah Terdaftar dalam JII periode 2013-
2017
No Perusahaan No Perusahaan No Perusahaan
1 AALI Astra Agro 25 KLBF Kalbe Farma 49 BRPT - Barito Pacific
Lestari Tbk Tbk
2 ADHI Adhi Karya 26 LPKR Lippo 50 BSDE- Bumi Serpong
(Persero) Tbk Karawaci Tbk Baru Damai
3 ANTM Aneka 27 LSIP – PP London 51 CPRO- Central
Tambang (Persero) Tbk Sumatera Tbk Proteinaprima
4 ASII Astra 28 LSIP PP London 52 DEWA-Darma Henwa
International Tbk Sumatera Tbk
5 ASRI – Alam Sutera 29 MEDC Medco 53 ELTY – Bakrieland
Realty Tbk Energi International Development Tbk
Tbk
6 BISI – Bisi 30 MNCN – Media 54 FREN – Mobile-8
International Tbk Nusantara Citra Tbk Telecom Tbk
7 BKSL – Bukit Sentul 31 PGAS Perusahaan 55 HEXA - Hexindo
City Tbk Gas Negara Adiperkasa
(Persero) Tbk
8 BLTA Berlian Laju 32 PLAS Palm Asia 56 HITS – Humpuss
Tanker Tbk Corpora Tbk Baru Intermoda Transportasi
Tbk
9 BNBR Bakrie & 33 PTBA Tambang 57 IIKP - Inti Kapuas
Brothers Tbk Batubara Bukit Arwana
Asam Tbk
10 BTEL Bakrie Telecom 34 SGRO – Sampoerna 58 INDY - Indika Energy
Tbk Baru Agro Tbk
11 BUMI Bumi 35 SMCB Semen 59 JRPT – Jaya Real
Resources Tbk Cibinong Tbk Property Tbk
12 CMNP Citra Marga 36 SMRA 60 KIJA – Kawasan Industri
Nusapha la Persada Summarecon Agung Jababeka Tbk
Tbk Tbk
29
No Perusahaan No Perusahaan No Perusahaan
13 CTRP – Ciputra 37 SULI Sumalindo 61 MIRA - Mitra Rajasa
Property Tbk Lestari Jaya Tbk
masuk
14 DOID Delta Dunia 38 TKIM Pabrik 62 MPPA – Matahari Putra
Petroindo Tbk Baru Kertas Tjiwi Kimia Prima Tbk
Tbk
15 ELSA – Elnusa Tbk 39 TLKM 63 PLIN – Plaza Indonesia
Telekomunikasi Realty Tbk
Indonesia Tbk
16 ENRG Energi Mega 40 TOTL – Total 64 RALS – Ramayana
Persada Tbk Bangun Persada Tbk Lestari Sentosa Tbk
17 GJTL Gajah Tunggal 41 TOTL Total 65 SMAR – SMART Tbk
Tbk Bangun Persada Tbk
masuk
18 INCO International 42 UNSP Bakrie 66 SMGR – Semen Gresik
Nickel Ind. Tbk Sumatra Plantations (Persero) Tbk
Tbk Baru
19 INDF Indofood Sukses 43 UNTR United 67 SMRA – Summarecon
Makmur Tbk Tractors Tbk Agung Tbk
20 INKP Indah Kiat Pulp 44 WIKA – Wijaya 68 TBLA - Tunas Baru
& Paper Tbk Karya (Persero) Tbk Lampung
21 INTP Indocement 45 ACES- ACE 69 TINS – Timah Tbk
Tunggal Prakasa Tbk Hardware Indonesia
22 ISAT Indosat Tbk 46 ADRO - Adaro 70 TRUB – Truba Alam
Energy Manunggal Engineering
Tbk
23
ITMG – Indo 47 APEX - Apexindo 71 TSPC – Tempo Scan
Tambangraya Megah Pratama Duta Pacific Tbk
Tbk
24 KIJA Kawasan 48 BMTR – Global 72 UNVR Unilever
Industri Jababeka Tbk Mediacom Tbk Indonesia Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
maupun triwulanan, selama priode pengamatan pada tahun 2013 sampai tahun
30
2017.
- Perusahaan dimaksud tidak pernah keluar dari daftar Jakarta Islamic Index
No Sektor Perusahaan
Agriculture, livestock, Forestry
1 and Fishery AALI – Astra Argo Lestari Tbk
2 Mining and quarrying ANTM – Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 Mining and quarrying BUMI – Bumi Resources Tbk (USD)
4 Construction CTRA – Ciputra Development Tbk
INCO – International Nickel Indonesia Tbk
5 Mining and quarrying (USD)
6 Manufacturing industry INTP – Indocement Tunggal Prakasa Tbk
7 Manufacturing industry KLBF – Kalbe Farma Tbk
PTBA – Tambang Batubara Bukit Asam
8 Mining and quarrying Tbk
9 Communication TLKM – Telekomunikasi Indonesia Tbk
10 Business services UNTR – United Tractors Tbk
11 Manufacturing industry UNVR – Unilever Indonesia Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
masuk ke dalam list dalam periode 2013-2014, maka jumlah sampel observasi
adalah 11 perusahaan x 16 data laporan keuangan periode triwulanan dari tahun 2013
31
sampai dengan tahun 2017 = 176 sampel observasi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, meliputi
laporan keuangan tahunan yang terdapat dalam Indonesia Capital Market Directory
Bursa Efek Indonesia dan data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik serta
Bank Indonesia.
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat yang
32
Nama Indikator Definisi Skala
Variabel Variabel Ukuran
Tingkat Inflasi Rasio
Inflasi merupakan tingkat
kenaikan harga barang secara
umum yang terjadi dalam
kurun waktu tertentu.
Kurs Rupiah Terhadap USD Rasio
Kurs Rupiah merupakan nilai
tengah tukar Rupiah untuk
mendapatkan 1 USD pada
waktu tertentu.
Tingkat Pertumbuhan Rasio
Ekonomi
Kenaikan pendapatan nasional
dalam kurun waktu tertentu
dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
Produk Domestik Bruto Rasio
PDB merupakan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang
berlaku pada setiap tahun pada
kurun waktu tertentu.
Indeks Harga Perdagangan Rasio
Besar
Indeks harga transaksi yang
terjadi antara penjual/pedagang
besar pertama dengan
pembeli/pedagang besar
berikutnya dalam jumlah besar
pada pasar pertama atas suatu
komoditas dalam kurun waktu
tertentu.
Indeks produksi Rasio
Indeks Produksi yang
menunjukkan tingkat jumlah
33
Nama Indikator Definisi Skala
Variabel Variabel Ukuran
produksi perusahaan dalam
kurun waktu tertentu.
Belanja Modal Jumlah dana yang digunakan Rasio
oleh perusahaan untuk
membeli aktiva tetap.
Besarnya belanja modal ini
dapat diperoleh dari laporan
arus kas dalam klasifikasi arus
kas untuk aktivitas investasi
vi)
Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini
keseluruhan model. Selain itu juga, peneliti menggunakan Analisis Faktor dengan
X2. Dengan menggunakan data panel, penulis melihat keseluruhan data observasi.
Y = a + b1 x 1 + b2 x2 + b3 x3+ ε
dimana :
Y = Modal Kerja
X1 = Laba Kotor
34
α = Konstanta
ε = Error Term
komponen utama dapat digunakan untuk mereduksi dimensi suatu data tanpa
atau
35
[ X1 ¿ ] [ X 2 ¿ ] [ X3 ¿] [ ...¿ ] ¿ ¿¿
¿
(p x 1) (p x m) (m x1)
dan
cij adalah bobot (loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j
Hubungan antara varians variabel asal dengan, varians faktor dan varians
var(Xi)= varians yang dijelaskan oleh faktor untuk variabel asal ke-i + var(error)
utama terbagi menjadi dua metode yaitu non-iteratif dan iteratif. Nilai dugaan cij
a ji √ λ j
c ij=
sx
i atau
c ij=a ji √ λ j untuk variabel asal yang dibakukan
dan
36
c uj adalah bobot (loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j
a ji adalah koefisien variabel asal ke-i untuk komponen utama ke-j
λ j adalah eigen value untuk komponen utama ke-j
sx
i
adalah simpangan baku (standard of deviation) variabel asal ke-j
Algoritma untuk metode komponen utama iteratif adalah sebagai berikut :
2
- Tentukan nilai awal communality untuk seluruh variabel asal ( hi , i=1,...,p),
2
0≤hi ≤1
2 2
hi r ii =hi
- Ganti nilai diagonal matriks korelasi dengan nilai ( )
c ij=a ji √ λ j
- Tentukan nilai bobot (loading)
- Jika nilai communality pada dua iterasi terakhir dianggap sama maka proses
analisa selesai.
c uj
masing-masing faktor sesuai dengan besar harga mutlak bobot . Diharapkan setiap
variabel asal hanya dominan di salah satu faktor saja (Nilai harga mutlak bobot
variabel asal mendekati 1 di salah satu faktor dan mendekati o untuk faktor lainnya).
Harapan ini kadang-kadang tidak dapat dipenuhi, untuk mengatasi hal ini diperlukan
37
rotasi dari matriks bobot C. Beberapa macam teknik rotasi yang tersedia di program
[ { ( ) (∑ ) }]
m p 2 p 2
1 cij γ c ij
max ∑ ∑ −
p j=1 i=1 hi p i=1 hi
rotasi
0 Quartimax
1 Varimax
m/2 Equamax
p( m−1) parsimax
p+m−2
Matriks bobot hasil rotasi (C*) dapat dinyatakan sebagai C*=CT, T adalah
matriks transformasi.
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika
data normal, gunakan statistik parametrik dan, Jika data tidak normal, gunakan
statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Tujuan Uji
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal adalah dengan analisis grafik dan uji statistik.
38
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov, distribusi data
dikatakan normal jika signifikansi > 0,05. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka
penelitian terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, antara lain asumsi normalitas
variable bebas (independent). Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya
korelasi antara variabel bebas. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai Tolerance
< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2008).
v) Uji Heteroskesdastisitas
menunjukkan variansi antar variabel tersebar dan tidak sama. Untuk mendeteksi
nilai absolut residual dengan variabel independennya. Jika nilai t signifikan berarti
terjadi heteroskedastisitas.
Test), yaitu menguji apakah terjadi korelasi serial atau tidak dengan menghitung nilai
39
d statistik dengan rumus (Gujarati, dalam Zain, 1999 : 215) berikut :
t =N
∑ ( e t −e t −1 )2
t =2
d= t =N
∑ e2t
t=1
dimana :
d = nilai d
et = nilai residu dari persamaan regresi periode t
et-1 = nilai residu dari persamaan regresi periode t-1
Cara yang dapat dilakukan untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat
Urutan uji F :
Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0
R² / k
F= _____________________
40
(1 –R² ) / n – k 1
Dimana :
R² = koefisien determinasi
n = jumlah sample
K = Jumlah variable bebas
T table dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0.05 dan
degree of freedom = n – k- 1.
2) Uji- t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variable bebas
terhadap variable tidak bebas dengan asumsi bahwa variable lain dianggap
konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Uji ini dilakukan
sekaligus untuk melihat koefisien regresi paling tinggi merupakan koefisien
dominan yang mempengaruhi variable terikat penelitian.
Urutan uji t:
Ho : βi = 0 i = 1,2,3,4
Ha : βi ≠≠ 0 i = 1,2,3,4
Menghitung t dengan menggunakan rumus :
bi
t hit = ___________
sb i
Dimana :
41
sb i : standard error masing-masing variable.
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai thitung yang kemudian
b. Kriteria pengujian:
hasil yang akurat dan tepat, juga pengolahan dapat dilakukan dengan cepat.
42
DAFTAR PUSTAKA
Farid Harianto dan Siswanto Sudomo.2001. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi
di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT Bursa Efek Jakarta
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan
IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro
Lubis, Ade Fatma dan Syahputra, Adi.2008. Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis.
Medan: Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara
43