Tugas Akhir - Masyifa Nouva Vistra - 09015
Tugas Akhir - Masyifa Nouva Vistra - 09015
Disusun oleh :
NIM : 19/442317/KT/09015
FAKULTAS KEHUTANAN
YOGYAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada daerah Gunung Kidul memiliki bentang lahan dimana didominasi oleh karst
dengan tapak yang cukup bervariasi. Pada awalnya hutan wanagama dibuat karena ingin
membangun kembali hutan dan menyalamatkan lahan yang sudah kritis. Dimana awalnya
para perintis Wanagama memulai menghijaukan kekritisan lahan Wanagama dengan
pendekatan teknik ilmu kehutanan, sosial ekonomi, dan sifat biologis. Terdapat perubahan
secara positif dimana terjadi perubahan tutupan lahan yang awalnya lahan gersang menjadi
hutan hijau dengan dampak lingkungan serta sosial masyarakat. Hal tersebut menjadikan
perubahan tutupan lahan yang berbeda dengan daerah lain seperti Pulau Kalimantan dan
Sumatra yang justru terjadi degradasi dan deforestasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti termotivasi untuk meneliti tentang
“Penggunaan Citra untuk Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Kecamatan Playen,
Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta” untuk mengetahui gambaran dari perubahan
tutupan lahan yang awalnya gersang hingga menjadi hutan yang baik penuh pepohonan di
sekitar hutan wanagama
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui perubahan tutupan lahan di di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul,
Yogyakarta serta mengetahui prediksi luas penggunaan lahan pada tahun 2024.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan yaitu adalah bagaimana perubahan
lahan tutupan lahan di di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta serta
mengetahui prediksi luas penggunaan lahan pada tahun 2024.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penutupan lahan (land Cover) merupakan salah satu komponen penting dalam
mendukung sistem kehidupan pada suatu kawasan, semakin baik jenis penutupan lahan
atau vegetasi hutannya maka dapat diasumsikan bahwa kawasan tersebut memiliki nilai
keanekaragaman hayati yang tinggi. Perubahan penutupan lahan, baik yang diakibatkan
oleh aktifitas manusia maupun berubah secara alami di nilai sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas lingkungan, keanekaragaman hayati dalam mendukung kehidupan
pada suatu kawasan. Menurut Dephut, 2003 dalam (Darkono, 2006).
Tutupan lahan adalah perwujudan fisik (visual) dari vegetasi, benda alam dan unsur-
unsur budaya yang ada di permukaan Bumi tanpa memperhatikan kegiatan manusia
terhadap objek tersebut (Justice dan Townshend, 1981) dalam (Sendi Akhmad Al Mukmin
dkk., 2016). Land cover sendiri umumnya didapatkan dari hasil klasifikasi citra satelit dan
hasil klasifikasi tersebut banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk analisis
penggunaan lahan atau dinamika perubahan lahan di suatu area. Selain hal tersebut, hasil
klasifikasi citra berupa land cover juga dapat dijadikan sebagai dasar pengamatan
pertumbuhan pembangunan suatu area (Sendi Akhmad Al Mukmin dkk., 2016).
Penutupan lahan merupakan kondisi permukaan bumi atau rupa bumi yang
menggambarkan kenampakan vegetasi. Kondisi hutan, dilihat dari penutupan
lahan/vegetasi, mengalami perubahan yang cepat dan dinamis, sesuai perkembangan
pembangunan dan perjalanan waktu. Perubahan penutupan lahan adalah perubahan yang
terjadi terhadap gambaran obyek di permukaan bumi yang diperoleh dari sumber data
terpilih dan dikelompokan ke dalam kelas-kelas penutupan yang sesuai dengan
kebutuhannya (Badan Planologi Kehutanan, 2004).
Perkembangan perubahan tutupan lahan suatu wilayah dapat dianalisis dengan
memanfaatkan data penginderaan jauh (remote sensing) berupa citra satelit multitemporal
(Agus Rudi Darmawan dkk, 2017). Menurut (Petit et al. 2001) dalam (Agus Rudi
Darmawan dkk., 2017) pemanfaatan teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu
cara untuk mengetahui secara cepat alih fungsi lahan. Perkembangan perubahan tutupan
lahan sangat penting untuk diketahui, agar pola perubahan tutupan lahan dimasa datang
dapat diprediksi sehingga perubahan penutupan lahan yang bersifat negatif dapat dicegah
atau dikurangi.
BAB 3
DESAIN PENELITIAN
3.1 Hipotesis
Ho : Terjadi perubahan tutupan lahan di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul,
Yogyakarta
Ha : Tidak terjadi perubahan tutupan lahan di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung
Kidul, Yogyakarta
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Januari 2021 hingga Juni 2021 di Kecamatan
Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Planologi Kehutanan, Pusat Perpetaan Kehutanan. 2004. Pembakuan Standar Penafsir
Citra Satelit Resolusi Tinggi. Jakarta. Badan Planologi Kehutanan.
Darkono.2006. Penggunaan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk
Menganalisa Perubahan Penutupan Lahan Tahun 1999 Hingga Tahun 2002 di Daerah
Aliran Sungai Siduk Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. (skripsi) Pontianak :
Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura.
Darmawan, Agus Rudi., Puspaningsih, nining., dan Saleh, M. Buce. 2017. KAJIAN
PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MULTI LAYER PERCEPTRON DAN LOGISTIC REGRESSION DI TAMAN
NASIONAL GUNUNG CIREMAI. Jurnal Media Konservasi Vol. 22 No. 3 : 252-261.
Al Mukmin, Sendi Akhmad., Wijaya, Arwan Putra., dan Sukmono, Abdi. 2016. ANALISIS
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU
PERMUKAAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN FENOMENA URBAN
HEAT ISLAND. Jurnal Geodesi Undip Volume 5, Nomor 1.