Anda di halaman 1dari 4

CHAPTER REPORT

TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Problematika Pembelajaran SD

Dosen Pengampu:
Dra. Sukmawarti, M.Pd.

Oleh:
Jurina Syafita
181434164

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN
2021
1. Teori Belajar Kognitivistik
Teori kognitivistik merupakan teori yang berkaitan dengan proses belajar.
Kognisi adalah kemampuan psikologis atau mental manusia dalam menilai,
memperhatikan, mengamati, dan melihat. Dengan kata lain, kognisi mengacu pada
konsep pengenalan. Teori ini memaparkan bahwa proses belajar yang terjadi
karena adanya variabel penghambat terhadap persepsi seseorang. Teori belajar
Kognitivistik ini, juga lebih mengutamakan proses belajar daripada hasil belajar
itu sendiri.

2. Teori Belajar Kognitivistik Piaget


Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor
aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak
digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu
yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa
perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu :
(1) sensory motor;
(2) pre operational;
(3) concrete operational
(4) formal operational.

Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu


yaitu asimilasi dan akomodasi. Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih
berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.
Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan
obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

3. Implikasi teori perkembangan kognitivistik Piaget dalam pembelajaran


adalah :
 Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
anak.
 Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik-baiknya.
 Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
 Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
 Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara
dan diskusi dengan teman-temanya.
4. Kelebihan teori Kognitivistik, sebagai berikut:
 Kebanyakan kurikulum pendidikan Indonesia berpacu pada teori kognitif dan
mendahulukan pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap
orang.
 Dalam metode pembelajaran kognitivistik, pendidik hanya perlu memberikan
pengetahuan dasar tentang materi yang diajarkan, yang tersisa untuk
pengembangan dan kelanjutan peserta didik, dan pendidik hanya perlu
memantau dan menjelaskan proses perkembangan materi yang diberikan.

5. Kelemahan dari teori Kognitivistik:


 Jika pengajaran cuman menerapkan metode kognitif, siswa tidak sepenuhnya
memahami materi yang diberikan.
 Jika hanya metode kognitif yang digunakan di sekolah kejuruan tanpa metode
pembelajaran yang lain, siswa akan menemui kesulitan dalam mempraktekkan
kegiatan atau materi.
 Saat menerapkan metode pembelajaran kognitif, perhatikan kemampuan siswa
untuk mengembangkan materi yang telah diterimanya.

Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori
perkembangan kognitif atau teori perkembangan Piaget, yaitu;
 Intelegensi.
Piaget mengartikan intelegensi secara lebih luas, juga tidak
mendefinisikannyasecara ketat. Ia memberikan definisi umum yang lebih
mengungkap orientasi biologis. Menurutnya, intelegensi adalah suatu bentuk
ekuilibrium ke arah di mana semua struktur yang menghasilkan persepsi,
kebiasaan, dan mekanisme sensiomotor diarahkan.

 Organisasi.
Organisasi adalah suatu tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan
guna mengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu
sistem yang lebih tinggi.

 Skema.
Skema adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan beradaptasi dan berubah
selama perkembangan kognitif seseorang.

 Asimilasi.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam
pikirannya.
 Akomodasi.
Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama
sehingga cocok dengan rangsangan yang baru, atau memodifikasi skema yang ada
sehingga cocok dengan rangsangan yang ada.

 Ekuilibrasi.
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan
diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi
dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman
luar dengan struktur dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai