Anda di halaman 1dari 22

SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI

Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

KESETIMBANGAN KIMIA

KELAS : XI.IPA
SEMESTER 1

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Standar Kompetensi :

Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan


kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keseimbangan dan faktor
faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah keseimbangan dengan melakukan
percobaan
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara
pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
keseimbangan
3.5 Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan
dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Keadaan Kesetimbangan :
Untuk reaksi :

• Pencampuran Awal :
Ketika A dan B mulai beraksi produk C dan D belum terbentuk. Reaksi berlangsung
sebagai : aA + bB  cC + dD
Hal ini hanya terjadi pada tahap awal sekali dalam reaksi.
• Daerah Kinetik :
Setelah C dan D terbentuk, reaksi kebalikan mulai terjadi. Secara keseluruhan
konsentrasi total C dan D mulai bertambah. Makin lama laju reaksi pembentukan
produk makin lambat.
• Daerah Kesetimbangan :
Suatu titik akhirnya tercapai dimana laju reaksi pembentukan produk = laju reaksi
kebalikannya. Keadaan ini dinamakan Reaksi Mencapai Kesetimbangan.

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Pada saat Kesetimbangan kimia tercapai maka:


• Laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar
• Konsentrasi reaktan dan produk tetap konstan

Perhatikan Ilustrasi berikut :


N2O4 (g) 2NO2 (g)
kesetimbangan

kesetimbangan
kesetimbangan

zat awal zat awal N2O4 campuran awal


NO2 NO2 & N2O4
Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Kesetimbangan homogen

Kesetimbangan yang hanya melibatkan satu fasa.

Contoh:
Semua spesi berada dalam fasa gas

Semua spesi berada dalam fasa larutan

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Kesetimbangan heterogen

Kesetimbangan yang melibatkan lebih dari satu fasa.

Contoh:

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Tetapan Kesetimbangan
konstan

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

N2O4 (g) 2NO2 (g)

[NO2]2
Kc = = 4,63 x 10-3
[N2O4]
Secara Umum :
aA + bB cC + d D

Persamaan Kesetimbangannya adalah :

[C]c[D]d
Kc =
[A]a[B]b
Kc = tetapan Kestimbangan.
Zat padat (s) dan zat cair murni (l) tidak mempengaruhi nilai Kc.

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Contoh menentukan rumus Kc :

1. Untuk reaksi :

[HI(g) ]2
Kc 
[H 2(g) ][I 2(g) ]

2. Untuk reaksi :

[H (aq) ][C 2 H 3O 2(aq) ]
Kc 
[HC2 H 2O 2(aq) ]
3. Untuk reaksi :
Kc = [ CO2(g)]

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Perhitungan Kc
Contoh :
Reaksi .0,00500 M H2 direaksikan
dengan 0,01250 M I2 pada 424,5 oC. Pada awal reaksi
tidak ditemukan HI. Pada saat kesetimbangan diperoleh
konsentrasi iod adalah 0,00772 M. Tentukan nilai KC.
Jawab :
H2 + I2  2 HI
Mula-2 : 0,005 M 0,0125M -
Bereaksi : 0,00478M 0,00478M 0,00956M

Setimbang: 0,00022M 0,00772M 0,00956M


[HI]2 (0,00956)2
Kc  
[H 2 ] [I 2 ] (0,00022)(0,00772)
= 53,8

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

DERAJAT DISOSIASI ( )

 mol terurai
=
 mol mula - mula

2 HI (g) H2(g) + I2(g)


Mula-mula : a - -
Bereaksi : a 0,5 a  0,5 a 

Setimbang : ( a - a ) 0,5 a  0,5 a 

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Tetapan Kesetimbangan dengan tekanan (Kp)


Untuk reaksi :
2 NH3(g) N 2(g) + 3 H2(g)

Maka :
(PH )3 (PN )
2 2
Kp =
(PNH )
3
2

PH  Tekanan parsial gas H 2


2

PN  Tekanan parsial gas N 2


2

PNH  Tekanan parsial gas NH 3


3

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Mencari Tekanan Parsial

mol gas
Pparsial gas  x Ptotal
mol total

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Hubungan Kc dengan Kp
Untuk reaksi :

aA (g) + bB (g) cC (g) + dD (g)


Maka :

Kp = Kc(RT)n

n = koefisien produk gas – koefisien reaktan gas


= (c + d) – (a + b)

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Pergeseran Kesetimbangan
Azas Le Chatelier :
Jika suatu tekanan eksternal diberikan kepada suatu sistem yang
setimbang, sistem tersebut akan menyesuaikan sedemikian rupa
untuk mengimbangi tekanan ini ketika sistem mencapai posisi
kesetimbangan yang baru.
• Perubahan konsentrasi
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

Kesetimbangan
bergeser ke kiri ditambahkan
untuk NH3
mengimbangi
tekanan

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

aA + bB cC + dD

Perubahan Pergeseran Kesetimbangan


Menambah konsentrasi produk ke kiri
Mengurangi konsentrasi produk ke kanan
Menambah konsentrasi reaktan ke kanan
Mengurangi konsentrasi reaktan ke kiri

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

• Perubahan Tekanan :

Perubahan tekanan kebanyakan melibatkan spesi dalam fasa gas


karena padatan dan cairan pada dasarnya inkompresibel. Untuk gas,
perubahan tekanan dapat terjadi dalam tiga cara:

• Mengubah konsentrasi komponen gas

• Menambahkan gas inert (gas yang tidak ikut bereaksi)

• Mengubah volume wadah reaksi

Meningkatkan tekanan / memperkecil volume akan menggeser


kesetimbangan ke arah jumlah koefisien yang lebih kecil.
Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

• Perubahan Suhu :
Jika suhu dinaikkan kesetimbangan akan bergeser kearah endoterm,
Sebaliknya jika suhu diturunkan kesetimbangan akan bergeser kearah
eksoterm.

Pada perubahan ini nilai Kc akan berubah.

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

• Katalisator :
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi tapi tidak ikut
bereaksi.

Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi maka akan mempercepat


tercapainya proses kesetimbangan, dengan cara mempercepat reaksi maju
dan reaksi balik sama besar.

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

Kesetimbangan Dalam Industri :

1. Proses Haber telah digunakan dalam pembuatan 110 juta ton amonia
tiap tahunnya.
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) ΔH = -91,8 kJ

Bagaimanakah kondisi suhu dan tekanan


yang akan menghasilkan amonia secara maksimal?

2. Pada pengolahan asam sulfat dengan proses kontak terdapat reaksi :

2 SO2 (g) + O2 (g) 2 SO3 (g) Δ H = -197 kJ

Bagaimanakah kondisi suhu dan tekanan


yang akan menghasilkan belerang trioksida secara maksimal?

Cipto suyanto/kimia
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI
Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi

The end

Cipto suyanto/kimia

Anda mungkin juga menyukai