SKRIPSI
OLEH :
ANANDA ANGGRIANA
NIM : 1702022051
SKRIPSI
Oleh :
ANANDA ANGGRIANA
NIM: 1702022051
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
(Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes) (Only Yosephin, S.K.M., M.P.H)
ANANDA ANGGRIANA
NIM : 1702022051
Tindakan ibu dalam pemberian gadget kepada anak menjadi salah satu hal
yang tidak bisa dikendalikan. Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon termasuk
salah satu banyaknya ibu yang memberikan gadget kepada anaknya. Ibu
beranggapan bahwa pemberian gadget pada anak dapat mempermudah ibu dalam
menjalankan setiap pekerjaan rumah dan dapat menjadi salah satu bagian pola
asuh ibu dalam mengurus anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor
yang memengaruhi tindakan ibu dalam pemberian gadget pada anak balita di
Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara tahun 2019.
Jenis penelitian metode survei analitik pendekatan crosssectional. Populasi
seluruh ibu yang memiliki anak balita di Desa Ceubrek sebanyak 417 ibu dengan
sampel menggunakan tekhnik random sampling sebanyak 81 ibu. Analisis data
menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan statistik uji chi-square
dan analisis multivariat dengan statistik uji regresi logistik berganda.
Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa nilai p masing-masing variabel
antara lain pengetahuan (p = 0,361), sikap (p = 0,013), pendapatan (p = 0,780),
pekerjaan ( p = 0,005) dan pendidikan (p = 0,030) terhadap tindakan ibu dalam
pemberian gadget pada anak balita di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara tahun 2019.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh antara sikap, pekerjaan dan
pendidikan serta tidak ada pengaruh antara pengetahuan dan pendapatan terhadap
tindakan ibu dalam pemberian gadget pada anak balita di Desa Ceubrek
Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara tahun 2019. Variabel yang paling
dominan mempengaruhi tindakan ibu dalam pemberian gadget adalah pekerjaan.
Para ibu diharapkan membantasi pemberian gadget dapat menghindari anak dari
bahaya gadget.
i
ABSTRACT
ANANDA ANGGRIANA
NIM : 1702022051
Mother's actions in giving gadgets to children are one thing that cannot be
controlled. That the mother thinks can facilitate the mother in carrying out any
homework and can be one part of the mother's parenting patterns in caring for
children. This study aims to determine the factors that influence the actions of
mothers in giving gadgets to children under five in Ceubrek Village, Lhoksukon
District, North Aceh Regency in 2019.
This type of research is an analytical survey method with cross-sectional
approach. The population is all mothers who have children under five in Ceubrek
Village as many as 417 mothers with a sample using 81 random sampling
techniques. Data analysis used univariate analysis, bivariate analysis with chi-
square test statistics and multivariate analysis with multiple logistic regression
test statistics.
The results of multivariate analysis showed that the p value of each variable
included knowledge (p = 0.361), attitude (p = 0.013), income (p = 0.780),
employment (p = 0.005) and education (p = 0.030) towards maternal actions in
giving gadgets to children under five in Ceubrek Village, Lhoksukon District,
North Aceh Regency in 2019.
The conclusion of this study is that there is an influence between attitude,
work and education on the actions of mothers in giving gadgets to children under
five. and there is no influence between knowledge and income on the actions of
mothers in the provision of gadgets to children under five in Ceubrek Village,
Lhoksukon District, North Aceh Regency in 2019. The most dominant variable
affecting the actions of mothers in giving gadgets is work. It is expected that
mothers can help with the provision of gadgets to children because of the
important role of mothers in supervising children in playing gadgets that can be
dangerous for children.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tindakan Ibu
dalam Pemberian Gadget pada Anak Balita di Desa Ceubrek Kecamatan
Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Tahun 2019”
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suryono, M.Sc., M.Kes selaku Pembina yayasan
Helvetia Medan
2. Imam Muhammad, SE., S.Kom., M.Kes selaku Ketua Yayasan Helvetia
Medan
3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si Rektor selaku Institut Kesehatan Helvetia
4. Dr.dr.Hj. Arifah Devi Fitriani, M.Kes selaku Wakil Rektor Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan Institut Kesehatan Helvetia
5. Teguh Suharto, SE., M.Kes selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Utama
dan Keuangan Institut Kesehatan Helvetia
6. Dr. Asriwati, S.Kep, Ns., S.Pd., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
7. Nuraini, S.Pd., M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
8. Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
9. Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes selaku Kepala Prodi Studi S1
Kesehatan Masyarakat dan sekaligus sebagai pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan saran sehingga dapat mudah menyelesaikan skripsi
ini.
iii
10. Only Yosephin Simanungkalit, S.K.M., M.P.H selaku pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan sarannya kepada penulis sehingga dapat mudah
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sukamto, S.K.M., M.Kes selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan serta saran kepada penulis sehingga dapat mudah menyelesaikan
skripsi ini.
12. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang paling dalam kepada Ibunda
bernama Asmalun Combih, yang telah bekerja keras demi seorang buah
hatinya mencapai cita-cita dan rela mengorbankan materi waktu dan tenaga
serta do’a yang tak henti mereka berikan dan menjadikan motivasi kuat dalam
mengurangi kerasnya perjalanan kehidupan dan sentuhan belai kasih
sayangmu menjadi inspirasi perjalanan hidup yang mampu melahirkan
goresan-goresan di setiap langkah.
13. Kepada rekan-rekan Mahasiswa/i teman sejawat serta sahabat seluruh
Mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Khususnya Prodi S1 Kesehatan
Masyarakat yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya dibidang kesehatan.
Ananda Anggriana
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
v
3.4. Kerangka Konsep ..................................................................... 36
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran .......................... 36
3.5.1. Definisi Operasional ..................................................... 36
3.5.2. Aspek Pengukuran ........................................................ 37
3.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 38
3.6.1. Jenis Data ...................................................................... 38
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 38
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 39
3.7. Teknik Pengolahan Data ......................................................... 42
3.8. Analisis Data ............................................................................ 43
3.8.1. Analisis Univariat ......................................................... 43
3.8.2. Analisis Bivariat ........................................................... 43
3.8.3. Analisis Multivariat ...................................................... 44
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 74
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 74
5.2. Saran ...................................................................................... 75
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tindakan
Ibu dalam Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Kecamatan
Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Tahun 2019 ........................... 54
Tabel 4.11. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu dalam
Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2019 .............................................. 56
Tabel 4.12. Tabulasi Silang antara Sikap dengan Tindakan Ibu dalam
Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 ............................................... 57
Tabel 4.13. Tabulasi Silang antara Pendapatan dengan Tindakan Ibu dalam
Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 ............................................... 58
Tabel 4.14. Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Tindakan Ibu dalam
Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2019 .............................................. 59
Tabel 4.15. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Tindakan Ibu dalam
Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2019 .............................................. 60
Tabel 4.16. Hasil Analisis Bivariat yang Diikut Sertakan dalam Uji Regresi
Logistik ......................................................................................... 61
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 15 : Dokumentasi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
salah satunya yaitu penggunaan gadget. Gadget sangat mudah sekali menarik
perhatian dan minat anak dan sudah menjadi hal yang biasa, jika anak-anak
dampak positif dan negatif, untuk itu peran orang tua sangat penting dalam
Sering sekali kita menemukan pemanfaatan gadget menjadi salah satu jalan
pintas orang tua dalam pendamping sebagai pengasuh bagi anaknya. Dengan
menemani anak agar orang tua dapat menjalankan aktifitas dengan tenang, tanpa
membuat rewel dan mengganggu aktifitas orang tua. Anak dengan lihai dapat
mengoperasikan gadget dan fokus pada game atau aplikasi lainnya. Orang tua
belakangan ini banyak yang beranggapan gadget mampu menjadi teman bermain
yang aman dan mudah dalam pengawasan. Sehingga peran orang tua sekarang
sudah tergantikan oleh gadget yang seharusnya menjadi teman bermain. (1)
Hasil penelitian menunjukan bahwa sejak tahun 2013 sebanyak 72% anak di
dunia sudah mulai menggunakan perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan
ipad. Mayoritas anak usia 2 tahun lebih suka menggunakan tablet atau
1
2
bandingkan tahun 2011 yang masih berada di angka 38%. Survei yang dilakukan
terbesar di dunia pada tahun 2016. eMarketer juga memproyeksikan bahwa pada
2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus bertambah, tahun
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun
132,7 juta atau setara 51,7% dari populasi 256,2 juta jiwa. Data ini naik dari 2014
mencapai 34,9% dari populasi. Dari sisi usia pengguna internet terbanyak ada
pada kelompok umur 25-29 tahun dan 36-35-39 tahun, masing-masing berjumlah
24 juta pengguna atau 48 juta bila digabung kelompok usia terbesar kedua adalah
30-34 tahun dengan 23,3 juta berikutnya 20-24 tahun sebanyak 22,3 juta yang
kelompok usia 15-19 tahun mencapai 12,5 juta pengguna, dan 10-15 tahun
internet tidak aman bagi anak-anak. Sebanyak 101,3 juta pengguna internet tahun
2016 menyatakan tidak aman. Sementara 30,3 juta pengguna menyatakan tidak
masalah internet dikonsumsi bagi anak-anak. Hasil survei ini tentu mewakili dari
sisi demografis pengguna internet indonesia yang menunjukan sekitar 768 ribu
3
internet melonjak menjadi 143,26% dari 143,26 juta jiwa dan penggunaan Internet
Papua seebesar 2,49%. Serta pengguna internet berdasarkan usia yakni 13-18
tahun sebesar 75,50%, usia 19-34 tahun 74,23%, usia 35-54 tahun 44,06% dan
karena juga ada dampak positif, diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu
dalam pengawasan yang baik. Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut lebih
Salah satunya adalah radiasi dalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan
otak anak bila anak sering menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat
menurunkan daya aktif anak dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan
orang lain. Anak menjadi lebih dividual dengan zona nyamannya bersama gadget
4
sehingga kurang memiliki sikap peduli terhadap teman bahkan orang lain. Oleh
karena itu, penting pemahaman tentang pengaruh gadget terutama bagi orang tua.
Supaya anak dapat dibatasi penggunaannya dan daya kembang anak dapat
berkembang dengan baik dan menjadi anak yang aktif, cerdas, dan interaktif
faktor prilaku (behavior cause) dan faktor di luar perilaku (non-bevarior causes).
educational diagnosis and valuation. Precede ini adalah merupakan arahan dalam
atau fasilitas bagi masyarakat dan faktor reinforcing meliputi faktor sikap dan
perilaku toko masyarakat, toko agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk
Penelitian yang dilakukan oleh Vitrianingsih pada tahun 2017 dengan judul
Penggunaan Gadget” dapat disimpulkan bahwa sebanyak 26,2% anak pra sekolah
anaknya harus selalu dilakukan. Jangan sampai orang tua mengandalkan gadget
untuk menemani anak, dan orang tua membiarkan anak untuk mementingkan
gadget supaya tidak mengganggu, Mengontrol setiap konten yang ada di gadget
anak merupakan salah satu cara yang lebih efektif. Kesimpulanya bahwa ada
hubungan peran orang tua dengan ketergantugan gadget pada anak dengan p-
Penelitian yang dilakukan oleh Indian dkk pada tahun 2018 dengan judul
Anak” dampak gadget bagi anak TK dan Paud Taruna Islam menunjukan dampak
negtif gadget 38% dan positif 62%. Banyak sekali dampak bermain gadget bagi
anak dalam menggunakan gadget sehingga tidak mengganggu proses belajar dan
kepada anak tentang penggunaan gadget agar dapat bermanfaat secara maksimal
dan bagaimana orang tua mengawasi anak menggunakan gadget ketika bermain
supaya anak tidak tergelincir kedalam perbuatan yang negatif. Sehingga dapat
dengan dampak penggunaan gadget pada anak di PAUD dan TK Taruna Islam.
(9)
Penelitian yang dilakukan oleh Jarot pada tahun 2016 dengan judul
Anak Taman Kanak-Kanak Happy Holy Kids” dapat ditarik kesimpulan ada
hubungan antara perilaku anak dan kemampuan anak tersebut kuat sebesar 53,6%.
6
Besarnya nilai konstanta regresi 33.515 artinya jika perilaku anak nol, maka nilai
kemampuan anak adalah 33.515 dan pengaruh ditunjukan oleh besarnya koefisien
Penelitian yang dilakukan oleh Rachman pada tahun 2015 dengan judul
namun eksistensi permainan tradisional juga masih ada. Sehingga dapat diartikan
bahwa siswa yang memiliki gadget belum tentu tidak bermain atau melupakan
disekolah dan hari libur, karena siswa lebih sering bermain permainan tradisonal
pada saat jam istirahat, waktu senggang dan juga pada saat libur sekolah. (11)
Kabupaten Aceh Utara desa Ceubrek terletak lebih kurang 4 Kilometer dari Keude
Blang Jruen dan 13 Kilometer arah timur dari Kota Lhoksukon (Ibu kota
Kabupaten Aceh Utara). Jumlah jiwa sebesar 3.976, jumlah balita sebesar 420
jiwa dan jumlah ibu yang mempunyai balita di Desa Ceubrek sebesar 417 jiwa,
mayoritas ibu-ibu yang ada di Desa Ceubrek yaitu sebagai Ibu Rumah Tangga
seperti anak yang tumbuh dan berkembang di tahun 2010 yang lalu, terlihat setiap
dan membiarkan anak bermain gadget sendiri di dalam rumah tanpa membiarkan
gadget kepada anaknya, jika anak merengek ataupun menangis ibu langsung
memberikan gadget kepaada anaknya, pola asuh orang tua memberikan gadget
yang dilakukan agar anak menjadi lalai bermain serta sebagai gadget dapat
mempunyai gadget.
pada Anak Balita di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2019.
permasalahan pada penelitian ini adalah faktor apa saja yang memengaruhi
tindakan ibu dalam pemberian gadget pada anak balita di Desa Ceubrek
Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor apa saja
yang memengaruhi tindakan ibu dalam pemberain gadget pada anak balita di
Tujuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu adalah sebagai berikut :
pada anak balita terhadap kesehatan yang dapat terjadi pada anak balitanya. serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk peneliti itu sendiri di masa
a. Bagi Peneliti
membatasi pemberian gadget kepada anak balitanya serta orang tua dapat
mereka sayangi.
a) Agar anak balita selalu sehat dan terhindar dari bahaya yang terjadi
datang.
10
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Kaprino pada tahun 2017 dengan judul
gadget yang tepat pada anak. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan oran tua
tentan pemanfaatan gadget yang tepat pada anak pada anak belum cukup,
terutama pengetahuan tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh gadget. (12)
Penelitian yang dilakukan oleh Yulia pada tahun 2015 dengan judul
Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun) di TK Swasta Immanuel” ada pengaruh antara
tahun) Hasil ini sesuai dengan uji chi square dimana nilai signifikasi yang didapat
sebesar 0,005. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
tahun) di TK Kristen Immanuel. Hasil nilai OR 0,303 yang berarti bahwa anak
anak yang paparan penggunaan gadgetnya rendah. Hal ini dikarenakan, pada saat
penelitian, peneliti mendapatkan data bahwa sebanyak 55,8% orang tua dari siswa
11
12
oleh sebab itu pengetahuan mereka cukup tinggi terhadap dampak yang akan
Penelitian yang dilakukan oleh Enraim dkk pada tahun 2018 dengan judul
Penggunaan Gadget pada Anak dengan Prilaku Anak dalam Penggunaan Gadget
menghindari dampak negatif penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak
(<0,05) dan kesimpulan yang diperoleh adalah H0 ditolak. Maka, interpretasi dari
analisa ini adalah ada hubungan antara peran keluarga dalam menghindari dampak
negatif penggunaan gadget pada anak dengan perilaku anak dalam penggunaan
tersebut terdapat korelasi negatif yang signifikan, hal itu dapat dilihat bahwa
semakin baik peran keluarga maka semakin baik pula perilaku anak dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Tri pada tahun 2017 dengan judul penelitian
“Kontrol Sosial Orang Tua kepada Anak Balita dalam Penggunaan Gadget di
menunjukan bahwa setiap keluarga paling tidak memiliki merupakan gadget yang
2.2.1. Gadget
2.2.1.1.Pengertian Gadget
elektronik lainnya pada unsur “kebaruan” hari kehari gadget selalu menyajikan
tekhnologi terbaru yang membatu hidup manusia menjadi lebih praktis. (16)
Gadget atau gawai suatu piranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan
fungsi yang praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan
yang memiliki tujuan dan fungsi praktis tertentu yang sangat membantu dan
sedemikian rupa sehingga menjadikanya sebagai suatu inovasi terbaru, atau juga
masanya. (18)
memang didesain oleh pihak blogger dengan tujuan untuk mendukung fungsi
harus didampingi oleh orang tua atau orang dewasa. Ketika banyak aktifitas dan
situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan surfing bersama orang
tua adalah hal yang terbaik. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan
anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan
demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak
menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk
pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang
tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau
search engine khusus anak-anak sebagai situs yang wajib dibuka saat pertama kali
bagaimana caranya agar anak dapat tetap leluasa mengeksplorasi Internet dan
15
mengunjungi sejumlah situs yang bermanfaat tanpa timbul rasa frustrasi atau
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar
keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini
pulalah anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak
memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti
tanpa adanya partisipasi dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah
di awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas
Salah satu cara mencegah hal tersebut adalah dengan membatasi waktu
online mereka, bisa dengan cara menggunakan aturan yang disepakati bersama
atau dengan memasang software yang dapat membatasi waktu online. Penting pula
berbagai macam situs, tidak sekedar satu-dua situs favorit mereka saja. (19)
berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang
dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya.
memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di internet adalah benar dan
16
Anak pada usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang
tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencoba melakukan
eksplorasi untuk memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa
ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua
tidak harus berada di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam
kehidupan seorang anak remaja dan orang tua. Seorang remaja akan mulai
matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang
terbebas dari orang tua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat
lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orang tua. Kehidupan
arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang
beresiko tinggi, baik online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan
untuk bertemu muka dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui Internet,
label ranting pada sampul kotak CD/DVD permainan elektronik. Berikut ini
a. Early Childhood memiliki konten yang sesuai untuk anak usia 3 tahun
usia 6 tahun keatas. Permainan jenis ini memiliki sedikit konten kartun,
sebagainya.
c. Everyone 10+ konten dalam permainan ini baru boleh dimainkan oleh
anak usia 10 tahun keatas. Karena terdapat lebih banyak konten kartun ,
kekerasan yang dimaksud disini adalah adegan kartun yang mana toko
d. Teen, konten dalam permainan ini hanya boleh dimainkan oleh remaja
kasar yang terus menerus, adegan berdarah dan intensitas tinggi dan
sebagainya.
f. Adults only, konten dalam permainan ini hanya boleh dimainkan oleh
Dari paparan diatas diharapkan orang tua mampu memiliki peran yang
begitu besar untuk mengarahkan anak-anak kita dalam memilih tontonan, bacaan
maupun permainan yang akan dimainkan oleh anak-anak kita. Keberadaan orang
yang boleh ditonton atau tidak, kapan boleh menonton, waktu shalat
sehingga mampu berfikir jernih, punya rencana dan masa depan yang
baik. (20)
yayasan Kita dan Buah Hati dan American Academy of Pediatrics adalah sebagai
berikut (21):
gadget
Penelitian yang dilakukan oleh Aryanti pada tahun 2017 dengan judul
sosial anak yang mana terlihat anak yang mengalamai perkembangan sosial
kurang dari rata-rata adalah dengan yang cenderung memiliki kebiasaan bermain
gadget lebih dari 1 jam dalam setiap harinya, didapatkan hasil bahwa terdapat
anak usia 2-4 tahun telah menghabiskan waktunya didepan layar selama 1 jam
58 menit perharinya dan anak usia 5-8 tahun menghabiskan waktu didepan layar
yang bersangkutan dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup mulai dari
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati9
itu sendiri memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, perilaku mempunyai
Bahkan kegiatan berfikir, prestasi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa saja sesuatu yang dilakukan
oleh manusia, baik yang dapat diamati secara langsung maupun secara tidak
langsung. (24)
21
faktor yang membentuk status kesehatan dan membantu perencana terfokus. Pada
pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non-
behavior causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang
keyakinan, nilai, norma sosial , budaya dan faktor sosiodemografi yang lainya.
(26). Ikhwal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, untuk berperilaku sehat misalnya
pemeriksaan bagi ibu hamil, diperlukanya pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut
sebagai berikut :
a. Pengetahuan
terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis
a) Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
b) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c) Aplikasi (Application)
d) Analisis (analysis)
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
e) Sintesis (Synthesis)
yang dimiliki
f) Evaluasi (evaluation)
judul penelitian “Dampak Pneggunaan Gadget pada Anak Usia Prasekolah dapat
perhatian dan hiperaktivitas pada anak usia prasekolah di TK ABA III Gunungan,
untuk lebih memperhatikan penggunaan dadget pada anak saat dirumah dengan
cara memberikan batasan wakut untuk untuk bermain gadget pada anak. (2)
Waman dan Dewi dalam buku pengetahuan, sikap dan perilaku manusia.
(23):
25
b. Sikap
objek tertentu, yang mana melibatkan faktor pendata dan emosi yang
sebagainya). Salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah
pelaksanaan motif tertentu dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan
Penelitian yang dilakukan oleh Ratri dkk pada tahun 2017 dengan judul
awal” berdasarkan hasil analisis penelitian yang tela dilakukan, maka dapat
pengawasan dari orang tua dan orang-orang disekitar remaja, diperlukan pula
pelatihan atau pembekalan kepada remaja yang bersifat rutin mengenai dampak
penggunaan gadget, bermedia sosial dan bermain game. Maka dari itu sikap orang
tua dalam mengawasi anak dalam bermain gadget harus lebih ditingkatkan karena
berupa kategori sikap positif maupun sikap negatif (29). Contoh skala likert
2. S : Setuju Skor 4
3. R : Ragu Skor 3
c. Pendidikan
dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hasil atau perubahan perilaku dengan cara
ini memakan waktu lama, tetapi perubahan yang dicapai akan bersifat langgeng
karena didasari oleh kesadaran mereka sendiri (bukan karena paksaan). (27)
yang efektif bila dilakukan melalu metode “diskusi partisipasi”. Cara ini adalah
sebagai peningkatan cara yang kedua yang dalam memberikan informasi, tetapi
mereka memperoleh secara mantap dan lebih mendalam, dan akhirnya perilaku
yang mereka peroleh akan lebih mantap juga, bahkan merupakan referensi
perilaku orang lain. Sudah tentu cara ini akan memakan waktu yang lama dari
cara yang kedua tersebut dan jauh lebih baik dengan cara yang pertama. (27)
Penelitian yang dilakukan oleh Sri dkk pada tahun 2017 dengan judul
Berat Badan di Yogyakarta” terdapat terdapat intensitas gadget dan obesitas pada
variabel pendidikan lebih tinggi pada pendidikan ayah yang terdapat chisquare
OR 2,20 (0,74-6,54) maka ada hubungan antara pendidikan ayah dengan terhadap
d. Pendapatan
tuntuk ongkos transportassi yang dirasa berat. (7) Peraturan Gubernur tentang
e. Kepercayaan
adanya pembuktian terlebih dahulu. Misalnya wanita hamil tidak boleh makan
f. Kebudayaan
budhi yang berarti budi atau akal . Dengan demikian kebudayaan diartikan
dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
masyarakat.
1) Sistem Religi
3) Sistem Pengetahuan
4) Bahasa
5) Kesenian
6) Mata Pencaharian
Dalam hal ini unsur-unsur budaya dari deretan atas merupakan unsur
yang lebih sukar berubah jika dibandingkan dengan unsur-unsur yang disebut
kemudian dideretan bawah. Tetapi hal ini hanya dalam garis besarnya saja karena
ada kalanya sub-sub unsur dari suatu unsur lebih sukar diubah bila dibandingkan
29
sakit,poliklinik dan posyandu, polindes obat desa, dokter atau bidan praktik
kehamilan tidak hanya karena ia tahu dan sadar manfaat periksa kehamilan
melainkan ibu tersebut dengan muda harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat
sebagai berikut :
a. Media
ketahui bersama bahwa media masa mempunyai kemampuan yang kuat untuk
membentuk opini publik (public opinion) dan selanjutnya opini publik ini dapat
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku toko masyarakat (toma),
toko agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan.
positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan)
dari para tokoh masyarakat, togo agama dan para petugas, lebih lebih para petugas
kehamilan (7).
evaluation (7).
31
sebagai berikut :
a. Suami
support). Walaupun seorang suami perlu dan dapat juga menolong urusan-urusan
teknik rumah tangga, namun seorang istri diharapkan tidak mengabaikan betapa
Terutama bagi anak laki-laki, ayah menjadi model teladan untuk perannya kelak
sebagai seorang laki-laki. Bagi anak perempuan fungsi ayah juga sangat penting
memberi peluang bagi anaknya kelak memilih seorang pria sebagai pendamping,
pelindungnya. Dari sikap ayah terhadap ibu dan hubungan timbal balik mereka,
dibawah ini:
Factor Predisposisi :
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Pendidikan
d. Pendapatan
e. Pekerjaan
f. Kepercayaan
g. Kebudayaan
Factor Reinforcing :
a. Suami
b. Peran Suami dalam Mendidik Anak
Gambar 2.1
Kerangka Teori Preced – Proceed Lawrence Green
2.3. Hipotesis
2. Ada pengaruh sikap terhadap pemberian gadget pada anak balita balita di
2019
33
2019
Tahun 2019
Tahun 2019
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pengumpulan datanya di lakukan pada satu titik waktu (at one point in time)
dimana fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data.
tindakan ibu dalam pemberian gadget pada anak balita di Desa Ceubrek
34
35
3.3.1. Populasi
generalisasi dirumuskan dan dari mana sampel diambil. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita di Desa Ceubrek sebesar 417
orang.
3.3.2. Sampel
sampling.
slovin.
n= 2
keterangan:
n : Banyaknya sampel
N : Ukuran populasi.
Diketahui :
N = 417 orang.
e = 10% (0,1)
n= 2
36
n=
n=
n=
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Pendapatan Tindakan Ibu dalam
4. Pekerjaan Pemberian gadget pada
balita
5. Pendidikan
1. Pengetahuan adalah informasi yang telah diperoses dan telah peroleh ibu
balita
2. Sikap merupakan respon ibu terhadap pemberian gadget kepada anak balita
kehidupan sehari-hari.
Variabel Dependen
1. Tindakan Ibu Kuesioner
dalam Skor max : 18 Sering (1) Ordinal
Skor : 10-18
Pemberian Selalu : 2 Jarang (0)
9 Skor : 0-9
Gadget pada Kadang-kadang:
balita 1
Tidak Pernah : 0
38
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Data primer dalam
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
3. Data tersier
Data tersier adalah suatu kumpulan dan kompilasi sumber primer dan
sekunder. Data tersier dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai referensi
yang sangat valid, seperti: jurnal, text book, sumber elektronik. (38)
1. Data primer
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui
kuesioner dan observasi.(39) Data primer yang diperoleh dari penelitian ini
oleh peneliti.
39
2. Data sekunder
lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-
arsip. Data sekunder diperoleh dari data Kantor Desa Ceubrek Kecamatan
Lhoksukon
3. Data tersier
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Untuk menguji apakah suatu kuesioner
dianggap valid, maka perlu diuji coba dan dianalisis (40). Dalam penelitian ini uji
Kabupaten Aceh Utara dengan 20 responden dengan nilai product moment sebesar
dengan jumlah 15 soal yang valid 11 soal dan tidak valid 4 soal.
dari 39 butir soal. Dengan nilai r hitung > r tabel (0,444). Maka dapat
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran konsisten atau
tetap azas bila dilakukan pengukuran berulang (konsistensi, akurasi dan presisi)
(41)
yang di bandingkan dengan r tabel. Uji signifikan dilakukan pada taraf signifikan
0,05 artinya instrumen dikatakan reliabel bila nilai chroncbach alpa lebih besar
dari pada R tabel.(42) dikatakan reliabel bila hasil Alpha > 0,60. Suatu variabel
Berdasarkan hasil uji reabilitas instrumen diperoleh hasil bahwa nilai uji
sikap sebesar 0,910 dan tindakan ibu dalam pemberian gadget yang menunjukkan
hasil cranbach’s alpha sebesar 0,904. Bahwa dari hasil cranbach’s alpha pada
ketiga variabel lebih besar dari rtabel 0,444 sehingga instrumen penelitian
1. Collecting
2. Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang valid dan realiabel; dan terhindar dari bias.
3. Coding
4. Entering
masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam aplikasi
SPSS.
43
5. Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah
Data yang telah diolah menggunakan SPSS for Window harus mempunyai
makna atau arti dari sebuah penelitian dan melakukan inferensi atau generalisasi
korelasi atau pengaruh antara 2 variabel atau lebih yang diteliti. Pada penelitian
ini sebelum di lakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
data untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang ada. (44) Analisis bivariat
pada penelitian ini menggunakan uji non parametrik dengan skala pengukuran
dapatkan nilai signifikansi (p) lebih kecil dari taraf kesalahan 5% (0,05) maka
44
hipotesis Ha di terima dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika di dapatkan nilai signifikansi (p) lebih besar dari
Keterangan :
e = Logaritma Natural
ɑ = Konstanta
Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksuko Kabupaten Aceh Utara dengan luas 370
Ha terdiri dari daerah dataran, sawah sungai dan rawa-rawa, terbagi dalam 4 dusun
yaitu Dusun Jeumpah Puteh, Dusun Bunga Seulanga, Dusun Melati dan Dusun
Kabupaten Aceh Utara sebanyak 2.976 jiwa yang terdiri dari 320 KK, yang mana
terdiri dari jenis kelamin perempuan sebanya 1.758 jiwa dan jenis kelamin laki-
laki sebanyak 1.218 jiwa. Mayoritas masyarakat desa Ceubrek bekerja sebagai
Kabupaten Aceh Utara dengan luas wilayah 6.148,99 km2, maka kepadatan
pendidikan yang ada di Desa Ceubrek Kecamatan Lhoksukon terdiri dari Sekolah
Menengah Atas (SMA), Sekolah Menenagah Pertama (SD), Sekolah Dasar (SD),
Taman Kanak-kanak (TK) serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Untuk
seperti fakultas yang ada di Aceh Utara Ataupun Banda aceh. Hal tersebut
dikarenakan tidak tersedianya sarana perguruan tinggi yang ada di Desa Ceubrek.
45
46
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang
responden (21,0%), umur 28-30 tahun sebanyak 10 responden (12,3%), umur 31-
(14,8%), umur 37-39 tahun sebanyak 7 responden (8,6%) dan umur 40-43 tahun
(4,9%), umur 20-25 bulan sebanyak 3 responden (3,7%), umur 26-31 bulan
(17,3%), umur 38-43 sebanyak 15 responden (18,5%) dan berumur 44-48 bulan
(9,9%).
1. Pengetahuan
2. Sikap
No Jawaban
Total
Sikap SS S TS STS
f % f % f % f % f %
3. Apabila anak > 2tahun 8 9,9 45 55,6 27 33,3 1 1,2 81 100,0
diberikan gadget harus
dibatasi oleh orang tua.
4. Orang tua sebaiknya selalu 9 11,1 39 48,1 29 35,8 4 4,9 81 100,0
memantau setiap permainan
pada gadget yang
dimainkan oleh anak.
5. Sebaiknya ibu tidak 9 11,1 39 48,1 29 35,8 4 4,9 81 100,0
memperkenalkan gadget
sejak dini kepada anak.
6. Dampak positif yang 8 9,9 38 46,9 32 39,5 3 3,7 81 100,0
ditimbulkan oleh gadget
adalah sebagai media
pembelajaran untuk anak-
anak.
7. Salah-satu dampak negatif 12 14,8 46 56,8 21 25,9 2 2,5 81 100,0
yang ditimbulkan oleh
gadget dapat membuat anak
lebih cepat marah adanya
gangguan pertumbuhan dan
sulitnya diajak
berkomunikasi.
8. Gadget merupakan suatau 7 8,6 49 60,5 25 30,9 0 0 81 100,0
sarana media elektronik
yang dapat membuat anak-
anak menjadi kecanduan
jika memainkanya..
9. Jika anak-anak sudah 5 6,2 51 63,0 24 29,6 1 1,2 81 100,0
kecanduan gadget maka
harus lebih ekstra lagi
mendidik anak agar anak
terjauh dari gadget
10. Ibu harus mengisi kegiatan 10 12,3 53 63,4 18 22,2 0 0 81 100,0
kegiatan anak-anak dengan
kegiatan rohani/keagamaan
agar tidak selalu bermain
gadget.
11. Faktor lingkungan yang 8 9,9 50 61,7 22 27,2 1 1,2 81 100,0
ditimbulkan oleh gadget
dapat membuat anak kurang
bersosialisasi kepada teman
sebayanya.
12. Sebaiknya ibu memberikan 7 8,6 46 56,8 25 30,9 3 3,7 81 100,0
jeda waktu otomatis di
gadget, ketika anak sedang
bermain gadget supaya anak
tidak terlalu lama
menggunakanya.
51
No Jawaban
Total
Sikap SS S TS STS
f % f % f % f % f %
13. Dengan memperkenalkan 5 6,2 52 64,2 22 27,2 2 2,5 81 100,0
permainan tradisional
kepada anak maka
merupakan salah satu
tindakan ibu agar
terhindarnyaa anak dari
kecanduan.
14. Jika anak sudah mulai 6 7,4 54 66,7 19 23,5 2 2,5 81 100,0
rewel karena meminta
gadget, jangan sekali-kali
ibu langsung
memberikanya, karena hal
tersebut dapat membuat
salah satu alasan agar ibu
mengizinkanya bermain
gadget..
15 Faktor psikologis yang 7 8,6 55 67,9 17 21,0 2 2,5 81 100,0
ditimbulkan oleh gadget
dapat membuat anak lebih
sulit diatur, rewel dan anak
menjadi malas belajar.
tentang sikap menunjukan bahwa pada pertanyaan No.1 sebagian besar responden
responden (48,1%).
(67,9%).
3. Pendapatan
Hasil penelitian berdasarkan ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
4. Pekerjaan
Hasil penelitian berdasarkan ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
5. Pendidikan
Hasil penelitian berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
54
tindakan ibu dalam pemberian gadget dapat dilihat ada tabel berikut ini :
No Jawaban
Tindakan Ibu Pemberian Total
S KK TP
Gadget
f % f % f % f %
9. Apakah ibu memberikan 40 49,4 37 45,7 4 4,9 81 100,0
gadget kepada anak untuk
membantu meringankan
pekerjaan ibu ?
responden (54,3%).
responden (64,2%) tindakan ibu dalam memberikan gadget sering dan sebanyak
Tabel 4.11 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu dalam
Pemberian Gadget di Desa Ceubrek Tahun 2019
Tindakan Ibu dalam Pemberian
Gadget Total
No Pengetahuan Nilai p
Sering Jarang
f % f % f %
1 Kurang 12 14,8 16 19,8 28 34,6 0,008
2 Baik 40 49,4 13 16,0 53 65,4
Total 52 64,2 29 35,8 81 100,0
jarang.
UtaraTahun 2019.
Berdasarkan Tabel 4.12. tabulasi silang antara sikap dengan tindakan ibu
0,05). Hal ini membuktikan sikap memiliki hubungan dengan tindakan ibu dalam
UtaraTahun 2019.
yang memberikan gadget secara sering dan sebanyak 14 responden (17,3%) yang
0,05). Hal ini membuktikan bahwa pendapatan tidak memiliki hubungan dengan
0,05). Hal ini membuktikan pekerjaan memiliki hubungan dengan tindakan ibu
yang memberikan gadget secara sering dan sebanyak 24 responden (29,6%) yang
0,05). Hal ini membuktikan pendidikan memiliki hubungan dengan tindakan ibu
variabel terikat. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilihat
dari nilai Exp (β). Positif atau negatifnya pengaruh variabel bebas terhadap
61
variabel terikat dilihat dari nilai β, jika bernilai positif berarti mempunyai pengaruh
positi, begitu juga sebaliknya jika bernilai negatif berarti mempunyai pengaruh
yang negatif.
Tabel 4.16. Hasill Analisis Bivariat yang Diikutsertakan dalam Uji Regresi
Logistik
No. Variabel Sig-p
1. Pengetahuan 0,008
2. Sikap 0,000
3. Pendapatan 0,132
4. Pekerjaan 0,000
5. Pendidikan 0,000
Berdasarkan hasil uji regresi logistik, maka didapat tiga variabel yang
memiliki nilai sig p = 0,780 > 0,05 artinya variabel pendapatan harus dikeluarkan
memiliki nilai p = 0,361 > 0,05 artinya variabel pengetahuan harus dikeluarkan
Berdasarkan tabel 4.19. diatas uji yang dilakukan pada penelitian ini
b. Apabila nilai p > ɑ (0,05) maka tidak terdapat penaruh antara variabel
variabel bebas.
1) Sikap memiliki nilai nilai p 0,013 < 0,05 artinya sikap memiliki
gadget, sedangkan faktor dan ekonomi tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tindakan ibu dalam pemberian gadget dan untuk variabel yang
berpengaruh adalah pekerjaan dengan nilai p = 0,005 < 0,05 dan variabel yang
Faktor lain diluar model yang menjelaskan variabel dependen atau dapat
p = 0,268
64
0,268 (26,8,0%), serta terdapat 73,2,% faktor lain diluar variabel yang tidak diteliti
4.4. Pembahasan
perhitungan, di dapatkan nilai p 0,361 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ayu tahun 2018 dengan judul
penelitian Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Penggunaan Gadget terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII SMP Negri 1 Singosari, menunjukan
bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan pola asuh orang dan penggunaan gadget
terhadap Pola Asuh Ibu Balita di Kabupaten Banyumas, dapat diambil kesimpulan
tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pola asuh balita
domain yang sangat penting dalam membentuk suatu tindakan seseorang. Apabila
maka hal tersebut akan tercermin pada pola perilaku masyarakatnya. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
tingkat pemberian ibu memberika gadget kepada anaknya, yang mana ibu
pekerjaan rumah dan membantu ibu dalam mengurus anak. Hal ini terlihat ketika
ibu sibuk melakukan pekerjaan rumah dan anak mulai rewel salah satu tindakan
yang diambil adalah dengan memberikan gadget karena anak mulai diam dan
anak dari rasa bosan bermain dan dengan memberikan gadget kepada anak, anak
lebih banyak menghabiskan waktu dirumah jadi ibu dapat memantau setiap
perhitungan, didapatkan nilai p 0,013 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
sikap memiliki pengaruh secara signifikan terhadap tindakan ibu dalam pemberian
66
2019.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari tahun 2015 tentang Motif
Orang Tua Memberikan Gadget pada Anak, menunjukan bahwa sikap orang tua
perkemabangan zaman, sebagai status sosial, sebagai hadiah, dan sebagai alat
bermain. (49)
2018 tentang Persepsi Orang Tua terhadap Penggunaan Gadget pada Anak Usia 5
rumah. Penggunaan gadget ini diberikan oleh orang tua sebagai salah satu media
komunikasi. Akan tetapi sikap orang tua memberikan gadget kepada anaknya
membuat dampak negatif, karena saat anak menggunakan gadget anak cenderung
membuka game daan films kartun sebagai hiburan dan menjadi anak malas belajar.
(50)
pengetahuan atau sikap yang baik belum tentu mewujudkan suatu tindakan yang
baik. Karena perubahan sikap ke arah yang lebih baik akan mempengaruhi
(48)
Menurut asumsi peneliti sikap positif yang banyak diberikan dimiliki ibu
memberikan gadget kepada anak lebih sering karena gadget merupakan alternatif
yang dapat membantu ibu dalam mendidik anak dan mengatur anak, memberikan
gadget kepada lebih sering ibu memantau tindakan yang dilakukan oleh anak
dalam bermain gadget. Hal tersebut juga perlu dipantau karena dikhawatirkan anak
sering selain membantu setiap pekerjaan ibu pula membantu dalam mengenalkan
perhitungan, didapatkan nilai p 0,780 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
ekonomi tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap tindakan ibu dalam
Tahun 2019.
Penelitian yang dilakukan oleh Tri tahun 2017 tentang Kontrol Sosial Orang
Tua kepada Anak Balita dalam Penggunaan Gadget di Desa Wukirsari Imogiri
Bantul, menunjukan bahwa faktor ekonomi ibu bahwa setiap keluarga paling tidak
memiliki gadget lebih dari satu dan gadget yang dimiliki memiliki fitur canggih.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi tahun 2014 tentang
68
Motivasi Orang Tua Membelikan Fasilitas Smartphone pada Anak Usia 5-12
daya beli yang dimiliki oleh respsonden sehingga memberikan dukungan atas
keputusan pembelian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi orang tua dalam
memberikan fasilitas smartphone pada anak berusia 5-12 tahun, maka sebagai
atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti
akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan
Menurut asumsi peneliti bahwa status ekonomi yang ada di Desa Ceubrek
yang tinggi sebagian ibu tetap memberikan gadget kepada anaknya karena
orang tua tidak mau gadget yang dimiliki dimainkan oleh anaknya ditakutkan hal
69
yang penting didalam gadget orang tua terhapus karena kebiasaan anak yang rasa
ingin tau bermain dengan memencet tanpa tau maksud dan tujuan. Jadi orang tua
kepada ankanya cukup satu saja dan itu harus berbagi dengan orang tuanya. Ada
juga dari beberapa anak merengek untuk mempunyai gadget sendiri tetapi karena
status ekonomi yang rendah sehingga keinginan anak tidak di turuti oleh orang
perhitungan, didapatkan nilai p 0,005 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Tahun 2019.
Penggunaan Gadget terhadap Personal Sosial Anak Usia Prasekolah di TKIT Al-
baik dari kelompok kasus ataupun kelompok kontrol dan pekerjaan yang paling
sedikit adalah PNS. Hal ini didapati bahwa memberikan gadget kapada anak agar
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraedah tahun 2016 tentang
70
Peran Orang Tua dalam Penanggulangan Dampak Negatif Handphone pada Anak,
menunjukan bahwa ada pengaruh faktor lain seperti pekerjaan ibu dengan
pekerjaan formal ataupun informal ibu tetap memberikan gadget kepada anaknya
Kemudian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sara tahun 2018
terhadap Perkembangan Bayi 6-12 Bulan. dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
Ibu yang bekerja dan tidak bisa memanfaatkan waktu yang baik untuk
anaknya maka akan mengakibatkan orang tua tersebut kurang dalam dalam
memberikan kasih sayang dan stimulasi kepada anaknya. Orang tua yang bekerja,
merupakan dampak pemberian gadget kepada anak, yang mana responden dengan
status bekerja sebagai ibu rumah tangga dan hanya mengurus anak saja, tidak mau
puusing dan repot dalam mengurus anak ketika rewel. Karena ibu yang tidak
bekerja selalu menghabiskan waktu bersama anaknya dari pada ibu yang
bekerja.Keseharian bersama yang muncul membuat ibu tidak tega melihat anaknya
memberikan gadget kepada si anak dan ibu dapat pula memantau setiap permainan
yang dimainan kan anak, apabila salah yang dimainkanya maka ibu dapat langsung
71
mengambil tindakan mana yang menurutnya baik dan tidak. Pada Ibu yang bekerja
pemberian gadget dapat membantu ibu menjadi salah satu pola asuh untuk
anaknya, dengan memberikan gadget anak akan berfokus tanpa jenuh bermain
kepada anak supaya membantu pekerjaan ibu, maka akan timbulah rasa sayang
perhitungan, didapatkan nilai p 0,030 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Tahun 2019.
Penelitian yang dilakukan oleh Maulita tahun 2016 tentang Persepsi Orang
Tua terhadap Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini. Memerlihatkan bahwa
pendidikan orang tua yang tinggi sebanyak 78 responden (57%), dan didapatkan
nilai p value = 0,032 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang tua
Kemudian sejalan dengan penelitian yang Siti tahun 2017 dengan judul
penelitian Gambaran Tingkat Pendidikan dan Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Dini
dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu akan
(56)
belajar dna proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
pendidikan tinggi yang dimiliki ibu membuat ibu tau mana dampak yang negatif
dan positif yang akan terjadi untuk anaknya, serta bahayanya radiasi yang
ditimbulkan karena gadget,dengan pendidika yang tinggi maka hal yang tidak
diinginkan oleh anak dapat dicegah dan diatasi. Seperti kita lihat sekarang banyak
anak yang kecanduan karena kurangnya orang tua dalam memberikan asuhan
kepada anaknya.
kecanduang dapat berpengaruh kepada ibu yang memiliki anak dengan pendidikan
yang rendah, karena ibu tidak tau apa dan bagaimana yang baik untuk anaknya.
kegiatan hal yang positif seperti mengisi anak dengan rutinitas agama, menonton
tv serta mengisi kegiatan les dirumah, Hal tersebut lebih baik dari pada
membiarkan anak harus bermai gadget tanpa pengawasan orang tua terhadap anak
5.1. Kesimpulan
2. Ada pengaruh sikap terhadap tindakan ibu dalam pemberian gadget pada
Utara tahun 2019 adalah faktor pekerjaan nilai p = 0,005 dan Exp (β) =
(0,102)
73
7. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang
memengaruhi tindakan ibu dalam pemberian gadget pada anak balita di Desa
5.2. Saran
1. Diharapkan bagi ibu dan keluarga hasil dari penelitian ini dijadikan sebagai
memengaruhi tindakan ibu dalam pemberian gadget pada anak balita dan
4. Diharapkan bagi peneliti lain penelitian ini dapat menjadi bahan informasi
A. Petunjuk.
1. Silakan ibu jawab pertanyaan dengan jujur
2. jawaban tidak dipengaruhi oleh profesi ibu.
3. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis atau penelitian
4. Baca dan Jawablah semua pertanyaan secara teliti dan jujur.
Kerahasiaan jawaban dijaga.
5. Beri tanda (√) pada pilhan yang telah disediakan dalam setiap
pertanyaan
B. IDENTITAS IBU
1. No Responden :
2. Nama Responden :
3. Umur :
4. Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP
c. SMA d. Sarjana/D-III
2. SIKAP
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
No Pertayaan S KK TP
Keterangan :
1 : Benar
0 : Salah
MASTER DATA UJI VALIDITAS DAN REABILITAS TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN GADGET PADA ANAK
NO PG1 PG2 PG3 PG4 PG5 PG6 PG7 PG8 PG9 TOTAL
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 12
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
6 2 2 2 1 2 2 2 1 2 16
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
8 1 1 2 2 2 2 2 1 2 15
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
11 2 2 2 2 2 2 2 1 2 17
12 2 2 1 2 2 2 2 1 1 15
13 2 2 2 2 2 2 1 1 2 16
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
15 2 2 2 2 2 2 2 1 2 17
16 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17
17 2 2 2 2 1 2 2 1 2 16
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
20 1 2 2 2 2 2 2 0 2 15
Keterangan :
2 : Selalu
1 : Kadang-Kadamg
0 : Tidak Pernah
NO S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 50
5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 53
6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 49
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
8 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 52
9 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 52
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59
11 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 54
12 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 53
13 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 51
14 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 36
15 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 49
16 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 52
17 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 51
18 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 52
19 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 51
20 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 51
Keterangan :
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 4
Correlations
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation .764** 1 .687** .250 .375 .490* .687** .375 -.115 .490* .250 .577** .577** .063 -.167 .737**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .288 .103 .028 .001 .103 .630 .028 .288 .008 .008 .794 .482 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation .764** .687** 1 .250 .375 .490* .687** .062 -.115 .490* -.167 .577** .577** .375 .250 .775**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .288 .103 .028 .001 .794 .630 .028 .482 .008 .008 .103 .288 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation .145 .250 .250 1 .250 .327 .250 .667** -.076 -.140 -.111 -.192 -.192 -.167 .444* .291
Sig. (2-tailed) .541 .288 .288 .288 .160 .288 .001 .749 .556 .641 .416 .416 .482 .050 .213
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation .491* .375 .375 .250 1 .140 .688** .375 .459* -.210 .250 .289 .577** .375 .250 .625**
Sig. (2-tailed) .028 .103 .103 .288 .556 .001 .103 .042 .374 .288 .217 .008 .103 .288 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation .336 .490* .490* .327 .140 1 .490* .490* -.096 .608** .327 .404 .081 .490* -.140 .641**
Sig. (2-tailed) .147 .028 .028 .160 .556 .028 .028 .686 .004 .160 .077 .735 .028 .556 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation .764** .687** .687** .250 .688** .490* 1 .375 -.115 .140 .250 .577** .577** .375 .250 .813**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .288 .001 .028 .103 .630 .556 .288 .008 .008 .103 .288 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation .218 .375 .062 .667** .375 .490* .375 1 -.115 .140 .667** .289 .000 .062 .250 .512*
Sig. (2-tailed) .355 .103 .794 .001 .103 .028 .103 .630 .556 .001 .217 1.000 .794 .288 .021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson Correlation -.150 -.115 -.115 -.076 .459* -.096 -.115 -.115 1 -.096 -.076 -.132 .397 .459* -.076 .097
Sig. (2-tailed) .527 .630 .630 .749 .042 .686 .630 .630 .686 .749 .578 .083 .042 .749 .685
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson Correlation .336 .490* .490* -.140 -.210 .608** .140 .140 -.096 1 .327 .728** .404 .490* -.140 .556*
Sig. (2-tailed) .147 .028 .028 .556 .374 .004 .556 .556 .686 .160 .000 .077 .028 .556 .011
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson Correlation .145 .250 -.167 -.111 .250 .327 .250 .667** -.076 .327 1 .577** .192 .250 -.111 .391
Sig. (2-tailed) .541 .288 .482 .641 .288 .160 .288 .001 .749 .160 .008 .416 .288 .641 .088
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson Correlation .630** .577** .577** -.192 .289 .404 .577** .289 -.132 .728** .577** 1 .733** .577** .192 .799**
Sig. (2-tailed) .003 .008 .008 .416 .217 .077 .008 .217 .578 .000 .008 .000 .008 .416 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson Correlation .630** .577** .577** -.192 .577** .081 .577** .000 .397 .404 .192 .733** 1 .577** .192 .730**
Sig. (2-tailed) .003 .008 .008 .416 .008 .735 .008 1.000 .083 .077 .416 .000 .008 .416 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson Correlation .218 .063 .375 -.167 .375 .490* .375 .062 .459* .490* .250 .577** .577** 1 .250 .625**
Sig. (2-tailed) .355 .794 .103 .482 .103 .028 .103 .794 .042 .028 .288 .008 .008 .288 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson Correlation .145 -.167 .250 .444* .250 -.140 .250 .250 -.076 -.140 -.111 .192 .192 .250 1 .291
Sig. (2-tailed) .541 .482 .288 .050 .288 .556 .288 .288 .749 .556 .641 .416 .416 .288 .213
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTA Pearson Correlation .768** .737** .775** .291 .625** .641** .813** .512* .097 .556* .391 .799** .730** .625** .291 1
L Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .213 .003 .002 .000 .021 .685 .011 .088 .000 .000 .003 .213
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Cronbach's N %
Alpha N of Items
Cases Valid 20 100.0
.875 15
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
HASIL UJI VALIDITAS REABILITAS SIKAP
Correlations
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S2 Pearson Correlation .761** 1 .634** .677** .618** .356 .389 .684** .356 .690** .408 .444* .380 .610** .399 .860**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .001 .004 .123 .090 .001 .123 .001 .074 .050 .098 .004 .081 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S3 Pearson Correlation .565** .634** 1 .640** .693** .509* .571** .754** .509* .709** .653** .381 .530* .196 .342 .884**
Sig. (2-tailed) .009 .003 .002 .001 .022 .009 .000 .022 .000 .002 .098 .016 .408 .140 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S4 Pearson Correlation .480* .677** .640** 1 .929** .262 .490* .554* .262 .435 .343 .735** .180 .528* .324 .795**
Sig. (2-tailed) .032 .001 .002 .000 .265 .028 .011 .265 .055 .139 .000 .448 .017 .164 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S5 Pearson Correlation .448* .618** .693** .929** 1 .400 .571** .612** .210 .369 .437 .678** .237 .502* .266 .805**
Sig. (2-tailed) .048 .004 .001 .000 .080 .009 .004 .375 .109 .054 .001 .315 .024 .258 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S6 Pearson Correlation .305 .356 .509* .262 .400 1 .312 .353 .048 .369 .218 .356 .019 .031 -.023 .454*
Sig. (2-tailed) .191 .123 .022 .265 .080 .181 .127 .842 .110 .355 .123 .936 .898 .924 .044
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S7 Pearson Correlation .381 .389 .571** .490* .571** .312 1 .477* .089 .518* .408 .250 .214 .343 -.043 .601**
Sig. (2-tailed) .098 .090 .009 .028 .009 .181 .034 .709 .019 .074 .288 .365 .139 .858 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S8 Pearson Correlation .586** .684** .754** .554* .612** .353 .477* 1 .549* .607** .539* .440 .455* .478* .584** .873**
Sig. (2-tailed) .007 .001 .000 .011 .004 .127 .034 .012 .005 .014 .052 .044 .033 .007 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S9 Pearson Correlation .509* .356 .509* .262 .210 .048 .089 .549* 1 .369 .000 -.089 .210 .336 .435 .475*
Sig. (2-tailed) .022 .123 .022 .265 .375 .842 .709 .012 .110 1.000 .709 .375 .147 .055 .034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S10 Pearson Correlation .552* .690** .709** .435 .369 .369 .518* .607** .369 1 .507* .345 .517* .118 .266 .761**
Sig. (2-tailed) .012 .001 .000 .055 .109 .110 .019 .005 .110 .022 .136 .020 .619 .257 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S11 Pearson Correlation .280 .408 .653** .343 .437 .218 .408 .539* .000 .507* 1 .204 .612** -.140 .105 .582**
Sig. (2-tailed) .232 .074 .002 .139 .054 .355 .074 .014 1.000 .022 .388 .004 .556 .660 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S12 Pearson Correlation .000 .444* .381 .735** .678** .356 .250 .440 -.089 .345 .204 1 -.036 .229 .471* .548*
Sig. (2-tailed) 1.000 .050 .098 .000 .001 .123 .288 .052 .709 .136 .388 .881 .332 .036 .012
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S13 Pearson Correlation .448* .380 .530* .180 .237 .019 .214 .455* .210 .517* .612** -.036 1 .012 .266 .526*
Sig. (2-tailed) .048 .098 .016 .448 .315 .936 .365 .044 .375 .020 .004 .881 .959 .258 .017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S14 Pearson Correlation .588** .610** .196 .528* .502* .031 .343 .478* .336 .118 -.140 .229 .012 1 .279 .502*
Sig. (2-tailed) .006 .004 .408 .017 .024 .898 .139 .033 .147 .619 .556 .332 .959 .234 .024
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S15 Pearson Correlation .049 .399 .342 .324 .266 -.023 -.043 .584** .435 .266 .105 .471* .266 .279 1 .470*
Sig. (2-tailed) .838 .081 .140 .164 .258 .924 .858 .007 .055 .257 .660 .036 .258 .234 .036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTA Pearson Correlation .709** .860** .884** .795** .805** .454* .601** .873** .475* .761** .582** .548* .526* .502* .470* 1
L Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .044 .005 .000 .034 .000 .007 .012 .017 .024 .036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Case Processing Summary
Cronbach's Alpha N of Items
N %
.910 15
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
Correlations
PG1 PG2 PG3 PG4 PG5 PG6 PG7 PG8 PG9 TOTAL
PG1 Pearson Correlation 1 .688** .289 .490* .375 .490* .375 .650** .490* .710**
Sig. (2-tailed) .001 .217 .028 .103 .028 .103 .002 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG2 Pearson Correlation .688** 1 .577** .490* .688** .840** .688** .459* .490* .840**
Sig. (2-tailed) .001 .008 .028 .001 .000 .001 .042 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG3 Pearson Correlation .289 .577** 1 .404 .577** .728** .577** .309 .728** .730**
Sig. (2-tailed) .217 .008 .077 .008 .000 .008 .185 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG4 Pearson Correlation .490* .490* .404 1 .490* .608** .490* .439 .608** .706**
Sig. (2-tailed) .028 .028 .077 .028 .004 .028 .053 .004 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG5 Pearson Correlation .375 .688** .577** .490* 1 .840** .688** .459* .490* .797**
Sig. (2-tailed) .103 .001 .008 .028 .000 .001 .042 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG6 Pearson Correlation .490* .840** .728** .608** .840** 1 .840** .439 .608** .900**
Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .004 .000 .000 .053 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG7 Pearson Correlation .375 .688** .577** .490* .688** .840** 1 .459* .490* .797**
Sig. (2-tailed) .103 .001 .008 .028 .001 .000 .042 .028 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG8 Pearson Correlation .650** .459* .309 .439 .459* .439 .459* 1 .439 .717**
Sig. (2-tailed) .002 .042 .185 .053 .042 .053 .042 .053 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PG9 Pearson Correlation .490* .490* .728** .608** .490* .608** .490* .439 1 .755**
Sig. (2-tailed) .028 .028 .000 .004 .028 .004 .028 .053 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation .710** .840** .730** .706** .797** .900** .797** .717** .755** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 37 45.7 45.7 45.7
Benar 44 54.3 54.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 28 34.6 34.6 34.6
Benar 53 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 29 35.8 35.8 35.8
Benar 52 64.2 64.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 23 28.4 28.4 28.4
Benar 58 71.6 71.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 24 29.6 29.6 29.6
Benar 57 70.4 70.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 24 29.6 29.6 29.6
Benar 57 70.4 70.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 34 42.0 42.0 42.0
Benar 47 58.0 58.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 26 32.1 32.1 32.1
Benar 55 67.9 67.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 25 30.9 30.9 30.9
Benar 56 69.1 69.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 23 28.4 28.4 28.4
Benar 58 71.6 71.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 30 37.0 37.0 37.0
Benar 51 63.0 63.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
S1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.7 3.7 3.7
Tidak Setuju 37 45.7 45.7 49.4
Setuju 35 43.2 43.2 92.6
Sangat Setuju 6 7.4 7.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
S2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Tidak Setuju 18 22.2 22.2 23.5
Setuju 51 63.0 63.0 86.4
Sangat Setuju 11 13.6 13.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
S3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Tidak Setuju 27 33.3 33.3 34.6
Setuju 45 55.6 55.6 90.1
Sangat Setuju 8 9.9 9.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
S4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.9 4.9 4.9
Tidak Setuju 29 35.8 35.8 40.7
Setuju 39 48.1 48.1 88.9
Sangat Setuju 9 11.1 11.1 100.0
S4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.9 4.9 4.9
Tidak Setuju 29 35.8 35.8 40.7
Setuju 39 48.1 48.1 88.9
Sangat Setuju 9 11.1 11.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
S5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 29 35.8 35.8 38.3
Setuju 41 50.6 50.6 88.9
Sangat Setuju 9 11.1 11.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
S6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.7 3.7 3.7
Tidak Setuju 32 39.5 39.5 43.2
Setuju 38 46.9 46.9 90.1
Sangat Setuju 8 9.9 9.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
S7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 21 25.9 25.9 28.4
Setuju 46 56.8 56.8 85.2
Sangat Setuju 12 14.8 14.8 100.0
Total 81 100.0 100.0
S8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 25 30.9 30.9 30.9
Setuju 49 60.5 60.5 91.4
Sangat Setuju 7 8.6 8.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
S9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Tidak Setuju 24 29.6 29.6 30.9
Setuju 51 63.0 63.0 93.8
Sangat Setuju 5 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
S10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 18 22.2 22.2 22.2
Setuju 53 65.4 65.4 87.7
Sangat Setuju 10 12.3 12.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
S11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Tidak Setuju 22 27.2 27.2 28.4
Setuju 50 61.7 61.7 90.1
Sangat Setuju 8 9.9 9.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
S12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.7 3.7 3.7
Tidak Setuju 25 30.9 30.9 34.6
Setuju 46 56.8 56.8 91.4
Sangat Setuju 7 8.6 8.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
S13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 22 27.2 27.2 29.6
Setuju 52 64.2 64.2 93.8
Sangat Setuju 5 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
S14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 19 23.5 23.5 25.9
Setuju 54 66.7 66.7 92.6
Sangat Setuju 6 7.4 7.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
S15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 17 21.0 21.0 23.5
Setuju 55 67.9 67.9 91.4
Sangat Setuju 7 8.6 8.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 3 3.7 3.7 3.7
Kadang-Kadang 34 42.0 42.0 45.7
Selalu 44 54.3 54.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 4 4.9 4.9 4.9
Kadang-Kadang 36 44.4 44.4 49.4
Selalu 41 50.6 50.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 2 2.5 2.5 2.5
Kadang-Kadang 44 54.3 54.3 56.8
Selalu 35 43.2 43.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 5 6.2 6.2 6.2
Kadang-Kadang 41 50.6 50.6 56.8
Selalu 35 43.2 43.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 4 4.9 4.9 4.9
Kadang-Kadang 40 49.4 49.4 54.3
Selalu 37 45.7 45.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 4 4.9 4.9 4.9
Kadang-Kadang 36 44.4 44.4 49.4
Selalu 41 50.6 50.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 6 7.4 7.4 7.4
Kadang-Kadang 39 48.1 48.1 55.6
Selalu 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 3 3.7 3.7 3.7
Kadang-Kadang 40 49.4 49.4 53.1
Selalu 38 46.9 46.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tpg_9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 4 4.9 4.9 4.9
Kadang-Kadang 37 45.7 45.7 50.6
Selalu 40 49.4 49.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Frequencies
Umur_Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 22-24 21 25.9 25.9 25.9
25-27 17 21.0 21.0 46.9
28-30 10 12.3 12.3 59.3
31-33 8 9.9 9.9 69.1
34-36 12 14.8 14.8 84.0
37-39 7 8.6 8.6 92.6
40-43 6 7.4 7.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Umur_Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 8-13 6 7.4 7.4 7.4
14-19 4 4.9 4.9 12.3
20-25 3 3.7 3.7 16.0
26-31 16 19.8 19.8 35.8
32-37 14 17.3 17.3 53.1
38-43 15 18.5 18.5 71.6
44-48 23 28.4 28.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 40 49.4 49.4 49.4
Wiraswasta 33 40.7 40.7 90.1
PNS 8 9.9 9.9 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 40 49.4 49.4 49.4
Wiraswasta 33 40.7 40.7 90.1
PNS 8 9.9 9.9 100.0
Total 81 100.0 100.0
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 28 34.6 34.6 34.6
Baik 53 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Negatif 23 28.4 28.4 28.4
Positif 58 71.6 71.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 29 35.8 35.8 35.8
Kurang 52 64.2 64.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 40 49.4 49.4 49.4
Bekerja 41 50.6 50.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 44 54.3 54.3 54.3
Tinggi 37 45.7 45.7 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 44 54.3 54.3 54.3
Tinggi 37 45.7 45.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Crosstabs
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.479a 1 .004
Continuity Correctionb 7.119 1 .008
Likelihood Ratio 8.374 1 .004
Fisher's Exact Test .007 .004
Linear-by-Linear 8.374 1 .004
Association
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,02.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Crosstab
Crosstab
Tindakan Ibu Pemberian
Gadget
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 14.723a 1 .000
Continuity Correctionb 12.991 1 .000
Likelihood Ratio 15.729 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 14.541 1 .000
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,25.
b. Computed only for a 2x2 table
Logistic Regression
Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 55.620a .461 .633
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter
estimates changed by less than ,001.
1 6.391 7 .495
Model Summary
1 4.365 6 .627
Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 56.526a .455 .624
a. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than ,001.
DOKUMENTASI PENELITIAN