DENGAN GANGGUAN
KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH DI RT/RW.. DESA.. KEC.. KAB..
ANIS PITRIANI
32722001D19008
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proposal Karya Tulis Ilmiah Pada Program
Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
ANIS PITRIANI
32722001D19008
Puji dan syukur mariralah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kasrya tulis ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan jiwa
pada Tn/Ny.. dengan Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah Di Rt/Rw..
Desa.. Kec.. Kab..”.”. Karya Tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas akhir dalam menempuh Pendidikan Diploma III Program Studi DIII
keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena segala
keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki oleh penulis yang kurang
memadai. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan penulis
dalam menerapkan asuhan keperawatan sebagai salah satu tenaga professional.
Penulis menyadari penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari semua
pihak yang membangun demi kesempurnaan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis harap semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Sukabumi, ….2021
Anis Pitrian
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................5
1.4.1 Bagi Penulis...............................................................................................................5
ii
BAB III METODE PENGELOLAAN KASUS.................................................................32
3.1 Desain Pengelolaan Kasus...............................................................................................32
3.2 Batasan Istilah..................................................................................................................32
3.3 Subjek Pengelolaan Kasus...............................................................................................33
3.4 Lokasi Dan Waktu...........................................................................................................33
3.5 Pengumpulan Data...........................................................................................................33
3.6 Uji Keabsahan Data.........................................................................................................33
3.7 Analisa Data.....................................................................................................................34
3.7.1 Pengumpulan Data.....................................................................................................34
3.7.2 Meredukasi Data........................................................................................................34
3.7.3 Penyajian Data...........................................................................................................34
3.7.4 Kesimpulan................................................................................................................35
3.8 Etik Pengelolaan Kasus....................................................................................................35
3.8.1 Informed Consent (Persetujuan Menjadi Klien)........................................................35
3.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)..........................................................................................35
3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)....................................................................................35
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Peran perawat untuk mengatasi masalah klien dengan harga diri rendah
2
adalah mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
klien, membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan,
membantu klien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih dan
melatih kemampuan yang dipilih klien serta membantu pasien menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang dilatih (Prabowo, 2014) .
Salah satu masalah keperawatan gangguan jiwa yang kasusnya banyak
ditemukan yaitu gangguan harga diri rendah yang banyak dijumpai pada pasien
dengan skizofrenia dan dihubungkan dengan interpersonal yang buruk.
Harga diri rendah muncul ketika menurunnya fungsi sosial dan ketika
individu tidak dihargai oleh lingkungannya serta ketidakmampuan dalam
memenuhi apa yang menjadi tuntutan lingkungan masyarakat hidupnya, tidak
dihargai teman, orang dewasa atau orang usia dibawahnya, perhatian kurang,
dikucilkan dan tak dilibatkan dalam kondisi maupun kegiatan apapun sehingga
merasa tidak berguna untuk lingkungannya dan untuk dirinya sendiri.
Ketika gangguan harga diri rendah tidak tertangani dapat mengakibatkan
gangguan dalam interaksi sosial, perubahan penampilan peran, menarik diri dari
lingkungan, putus asa dan menimbulkan perilaku kekerasan yang berisiko
mencelakai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya (Keliat, 2011
dalam Satria, 2019).
Penderita gangguan jiwa tiap tahunnya meningkat sehingga membutuhkan
penanganan yang cepat serta tepat agar tidak terjadi gangguan interaksi sosial,
kekacauan identitas dan depersonalisasi.
3
Berdasarkan temuan kasus tersebut, dengan banyaknya kasus gangguan
jiwa di wilayah kerja Puskesmas… penulis merasa tertarik untuk malakukan
studi kasus di wilayah kerja puskesmas tersebut mengenai “Asuhan
Keperawatan jiwa pada Tn/Ny.. dengan Gangguan Konsep Diri Harga Diri
Rendah Di Rt/Rw.. Desa.. Kec.. Kab..”
rendah
4
e. Mampu mengevaluasi dari tindakan asuhan keperawatan jiwa baik
penyusunan penelitian
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Harga diri rendah yakni perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya
rasa percaya diri, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak mempunyai harapan dan
rasa putus asa (Nurafif & Kusuma, 2015 dalam Paramita, 2019).
Menurut Muhith (2015) faktor yang dapat mempengaruhi gangguan harga diri rendah
1. Perkembangan individu
Faktor predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti penolakan orang tua
menyebabkan anak merasa tidak dicintai dan mengakibatkan anak gagal mencintai
dirinya dan akan gagal untuk mencintai orang lain, anak mengalami kurangnya
pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang yang dekat atau penting baginya. Ia
merasa tidak adekuat karena selalu tidak dipercaya untuk mandiri dan memutuskan
Sikap orang tua yang terlalu mengatur dan mengontrol, membuat anak merasa tidak
berguna
Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa tidak punya hak untuk gagal
dan berbuat kesalahan. Ia membuat standar yang tidak dapat dicapai, seperti cita-
cita yang terlalu tinggi dan tidak realistis yang pada kenyataan tidak dapat dicapai
membuat individu menghukum diri sendiri dan akhirnya percaya diri akan hilang.
Gangguan fisik dan mental dapat
membuat individu dan keluarga merasa rendah diri. System keluarga yang tidak
berfungsi.
1. Faktor biologis
atau kehilangan fungsi tubuh akibat penyakit seperti diabetes melitus, penyakit
maupun cacat bawaan jga menjadi factor resiko harga diri rendah kronis. Faktor
2. Faktor psikologis
7
g. Ideal diri yang tidak realistis
k. Riwayat institusional seperti penjara, panti asuha, panti wreda dan rumah sakit
jiwa
3. Faktor perkembangan
Individu juga dapat menjadi faktor resiko harga diri rendah meliputi:
8
pekerjaan/ pensiun, finansial dsb).
pasien.
2.1.3 Etiologi
1. Faktor predisposisi
a. Perkembangan individu
1) Sikap orang tua yang terlalu protecting, anak merasa tidak berguna, orang tua atau
3) Kurang pujian dan pengakuan dari orang tua dan orang- orang terdekat
4) Adanya penolakan dari orang tua, menyebabkan anak merasa tidak dicintai
dampaknya anak gagal mencintai diri sendiri dan gagal mencintai orang lain
b. Ideal diri
3) Anak dapar menghakimi dirinya sendiri dan hilang rasa percaya diri
2. Faktor presipitasi
Yakni stressor pencetus dari munculnya harga diri rendah ditimbulkan dari factor
9
internal dan eksternal:
a. Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga merasa
bencana alam dan perampokan. Respon terhadap trauma umumnya akan mengubah
3. Perilaku
a. Perilaku berhubungan dengan harga diri rendah, karena harga diri rendah
kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai evaluasi diri yang negatif
gambaran dirinya.
Menurut Muhith (2015) tanda dan gejala dari gangguan harga diri rendah
adalah:
7. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut jadi botak
8. Rasa bersalah terhadap diri sendiri, misalnya ini tidak akan terjadi jika saya
10
segera kerumah sakit, menyalahgunakan/ mengejek dan mengkritik diri
sendiri.
9. Merendahkan martabat. Misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
10. Gangguan hubungan social, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu
11. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang
12. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram
11
2.1.5 Patofisiologi
Berikut adalah psikopatologi dari Harga diri rendah menurut Nur (2016)
Faktor presipitasi
Trauma ketegangan
peran sosial
Penilaian stresor
Sumber koping
Integritas ego
Mekanisme koping
Rentang Respon
Kekacauan Depersonalisasi
Aktualisasi Konsep diri Harga diri
12 Harga diri
diri Positif Rendah
Gambar 2.1 Psikopatologi Harga Diri Rendah
Keterangan:
1. Respon adaptif
Aktualisasi diri dan konsep diri yang positif serta bersifat membangun
2. Respon maladaptif
Aktualisasi diri dan konsep diri yang negative serta bersifat merusak
3. Aktualisasi diri
pengalaman sukses.
dirinya
7. Dipersonalisasi
membedakan diri sendiri, merasa tidak nyata dan asing baginya. (Dermawan
13
& Rusdi, 2013).
oercaya diri
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalam meraih
sesuatu
orang lain
e. Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan kemampuan yang
dimiliki
memilih sesuatu
g. Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai
menurun, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, dan
14
diri rendah adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara krisis,
panjang. Antara lain adalah menutupi identitas, dimana pasien terlalu cepat
Pengkajian yaitu tahap awal dalam proses keperawatan serta suatu proses
subjektif yaitu data yang diperoleh yang disampaikan secara lisan oleh klien
ataupun keluarga klien melalui proses wawancara dan data objektif yaitu data
15
yang diperoleh dari hasil pengamatan perawat (nyata) melalui observasi/
1. Identitas
Meliputi nama, usia, informan, jenis kelamin, tanggal pengkajian dan nomor
2. Alasan masuk
Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke rumah sakit, atau
yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah ini (Halifah, 2016).
3. Faktor predisposisi
masalah keperawatan.
4. Fisik
5. Psikososial
a. Genogram 3 generasi
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
2) Identitas
16
3) Peran
4) Ideal diri
5) Harga diri
c. Hubungan sosial
masalah keperawatan.
d. Spiritual
2) Kegiatan ibadah
6. Status mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
e. Afek
g. Persepsi
h. Proses pikir
i. Isi pikir
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
m. Kemampuan penilaian
a. Makan
b. BAB/ BAK
c. Mandi
d. Berpakaian/ berhias
e. Istirahat dan tidur
f. Penggunaan obat
18
g. Pemeliharaan kesehatan
8. Mekanisme koping
keperawatan.
masalah keperawatan
10. Pengetahuan
Pohon masalah
Pohon masalah yang muncul menurut fajriyah, 2012
19
Koping individu tidak efektif
Analisa Masalah
Data Objektif:
1. Merusak diri
sendiri
2. Merusak orang
lain
3. Ekspresi malu
4. Menarik diri dari
hubungan sosial
5. Tampak mudah
tersinggung
6. Tidak mau
makan dan tidak
tidur.
20
2 Data Subjektif: Malu bertemu Isolasi sosial:
1. Mengungkapkan dengan orang lain Menarik diri
enggan
berbicara
dengan orang Tidak ada kontak
lain mata
2. Klien
mengatakan
malu bertemu Kurangnya
dan berhadapan keterampilan
dengan orang berhubungan sosial
lain
21
suara- suara atau Persepsi pikiran
kegaduhan untuk perilaku yang
2. Klien tidak biasa secara
mengatakan menonjol
mendengar
suara- suara
yang mengajak Bicara senyum
bercakap- cakap sendiri
3. Klien
mengatakan
mendengar suara Tidak dapat
menyuruh membedakan nyata
melakukan dan tidak nyata
sesuatu yang
berbahaya
4. Klien Perubahan persepsi:
mengatakan halusinasi
melihat
bayangan, sinar,
bentuk
geometris,
bentuk kartun,
melihat hantu
atau monster
5. Klien
mengatakan
mencium bau-
bauan seperti
bau darah, bau
urin, feses,
kadang bau itu
menyenangkan
6. Klien
mengatakan
merasakan rasa
seperti darah,
urin atau feses
7. Klien
mengatakan
merasakan takut
atau senang
dengan
halusinasinya
Data Objektif:
1. Bicara atau
tertawa sendiri
22
2. Marah- marah
tanpa sebab
3. Mengarahkan
telinga kearah
tertentu
4. Menutup telinga
5. Menunjuk-
nunjuk kearah
tertentu
6. Ketakutan pada
sesuatu yang
tidak jelas
7. Mencium
sesuatu seperti
sedang membaui
bau- bauan
tertentu
8. Menutup hidung
9. Sering meludah
10. Muntah
11. Menggaruk-
garuk
permukaan kulit
23
2.2.3 Intervensi Keperawatan
1. Gangguan TUM: klien memiliki 1. Setelah beberapa kali interaksi, klien 1. Membina hubungan saling percaya
Konsep konsep dirinya yang positif menunjukan ekspresi wajah bersahabat, dengan menggunakan prinsip
Diri: TUK: rasa senang, ada kontak mata, mau komunikasi terapeutik
Harga berjaba tangan, dan mau berduduk 2. Dilakukan diskusi dengan klien
1. Klien membina
Diri berdampingan dengan perawat. tentang :
hubungan saling
Rendah
percaya dengan 2. Setelah beberapa kali interaksi klien - Aspek positif klien, keluarga dan
mengidentifikasi -Aspek positif dan kemampuan yang 2.2 beri pujian yang realistis, hindari
24
kemampuan yang dapat menyebutkan kemampuan yang 4.1 tingkatkan kegiatan sesuai kondisi
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan kemampuan
yang dimilikinya.
2. Resiko TUM : klien dapat 1. setelah beberapa kali interaksi 1.1 Bina hubungan saling percaya
sosial : lain peercaya kepada terhadap perawat: - Beri salam setiap interaksi
menarik TUK: wajah cerah, tersenyum, mau - Perkenalkan nama, nama
diri berkenalan, ada kontak mata,
1. klien dapat panggilan perawat dan tujuan
25
menyebutkan 2. klien mampu menyebutkan - Tunjukan sikap jujur dan
3. klien mampu keuntungan berhubungan sosial 2.1 tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan dan kerugian menarik diri. - orang yang tinggal serumah/ teman
keuntungan sekamar klien
berhubungan sosial
- orang yang paling dekat dengan
dan kerugian
klien dirumah/ diruang perawat
menarik diri
- apa yang membuat klien dekat
klien mengungkapkan
perasaannya.
26
3.1 Tanyakan pada klien tentang:
menarik diri.
Rencana tindakan keperawatan pada klien harga diri rendah menurut Kemenkes RI (2012) dan Rencana tindakan
27
Tabel 2. 3 Strategi Pelaksanaan Pada pasien Gangguan Konsep Diri: Harga Diri
Rendah
Strategi Pelaksanaan (SP) Pada Pasien Gangguan Konsep Diri:
Harga Diri Rendah
Pasien Keluarga
SP 1: pengkajian dan latihan SP 1: mengenal masalah harga
kegiatan pertama diri rendah dan latihan cara
1. Identifikasi pandangan/ merawat (melatih kegiatan
penilaian klien tentang diri pertama)
sendiri dan pengaruhnya 1) Mendiskusikan masalah
terhadap hubungan dengan yang dirasakan keluarga
orang lain, harapan yang dalam merawat klien harga
belum terpenuhi diri rendah
2. Mengidentifikasi 2) Menjelaskan pengertian,
kemampuan dan aspek tanda dan gejala harga diri
positif yang dimiliki klien rendah yang dialami klien
3. Membantu klien menilai beserta proses terjadinya
kemampuan yang masih (gunakan boolet)
dapat dilakukan 3) Menjelaskan cara merawat
4. Membuat daftar kegiatan klien dengan harga diri
yang dapat dilakukan saat ini rendah
5. Membantu klien menentukan 4) Memberikan pujian
kegiatan yang akan dilatih terhadap semua hal positif
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki klien
klien 5) Melatih keluarga memberi
6. Melatih klien sesuai dengan tanggung jawab kegiatan
kemampuan yang dipilih yang dipilih klien
7. Menganjurkan klien 6) Menganjurkan kepada
memasukkan dalam jadwal keluarga untuk membantu
kegiatan harian klien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
SP 2: latihan kegiatan kedua SP 2: latihan cara merawat/
1) Mengevaluasi tanda dan membimbing melakukan
gejala harga diri rendah kegiatan kedua
28
2) Memvalidasi kemampuan 1) Mengevaluasi kemampuan
pasien melakukan kegiatan keluarga mengidentifikasi
pertama yang telah dilatih gejala harga diri rendah
3) Mengevaluasi manfaat 2) Memvalidasi kemampuan
melakukan kegiatan pertama keluarga dalam
4) Membantu pasien memilih membimbing pasien
kegiatan kedua yang telah melaksanakan kegiatan
dilatih yang telah dipilih
5) Melatih kegiatan kedua (alat 3) Mengevaluasi manfaat yang
dan cara) dirasakan keluarga dalam
6) Memasukkan pada jadwal merawat dan berikan pujian
kegiatan untuk latihan: dua 4) Bersama keluarga melatih
kegiatan, masing- masing pasien melakukan kegiatan
dua kali perhari kedua yang dipilih
5) Menganjurkan pada
keluarga untuk membantu
pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
SP 3: latihan kegiatan ketiga SP 3: latihan cara merawat/
1) Mengevaluasi tanda dan membimbing melakukan
gejala harga diri rendah kegiatan ketiga
2) Memvalidasi kemampuan 1) Mengevaluasi kemampuan
melakukan kegiatan pertama keluarga mengidentifikasi
dan kedua yang telah dilatih gejala harga diri rendah
dan berikan pujian 2) Memvalidasi kemampuan
3) Menegvaluasi manfaat keluarga dalam
melakukan kegiatan pertama membimbing pasien
dan kedua melaksanakan kegiatan
4) Membantu pasien memilih yang telah dilatih
kegiatan yang akan dilatih 3) Mengevaluasi manfaat yang
5) Melatih kegiatan ketiga (alat dirasakan keluarga dalam
dan cara) merawat dan berikan pujian
6) Memasukkan jadwal 4) Bersama keluarga melatih
kegiatan untuk latihan: tiga pasien melakukan kegiatan
kegiatan, masing- masing ketiga yang dipilih
dua kali per hari 5) Menganjurkan pada
keluarga untuk membantu
pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
SP 4: latihan kegiatan keempat SP 4: latih cara merawat/
1) Mengevaluasi data harga diri membimbing melakukan
rendah kegiatan keempat
2) Memvalidasi kemampuan 1) Mengevaluasi kemampuan
melakukan kegiatan pertama, keluarga mengidentifikasi
kedua dan ketiga gejala harga diri rendah
3) Mengevaluasi manfaat 2) Memvalidasi kemampuan
melakukan kegiatan pertama, keluarga dalam
kedua dan ketiga membimbing pasien
29
4) Membantu pasien memilih melaksanakan kegiatan
kegiatan keempat yang akan yang telah dilatih
dilatih 3) Mengevaluasi manfaat yang
5) Melatih kegiatan keempat dirasakan keluarga dalam
(alat dan cara) merawat dan berikan pujian
6) Memasukan pada jadwal 4) Bersama keluarga melatih
kegiatan untuk latihan: pasien melakukan kegiatan
empat kegiatan masing- ketiga yang dipilih
masing dua kali perhari 5) Menganjurkan pada
keluarga untuk membantu
pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
rencana (Direja, 2011 dalam Halifah, 2016). Hal itu terjadi karena perawat
tertulis, yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal itu
sangat membahayakan klien dan perawat jika tindakan berakibat fatal dan juga
apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan oeh klien saat ini (here
and now). Perawat juga perlu menilai diri sendiri, apakah mempunyai
juga perlu menilai apakah tindakan aman untuk klien. Setelah semuanya jelas,
baru perawat membuat kontrak dengan klien yang isinya menjelaskan apa yang
30
yang diharapkan dari klien. Kemudian dokumentasikan semua tindakan yang
2.2.3 Evaluasi
dilaksanakan. Evaluasi dibagi menjadi dua, yakni evaluasi proses atau formatif
yang dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan, dan evaluasi hasil atau
dan tujuan khusus serta umum yang telah ditentukan (Yuniaraplilia, 2014)
31
BAB III
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, studi kasus yaitu
pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus
dibatasi oleh waktu dan tempat serta dipelajari berupa peristiwa, aktifitas atau individu.
Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah “Asuhan Keperawatan Pada
Tn/Ny.. Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Rt/Rw.. Desa.. Kec..
Kab..”
Batasan istilah yakni pernyataan yang menjelaskan istilah- istilah kunci yang
menjadi fokus studi kasus. Sesuai dengan judul yaitu Asuhan Keperawatan Dengan
Gangguan Harga Diri Rendah Di Rt/Rw.. Desa.. Kec.. Kab.. , maka untuk menghindari
kesalahan dalam memahami judul penelitian, oleh karena itu peneliti sangat perlu
Subjek pengelolaan kasus ini adalah satu orang pasien dengan gangguan konsep
3.5.1 Wawancara : Berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik,
3.5.2 Observasi dan Pemeriksaan Fisik : Dengan pendekatan IPPA “ Inpeksi, Palpasi,
Perkusi, dan Auskultasi”. Pada system tubuh klien. Dalam pengelolaan kasus ini
Uji keabsahan data dimaksud untuk menguji kualitas data/informasi yang diperoleh
sehingga menghasilkan data dengan validasi tinggi. Disamping integritas peneliti ( karena
peneliti menjadi instrument utama ), uji keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang
tiga sumber utama yaitu klien, perawat, dan keluarga klien, yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
Analisa data dilakukan sejak pengelolaan kasus lapangan, sewaktu pengumpulan data,
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan
33
fakta, selanjutnya dalam opini pembahasan. Teknik Analisa yang digunakan dengan cara
yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya
diinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Yang hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkip (catatan
terstruktur)
Data hasil dari wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan dijadikan satu
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan, maupun teks naratif.
Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari klien.
3.7.4 Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-
hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku Kesehatan. Penarikan
34
3.8 Etik Pengelolaan Kasus
Salah satu cara untuk menjamin kerahasiaan subjek penelitian adalah dengan tidak
Bila penelitian menyangkut data pribadi, Kesehatan dan data lain yang dianggap
rahasia oleh subjek penelitian maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.
35
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Deden, Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa Konsep dan Kerangka Kerja
Devy, Agesta Eka Ariyana, 2017, ,,Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien
Skizofrenia Paranoid Dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
Penglihatan Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika, Jomban
Febrina, Riska, 2018, ,,Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Keluarga Dengan Harga
Diri Rendah Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang,
Jurusan Keperawatan, POLTEKKES Kemenkes Padang, Padang
Fitria. 2012. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP Dan SP). Jakarta:
Salemba Medika
Keliat, Budi Anna, dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. CMHN
(basic course). Jakarta : EGC
Nursito, Ebnu Hangga (2012) Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. S Dengan
Gangguan Isolasi Sosial: Menarik Diri di Ruang Maespati Rumah Sakit
Jiwa Daerah Surakarta. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Satria, Kevin Dimas, 2019, ,, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri
Rendah Dengan Penerapan Terapi Menulis Kemampuan Positif Di Instalasi
Pelayanan Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Fakultas
ilmu kesehatan UMP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas
Yunita, Rizka, dkk. 2020. Psikoterapi Self Group Pada Keluarga Pasien
Skizofrenia.
Yosep, H.I., dan Sutini, T. (2014) . Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance
Mental Health Nursing. Bandung: Refika Aditama.
38
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
================================================================
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.../NY....DENGAN..............DI RUANG.......
I. Identitas Klien
Nama : ……………………
Jenis Kelamin : ……………………(L/P)
Umur : ………………….th
No. CM : ……………………
Tanggal Masuk : ……………………
Pendidikan : ……………………
Pekerjaan : ……………………
Status Perkawinan : ……………………
Dignosa Medis : ……………………
II. Alasan Masuk
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………….................
..........
Masalah Keperawatan: ...................................................................................
III. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kejahatan lainnya
Jika ada :
Hubungan keluarga : ……………………………………………………………………
Gejala : ……………………………………………………………………
Riwayat pengobatan : ……………………………………………………………………
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
…………………………………………………………………………………………..........
…………………………………………………………………………………………..........
Jelaskan :...................................................................................................................................
Masalah keperawatan :..............................................................................................................
VI. Psikososial
1. Genogram :
GAMBARKAN GENOGRAM KELUARGA 3 GENERASI
Jelaskan : …………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : ………………………….
b. Identitas :…………………………..
c. Peran : ………………………….
d. Ideal diri : ..…………………………
e. Harga Diri : ..…………………………
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………………………
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti …………………………………………………………………………
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : …………………………………………
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : …………………………………………
Masalah Keperawatan : ……………………………………………………………………....
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan…………………………………………………………………………..
b. Kegiatan ibadah ….………………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………………………
Jelaskan………………………………………………………………………………………
MASALAH KEPERAWATAN...............................................................................................
3. Aktivitas motorik
Lesu Tik
Tegang Grimasem
Gelisah Tremor
Agitasi Kompulsif
Jelaskan…………………………………………………………………….............................
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………...............................
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan……………………………………………………………………………….............
Masalah Keperawatan : ……………………………………………………...........................
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : ……………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : ……………………………………………………………………..
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Curiga
Jelaskan : ……………………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………………
7. Persepsi
Halusinasi/Ilusi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan : ………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………………..
8. Isi Pikir
Obsesi Depersonalisasi
Phobia Ide yang terkait
Hipokondria Pikiran magis
Waham :
Agama Nihilistik
Somatik Sisip pikir
Kebesaran Siar pikir
Curiga Kontrol pikir
Jelaskan : …………………………………………………………….………………..
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………………..
9. Proses pikir
Sirkumstansial Flight of idea
Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi Pengulangan pembicaraan/
perseverasi
Jelaskan : ……………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : ……………………………………………………………..
10.Tingkat kesadaran
Binggung Disorientasi waktu
Sedasi Disorientasi orang
Stupor Disorientasi tempat
Jelaskan :…………….…………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:…………………………………………………………………
11.Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan: ……………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………..
12.Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkosentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :………………………………………………………………
13.Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan ……………………………………………………………..............................
Masalah Keperawatan :…..…………………………………………………….………
14.Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :……………………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………………..
Jelaskan : …………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………
2. Kegiatan hidup sehari – hari
a. Perawatan diri BT BM
Mandi …… …..
Kebersihan …… …..
Makan …… …..
BAK / BAB …… …..
Ganti pakaian …… …..
Jelaskan : ……………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : …………………………………………………………….
b. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
Ya
Tidak
Frekuensi makan sehari : …… X
Frekuensi kedapan sehari : …… X
Nafsu makan
Meningkat
Menurun
Berlebihan
Sedikit – sedikit
Berat badan :
Meningkat
Menurun
BB terendah : …………. Kg BB tertinggi : ………. Kg
Jelaskan ……………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan …………………………………………………………
c. Tidur
Apakah ada masalah tidur : Ya / Tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur Ya / Tidak
Apakah ada kebiasaan tidur siang Ya / Tidak
Lama tidur siang : ……… jam
Apa yang menolong tidur : ……………………………………………………
Tidur malam jam : …………………….berapa jam :…………………………..
Apakah ada gangguan tidur ?
Sulit untuk tidur
Bangun terlalu pagi
Somnambulisme
Terbangun saat tidur
Gelisah saat tidur
Berbicara saat tidur
3. Penggunaan Obat
4. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
Mencuci pakaian
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : …………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………….
No Data Masalah
A. Identitas
1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien mengenai nama
perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien, tujuan dan tempat pertemuan, topik
yang dibicarakan.
2. Umur dan No RM lihat dapat dilihat pada lembar RM
B. Alasan Masuk
Tanyakan kepada klien/keluarga:
1. Apa yang menyebabkan klien/keluarga membawa klien ke rumah sakit saat ini.
2. Apa yang sudah dilakukan keluarga guna mengatasi masalah tersebut.
3. Bagaimana hasilnya.
C. Faktor Predisposisi
1. Tanyakan pada klien/keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Jika
ya beri tanda √ pada kotak yang tersedia, jika jawabannya tidak maka beri tanda √ pada kotak
tidak
2. Apabila pada point 1 ya maka tanyakan bagaimana hasil pengobatan sebelumnya apabila dia
dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala-gejala ganguan jiwa maka beri tanda √ pada kotak
berhasil. Apabila dia dapat beradaptasi tetapi masih ada gejala-gejala sisa maka beri tanda √ pada
kotak kurang berhasil. Apabila tidak ada kemajuan atau gejala bertambah atau menetap maka beri
tanda √ pada kotak tidak berhasil. Tentukanlah masalah keperawatan yang muncul, jika masalah
keperawatan tersebut belum tercantum maka tuliskanlah pada titik-titik yang tersedia. Lingkari
nomor-nomor masalah keperawatan yang muncul.
3. Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami dan atau menyaksikan
penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan
iagnose, beri tanda √ sesuai dengan penjelasan klien/keluarga apakah klien sebagai pelaku dan
atau korban dan atau saksi maka beri tanda √ pada kotak pertama, isi usia saat kejadian pada
kotak kedua. Jika klien pernah sebagai pelaku dan korban dan saksi (2 atau lebih) tuliskan pada
penjelasan. Beri penjelasan secara singkat dan jelas tentang kejadian yang dialami terkait no 1, 2,
3. Selanjutnya lingkari masalah keperawatan yang muncul, tuliskan pada titik-titik bila masalah
yang muncul tersebut belum tercantum.
4. Tanyakan pada klien/keluarga apakah ada anggota keluarga yang lain yang mengalami gangguan
jiwa. Beri tanda √ pada pilihan jawaban yang sesuai. Jika jawabannya ya, tanyakan bagaimana
hubungan klien dengan anggota keluarga tersebut. Tanyakan pula bagaimana gejalanya? (untuk
mengetahui adakah kesamaan gejala dengan klien), Tanyakan bagaimana riwayat
pengobatan/perawatan dari anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa tersebut.
D. Faktor Presipitasi
Kejadian terakhir yang menyebabkan klien mengalami kekambuhan atau klien masuk RSJ
E. Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sitem dan fungsi organ:
1. Ukur tanda-tanda vital: suhu, nadi, respirasi dan tekanan darah ( lihat SOP pengukuran tanda –
tanda vital)
2. Ukur tinggi dan berat badan ( lihat SOP pengukuran antropometri )
3. Tanyakan apakah ada keluhan secara fisik saat ini, beri tanda √ pada pilihan jawaban yang sesuai.
Jika jawabannya ya, kaji lebih lanjut serta jelaskan sesuai keluhan yang ada. Lingkari nomor
masalah keperawatan yang muncul, bila ada masalah keperawatan yang muncul namun belum
tertulis dalam pilihan jawaban yang ada maka tuliskan pada titik-titik yang tersedia.
F. Psikososial
1. Genogram
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dan
keluarga.
b. Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
c. Selanjutnya lingkari masalah keperawatan yang muncul, tuliskan pada titik-titik bila masalah
yang muncul tersebut belum tercantum.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Tanyakan persepsi klien terhadap rubuhnya, bagian tubuh yang disukai maupun tidak disukai
b. Identitas diri
Tanyakan tentang status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap status dan
posisinya (sekolah, tempat kerja, kelompok), kepuasan klien terhadap laki-laki atau perempuan
c. Peran
Tanyakan tentang tugas/peran yang diemban klien dalan keluarga/masyarakat dan kemampuan
klien dalam melaksanakan tugas/perannya tersebut
d. Ideal diri
Tanyakan tentang harapan klien terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran dan harapannya
terhadap lingkungannya (keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat).
e. Harga diri
Tanyakan hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi ke-4 item di atas (a,b,c,d) dan
penilaian orang lain terhadap diri dan kehidupannya.
f. Lingkari/tulis masalah keperawatan yang sesuai data yang ada
3. Hubungan Keluarga
a. Tanyakan kepada klien siapa orang yang berarti dalam hidupnya, tempat mengadu, tempat bicara,
minta bantuan ataupun sokongan
b. Tanyakan kepada klien kelompok/organisasi apa saja yang diikutinya dalam masyarakat
c. Tanyakan kepada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok di masyarakat
d. Lingkari masalah keperawatan yang muncul, bila belum tercantum tuliskan pada titik-titik yang
tersedia
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Tanyakan kepada klien tentang pandangan dan keyakinan akan gangguan jiwa sesuai dengan
norma budaya dan agama yang dianut serta pandangan masyarakat setempat tentang gangguan
jiwa
b. Kegiatan ibadah
Tanyakan kegiatan ibadah klien di rumah secara individu, kelompok dan pendapat klien/keluarga
tentang kegiatan ibadah
G.Status Mental
1. Penampilan
Beri tanda √ pada jawaban yang sesuai kondisi klien
a. Tidak rapi: jika dari ujung kaki sampai ujung rambut ada yang tidak rapi seperti, rambut acak-
acakan, kancing baju tidak terkunci, baju tidak diganti-ganti
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai: iagno pakaian dalam dipakai di luar baju
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya: jika pengguanaan pakaian tidak tepat (waktu, identitas,
situasi/kondisi)
d. Jelaskan hal-hal lain yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum
e. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan sesuai data yang ada.
2. Pembicaraan
Beri tanda √ pada jawaban yang sesuai kondisi klien
a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah keras, pelan, gagap, membisu, apatis atau
lambat.
b. Bila pembicaraan meloncat-loncat/berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain yang tidak
ada kaitannya beri tanda√ pada kotak inkohern
c. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
d. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan sesuai data yang ada.
3. Aktivitas motorik
Data diperoleh melalui observasi
a. Lesu, yaitu suatu keadaan dimana klien tidak bergairah, malas-malasan
b. Tegang, yaitu keadaan dimana wajah klien terlihat seperti memikirkan sesuatu, ada kerutan kulit
wajah diatas alis
c. Gelisah, yaitu klien tidak tenang, mencemaskan sesuatu
d. Agitasi, merupakan gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan
e. Tik, gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol
f. Grimasen, gerakan otot muka yang yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol klien
g. Tremor, Jari tangan atau lidah tampak gemetar saat klien merentangkan tangan ataupun
menjulurkan lidah
h. Kompulsif, kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, sepertti berulang kali mencuci tangan,
mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan sebagainya
i. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum.
j. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan sesuai data yang ada.
4. Alam perasaan
Data diperoleh melalui observasi perawat/keluarga
a. Sedih, putus asa, gembira berlebih sudah jelas
b. Ketakutan: obyek yang ditakuti sedah jelas
c. Khawatir: objek yang ditakuti belum jelas
d. Jelaskan kondisi pasien yang belum tercantum
e. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan sesuai data yang ada.
5. Afek
Data ini diperoleh melalui observasi keluarga/perawat
a. Datar: tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan.
b. Tumpul: hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat
c. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah
d. Tidak sesuai: emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
f. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan sesuai data yang ada
7. Persepsi
a. Jenis-jenis halusinasi sudah jelas
b. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
c. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
8. Isi pikir
Data didapat melalui wawancara
a. Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya
b. Phobia : ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi tertentu
c. Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya tidak
ada
d. Depersonalisasi : perasaan klien yang asing tehadap diri sendiri, orang tau lingkungan
e. Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi di lingkungannya yang
bermakna dan terkait pada dirinya
f. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil/di luar
kemampuannya.
Waham:
a. Agama: Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlabihan dan diucapkan secara berulang-
ulang padahal tidak sesuai kenyataan
b. Somatik: Klien memiliki keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan berulang-ulang namun tidak
sesuai kenyataan
c. Kebesaran: klien memiliki keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang dismpaikan
secara berulang-ulang nyang tidak sesuai kenyataan
d. Curiga: klien percaya ada orang/kelompok yang akan merugikan/mencederai dirinya yang
dismpaikan secara berulang-ulang dan tidak sesuai kenyataan
e. Nihilistik: Klien yankin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal dinyatakan secara
berulang-ulang dan tidak sesuai kenyataan
f. Sisip pikir: klien yakin ada pikiran orang lain yang disisipkan dalam pikiran yang dinyatakan
berulang-ulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
g. Siar pikir: klien yakin bahwa orang lain menghetahui apa yang dia pikirkan walaupun ia tidak
menyatakan kepada orang tersebutyang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan
h. Kontrol pikir: klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
i. Jelaskan apa yang dikatakan klien pada saat wawancara
j. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
9. Proses pikir
Data diperoleh perawat dari observasi saat wawancara dengan klien
a. Sirkumstansial: pembicaraan yang berbelit-belit meskipun sampai juga pada tujuan pembicaraan
b. Tangensial: pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan pembicaraan
c. Kehilangan asosiasi: pembicaraan tidak ada hubungannya antara kalimat satu dengan kalimat
lainnya, tapi klien tidak menyadarinya
d. Flight of ideas: pembicaraan yang meloncat-loncat dari 1 topik ke topik yang lain, masih ada
hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan
e. Blocking: pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa ada gangguan eksternal kemudian dilanjutkan
kembali
f. Pengulangan pembicaraaan (perseverasi): bicara yang diulang berkali-kali
g. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
h. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
11. Memori
Data diperoleh melalui wawancara
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu
bulan.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu
terakhir
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi
d. Konfabulasi : Pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak
benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.
e. Jelaskan sesuai data yang terkait
f. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
3. Penggunaan obat
a. Observasi dan tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
Penggunaan obat : frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara pemberian
Reaksi obat
b. Jelaskan dengan data yang terkait
c. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
4. Pemeliharaan Kesehatan
a. Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawatan lanjutan
Siapa saja iagno pendukung yang dimiliki (keluarga, teman, institusi, dan lembaga pelayanan
kesehatan) dan cara penggunaannya.
b. Jelaskan dengan data yang terkait
c. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
Aktivitas lain yang dilakukan di luar rumah (bayar listrik/telepon/air, kantor pos dan bank
b. Jelaskan dengan data yang terkait
c. Lingkari/tuliskan masalah keperawatan yang muncul sesuai dengan data
I. Mekanisme Koping
Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Beri tanda √ pada kotak koping
yang dimiliki klien , baik adaptif maupun maldaptif.
K.Aspek Medik
Tuliskan diagnose klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang merawat. Tuliskan obat-obatan
klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka dan terapi lain.
L. Diagnosa Keperawatan
Tuliskan diagnose keperawatan yang muncul.