Abstrak
Akhlak sangat penting dalam setiap tindakan dalam kehidupan seorang muslim, termasuk
dalam kegiatan usahanya. Dalam keadaan susah atau senang seorang muslim harus tetap
mengutamakan demi terciptanya kemaslahatan seluruh umat. Dalam keadaan sulit seperti
di awal tahun 2020 dimana dunia dan Indonesia dihebohkan dengan munculnya virus
COVID-19 yang mengganggu kesehatan dan perekonomian negara. Pada saat seperti itu
penting untuk mengkaji ulang penetapan kebijakan yang dapat memberikan kesejahteraan
bagi seluruh lapisan masyarakat baik dari pemerintah maupun pelaku usaha sesuai dengan
norma dan budaya yang berlaku. Penelitian ini . Penelitian ini dilakukan dengan metode
literature review menggunakan analisis data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa beberapa persyaratan yang sesuai dengan etika bisnis Islam harus diperhatikan oleh
pemerintah dan pelaku usaha, yaitu membangun platform informasi yang jelas dan
transparan, menetapkan standar kegiatan usaha dan produk yang sesuai dengan peraturan
kesehatan untuk mengontrol kebutuhan produk masyarakat, dan mengedukasi masyarakat.
ABSTRAK
Etika bisnis Islam adalah upaya untuk mengolah perbuatan yang benar menurut hukum
Islam dalam menjalankan usaha yang meliputi produksi, distribusi dan pelayanan dalam
menjalankan perusahaan tujuan (Aziz, 2013). Proses ini sangat penting untuk diterapkan dalam
segala situasi ketika seseorang melakukannya bisnis, karena tidak adanya kebenaran dalam
berbisnis akan menimbulkan kerugian seperti penumpukan komoditas seperti LPG yang akan
menyebabkan kebutuhan masyarakat menjadi terganggu. Kejadian seperti ini terjadi menyebabkan
komoditas mengalami kelangkaan dan tajam harga naik, tentu hal seperti ini tidak sesuai dengan
etika lari islam a bisnis. Kejadian serupa juga terjadi pada komoditas masker yang mengalami
kenaikan harga hingga 4 kali, hal ini disebabkan penggunaan isu virus Corona yang disertai dengan
kelangkaan dan unsur penimbun topeng (Alfons, 2020).
Akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan munculnya virus baru yang berasal dari
Wuhan, Cina. Kasus pertama mulai terjadi 17 November 2019 Ini terungkap dari data pemerintah
dilihat secara eksklusif oleh media South China Morning Post (SCMP) yang juga menyebutkan
sedikitnya 266 kasus awalan corona yang terjadi (Budiartie, 2020). Virus ini cepat menyebar ke
seluruh dunia membuat wabah pandemi, tidak terkecuali Indonesia. Virus memiliki menginfeksi
37.420 orang, dengan 13.776 kasus sembuh dan 2.091 meninggal di Indonesia (Kurni, 2020). Tidak
hanya menyebabkan sakit dan kematian, efek penyebaran virus corona juga melemahkan
perekonomian Indonesia.
Pesatnya penyebaran wabah COVID-19 di RI tentunya berdampak besar bagi
perekonomian Indonesia. Kebijakan pemerintah terkait himbauan physical distancing, bekerja,
belajar dan beribadah di rumah, hingga larangan aktivitas yang menimbulkan keramaian tentunya
akan membuat roda ekonomi hampir berhenti (Sugianto, 2020). Begitu banyak bisnis harus
menutup toko dan pabrik. Lalu bagaimana para pengusaha mempertahankan pendapatannya dalam
menghadapi pandemi seperti ini? Dari tentunya dengan mengubah strategi produksi, pemasaran dan
pelayanan. Namun, beberapa di antaranya kebijakan yang menyimpang dari prinsip etika bisnis,
salah satunya adalah pemecatan sepihak karyawan dan melonjaknya harga tes. Lalu bagaimana
seharusnya para pengusaha ini merancang kebijakan? bahwa mereka tidak menentang pelanggan,
karyawan dan diri mereka sendiri? Jadi penting untuk melakukan studi tentang penerapan
kebijakan pemerintah dan perusahaan yang tepat dalam menghadapi pandemi.
84
E-ISSN : 2613-9170
AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 16 No.1 2021 ISSN : 1907 - 4433
METODE PENELITIAN
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari jurnal ilmiah, buku,
artikel di media massa, serta data statistik yang memiliki konsep yang sesuai dengan penelitian. dan
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, studi yang objek
penelitiannya berupa karya kepustakaan akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian
yang diajukan oleh penulis. , dalam hal ini adalah menjaga stabilitas ekonomi
pengusaha/perusahaan dengan menerapkan etika bisnis Islami dalam berbisnis di tengah pandemi
virus COVID-19. sifat penelitian yang dilakukan adalah analisis deskriptif yaitu memberikan
pendidikan dan pemahaman kepada pembaca.
bahwa bisnis yang beretika harus benar-benar mengacu pada sumber utamanya yaitu Al-Qur'an
dan As-Sunnah.
Pandemi Covid-19Wabah
Undang-UndangNomor 4 Tahun 1984 menjelaskan pengertian wabah penyakit menular
sebagai wabah penyakit penyakit menular dalam masyarakat di mana jumlah penderita telah
meningkat secara signifikan melampaui kondisi normal pada waktu dan wilayah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka yang disbebekan karena Toksin (kimia & biologi) dan karena
infeksi (virus, bakteri, protozoa dan cacing).
Fischer (2020) menggambarkan wabah yang meluas yang disebut epidemi. Selanjutnya dia
juga mendefinisikan Pandemi sebagai epidemi yang telah menyebar. Namun, beberapa ahli
epidemiologi mengklasifikasikan situasi sebagai pandemi hanya setelah penyakit bertahan di
beberapa daerah yang baru terpapar melalui transmisi lokal.
Virus Corona (Covid-19) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dari yang
biasa hingga yang parah penyakit seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan
Pernafasan Akut Parah Sindrom (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang
melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin (A. Safrizal dkk, 2020).
Kebijakan
Titmuss (dalam Suharto, 2010: 7) mendefinisikan kebijakan sebagai “prinsip-prinsip yang
mengatur tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu”. Kebijakan menurut Titmuss selalu
berorientasi pada masalah dan berorientasi pada tindakan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kebijakan adalah ketentuan yang mengandung prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara
bertindak yang terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu. Jones (dalam Abidin,
2012:6) memaparkan beberapa isi kebijakan, antara lain:
1. Isi kebijakan yang pertama adalah tujuan. Yang dimaksud dengan tujuan tertentu yang ingin
dicapai (the want to be achievement); bukan sesuatu yang hanya diinginkan. 2. Rencana atau usulan
yang merupakan alat atau cara tertentu untuk mencapainya.
3. Program atau metode tertentu yang telah disetujui dan disetujui untuk mencapai tujuan yang
dimaksudkan.
4. Keputusan, yaitu tindakan tertentu yang diambil untuk menetapkan tujuan, membuat dan
menyesuaikan rencana, serta melaksanakan dan mengevaluasi program.
5. Dampak (effect), dampak yang timbul dari suatu program di masyarakat.
PenelitianPenelitian
Sebelumnyaterdahulu yang memiliki tema sesuai dengan penelitian yang diteliti disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No Penulis Judul Tahun Hasil
86
E-ISSN : 2613-9170
AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 16 No.1 2021 ISSN : 1907 - 4433
Kerangka Teoritis
Wabah pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan pemerintah
menetapkan kebijakan dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2020 (PERPPU 01/2020) pada 31 Maret 2020 tentang Kementerian dari laman
Luar Negeri, id kita dapat melihat banyak pembatasan yang mempersempit ruang gerak pelaku
usaha seperti pembatasan ekspor-impor. Kebijakan pemerintah lainnya terkait himbauan physical
distancing, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, hingga pelarangan aktivitas yang menimbulkan
keramaian tentu akan membuat roda ekonomi hampir berhenti (Sugianto, 2020). Untuk itu,
kebijakan yang diberlakukan pemerintah harus tepat agar tidak terjadi kesewenang-wenangan.
Selanjutnya bagi pemilik usaha pun harus menjalin komunikasi yang baik agar tidak merugikan
konsumen dapat mengefektifkan kinerja pegawai dan dapat mendongkrak perekonomian negara.
Maka penulis membuat kerangka penelitian teoritis sebagai berikut:
Kenaikan harga disebabkan oleh penimbunan masker. Para penimbun ini mendapat untung hingga
250 juta rupiah sehari, yang menjadi alasan mereka menimbun dan mendistribusikan masker ke
tempat-tempat yang seharusnya tidak memperhatikan aspek kemaslahatan bersama.
2. Panic buying
Pengumuman pasien positif COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, membuat warga
ibu kota melakukan aksi razia supermarket. Dikutip dari Katadata.co.id (2020) meski stok masih
bisa didapatkan, namun fenomena ini terus terjadi. Tentu dampaknya akan cukup merugikan
dimana akan terjadi ancaman inflasi dan kelangkaan barang.
3. PHK Massal
Kompas.com melaporkan setidaknya jumlah PHK yang terjadi sejak wabah COVID-19
mencapai 2 juta orang. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja per 20 April 2020, terdapat
2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan yang di-PHK. Sementara kebijakan lockdown terus
diterapkan, hal ini tentu saja membuat banyak orang kesulitan untuk memenuhi integritasnya ketika
harus tampil beda di rumah.
Pembahasan
Dari hasil penelitian di atas dapat kita lihat bahwa perusahaan menghadapi berbagai macam
kendala yang diakibatkan oleh COVID-19. Dari posisi pemerintahan, terutama yang berhubungan
dengan para pebisnis. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan perusahaan harus berpedoman
pada etika bisnis yang Islami sesuai dengan kebutuhan dan budaya, yaitu:
1) Platform yang transparan
Gie (2003) menjelaskan rendahnya tingkat bisnis ketika di pemerintahan disebabkan oleh
adanya KKN, sedangkan KKN terjadi karena tidak adanya transparansi atau platform yang jelas
bagi publik untuk mengakses informasi. Oleh karena itu, dalam situasi ini, baik pemerintah maupun
perusahaan harus menetapkan standar yang jelas mengenai target dan informasi mengenai
kebijakan. Misalnya dalam hal pemecatan sepihak karyawan sangat bertentangan dengan kebijakan
pemerintah yang melarang pemecatan perusahaan pada saat wabah (Fajar, 2020). Namun, masih
banyak perusahaan yang melakukan pelanggaran. Jadi pemerintah harus langsung menunjuk sektor
mana yang dilarang menembak dan memberikan solusi.
2)standar
PenetapanPenimbunan dapat terjadi karena komoditi tersebut hanya diproduksi oleh
segelintir orang. Sehingga pengusaha dapat terus menjaga kebijakan usahanya dengan standar
produksi yang jelas sesuai standar kesehatan. Berkaca pada Utami (2006), meskipun dengan sekte
yang sama sebagai standar yang jelas, setiap perusahaan tidak akan menimbun sehingga konsumen
dapat menikmati produk dengan harga yang wajar dan cukup aman. Seperti halnya kebijakan
penggunaan masker kain, palembangtribunnews.com melaporkan hal ini terbukti membuat
penimbunan masker tidak begitu memberatkan masyarakat karena kebutuhan masyarakat sudah
terpenuhi.
3) Humas Edukatif
Pengertian Humas menurut International Public Relations Association (IPRA) dalam
Rumanti (2005:11), humas adalah fungsi manajemen dari pola pikir yang direncanakan dan
dilaksanakan secara terus menerus oleh organisasi, lembaga publik dan swasta digunakan untuk
memperoleh dan menumbuhkan saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait
dan dianggap terkait, dengan menilai opini publik mereka, dengan tujuan untuk menghubungkan
kebijakan dan manajemen sedapat mungkin, untuk mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan
untuk memenuhi kepentingan bersama secara lebih efisien, dengan aktivitas pencahayaan yang
terencana dan tersebar luas. Contoh yang dilakukan perusahaan adalah menambahkan peringatan
untuk mencuci produk sebelum digunakan untuk menghindari virus dll. Dengan menerapkan cara
ini diharapkan masyarakat tidak merugikan konsumen dan karyawannya dengan tetap menjaga
keselamatan dan kesehatan masyarakat. .
bekerja sama dengan orang-orang bisnis domestik dalam berkomunikasi dan membuat kebijakan
untuk menangani wabah. Karena kebijakan yang diambil pemerintah akan berdampak pada pelaku
usaha. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijadikan
sebagai sumber data, saran penulis mengenai nilai etika bisnis Islam yang harus diperhatikan oleh
pemerintah dan pelaku usaha dalam membuat kebijakan adalah pertama, pembentukan platform
informasi yang jelas dan transparan. Kedua, menetapkan standar kegiatan dan produk pengusaha
yang sesuai dengan peraturan kesehatan untuk mengendalikan kebutuhan produk masyarakat. Dan
terakhir, melakukan pendidikan kehumasan dimana para pelaku usaha khususnya dapat membentuk
citra pemulihan pada produknya, yang selain dapat menyebarkan peraturan kesehatan yang dapat
mengurangi penyebaran wabah.
Penelitian ini belum didukung dengan data nyata dari situasi di lapangan karena hanya
berdasarkan kajian pustaka dari sumber-sumber terpercaya. Akan lebih baik jika ada penelitian
lanjutan yang dapat dibuktikan dengan statistik dari data lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
A Safrizal Z, Danang Insita Putra, Safriza Sofyan and Bimo (2020). Pedoman Umum Menghadapi
PANDEMI COVID-19 Bagi Pemerintah Daerah: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan
Penatalaksanaan. Tim Kerja Kemendagri Dukung Gugus Tugas Covid-19. A Suharto, Edi. (2010).
Analisis Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta.
Alfons, Matius. (2020). Manfaatkan Isu Corona, Pabrik Penimbunan Masker di Jakarta Utara Raih
Rp 250 Juta/Hari. News.https://news.detik.com/berita/d-4918419/used-isu corona-pabrik-
hoarding-mask-in-jakut-raup-rp-250-jutahari.Friday, 28 Feb 2020 13:51 WIB .
Aria, Pingit (2020). Panic Buying dan Ancaman Virus Corona Menerjang Bisnis Ritel. Berita.
https://katadata.co.id/telaah/2020/03/17/panic-buying-dan-ancaman-virus-corona-jangkiti
bisnis-retail 17/03/2020, 20.30 WIB
Aziz, Abdul. (2013). Perspektif Bisnis Islam: Menerapkan Etika Islam Bagi Dunia Bisnis. Bandung:
Alfabeta
Basuno, Edi. (2008). Tinjauan Dampak Kebijakan Pengendalian Wabah dan Flu Burung di
Indonesia. Jurnal. Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 6 No. 4, Desember 2008: 314 - 334
Buana, Dana Pemeriksaan. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Dalam Menghadapi
Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Tips Menjaga Kesejahteraan Jiwa. SALAM; Jurnal
Sosial & Budaya Syar-i FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Vol. 7 No. 3 (2020), pp.217-
226, DOI: 10.15408 / sjsbs.v7i3.15082
Budiartie, Gustidha (2020). Mengungkapkan! Kasus Corona Pertama Terjadi di China 17
November. Berita.https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200511134907-33-157600/
exposed cases-corona-first-happened-in-china-17-november. 11 Mei 2020 14:11
Djakfar, Muhammad. (2012) .Etika Bisnis. Jakarta: Penebar Plus
Fahmi, Irham. (2013). Perilaku organisasi. Teori, Aplikasi dan Kasus. Bandung: Alfabeta
Fajar, Taufik. Fakta Larangan PHK di Tengah Tekanan Virus Corona. Berita.
https://economy.okezone.com/read/2020/03/20/320/2186568/fakta-panganangan-phk-di
tengah-Press-virus-corona. Minggu 22 Maret 2020 06:08 WIB
Fischer, Rebecca (2020). Apa perbedaan antara pandemi, epidemi, dan wabah?. Web
Journal.https: //www.sunjournal.com/2020/03/15/whats-the-difference-between-pandemic
epidemi-and-outbreak/.dip 15 Maret 2020, Diperbarui 17 Maret 2020.
Haryadi, Soegeng ( 2020). Kalah Bersaing dengan Masker Kain, Penimbun Masker Gigitan
Jari.https://palembang.tribunnews.com/2020/05/11/kalah-aing- with-masker-cain- penimbun-
masker gigit-jari? Halaman = semua. Senin, 11 Mei 2020, 07:59
Hidayah, Novita Sa' adatul. (2015). Persaingan Usaha Pada Pedagang Pasar Ganefo Mranggen
Demak Dalam Tinjauan Etika Bisnis Syariah. Enkripsi, UIN Walisongo, Semarang
90
E-ISSN : 2613-9170
AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 16 No.1 2021 ISSN : 1907 - 4433
Kwik Kian Gie. (2003). Kebijakan Ekonomi Pemerintah Republik Indonesia: Tinjauan Etika Bisnis.
Makalah Dipresentasikan pada Forum Musyawarah Nasional Muhammadiyah ke-26 di
Padang, 3 Oktober 2003
Miranti, Ade. (2020) Dampak Covid-19, Menaker: Lebih dari 2 Juta Tenaga Kerja Di-PHK dan Di-
PHK. Berita. https://money.kompas.com/read/2020/04/23/174607026/dampak-covid 19-menaker-
more-from-2-juta-worker-di-phk-and-rused. 23/04/2020, 17:46 WIB
Muryani. (2013). Dampak Flu Burung Terhadap Perekonomian: Tinjauan Aspek Lingkungan,
Sosial dan Ekonomi Nasional. Disertasi, ITB
Muryani. (2015). Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi dan Kaitannya dengan
Wabah Flu Burung. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol. 8 No. 2 Agustus 2015
Nawatmi, Sri. (2010). Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam. Economic Focus (FE), April 2010, hlm.
50 - 58 Vol. 9, No.1
Nugroho, Aprianto Cahyo. (2020). Akhirnya China mencabut lockdown di Wuhan pada 8 April.
2020 | 12:42 WIB
Rohmana K Murni. (2020). UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Sabtu (13/6/2020): 4
Provinsi Rekor Kasus Baru Masuk 100 Besar. Berita.https:
//ternate.tribunnews.com/2020/06/13/update -sebar-virus-corona -in-indonesia-saturday 1362020-4-
province-note-case-new-above-100 diakses pada 13 Juni 2020 16:34
Saputri, Siska Maulina. (2018). Usaha Peternakan Ayam di Tengah Permukiman Masyarakat
Ditinjau dari Etika Bisnis Islami.
Setiaji, Hidayat. (2020) .Ekonomi Tiongkok -6,8%? Ah, itu cerita kemarin. News.https:
//www.cnbcindonesia.com/news/20200417142113-4-152709/ekonomi-china-68-ah-itu-kan
cerita-kemarin.17 April 2020 14:33
Utami, Septi Budi. (2016). Strategi Pengusaha Tahu Menghadapi Persaingan Antar Pengusaha
Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Pada Mengenal Industri Desa di Limbangan, Kutasari,
Desa Purbalingga).