Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“SEKSI 100 PRINSIP PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI”

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu :

Roni Budianto,.SE.,Ak.,M.E.C.A.,CPA

Di Susun Oleh :

Dyah Syarof Sandiyanti (5552190123)

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya yang berjudul “Seksi 100 Prinsip Prinsip Dasar Etika
Profesi ” sebagai tugas kelompok Mata Kuliah Etika Profesi Akuntansi

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Seksi 100 Prinsip


Prinsip Dasar Etika Profesi Diharapkan makalah ini dapat memberikan
pemahaman tentang materi ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Serang, 3 September 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut PSAK Seksi 100 mengenai Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi


mengatakan bahwa: salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik
dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam
melindungi kepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung jawab profesi akuntan
publik tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau pemberi kerja. Ketika
bertindak untuk kepentingan setiap Praktisi harus mematuhi dan menerapkan
seluruh prinsip dasar dan kode etik profesi yang diatur dalam Kode Etik Profesi
(IAPI ; 2011: 1)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi, sistem
informasi dan komunikasi, telah ikut mendorong perkembangan ekonomi menuju
penyatuan sistem ekonomi global. Penyatuan sistem ekonomi global ini makin
mendorong tumbuhnya perusahaanperusahaan multinasional yang melampaui
batas-batas suatu negara. Aktivitas bisnis perusahaanperusahaan, khususnya
perusahaan-perusahaan multinasional yang telah bergerak dimancanegara, masih
menyiksakan permasalahan di bidang profesi audit dan akuntansi. Saat ini
sedikitnya ada dua persoalan di bidang audit dan akuntansi yang belum
sepenuhnya dapat mendukung ke arah kesatuan ekonomi global, yaitu:
a. Setiap negara masih mempunyai prinsip akuntansi dan standar audit
sendirisendiri, yang terkadang berbeda antara negara satu dengan negara
lainnya. Banyak negara yang mewajibkan agar setiap perusahaan yang
beroperasi di wilayahnya menyusun laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku di negara masing-masing.
b. Profesi akuntan di dunia belum sepenuhnya serius dalam
mengembangkan standar perilaku etis profesi akuntansi

Tujuan profesi akuntansi adalah untuk memenuhi tanggung jawabnya


dengan standar profesionalisme tertinggi dan mencapai tingkat kinerja tertinggi
dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada
empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi (Prosiding Kongres VIII IAI tahun
1998 dikutip Sukrisno & Ardana; 2009 : 159), yaitu:
a. Kredibilitas
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
b. Profesionalisme
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa akuntan sebagai profesional di bidang akuntan.
c. Kualitas
Jasa keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan
dengan standar kinerja tertinggi.
d. Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika
profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Etika Profesi ?
2. Apakah seksi 100 Prinsip – Prinsip Dasar Etika Profresi ?
C. Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah terutama untuk
mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui apakah d engan seksi 100
prinsip prinsip dasar etika profesi
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis ini dapat memberikan nilai tambah dalam ilmu
pengetahuan dan juga menambah pengalaman dalam membuat karya
ilmiah serta menambah wawasan penulis.
b. Bagi civitas akademika. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana
dalam mengembangkan serta mengimplementasikan pengetahuan yang
diperoleh dan pernah dipelajari sehubungan dengan Seksi 100 Prinsip
Prinsip Dasar Etika.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Profesi
Etika profesi akuntansi adalah ilmu yang mempelajari perilaku baik dan
buruknya seorang akuntan. Aturan perilaku etika profesi akuntansi yang
perlu kalian ketahui dalam memenuhi tanggung jawab profesionalitasnya
terangkum dalam kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
B. Kode Etik Etika Profesi
Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi
lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi
kepentingan publik. Tanggung jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas
pada kepentingan klien. Ketika bertindak untuk kepentingan publik, setiap
praktisi harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode etik
profesi yang diatur dalam kode etik. Kode etik terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Kode etik ini menetapkan prinsip dasar etika profesi untuk setiap praktisi
dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut.
Kerangka konseptual memberikan pedoman terhadap prinsip dasar etika
profesi. Setiap praktisi wajib menerapkan kerangka konseptual untuk
mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar etika profesi
dan mengevaluasi signifikansi ancaman.
b. Kode etik ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka
konseptual pada situasi tertentu dan pencegahan yang diperlukan untuk
mengatasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi,
serta memberikan situasi ketika pencegahan untuk mengatasi ancaman
tidak tersedia dan setiap kegiatan yang terjadi sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan oleh praktisi yang dapat menimbulkan ancaman
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi harus dihindari.

C. Prinsip-Prinsip Dasar Etika Profesi


a. Prinsip integritas. Setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin
hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam melaksanakan
pekerjaannya.
b. Prinsip objektivitas. Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas,
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak
lain memengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan
bisnisnya.
c. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional.
Setiap praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian
profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara
berkesinambungan, sehingga klien dapat menerima jasa profesional yang
diberikan secara kompeten dan sesuai dengan standar profesi dan kode
etik profesi yang berlaku.
d. Prinsip kerahasiaan. Setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi
yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan
bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada
pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien, kecuali terdapat kewajiban
untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan
yang berlaku.
e. Prinsip perilaku profesional. Setiap praktisi wajib mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang
dapat mendiskreditkan profesi.

D. Pendekatan Kerangka Konseptual

Pendekatan Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual mengharuskan praktisi untuk


mengidentifikasi,mengevaluasi, dan menangani setiap ancaman terhadap
kepatuhan padaprinsip dasar etika profesi dengan tujuan untuk melindungi
kepentinganpublik, tidak hanya mematuhi seperangkat peraturan khusus yang
dapatbersifat subjektif.
Jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman
yangsecara jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat
harusdipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman
ataumenguranginya ketingkat yang dapat diterima, sehingga
kepatuhanterhadap prinsip dasar etika profesi tetap terjaga.Setiap praktisi harus
mengevaluasi
setiap ancaman terhadapkepatuhan prinsip dasar etika profesi,
mengetahui keadaan atau hubunganyang dapat mengakibatkan pelanggaran
terhadap prinsip dasar etikaprofesi. Setiap praktisi harus memperhatikan
faktor-faktor kualitatif dankuantitatif dalam mempertimbangkan signifikansi suatu
ancaman.
Praktisi mungkin saja melanggar suatu ketentuan dalam kode etiksecara
tidak sengaja. Tergantung dari sifat dan signifikansinya,pelanggaran
tersebut mungkin saja tidak mengurangi kepatuhan prinsipdasar etika profesi. Jika
pelanggaran tersebut dapat dikoreksi sesegeramungkin ketika ditemukan dan
pencegahan yang tepat telah diterapkan.Kode etik ini mencakup contoh-
contoh yang memberikan ilustrasimengenai penerapan kerangka konseptual
bagi praktisi.
E. Ancaman Dan Pencegahan Kepatuhan
pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam olehberbagai situasi.
Ancaman tersebut dapat diklasifikasikan sebagaiberikut:
a. Ancaman kepentingan pribadi, yaitu ancaman yang terjadi sebagaiakibat
dari kepentingan keuangan maupun kepentingan lainnya daripraktisi
maupun anggota keluarga langsung atau anggota keluargadekat dari
praktisi.
b. b.Ancaman telaah-pribadi, yaitu ancaman yang terjadi
ketikapertimbangan yang diberikan sebelumnya harus dievaluasi kembali
oleh praktisi yang bertanggungjawab atas pertimbangan tersebut.
c. Ancaman advokasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika
praktisimenyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal yang
dapatmengurangi objektivitas selanjutnya dari praktisi tersebut
d. Ancaman kedekatan, yaitu ancaman yang terjadi ketika
praktisiterlalu bersimpati terhadap kepentingan pihak lain sebagai
akibatdari kedekatan hubungannya.
e. Ancaman intimidasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika
praktisidihalangi untuk bersikap objektif.
Pencegahan yang dapat menghilangkan ancaman tersebut atau
menguranginya ketingkat yang dapt diterima dapat diklasifikasikansebagai
berikut :
a. Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan,
atauperaturan. Mencakup antara lain :
 Persayaratan pendidikan, pelatihan dan pengalaman
untukmemasuki profesi.
 Persyaratan pengembangan dan pendidikan
profesionalberkelanjutan
b. Pencegahan dalam lingkungan kerja.Pencegahan tertentu dapat
meningkatakan kemungkinan untukmengidentifikasi atau menghalangi
perilaku yang tidak sesuaidengan etika profesi. Pencegahan tersebut
dapat dibuat oleh profesi,perundang-undangan, peraturan atau pemberi
kerja, yang mencakupantara lain :
 Sistem pengaduan yang efektif dan diketahui secara umum
yangdikelola oleh pemberi kerja, profesi atau regulator
yangmemungkinkan kolega dan anggota masyarakat
untukmelaporkan perilaku praktisi yang tidak profesional atau
yangtidak sesuai dengan etika profesi.
 Kewajiban yang dinyatakan secara tertulis dan eksplisit
untukmelaporkan pelanggaran etika profesi yang terjadi.
F. Penyelesaian Masalah Yang Terkait Dengan Etika Profesi
Ketika memulai proses penyelesaian masalah yang terkait
denganetika profesi, baik secara formal maupun informal, setiap praktisi
baiksecara individu maupun bersama-sama dengan koleganya
harusmempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Fakta yang relevan.
b .Masalah etika profesi yang terkait.
c.Prinsip dasar etika profesi yang terkait dengan masalah etika profesiyang
dihadapi.
d.Prosedur internal yang berlaku.
e.Tindakan alternatif.
Setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut, praktisi
harusmenentukan tindakan yang sesuai dengan prinsip dasar etika profesi
yangdiidentifikasi. Jika masalah etika profesi tetap tidak dapat diselesaikan,maka
praktisi harus berkonsultasi dengan pihak yang tepat pada KAP (Kantor
Akuntan Publik) atau Jaringan KAP tempatnya bekerja untukmembantu
menyelesaikan masalah tersebut
.Praktisi sangat dianjurkan untuk mendokumentasikan
substansipermasalahan dan rincian pembahasan yang dilakukan atau
keputusanyang diambil yang terkait dengan permasalahan tersebut. Jika
masalahetika profesi yang signifikan tidak dapat diselesaikan, maka
praktisidapat meminta nasihat profesional dari organisasi profesi yang relevanatau
penasihat hukum untuk memperoleh pedoman mengenaipenyelesaian
masalah yang terjadi tanpa melanggar prinsip kerahasiaan
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika profesi akuntansi adalah yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan. Prinsip
– prinsip dasar etika profesi akuntansi dibuat sebagai panduan untuk
akuntan public ketika bertindak untuk kepentingan publik, setiap praktisi
harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode
etik profesi yang diatur dalam kode etik. Kode etik profesi
merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang
professional supaya tidak dapat merusak etika profesi

Anda mungkin juga menyukai