Anda di halaman 1dari 2

Catatan PHI Kasus Olive :

1. Mengenai Tenaga Kerja dengan status kontrak (PKWT) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

 Terdapat 2 macam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yaitu :

1. PKWT berdasarkan jangka waktu

2. PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu

Keduanya memiliki batas maksimal jangka waktu yang berbeda.

 Jika PKWT berakhir, hak yang dimiliki pekerja bukanlah uang pesangon melainkan uang
kompensasi yang besarnya ditentukan berdasarkan upah pekerja dan masa kerjanya.

Kaidah PKWT

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (“PKWT”) adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan
pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan
tertentu.[1]

PKWT dibedakan menjadi dua jenis, yaitu PKWT berdasarkan jangka waktu dan PKWT
berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu. PKWT berdasarkan jangka waktu dibuat
untuk:[2]

pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama;

pekerjaan yang bersifat musiman; atau

pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang
masih dalam percobaan atau penjajakan.

Adapun PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu dibuat untuk:[3]

pekerjaan yang sekali selesai; atau

pekerjaan yang sementara sifatnya.

Namun, selain pekerjaan-pekerjaan tertentu yang dijelaskan di atas, PKWT juga dapat
dilaksanakan terhadap pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat
tidak tetap.[4]
PKWT dapat diperpanjang. Sebagaimana yang kami sarikan dari Aturan Perpanjangan Pekerja
Kontrak dan Uang Kompensasi, jangka waktu PKWT beserta perpanjangannya adalah
maksimal 5 tahun untuk PKWT berdasarkan jangka waktu. Sedangkan untuk PKWT yang
didasarkan atas selesainya pekerjaan tertentu, jangka waktunya dapat dilakukan
perpanjangan sampai batas waktu tertentu hingga selesainya pekerjaan.

Setiap kali PKWT berakhir si pekerja berhak menerima uang kompensasi. Begitu pun apabila
kontraknya tidak diperpanjang lagi. Hal ini didasarkan pada ketentuan dalam PP 35/2021 yang
telah kami jelaskan di atas.

Adapun besaran uang kompensasi tersebut adalah tergantung pada upah dan masa kerjanya.
Penjelasan selengkapnya mengenai rumus uang kompensasi ini dapat Anda simak dalam artikel
Perpanjangan Masa Berlaku Peraturan Perusahaan dan Uang Kompensasi bagi Karyawan PKWT.

Dalam kasus ini, kami asumsikan bahwa si pekerja telah bekerja selama 3 tahun dengan upah
pokok Rp5 juta, maka uang kompensasi yang diterimanya adalah:

Dalam hal salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang
ditetapkan dalam PKWT, pengusaha wajib memberikan uang kompensasi yang besarannya
dihitung berdasarkan masa kerja si pekerja.[7]

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangka waktu PKWT, sebab Anda tidak menyatakan
secara tegas berapa lama ia dikontrak (lebih dari 3 tahun). Sementara itu, jangka waktu PKWT
beserta perpanjangannya tidak boleh lebih dari 5 tahun, kecuali jika PKWT dibuat berdasarkan
selesainya suatu pekerjaan, maka bisa diperpanjang hingga pekerjaan selesai.[8]

Dasar Hukum :

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih
Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja

Jar Of Hearts ~ Cover find me on Instagram : 📷 fahre7 & febyisabel Jangan Lupa
Subscribe, Like and Share ya Guys HOPE U ENJOY !!! #cover #jarofhearts #music #gitar
#guitar #jarofhearts #sing #shortcover #shorts #indonesia

Oleh Tergugat XXI, telah diakui telah diterbitkan dan menjadi alat bukti yang sempurna untuk dijadikan
dasar bagi majelis hakim yang mengadili perkara perdata sebagai alat bukti yang sempurna sesuai
ketentuan dalam Pasal 313 R.Bg dan Pasal 176 HIR tentang Pengakuan;

Anda mungkin juga menyukai