Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
C. Hakekat Ilmu
Menurut Jujun Suriasumantri d alam Sri Soeprapto, 2003: 90, bahwa
pengetahuan termasuk dalam hal itu ilmu, seni atau pengetahuan pada
dasarnya memiliki tiga landasan pengembang, yaitu ontologis,
epistemologis dan aksiologis. Ontologis membahas tentang apa yang
ingin diketahui atau dengan kata lain merupakan suatu pengkajian
mengenai teori tentang ada. Epistemologis membahas secara mendalam
segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan.
Aksiologis membahas tentang manfaat pengetahuan yang diperoleh manusia
dari pengetahuan yang diperolehnya. Dengan ilmu, manusia senantiasa:
1. mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari
sebelumnya
2. menemukan sesuatu untuk menjaw ab setiap keingintahuannya
3. menggunakan penemuan penemuan untuk membantu dalam menjalani
aktivitas sehari hari.
4. Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa
mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/search?/manusia.dan.ilmu
RESUME DASAR LOGIKA
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
A. Pengertian Penelitian
Peneltian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah.
Menurut Yoseph (1979) penelitian adalah art and science guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan karena seni dan ilmiah maka penelitian akan
memberikan ruang-ruang yang akan mengakomudasi adanya perbedaan tentang
apa yang dimaksud dengan penelitian.
Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
1. David H Penny. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.
1. J. Suprapto. Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati, serta sistematis.
2. Sutrisno Hadi. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
3. Mohammad Ali. Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya.
4. The New Horison Ladder Dictionary. Pengertian research ialah a careful study to
discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan
secara hati-hati untuk memperoleh informasi yang benar. Secara etimologi,
penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali, dan search
berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang
dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan
diperkuat dengan gejala yang ada.
B. Ciri-Ciri Penelitian
Suatu penelitian tentunya memiliki sebuah ciri, antaralain :
1. Bersifat ilmiah, artinya sebuah penelitian harus mengikuti prosedur serta
selalu menggunakan bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang
diperoleh secara objektif.
2. Penelitian, proses yang berjalan dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan karena hasil dari penelitian bisa selalu disempurnakan.
3. Konstribusi, penelitian harus memiliki konstribus (nilai tambah) sehingga
ada hal baru yang bisa ditambahkan dalam sebuah penelitian.
4. Analitis, artinya penelitian yang dikerjakan harus dibuktikan dan diuraikan
dengan menggunakan metode ilmiah dan harus ada sebab akibat diantara
variabelnya.
C. Fungsi Penelitian
Fungsi dari suatu penelitian adalah:
1. Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru,
pengembangan ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau teori
yang telah usang.
2. Sebagai cara untuk pengembangan teknologi
3. Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan
program pembangunan
4. Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan
5. Menemukan sesuatu yang baru
Walaupun banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia
pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah
hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan
6. Menemukan permasalahan penelitian.
Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan
penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Persyaratan Penelitian
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
A. Persyaratan penelitian
Penelitian memiliki tiga syarat penting, yakni: Sistematis Penelitian
dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan pola, mulai dari yang paling
sederhana hingga yang paling kompleks. Terencana Penelitian dilaksanakan
dengan pertimbangan dan rencana yang matang. Hal ini termasuk penggunaan
metode penelitian yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Menerapkan konsep
ilmiah Penelitian dilaksanakan dari awal hingga akhir dengan menerapkan
konsep ilmiah sesuai dengan bidang ilmu pengetahuannya.
Adapun untuk jenis penelitian jikalau dilihat pada tujuannya terbagi atas
beragam bentuk. Antara lain;
1. Eksplorasi
Seperti namanya, penelitian eksplorasi bertujuan untuk mengeksplorasi
sekelompok pertanyaan. Riset ini dilakukan untuk menangani permasalahan
baru yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Proses eksplorasi ini
meletakkan dasar untuk penelitian dan pengumpulan data yang lebih
konklusif.
2. Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfokus pada perluasan
pengetahuan tentang isu-isu terkini melalui teknik pengumpulan data.
Tujuan utama dilakukannya penelitian deskriptif ialah untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi suatu temuan baru.
Contoh Penelitian Deskriptif
Misalnya, sebuah studi yang dilakukan untuk mengetahui apakah pimpinan
manajemen tingkat atas di abad ke-21 memiliki hak moral untuk menerima
sejumlah besar uang dari laba perusahaan.
3. Eksplanatori
Penelitian eksplanatori yang dikenal pula dengan penelitian kausal
hakekatnya dilakukan untuk memahami dampak dari perubahan tertentu
dalam prosedur standar yang ada. Melakukan eksperimen adalah bentuk
penelitian eksplanatori yang paling populer.
C. Klasifikasi Penelitian
1. berdasarkan Bidang Ilmu yang Dikaji
Penelitian berdasarkan bidang ilmu secara umum terbagi menjadi dua,
yaitu penelitian kemasayarakatan (kebijakan) dan penelitin kealaman.
Penelitian kemasyarakatan adalah penelitian yang dilakukan dengan
menganalisis gejala-gejala sosial atau aspek-aspek kehidupan
bermasyarakat (seperti masalah pendidikan, kehidupan gotong royong,
sejarah sosial, interaksi sosial, konflik dan integrasi) untuk mengumpulkan
informasi secara komprehensif dan diperuntukan sebagai perumusan
kebijakan. Penelitian ini harus dapat memaksimalkan data agar dapat
memetakan permasalahan dengan seksama dengan menyusun alternative
kebijakan.
Sebaliknya, penelitian kealaman adalah penelitian yang obyeknya berupa
gejala gejala alam, yaitu berkenaan dengan gejala-gejala diluar tindakan
kemanusiaan, misalnya dibidang oceanografi (kelautan), disika, kimia,
geologi dan biologi
2. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Sifat Masalahnya
a. Penelitian Historis
Adalah penelitian yang ditujukan untuk merekontruksi peristiwa-
peristiwa masa lalu secara sistematis dan obyektif, melalui
pengumpulan dan evaluasi dari berbagai sumber, sehingga dapat
ditetapkan sebagai fakta untuk membuat suatu kesimpulan yang
sifatnya masih tetap hipotesa. Contoh: penelitian tentang kerajaan
Mataram Kuno di Jawa Tengah. [6]
b. Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-
masing variabel, baik satu variabel atai lebih yang sifatnya independen
(terikat) tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan
variabel lain. Variabel tersebut dapat menggaambarkan secara
sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu. Contoh: analisis
perkembangan jumlah penduduk di wilayah Gunung Kidul Yogyakarta.
c. Penelitian Komparatif
Adalah penelitian yang bersifat membandingkan satu variabel dengan
variabel yang lain atau dengan variabel yang standar. Contoh: analisis
perbedaan jumlah motor yang ada di desa dan di kota.
d. Penelitian Eksperimen
Adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel yang lain yan kemunculannya itu dipicu oleh keadaan
yang terkontrol ketat dengan tujuannya untuk mencari hubungan sebab
antara kedua variabel tersebut. Contoh: penelitian dampak musik klasik
terhadap prestasi belajar siswa.
RESUME DASAR LOGIKA
Masalah Penelitian
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan
penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga
menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu
diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan
masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita
terhangat (hot news) dapat menjadi sumber masalah penelitian.
Misalnya :
Adanya perkelahian antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi
sekolah dan warga sekitar. Penggalakan program 3 M (menguras,
mengubur, menimbun) sebagai upaya pencegahan penyakit demam
berdarah. Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk
dilakukan penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan
dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.
5. Situasi praktis
Situasi praktis yang dimaksudkan adalah masalah yang muncul setelah
sebuah program akan dilaksanakan, sedang dalam proses pelakasanaan
atau setelah selesai dilakasanakan.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan
jawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
(Purwanto 2010:109-111).
SUMBER BACAAN
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
SUMBER :
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
A. Pengertian Variabel
Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-
kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan
dalam suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel
penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang diteliti.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis
suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya.
Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi,
dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas
serta sempitnya panelitian yang akan digunakan. Dalam ilmu-ilmu eksakta,
variabel-variabel yang digunakan umumnya mudah diketahui karena dapat
dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabel-variabe dalam ilmu sosial, sifanya
lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu
sosial berasal dari suatu konsep yang perlu diperjelas dan diubah bentuknya
sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2007).
B. Jenis-jenis variabel
a. Variabel Dependen atau variabel tidak bebas adalah kondisi atau
karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi,
pengubah atau pengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini
dipengaruhi oleh variabel lain.
b. Variabel Independen atau variabel bebas, adalah kondisi-kondisi atau
karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk
menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi.
Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara
bebas berpengaruh dalam variabel lain.
2. Hubungan Simetris
Hubungan variabel simetris adalah hubungan yang terjadi antara dua
variabel, namun variabel satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Dapat dikatakan bahwa salah satu variabel tidak
terpengaruh oleh variabel lain.
Contohnya adalah variabel tinggi badan (Y1) dan variabel berat badan
(Y2) merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel
pertumbuhan (X). Kedua variabel terikat tersebut berhubungan, akan tetapi
satu variabel tidak bisa dipengaruhi oleh variabel lain.
3. Hubungan Timbal balik
Hubungan variabel timbal balik adalah hubungan yang terjadi ketika salah
satu variabel mempengaruhi variabel lainnya, dan sebaliknya. Contohnya
adalah variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi prestasi belajar (Y),
dan sebaliknya prestasi belajar (Y) juga mempengaruhi rasa percaya diri
(X).
4. Ilustrasi Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Ilustrasi mengenai interaksi antara variabel bebas, terikat, dan kontrol
dapat dipahami pada contoh di bawah ini. Misalnya kita meneliti
mengenai “Hubungan antara Latar Belakang Sosial Ekonomi (LBSE)
dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa Kedokteran di Surakarta”. Maka
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan
seperti contoh berikut.
Daftar Pustaka
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING
AGUNG SATRIA WIJAYA, S,Pd, M.Pd
A. Pengertian kutipan
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah
terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan
materi penulisan. Atau kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun
pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan
dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat
kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media
elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang
tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru
dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat
umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip
dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.
B. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1. Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
2. Sebagai landasan teori.
3. Penguat pendapat penulis.
4. Penjelasan suatu uraian.
5. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
6. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
7. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
8. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
9. Meningkatkan estetika penulisan.
10. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan
memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan
isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis
berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang
atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan
dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki.
Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata
penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks
C. Jenis-jenis kutipan
1. Kutipan Langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap
kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan
perubahan sama sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Kutipan langsung
terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
Cara penulisannya sebagai berikut :
a. Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri
dari tiga baris atau kurang dari baris ketikan:
Diketik seperti ketikan teks.
Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
Jarak antar baris kutipan dua spasi.
Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan
setengah spasi ke atas, atau langsung ditulis di belakang
yang dikutip dalam tandakurungditulis sumber dari mana
kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau
nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
b. Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang
panjangnya lebih dari empat baris (empat baris ke atas) :
Jarak antar baris kutipan satu spasi.
Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan
alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai
dengan alinea baru, maka baris pertama kutipandimasukkan
lagi 5-7 ketukan.
Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan
beberapa bagian kalimat,pada bagian itu diberi titik
sebanyak tiga buah.
Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih,
maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan
titik-titik sepanjang satu baris.
Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip
harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada
diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh
pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu
kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan
menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan
tersebut.
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep
atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris
menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga
menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya
kesalahan dalam kalimat.
SUMBER
. (2011). Makalah Bahasa Indonesia “Kutipan Dan Daftar Pustaka”.
http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html.
Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.31
Hariyadani, Yogi. (2013). Daftar Pustaka.
http://yogihariyadani.blogspot.com/2013/10/daftar-pustaka.html. Diakses
pada tanggal 20 April 2014 pukul 15.05.
Indah R. (2010). Kutipan dan Daftar Pustaka.
http://girlycious09.wordpress.com/tag/jenis-kutipan/. Diakses pada tanggal
20 April pukul 15.11.
Isnain, Kharis. (2000). Laporan Kumpulan Artikel Bahasa.
http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/21/penulisan-daftar-pustaka/.
Diakses pada tanggal 20 April 2014 pukul 15.14.
Kangmoes. Daftar Pustaka. (2011). http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-
menarik-kreatif.ulasan/daftar-pustaka.html. Diakses pada tanggal 19 April
2014 pukul 14.39