DOSEN PENGAMPU:
Supratikno, S. Pd
DISUSUN OLEH :
A. Senam Pembentukan
Senam pembentukan atau disebut juga senam dasar adalah latihan tubuh yangdipilih
dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis danmetodis,
dengan tujuan untuk membentuk tubuh. Tubuh anak perlu dibentuk sikap dangerak
dasarnya lebih dahulu, agar tubuh selalu dalam keadaan sikap yang benar.Pengertian
sikap yaitu sikap tubuh dalam keadaan diam maupun dalam keadaanbergerak. Sikap
tubuh dalam keadaan diam, seperti berbagai sikap berdiri, jongkok,duduk, dan
berbaring, sedangkan sikap tubuh dalam keadaan bergerak, seperti berjalan,berlari,
melompat, meloncat, memukul, dan menyepak.
Menurut Sumanto dan Sukiyo bahwa salah satu fungsi senampembentukan adalah
mengupayakan agar tubuh tetap berada dalam keadaan sikap yangbenar, dan jika
terjadi sikap tubuh yang salah, harus segera memperbaikinya, sehinggamenjadi benar.
Lebih lanjut Sumanto dan Sukiyo (1991: 128) menyatakan bahwabeberapa
kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya sikap tubuh yang salah antara lain:
a. Pemanasan
1. Permainan
2. Perlombaan
3. Reaksi
b. Latihan Inti
1. Latihan normalisasi
2. Latihan keseimbangan
c.Penenangan
1. Prinsip overload, yang dimaksud adalah beban yang diatasi dalam latihan itu selalu
meningkat dan peningkatannya secara bertahap. Peningkatan beban harus
berhatihati dan jangan dipaksakan karena dapat membahayakan kesehatan anak.
Berikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai dengan tempo
perkembangannya supaya aman.
F = Frekwensi, yaitu berapa kali orang melakukan latihan dalam satu minggu. Bagi
anak, dalam melakukan latihan senam pembentukan untuk memenuhi standard
kebugaran tingkat dasar, frekwensi dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu
minggu.
I = Intensitas, yaitu seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan. Bagi
anak, intensitas latihan senam pembentukan menggunakan kurve penggunaan
tenaga untuk latihan. Diawali pemanasan, dilanjutkan latihan normalisasi
(pelemasan, penguluran, penguatan, dan pelepasan), dilanjutkan latihan
keseimbangan, dilanjutkan latihan kekuatan dan ketangkasan, kemudian
ditingkatkan latihan jalan dan lari, sampai pada puncak latihan lompat dan loncat,
kemudian diturunkan secara perlahan dengan pendinginan.
T = Tipe atau kekhasan, yaitu kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan. Senam
pembentukan melibatkan banyak komponen yang dilatih, namun harus ada
penekanan dari setiap kali latihan, komponen kebugaran apa yang akan dilatih.
SENAM KEBUGARAN
Senam Kesegaran Jasmani atau sering disingkat dengan SKJ merupakan senam
masal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam ini biasanya diiringi oleh
lagu berirama dari berbagai propinsi yang diaransemen ulang dan biasanya dilakukan
oleh sekelompok peserta besar. SKJ biasa dilakukan di tempat-tempat umum di
Indonesia di hari-hari tertentu dalam satu minggu, yaitu hari Jumat pagi.
Senam kesegaran Jasmani adalah rangkaian gerakan senam yang bertujuan untuk
meningkatkan atau mempertahankan kesegaran jasmani. Sesuai dengan kaidah dan
cirri-ciri Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), gerakan-gerakan direncanakan, disusun
secara sistematis, dan bertujuan untuk memperoleh kesehatan dan kesegaran jasmani.
Dalam melakukan SKJ selalu diiringi musik yang telah ada. Senam kebugaran jasmani
mampu meningkatkan daya tahan jantung dan paru secara optimal serta dapat
melenturkan otot – otot tubuh. SKJ sebaiknya dilakukan sebelum memulai aktivitas
sehari – hari agar tubuh bugar menjadikan dalam bekerja bersemangat dan memperoleh
hasil yang optimal.
Salah satu upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru adalah
pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu pemerintah memperbaiki pelayanan
kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu pendidikan melalui Gerakan Wajib Belajar
6 tahun, meningkatkan gizi keluarga serta tidak lupa mengajak masyarakat untuk
gemar berolahraga.
Sejak ada Kementrian Pemuda dan Olahraga di tahun 1983, kegiatan olahraga di
Indonesia semakin marak. Beberapa momentum penting yang tercatat pada kurun
waktu itu antara lain, Piala Thomas direbut lagi dari tangan China di tahun 1984, dan
Petinju Ellyas Pical yang berjaya merebut gelar juara tinju dunia, serta Indonesia
menjadi juara di ajang pesta olah raga negara-negara Asia Tenggara SEA Games.
Musik senam SKJ 1984 ini diciptakan oleh Nortier Simanungkalit, komponis
Indonesia yang dikenal terutama dengan karya lagu-lagu mars dan himne, selain SKJ
dia juga menggubah musik untuk Senam Pagi Indonesia, Himne SEA Games X, Mars
Pemilu dan lain-lain. Dan senam ini dimasyarakatkan berdasarkan SP Kantor Menpora
Nomor : B/0227/K/MENPORA/84, Jakarta 13 Februari 1984, dan SK DIRJEN PLSPO
Nomor : Kep-03/E/K/1984. Lalu di tahun 1988, setelah SKJ 1984 cukup sukses
menggiatkan seluruh masyarakat untuk berolahraga, versi baru SKJ diperkenalkan
yaitu SKJ 88.
a. Sikap awal
Sebelum memulai untuk melakukannya, sebaiknya badan tegap dengan bahu
rileks. Kedua tangan berada di samping badan serta pandangan lurus ke depan.
Kedua kakli lurus dengan tumit rapat dan ujung kaki menghadap serong.
b. Pemanasan
Setelah sikap awal benar, mulailah dengan melakukan gerakan jalan di tempat,
diikuti gerakan kepala menoleh ke kanan dank ke kiri, menengadah dan menunduk
dan juga gerakan memutar searah jarum jam dan juga sebaliknya. Lakukan gerakan
bahu, gerakan lengan dan punggung bagian atas, gerakan tekuk lengan, kaki
bertumpu pada tumit, gerakan peregangan dinamis otot samping badan serta
gerakan peregangan statis. Gerakan pemanasan dilakukan selama 10 menit, gerakan
ini bertujuan untuk membuat tubuh beradaptasi dengan gerakan senam yang lebih
cepat nantinya dan gerakan ini mencegah terjadinya kram atau keseleo.
c. Peralihan
d. Inti
Gerakan inti dalam latihan ini dapat dilakukan dengan meluruskan dan menekuk
lengan; memanah, mengayun dan mengangkat kaki; meluruskan dan menarik
lengan; koordinasi gerakan tangan dan kaki. Pada umumnya gerakan inti ini
dilakukan selama 15-20 menit.
e. Pendinginan
Seperti halnya gerakan senam lain, ini pun juga memakai tahap pendinginan
yaitu dengan gerakan peregangan dinamis dan juga gerakan peregangan statis.
Gerakan ini bertujuan untuk melemaskan badan setelah melakukan gerakan yang
lebih cepat sebelumnya. Dan gerakan ini membantu tubuh dalam persiapan
melakukan penghentian gerakan.
Latihan aerobik dengan takaran yang cakup dapat meningkatkan kekuatan otot.
Menurut Saltin dan Gollnick meningkatnya kekuatan otot terjadi karena hypertropi
serabut otot, peningkatan myoglobin, peningkatan enzim-enzim oksidasi di dalam
sacroplasmik otot, peningkatan jumlah mithocondria dan bertambah kuatnya
ligamentum. Hasil penelitian Karpovich menunjukan bahwa orang terlatih 77% danya
hipertropi serabut otot dan dikuatkan oleh pendapat Linge dan Reitsma adanya
hubungan linier antara latihan, ukuran otot, dan kekuatan otot.
Latihan beban merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan kekuatan.
Supaya latihan mempunyai pengaruh, maka beban yang diberikan harus lebih berat
daripada beban yang dihadapi dalam kegiatan sehari-hari. Beban yang digunakan tidak
selamanya merupakan beban dari luar saja, tetapi beban latihan dapat pula berupa badan
itu sendiri terutama bagi yang masih muda dan pemula . Dengan demikian, maka SKJ
dimungkinkan akan meningkatkan kekuatan otot siswa Sekolah Dasar.
Setiap kali orang melakukan olahraga atau melakukan kegiatan fisik dengan
gerakan yang berulang-ulang seperti memantul-mantulkan anggota badan, maka akan
terjadi peningkatan elastisitas otot. Bentuk latihan untuk sendi dengan latihan
peregangan yaitu dengan menggerakan anggota tubuh secara berirama yang menyerupai
latihan senam aerobik. Begitu pula dengan latihan telah memperlihatkan perubahan
terhadap kelentukan sendi setelah melakukan selama satu bulan dengan lama latihan 10
menit setiap kali latihan.
Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2 max, tubuh yang mempunyai
lemak prosentasi tinggi akan mempunyai VO2 max rendah dan sebaliknya tubuh dengan
prosentasi lemak yang rendah akan mempunyai VO2 max yang tinggi. VO2 max akan
meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5 % sampai dengan 25 %.
Lemak tubuh juga erat kaitannya dengan kolesterol. Seperti penelitian dari Kanneth H
Cooper menunjukan adanya korelasi antara kesegaran jasmani dengan kadar kolesterol
dan kadar kolesterol akan menurun dengan melakukan olahraga aerobik yang sistematis.
Semua kegiatan olahraga membutuhkan utilisasi fosfat energy yang tinggi. Apabila
cadangan fosfat tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan
energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Komposisi
lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2 max, tubuh yang mempunyai lemak prosentasi
tinggi akan mempunyai VO2 max rendah dan sebaliknya tubuh dengan prosentasi lemak
yang rendah akan mempunyai VO2 max yang tinggi. VO2 max akan meningkat dengan
olahraga daya tahan yang sistematis dari 5 % sampai dengan 25 %. Lemak tubuh juga
erat kaitannya dengan kolesterol. Seperti penelitian dari Kanneth H Cooper menunjukan
adanya korelasi antara kesegaran jasmani dengan kadar kolesterol dan kadar kolesterol
akan menurun dengan melakukan olahraga aerobik yang sistematis.
Semua kegiatan olahraga membutuhkan utilisasi fosfat energy yang tinggi. Apabila
cadangan fosfat tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan
energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Dengan
demikian, maka SKJ dimungkinkan akan menurunkan komposisi lemak tubuh.
Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2max tubuh yang mempunyai
prosentasi lemak tinggi akan mempunyai VO2max rendah dan sebalknya tubuh dengan
prosentasi lemak rendah, akan mempunyai VO2max rendah yang tinggi. VO2max akan
meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5% sampai dengan 25%.
Lemak tubuh erat kaitannya dengan kolesterol. Terdapat korelasi antara kadar
kolesterol dengan kesegaran jasmani; kadar kolesterol akan menurun apabila melakukan
olahraga aerobic yang sistematis. Kegiatan olahraga akan membutuhkan utilisasi fosfat
energy tinggi. Apabila cadangan fosfat tidk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka
harus ada tambahan energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak,
protein
Dengan adanya paparan dari dari beberapa akhli, maka penulis menimpulkan bahwa
siswa yang banyak bergerak dan teratur seperti melakukan senam kesegaran jasmani,
maka siswa akan meningkat kebugaran jasmaninya. Anggapan beberapa akhli yang
menyatakan bahwa: Latihan Senam Kesegaran Jasmani apabila dilakukan secara teratur
dan sistematis serta dengan mmperhatikan prinsip-prinsip latihan, hasilnya akan
berpengauh bagi kesehatan dan kesegaran jasmani ternyata adalah benar. Seperti yang
dinyatakan oleh: Direkorat Keolahragaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyatakan manfaat SKJ sebagai berikut “Apabila gerakan Senam Kesegaran Jasmani
ini dilakukan secara keseluruhan dan dengan dosis atau takaran tertentu, sudah dapat
dipastikan bahwa kesehatan dan kesegaran jasmani pelakunya akan lebih meningkat,
sehingga pembangunan bangsa yang kita dambakan akan lebih terjamin.
SKJ adalah termasuk senam aerobik. Menurut Keren latihan senam aerobik dapat
merangsang kerja jantung paru dan peredaran darah. Peningkatan daya tahan jantung
paru dapat dijadikan sebagai indicator tunggal untuk menentukan tingkat kebugaran
jasmani seseorang antara lain dengan pengukuran VO2 max secara tidak langsung.
Begitu juga menurut Wilmore ltihan aerobik terhadap denyut jantung istirahat dapat
menurun 30 sampai 40 enyutan permenit. Sedangkan menurut Astrand pada orang
terlatih sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak terlatih
dan aliran darah keseluruh tubuh meningkat. Menurut Fox latihan dapat menyebabkan
terjadinya hypertropi pada otot jantung, karena otot jantung terdiri dari sejumlah
serabut otot. Olahraga yang tergolong jenis olahraga aerobik tersebut bermanfaat bagi
peningkatan kesehatan jantung paru sebaiknya latihan 20-30 menit, dan frekuensi
latihan olahraga dilakukan minimal 3X seminggu dan maksimal 5x seminggu.
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
tutialawiah22.blogspot.com/2016/01/senam-kebugaran-jasmani-skj.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiO4cy687fsAhWxFLcAHTt9Db4QFjANegQIERAB&usg=A
OvVaw3nnX9of6cLXxgrkx54rVYm&cshid=1602810054831. Diakses pada 16
oktober 2020. (Pukul 09.02 WITA)
Suharjana. 2011. Membina kebugaran jasmani anak dengan senam pembentukan. [Online]
Tersedia :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.uny.ac.id/
index.php/medikora/article/view/4662&ved=2ahUKEwid-
uTy7bfsAhVF93MBHf8OCQsQFjABegQICBAC&usg=AOvVaw2sGTzzINUeoT_k
EDVrRmYL. Diakses pada 16 oktober 2020. ( Pukul 08.46 WITA)