Anda di halaman 1dari 15

Senam Pembentukan Dan Senam Kebugaran

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Jasmani Di SD

DOSEN PENGAMPU:
Supratikno, S. Pd

DISUSUN OLEH :

Muhammad Roziqin Qamar 1810125310062 (40)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU DAN SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
SENAM PEMBENTUKAN

A. Senam Pembentukan

Senam pembentukan atau disebut juga senam dasar adalah latihan tubuh yangdipilih
dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis danmetodis,
dengan tujuan untuk membentuk tubuh. Tubuh anak perlu dibentuk sikap dangerak
dasarnya lebih dahulu, agar tubuh selalu dalam keadaan sikap yang benar.Pengertian
sikap yaitu sikap tubuh dalam keadaan diam maupun dalam keadaanbergerak. Sikap
tubuh dalam keadaan diam, seperti berbagai sikap berdiri, jongkok,duduk, dan
berbaring, sedangkan sikap tubuh dalam keadaan bergerak, seperti berjalan,berlari,
melompat, meloncat, memukul, dan menyepak.

Menurut Sumanto dan Sukiyo bahwa salah satu fungsi senampembentukan adalah
mengupayakan agar tubuh tetap berada dalam keadaan sikap yangbenar, dan jika
terjadi sikap tubuh yang salah, harus segera memperbaikinya, sehinggamenjadi benar.
Lebih lanjut Sumanto dan Sukiyo (1991: 128) menyatakan bahwabeberapa
kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya sikap tubuh yang salah antara lain:

1. Pembawaan sejak lahir

2. Kurang atau tidak terpenuhinya zat-zat makanan

3. Penyakit atau kecelakaan

4. Kelemahan otot-otot tubuh

5. Kelemahan tulang-tulang kerangka

6. Kebiasaan yang salah

Kesalahan terhadap sikap tubuh yang disebabkan karena kemungkinankemungkinan


tersebut antara lain:

a. Kiposis, yaitu bentuk kesalahan tubuh yang disebabkan karena adanya


penonjolanlengkung tulang belakang bagian punggung. Jika tulang belakang bagian
punggungmembungkuk, maka bagian depan susunan tulang belakang menjadi
berbentuk cekung

b. Lordosis, yaitu bentuk kesalahan tubuh yang disebabkan adanya penonjolan


bagiantulang belakang di daerah lumbal, daerah pinggang, sehingga daerah
belakangsusunan tulang belakang bagian pinggang mencekung, dan biasanya
panggulterdorong ke depan bawah. Keadaan yang demikian menyebabkan otot
daerahpinggang bagian belakang terlihat memendek.

c. Skoliosis, yaitu bentuk kesalahan tubuh yang disebabkan adanya penyimpangan


susunan tulang belakang. Jika penyimpangan tersebut dilihat dari arah
belakang,tonjolan-tonjolan susunan tulang belakang tidak berada dalam satu garis
lurus.Penyimpangan dapat terjadi ke kiri atau ke kanan, ke arah punggung atau ke
arahpinggang.Usaha preventif yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari
kesalahankesalahan sikap dan gerak dasar tubuh adalah dengan membiasakan
anak-anak untuksenantiasa melakukan sikap dan gerak yang benar. Perlu kita
waspadai kebiasaan anak terutama di lingkungan sekolah yang dapat mempunyai
pengaruh yang tidak baik bagisikap tubuh, seperti kebiasaan duduk yang salah
selama mengikuti pelajaran di dalamkelas, atau kebiasaan dalam membawa tas
sekolah, yang dapat memungkinkan anak memiliki sikap tubuh kiposis, lordosis,
atau skoliosis.

Sumanto dan Sukiyo menyatakan bahwa menanamkan sikap tubuhyang benar


dengan pembiasaan diri selama anak-anak masih dalam taraf pertumbuhanmempunyai
pengaruh dan manfaat sangat besar bagi hidupnya di masa depan, seperti:

a. Membantu pertumbuhan anak ke arah yang seharusnya

b. Mencegah kesalahan bentuk dan sikap tubuh

c. Mencegah kebiasaan yang tidak seharusnya


d. Menghayati arti pentingnya menguasai sikap dan gerak tubuh yang seharusnya Jika
anak sudah memiliki sikap dan gerak dasar tubuh yang benar, selanjutnya akan lebih
mudah dalam mengembangkan berbagai macam kemampuan tubuh,
sepertikeseimbangan, kelentukan, kekuatan otot, daya tahan otot, kecepatan,
kelincahan,koordinasi, power, dan kecepatan reaksi.

B. Metode Latihan Senam Pembentukan

a. Pemanasan

Pemanasan mutlak diperlukan dalam mengawali latihan senam pembentukan untuk


mempersiapkan jiwa dan raga anak dalam melakukan latihan inti, agar mendapatkan
manfaat yang sebesar-besarnya tanpa mengalami bahaya. Persyaratan yang harus
diperhatikan dalam pemanasan adalah: memenuhi keinginan bergerak, menaikkan suhu
tubuh, waktu tidak lama, serta tidak melelahkan. Aktivitas pemanasan dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk, seperti:

1. Permainan

2. Perlombaan

3. Reaksi

4. Jalan, lari, jengket-jengket, loncat-loncat, lompat-lompat, serta variasinya.

b. Latihan Inti

1. Latihan normalisasi

Latihan normalisasi bertujuan untuk memperbaiki atau membetulkan


kesalahankesalahan ringan yang terdapat pada anak. Kesalahan-kesalahan yang
ringan pada anak dapat diperbaiki dengan jalan membiasakan cara bersikap dan
bergerak yang wajar atau normal, sehingga akan menghasilkan bentuk tubuh yang
wajar pula. Latihan normalisasi terdiri atas:
a. Latihan pelemasan, yang ditujukan untuk memberikan kemungkinankelicinan dan
keluasan gerak pada persendian-persendian badan.

b. Latihan penguluran, yang ditujukan untuk memperpanjang jaringanjaringan


pengikat, tendo-tendo otot, tali-tali sendi, pembungkus sendi,sehingga tidak
mengalami kekakuan otot tetapi otot menjadi elastis.

c. Latihan penguatan, yang ditujukan untuk menguatkan otot-otot setempat yang


lemah.

d. Latihan pelepasan, yang ditujukan untuk mempetinggi koordinasi otot dan


perasaan gerak.

2. Latihan keseimbangan

Latihan keseimbangan bertujuan untuk mempertinggi perasaan keseimbangandan


perasaan kerja otot yang selanjutnya memiliki arti yang besar dalam pembentukan
sikap, gerak dasar, pengembangan ketangkasan, serta prestasi gerak.

3. Latihan kekuatan dan ketangkasan

Latihan kekuatan dan ketangkasan ditujukan untuk mengembangkan kekuatan,


kecepatan, keuletan, ketangkasan, yaitu koordinasi antar otot dan kesanggupan
untuk secepat mungkin menyesuaikan diri terhadap suatu keadaan, di samping
merupakan latihan prestasi yang harus dilakukan dengan gerak yang terkuasai.

4. Latihan berjalan dan berlari

Latihan berjalan dan berlari ditujukan untuk mengembangkan kemampuan organ


tubuh (paru-paru, jantung, serta peredaran darah), atau latihan untuk meningkatkan
ketahanan, prestasi, penguasaan sikap dan gerak.
5. Latihan melompat dan meloncat

Latihan melompat dan meloncat ditujukan untuk mengembangkan kemampuan


meledakkan tenaga, di samping merupakan latihan prestasi, penguasaan sikap gerak
serta koordinasi

c.Penenangan

Penenangan sangat diperlukan sebagai penutup dari senam pembentukan, dengan


tujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan kerja organ-organ tubuh kembali seperti
semula atau normal. Dalam pelaksanaan latihan senam pembentukan kegiatan dibuat
dalam bentuk bermain agar anak senang serta banyak variasinya supaya tidak menjadi
bosan.Prinsip Dasar Latihan Pelaksanaan latihan senam pembentukan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani bagi anak perlu memperhatikan beberapa prinsip
seperti dikemukakan oleh Rusli Lutan bahwa prinsip pelatihan kebugaran jasmani
adalah:

1. Prinsip overload, yang dimaksud adalah beban yang diatasi dalam latihan itu selalu
meningkat dan peningkatannya secara bertahap. Peningkatan beban harus
berhatihati dan jangan dipaksakan karena dapat membahayakan kesehatan anak.
Berikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai dengan tempo
perkembangannya supaya aman.

2. Prinsip FIWT, yaitu kepanjangan dari:

F = Frekwensi, yaitu berapa kali orang melakukan latihan dalam satu minggu. Bagi
anak, dalam melakukan latihan senam pembentukan untuk memenuhi standard
kebugaran tingkat dasar, frekwensi dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu
minggu.

I = Intensitas, yaitu seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan. Bagi
anak, intensitas latihan senam pembentukan menggunakan kurve penggunaan
tenaga untuk latihan. Diawali pemanasan, dilanjutkan latihan normalisasi
(pelemasan, penguluran, penguatan, dan pelepasan), dilanjutkan latihan
keseimbangan, dilanjutkan latihan kekuatan dan ketangkasan, kemudian
ditingkatkan latihan jalan dan lari, sampai pada puncak latihan lompat dan loncat,
kemudian diturunkan secara perlahan dengan pendinginan.

W = Waktu, yaitu lamanya latihan dilaksanakan. Senam pembentukan bagi anak,


waktu setiap kali latihan menurut Ismail Umarella selama 45 menit,dengan
rincian: (1) Pemanasan 5 menit, (2) Latihan normalisasi 10 menit, (3) Latihan
keseimbangan 5 menit, (4) Latihan kekuatan dan ketangkasan 12 menit, (5)
Latihan jalan-lari, lompat-loncat 8 menit, dan (6) Pendinginan 5 menit.

T = Tipe atau kekhasan, yaitu kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan. Senam
pembentukan melibatkan banyak komponen yang dilatih, namun harus ada
penekanan dari setiap kali latihan, komponen kebugaran apa yang akan dilatih.
SENAM KEBUGARAN

A. Pengertian Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

Senam Kesegaran Jasmani atau sering disingkat dengan SKJ merupakan senam
masal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam ini biasanya diiringi oleh
lagu berirama dari berbagai propinsi yang diaransemen ulang dan biasanya dilakukan
oleh sekelompok peserta besar. SKJ biasa dilakukan di tempat-tempat umum di
Indonesia di hari-hari tertentu dalam satu minggu, yaitu hari Jumat pagi.

Senam kesegaran Jasmani adalah rangkaian gerakan senam yang bertujuan untuk
meningkatkan atau mempertahankan kesegaran jasmani. Sesuai dengan kaidah dan
cirri-ciri Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), gerakan-gerakan direncanakan, disusun
secara sistematis, dan bertujuan untuk memperoleh kesehatan dan kesegaran jasmani.
Dalam melakukan SKJ selalu diiringi musik yang telah ada. Senam kebugaran jasmani
mampu meningkatkan daya tahan jantung dan paru secara optimal serta dapat
melenturkan otot – otot tubuh. SKJ sebaiknya dilakukan sebelum memulai aktivitas
sehari – hari agar tubuh bugar menjadikan dalam bekerja bersemangat dan memperoleh
hasil yang optimal.

B. Sejarah Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

Salah satu upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru adalah
pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu pemerintah memperbaiki pelayanan
kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu pendidikan melalui Gerakan Wajib Belajar
6 tahun, meningkatkan gizi keluarga serta tidak lupa mengajak masyarakat untuk
gemar berolahraga.

Pada era tahun 80an, pemerintah giat mengkampanyekan slogan mengolahragakan


masyarakat dan memasyarakatkan olah raga. Sebagai implementasi dari keseriusan
untuk membangkitkan semangat berolahraga di seluruh tanah air paling kelihatan
dengan dicanangkannya Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983. Adapun
penetapan tanggal adalah 9 September diambil dari tanggal yang sama dengan
penyelenggaraan PON pertama di Solo pada tahun 1948.

Sejak ada Kementrian Pemuda dan Olahraga di tahun 1983, kegiatan olahraga di
Indonesia semakin marak. Beberapa momentum penting yang tercatat pada kurun
waktu itu antara lain, Piala Thomas direbut lagi dari tangan China di tahun 1984, dan
Petinju Ellyas Pical yang berjaya merebut gelar juara tinju dunia, serta Indonesia
menjadi juara di ajang pesta olah raga negara-negara Asia Tenggara SEA Games.

Sementara untuk masyarakat umum pemerintah melalui Menteri Pemuda dan


Olahraga saat itu Abdul Gafur menyosialisasikan olahraga massal yaitu senam, dan
gerakan nasional ini dapat dijumpai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan kantor-
kantor pemerintah. Untuk itulah kemudian pemerintah memperkenalkan Senam Pagi
Indonesia (SPI) dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Kalau seri Senam Pagi
Indonesia diperkenalkan di akhir 70-an dengan SPI seri A, B, C dan D, Senam
Kesegaran Jasmani diperkenalkan pada awal 1984 berdasarkan Surat Perintah Menpora
untuk diajarkan ke seluruh lapisan masyarakat.

Musik senam SKJ 1984 ini diciptakan oleh Nortier Simanungkalit, komponis
Indonesia yang dikenal terutama dengan karya lagu-lagu mars dan himne, selain SKJ
dia juga menggubah musik untuk Senam Pagi Indonesia, Himne SEA Games X, Mars
Pemilu dan lain-lain. Dan senam ini dimasyarakatkan berdasarkan SP Kantor Menpora
Nomor : B/0227/K/MENPORA/84, Jakarta 13 Februari 1984, dan SK DIRJEN PLSPO
Nomor : Kep-03/E/K/1984. Lalu di tahun 1988, setelah SKJ 1984 cukup sukses
menggiatkan seluruh masyarakat untuk berolahraga, versi baru SKJ diperkenalkan
yaitu SKJ 88.

C. Gerakan dalam Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) memiliki 5 tahapan gerakan yaitu:

a. Sikap awal
Sebelum memulai untuk melakukannya, sebaiknya badan tegap dengan bahu
rileks. Kedua tangan berada di samping badan serta pandangan lurus ke depan.
Kedua kakli lurus dengan tumit rapat dan ujung kaki menghadap serong.

b. Pemanasan

Setelah sikap awal benar, mulailah dengan melakukan gerakan jalan di tempat,
diikuti gerakan kepala menoleh ke kanan dank ke kiri, menengadah dan menunduk
dan juga gerakan memutar searah jarum jam dan juga sebaliknya. Lakukan gerakan
bahu, gerakan lengan dan punggung bagian atas, gerakan tekuk lengan, kaki
bertumpu pada tumit, gerakan peregangan dinamis otot samping badan serta
gerakan peregangan statis. Gerakan pemanasan dilakukan selama 10 menit, gerakan
ini bertujuan untuk membuat tubuh beradaptasi dengan gerakan senam yang lebih
cepat nantinya dan gerakan ini mencegah terjadinya kram atau keseleo.

c. Peralihan

Setelah melakukan pemanasan, tahap selanjutnya adalah gerakan peralihan.


Gerakan ini dapat dilakukan dengan gerakan jalan, tepuk tangan, maju dan juga
mundur.

d. Inti

Gerakan inti dalam latihan ini dapat dilakukan dengan meluruskan dan menekuk
lengan; memanah, mengayun dan mengangkat kaki; meluruskan dan menarik
lengan; koordinasi gerakan tangan dan kaki. Pada umumnya gerakan inti ini
dilakukan selama 15-20 menit.

e. Pendinginan

Seperti halnya gerakan senam lain, ini pun juga memakai tahap pendinginan
yaitu dengan gerakan peregangan dinamis dan juga gerakan peregangan statis.
Gerakan ini bertujuan untuk melemaskan badan setelah melakukan gerakan yang
lebih cepat sebelumnya. Dan gerakan ini membantu tubuh dalam persiapan
melakukan penghentian gerakan.

D. Manfaat Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

a. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Kekuatan Otot.

Latihan aerobik dengan takaran yang cakup dapat meningkatkan kekuatan otot.
Menurut Saltin dan Gollnick meningkatnya kekuatan otot terjadi karena hypertropi
serabut otot, peningkatan myoglobin, peningkatan enzim-enzim oksidasi di dalam
sacroplasmik otot, peningkatan jumlah mithocondria dan bertambah kuatnya
ligamentum. Hasil penelitian Karpovich menunjukan bahwa orang terlatih 77% danya
hipertropi serabut otot dan dikuatkan oleh pendapat Linge dan Reitsma adanya
hubungan linier antara latihan, ukuran otot, dan kekuatan otot.

Latihan beban merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan kekuatan.
Supaya latihan mempunyai pengaruh, maka beban yang diberikan harus lebih berat
daripada beban yang dihadapi dalam kegiatan sehari-hari. Beban yang digunakan tidak
selamanya merupakan beban dari luar saja, tetapi beban latihan dapat pula berupa badan
itu sendiri terutama bagi yang masih muda dan pemula . Dengan demikian, maka SKJ
dimungkinkan akan meningkatkan kekuatan otot siswa Sekolah Dasar.

b. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Daya Tahan


Otot.

Latihan senam aerobik menyebabkan terjadinya hypertropi otot disertai dengan


terjadinya peningkatan sirkulasidarah keontot, selanjutnya Pyke mengatakan latihan
dengan pengulangan yang banyak dapat meningkatkan daya tahan otot karena terjadi
kapilerisasi didalam otot; myoglobin, enzim-enzim oksidatif di dalam otot, ukran dan
jumlah mithochondria meningkat. Menurut Claudi, Howley & Don Franks myoglobin
terdapat di dalam otot dan berfungsi sebagai hemoglobin dalam mengikat oksigen.
Dengan latihan, maka pengikatan oksigen oleh myoglobin dapat meningkat sekitar 13-
14% .
c. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Fleksibilitas.

Setiap kali orang melakukan olahraga atau melakukan kegiatan fisik dengan
gerakan yang berulang-ulang seperti memantul-mantulkan anggota badan, maka akan
terjadi peningkatan elastisitas otot. Bentuk latihan untuk sendi dengan latihan
peregangan yaitu dengan menggerakan anggota tubuh secara berirama yang menyerupai
latihan senam aerobik. Begitu pula dengan latihan telah memperlihatkan perubahan
terhadap kelentukan sendi setelah melakukan selama satu bulan dengan lama latihan 10
menit setiap kali latihan.

Dengan demikian SKJ dimungkinkan akan meningkatkan fleksibilitas. Setiap


melakukan olahraga dengan gerakan yang berulang-ulang seperti memantul-mantulkan
anggota badan, maka akan terjadi peningkatan elastisitas otot. Bentuk latihan untuk
sendi adalah dengan latihan peregangan yaitu dengan menggerakan anggota tubuh
secara berirama yang menyerupai latihan senam aerobic

d. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Komposisi


Lemak Tubuh.

Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2 max, tubuh yang mempunyai
lemak prosentasi tinggi akan mempunyai VO2 max rendah dan sebaliknya tubuh dengan
prosentasi lemak yang rendah akan mempunyai VO2 max yang tinggi. VO2 max akan
meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5 % sampai dengan 25 %.
Lemak tubuh juga erat kaitannya dengan kolesterol. Seperti penelitian dari Kanneth H
Cooper menunjukan adanya korelasi antara kesegaran jasmani dengan kadar kolesterol
dan kadar kolesterol akan menurun dengan melakukan olahraga aerobik yang sistematis.
Semua kegiatan olahraga membutuhkan utilisasi fosfat energy yang tinggi. Apabila
cadangan fosfat tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan
energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Komposisi
lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2 max, tubuh yang mempunyai lemak prosentasi
tinggi akan mempunyai VO2 max rendah dan sebaliknya tubuh dengan prosentasi lemak
yang rendah akan mempunyai VO2 max yang tinggi. VO2 max akan meningkat dengan
olahraga daya tahan yang sistematis dari 5 % sampai dengan 25 %. Lemak tubuh juga
erat kaitannya dengan kolesterol. Seperti penelitian dari Kanneth H Cooper menunjukan
adanya korelasi antara kesegaran jasmani dengan kadar kolesterol dan kadar kolesterol
akan menurun dengan melakukan olahraga aerobik yang sistematis.

Semua kegiatan olahraga membutuhkan utilisasi fosfat energy yang tinggi. Apabila
cadangan fosfat tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan
energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Dengan
demikian, maka SKJ dimungkinkan akan menurunkan komposisi lemak tubuh.
Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2max tubuh yang mempunyai
prosentasi lemak tinggi akan mempunyai VO2max rendah dan sebalknya tubuh dengan
prosentasi lemak rendah, akan mempunyai VO2max rendah yang tinggi. VO2max akan
meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5% sampai dengan 25%.

Lemak tubuh erat kaitannya dengan kolesterol. Terdapat korelasi antara kadar
kolesterol dengan kesegaran jasmani; kadar kolesterol akan menurun apabila melakukan
olahraga aerobic yang sistematis. Kegiatan olahraga akan membutuhkan utilisasi fosfat
energy tinggi. Apabila cadangan fosfat tidk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka
harus ada tambahan energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak,
protein

Dengan adanya paparan dari dari beberapa akhli, maka penulis menimpulkan bahwa
siswa yang banyak bergerak dan teratur seperti melakukan senam kesegaran jasmani,
maka siswa akan meningkat kebugaran jasmaninya. Anggapan beberapa akhli yang
menyatakan bahwa: Latihan Senam Kesegaran Jasmani apabila dilakukan secara teratur
dan sistematis serta dengan mmperhatikan prinsip-prinsip latihan, hasilnya akan
berpengauh bagi kesehatan dan kesegaran jasmani ternyata adalah benar. Seperti yang
dinyatakan oleh: Direkorat Keolahragaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyatakan manfaat SKJ sebagai berikut “Apabila gerakan Senam Kesegaran Jasmani
ini dilakukan secara keseluruhan dan dengan dosis atau takaran tertentu, sudah dapat
dipastikan bahwa kesehatan dan kesegaran jasmani pelakunya akan lebih meningkat,
sehingga pembangunan bangsa yang kita dambakan akan lebih terjamin.

e. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Daya Tahan


Jantung Paru.

SKJ adalah termasuk senam aerobik. Menurut Keren latihan senam aerobik dapat
merangsang kerja jantung paru dan peredaran darah. Peningkatan daya tahan jantung
paru dapat dijadikan sebagai indicator tunggal untuk menentukan tingkat kebugaran
jasmani seseorang antara lain dengan pengukuran VO2 max secara tidak langsung.
Begitu juga menurut Wilmore ltihan aerobik terhadap denyut jantung istirahat dapat
menurun 30 sampai 40 enyutan permenit. Sedangkan menurut Astrand pada orang
terlatih sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak terlatih
dan aliran darah keseluruh tubuh meningkat. Menurut Fox latihan dapat menyebabkan
terjadinya hypertropi pada otot jantung, karena otot jantung terdiri dari sejumlah
serabut otot. Olahraga yang tergolong jenis olahraga aerobik tersebut bermanfaat bagi
peningkatan kesehatan jantung paru sebaiknya latihan 20-30 menit, dan frekuensi
latihan olahraga dilakukan minimal 3X seminggu dan maksimal 5x seminggu.
DAFTAR PUSTAKA

Alawiah, tuty. 2016. Senam kebugaran jasmani (SKJ). [Online]

Tersedia :

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
tutialawiah22.blogspot.com/2016/01/senam-kebugaran-jasmani-skj.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiO4cy687fsAhWxFLcAHTt9Db4QFjANegQIERAB&usg=A
OvVaw3nnX9of6cLXxgrkx54rVYm&cshid=1602810054831. Diakses pada 16
oktober 2020. (Pukul 09.02 WITA)

Suharjana. 2011. Membina kebugaran jasmani anak dengan senam pembentukan. [Online]

Tersedia :

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.uny.ac.id/
index.php/medikora/article/view/4662&ved=2ahUKEwid-
uTy7bfsAhVF93MBHf8OCQsQFjABegQICBAC&usg=AOvVaw2sGTzzINUeoT_k
EDVrRmYL. Diakses pada 16 oktober 2020. ( Pukul 08.46 WITA)

Anda mungkin juga menyukai