Disusun oleh:
Nama : Dewi Ayu Nurjanah
NIM : C41181581
GolonganC :C
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................ii
PENDAHULUAN...................................................................................................ii
Latar belakang......................................................................................................ii
Rumusan masalah.................................................................................................ii
Tujuan..................................................................................................................ii
BAB II......................................................................................................................1
PEMBAHASAN......................................................................................................1
pengertian racun...................................................................................................1
racun pada unggas................................................................................................1
aflatoksin...........................................................................................................1
Okratoksikosis pada ayam pedaging................................................................2
Okratoksikosis pada ayam petelur....................................................................2
Keracunan bahan toksik yang berhubungan dengan kandang dan litter...........3
Keracuan fungisida...........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................5
Kesimpulan...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian racun.
2. Untuk mengetahui racun yang terdapat pada unggas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. aflatoksin
Seiring dengan upaya peningkatan pakan, aspek mutu pakan
menjadi fokus utama dari masyarakat industri pakan, mengingat pakan
4
berperanan penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas produk
pangan asal ternak.
Pada ternak unggas yaitu ayam, itik dan puyuh. Pakan merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan untuk
menghasilkan daging dan telur yang baik. Kualitas pakan ternak
ditentukan oleh bahan dasar dimana bahan dasar kurang baik dapat
menghasilkan racun seperti racun aflatoksin. Racun aflatoksin ini
dihasilkan oleh sejenis jamur Aspergillus flayus yang tumbuh pada
makanan. Beberapa bahan makanan yang sering ditumbuhi oleh jamur
adalah jagung, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa. Oleh karena itu,
untuk menghindarkan bahaya keracunan aflatoksin diusahakan agar bahan
tersebut seminimal mungkin (widiastuti, 1998) menyatakan adanya
keterkaitan yang erat antara kadar aflatoksin pada jagung dan kadar
aflatoksin pada pakan jadi. Bila kandungan aflatoksin pada jagung
sebagai bahan dasar pakan tinggi, makan pakan jadi akan mempunyai
kandungan aflatoksin yang tinggi pula. Aflatoksin sangat berbahaya bagi
unggas, sehingga dapat menurunkan produktivitas seperti adanya
penurunan bobot badan, penurunan produksi telur dan dapat pula
menyebabkan kematian. (murni, 1993)
5
kronik dan diare dapat menimbulakn pencemaran oleh material berwarna
kuning pada kerabang telur sehingga harga telur menjadi rendah..
Okratoksikosis pada ayam dapat menimbulkan penundaan kematangan
seksual dan mungkin tidak terjadi kematangan seksual. Sehubungan
dengan penolakan pakan yang tercemar oleh mikotoksin, maka akan
terjadi penurunan berat badan, penurunan produksi dan berat telur.
e. Keracuan fungisida
a) Keracunan merkurial organik
Fungisida merkurial, terutama etil atau metil merkurik klorida dapat
menimbulkan kerusakan pada saraf pusat dan tepi dari unggas, burung
6
liar, hewan dan manusia akibat mengkonsumsi biji-bijian yang
mengandung bahan tersebut. Gejala keracunan merkuri organik
mungkin bersifat tidak spesifik. Unggas yang menderita keracunan
bahan tersebut dapat mengalami paralisis yang progresif atau gejala
saraf lainnya.
b) Keracunan tiram
Arasan (bahan aktif adalah tiram, yaitu suatu ditiokarbamat) dapat
menimbulkan efek keracunan pada unggas, meliputi kelumpuhan,
deformitas pada kaki anak ayam, penurunan produksi dan kualitas
telur (pelunakan kerabang) pada ayam petelur.
c) Keracunan herbisida
Keracunan dipiridil herbisida (dikuat dan parakuat)
Keracunan parakuat disebabkan oleh radikal bebas yang menimbulkan
kerusakan pada membran sel sehingga terjadi hambtan pada sistem
glutation peroksidase. Keracunan parakuat pada unggas, khususnya
kalkun dapat menimbulkan anoreksia, depresi, dan konvulsi sebelum
terjadi kematian. Perubahan patologik yang terlihat, meliputi
peradangan saluran pecernaan dan edema pada paru. (tabu)
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keracunan merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bahan organik
maupun anorganik yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan tidak
normalnya mekanisme didalam tubuh. Akibat-akibat dari keracunan dapat
menurunkan kesadaran bahkan pada kasus-kasus tertentu dapat menyebabkan
kematian jika cara penanganan yang salah. Keracunan seperti yang diketahui
masyarakat luas, hanya menyerang bagian pencernaan saja. Namun sebenarnya
keracunan dapat menyerang saluran pernafasan juga.
8
DAFTAR PUSTAKA
murni. (1993).
widiastuti, e. a. (1998).