Anda di halaman 1dari 31

LOGO

SEMIKONDUKTOR
Sugeng Dwi Riyanto

Mata Kuliah : RANGKAIAN ELEKTRONIKA


SKS : 2 (Dua) SKS
Kode : 0120112
Teori Semikonduktor

▪ Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat kimia
dan fisika yang sama adalah Atom. Atom terdiri 3 partikel dasar
yaitu :
1. Neutron
2. Proton
3. Elektron
▪ Proton dan Neutron membentuk inti atom yang bermuatan
positif sedangkan Elektron bermuatan negatif mengelilingi Inti.
Dan elektron tersusun Berlapis.
Elektron

▪ Atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit (mengelilingi inti) sebanyak 14 dan
Atom germanium 32 elektron.
▪ Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai Elektron Valensi.
▪ Atom silikon dan germanium masing-masing mempunyai 4 Elektron Valensi,
Sehingga keduanya sering Disebut Atom Tetra-Valent (Bervalensi Empat)
Ikatan Kovalen

▪ Empat elektron valensi terikat


dalam struktur Kisi-kisi,
sehingga setiap elektron
valensi akan membentuk
ikatan kovalen dengan
elektron valensi dari atom-atom
yang bersebelahan.
▪ Elektron valensi dapat keluar
dari ikatan kovalen menuju
daerah Konduksi apabila
diberikan Energi Panas
Level Energi

▪ Setiap elektron yang menmpati suatu orbit tertentu dalam struktur atom tunggal
mempunyai Level Energi tertentu.
▪ Semakin jauh posisi orbit suatu elektron, maka semakin besar Level Energinya.
▪ Oleh karena itu elektron valensi mempunyai level energi terbesar.
Energi Elektron

W=Q.V
W = Energi, Joule (J)
Q = Muatan (Coulomb)
V = Potensial Listrik, Volt (V)

▪ Besarnya energi dari suatu elektron dinyatakan dengan


satuan elektron volt (ev).
▪ Muatan listrik elektron = 1.602 x 10-19 C
Energi elektron

Maka energi sebuah elektron dapat dicari :


W = (1.602.10-19 C) (1 V) = 1.602.10-19 Joule

Hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk memindahkan sebuah


elektron melalui beda potensial sebesar 1 V diperlukan energi sebesar :
1.602.10-19 Joule
Atau:
1.602.10-19 Joule = 1 eV
Isolator, Semikonduktor & Konduktor

▪ Secara sederhana zat padat dapat dikelompokkan sebagai


isolator, semikonduktor dan konduktor.
▪ Bahan semikonduktor adalah suatu material dengan sifat
konduktivitas diantara konduktor dan isolator, contoh Silikon (Si)
dan Ge (Germanium).
▪ Si umumnya digunakan sebagai devais elektronik seperti dioda,
transistor dan IC.
▪ Ada GaAs yang memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai
devais elektronika pada masa datang, terutama untuk beroperasi
pada frekuensi tinggi.
Isolator, Semikonduktor & Konduktor

Pita energi konduktor, semikonduktor, isolator


Pita Valensi

▪ Level energi yang tidak sama untuk


setiap elektron valensi
menyebabkan level energi jutaan
elektron valensi dari suatu bahan
akan membentuk range energi
atau yang disebut dengan pita
Energi Valensi atau Pita Valensi.
Pita Konduksi

▪ Suatu energi bila diberikan kepada elektron valensi, maka elektron tersebut
akan meloncat keluar.
▪ Oleh karena itu elektron valensi terletak pada orbit terluar dari struktur atom,
maka elektron tersebut akan meloncat ke pita konduksi.
▪ Pita konduksi merupakan level energi dimana elektron terlepas dari ikatan
inti atom atau menjadi elektron bebas.
▪ Jarak energi antara pita valensi dengan pita konduksi disebut dengan Pita
Celah atau Daerah terlarang.
Eg (Electron Gap)

▪ Jarak Energi antara pita valensi dan pita konduksi pada suatu
bahan akan menetukan apakah bahan tersebut termasuk Isolator,
Semikonduktor atau Konduktor.
▪ Eg adalah energi yang diperlukan oleh elektron valensi untuk
berpindah dari pita valensi ke pita konduksi.
▪ Eg dinyatakan dalam satuan eV (elektron volt)
Bahan Isolator

▪ Bahan isolator jarak antara pita


valensi dan pita konduksi (daerah
terlarang) sangat jauh.
▪ Pada suhu ruang hanya ada sedikit
(atau tidak ada) elektron valensi yang
sampai keluar ke pita konduksi.
▪ Sehingga pada bahan ini tidak
dimungkinkan terjadinya aliran arus
litrik.
▪ Diperlukan Eg paling tidak 5 eV untuk
mengeluarkan elektron valensi ke pita
konduksi.
Bahan Semikonduktor

▪ Bahan Semikonduktor lebar daerah


terlarang relatif kecil.
▪ Pada suhu 0 derajat Kelvin dia menjadi
isolator yang baik, sedangkan pada suhu
ruang, energi panas mampu
memindahkan sebagian elektron valensi
ke pita konduksi (menjadi elektron bebas).
Bahan Konduktor

▪ Bahan Konduktor pita valensi dan pita konduksi saling tumpang tindih .
▪ Elektron-elektron valensi sekaligus menempati pada pita konduksi.
▪ Oleh karena itu pada bahan konduktor, meskipun suhu 0 derajat kelvin,
cukup banyak elektron valensi yang berada di pita konduksi (elektron
bebas).
Teorema pita energy kristal
▪ Dalam sistem susunan berkala unsur-unsur, atom Si termasuk
golongan IV, jadi ada 4 electron pada orbit terluarnya.
▪ Masing-masing atom Si membentuk struktur Kristal dengan atom-
atom tetangganya dan electron-electron valensinya membentuk
ikatan kovalen, sehingga masing-masing atom seolah-olah
memiliki 8 atom terluar dengan 4 electron berasal dari miliknya
sendiri, sedangkan 4 electron lainnya berasal dari 4 atom
tetangga terdekatnya.

2/28/2016 16
Sketsa Kristal SILIKON
▪ Kristal intrinsic ini bervibrasi akibat energy
termal yang memberikan energy tambahan
pada Kristal intrinsic tersebut.
▪ Energi ini tidak terdistribusi secara merata
sehingga pada beberapa titik kisi akan
pecah demikian pula elektronnya akan
lepas dari ikatannya sehingga menjadi
electron bebas yang akan menjadi
pembawa muatan negative.
Sketsa Kristal Silikon ▪ Sebaliknya titik dimana electron tersebut
meninggalkan tempatnya menjadi
bermuatan positif → hole.
2/28/2016 17
SEMIKONDUKTOR INTRINSIK
▪ Semikonduktor yang tidak atau pun belum terkotori oleh atom-
atom asing.

▪ Pada suhu 0 K, Kristal Si atau Ge berkelakuan sebagai isolator,


sedang pada suhu kamar T, beberapa ikatan kovalen putus
akibat energy termal (Eg = 0,72 eV untuk Ge dan 1,1 eV untuk
Si), akibatnya ada electron bebas dalam Kristal dan ada hole
yang ditinggalkan oleh electron akibat terputusnya ikatan kovalen
tersebut.

2/28/2016 18
Semikonduktor ekstrinsik
▪ Semikonduktor (intrinsic) yang mendapatkan pengotoran atau
doping atom-atom asing.
▪ Konsentrasi pengotoran ini sangat kecil, dengan perbandingan atom
pengotor (asing) dengan atom asli berkisar antara 1 : 100 juta
sampai dengan 1 : 1 juta.
▪ Tujuan diberikannya doping ini agar bahan tersebut “kaya” akan
saatu jenis pembawa muatan saja (electron atau hole saja) dan
untuk memperbesar daya hantar listrik.

2/28/2016 19
Elemen semikonduktor pada table periodik

2/28/2016 20
Semikonduktor type-N

▪ Apabila bahan semikonduktor intrisik (murni) diberi (Didoping)


dengan bahan bervalensi lain maka diperoleh semikonduktor
ekstrinsik.
▪ Bahan semikonduktor intrisik, jumlah elektron bebas dan hole
sama.
▪ Jika bahan silikon didoping dengan bahan ketidak murnian
(Impuritas) bervalensi lima (Penta-Valensi), maka diperoleh
semikonduktor type-N.
Semikonduktor type-N

▪ Atom antimoni(Sb) bervalensi lima


menyebabkan 4 elektron valensi
mendapat pasangan ikatan
kovalen dengan atom silikon,
sedangkan elektron valensi yang
kelima tidak mendapat pasangan,
(Elektron bebas).
▪ Atom bervalensi lima ini disebut
Atom Donor, karena setiap atom
dopan menyumbang elektron.
Semikonduktor type-N

▪ Meskipun bahan silikon type-N ini mengandung elektron bebas


(pembawa mayoritas) cukup banyak, namun secara keseluruhan
kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positif pada inti atom
masih sama dengan jumlah keseluruhan elektronnya.
▪ Bahan type-N jumlah elektron bebas (pembawa mayoritas)
meningkat, jumlah hole (pembawa minoritas) menurun.
▪ Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah elektron
bebas, maka kecepatan hole dan elektron berkombinasi
(bergabungnya kembali elektron dengan hole) semakin meningkat,
Sehingga jumlah hole menurun.
Level Energi type-N

▪ Jarak antara pita konduksi dengan


level energi donor sangat kecil yaitu
0.05 eV untuk silikon dan 0.01 eV
untuk Germanium.
▪ Oleh karena itu cukup pada suhu
ruang semua elektron donor sudah
bisa mencapai pita konduksi dan
menjadi elektron bebas.
Bahan Semikonduktor type-N

▪ Karena atom-atom donor telah ditinggalkan oleh elektron valensinya


(yakni menjadi elektron bebas), maka menjadi ion yang bermuatan
positif, Sehingga digambarkan dengan tanda positif.
▪ Sedangkan elektron bebasnya menjadi pembawa mayoritas, yang
berupa hole.
Semikonduktor type-P

▪ Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan


bahan impuritas (ketidakmurnian) bervalensi tiga, maka
akandiperoleh semikonduktor type-P.
Semikonduktor type-P

▪ Karena atom dopan mempunyai tiga


elektron valensi, {dlm gbr Atom Boron
(B)}, maka hanya tiga ikatan kovalen
yang bisa dipenuhi.
▪ Sedangkan tempat yang seharusnya
membentuk ikatan kovalen ke-4 menjadi
kosong (membentuk hole) dan bisa
ditempati elektron valensi lain.
▪ Sehingga atom bervalensi tiga (trivalent)
akan menyumbangkan hole atau
disebut juga akseptor artinya atom ini
siap untuk menerima elektron.
Semikonduktor type-P

▪ Pada bahan type-P, hole merupakan


pembawa mayoritas, karena
dengan penambahan atom dopan
akan meningkatkan jumlah hole
sebagai muatan.
▪ Dan eletron sebagai pembawa
minoritas.
Level Energi type-P

▪ Jarak antara energi akseptor dengan


pita valensi sangat kecil, 0.01eV
untuk Germanium dan 0.05 eV untuk
Silikon.
▪ Dengan demikian hanya dibutukan
energi yang sangat kecil bagi
elektron valensi untuk menempati
hole di level energi akseptor.
Bahan Semikonduktor type-P

▪ Karena atom-atom akseptor telah menerima elektron, maka menjadi ion


yang bermuatan negatif, sehingga digambarkan dengan tanda negatif.
▪ Pembawa mayoritas berupa hole dan pembawa minoritas berupa elektron.
LOGO

Anda mungkin juga menyukai