Anda di halaman 1dari 13

DETERMINAN EFEKTIFITAS SISTEM E-BANKING

DI MATA NASABAH: PENDEKATAN MODEL KESUKSESAN


SISTEM INFORMASI

Latifah Hanum1)
Ali Djamhuri2)
Ari Kamayanti2)

PABTI Universitas Negeri Malang, Jl. Ursa Mayor No. 6, Malang


1)

2)
Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165 Malang
Email: hanum_cwit@yahoo.com

Abstract: The Determinant of E-Banking System Effectiveness in The Cus-


tomers’ Perspective: Information System Success Model Approach. The re-
search purpose is to examine the determinant of e-banking system effectiveness
by usingDelone and Mclean (IS Success) Model. The results showed that all vari-
ables of IS Success Model affect the effectiveness of e-banking system with user
satisfaction as the indicator variabel. The results also establish new dimension
of IS Success Model. First, system quality can be explicated into interactivity and
access. The second, service quality can be explicated into acceptable services and
emphaty. Third, perceived usefulness can be explicated into useful system and
quality of user performance. This suggests that e-banking customers in the city of
Malang tend to have different perceptions about effectiveness e-banking system.

Abstrak: Determinan Efektifitas Sistem E-Banking di Mata Nasabah:


Pendekatan Model Kesuksesan Sistem Informasi. Penelitian ini bertujuan
menguji determinan efektifitas sistem e-banking dengan menggunakan pendeka-
tan model kesuksesan sistem informasi Delone dan Mclean. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,
kegunaan yang dipersepsikan, kepercayaan atas sistem dan interaksi layanan
memengaruhi efektifitas sistem e-banking dengan kepuasan pengguna sebagai
indikatornya. Hasil penelitian juga membentuk dimensi baru yaitu dimensi inter-
activity dan accessuntuk variabel kualitas sistem, dimensi layanan yang diterima
dan empati untuk variabel kualitas layanan serta variabel kegunaan yang diper-
sepsikan membentuk dimensi sistem yang bermanfaat dan kualitas kinerja
pengguna. Hal ini menunjukkan nasabah e-banking di kota Malang cenderung
memiliki persepsi berbeda terkait efektifitas sistem e-banking.

Kata Kunci: e-banking, kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,


kegunaan yang dipersepsikan, kepercayaan atas system, interaksi layanan dan
efektifitas sistem

Teknologi informasi telah hal ini bisa dilihat dengan kemaju-


mengalami perkembangan yang an suatu sistem perbankan yang
sangat pesat pada dekade ini yang ditopang oleh peran teknologi in-
diikuti dengan kemajuan di bidang formasi. Semakin berkembang
tersebut. Perkembangan dan ke- dan kompleksnya fasilitas yang
majuan teknologi informasi telah diterapkan perbankan untuk me-
memacu organisasi untuk meng- mudahkan pelayanan, semakin
gunakan teknologi tersebut seba- beragam dan kompleks adopsi
gai salah satu sarana penciptaan teknologi yang dilakukan oleh su-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
keunggulan bersaing yang paling atu bank. Teknologi informasi se- JAMAL
Volume 4
penting, terutama di sektor jasa, cara umum, dan internet khusus- Nomor 1
Halaman 1-164
termasuk jasa keuangan seperti nya, memiliki dampak besar pada Malang, April 2013
ISSN 2086-7603
bank. Peran teknologi dalam du- operasi bisnis (Delone dan Mclean
nia perbankan sangatlah mutlak, 2003). Kehadiran internet sebagai

1
2 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 1-13

sebuah tanda kemajuan teknologi telah me- kan pengertian tidak ada cacat (no defact),
nyebabkan terjadinya percepatan globalisasi baik dalam konsep dan operasi. Selain itu,
dan lompatan besar bagi penyebaran infor- kesuksesan dapat dinilai di berbagai tingkat
masi dan komunikasi di dunia perbankan. seperti sistem, individu dan organisasi (Mol-
Penggunaan internet untuk aktivitas tran- la dan Licker 2001). Namun dalam pelak-
saksi bisnis di perbankan inilah yang dikenal sanannya e-banking memunculkan sebuah
dengan istilah electronic banking (e-banking). fenomena bahwa tidak semua orang dapat
Electronic banking (e-banking) meru- menerima kemajuan teknologi informasi dan
pakan suatu aktifitas layanan perbankan komunikasi tersebut. Masih banyak orang
yang menggabungkan antara sistem infor- yang awam terhadap kemajuan teknologi
masi dan teknologi. Layanan ini memung- informasi dan komunikasi serta masih ad-
kinkan nasabah sebuah bank dapat melaku- anya keraguan dalam penggunaan sistem
kan hampir semua jenis transaksi perbank- teknologi informasi terutama dalam hal ke-
an melalui sarana internet, khususnya via andalan dan keamanan.
web. Mukherjee dan Nath (2003) menerang- Beberapa penelitian telah dilakukan un-
kan bahwa electronic banking membuka tuk mengidentifikasikan aspek-aspek yang
paradigma baru, struktur baru dan strategi menyebabkan kesuksesan sistem teknologi
yang baru bagi retail bank, dimana bank informasi. Salah satu penelitian yang terke-
menghadapi suatu tantangan baru. Data nal adalah penelitian yang dilakukan oleh
tentang penggunaan Internet di Indonesia, Delone dan Mclean (1992). Dari model ke-
menurut sebuah survei yang diselenggara- suksesan sistem informasi ini, dapat dijelas-
kan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet kan bahwa kualitas sistem dan kualitas in-
Indonesia (APJII)bahwa jumlah pengguna formasi memengaruhi kepuasan pengguna.
internet di Indonesia di tahun 2011 menca- Pada pengembangan model selanjutnya De-
pai 55 juta orang dan pada tahun 2012 telah lone dan Mclean (2003) menambahkan satu
mencapai 63 juta orang atau 24,23% dari to- pengukuran kesuksesan sistem informasi
tal populasi Indonesia. Dari laporan tersebut yaitu kualitas layanan. Dari pengembangan
diperkirakan angka pertumbuhan pengguna baru model kesuksesan ini, dapat dijelaskan
internet pada tahun 2013 meningkat sebe- bahwa kualitas sistem, kualitas informasi
sar 30% atau mencapai 82 juta orang (www. dan kualitas layanan memengaruhi kepuas-
teknologi.kompasiana.com). Sedangkan data an pengguna.
pengguna internet banking di Indonesia se- Dari penjelasan tersebut di atas, studi
bagai salah satu produk dari e-banking, ini berfokus untuk menguji determinan-de-
pada tahun 2012 mengalami kenaikan hing- terminan yang mempengaruhi kesuksesan
ga 72% (www.marsindonesia.com). Fakta di sistem informasi atau efektifitas sistem
atas, menunjukkan bahwa masyarakat In- dengan indikator kepuasan pengguna. As-
donesia mulai banyak yang memanfaatkan pek-aspek yang menyebabkan kesuksesan
teknologi sistem informasi sebagai salah sistem informasi dalam studi ini dikembang-
satu kunci dari perkembangan teknologi kan dari beberapa penelitian terdahulu sep-
perbankan yaitu electronic banking. erti dari Negash, Ryan dan Igbaria (2003)
Perkembangan teknologi e-banking di serta Brown dan Jayakody (2009). Deter-
dunia perbankan telah memberikan berbagai minan-determinan yang digunakan dalam
sarana bagi organisasi untuk memberikan penelitian Negash, et al. (2003) serta Brown
pelayanan kepada pengguna jasa. Sistem in- dan Jayakody (2009), misalnya, mengacu
formasi yang didukung teknologi informasi pada model kesuksesan sistem informasi
dapat memberikan nilai tambah bagi organi- yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean
sasi jika didesain menjadi sistem yang efek- (2003).
tif, sistem yang menandakan bahwa sistem Jenis studi ini adalah studi pengem-
tersebut sukses sehingga dapat memberikan bangan model kesuksesan sistem informa-
kepuasan kepada para pengguna jasanya. si melalui penggabungan studi Negash, et
Menurut Mulyadi (1999), kesuksesan sistem al. (2003) dan studi Brown dan Jayakody
informasi atau sistem informasi yang efek- (2009). Studi ini bertujuan untuk menguji
tif memiliki makna sebagai sistem informasi determinan-determinan yang menyebabkan
yang mampu memberikan kepuasan kepada efektifitas sistem e-banking dengan kepua-
para pengguna jasanya (Nurniah 2005) san pengguna (user satisfaction) sebagai indi-
Sukses diraih dengan membangun katornya. Efektifitas sistem tersebut diukur
multidimensi dan upaya untuk mendefinisi- dengan beberapa determinan yaitu kualitas
Hanum, Djamhuri, Kamayanti, Determinan Efektifitas Sistem E-Banking...3

sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, dan merupakan konsep kesuksesan sistem
kegunaan yang dipersepsikan, kepercayaan informasi yang pertama kali diperkenalkan
atas sistem dan interaksi layanan. oleh Delone dan Mclean (1992). Model ini
Penjelasan konsep efektifitas sistem terkenal dengan nama D&M IS Success yang
tidak akan lepas dari sistem informasi dan merefleksikan ketergantungan sistem infor-
teknologi informasi artinya keberhasilan masi terhadap enam pengukuran kesuk-
atau kesuksesannya akan selalu didukung sesan sistem informasi. Keenam faktor atau
oleh adanya teknologi informasi. Sukses pengukuran dari model Delone dan Mclean
adalah membangun multidimensi dan upaya (1992) adalah (1) kualitas sistem (system
untuk mendefinisikan jika tidak akan cacat quality), (2) kualitas informasi (information
baik dalam konsep dan operasi. Selain itu, quality), (3) penggunaan (use), (4) kepuasan
kesuksesan dapat dinilai di berbagai tingkat pemakai (user satisfaction), (5) dampak in-
seperti sistem, individu dan organisasi dividual (individual impact), (6) dampak or-
(Molla dan Licker 2001). Handayani (2005) ganisasional (organizational impact), seperti
menjelaskan bahwa suatu sistem informasi yang tampak pada Gambar1
dapat juga dikatakan sukses apabila sistem Dalam perkembangannya, model ke-
informasi tersebut mudah digunakan dan ti- suksesan yang dikembangkan oleh Delone
dak memerlukan usaha keras dalam peng- dan Mclean (1992) mendapatkan beberapa
gunaannya. Konsep ini disebut juga dengan kritik dari peneliti selanjutnya salah satu-
konsep berterimaan teknologi (Technology nya adalah Seddon (1997). Menanggapi kri-
Acceptence Model, TAM). tik dari penelitian Seddon (1997), Delone dan
Technology Acceptence Model (TAM) Mclean (2003) melakukan penelitian terbaru
yang diapdosi dari Theory Reasoned Ac- (The Delone and McLean Model of Information
tion (TRA) dikembangkan oleh Davis (1989) Systems Success : A Ten-Year Update). Mo-
menawarkan sebagai landasan untuk mem- del ini dikembangkan dengan tujuan untuk
peroleh pemahaman yang lebih baik me- memperbarui D & M IS Success dan meng-
ngenai perilaku pemakai dalam penerimaan evaluasi kegunaannya mengingat peruba-
dan penggunaan sistem informasi. Dalam han drastis dari sistem informasi, khusus-
TAM, penerimaan pemakai sistem informasi nya pertumbuhan e-commerce yang cepat.
ditentukan oleh dua faktor kunci yaitu per- Model The Update D&M IS Success Delone
ceived usefulness dan perceived easy of use. dan Mclean (2003) merekomendasikan un-
Dua faktor tersebut memberikan gambaran tuk menambahkan kualitas layanan (service
bahwa apabila sistem informasi mudah di- quality) sebagai determinan yang tak kalah
gunakan, maka pemakai akan cenderung penting bagi perkembangan sistem infor-
untuk menggunakan sistem informasi terse- masi, selain kualitas sistem (system quality)
but (Handayani 2005). dan kualitas informasi (information quality)
Banyak penelitian telah dilakukan un- khususnya dalam lingkup e-commerce. Mo-
tuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang del kesuksesan ini didasarkan pada proses
menyebabkan kesuksesan sistem informasi. dan hubungan kausal dari determinan yang
Salah satu penelitian yang terkenal di area ini ada di model, seperti yang dilihatkan pada
Gambar 2.

Gambar 1
Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan Mclean (1992)
4 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 1-13

Gambar 2
The Update Delone and Mclean IS Success Model (2003)

Dalam perkembangan penelitian-pene- Selain itu efektifitas sebagai konsep


litian selanjutnya, ada beberapa determinan yang sangat penting dalam organisasi kare-
yang menyebabkan kesuksesan sistem in- na menjadi ukuran keberhasilan organisasi
formasi selain yang dijelaskan dalam D&M dalam mencapai tujuannya. Ini berarti dapat
IS Success. Determinan tersebut seperti dikatakan efektifitas secara langsung di-
yang dijelaskan dalam penelitian Brown dan hubungkan dengan pencapaian tujuan dan
Jayakody (2009) menjelaskan bahwa kon- sebagai kunci dari kesuksesan suatu or-
struk kepuasan pengguna (user satisfaction) ganisasi. Selain itu efektifitas merupakan
melalui dua determinan yaitu kepercayaan salah satu dimensi dari produktivitas, yaitu
atas sistemdan kegunaan yang dipersepsi- mengarah kepada pencapaian kerja yang
kan (perceived usefulness). Hasil penelitian maksimal dan mengarah pada pencapai-
Lee dan Chung (2009) menjelaskan bahwa an target yang berkaitan dengan kualitas,
kesuksesan atau efektifitas sistem informasi kuantitas dan waktu yang dihubungkan
dengan kepuasan pengguna sebagai indika- dengan tingkat kepuasan pengguna.
tornya dapat diukur oleh konstruk keper- Kepuasan seseorang dapat bergantung
cayaan atas sistem. Floropoulos, et al. (2010) pada perbedaan antara apa yang diharap-
juga menjelaskan bahwa kesuksesan sistem kan dengan persepsinya (discrepancy the-
informasi dapat dijelaskan melalui keterkait- ory), dapat juga merupakan perbedaan an-
an antara kegunaan yang dipersepsikan tara keadilan dan tidaknya terhadap suatu
(perceived usefulness) dengan kepuasan situasi (equity theory), atau merupakan dua
pengguna. hal yang berbeda antara kepuasan dan keti-
Dari penjelasan di atas dapat di- dakpuasan seseorang, dimana terdapat
simpulkan bahwa model kesuksesan adanya faktor-faktor pemuasan dan faktor-
sistem informasi yang pertama kali di- faktor hygiene (two factors theory) (Hadiati
perkenalkan oleh Delone dan Mclean 2003). Sedangkan menurut Shannon dan
(1992), memberikan kontribusi yang cukup Weaver (1949) kepuasan pengguna meru-
besar bagi perkembangan sistem informasi. pakan ukuran proses kesuksesan sistem
Salah satu sebabnya adalah model mereka informasi dalam tingkatan efektifitas (ef-
merupakan model yang sederhana tetapi fectiveness level) yang didefinisikan sebagai
dianggap cukup valid. Kehadiran sistem efek dari informasi terhadap penerimanya.
teknologi informasi telah memberikan begitu Peneliti menggunakan kepuasan pengguna
banyak pengaruh terhadap sebuah orga- untuk indikasi efektifitas sistem atau kesuk-
nisasi, bukan hanya organisasi namun pe- sesan sistem informasi di sektor perbankan
ngaruh tersebut meluas hingga proses bisnis dalam mengukur kualitas informasi, kuali-
dan transaksi organisasi. tas sistem, kualitas layanan, kegunaan yang
Hanum, Djamhuri, Kamayanti, Determinan Efektifitas Sistem E-Banking...5

dipersepsikan, kepercayaan atas sistem dan kur kepuasan pengguna e-commerce atau
interaksi layanan pada pengguna e-bank- pengguna ritel khusus online oleh Brown
ing. Kepuasan pengguna (user satisfaction) dan Jayakodi (2009). Dari beberapa peneli-
adalah pengungkapan kesesuaian antara tian tersebut, model kesuksesan sistem in-
harapan seseorang dengan hasil yang diper- formasi telah menguji berbagai macam de-
olehnya, dikarenakan adanya partisipasi se- terminan yang dapat mempengaruhinya.
lama pengembangan sistem (Ives, Olson dan Terdapat beberapa determinan yang diukur
Baroudi 1983). Kotler (2000) mengemuka- untuk menilai kepuasan pengguna dalam
kan untuk mengetahui kepuasan pengguna penelitian ini yaitu kualitas sistem (system
sistem informasi dilihat dari output yang di- quality), kualitas informasi (information qual-
hasilkan oleh sistem informasi online dalam ity), kualitas layanan (service quality), kegu-
hal ini adalah laporan yang dihasilkan, pe- naan yang dipersepsikan (perceived useful-
nyerahan yang disesuaikan dengan kebu- ness), kepercayaan atas sistem dan interaksi
tuhan pengguna yang dapat digunakan un- layanan (service interaction).
tuk pengambilan keputusan. Dari penjelasan konsep efektifitas
Loudon dan Loudon (2000) juga sistem dan variabel yang mempengaruhinya
menjelaskan bahwa untuk mengukur ke- tersebut di atas, studi ini menggabungkan
suksesan suatu sistem informasi ditentukan beberapa determinan untuk mengidentifi-
oleh lima variabel. Kelima variabel tersebut kasi efektifitas sistem e-banking. Studi ini
antara lain: (1) tingkat penggunaan yang merupakan pendekatan model kesuksesan
tinggi (high level of system use), (2) kepuasan sistem informasi melalui penggabungan
pengguna terhadap sistem (user satisfaction determinan pada beberapa studi (Negash,
on system), (3) sikap yang positif (favorable et al. 2003; Brown dan Jayakody 2009).
attitude) pengguna terhadap sistem terse- Dalam studi model kesuksesan sistem infor-
but, (4) tercapainya tujuan sistem informa- masi yang dilakukan Negash, et al. (2003),
si (achieved objectives) dan (5) imbal balik bahwa determinan yang dapat diukur un-
keuangan (financial pay off). tuk menguji tingkat efektifitas sistem e-
Pengukuran efektifitas sistem atau ke- banking dalam penelitian ini adalah deter-
suksesan sistem informasi banyak dilaku- minan kualitas sistem, kualitas informasi
kan oleh beberapa peneliti seperti penelitian dan kualitas layanan. Selain itu peneliti juga
efektifitas sistem berbasis web-based oleh melihat bahwa determinan lain yang dapat
Negash, et al. (2003), kesuksesan sistem diukur untuk menguji tingkat efektifitas
electronic goverment (e-goverment) terhadap sistem dengan kepuasan pengguna sebagai
pengguna website e-govermentoleh Teo, et indikatornya masih dapat dikembangkan
al.(2010), kesuksesan sistem yang mengu- lagi dengan determinan yang dikembangkan

Gambar 3
Model Penelitian
6 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 1-13

oleh Brown dan Jayakody (2009) yaitu kegu- menganggap perhitungan sampel yang tepat
naan yang dipersepsikan (perceived useful- menggunakan perhitungan sampel untuk
ness) dan kepercayaan atas sistem. Namun populasi yang tidak terhingga (infinite popu-
dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa lation) seperti yang dirumuskan oleh Emory
tidak hanya determinan-determinan di atas dan Cooper (1995 : 258) yaitu:
yang dapat diukur untuk menguji tingkat
efektifitas sistem dengan kepuasan peng-
guna sebagai indikatornya. Determinan lain
yang dapat diukur untuk menguji efektifitas
sistem adalah interaksi layanan (service in-
teraction). Berdasarkan penjelasan tersebut,
berikut model penelitian dalam studi ini:

METODE (dibulatkan menjadi 100)


Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pengguna e-banking pada sek- Keterangan :
tor perbankan di Kota Malang yang sudah n = Ukuran sampel
menerapakan sistem e-banking baik bank pq = Pengukur penyebaran populasi
(digunakan untuk memperkirakan
pemerintah maupun bank swasta nasional
penyebaran populasi)
yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti ± 0.10 = range interval yang diharapkan
(infinite). Jumlah pengguna e-banking atau dari proporsi populasi
internet banking ini menjadi kerahasiaan
1.96 = tingkat kepercayaan sebesar 95%
bank yang tidak dapat diakses, sehingga untuk memperkirakan interval
menjadikan populasinya bersifat infinite. yang diharapkan dari proporsi
Daerah Malang dipilih sebagai objek peneli- populasi.
tian karena kota Malang adalah kota terbe-
= 0.051 = proporsi standard error
sar kedua di Jawa Timur yang saat ini per- (0.10/1.96)
tumbuhan ekonominya cukup bagus. Sesuai
laporan Bank Indonesia Cabang Malang ta- Dari perhitungan sampel di atas di-
hun 2011, secara umum laju perekonomi- peroleh ukuran sampel sebesar 97. Ukuran
an di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia sampel tersebut oleh peneliti dibulatkan
cabang Malang mengalami pertumbuhan menjadi 100, sehingga sampel yang digu-
positif. Badan Pusat Statistik Kota Malang nakan dalam penelitian ini sebesar 100.
juga mencatat Pertumbuhan Ekonomi Kota Sedangkan teknik pengumpulan data
Malang pada tahun 2011 sebesar 6,3%. yang digunakan adalah teknik pengumpul-
Penetapan jumlah sampel dalam pene- an data survei. Penelitian ini menggunakan
litian ini dilakukan dengan perhitungan mail survey. Data diperoleh dengan mengi-
sampel untuk populasi yang tidak terhing- rimkan kuesioner kepada pengguna e-bank-
ga (infinite population). Alasan penggunaan ing yaitu nasabah di sektor perbankan yang
perhitungan sampel tersebut adalah karena berada di Kota Malang. Jumlah sampel dan
populasi pengguna e-banking, meskipun pengembalian kuesioner dalam penelitian
diketahui secara pasti, namun sesuai dapat dilihat pada Tabel 1. Kuesioner yang
dengan peraturan yang ada, data nasabah digunakan dalam penelitian ini mengguna-
perbankan di banyak negara termasuk Indo- kan kuesioner dari penelitian sebelumnya
nesia bersifat rahasia dan tidak dapat diak- yaitu Lee dan Chung (2009) untuk variabel
ses secara mudah. Oleh karena itu peneliti kualitas sistem, kualitas informasi, keper-

Tabel 1 Sampel dan Pengembalian Kuesioner

Proses Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebarkan 155
Jumlah kuesioner yang diperoleh 117
Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 12
Jumlah kuesioner yang digunakan untuk penelitian 105
Tingkat pengembalian (respons rate) 75,48%
Tingkat pengembalian yang digunakan untuk penelitian 67,74%
Hanum, Djamhuri, Kamayanti, Determinan Efektifitas Sistem E-Banking...7

cayaan atas sistem dan kepuasan penggu- pendekatan analitik untuk mendapatkan or-
na sebagai indikator dari efektifitas sistem. thogonal rotation dari suatu faktor.
Untuk item pertanyaan dari varibel kualitas Pada Tabel EFA dapat dijelaskan, bah-
layanan menggunakan kuesioner Teo, et al. wa dengan melihat indikator-indikator yang
(2010), sedangkan variabel kegunaan yang membentuk faktor 1 sampai dengan faktor 6,
dipersepsikan menggunakan kuesioner Lai maka faktor 1 diberi nama variabel kualitas
dan Yang (2009). Pada tahap berikutnya informasi. Faktor 2 diberi nama variabel ke-
peneliti melakukan uji pilot test terhadap percayaan atas sistem. Faktor 3 diberi nama
instrumen penelitian untuk mengetahui uji variabel interaksi layanan (service interac-
validitas dan reliabilitas. tion). Untuk faktor 4, faktor 5 dan faktor 6
secara berurutan diberi nama variabel kuali-
HASIL DAN PEMBAHASAN tas layanan, kegunaan yang dipersepsikan
Untuk mendapatkan gambaran me- dan kualitas sistem. Hal ini membuktikan
ngenai responden, peneliti melakukan per- bahwa setiap variabel dapat memprediksi in-
hitungan frekuensi berdasarkan kriteria dikator pada faktornya masing-masing lebih
yang telah ditentukan. Gambaran mengenai baik dibandingkan dengan indikator di fak-
deskripsi data demografi responden ditun- tor lainnya.
jukkan berdasarkan persentase pada tabel Untuk lolos uji realibilitas, nilai koefi-
2. Berdasarkan hasil deskripsi data demo- sisen Cronbach’s Alpha dalam model pene-
grafi responden, penelitian ini juga melaku- litian ini harus lebih dari 0,7 atau lebih
kan pengujian instrumen baik dari segi va- dari 0,8. Tiga variabel yang memiliki nilai
liditas maupun reliabilitasnya terhadap 105 koefisien Cronbach’s Alpha di atas 0,7 dan
responden. Hasil pengujian diperoleh bah- dua variabel yang memiliki nilai koefisien
wa seluruh instrumen yang dipergunakan Cronbach’s Alpha di atas 0,8, sehingga dapat
dalam penelitian adalah valid dan reliabel. dikatakan instrumen dalam penelitian ini
Hasil Confirmatory Factor Analysis cukup reliable.
(lampiran) menunjukkan bahwa indikator Salah satu syarat untuk bisa meng-
KI3, KI1, KI4, KI2 dan KI5 mengelompok gunakan persamaan regresi berganda
pada faktor 1. Indikator KS4, KL2, KL3, KS3 adalah terpenuhinya asumsi klasik. Un-
dan KL1 mengelompok pada faktor 2; indi- tuk mendapatkan nilai yang tidak bias dan
kator KaS1, KaS3, KaS2, KaS5 dan KyD4 efisien (Best Linier Unbias Estimator/BLUE)
mengelompok pada faktor 3. Sedangkan dari satu persamaan regresi berganda de-
yang mengelompok pada faktor 4 adalah in- ngan metode kuadrat terkecil (Least Squares)
dikator KL5, KL6, KaS4 dan KyD3 serta yang perlu dilakukan pengujian untuk mengeta-
mengelompok pada faktor 5 adalah indikator hui model regresi yang dihasilkan memenuhi
KS1 dan KS2. Semua indikator tersebut me- persyaratan asumsi klasik tersebut. Adapun
miliki nilai loading factor di atas 0,5. Hanya langkah-langkah yang dilakukan dalam pen-
indikator KyD1, KyD4 dan KL4 yang tidak gujian asumsi klasik adalah dengan melaku-
memiliki nilai loading factor di atas 0,5. Hal kan Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas dan
ini menjadi sulit diinterpretasikan karena Uji Heterokedastisitas. Seluruh hasil uji
ada beberapa indikator yang tidak memben- asumsi klasik menunjukkan bahwa semua
tuk satu faktor, oleh sebab itu perlu dilaku- data terdistribusi normal, tidak terjadi mul-
kan rotasi dengan menggunakan exploratory tikolinearitas dan heterokedastisitas (lihat
factor analysis, seperti tampak pada Tabel 4. lampiran).
Merujuk pada Confirmatory Factor Ana- Mengingat data data telah memenuhi
lysis (lampiran), indikator penelitian tidak uji asumsi klasik, maka dilakukan pengu-
dapat diinterpretasikan, maka alat yang di- jian lanjut dengan uji regresi linier bergan-
gunakan untuk menginterpretasikan faktor da. Hasil pengujian regresi yang disajikan
tersebut adalah factor rotation yaitu dengan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa dalam
menggunakan cara Exploratory Factor Analy- penelitian ini diukur dengan menggunakan
sis. Ada dua jenis rotasi menurut (Ghozali nilai Koefisien Determinasi (R2), Uji F (Over-
2012) yaitu orthogonal rotation dan oblique all Significance Test) dan Uji t (Partial Indi-
rotation. Orthogonal rotation melakukan ro- vidual Test). Dari pengujian regresi tersebut
tasi dengan sudut 90 derajat yang dapat dapat dilihat bahwa dengan hasil explor-
berbentuk quartimax, varimax, equimax, dan atory analysis factor, diperoleh hasil varia-
promax. Menurut Hair, et al. (2006) metode bel independen dalam penelitian ini menjadi
varimax terbukti sangat berhasil sebagai 6 variabel, dengan tambahan satu variabel
8 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 1-13

Tabel 2 Profil Responden

yaitu interaksi layanan. Perubahan hasil sistem terbentuk menjadi dua dimensi, yang
variabel independen tersebut dikarenakan diukur melalui dimensi interactivity dan di-
tidak mengelompoknya indikator-indikator mensi access; b) variabel kualitas layanan
ke dalam satu variabel yang sama. Sehingga terbentuk menjadi dua dimensi, yang diu-
hasil pengujian dalam penelitian ini meng- kur melalui dimensi layanan yang diterima
hasilkan dimensi baru untuk variabel kuali- dan diukur melalui dimensi emphaty, serta
tas sistem, kualitas layanan dan kegunaan c) variabel kegunaan yang dipersepsikan
yang dipersepsikan. terbentuk menjadi dua dimensi, yang diu-
Hasil penelitian ini didapat juga dari kur melalui dimensi sistem yang bermanfaat
nilai signifikasi t bahwa seluruh variabel in- dan diukur melalui dimensi kualitas kinerja
dependen berpengaruh terhadap efektifitas pengguna (ringkasanhasil model penelitian
sistem e-banking. Hasil pengujian pada pene- ditunjukkan pada Gambar 4 dengan mema-
litian ini menunjukkan: a) variabel kualitas sukkan dimensi baru dari variabel kualitas
Hanum, Djamhuri, Kamayanti, Determinan Efektifitas Sistem E-Banking...9

Tabel 3 Hasil Analisis Regresi


Unstandardized
 
Variabel Coefficients t Sig.
Beta  
Constanta - 6.585
Kualitas Informasi 0.250 4.661 0.000
Kepercayaan atas Sistem 0.510 9.505 0.000
Interaksi Layanan 0.441 8.215 0.000
Kualitas Layanan 0.192 3.587 0.001
Kegunaan yang Dipersepsikan 0.266 4.952 0.000
Kualitas Sistem 0.306 5.709 0.000
F 41.590
Sig. .000a
R .847a
R2 .718
Adjusted R2 .701

sistem, kualitas layanan dan kegunaan yang Penelitian dalam konteks yang berbeda
dipersepsikan). yang dilakukan oleh Teo, et al. (2007) dan
Dari hasil pengujian regresi, dapat Masrek, et al. (2010) juga memperoleh hasil
dijelaskan bahwa penelitian ini menguji de- yang konsisten dengan penelitian ini. Teo,
terminan efektifitas sistem e-banking. De- et al. (2007), melakukan penelitian dalam
terminan efektifitas sistem e-banking dalam konteks efektifitas sistem electronic govern-
penelitian ini adalah kualitas sistem, kuali- ment (e-government) di Singapore. Masrek,
tas informasi, kualitas layanan, kegunaan et al. (2010) melakukan penelitian dalam
yang dipersepsikan, kepercayaan atas sistem konteks efektifitas sistem evaluasi akademik
dan interaksi layanan. Penelitian ini berhasil perpustakaan (e-library) di Malaysia. Selan-
membuktikan bahwa semua variabel yaitu jutnya Nurniah (2005) melakukan peneli-
kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas tian di Indonesia dalam konteks penerapan
layanan, kegunaan yang dipersepsikan, ke- sistem informasi efektifitas sistem layanan
percayaan atas sistem dan interaksi layanan konsumen mobile banking. Hasil penelitian
memengaruhi efektifitas sistem e-banking. diperoleh kesimpulan yang sama bahwa
Secara umum keberhasilan peneliti dalam kualitas sistem berpengaruh positif terha-
studi ini untuk membuktikan pengaruh dap efektifitas. Pengujian pengaruh kuali-
kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas tas sistem terhadap efektifitas sistem dalam
layanan, kegunaan yang dipersepsikan, ke- penelitian ini juga mendapatkan bukti em-
percayaan atas sistem dan interaksi layan- piris yang konsisten dengan penelitian terse-
an pada efektifitas sistem e-banking adalah but, bahwa kualitas sistem berpengaruh ter-
karena perkembangan teknologi sistem in- hadap efektifitas sisteme-banking.
formasi sudah banyak diterapkan dan di- Hasil penelitian ini juga menjelaskan
aplikasikan pada hampir semua konteks bahwa kualitas sistem, kualitas informasi,
sistem informasi begitu juga pada penelitian kualitas layanan, kegunaan yang dipersepsi-
sebelumnya. kan, kepercayaan atas sistem dan interaksi
Hasil ini konsisten dengan penelitian layanan berbanding lurus terhadap efekti-
yang dilakukan oleh Negash, et al. (2003), fitas sistem e-banking, yang berarti bahwa
Petter dan Mclean (2007), Wang dan Liao semakin tinggi variabel independen dalam
(2008). Konteks penerapan oleh Negash, et penelitian ini yang diberikan oleh sistem e-
al. (2003) adalah konteks penerapan kesuk- banking semakin tinggi pula kepuasan yang
sesan sistem informasi berbasis web. Pet- dirasakan oleh pengguna sistem tersebut.
ter dan Mclean (2007) menerapkan konteks Penelitian ini juga memberikan ke-
penerapan kesuskesan sistem informasi simpulan lain bahwa kondisi masyarakat
pada penilaian meta-analisis terhadap 52 di Indonesia khususnya nasabahe-banking
studi empiris. Sedangkan konteks penerap- di kota Malang cenderung mengalami dua
an oleh Wang dan Liao (2008) adalah kon- persepsi yang berbeda dalam menggunakan
teks penerapan kesuksesan sistem informasi sistem e-banking. Persepsi tersebut mun-
e-commerce.
10 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 1-13

Gambar 4
Ringkasan Hasil Model Penelitian

cul karena masih ada beberapa nasabah e-banking dapat memberikan manfaat dalam
yang merasa nyaman menggunakan sistem melakukan transaksi perbankan.
e-banking yang diukur dengan kemudahan Hal tersebut di atas terjadi karena ada-
dalam mengakses sistem. Beberapa nasa- nya perbedaan budaya terhadap perkem-
bah lain merasa nyaman menggunakan bangan teknologi informasi khususnya
sistem e-banking yang diukur melalui ke- sistem e-banking pada masyarakat di kota
tersediaan fasilitas dari sistem e-banking metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya
yang bisa digunakan dimana saja dan kapan dibandingkan dengan masyarakat di kota
saja. Kedua persepsi yang muncul tersebut, Malang. Masyarakat di kota Jakarta dan
mengindikasikan bahwa nasabah e-banking Surabaya cenderung lebih dapat menerima
di kota Malang cenderung mengalami kera- kehadiran teknologi sistem informasi seperti
guan dalam pemanfaatan teknologi sistem e- sistem e-banking dibandingkan dengan ma-
banking. Selain itu persepsi tersebut muncul syarakat di kota Malang. Selain itu secara de-
karena beberapa nasabah e-banking di kota mografis, kota Malang dibandingkan dengan
Malang lebih yakin menggunakan sistem kota-kota besar lainnya yaitu Jakarta dan
e-banking dapat meningkatkan kinerja, Surabaya memiliki pertumbuhan ekonomi
produktivitas dan efektifitas. Persepsi lain yang cukup rendah. Pertumbuhan ekonomi
nasabah e-banking di kota Malang adalah kota Malang hanya sebesar 6,5% sedangkan
mereka merasa yakin menggunakan sistem pertumbuhan ekonomi di kota Jakarta su-
Hanum, Djamhuri, Kamayanti, Determinan Efektifitas Sistem E-Banking...11

dah mencapai 6,7% dan pertumbuhan eko- layanan yang diterima, kualitas layanan
nomi kota Surabaya sebesar 7,35%. Sehing- dalam dimensi emphaty, kegunaan yang di-
ga hal tersebut yang menyebabkan nasabah persepsikan dalam dimensi sistem yang ber-
e-banking di kota Malang cenderung menga- manfaat dan kegunaan yang dipersepsikan
lami perbedaan persepsi dalam pemanfaatan dalam dimensi kualitas kinerja pengguna.
sistem e-banking. Meskipun terjadi perbe-
daan persepsi dari nasabah e-banking di kota SIMPULAN
Malang, mereka tetap merasakan kepuasan Hasil penelitian ini membentuk dimensi
dari pemanfaatan sistem e-banking. baru untuk variabel kualitas sistem, kualitas
Faktor lain yang menjadi alasan mun- layanan dan kegunaan yang dipersepsikan.
culnya dua persepsi dari kualitas layanan Hal ini dikarenakan tidak mengelompoknya
sistem e-banking adalah faktor usia. Ma- indikator-indikator variabel tersebut ke
syarakat di kota Malang dengan usia lebih dalam satu faktor. Variabel kualitas sistem
dari 40 tahun, cenderung tidak memanfaat- membentuk dua dimensi yaitu interactivity
kan layanan dari sistem e-banking. Hal ini dan access. Variabel kualitas layanan mem-
bisa dilihat dari hasil data demografi respon- bentuk dua dimensi yaitu dimensi layanan
den pada penelitian ini bahwa usia yang yang diterima dan dimensi emphaty. Se-
banyak memanfaatkan sistem e-banking dangkan variabel kegunaan yang dipersep-
adalah usia yang berada diantara 20-30 ta- sikan membentukdua dimensi yaitu sistem
hun, terbukti bahwa nasabah e-banking di yang bermanfaat dan dimensi kualitas ki-
kota Malang yang memanfaatkan teknologi nerja pengguna.
sistem e-banking hanya yang berada di usia Penelitian ini juga menyimpulkan bah-
produktif saja. Berbeda dengan masyara- wa efektifitas sistem e-banking tidak hanya
kat yang ada di kota metropolitan seperti ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas
Jakarta dan Surabaya. Masyarakat dengan informasi, kualitas layanan, kegunaan yang
usia lebih dari 40 tahun, lebih banyak mera- dipersepsikan dan kepercayaan atas sistem.
sakan manfaat dari layanan sistem e-bank- Tetapi juga ditentukan oleh variabel interak-
ing. Hal ini menunjukkan bahwa usia bukan si layanan(service interaction) serta dimensi
menjadi soal dalam pemanfaatan teknologi lain yaitu kualitas sistem dalam dimensi
sistem e-banking di kota metropolitan. Se- interactivity, kualitas sistem dalam dimensi
makin tinggi usia mereka, mereka akan se- access, kualitas layanan dalam dimensi
makin lebih memanfaatkan sistem e-banking layanan yang diterima, kualitas layanan
karena dirasa dapat memenuhi kebutuhan dalam dimensi emphaty, kegunaan yang di-
mereka sebagai nasabah dan mempermudah persepsikan dalam dimensi sistem yang ber-
transaksi perbankan tanpa harus datang ke manfaat dan kegunaan yang dipersepsikan
Bank. dalam dimensi kualitas kinerja pengguna.
Dari penjelasan tersebut, dapat disim- Membaca keseluruhan penelitian ini,
pulkan bahwa penelitian ini memiliki per- dapat dikatakan bahwa penerapan teknologi
bedaan dengan model kesuksesan sistem sistem informasi di Indonesia khususnya di
informasi yang dikembangkan oleh Delone wilayah kota Malang mengalami perbedaan
dan Mclean (1992; 2003) dan penelitian ter- dengan hasil penelitian terdahulu. Kondisi
dahulu lainnya seperti Negash, et al. (2003) ini mengindikasikan bahwa perbedaan ha-
serta Brown dan Jayakody (2009). Perbedaan sil penelitian tersebut dikarenakan adanya
tersebut dijelaskan bahwa untuk me-ngukur perbedaan kultur atau budaya, perbedaan
kesuksesan sistem informasi determinan demografi, perbedaan pertumbuhan eko-
yang menjadi prediktor efektifitas sistem ti- nomi serta perbedaan usia pengguna sistem
dak hanya kualitas sistem, kualitas informa- teknologi sistem informasi antara masyara-
si, kualitas layanan, kegunaan yang diper- kat di kota Malang dengan masyarakat di
sepsikan dan kepercyaan atas sistem saja, kota metropolitan seperti Jakarta dan Sura-
melainkan dapat diukur melalui determinan baya. Perbedaan budaya yang terjadi disini
lain yaitu interaksi layanan (service interac- dapat dijelaskan bahwa nasabah e-banking
tion) dan beberapa dimensi yang diturunkan di Kota Malang cenderung belum seluruh-
dari variabel kualitas sistem, kualitas la- nya menerima kehadiran teknologi sistem
yanan dan kegunaan yang dipersepsikan, e-banking(jika dilihat dari demografi usia
antara lain kualitas sistem dalam dimensi pengguna e-banking) dibanding masyara-
interactivity, kualitas sistem dalam dimensi kat di kota metropolitan seperti Jakarta dan
access, kualitas layanan dalam dimensi Surabaya.
12 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 1-13

Terakhir, penelitian dapat membukti- Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multi-


kan pula pengaruh kualitas sistem, kualitas variate Dengan Program IBM SPSS 20
sistem dalam dimensi interactivity, kualitas (Enam ed.). Semarang: Badan Penerbit
sistem dalam dimensi access, kualitas in- Universitas Diponegoro.
formasi, kualitas layanan, kualitas layanan Hadiati, S. 2003. "Analisis Pengaruh Kuali-
dalam dimensi layanan yang diterima, kuali- tas Pelayanan Terhadap Kepuasan Na-
tas layanan dalam dimensi emphaty, kegu- sabah Bank Widyana Malang:. Kom-
naan yang dipersepsikan, kegunaan yang pak, Vol. 8, hal 298-311.
dipersepsikan dalam dimensi sistem yang Hair, J. F., W. C. B. Black, J. Barry, dan
bermanfaat, kegunaan yang dipersepsikan R. Anderson. 2006. Multivariate Data
dalam dimensi kualitas kinerja pengguna, Analysis (Vol. 7)
kepercayaan atas sistem dan interaksi Handayani, R. 2005. Analisis Faktor-Faktor
layanan (service interaction) secara seren- yang Mempengaruhi Minat Peman-
tak dalam pengembangan sistem electronic faatan Sistem Informasi dan Penggu-
banking terbukti dapat meningkatkan efekti- naan Sistem Informasi (Studi Empiris
fitas sistem dengan kepuasan pengguna se- Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
bagai indikatornya. Efek Jakarta). Universitas Diponegoro,
Semarang.
Ives, B., M. H. Olson, dan J. Baroudi. 1983.
DAFTAR RUJUKAN "The measurement of user information
Anonim. 2013. 18-19 Juta Pengguna Baru satisfaction. Communications of the
Internet di 2013 Didominasi Kalangan ACM", Vol. 26 No. 10, hal 785-793.
“Middle Class”.http://www.teknologi. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran (ter-
kompasiana.com. Retrieved 27-05-13 jemahan ). Prentice Hill Inc.
Anonim. 2012. Studi Pasar Mobile Banking Lai, J., dan C. Yang. 2009. "Effects of em-
& Internet Banking Indonesia 2012. ployees' perceived dependability on
http://www.marsindonesia.com. Diun- success of enterprise applications in
duh tanggal 27-05-2013 e-business". Industrial Marketing Man-
Biro Pusat Statistik. 2011. Malang Dalam agement, Vol. 38, hal 263-274.
Angka 2011, Malang. Lee, K. C., dan N. Chung. 2009. "Under-
Brown, I., dan R. Jaykody, 2009. "B2C e- standing factors affecting trust in and
Commerce Success: a Test and Valida- satisfaction with mobile banking in Ko-
tion of a Revised Conceptual Model". rea: A modified DeLone and McLean’s
University of Cape Town, South Africa, model perspective". Interacting with
Vol. 12 No. 2, hal 129-148. Computers, Vol. 21, hal385–392.
Davis, F. D. 1989. "Perceived Usefulness, Masrek, M. N., A. Jamaludin, & S. A.
Perceived Ease of Use, and User Accep- Mukhtar. 2010. "Evaluating academic
tance of Information Technology". MIS library portal effectiveness A Malaysian
Quarterly, Vol. 13 No. 3, hal 319-339. case study". Library Review, Vol. 59 No.
Delone, W. H., dan E. R. McLean. 1992. "In- 3, hal 198-212.
formation Systems Sucess : The Quest Molla, A., dan P. S. Licker. (2001). E-Com-
for the Dependent Variabel". Informa- merce Systems Success : An Attempt to
tion System Reseach, hal 3. Extend and Respecify the DeLone and
Delone, W. H., dan E. R. McLean. 2003. "The McLean Model of IS Sucess Journal of
DeLone and McLean Model of Infor- Electronic Commerce Research, 2(4).
mation Systems Success: A Ten-Year Mukherjee, A., dan P. Nath. 2003. "A Model
Update". Management Information Sys- of Trust in Online Relationship Banking
tems, Vol. 19 No. 4, hal 9-30. The International Journal of Bank Mar-
Emory, C. W., dan D. R. Cooper. 1991. Busi- keting Branford", Vol. 21 No. 1, hal 5.
ness Research Methods (Fourth Edition Mulyadi, R. 1999. "Kualitas Jasa Sistem In-
ed.). Boston: Richard D. Irwin. formasi dan Kepuasan Para Penggu-
Floropoulos, J., C. Spathis, D. Halvatzis, dan nanya". Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
M. Tsipouridou. 2010. Measuring the Vol. 1 No. 2, hal 120-133.
success of the Greek Taxation Informa- Negash, S., T. Ryan, & M. Igbaria. 2003.
tion System. International Journal of In- "Quality and Effectiveness in Web-
formation Management 30, hal 47–56. based Customer Support Systems". In-
Hanum, Djamhuri, Kamayanti, Determinan Efektifitas Sistem E-Banking...13

formation and Mangement, Vol. 40 No. Shannon, C. E., dan W. Weaver, 1949. The
3, hal 757-768. Mathematical Theory of Communica-
Nurniah. 2005. Kualitas dan Keefektifan tion. Urbana, University of Illinois Press.
Sistem Layanan Konsumen Mobile Bank- Teo, T. S. H., S. C. Srivastava. dan L. Jiang.
ing (Studi Kasus BCA cabang Malang). 2008. "Trust and Electronic Govern-
Tesis, Program Magister Akuntansi, ment Success : An Empirical Study".
Program Pascasrajana FE Universitas Journal of Management Information
Brawijaya Malang. Systems / Winter 2008-9, Vol. 25 No.3,
Petter, S., dan E. R. McLean. 2009. "A meta- hal 99–131.
analytic assessment of the DeLone and Wang, Y.-S. 2008. "Assessing e-commerce
McLean IS success model: An exami- systems success: a respecification and
nation of IS success at the individual validation of the DeLone and McLean
level". Information and Mangement, 46, model of IS success". Information Sys-
hal 159-166. tem Journal, Vol. 18, hal 529-557.

Anda mungkin juga menyukai