Anda di halaman 1dari 12

STUDI TENTANG KENYAMANAN PEJALAN KAKI

TERHADAP PEMANFAATAN TROTOAR DI KOTA PONTIANAK


(STUDI KASUS JALAN SULTAN ABDURRAHMAN PONTIANAK)

Illus1), Syafaruddin2), Nurlaily Kadarini2)

dorkasillus@gmail.com

ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Studi tentang Tentang Kenyamanan Pejalan kaki Terhadap
Pemanfaatan Trotoar di Kota Pontianak (Studi Kasus Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak).
Kenyamanan merupakan salah satu nilai vital yang selayaknya harus dinikmati oleh manusia ketika
melakukan aktifitas-aktifitas di dalam suatu ruang. Dalam penelitian ini kenyamanan yang akan
dianalisis adalah tingkat kenyamanan pejalan kaki dalam pemanfaatan trotoar, dengan mengambil
lokasi penelitian di Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak sebagai bahan studi kasus dalam spesifikasi
pengambilan data penelitian. Sampel yang diambil berasal dari populasi penelitian, yakni para
pejalan kaki yang melintas atau menempuh perjalanan di sepanjang Jalan Sultan Abdurrahman
Pontianak.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah melalui teknik
dokumentasi, kuesioner dan volume pejalan kaki. Sedangkan untuk metode analisis data yaitu
analisis persepsi pejalan kaki tingkat kenyamanan yang ditinjau dari beberapa faktor.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan analisis deskriptif persentase, (dalam 4 zona
pengambilan sampel populasi) mengenai persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan yang ditinjau
dari, 1) faktor umum dengan jumlah skor 1460 menghasilkan 48,67% tergolong kriteria kurang baik,
2) faktor keamanan dengan jumlah skor 1263 menghasilkan 50,52% tergolong kriteria kurang baik,
dan 3) faktor kelengkapan fasilitas penunjang dengan jumlah skor 914 menghasilkan 45,07%
tergolong kriteria kurang baik. Dari seluruh faktor tersebut dengan responden sebanyak 100 pejalan
kaki dan total menunjukkan bahwa dalam pemanfaatan jalur trotoar pada jalan Sultan Abdurrahman
Pontianak adalah dengan nilai skor 48,49% dan tergolong dalam kriteria kurang baik. Dari penelitian
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh faktor merupakan unsur-unsur pokok yang menunjang
rasa kenyamanan pejalan kaki dalam pemanfataan jalur trotoar Jalan Sultan Abdrrahman Pontianak.

Kata Kunci : kenyamanan, pejalan kaki, trotoar.

1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN


1
2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT.UNTAN
1. PENDAHULUAN memadai, (seperti kelengkapan marka
1.1 Latar Belakang jalan, pemberhentian angkutan
Dalam kehidupan sehari-hari di daerah umum atau halte bis, jalur trotoar,
perkotaan, sering kali muncul berbagai dan lain sebagainya).
macam permasalahan. Permasalahan- b. Pola pemilikan kendaraan pribadi
permasalahan yang muncul berkembang yang melebihi kapasitas, yang
tersebut disebabkan oleh sejumlah macam mengakibatkan terjadinya kemacetan
faktor, seperti faktor sistem hukum, faktor lalu lintas, dan panjangnya jalan yang
kendala alam, maupun faktor perilaku belum memadai.
manusia itu sendiri. Kota merupakan suatu
wilayah yang dibangun sebagai pusat
pemerintahan sebuah negara. Dengan demikian salah satu dukungan
Di samping itu umumnya kota juga yang paling prioritas diperlukan dalam suatu
didirikan sebagai pusat ekonomi dan bisnis, proses penjangkauan antara satu tempat
pusat industri, dan pusat pertahanan politik, dengan tempat yang lain adalah adanya
sehingga kota relatif harus memenuhi sarana dan prasarana yang memadai. Jalan
berbagai fasilitas yang cukup modern dan merupakan sarana vital yang perlu mendapat
infrastruktur yang lengkap. Perkembangan perhatian serius, agar aktifitas orang-orang
kota di satu sisi sangat terkait pada faktor yang ada di dalam sebuah kota menjadi lebih
penduduknya, di sisi lain sangat bergantung akseleratif. Untuk itulah pembangunan jalan
dari daya dukung lahan, belum lagi masalah yang terkonsep dan terencana secara baik
kemampuan daerah tersebut sendiri, ditinjau sangat diperlukan.
dari segi pendanaan atau anggaran biaya
(Hakim dan Utomo, 2003 : 2). Perkembangan 2. TINJAUAN PUSTAKA
kota menyangkut penempatan sarana yang Kenyamanan merupakan salah satu
diperuntukkan bagi masyarakat guna nilai vital yang selayaknya harus dinikmati
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang oleh manusia ketika melakukan aktifitas-
diselenggarakan oleh pemerintah maupun aktivitas didalam satu ruang. Menurut Rustam
swasta. Sehingga adanya spesifikasi ruang dan Hakim dan Hardi Utumo (2003 : 185)
kegiatan kota, dengan sendirinya menuntut kenyamanan adalah segala sesuatu yang
adanya fasilitas yang memadai. memperlihatkan penggunaan ruang secara
Tata ruang suatu perkotaan seharusnya sesuai dan harmonis, baik dengan
mengikut sertakan seluruh pihak terkait, baik menggunakan ruang itu sendiri maupun
itu swasta, masyarakat, dan pemerintah. dengan berbagai bentuk, tekstur, warna,
Dengan demikian diharapkan tercipta suatu symbol maupun tanda, suara dan bunyi kesan,
sistem tata ruang yang benar-benar intensitas dan warna cahya atau pun bau,
memperhatikan seluruh aspek kehidupan atau lainnya.
masyarakat perkotaaan. Kota sebagai pusat Kenyamanan dapat pula dikatakan
kehidupan sebuah negara, maka harus sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia
disadari bahwa diperlukan sarana dan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari.
prasarana perhubungan yang memadai demi Suatu hubungan yang harmonis merupakan
menjangkau semua tempat yang dibutuhkan integralitas dalam keragaman melalui
(pusat kegiatan) agar aktifitas masyarakat pemenuhan keinginan dan kebutuhan yang
kota mampu berjalan secara lebih efektif dan harus nyatersedia, sehingga kenyamanan
efisien. merupakan suatu kepuasan psikis manusia
Marbun dalam Prasetya (2002 : 20) dalam melakukan aktifitasnya. Selain itu,
menegaskan berbagai permasalahan yang karena kenyamanan pada dasarnya juga
dihadapi oleh kota-kota besar seperti Kota sangat terkait dengan faktor yang mendukung
pontianak, yakni sebagai berikut : keamanan dan keselamatan diri pada manusia
a. Belum tersedianya sarana dan di dalam suatu ruang. Penataan sistem
prasarana kondisi jalan yang sirkulasi antar ruang, terutama dalam hal
penempatan serta penggunaan fungsi yang

2
tepat, sangat mempengaruhi kenyamanan c. Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak
pola pergerakan antar ruang itu sendiri. merupakan salah satu jalan yang ada
Hubungan sirkulasi antar ruang yang di dalam Kota Pontianak.
tidak komprehensif serta tanpa koordinasi
yang menyeluruh dapat mengakibatkan Dengan beberapa pertimbangan
sirkulasi antar ruang yang kurang nyamanbagi tersebut, maka Jalan Sultan Abdurrahman
penggunanya terutama pada pencapaian atau Pontianak dianggap signifikan dan
akses yang tidak terencana dengan baik. Pola representatif untuk dijadikan pilihan lokasi
penataan sepotong-potong dan tumpang sebagai bahan studi kasus dalam melakukan
tindihnya suatu fungsi fasilitas sosial, penelitian ini. Penelitian yang dilaksanakan di
menyebabkan sirkulasi antar ruang menjadi Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak ini, yaitu
kurang nyaman sehingga mengakibatkan dimulai dari bagian jalan ujung selatan yang
berjalan kaki dari satu lokasi ke lokasi lain, berbatasan dengan Jalan Sultan Syahrir (di
sungguh sangat terganggu dan bahkan dapat sekitar kawasan Perkantoran pemerintah
menciptakan polapenataan yang tidak lagi Kalimantan Barat), sampai dengan bagian
memperhatikan manfaat sosial atau ujung utara yang berbatasan dengan Jalan
kepentingan masyarakat umum. Ahmad Yani (di sekitar area traffic light).
Ian Bentley (1988 : 70) menyatakan Panjang perlintasan Jalan Sultan
bahwa hampir semua jalan dirancang untuk Abdurrahman Pontianak.
penggunaan gabungan dari kendaraan Dari hasil perhitungan yang telah
bermotor dan pejalankaki. Jalan hendaknya diperoleh, dalam serangkaian penelitian yang
dirancang terperinci sehingga kendaraan telah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai
bermotor tidak akan mengalahkan pejalan dengan 21 Oktober 2015 ini, jumlah volume
kaki. Karena fungsi jalan cukup berpengaruh pejalan kaki yang melintas di Jalan Sultan
terhadap proses aktifitas pergerakan manusia, Abdurrahman, adalah rata-rata 996/12 jam
maka sarana dan prasarana jalan harus benar- pejalan kaki. Oleh karena itupopulasi dalam
benar memadai dan tersistem demi penelitian ini ditetapkan berjumlah 996 orang
mendukung kelancaran aktifitas masyarakat pejalan kaki.
pada umumnya.
Aktifitas masyarakat yang berjalan Tabel 1. Hasil Penelitian Volume Pejalan Kaki
akseleratif dan sinergis menuntut efektifitas Di Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak.
serta fasilitas-fasilitas pendukung yang
terkonsep dengan memperhatikan Jumlah Rata-
kenyamanan, sehingga para pejalan kaki bisa No Rentang Waktu rata
melakukan kerja-kerja yang lebih produktif. Volume
Pejalan Kaki
3. METODOLOGI PENELITIAN 01 Pukul 06.00 – 10.00 146
Penelitian ini secara umum WIB. (Pagi).
dilaksanakan di dalam Kota pontianak, dengan 02 Pukul 10.00 – 14.00 436
mengambil lokasi penelitian di Jalan Sultan WIB. (Siang).
Abdurrahman Pontianak. sebagai bahan studi 03 Pukul 14.00 – 18.00 414
kasus dalam spesifikasi pengambilan data WIB. (Sore).
penelitian. Penentuan lokasi penelitian di Jumlah dalam 12 996
jalan Sultan Abdurrahman Pontianak sebagai jam (Waktu Efektif)
bahanstudi kasus, disebabkan karena: Sumber : Data hasil penelitian.
a. Di sepanjang jalan Sultan
Abdurrahman Pontianak terdapat
jalur trotoar,
b. Aktifitas kawasannya cukup ramai,
dan

3
3.1 Pebagian Zona Pengambilan Sampel Menentukan banyaknya jumlah sampel
Populasi populasi yang diambil dalam penelitian ini
Untuk mempermudah penelitian, adalah dengan berdasarkan presentase besar
terutama agar didapat proporsionalitas volume pejalan kaki yang diperoleh. Arikunto
(pemerataan) pengambilan sampel dalam (2002 : 112) berpendapat bahwa jika jumlah
penarikan sampel populasi dan teknik subjek besar dapat diambil antara 10 – 15%
sampling yang dilakukan, maka studi dibagi atau 20 – 25%, dan bila populasi kurang dari
dalam empat zona jalur, yaitu : 100 dapat diambil semua. Maka dalam
a. Zona A = Yaitu, dari Jalan A. Yani, jalur menentukan besarnya jumlah sampel
trotoar dikawasan Jalan Sultan populasi, peneliti menggunakan pendapat
Abdurrahman sebelah kiri, sampai atau rumus di atas. Dalam penelitian ini
menuju Jalan Johan Indrus. jumlah volume populasi pejalan kaki adalah
b. Zona B = Yakni, Jalur trotoar di rata-rata 996/12 jam pejalan kaki
kawasan jalan Sultan Abdurrahman (sebagaimana terlihat dalam Tabel 3.1
sebelah kiri dari jalan Johan Indrus tentang perhitungan volume pejalan kaki),
menuju perbatasan jalan Sultan dan dapat diambil sampel sebagai parameter
Syahrir. perkiraan, yaitu sebesar 10% dari jumlah
c. Zona C = Yakni, Jalur trotoar di populasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
kawasan jalan Sultan Abdurrahman peneliti. Artinya besar sampel adalah 10% dari
antara jalan A Yani sebelah kanan populasi yang berjumlah 996 orang.
menuju jalan Putri Candramidi. Maka besar sampel dalam penelitian ini
d. Zona D = Yaitu, Jalur Trotoar di ditetapkan sampel berjumlah 110 orang
kawasan jalan Sultan Abdurrahman pejalan kaki. Namun untuk mempermudah
dari Jalan Candramidi sebelah kanan perhitungan, maka jumlah sampel digenapkan
menuju Jalan Uray Bawadi. menjadi 100 orang pejalan kaki.
Metode pengumpulan data adalah cara
yang ditempuh untuk memperoleh data
sesuai dengan data yang dibutuhkan. Metode
Jln. Uray Bawadi pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah melalui pengumpulan
data primer yang dilakukan melalui survey
primer yaitu teknik dokumentasi, angket atau
kuesioner, dan teknik volume pejalan kaki.
ZONA D
ZONA B

Penelitian ini analisis yang digunakan


adalah analisis data deskriptif persentase
Jln Sultan Abdurrahman Pontianak

yang didasarkan untuk mengetahui keadaan


sesuatu yang bersifat kualitatif dengan
Jln. Putri Candramidi
penafsiran persentase data kuantitatif melalui
metode pengumpulan data yakni berupa
angket (kuesioner).Data mengenai fungsi jalur
Jln. Johan Indrus trotoar yang dimaksud yaitu fungsi sebagai
khusus pejalan kaki, ruang menunggu
kendaraan, bersosialisasi, berteduh,
ZONA C

keindahan kota, olahraga, rekreasi, PKL dan


ZONA A

parkir dan juga fungsi lain menurut pejalan


kaki.

Jln. Ahmad Yani

Gambar 1. Denah per zona Jalur Trotoar Jalan


Sultan Abdurrahman Pontianak.

4
a. Menentukan skor maksimal yang
Bagan Alir Penelitian diperoleh dari hasil perkalian antara
skor tertinggi, jumlah item, jumlah
Mulai
responden. Skor maksimal tingkat
Survey Lokasi
kenyamanan pejalan kaki adalah : 5
X 15 X 100 = 7500.
Penentuan Lokasi b. Menentukan skor minimal yang
dan Waktu Penelitian
diperoleh dari hasil perkalian antara
Pengumpulan Data
skor terendah, jumlah item, jumlah
responden. Skor minimal tingkat
kenyamanan pejalan kaki adalah : 1
Pengumpulan data primer Pengumpulan data sekunder X 15 X 100 = 1500.
Dengan melakukan
dokumentasi, kuesioner
Peta lokasi penelitian c. Menetapkan rentang skor, yakni
dan volume pejalan kaki
di lapangan
Denah lokasi penelitian
antara skor maksimal dikurangi skor
minimal. Rentang skor yang
dimaksud adalah : 7500 – 1500 =
Analisa data persepsi pejalan kaki
tingkat kenyamanan yang ditinjau 6000.
tiga faktor
d. d. Menetapkan interval kelas.
Output ( hasil evaluasi )
Interval kelas diperoleh dari rentang
skor dibagi jenjang skor interval
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑘𝑜𝑟
Kesimpulan dan Saran kelas =
𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎
=
6000
= 1200.
Gambar 2. Bagan alir penelitian Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak
5
e. Menetapkan persentase maksimal,
yaitu 100%.
f. Menetapkan persentase minimal.
Persentase minimal diperoleh dari
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN skor minimal dibagi skor maksimal
Pertumbuhan penduduk Kota dikalikan 100 % persentase
Pontianak sekarang ini dirasakan sangat pesat minimal
dikarenakan pengaruh tingat urbanisasi 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒊𝒏𝒊𝒎𝒂𝒍
= 𝑥 100 % =
maupun kemajuan teknologi. Pertumbuhan 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝟏𝟓𝟎𝟎
Kota Pontianak itu sendiri pada dasarnya 𝑥 100 %
𝟔𝟎𝟎𝟎
tumbuh secara alami, sehingga akan persulit = 25%
pengalokasi suatu kegiatan-kegiatan yang g. Menetapkan rentang persentase,
homogen, tata guna lahan yang tidak yaitu diperoleh dari persentase
beraturan.Pada umunnya peraturan dan maksimal dikurangi persentase
pemanfaatan tata guna lahan masih dititik minimal.
beratkan pada persoalan-persoalan fisik, h. Rentang persentase = persentase
sosial, politik, serta ekonomi masyarakat dan maksimal - persentase minimal
kotanya.Sehingga penyusunan penggunaan = 100 – 25% = 75 %
tanah seperti halnya penyediaan area pusat i. Menetapkan interval kelas
perdagangan yang disesuaikan dengan persentase, yaitu rentang
perkembangan aktifitas perdagangan yang persentase dibagi kriteria. Dengan
disejajarkan dengan tuntutan kebutuhan dan demikian interval kelas persentase
tingkat sosial penduduk yang semakin adalah :
berkembang. j. interval kelas persentase =
Adapun langkah-langkah yang 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑥 100 %
ditempuh untuk menentukan kriteria 𝐾𝑟𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎
𝟕𝟓 %
kenyamanan pejalan kaki adalah : = 𝑥 100 % = 15 %
𝟓

5
k. Menetapkan kriteria, yakni Sangat Dari hasil perhitungan mengenai
Baik (SB), Baik (B), CukupBaik (CB), persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan
Kurang Baik (KB), Tidak Baik (TB). perjalanan jalur trotoar di Jalan Sultan
Abdurrahman Pontianak. Persepsi pejalan
Tabel 2. Interval Kelas Persentase kaki mengenai kenyamanan dari faktor umum
Interval Kelas Kriteria adalah sebagai berikut : Sirkulasi pejalan kaki
Persentase ( % ) dengan PKL dan Parkir, Sirkulasi pejalan kaki
dengan dengan fasilitas umum, Aroma atau
85 % ≤ − < 100 % Sangat Baik (SB) bau-bauan, Kebersihan, Keindahan, Bentuk
trotoar.
70 % ≤ − < 85 % Baik (B)
Range = Skor maksimal – Skor minimal
55% ≤ − < 70% Cukup Baik (CB)
 Skor maksimal = 5 X 6
40% ≤ − < 55 % Kurang Baik (KB) X 100 = 3000
 Skor minimal = 1 X 6
25 % < − < 40 % Tidak Baik (TB)
X 100 = 600
 Range = 3000 – 60
Sumber : pengambilan data
= 2400
Range
 Kelas Interval =
Banyak Kelas
4.1. Zona A ( Analisis Deskriptif Persentase 2400
= = 480
Tingkat Kenyamanan Yang Ditinjau dari 5
Faktor Umum )
Perhitungan mengenai persepsi pejalan Tabel 3. Interval Kelas dan Kriteria
kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari Kenyamanan Ditinjau dari Faktor Umum.
faktor umum di Zona A, sebagai berikut :
Range =Skor maksimal – Skor minimal Interval ( Skor ) Interval ( % ) Kriteria

 Skor maksimal = 5 X 6 X 25 2520% < − < 85 %≤ − < Sangat


= 750 3000 % 100 % Baik
2040 % < − < 70 % ≤ − < Baik
 Skor minimal = 1 X 6 X 25
2520% 85 %
= 150
1560 % < − < 55% ≤ − < Cukup
 Range = 750 – 150
2040 % 70% Baik
= 600
Range 1080 % < − < 40% ≤ − < Kurang
 Kelas Interval = 1560 % 55 % Baik
Banyak Kelas
600
 = = 120 600 % < − < 25 % < − < Tidak Baik
5
 Skor total, Skor total di zona A 1080% 40 %
= 353 Sumber : Data hasil penelitian.
 Skor Maksimal = 750
 DP
Skor total 353
o Skor total = Skor total di Zona A + B +
= = C + D =353 + 363 + 360 + 384 = 1460
Skor maksimal 750
= 47,07%  Skor maksimal = 3000
Skor total
 DP =
Skor maksimal
Berdasarkan persentase interval maka 1460
hasil perhitungan mengenai persepsi pejalan =
3000
kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari  48,67%
faktor umum di Zona A, menunjukkan angka
47,07% yang artinya dengan kriteria Kurang
Baik (KB ), di dalam pemanfaatan jalur trotoar
Zona A, Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak.

6
4.2. Zona A ( Analisis Deskriptif Persentase Range = 2500 – 500 = 2000
Tingkat Kenyamanan Yang Ditinjau dari
Range 2000
Faktor Keamanan ) Kelas Interval = =
Banyak Kelas 5
Perhitungan mengenai persepsi pejalan
= 400
kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari
faktor keamanan di Zona A, sebagai berikut :
Range = Skor maksimal – Skor minimal
Tabel 4. Interval Kelas dan Kriteria
Kenyamanan Ditinjau Dari Faktor
 Skor maksimal = 5 X 5 X 25
Keamanan.
= 625
 Skor minimal = 1 X 5X 25=125 Interval (Skor) Interval ( % ) Kriteria
 Range = 625 – 125=500
Range 500 2100% < − < 85 % ≤ − < Sangat
 Kelas Interval = = 2500 % 100 % Baik
Banyak Kelas 5
= 100
 Skor total = Skor total di zona A 1700 % < − < 70 % ≤ Baik
= 308 2100% − < 85 %
 Skor Maksimal = 625
Skor total 1300 % < − < 55% ≤ − < Cukup
 DP = =
Skor maksimal 1700 % 70% Baik
308
625
= 49,28% 1080 % < − < 40% ≤ − < Kurang
1300 % 55 % Baik
Berdasarkan persentase interval maka
hasil perhitungan mengenai persepsi pejalan 900 % < − < 25 % < − < Tidak Baik
kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari 500% 40 %
faktor keamanan di Zona A, menunjukkan
angka 49,28% yang artinya dengan kriteria Sumber : Data hasil penelitian.
Kurang Baik (KB ), di dalam pemanfaatan jalur
trotoar Zona A, Jalan Sultan Abdurrahman
Skor total = Skor total di zona A + B + C + D
Pontianak.
= 308 + 306 + 321 + 328 = 1263
Dari hasil perhitungan mengenai
persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan
Skor maksimal = 2500
perjalanan jalur trotoar di Jalan Sultan
Abdurrahman Pontianak. Skor total 1263
Persepsi pejalan kaki mengenai DP = =
Skor maksiml 2500
kenyamanan dari faktor Keamanan adalah = 50,52 %
sebagai berikut: Pembagian lahan (sirkulasi
aktifitas) antara pejalan kaki dengan tempat
berjualan PKL, Pembagian lahan antara 4.3. Zona A (Analisis Deskriptif Persentase
pejalan kaki dengan tempat untuk parkir, Tingkat Kenyamanan Yang Ditinjau Dari
Pembagian lahan antara pejalan kaki dengan Faktor Kelengkapan Fasilitas Menunjang)
fasilitas umum, Penyediaan tempat Perhitungan mengenai persepsi pejalan
penyeberangan bagi pejalan kaki, Kontrol kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari
pandangan mata bagi pejalan kaki. faktor kelengkapan fasilitas menunjang di
Zona A, sebagai berikut :

Range = Skor maksimal – Skor minimal Range =Skor maksimal – Skor minimal
Skor maksimal = 5 X 4 X 25 = 500
Skor maksimal = 5 X 5 X 100 = 2500 Skor minimal = 1 X 4 X 25 = 100
Range = 500 – 100 = 400
Range 400
Skor minimal = 1 X 5 X 100 = 500 Kelas Interval = = = 100
Banyak Kelas 4

7
Skor total = Skor total di zona A Skor total = Skor total di zona A + B + C + D
= 218 = 218 + 229 + 235 + 232 = 914
Skor Maksimal = 500
Skor total 218 Skor maksimal = 2000
DP = =
Skor maksimal 500
Skor total 914
= 43,60% DP = = = 45,07 %
Skor maksiml 2000

Berdasarkan persentase interval maka


hasil perhitungan mengenai persepsi pejalan Berdasarkan persentase interval maka
kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari hasil perhitungan mengenai persepsi pejalan
faktor kelengkapan fasilitas menunjang di kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari
Zona A, menunjukkan angka 43,60% yang faktor kelengkapan fasilitas menunjang (baik
artinya dengan kriteria Kurang Baik (KB ), di di Zona A, B, C dan D) menunjukan angka
dalam pemanfaatan jalur trotoar Zona A, 45,07% yang artinya kriteria Kurang Baik (KB),
Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak. didalam pemaanfaatan jalur trotoar Jalan
Dari hasil perhitungan mengenai Sultan Abdurrahman Pontianak.
persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan
perjalanan jalur trotoar di Jalan Sultan 4.1 Pembahasan hasil Penelitian
Abdurrahman Pontianak. Persepsi pejalan Dari hasil penelitian yang telah
kaki mengenai kenyamanan dari faktor diperoleh, diketahui bahwa persepsi para
Kelengkapan Fasilitas Menunjang adalah pejalan kaki tingkat kenyamanan secara
sebagai berikut : keseluruhan, dalam pemanfaatan jalur trotoar
jalan Sultan Abdurrahman Pontianak,
Range = Skor maksimal – Skor minimal menunjukkan jawaban yang termasuk kriteria
Skor maksimal = 5 X 4 X 100 kurang baik. Atau dengan kata lain, para
= 2000 pejalan kaki tidak memperoleh kenyamanan
Skor minimal = 1 X 4 X 100 = 400 yang optimal, ketika memanfaatkan atau
Range = 2000 – 400 = 1600 melakukan aktifitas berjalan kaki dijalur
Range 1600 trotoar jalan Sultan Abdurrahman Pontianak.
Kelas Interval = = = 400
Banyak Kelas 4

Tabel 6. Persentase Jawaban Total Responden


Tabel 5. Interval Kelas dan Kriteria ( Total 4 Zona Pengambilan Sampel )
Kenyamanan Ditinjau Dari Faktor Kelengkapan
Fasilitas Menunjang. Jawaban Responen Jumlah Persentase
Jawaban
INTERVAL INTERVAL KRITERIA Kriteria Sangat Baik 65 4.37%
(SKOR) (%)
Kriteria Baik 139 9.34%
Kriteria Cukup Baik 400 26.9%
1600 % < 85 % ≤ − < Sangat Baik
− < 2000 % 100 % Kriteria Kurang Baik 646 43.41%
1200 % < 70 % ≤ − < Kriteria Tidak Baik 238 15.99%
− < 1600 % 85 % Baik Jumlah responden 1488 100%
800 % < − < 55% ≤ − < 100 Orang
1200 % 70% Cukup Baik Sumber : Data hasil penelitian
400 % < − < 40% ≤ − <
800 % 55 % Kurang Baik Adapun perhitungan hasil penelitian
mengenai persepsi pejalan kaki tentang
0%< −< 25 % < − <
kenyamanan yang ditinjau seluruh faktor, 1)
400 % 40 % Tidak Baik
beberapa faktor umum, 2) faktor keamanan
Sumber : Data hasil penelitian.
dan keselamatan, dan 3) faktor kelengkapan
fasilitas menunjang, adalah sebagai berikut :

8
Range = Skor maksimal – Skor minimal Tabel 7. Persepsi Kenyamanan Pejalan Kaki
Skor maksimal = 5 X 15 X 100 = 7500 Yang Ditinjau Dari Seluruh Faktor Yang
Mempengaruhinya.
Skor minimal = 1 X 15 X 100 = 1500
No Persepsi pejalan Skor Persentase Kriteria
Range = 7500 – 1500 = 6000 kaki Total
Range 6000
Kelas Interval = = = 1200 1 Kenyamanan 1460 48.67% Kurang
Banyak Kelas 5
ditinjau dari faktor Baik
umum
Tabel 10. Interval Kelas dan Kriteria 2 Kenyamanan 1263 50.52% Kurang
Kenyamanan Ditinjau Dari Seluruh Faktor ditinjau dari faktor Baik
Yang Mempengaruhinya. keamanan dan
keselamatan
Interval (Skor) Interval ( % ) Kriteria 3 Kenyamanan 914 45.7% Kurang
6300 % < − < 85 % ≤ − < Sangat ditinjau dari faktor Baik
7500% 100 % Baik kelengkapan
5100 % < − < 70 % ≤ − < Baik fasilitas menunjang
6300 % 85 % Persepsi 3637 48.49% Kurang
3900% < − < 55% ≤ − < Cukup kenyamanan secara Baik
5100 % 70% Baik keseluruhan dalam
2700 % < − < 40% ≤ − < Kurang pemanfaatan
3900 % 55 % Baik trotoar
Jumlah Responden 100 Responden Pejalan Kaki
1500 % < − < 25 % < − < Tidak
2700 % 40 % Baik Sumber : Data hasil penelitian.
Sumber : Data hasil penelitian.
Skor total = Penjumlahan seluruh skor
= 1460 + 1263 + 914 = 3637
Berikut ini adalah data yang
menunjukkan hasil kalkulasi mengenai Skor maksimal = 7500
persepsi tentang kenyamanan pejalan kaki
Skor total 3637
dalam pemanfaatan jalur trotoar jalan Sultan DP = = = 48,49%
Skor maksiml 7500
Abdurrahman Pontianak (kenyamanan
ditinjau dari 1) beberapa faktor umum, 2)
faktor keamanan atau keselamatan, dan 3) Berdasarkan persentase interval maka
faktor kelengkapan fasilitas penunjang) hasil perhitungan analisis deskriptif
persentase, mengenai persepsi pejalan kaki
tentang kenyamanan yang ditinjau dari
seluruh faktor, baik itu dari 1) beberapa faktor
umum (seperti sirkulasi, cuaca, bentuk, bau-
bauan, kebersihan serta keindahan), 2) faktor
keamanan atau keselamatan,dan 3) faktor
kelengkapan fasilitas penunjang, adalah
diperoleh bahwa dari jumlah responden
sebanyak 100 pejalan kaki, dengan total skor
3637 menghasilkan 48,49% dan tergolong
dalam kriteria Kurang Baik didalam
pemanfaatan jalur trotoar dijalan Sultan
Abdurrahaman Pontianak.

9
5. KESIMPULAN jalur trotoar Jalan Sultan Abdurrahman
Berdasarkan hasil analisis data dalam Pontianak.
penelitian studi tentang kenyamanan pejalan e. Dilihat dari hasil faktor keseluruhan
kaki terhadap pemanfaatan jalur trotoar di diperoleh bahwa dari jumlah responden
Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak, maka sebanyak 100 pejalan kaki dengan total
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: skor 3637 menghasilkan nilai 48,49%
a. Bahwa persepsi pejalan kaki tentang dan tergolong dalam kriteria Kurang
kenyamanan pejalan kaki terhadap Baik didalam pemanfaatan jalur trotoar
pemanfaatan trotoar yang ditinjau dari dijalan Sultan Abdurrahaman
faktor umum : 1) Sirkulasi pejalan kaki Pontianak.
dengan PKL dan parkir, 2) sirkulasi
pejalan kaki dengan fasilitas umum dan
prasarana jalan, 3) Aroma atau bau- 6. Saran
bauan , 4) Tingkat kebersihan, 5) Berdasarkan hasil-hasil yang telah
Tingkat keindahan di sekitar jalur diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis
trotoar di sepanjang rute perjalanan, 6) dapat memberikan saran-saran sebagai
Bentuk trotoar. berikut:
b. Persepsi pejalan kaki tentang a. Dari hasil penelitian menunjukkan
kenyamanan pejalan kaki terhadap bahwa tingkat kenyamanan pejalan kaki
pemanfaatan trotoar yang ditinjau dari dalam pemanfaatan jalur trotoar,
faktor keamanan : 7) Pembagian lahan ternyata berada pada taraf kriteria yang
antara pejalan kaki dengan PKL, 8) kurang baik, untuk itu pemerintah kota
Pembagian lahan antara pejalan kaki Pontianak harus melakukan pengaturan
dengan parkir, 9) Pembagian lahan kembali atau penataan ulang yang lebih
antara pejalan kaki dengan prasarana, sistematis untuk penyediaan fasilitas
10) Penyediaan tempat penyeberangan jalur trotoar di sepanjang Jalan di
bagi pejalan kaki, 11) Kontrol Sultan Abdurrahman Pontianak,
pandangan mata bagi pejalan kaki. memperhatikan baik dari faktor umum,
c. Persepsi pejalan kaki tentang faktor keamanan dan faktor
kenyamanan pejalan kaki terhadap kelengkapan fasilitas menunjang
pemanfaatan trotoar yang ditinjau dari supaya para pejalan kaki saat melewati
faktor kelengkapan fasilitas penunjang, jalur trotoar tersebut aman dan
12) Penyedian fasilitas marka jalan, 13) nyaman.
penyediaan fasilitas pemberhentian b. Perlu perancangan ulang penyediaan
angkutan umum atau halte bus, 14) fasilitas jalur trotoar, harus
sistem drainase (saluran air hujan), 15) memperhatikan unsur-unsur penting
pengaturan keluar masuk kendaraan ke yang menunjang tingkat kenyamanan
gedung. pejalan kaki dalam pemanfaatan
d. Merupakan kebutuhan dalam trotoar dijalan Sultan Abdurrahman
menunjang tingkat kenyamanan pejalan Pontianak. Yakni antara lain, 1) Adanya
kaki, saat melakukan aktifitas berjalan kejelasan pembagian sirkulasi pejalan
kaki di jalur trotoar Jalan Sultan kaki dengan PKL dan parkir, 2) sirkulasi
Abdurrahman Pontianak. Hal tersebut pejalan kaki dengan fasilitas umum dan
dapat diketahui dari hasil perhitungan prasarana jalan, 3) Aroma atau bau-
analisis deskriptif persentase (baik di bauan , 4) kebersihan, 5) keindahan, 6)
Zona A, B, C, maupun D), yang Bentuk trotoar, 7) Pembagian lahan
menunjukkan bahwa responden antara pejalan kaki dengan PKL, 8)
menyatakan persepsi yang masuk pada Pembagian lahan antara pejalan kaki
kriteria kurang baik (KB), tentang dengan parkir, 9) Pembagian lahan
kenyamanan yang diperoleh saat antara pejalan kaki dengan prasarana,
melakukan aktifitas berjalan kaki di 10) Penyediaan tempat penyeberangan

10
bagi pejalan kaki, 11) Kontrol Muslihun, M., 2013 ., Studi Kenyamanan
pandangan mata bagi pejalan kaki, 12) Pejalan Kaki Terhadap Jalur
Penyedian fasilitas marka jalan, 13) Pendestrian di Jalan Protokol Kota
penyediaan fasilitas pemberhentian Semarang, Skripsi.
angkutan umum atau halte bus, 14)
sistem drainase ( saluran air hujan), 15) MKJI 1997 tentang Trotoar
pengaturan keluar masuk kendaraan ke
gedung. Pratama. N., Studi Perencanaan Trotoar
Didalam Kampus, US, Inderalaya,
jurnal.

DAFTAR PUSTAKA Rendra,. D.G,. Evaluasi Keberadaan Trotoar


Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Di Jalan Daya Nasional Kota
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Pontianak, Jurnal.
Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1996. Metode Statistika.
Bentley, Ian. Alan Alcock. Murrain. Mc Glynn. Bandung : Tarsit
Graham Smith. 1988. Lingkungan yang
Tanggap, Pedoman untuk Wibowo, L., ST., 2006, Studi Tentang
Perancangan.Terjemahan Aris K. Kenyamanan Pejalan Kaki Terhadap
Bandung : Abdi Widya. Pemanfaatan Trotoar di Jalan Protokol
Kota Semarang, UNS , Semarang
Dephub. 1993. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
1993 Tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan. Jakarta : Departemen
Perhubungan Darat.

Dirjen Bina Marga. 1970. Peraturan


Perencanaan Geometrik Jalan Raya
Nomor 113. Jakarta : Dirjen Bina Marga.

Hananto, D.Y,. 2011, Penataan Ulang Trotoar


Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki,
UAJ, Jogyakarta, Skripsi.

Hakim, Rustam. Hardi Utomo. 2003.


Komponen Perancangan Arsitektur
Lansekap. Jakarta : Bumi Aksara.

Lufanto, N., 2012 ., Persepsi Pejalan Kaki


Terhadap Jalur di Jalan Raya Senenan
dan Jalan Raya Tahunan Kecamatan
Tahunan Kabupaten Jepara, Jurnal.

Muchtar . C ., ST ., Identifikasi Tingkat


Kenyamanan Pejalan Kaki ( Studi
Kasus Jalan Kedoya Raya-Arjuna
Selatan,. USU , Jakarta,Jurnal.

11
12

Anda mungkin juga menyukai