Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA LOGAM

JUDUL PERCOBAAN IV

REAKTIVITAS ION-ION LOGAM TRANSISI

Oleh :

Nama : PITRA DEWI Tgl Praktikum : 4 Juli 2021

NIM : F1061191050 Dikumpulkan Tgl : 7 Juli 2021

Prodi : PENDIDIKAN KIMIA Diterima Oleh :

Dikoreksi Tgl :

Nilai : Nama Asisten

a. Disiplin :
b. Sistematika
c. Isi :
Total :

:(100)

LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
PERCOBAAN IV

REAKTIVITAS ION-ION LOGAM TRANSISI

A. TUJUAN
Mempelajari reaktivitas ion-ion logam transisi
B. DASAR TEORI
Logam transisi seri pertama (3d), kedua (4d), dan ketiga (5d), yang
menunjukkan sifat-sifat kimiawi yang sangat berdekatan dalam periodenya, dan
kemiripan maupun perbedaan yang khas ditunjukkan oleh kelompok
golongannya. Unsur-unsur peralihan utama mengandung atom-atom atau ion-ion
dengan orbital d yang belum terisi penuh. Sedangkan unsur-unsur dengan
mengandung atom-atom orbital f yang belum penuh. Salah satu sifat unsur
peralihan adalah kemampuannya untuk membentuk ion kompleks. Sifat-sifat
pada unsur peralihan deret pertama, misalnya memiliki titik cair yang tinggi,
daya hantar listrik yang baik, dan kekerasan sedang sampai tinggi adalah akibat
dari cepatnya tersedia electron dan orbital untuk electron dan orbital untuk
membentuk ikatan logam.
Logam transisi ini adalah unsur gologan B yang mempunyai orbital d
yang belum terisi penuh dengan elketron, kecuali IIB (Zn, Cd, dan Hg) berisi
pebuh sepuluh electron. Akibat yang terjadi belum terisi penuh orbital d itu
maka akan memberikan sifat berwarna, baik dalam bentuk ion maupun dalam
bentuk senyawa, padat atau bentuk larutan, paramagnetic, aktivitas katalik, dapat
membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi deret pertama yaitu unsur-unsur
logam transisi yang terletak pada periode paling atas dalam kelompok logam
transisi pada tabel periodek unsur. Unsur-unsur tersebut antara lain Sc, Ti, Cr,
Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn.
Unsur transisi merupakan semua logan dan kebanyakan berupa logam
keras yang menghantar panas dan listrik yang baik. Logam tersebut dapat
membentuk banyak senyawaa berwarna dan paramagnetic. Misalnya yaitu
tembaga dan besi yang biasa digunakan sebagai elektroda. Jika elketroda
berikatan dengan OH- akan menjadi koagulan yang baik dan dari deret volta
logam ini berada pada bagian kiri dari unsur hydrogen, sehingga memiliki sifat
reaktif dan mudah untuk melepaskan muatab electron serta merupakan reduktor
yang cukup kuat di bandingkan dengan logam-logam lain. Sifat lain dari unsur
transisi yaitu kecenderungan membentuk senyawa-senyawa non-stoikiometrik
artinya senyawa-senyawa dengan struktur dan proporsi yang tak tentu.
Contohnya seperti besi (II) oksida seharusnya ditulis dengan penambahan garis
di atas formulanya FeO untuk mengindikasikan bahwa rasio atom-atom Fe dan
O tidak tepat 1:1. Kontraksi lantanida merupakan reduksi radius atom kovalen
dan ionic dari unsur-unsur transisi periode 6. Ion logam-logam golongan 2 dan 5
pada raduisnya golongan 2 meningkat dari atas ke bawah dalam golongan,
sedangkan ion-ion niobium dan tantalum mempunyai radius yang mirip.
Kemiripan dalam radius inilah yang menghasilkan kemiripan sifat antara
anggota-anggota golongan dalam periode 5 dan periode 6.
Potensial elektroda baku ini meningkat sesuai dengan meningkatnya
nomor atom sepanjang deret peralihan. Electron pada orbital-d dan daro ligan
akan saling tolak-menolak. Oleh sebab itu, electron-d yang berdekatan dengan
ligan akan memiliki energy yang lebih besar dari yang berjauhan dengan ligan,
menyebabkan pemisahan energy orbital-d. Pemisahan tersebut dipengaruhi oleh
factor-faktor seperti sifat-sifat ion logam dan keadaan oksidasi logam. Keadaan
oksidasi logam yang besar menyebabkan pemisahan yang lebih besar. Efek ligan
yang lebih kuat menyebabkan perbedaan energy yang lebih besar antara orbital
3d yang berenergi rendah. Besarnya perbedaan energy delta antara dua
kelompok orbital bergantung pada sifat-sifat ligan dan struktur geometri
kompleks. Ligan yang menghasilkan nilai delta yang kecil, sedangkan beberapa
lainnya akan selalu menghasilkan nilai yang lebih besar. Ligan adalah suatu
molekul atau ion yang terikat langsung pada atom pusat dan bertindak sebagai
donor electron atau basa lewis yang atom atau molekulnya memiliki pasangan
electron bebas non ikatan tetapi tidak terdapat orbital yang kosong. Ion logam
berfungsi sebagai pusat sedangkan molekul netral atau ion donor electron
berfungsi sebagai gugus pengeliling atay yang lebih dikenal dengan ligan. Ligan
yang dapat menyumbangkan lebih dari satu pasang electron disebut ligan
polident.
Unsur transisi dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi
positif dan nilainya dapat bervariasi dari +1 sampai +8. Beberapa hal yang
penting yaitu unsur transisi mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dan
kestabilan unsur transisi cenderung yang memiliki bilangan oksidasi tinggi,
umumnya bilangan oksidasi tertinggi unsur ini mempunyai sama dengan
golongannya serta unsur transisi bagian bawah cenderung mempunyai lebih dari
satu bilangan oksidasi yang stabil. Unsur tansisi mempunyai sifat khas yang
dapat membedakan dari unsur golongan utama yaitu
1. Sifat logam, golongan logam unsur transisi dengan titik cair dan titik didih
yang relative tinggi
2. Bersifat paramagnetic
3. Membentuk senyawa-senyawa berwarna
4. Memiliki beberapa tingkat oksidasi
5. Membentuk berbagai macam ion kompleks
6. Berdaya katalik berfungsi sebagai katalis baik dalam proses industry maupun
dalam metabolisme

Tingkat energy electron pada unsur transisi yang hampir sama


menyebabkan timbulnya warna pada ion logam transisi. Hal tersebut
dikarenakan electron bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorbsi
sinar tampak. Di golongan transisi ini, subkulit 3d yang belum terisi penuh
menyebabkan electron pada subkulit itu menyerap cahaya, sehingga elektronnya
tereksitasi dan memancarkan energy cahaya yang dapat dipantulkan pada saat
kembali ke keadaan dasar

Reaktivitas suatu senyawa dapat diamati dengan adanya perubahan


warna maupun terbentuknya endapan. Reaktivitas senyawa khususnya yang
mengandung ion logam transisi tergantung beberapa factor, misalnya muatan
dan jari-jari ion dan konfigurasi electron di orbital d. Reaktifitas lebih
ditekankan pada kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia dengan zat lain
sedangkan kestabilan difokuskan pada besarnya K yang dihasilkan suatu reaksi.
Nikel merupakan logam putih yang keras. Nikel ini bersifat liat, dapat
ditempa, dan sangat kukuh. Garam-garam nikel (II) yang stabil ini diturunkan
dari nikel (II) oksida yang merupakan zat berwarna hijau. Garam nikel yang
terlarut berwarna hijau disebabkan oleh warna dari kompleks heksakuonikel (II).

C. METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
a. Alat

No Nama alat Ukuran Jumlah

1. Corong 75 mm 1 buah

2. Gelas kimia 100 ml 5 buah

3. Tabung reaksi Sedang 10 buah

4. Gelas ukur 10 ml 2 buah

5. Rak tabung Standard 2 buah


reaksi

6. Pipet tetes Sedang 6 buah

b. Bahan

No Nama bahan Konsentrasi Jumlah

1. (NH4)2SO4.FeSO4.H2O - 2 ml

2. Fe(NO3)3.9H2O - 2 ml

3. CoSO4.7H2O - 2 ml
4. CuCl2.2H2O - 2 ml

5. NiSO4 - 2 ml

6. NaOH 2M Secukupnya

7. NH3 1M Secukupnya

8. KSCN 1M Secukupnya

2. Skema Kerja
a. Pengujian larutan logam menggunakan NaOH 2 M
1) Larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O

(NH4)2SO4.FeSO4.H2O

Disiapkan larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke dalam
tabung reaksi

Larutan berwarna kuning muda bening

Ditambahkan NaOH sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan endapan hitam

2) Larutan Fe(NO3)3.9H2O

Fe(NO3)3.9H2O

Disiapkan Fe(NO3)3.9H2O ke
dalam tabung reaksi

Larutan berwarna coklat jingga

Ditambahkan NaOH sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berwarna coklat sedikit jingga

3) Larutan CoSO4.7H2O
CoSO4.7H2O

Disiapkan CoSO4.7H2O ke dalam


tabung reaksi

Larutan berwarna merah muda

Ditambahkan NaOH sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berwarna biru kehitaman sedikit merah dan terdapat endapan


berwarna hitam

4) Larutan CuCl2.2H2O

CuCl2.2H2O

Disiapkan CuCl2.2H2O ke dalam


tabung reaksi

Larutan berwarna biru muda

Ditambahkan NaOH sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah menjadi biru dan terdapat gumpalan

5) Larutan NiSO4

NiSO4

Disiapkan NiSO 4 ke dalam tabung


reaksi

Larutan berwarna hijau muda

Ditambahkan NaOH sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi hijau muda dan terdapat gumpalan


b. Pengujian larutan logam menggunakan KSCN I Mr
1) Larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O

(NH4)2SO4.FeSO4.H2O

Disiapkan larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke dalam
tabung reaksi

larutan berwarna kuning muda bening

Ditambahkan KSCN sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna kuning agak pekat

2) Larutan Fe(NO3)3.9H2O

Fe(NO3)3.9H2O

Disiapkan larutan Fe(NO3)3.9H2O


ke dalam tabung reaksi

Larutan berwarna kuning coklat

Ditambahkan KSCN sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi hitam kemerahan

3) Larutan CoSO4.7H2O

CoSO4.7H2O

Disiapkan larutan CoSO4.7H2O ke


dalam tabung reaksi

Larutan berwarna kuning keorangenan

Ditambahkan KSCN sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi merah keorangen


4) Larutan CuCl2.2H2O

CuCl2.2H2O

Disiapkan larutan CuCl2.2H2O ke


dalam tabung reaksi

Larutan berwarna biru muda

Ditambahkan KSCN sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi hijau muda sedikit biru

5) Larutan NiSO4

NiSO4

Disiapkan larutan NiSO4 ke dalam


tabung reaksi

Larutan berwarna hijau muda

Ditambahkan KSCN sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi hijau muda

c. Pengujian larutan logam menggunakan NH3 1 M


1) Larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O

(NH4)2SO4.FeSO4.H2O

Disiapkan larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke dalam
tabung reaksi

Larutan berwarna kuning muda bening

Ditambahkan NH3 sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi
Larutan berubah warna menjadi hitam sedikit biru

2) Larutan Fe(NO3)3.9H2O

Fe(NO3)3.9H2O

Disiapkan larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke dalam
tabung reaksi

Larutan berwarna kuning coklat

Ditambahkan NH3 sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi kuning coklat keorangen

3) Larutan CoSO4.7H2O

CoSO4.7H2O

Disiapkan larutan CoSO4.7H2O ke


dalam tabung reaksi

Larutan berwarna kuning keorangenan

Ditambahkan NH3 sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi hitam kemerahan

4) Larutan CuCl2.2H2O

CuCl2.2H2O

Disiapkan larutan CuCl2.2H2O ke


dalam tabung reaksi

Larutan berwarna biru muda

Ditambahkan NH3 sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi biru muda

5) Larutan NiSO4

NiSO4

Disiapkan larutan NiSO4 ke dalam


tabung reaksi

Larutan berwarna hijau muda

Ditambahkan NH3 sedikit demi


sedikit pada larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi

Larutan berubah warna menjadi biru sedikit hijau

D. HASIL DAN DATA PERCOBAAN


a. Pengujian larutan logam menggunakan NaOH 2 M
1) Larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan Larutan berwarna kuning muda


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke bening
dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NaOH sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan coklat kehitaman dan endapan
tersebut dan diamai hitam
perubahan yang terjadi

2) Larutan Fe(NO3)3.9H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan Fe(NO3)3.9H2O Larutan berwarna kuning coklat


ke dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NaOH sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan kuning coklat keorangen
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

3) Larutan CoSO4.7H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan CoSO4.7H2O ke Larutan berwarna kuning


dalam tabung reaksi keorangenan

2. Ditambahkan NaOH sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan hitam kemerahan
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

4) Larutan CuCl2.2H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan CuCl2.2H2O ke Larutan berwarna biru muda


dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NaOH sedikit Larutan berubah menjadi biru dan


demi sedikit pada larutan terdapat gumpalan
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

5) Larutan NiSO4

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan NiSO4 ke dalam Larutan berwarna hijau muda


tabung reaksi

2. Ditambahkan NaOH sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan hijau muda dan terdapat gumpalan
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

b. Pengujian larutan logam menggunakan KSCN 1 M


1) Larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O
No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan Larutan berwarna kuning muda


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke bening
dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan KSCN sedikit Larutan berubah warna kuning agak


demi sedikit pada larutan pekat
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

2) Larutan Fe(NO3)3.9H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan Fe(NO3)3.9H2O Larutan berwarna kuning coklat


ke dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan KSCN sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan hitam kemerahan
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

3) Larutan CoSO4.7H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan CoSO4.7H2O ke Larutan berwarna merah muda


dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan KSCN sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan merah keorangen
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

4) Larutan CuCl2.2H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan CuCl2.2H2O ke Larutan berwarna biru muda


dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan KSCN sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan
tersebut dan diamai hijau muda sedikit biru
perubahan yang terjadi

5) Larutan NiSO4

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan NiSO4 ke dalam Larutan berwarna biru muda


tabung reaksi

2. Ditambahkan KSCN sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan hijau muda
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

c. Pengujian larutan logam menggunakan NH3 1 M


1) Larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan Larutan berwarna kuning muda


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O ke bening
dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NH3 sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan hitam sedikit biru
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

2) Larutan Fe(NO3)3.9H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan Fe(NO3)3.9H2O Larutan berwarna coklat kuning


ke dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NH3 sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan kuning coklat keorangen
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

3) Larutan CoSO4.7H2O
No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan CoSO4.7H2O ke Larutan berwarna merah muda


dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NH3 sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan hitam kemerahan
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

4) Larutan CuCl2.2H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan CuCl2.2H2O ke Larutan berwarna biru muda


dalam tabung reaksi

2. Ditambahkan NH3 sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan biru muda
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

5) Larutan NiSO4

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Disiapkan NiSO4 ke dalam Larutan berwarna biru muda


tabung reaksi

2. Ditambahkan NH3 sedikit Larutan berubah warna menjadi


demi sedikit pada larutan biru sedikit hijau
tersebut dan diamai
perubahan yang terjadi

E. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini yang berjudul “Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi”
memiliki tujuan yaitu mempelajari reaktivitas ion-ion logam transisi. Adapun
prinsipnya adalah berdasarkan reaktivitas ion logam transisi yang akan di uji.
Reaktivitas ion-ion logam transisi dapat dilihat dari perubahan warna setelah
direaksikan dengan suatu senyawa. Perubahan tersebut dikarenakan pergantian
logan. Ada beberapa langkah untuk melakukan pengujian unsur logam sebagai
berikut
1. Pengujian larutan logam menggunakan NaOH 2 M
Langkah pertama yang dilakukan yaitu disiapkan larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4
sebanyak 2 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi. Larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4 ini
berfungsi sebagai senyawa yang mengandung unsur logam yang akan diuji.
Tabung reaksi digunakan untuk menampung larutan dan mereaksikan suatu
larutan. Maka dihasilkan larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O berwarna kuning muda
bening, larutan Fe(NO3)3.9H2O berwarna kuning coklat, larutan CoSO4.7H2O
berwarna merah muda, larutan CuCl2.2H2O berwarna biru muda, dan larutan
NiSO4 berwarna hijau muda. Setelah itu, ditambahkan NaOH sedikit demi
sedikit pada larutan tersebut dan diamati perubahan yang terjadi. Penambahan
NaOH ini digunakan sebagai pereaksi. Saat penambahan NaOH menggunakan
pipet tetes yang berfungsi mengambil larutan tetes demi tetes. Kemudian ada
juga rak tabung reaksi yang berguna untuk menaruh atau meletakkan tabung
reaksi agar tidak tumpah. Hasil yang didapat yaitu larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O berubah warna menjadi coklat kehitaman dan endapan
hitam. Persamaan reaksinya yaitu

(NH4)2SO4.FeSO4.H2O + NaOH FeSO4 + 2NH4 + SO4 + H2O

Larutan Fe(NO3)3.9H2O berubah warna menjadi kuning coklat dan endapan


coklat kemerahan. Persamaan reaksinya yaitu

Fe(NO3)3.9H2O + 3NaOHFe(OH)3 + 3NaNO3+ H2O

Larutan CoSO4.7H2O berubah warna menjadi biru kehitaman. Persamaan


reaksinya yaitu

2CoSO4.7H2O + 2NaOHCo(OH)2 + Na2SO4 + H2O

Larutan CuCl2.2H2O berubah warna menjadi biru dan terdapat gumpalan.


Persamaan reaksinya yaitu

CuCl2.2H2O + NaOH Cu(OH)2 + NaCl + H2O

Larutan NiSO4 berubah warna menjadi hijau muda dan terdapat gumpalan.
Garam nikel yang terlarut berwarna hijau disebabkan oleh warna dari kompleks
heksakuonikelat (II) atau singkatnya ion Ni2+. Persamaan reaksinya yaitu

NiSO4 + NaOH Ni(OH)2(s) + 2 Na2SO4

Menurut literatur, jika larutan (NH 4)2SO4.FeSO4.H2O direaksikan


dengan NaOH maka akan menghasilkan warna coklat keruh dan endapan coklat.
Jika larutan Fe(NO3)3.9H2O direaksikan dengan NaOH maka akan menghasilkan
warna larutan coklat keorangen. Sedangkan jika 2CoSO4.7H2O direaksikan
dengan NaOH makan akan menghasilkan larutan berwarna orange muda dan
terdapat endapan atau gumpalan berwarna biru tua. Jika larutan CuCl2.2H2O
direaksikan dengan NaOH maka akan menghasilkan larutan berwarna biru tua
dan endapan biru. Jika larutan NiSO4 direaksikan dengan NaOH maka akan
menghasilkan larutan berwarna hijau dan terdapat gumpalan/endapan berwarna
biru tua.

Hasil positif pada Fe(NO3)3.9H2O(kuning coklat), CuCl2.2H2O(larutan


biru dan terdapat gumpalan), NiSO4(larutan hijau muda dan terdapat gumpalan),
CoSO4.7H2O(terdapat endapan atau gumpalan berwarna biru tua) dan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O (coklat kehitaman).

Berdasarkan percobaan dan dibandingkan dengan literature larutan


Fe(NO3)3.9H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4, CoSO4.7H2O (tidak terbentuk endapan),
dan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O telah sesuai walaupun kurang lebih mendekati warna
yang sesuai. Hasil positif Hal ini kurang jelasnya pengamatan yang dilakukan
dan kurangnya jumlah tetes yang ditambahkan.

2. Pengujian larutan logam menggunakan KSCN 1 M

Langkah pertama yang dilakukan yaitu disiapkan larutan


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4
sebanyak 2 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi. Larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4 ini
berfungsi sebagai senyawa yang mengandung unsur logam yang akan diuji.
Tabung reaksi digunakan untuk menampung larutan dan mereaksikan suatu
larutan. Maka dihasilkan larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O berwarna kuning muda
bening, larutan Fe(NO3)3.9H2O berwarna kuning coklat, larutan CoSO4.7H2O
berwarna merah muda, larutan CuCl2.2H2O berwarna biru muda, dan larutan
NiSO4 berwarna hijau muda. Setelah itu, ditambahkan KSCN sedikit demi
sedikit pada larutan tersebut dan diamati perubahan yang terjadi. Penambahan
KSCN ini digunakan sebagai pereaksi. Saat penambahan KSCN menggunakan
pipet tetes yang berfungsi mengambil larutan tetes demi tetes. Kemudian ada
juga rak tabung reaksi yang berguna untuk menaruh atau meletakkan tabung
reaksi agar tidak tumpah. Hasil yang didapat yaitu larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O berubah warna menjadi kuning agak pekat. Persamaan
reaksinya yaitu

(NH4)2SO4.FeSO4.H2O+KSCNK2SO4 + NH4(SCN) + Fe(SO4) +H2O

Larutan Fe(NO3)3.9H2O berubah warna menjadi kuning coklat keorangen.


Persamaan reaksinya yaitu

Fe(NO3)3.9H2O + KSCNFe(SCN)3 + KNO3 + H2O


Larutan CoSO4.7H2O berubah warna menjadi merah keorangen. Persamaan
reaksinya yaitu

CoSO4.7H2O + KSCN K2(Co(SCN)4) + K2SO4 + H2O

Larutan CuCl2.2H2O berubah warna menjadi hijau muda sedikit biru. Persamaan
reaksinya yaitu

CuCl2.2H2O + KSCNCu(SCN)2 + KCl + H2O

Larutan NiSO4 berubah warna menjadi hijau muda. Persamaan reaksinya yaitu

NiSO4 + 2KSCNNi(SCN)2 + K2SO4

Menurut literature yang didapat bahwa jika larutan


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O direaksikan dengan KSCN maka akan menghasilkan
larutan berwarna hitam kemerahan. Sedangkan jika larutan Fe(NO 3)3.9H2O
direaksikan dengan KSCN akan menghasilkan larutan berwarna orange sedikit
kuning. Kemudian jika larutan CoSO4.7H2O direaksikan dengan KSCN maka
akan menghasilkan larutan berwarna biru dan gumpalan berwarna biru tua. Jika
larutan CuCl2.2H2O direaksikan dengan KSCN maka akan menghasilkan larutan
berwarna kuning kerorangenan . Jika larutan NiSO4 direaksikan dengan KSCN
maka akan menghasilkan larutan berwarna merah bata.

Hasil positif pada Fe(NO3)3.9H2O(kuning coklat keorangen). Jadi yang


sesuai dengan literature adalah larutan Fe(NO3)3.9H2O sedangkan larutan
CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, dan NiSO4 tidak sesuai literature begitu pula dengan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O. Hal ini dikarenakan mungkin pemberian atau
penambahan pada pereaksi nya kurang dan sudah terkontaminasinya larutan
pereaksi dan reaktan. KSCN ini rata-rata sukar bereaksi dengan logam transisi
karena reaktifitas dari pereaksi KSCN lebih kecil dibandingkan dengan
reaktivitas dari logam transidan dan juga logam transisi lebih bereaksi dengan
asam. Tingkat reaktivitas Cu<Ni<Co<Fe. Persamaan reaksi yang dapat terjadi
sebagai berikut:

3. Pengujian larutan logam menggunakan NH3 1 M

Langkah pertama yang dilakukan yaitu disiapkan larutan


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4
sebanyak 2 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi. Larutan
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4 ini
berfungsi sebagai senyawa yang mengandung unsur logam yang akan diuji.
Tabung reaksi digunakan untuk menampung larutan dan mereaksikan suatu
larutan. Maka dihasilkan larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O berwarna kuning muda
bening, larutan Fe(NO3)3.9H2O berwarna coklat jingga, larutan CoSO4.7H2O
berwarna merah muda, larutan CuCl2.2H2O berwarna biru muda, dan larutan
NiSO4 berwarna biru muda. Setelah itu, ditambahkan NH3 sedikit demi sedikit
pada larutan tersebut dan diamati perubahan yang terjadi. Penambahan NH 3 ini
digunakan sebagai pereaksi. Saat penambahan NH3 menggunakan pipet tetes
yang berfungsi mengambil larutan tetes demi tetes. Kemudian ada juga rak
tabung reaksi yang berguna untuk menaruh atau meletakkan tabung reaksi agar
tidak tumpah. Hasil yang didapat yaitu larutan (NH 4)2SO4.FeSO4.H2O berubah
warna menjadi hitam sedikit biru. Persamaan reaksinya yaitu

(NH4)2SO4.FeSO4.H2O + NH3FeSO4 + NH4 + SO4 +H2O

Larutan Fe(NO3)3.9H2O berubah warna menjadi kuning coklat keorangen.


Persamaan reaksinya yaitu

Fe(NO3)3.9H2O + NH3 Fe(OH)3 + NH4NO3

Larutan CoSO4.7H2O berubah warna menjadi hitam kemerahan. Persamaan


reaksinya yaitu

CoSO4.7H2O + NH3[Co(NH3)]SO4 + 7H2O

Larutan CuCl2.2H2O berubah warna menjadi biru muda. Persamaan reaksinya


yaitu

CuCl2.2H2O + NH3Cu(NH3)Cl2 + 2H2O

Larutan NiSO4 berubah warna biru sedikit hijau. Persamaan reaksinya yaitu

NiSO4 + 4NH3NiSO4(NH3)4

Reaksi ini dipengaruhi ion nikel (II) yang membentuk kompleks


heksakuonikelat

Menurut literatur, jika larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O direaksikan dengan


ammonia maka akan menghasilkan hitam kehijauan dengan endapan hitam. Jika
larutan Fe(NO3)3.9H2O direaksikan dengan ammonia maka akan menghasilkan
warna coklat keorangen. Kemudian, jika larutan CuCl2.2H2O direaksikan dengan
ammonia maka menghasilkan larutan biru tua. Sedangkan jika larutan
CoSO4.7H2O direaksikan dengan ammonia maka menghasilkan larutan hitam
kemerahan. Sementara jika larutan NiSO4 direaksikan dengan ammonia maka
akan menghasilkan larutan berwarna hijau sedikit biru.

Hasil positif Fe(NO3)3.9H2O (kuning coklat keorangen), CoSO4.7H2O


(hitam kemerahan), NiSO4(biru sedikit hijau), CuCl2.2H2O (larutan biru tua).

Berdasarkan percobaan yang dilakukan ternyata ada beberapa larutan


yang sesuai dengan literature yaitu Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, NiSO4,
CuCl2.2H2O ini sudah sesuai literatur namun warna CuCl2.2H2O yang dihasilkan
kurang, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya konsentrasi NH 3 atau jumlah
tetes NH3 yang ditambahkan. Sedangkan larutan (NH4)2SO4.FeSO4.H2O tidak
sesuai dengan literatur karena tidak adanya endapan. Hal ini dikarenakan
Reaktivitas Cu<Ni<Co<Fe yang dilihat dari cepat lambatnya bereaksi dengan
terciptanya warna.

F. KESIMPULAN
1. Unsur transisi merupakan semua logan dan kebanyakan berupa logam keras
yang menghantar panas dan listrik yang baik.
2. Larutan NaOH, KSCN, dan NH3 merupakan pereaksi basa
3. Ion-ion logam transisi cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai pereaksi
4. Perubahan warna yang terjadi pada larutan dengan logam transisi di
dalamnya dapa dikarenakan terjadinya perubahan bilangan oksidasi logam
tersebut akibat adanya pengaruh ligan
5. Reaktivitas suatu senyawa khususnya ion logam transisi tergantung dari
beberapa factor yaitu muatan dan jari-jari ion serta konfigurasi electron di
orbital d.

G. DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar, Edisi Pertama. Jakarta;
Universitas Indonesia Press

Petrucci, Ralph, H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3
Edisi Keempat. Jakarta; Erlangga.

Putri ,Eka. G. Sintesis Karakterisasi dan Immobilisasi Kompleks Besi (II) pada
Support Silika Modifikasi. 2016. Jurnal Chempublish. Vol.1. No.2.

Sudjana, Eddy dkk. 2012. Karakterisasi Senyawa Kompleks Logam Transisi Cr,
Mn, dan Ag dengan Glisin Melalui Spektrofotometri Ultraungu dan Sinar
Tampak. Jurnal Bonatura. Vol.4. No. 2.

Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta; PT.
Kalman Media Pusaka.
H. LAMPIRAN
1. Lampiran percobaan
a. Pengujian larutan logam menggunakan NaOH 2 M

Disiapkan sampel larutan Ditambahkan NaOH sedikit demi


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, sedikit pada larutan tersebut dan
CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4 diamati perubahan yang terjadi
masing-masing sebanyak 2 ml didalam
tabung reaksi

b. Pengujian larutan logam menggunakan KSCN 1 M


Disiapkan sampel larutan Ditambahkan KSCN sedikit demi
(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, Fe(NO3)3.9H2O, sedikit pada larutan tersebut dan diamati
CoSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, NiSO4 perubahan yang terjadi
masing-masing sebanyak 2 ml didalam
tabung reaksi

c. Pengujian larutan logam menggunakan NH3 1 M

Disiapkan sampel larutan Ditambahkan NH3 sedikit demi


(NH4)2SO4.FeSO4.H2O, sedikit pada larutan tersebut dan
Fe(NO3)3.9H2O, CoSO4.7H2O, diamati perubahan yang terjadi
CuCl2.2H2O, NiSO4 masing-masing
sebanyak 2 ml didalam tabung reaksi

2. Lampiran dasar teori dan pembahasan


Dasar teori Pembahasan
Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai