Anda di halaman 1dari 16

REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 SERTA LANGKAH DAN


KETERAMPILAN BANGSA DALAM MENGHADAPINYA

Disusun oleh
Haerul Aziz Abdullah (1201020028)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEMESTER I


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIBAWA KARTA RAHARJA
TAHUN 2021
Jl. Jend Ahmad Yani No. 21, Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta
Jawa Barat 41114
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Revolusi
Industri 4.0”. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan
makalah ini. Juga tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ibu Setia Ratna
Dewi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini sebagai tugas akhir semester 1 (Satu).

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya bisa memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purwakarta, 10 Januari 2021


Penyusun,

Haerul Aziz Abdullah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................1

BAB II ISI PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0....................................................................3

2.2 Manfaat dan Tantangan Platform Digital di era Revolusi Industri 4.0.....3

2.3 Langkah Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0....................................5

2.4 Keterampilan untuk hadapi Revolusi Industri 4.0.......................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8

3.2 Saran.................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah


revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia
mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan
penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal
layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan
hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Ditemukannya energi
listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam
jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal
abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang
dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga
manusia tetapi menggunakan sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya,
biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju
diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin
berkembangnya industri kreatif.(Zubaidah, 2018)

               Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya


teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia.
Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di
dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis
bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis

1
transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas
manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.
(Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Berbasis Inovasi untuk
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi), no date)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian revolusi industri 4.0?


2. Apa saja manfaat dan tantangan platform digital di era revolusi industri 4.0?
3. Apa saja langkah negara Indonesia dalam menghadapi industri 4.0?
4. Apa saja keterampilan untuk hadapi revolusi industri 4.0?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian revolusi industri 4.0.


2. Untuk mengetahui manfaat dan tantangan platform digital di era revolusi
industri 4.0.
3. Untuk mengetahui langkah negara Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.
4. Untuk mengetahui keterampilan dalam hadapi revolusi industri 4.0.

2
BAB II
ISI PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi


otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan
pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik,
Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.(Tantangan,
Sosial Banuprasetyo and Trisyanti, 2018)

Revolusi Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership (kepemimpinan) dan


entrepreneurship (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara bekerja
revolusi industri sebelumnya. Dengan berciri efisiensi dalam komunikasi dan
transportasi serta mengarahkan masyarakat untuk memecahkan masalah dengan
sistem "one stop shopping"atau "one stop solution" diperlukan atmosfir dunia
usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi dan itu tidak hanya soal cara
bekerja tapi juga mentalitas pegawai dan tenaga kerjanya. Kemudian pada
gilirannya output revolusi ini banyak mendatangkan keuntungan dan
kesejahteraan seperti harga barang murah serta kesehatan terjamin bukan malah
menambah beban ekonomi masyarakat dan memperbanyak pengangguran.(Fonna,
2019)

2.2 Manfaat dan Tantangan Platform Digital di era Revolusi Industri 4.0

3
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini kita tengah berada di era Revolusi
Industri Ke-4 (Industry 4.0). Dimana era ini diwarnai oleh kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence), era super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano,
mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan
eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap ekonomi, industri,
pemerintahan dan politik.
Berikut ini 3 manfaat platform digital di Era Revolusi Industri 4.0 :

1. Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para
inovator untuk merancang strategi lewat platform digital. Di Indonesia sendiri,
inovasi digital yang terjadi tidak hanya di dunia ritel, tapi juga di bidang
pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di dunia hukum.Semakin banyak orang
yang berpartisipasi, maka akan timbul persaingan sehat yang berdasarkan inovasi,
sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

2. Inklusivitas
Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah
menjangkau banyak orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi inklusivitas yang
menguntungkan orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari daerah
metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan digital.

3. Efisiensi
Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan ada
efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini tentunya

4
memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk mengoptimalkan strategi mereka di
dunia digital.(Suwardana, 2018)

Berikut ini tantangan platform digital di Era Revolusi Industri 4.0 :

1. Masalah Kendali
Ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat pastinya mempengaruhi
perilaku publik yang tadinya masyarakat belanja ke toko ritel, saat ini mulai
beralih ke belanja online. Aspek sosial dan kultural seperti ini juga perlu
mendapatkan perhatian dari pihak seperti pemerintah maupun masyarakat agar
toko ritel tidak banyak yang berguguran satu persatu.

2. Ketidaksetaraan
Di antara semua hal positif, kehilangan pekerjaan karena digantikan robot atau
semua pekerjaan saat ini bisa dikerjakan oleh sebuah sistem adalah momok yang
paling mengerikan. Otomatisasi yang disebabkan Revolusi Digital 4.0 perlu
disikapi dengan serius agar masyarakat dapat menyiapkan skill untuk ke depannya
sehingga angka pengangguran di Indonesia bisa ditekan.(Zubaidah, 2018)

3. Kompetisi
Kompetisi yang tidak sehat patut diwaspadai. Contoh, bila ada satu platform
yang melakukan monopoli, dikhawatirkan akan tidak adanya check and balance.
Bila satu platform terlalu mendominasi, maka pengguna tidak dapat melakukan
pilihan layanan yang paling cocok untuk mereka. Sebagai tambahan, guna
menghadapi revolusi industri 4.0, sektor industri nasional perlu banyak
pembenahan terutama dalam aspek teknologi. Sebab penguasaan teknologi
menjadi kunci utama untuk menentukan daya saing Indonesia di era industry 4.0.
(Azmar, 2018)

5
Dalam menghadapi industri 4.0 ini, Indonesia juga perlu meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sebab jika tidak ditingkatkan, maka
industri Indonesia akan semakin tertinggal dari negara-negara lainya. Jika tidak
melakukan peningkatan kemampuan dan daya saing di sektor (industri) prioritas,
bukan saja tidak akan mampu mencapai aspirasi, namun akan digilas oleh negara
negara lain yang lebih siap di pasar global maupun domestik.(Baharun and
Maryam, 2019)

2.3 Langkah Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0

Pemerintah telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam upaya


mengimplementasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. Dari strategi tersebut,
diyakini dapat mempercepat pengembangan industri manufaktur nasional agar
lebih berdaya saing global di tengah era digital saat ini. “Revolusi industri
keempat tidak bisa kita hindari. Untuk menghadapinya, sudah ada roadmap yang
terintegrasi sehingga dalam mengembangkan industri manufaktur kita ke depan
punya arah yang jelas

Ada sepuluh langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0 yaitu;

o Langkah pertama adalah perbaikan alur aliran barang dan material. Upaya ini
akan memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui
peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.
o Langkah kedua, mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri yang
telah dibangun di penjuru negeri, Indonesia akan mengop¬timalkan kebijakan
zona-zona industri tersebut dengan menyelaraskan peta jalan sektor-sektor
industri yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0.

6
o Ketiga, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Indonesia melihat
tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri
nasional, seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik, biokimia, dan
energi terbarukan.
o Keempat, memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir
70 persen, pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM. Pemerintah
berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun
platform e-commerce, yang juga bisa dimanfaatkan petani dan pengrajin.
o kelima, yaitu membangun infrastruktur digital nasional. Indonesia akan
melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet
dengan kecepatan tinggi dan meningkatkan kemampuan digital melalui kerja
sama antara pemerintah dengan publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di
teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur
broadband.
o Keenam, menarik minat investasi asing. Hal ini dapat mendorong transfer
teknologi ke perusahaan lokal. Untuk meningkatkan investasi, Indonesia akan
secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan
manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif yang
menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat
nasional.
o Ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Menperin,
SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making
Indonesia 4.0.
o Kedelapan, pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan mengembangkan
cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan
mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk di antaranya yaitu perlindungan hak

7
atas kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas
sektor diantara pelaku usaha swasta atau BUMN dengan Universitas.
o Kesembilan, insentif untuk investasi teknologi. Pemerintah akan mendesain ulang
rencana insentif adopsi teknologi, seperti subsidi, potongan pajak perusahaan, dan
pengecualian bea pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk
menerapkan teknologi industri 4.0. Selain itu, Indonesia akan meluncurkan dana
investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan investasi dan
inovasi di bidang teknologi canggih.
o Kesepuluh adalah harmonisasi aturan dan kebijakan. Indonesia berkomitmen
melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing
industri dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara
kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah.(Usman Malik Abdul,
2019)

2.4 Keterampilan untuk hadapi Revolusi Industri 4.0

Ada beberapa keahlian yang dibutuhkan agar dapat sukses dalam menghadapi
dinamika dunia kerja yang terus berubah. Terdapat 4 keahlian utama yang
dibutuhkan untuk menghadapi industri 4.0, yaitu:

o Pertama, kita harus memiliki keterampilan informasi, media, dan teknologi.


Dengan istilah lain, kita harus melek teknologi. Yang dimaksud dengan
keterampilan informasi, media, dan teknologi meliputi literasi media, keaksaraan
visual, literasi multikultural, kesadaran global, dan literasi teknologi.
o Kedua, keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi kreativitas dan
keingintahuan, pemecah masalah (problem solving), dan pengambil resiko.
(Zidniyati, 2019)

8
o Ketiga, terampil dalam hidup dan belajar seperti memiliki jiwa kepemimpinan
dan bertanggung jawab, memiliki nilai etis dan moral, produktivitas dan
akuntabilitas, fleksibilitas dan adaptasi, sosial dan lintas budaya, inisiatif dan
mengarahkan diri.
o Keempat, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang efektif seperti mampu
bekerja dalam tim dan berkolaborasi, memiliki tanggung jawab pribadi dan sosial,
dalam berkomunikasi harus interaktif, memiliki orientasi nasional dan global.
(Satya, 2018)

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar
terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh
dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan
efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem online.
Hidup menjadi lebih mudah dan murah.

Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak negatif. Peran


manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya,
jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah
beban masalah lokal maupun nasional.

3.2 Saran

Saran saya, berdasarkan penjelasan di atas untuk memanfaatkan peluang dan


menjawab tantangan revolusi industri 4.0, para mahasiswa dan alumni STIE
Wibawa Karta Raharja wajib memiliki kemampuan literasi data, teknologi dan
sumber daya manusia. Literasi data dibutuhkan oleh mahasiswa dan alumni STIE
Wikara untuk meningkatkan skill dalam mengolah dan menganalisis big data
untuk kepentingan peningkatan layanan publik dan bisnis. Literasi teknologi
menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital guna mengolah

10
data dan informasi. Sedangkan literasi sumber daya manusia wajib dikuasai
karena menunjukan elemen softskill atau pengembangan karakter individu untuk
bisa berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di era “banjir” informasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Azmar, N. J. (2018) ‘Masa depan perpustakaan seiring perkembangan revolusi


industri 4.0 : mengevaluasi peranan pustakawan’, IQRA`: Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi (e-Journal), 12(1), p. 33. doi:
10.30829/iqra.v12i1.1818.

Baharun, H. and Maryam, S. (2019) ‘Building Character Education Using Three


Matra of Hasan Al-Banna’s Perspective in Pesantren’, Jurnal Pendidikan Islam,
4(2), pp. 51–62. doi: 10.15575/jpi.v4i2.2422.

Fonna, N. (2019) Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang.


Available at: https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=j8KZDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=PENGERTIAN+DAN
+ISTILAH+REVOLUSI+INDUSTRI+4.0&ots=ZuMf0OB8_f&sig=Ev8cd_ELX
GaJ7mXZLMqoqzzS4Vs&redir_esc=y#v=onepage&q=PENGERTIAN DAN
ISTILAH REVOLUSI INDUSTRI 4.0&f=false (Accessed: 10 January 2021).

Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Berbasis Inovasi untuk


Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi) (no date). Available at:
http://www.journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/504 (Accessed: 10
January 2021).

Satya, V. E. (2018) ‘Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis Strategi
Indonesia Menghadapi Industri 4.0’, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI,
X(09), p. 19.

12
Suwardana, H. (2018) ‘Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental’, JATI
UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, 1(1), p. 102. doi:
10.30737/jatiunik.v1i2.117.

Tantangan, D., Sosial Banuprasetyo, P. and Trisyanti, D. (2018) ‘REVOLUSI


INDUSTRI 4.0 DAN TANTANGAN PERUBAHAN SOSIAL’, IPTEK Journal
of Proceedings Series, 0(5), pp. 22–27. doi: 10.12962/j23546026.y2018i5.4417.

Usman Malik Abdul, U. S. K. (2019) ‘Revitalisasi Pendidikan Karakter Berbasis


Sufiisme Merespon Era Revolusi Industri 4.0’, Shaliha, 2(2), pp. 96–106.
Available at: http://staitbiasjogja.ac.id/jurnal/index.php/saliha/article/view/32
(Accessed: 10 January 2021).

Zidniyati, Z. (2019) ‘Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar di Era


Revolusi Industri 4.0’, Tarbiyatuna : Kajian Pendidikan Islam, 3(1), p. 41. doi:
10.29062/tarbiyatuna.v3i1.199.

Zubaidah, S. (2018) ‘Mengenal 4C: Learning and Innovation Skills untuk


Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0’, 2nd Science Education National
Conference, (April), pp. 1–18. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/332469989 (Accessed: 10 January
2021).

13

Anda mungkin juga menyukai