Anda di halaman 1dari 1

PARTUS

Partus lama atau prolonged labour merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya
abnormalitas persalinan di kala 1. Sampai saat ini belum ada konsensus mengenai definisi partus lama.
WHO mendefinisikan partus lama sebagai adanya kontraksi uterus ritmik dan reguler yang disertai
pembukaan serviks dan berlangsung lebih dari 24 jam. American College of Obstetricians and
Gynecologist (ACOG) mendefinisikan sebagai kala 1 fase laten lebih dari 20 jam pada wanita nulipara
dan lebih dari 14 jam pada perempuan multipara. ACOG menggunakan batasan pembukaan serviks < 6
cm sebagai acuan fase laten. [1,2]

Partus lama dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan janin. Komplikasi pada ibu meliputi trauma
obstetrik dan korioamnionitis, sedangkan komplikasi pada janin meliputi asfiksia neonatorum dan admisi
ke ruang rawat intensif. Di Indonesia, partus lama dilaporkan sebagai penyebab 1-1,8% kematian ibu.

labour

Partus lama dapat disebabkan oleh abnormalitas pada kekuatan kontraksi (power), jalan lahir (passage),
atau posisi janin (passenger). Risiko terjadinya partus lama meningkat dengan faktor berupa nuliparitas,
analgesik epidural, dan usia ibu lebih dari 35 tahun. [3,4]

Secara umum, ibu yang akan menjalani persalinan perlu dievaluasi secara berkala. Evaluasi yang
dilakukan tidak hanya menilai kontraksi dan kemajuan persalinan tetapi juga menilai kondisi emosional,
tingkat kelelahan, dan dukungan untuk ibu. Status hidrasi ibu juga perlu diperhatikan dan jika
memungkinkan, ibu dapat diminta untuk makan dalam porsi kecil sehingga dapat menghimpun tenaga
untuk persalinan. [4,5]

Jika terjadi partus lama, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan, seperti induksi atau augmentasi
kekuatan kontraksi (pemberian oxytocin), tindakan amniotomi

Anda mungkin juga menyukai