TINJAUAN PUSTAKA
Yunani. Dys atau dus artinya jelek atau buruk, tocos artinya persalinan.
Persalinan patologis adalah persalinan yang membawa satu akibat buruk bagi
menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah
pada awal persalinan dan tetap selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara
minggu, setelah persalinan ibu dan bayi dalam kondisi sehat. (Depkes, 2002).
hidup dari uterus melalui vagina ke dunia luar (Wikjiosastro, 2002). Sementara
menurut Irene dan Margaret (2002) persalinan adalah proses bergeraknya janin,
plasenta dan membrane keluar dari uterus yang tidak disadari yang
1. Power adalah kekuatan oleh adanya His atau Kontraksi rahim. Kontraksi
rahim terjadi sejak awal persalinan yaitu pada kala I. His yang tidak adekuat
awal kala I his masih jarang yaitu satu kali dalam 15 menit dan kekuatan 20
detik, semakin lama makin cepat, yaitu 3 kali dalam 10 menit dengan kekuatan
60 detik, yang memerlukan waktu sekitar 8 sampai 12 jam pada primi para dan
12 jam pada multi para. Bila kontraksi rahim tidak adekuat, dapat
mengakibatkan serviks sebagai jalan lahir tidak terbuka. Oleh karena itu untuk
sintosinon drip. Apabila kemajuan persalinan juga tidak ada maka biasanya
Pada kala II, yaitu sejak pembukaan jalur pertama jalan lahir lengkap,
bila kontraksi rahim tidak adekuat maka dilakukan induksi persalinan dengan
menggunakan sintosinon drip. Apabila ibu kelelahan dan tidak mampu untuk
(Sarwono, 20005).
Kala III persalinan adalah kala pengeluaran uri, Uri lahir sekitar 10
sampai 15 menit setelah anak lahir. Jika uri belum lahir lebih dari 30 menit,
kemungkinan masalah pada kala III yaitu uri tertahan akibat kontraksi rahim
tidak ada, selain itu uri lengket erat pada dinding rahim, hal ini dapat
aktif kala III yaitu: Pemberian sintosinon satu ampul, disuntik dengan intra
Apabila uri tidak lahir dilakukan Manual plasenta yaitu memasukkan tangan
Kala IV persalinan yaitu sejak uri lahir sampai 2 jam pasca persalinan.
masih ada akibat kontraksi rahim yang tidak ada, robekan jalan lahir, Uri
2005)
tulang dan otot. Tulang panggul terdiri dari tiga bidang, yaitu pintu bawah
panggul. Selain itu otot-otot vagina dan perineum apabila kaku dapat
menghalangi lahirnya anak. Bila salah salah satu ukuran panggul tersebut tidak
normal, janin tidak dapat melewati jalan lahir sehingga harus dilahirkan dengan
3. Passenger (anak)
Berat anak yang normal adalah 2500 sampai 4000 gram. Apabila
ukuran anak melebihi 4000 gram anak tidak bisa melewati jalan lahir. Untuk
mencegah macet persalinan dan robekan jalan lahir yang luas dan aspeksia pada
4. Posisi Ibu
Posisi yang benar termasuk jongkok, berdiri jalan. Dalam posisi yang benar
dapat membantu penurunan janin, kontraksi uterus umumnya lebih kuat dan
kuat dan juga efisien untuk dilatasi servik, menghasilkan persalinan yang lebih
pendek, cepat. Dalam penambahan posisi benar, mengambil posisi yang benar
1. Umur
Pada umur ibu kurang dari 20 tahun rahim dan panggul belum tumbuh
mencapai ukuran dewasa. Akibanya apabila ibu hamil pada umur ini mungkin
mengalami persalinan lama atau macet, karena ukuran kepala bayi lebih besar
9
Universitas Sumatera Utara
sehingga tidak dapat melewati panggul. Sedangkan pada umur ibu yang lebih
dari 35 tahun, kesehatan ibu sudah mulai menurun, jalan lahir kaku, sehingga
rigiditas tinggi. Selain itu beberapa penelitian yang dilakukan bahwa komplikasi
Abortus, partus lama lebih sering terjadi pada usia dini. Lebih dari 35 tahun
akibatnya ibu hamil. Lebih dari 35 tahun. Pada zaman dahulu akibanya ibu
hamil pada usi ini mungkin lebih besar anak cacat, persalinan lama, yaitu lebih
dari 12 jam pada primi para dan lebih dari 12 jam dan 8 jam pada multi para.
(Depkes, 2001).
2. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu. Sampai dengan paritas
tiga rahim ibu bisa kembali seperti sebelum hamil. Setiap kehamilan rahim
seperti sebelum hamil setelah persalinan. Semakin sering ibu hamil dan
3. Pendidikan
mempunyai akses yang lebih baik terhadap informasi tentang kesehatan, lebih
4. Perilaku Ibu
sikap dan tindakan. Bila perilaku didasari rendah pengetahuan akan langgeng
dari yang tidak didasari pengetahuan (Rogers, 1974). Ibu hamil harus
meliputi: kunjungan, asupan gizi, makan tablet zat besi sejak kehamilan 20 mg,
(Syaiffudin, 2005).
pada trimester pertama, satu kali selama trimester, trimester dua dan dua kali
pada trimester ketiga. Selain itu untuk meningkatkan kondisi kesehatan ibu
kehamilan.
Asupan gizi selama hamil penting untuk uterus, plasenta dan janin.
Oleh karena itu jika asupan gizi kurang dapat menyebabkan malnutrisi ultra
utrin, yang mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah. sebaliknya bila ibu
minggu. Penambahan volume darah ibu naik sekitar 33%. Volume plasma
oleh karena itu kemungkinan hemoglobin (Hb) ibu menurun. Hb ibu normal
kehamilan dan persalinan yaitu persalinan macet atonia uteri, perdarahan pasca
lahir yang dilalui oleh bayi. Selama kehamilan terjadi peningkatan cairan (Fluor
albus). Oleh karena peningkatan hormon esterogen dan progesteron. Selain itu
PH vagina meningkat dan sedikit asam yaitu sekitar 5,5 sampai 6,5. Hal ini
dapat mengakibatkan ibu sangat rentan infeksi jalan lahir, infeksi jamur yang
kesehatan janin (Bobak I, 2000). Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan merawat
jalan lahir dengan memperhatikan kebersihan, cebok dengan air bersih, hangat,
air sirih antiseptik dan memakai pakaian dalam bersih dan mengisap.
5. Status pasien
dirawat di ruang bersalin terdiri dari 2 bagian yaitu ibu bersalin, ibu yang datang
sendii dan ibu yang dirujuk. Bila ibu di rujuk sejak kala I kemungkinan ibu
masih bisa mendapatkan asuhan yang lengkap pada tiap tahap persalinan,
namun bila ibu dirujuk pada kala dua, tiga dan empat, biasanya kondisi ibu
lahir dari 1 CM pada awal persalinan kala I sampai pembukaan serviks 10 CM.
Waktu yang dibutuhkan 12 jam pada primi para dan 6 sampai 8 jam pada multi
para. His pada awal kala 1 tiap 10 -15 menit dan kekuatan 20 detik dan
detik menjelang bayi lahir. (Syaiffudin, 2002). Selama kala I ibu perlu
1. Dukungan emosioanl
keluarga. Oleh karena itu usahakan suami atau anggota keluarga yang lain
terlibat dalam proses persalinan. Usahakan agar mereka melihat, membantu jika
memungkinkan. Selama persalinan ibu akan merasa nyeri menderita dan merasa
kuatir tentang proses persalinan yang akan dilalui. Yakinkan ibu agar tidak
2. Pengaturan posisi
posisi yang paling nyaman. Berjalan, duduk atau jongkok akan membantu
b. Menganjurkan posisi sesuaid dengan keinginan ibu, jika ibu ingin di tempat
d. Anjurkan ibu didampingi suami atau keluarga untuk memijat atau menggosok
f. Ajarkan ibu teknik relaksasi, cara bernafas. Ibu diminta untuk menarik nafas
3. Pemberian cairan
Anjurkan ibu untuk minum cairan yang mengandung nutrisi atau air
bias. Cairan akan memberi tenaga dan mencegah ibu dari dehidrasi yang akan
kekuatan his.
4. Kebersihan
infeksi. Ibu dalam proses persalinan dianjurkan berkemih setiap 2 jam agar tidak
untuk memastikan pembukaan serviks sudah lengkap atau kepala janin sudah
yang baik.
dibersihkan.
infeksi.
9. Menjaga kandung kemih tetap kosong, oleh karena itu itu ibu
mencegah dehidrasi.
11. Pada saat mengedan, bantu ibu memperoleh posisi yang paling
12. Ibu di bimbing mengedan, selama his, anjurkan kepada ibu untuk
bernafas selagi kontrraksi ketika kepala janin akan lahir. Hal ini
kepala serta mencegah robekan. Setelah bayi lahir nilai warna kulit,
13. Periksa denyut jantung janin (DJJ) pada saat kontraksi dan setelah
alamiah.
tangan diletakkan pada korups uteri tepat di atas simfisis puubis. Selama
kearah beakang dan ke arah kepala ibu. Tangan yang lain memegang
tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat (2-3 menit). Selama
merasakan kontraksi atau ibu dapat juga memberi tahu petugas ketika ia
petugas dapat tetap berada pada uterus tetapi bukan melakukan PTT.
terlepas.
selaput ketuban.
berkontraksi kuat selama 10-15 detik atau jika perdarahan hebat terjadi
maka segera laktoni kompresi bimanual dalam. Jika atonia uteri tidak
teratasi dalam waktu 1-2 menit, ikuti protokol untuk perdarahan pasca
persalinan.
7. Periksa ibu secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan awal yang kritis bagi
yang lelah karena rahim ibu baru saja mengalami perubahan fisik. Rahim yang
selama inii membesar akan berangsur kembali seperti di luar hamil. Penolong
harus tinggal bersama ibu untuk memastikan kondisi fital sgn, keadaan rahim.
30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, pijat uterus sampai
persalinan
7. Segera seteslah bayi lahir adalah waktu yang tepat untuk memulai
memberikan ASI (Air Susu Ibu) karena menyusui juga membantu uterus
berkontraksi.
8. Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun dan dibantu karena
masih dalam keadaan lemah atu pusing setelah persalinan. Pastikan ibu
_ Variabel Independen
Karakteristik Ibu
- umur
- paritas
- tingkat pendidikan Variabel Dependen
- perilaku
- status pasien
Persalinan patologis
Asuhan yang diterima Ibu
- Asuhan Kala I
- Asuhan Kala II
- Asuhan Kala III Lingkungan
- Asuhan kala IV - Fasilitas
- Alat
20
Universitas Sumatera Utara