Muhajirin” sebagai salah satu acuan satuan pendidikan yang ada di lembaga kami.
dengan merujuk pada Permendiknas No. 14 tahun 2007 tentang Standar Isi dan
kurikulum ini perlu selalu dievaluasi dan diperbaiki agar sesuai dengan perkembangan
zaman terutama di bidang pendidikan (kurikulun nasional) dan tuntutan jenjang pendidikan
Besar harapan kami kurikulum ini dapat dipergunakan khususnya tutor dalam
penyelenggaraan pendidikan.
ROHMAN, S.Pd.I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di
daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Belajar untuk menghayati dan mengamati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Belajar untuk bersama dan berguna untuk orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menemukan dirinya melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Harapan kami kurikulum ini tidak sekedar sebuah dokumen, tetapi betul – betul sebagai
acuan tenaga pendidik dan kependidikan di dalam melaksanakan tugas utama dan
kewajibannya. Para pendidik hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang bersifat
mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreatifitas anak, efektif, demokratis,
dan menantang. Melalui kompetensi tutor semoga kurikulum ini menjadi pedoman yang
dinamis bagi penyelenggara pendidikan dan pembelajaran di PKBM “Al Muhajirin”.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau pada kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/alat/bahan belajar, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pncapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
TUJUAN PENDIDIKAN
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Bina Insani dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi peserta didik yang
kurang beruntung : putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah, khususnya
perempuan, minoritas etnik dan anak yang bermukim di desa terbelakang, miskin,
terpencil atau sulit dicapai karena letak geografis dan atau keterbatasan transportasi
dalam rangka member konstribusi terhadap peningkatan APM dan APK pendidikan
2. Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang
dewasa melalui akses yang adil pada program belajar dan kecakapan hidup
Index ( HDV ) dan upaya menghapus ketidakadilan gender dalam pendidikan dasar dan
menengah
D. Misi
E. Tujuan Lembaga
7. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mencapai tujuan
1. Struktur Kurikulum
A. Struktrur kurikulum Paket C (Program IPS)
Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )
Tingkatan 6 /
Tingkatan 5 /
Mata Pelajaran Derajat Mahir 2
Derajat Mahir 1 Jumlah
Setara Kelas XI –
Setara Kelas X
XII
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan
2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Fisika 2 - 2
7. Kimia 2 - 2
8. Biologi 2 - 2
9. Sejarah 1 3 4
10. Geografi 1 7 8
11. Ekonomi 2 8 10
12. Sosiologi 2 8 10
13. Seni Budaya 2 4 6
14. Pendidikan Jasmani,
2 4 6
Olahraga dan Kesehatan
15. Keterampilan
4*) 8*) 12*)
Fungsional*)
16. Muatan Lokal**) 2**) 4**) 6**)
17. Pengembangan
2 4 6
Kepribadian Profesional
Jumlah 40 82 122
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang harus diikuti oleh setiap peserta
didik berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan peserta didik melalui analisis
minat dan kebutuhan belajar, sehingga dijadikan kesepakatan bersama antara
pengelola kelompok belajar, tutor dan peserta didik. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran keterampilan fungsional, atau dua
mata pelajaran keterampilan dalam satu tahun pelajaran.
3. Muatan Lokal
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah dan diterapkan di kelompok
belajar adalah : Bahasa Jawa yang diberikan melalui mata pelajaran seni
budaya dan ketrampilan fungsional. Muatan lokal wajib bagi semua peserta
didik
6. Beban Belajar
1. Penetapan KKM
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
KKM ditetapkan oleh forum tutor inti atau kelompok kerja tutor
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 –
100
Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
Lembaga dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar
maksimal
Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar peserta didik
2. Kriteria
Kerumitan
Daya dukung
Intake ( rata – rata kelas )
3. Penafsiran Kriteria
Kerumitan
Tinggi ( 1 )
Sedang ( 2 )
Rendah ( 3 )
Daya Dukung
Tinggi ( 3 )
Sedang ( 2 )
Rendah ( 1 )
Intake
Tinggi ( 3 )
Sedang ( 2 )
Rendah ( 1 )
3. Penafsiran Kriteria Menjadi Nilai
a. Kerumitan
Tinggi ( 50 – 64 )
Sedang ( 65 – 80 )
Rendah ( 81 – 100 )
b. Daya dukung
Tinggi ( 81 – 100 )
Sedang ( 65 – 80 )
Rendah ( 50 – 64 )
c. Intake
Tinggi ( 81 – 100 )
Sedang ( 65 – 80 )
Rendah ( 50 – 64 )
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu belajar efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Karawang, 16 Juli 2018
Ketua PKBM,
ROHMAN, S.Pd.I