Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI SYARIAH

Tugas Pengganti MID

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
NURSYAM ARIFA HAQ
1992152038
KELAS B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI D4


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Bab 2 Islam dan Syariah Islam

Makna Islam

Dari sisi bahasa, kata islam Berasal dari kata “asmala, yuslimu, Islaman” yang artinya tunduk dan
patuh. Jadi seorang yang tunduk dan patuh kepada kepala negara, secara bahasa bisa dikatakan
Aslama-li- rais ad-daulah. Secara terminologi, makna Islam digambarkan oleh nabi Muhammad saw.
dalam sabda beliau:

“Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan
bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan sholat, menunaikan zakat,
melaksanakan shaum Ramadan, dan menunaikan ibadah Haji ke Baitullah jika engkau berkemampuan
melaksanakan nya.”

Secara terminologi, Islam adalah nama dan satu instit usi agama, maka tidak bisa dikatakan
bahwa setiap orang yang tunduk kepada Tuhan apapun agamanya, dan apapun Tuhan nya dapat
dikatakan sebagai muslim. Istilah muslim atau pemeluk agama Islam, haruslah orang yang telah
bersyahadat secara Islam yaitu mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad saw adalah
utusan Allah. Jadi, muslim atau pemeluk agama Islam, wajib mengakui Muhammad sebagai utusan Allah
swt. Jika tidak, maka dalam istilah Islam, ia disebut sebagai kafir, yaitu orang yang ingkar kepada
kebenaran Islam, karena menolak untuk mengakui Muhammad Saw sebagai nabi utusan Allah.

Ketundukkan, kepatuhan, serta kepasrahan manusia kepada ketentuan Allah swt, akan dibalas
oleh Allah swt. Berupa kedamaian, keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan baik selama masih
hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Disamping itu, keselamatan dan kesejahteraan juga akan
dirasakan oleh alam sekitar, flora, dan fauna. Sebaliknya, apabila manusia tidak tunduk, Patuh serta
pasrah kepada ketentuan Allah SWT, maka keselamatan manusia dan alam sekitar juga akan terancam.
Jadi, Islam adalah sebuah pedoman hidup dan berkehidupan yang dikeluarkan langsung oleh Allah Swt.
Sebagai pencipta, pemilik, pemelihara tunggal alam semesta, agar manusia tunduk, Patuh, dan pasrah
kepada ketentuanNya untuk meraih derajat kehidupan lebih tinggi yaitu kedamaIan kesejahteraan dan
keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Dasar-Dasar Ajaran Islam

Akidah

Kedudukan Akidah dalam ajaran Islam sangat penting, Islam tidak dapat ditegakkan tanpa
akidah. Kata Akidah berasal dari bahasa Arab aqad yang artinya ikatan. Menurut ahli bahasa Akidah
adalah perjanjian yang Teguh dan kuat terpatri dalam hati dan tertanam didalam lubuk hati yang paling
dalam. Jadi, Akidah ini bagaikan ikatan perjanjian yang kokoh dan tertanam jauh didalam lubuk hati.
Akidah bersifat Kekal dan tidak berubah.

Syariah
Kosakata syariah dalam bahasa Arab memiliki arti jalan yang ditempuh atau garis yang
seharusnya dilalui. Dari Sisi terminologi, syariah bermakna pokok pokok aturan hukum yang di gariskan
oleh Allah Swt. Untuk dipatuhi dan di akui oleh seorang muslim dalam menjalani segala aktivitas
hidupnya dalam kurung ibadah di dunia. Syariah bersifat komprehensif dan universal. Komprehensif,
berarti mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dengan Allah Swt. Contohnya ibadah mahdah dan
ibadah Muamalah. Ibadah mahdah mengatur mengenai hubungan antara manusia dengan Allah seperti
sholat, puasa, haji dan lainnya. Sedangkan ibadah muamalah mengatur mengenai hubungan antara
sesama manusia serta antar manusia dengan makhluk atau ciptaan Allah Swt termasuk alam semesta.
Hukum asal ibadah mahdah adalah semua perbuatan ibadah dilarang, kecuali ada perintahnya..
Sebaliknya, hukum ibadah Muamalah adalah semua perbuatan muamalah diperbolehkan kecuali yang
ada larangannya.

Akhlak

Akhlak sering juga disebut sebagai ihsan dari Arab kata ihsan yang berarti baik. Definisi menurut
nabi Muhammad saw adalah “ engkau Beribadat kepada Tuhanmu seolah olah engkau melihatnya
sendiri kalaupun engkau tidak melihatnya maka ia melihatmu” (HR. Muslim). Akhlak dari Islam mengatur
hubungan manusia dengan Allah, rasul, sesama manusia dan alam, serta dirinya sendiri. Tuntutan untuk
Ahlaq kepada Allah dan RasulNya sebagai dalam (QS. Ali Imran 13-32).

Akidah, syariah dan Akhlak saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan karena
ketiganya diperlukan untuk membentuk kepribadian yang utuh pada diri seorang muslim. Bila
diibaratkan sebagai bangunan Akidah merupakan fondasi untuk menegakkan bangunan tersebut. Tanpa
adanya fondasi bangunan tidak akan berdiri tegak. Membutuhkan pengalaman berupa ketaatan dalam
menjalankan ketentuan-ketentuan Allah “menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa
yang dilarang” .

Hukum Islam

Hukum islam ada 4 yaitu Al-quran, sunah, ijmak, dan qiyas.

Sasaran Hukum Islam

a. Penyucian jiwa dimaksudkan agar manusia mampu berperan sebagai sumber kebaikan bukan
sebaliknya. Contohnya yaitu zakat, puasa, dan menunaikan ibadah haji.
b. Menegakkan keadalian dalam masyarakat meliputi segala bidang kehidupan manusia termasuk
keadilan dari sisi hukum, ekonomi, dan persaksian.
c. Mewujudkan kemaslahatan manusia (Maqashasidus syariah) yaitu tujuan syariah.

Tujuan diturunkan syariah :

a. Menjaga agama yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.


b. Menjaga jiwa adalah menjaga hak untuk hidup secara terhormat agar manusia terhindar dari
pembunuhan, penganiayaan dan perbuatan lainnya.
c. Menjaga akal. Akal merupakan salah satu untuk yang menjadi pembeda antara manusia dan
binatang. akal membuat manusia mampu membedakan mana yang baik dan buruk.
d. Menjaga keturunan adalah menjaga kelestarian dan membina sikap mental generasi penerus
agar terjalin rasa persahabatan dan persatuan diantara sesama menusia.
e. Menjaga harta bertujuan agar harta yang dimiliki oleh manusia diperoleh dan digunakan dengan
syariah.

Bab 3 Sumber Hukum Islam

Al-quran

Alqur’an ialah Kalam Allah (kalaamullah-QS. An-Najm:4) dalam bahasa Arab, sebagai sebuah
mujizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui utusan Allah malaikat Jibril a.s untuk
digunakan sebagai pedoman hidup bagi manusia dalam menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
ahirat. Allah Swt menurunkan Alqur’an kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril a.s secara
berangsur angsur selama 23 tahun. Ayat yang diturunkan pertama kali adalah Q.S Al-Alaq 1-5 sedangkan
ayat yang terakhir adalah Q.S Al-Maidah :3. Ada dua alasan mengapa Alqur’an diturunkan secara
bertahap yaitu untuk menguatkan hati dua dan untuk menartilkan (membaca dengan benar dan pelan)
Al-Quran.

Mukjisat Al-Quran

a. Keindahan seni bahasa Alqur’an tidak hanya di akui oleh kalangan sastrawan arab saja, tetapi di
akui pula oleh para ahli yang pernah mendalami dan mengkaji ilmu Bayan dalam bahasa Arab.
b. Kebenaran pemberitahuan Alqur’an tentang keadaan yang terjadi pada abad abad yang silam.
Seperti kisah kaum ad’ dan tsamud dan lainnya.
c. Pemberitaan Al-Quran tentang hal hal yang akan terjadi pada masa datang juga merupakan
kebenaran yang tidak terbantahkan.
d. Kandungan Al-Quran banyak memuat informasi tentang ilmu pengetahuan yang tidak mungkin
diketahui oleh seorang Ummiy yang tidak pandai membaca dan menulis, dan tidak ada suatu
perguruan atau lembaga pendidikan yang mengajarkan saat Alqur’an diturunkan.

Al-Quran Sebagai sumber hukum

Al-Quran dijadikan sebagai sumber hukum yang utama, karena berasal dari Allah SWT yang
Maha mengetahui apa yang terbaik bagi manusia dalam menata kehidupannya sehingga selamat dunia
dan akhirat.

Sunah

Sunah ialah ucapan, perbuatan, serta ketetapan-ketetapan Muhammad saw. yang merupakan
sumber hukum islam kedua setelah al quran.

Fungsi sunah
Sunah berfungsi sebagai penopang dan penyempurna Al-quran dalam menjelaskan hukum-hukum syara.

a. Menguatkan hukum yang ditetapkan dalam alquran.


b. Memberikan keterangan ayat-ayat alquran dan menjelaskan rincian ayat-ayat yang masih
bersifat umum.
c. Membatasi kemutlakannya.
d. Mengkhususkan keumumannya.
e. Menciptakan hukum baru yang tidak ada didalam alquran.

Sunah sebagai sumber hukum

a. Ijmak
Ijmak merupakan kesepakatan para ulama.
Tingkatan Ijmak
Menurut imam syafi’I dalam zahroh (1999), tingkat ijmak sebagai berikut:
 Ijmak sharih
 Ijmak sukuti
 Ijmak pada permasalahan pokok.
b. Qiyas
Qiyas yaitu menyimpulkan satu hukum yang tidak ada dasarnya menggunakan hukum lain yang
dianggap mirip.

Bab 4 Sistem keuangan syariah

Konsep menjaga harta kekayaan

Menjaga harta bertujuan agar harta yang dimiliki oleh manusia diperoleh dan digunakan sesuai
syariah sehingga harga yang dimiliki halal dan sesuai dengan keinginan pemilik mutlak.

Konsep Kepemilikan

Menurut islam, kepemilikan harta kekayaan pada manusia terbatas pada kepemilkan
kemanfaatannya selama masih hidup didunia, bukan kepemilikan secara mutlak.

Perolehan Harta

Memperoleh harta adalah aktivitas ekonomi yang masuk dalam kategori ibadah muamalah.

Anjuran Bekerja atau Berniaga

Islam menganjurkan manusia untuk bekerja atau berniaga, dan menghindaro kegiatan meminta-
minta dalam mencari kekayaan.

Penggunaan dan pendistribusian harta

1. Tidak boros dan tidak kikir.


2. Member infak dan sedekah.
3. Membayar zakat sesuai ketentuan.
4. Member pinjaman tanpa bunga.
5. Meringankan kesulitan orang yang berutang.

Akad/kontrak/transaksi

Akad dalam bahasa arab al aqad yang artinya ikatan. Menurut terminologi hukum islam, akad
adalah pertalian antara penyerahan dan penerimaan yang dibenarkan oleh syariah, yang menimbulkan
akibat hukum terhadap objeknya.

Jenis akad

a. Akad Tabarru yaitu segala macam perjanjian yang ditujukan untuk memperoleh laba (transaksi
nirlaba).
Ada 3 bentuk akad tabarru yaitu :
 Meminjamkan uang
 Meminjamkan jasa
 Memberikan sesuatu
b. Akad tijarah merupakan akad yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.

Rukun dan syarat akad

a. Pelaku yaitu para pihak yang melakukan akad (penjual dan pembeli), penyewa dan yang
menyewakan dalam musyawarah.
b. Objek akad merupakan sebuah konsekuensi yang harus ada dengan dilakukannya suatu
transaksi tertentu.   
c. Ijab qabul merupakan kesepakatan dari para pelaku dan menunjukkan mereka saling rida.

Transaksi yang dilarang

Semua aktivitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah
Aktifitas investasi dan perdagangan atau semua transaksi yang melibatkan barang dan jasa yang
diharamkan Allah antara lain babi, minuman yang memabokkan, dan narkoba.
a. Riba
Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti tambahan al-ziyadah, berkembang an-nuwuw,
meningkat al-irtifa’ dan membesar al-‘uluw. Imam Sarakhzi, riba adalah tambahan yang
disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya padanan yang dibenarkan syariah atas
penambahan tersebut.
Jenis riba :
 Riba dayn (Riba dari utang piutang)
 Riba fahdhl (riba yang muncul karena transaksi pertukaran/barter)
b. Penipuan

Penipuan terjadi apabila salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain dan
dapat terjadi dalam empat hal, yakni : dalam kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahannya.
c. Perjudian

Transaksi perjudian adalah transaksi yang melibatkan dua belah pihak atau lebih, dimana mereka
menyerahkan uang atau harta kekayaan lainnya, kemudian mengadakan permainan tertentu, baik
dengan kartu, adu ketangkasan, kuis sms, tebak skor bola, atau media lainnya.

d. Transaksi yang Mengandung Ketidakpastian (Gharar)

Syariah melarang transaksi yang mengandung ketidakpastian (gharar). Gharar terjadi ketika terdapat
incomplete information, sehingga ada ketidakpastian antara dua belah pihak yang bertransaksi.
Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan pertikaian antara para pihak dan ada pihak yang dirugikan.

e. Penimbunan Barang / Ihtikar

Penimbunan adalah membeli sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, kemusian menimpannya,


sehingga barang tersebut berkurang di pasaran dan mengakibatkan peningkatan harga.

f. Monopoli

Alasan larangan monopoli sama dengan larangan penimbunan barang/iktihar, walaupun seorang
monopolis tidak selalu melakukan penimbunan barang. Monopoli, biasanya dilakukan dengan membuat
entry barrier untuk menghambat produsen atau penjual masuk ke pasar agar ia menjadi pemain tunggal
di pasar dan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.

g. Rekayasa Permintaan (Bai’an Najsy)

An-Najsy termasuk dalam kategori penipuan, karena merekayasa permintaan dimana satu pihak
berpura-pura mengajukan penawaran dengan harga yang tinggi, agar calon pembeli tertarik dan
membeli barang tersebut dengan harga yang tinggi.

h. Suap

Suap dilarang karena suap dapat merusak sistem yang ada di dalam masyarakat sehingga
menimbulkan ketidakadilan sosial dan persamaan perlakuan. Pihak yang membayar suap pasti akan
diuntungkan dibandingkan yang tidak membayar.

i. Penjual Bersyarat / Ta’alluq

Ta’alluq (akad bersyarat) terjadi apabila ada dua akad saling dikaitkan dimana berlakunya akad
pertama tergantung pada akad kedua, sehingga dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya rukun
(sesuatu yang harus ada dalam akad) yaitu objek akad.

j. Pembelian Kembali oleh Penjual dari Pihak Pembeli (Bai’al Inah)

Misalnya, A menjual secara tunai pada B kemudian A membeli kembali barang yang sama dari B
secara kredit. Dari contoh ini, kita lihat ada dua pihak yang seolah-olah melakukan jual-beli, namun
tujuannya bukan untuk mendapatkan barang, melainkan A mengharapkan untuk mendapatkan uang
tunai sedangkan B mengharapkan kelebihan pembayaran.

k. Jual Beli dengan Cara Talaqqi Al-Rukban

Jual beli dengan cara mencegat/menjumpai pihak penghasil atau pembawa barang perniagaan dan
membelinya, dimana pihak penjual tidak mengetahui harga pasar atas barang dagangan yang
dibawanya, sementara pihak pembeli mengharapkan keuntungan yang berlipat dengan memanfaatkan
ketidaktahuan mereka.

Prinsip sistem keuangan syariah

Berikut ini adalah prinsip sistem keuangan Islam menurut zamir iqbal dan abbas mirakhof (2008) :

a. Pelarangan riba.
b.  Pembagian risiko.
c.  Tidak menganggap uang sebagai modal potensial.
d.   Larangan melakukan kegiatan spekulatif.
e. Kesucian kontrak.
f.  Aktivitas usaha harus sesuai syariah

Anda mungkin juga menyukai