OLEH :
WINDA NOVITA
175210933
Perusahaan tambang di Indonesia menjadi salah satu sektor terpenting karena menunjang
berbagai faktor dalam kehidupan negara. Pasalnya perusahaan ini memproduksi sumber daya
alam maupun kandungan mineral seperti pengelolaan bahan bakar, mineral logam dan bebatuan.
Aktivitas perusahaan tambang meliputi penyelidikan, penelitian, pengelolaan, eksplorasi, studi,
pemurnian, pengangkutan dan penjualan. Semua aktivitas mengelola sumber daya alam
dilakukan oleh industri pertambangan.
Selain itu, kegiatan pasca penambangan berupa pengawasan dan pelestarian lingkungan,
dilakukan secara berkelanjutan. Tentunya rangkaian proses industri pertambangan dilakukan
secara benar dan tepat sesuai dengan ilmu pertambangan yang berlaku.
Tujuan perusahaan dalam berbisnis yaitu untuk menghasilkan laba dan memaksimalkan nilai
perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diukur dari kinerja perusahaan tersebut. Kinerja
sebuah perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan setiap
tahunnya. Kinerja perusahaan dapat dikatakan baik jika perusahaan mampu untuk menghasilkan
laba secara kontinu. Laba yang dihasilkan perusahaan secara kontinu akan dapat membuat
perusahaan lebih berkembang.
Selain menghasilkan laba, tujuan pokok yang ingin dicapai perusahaan adalah dengan
memaksimalkan nilai perusahaan (Husnan, 2006:7). Memaksimalkan nilai perusahaan berarti
memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh investor di masa
yang akan datang atau berorientasi jangka panjang(Sudana, 2009:8). Karena nilai perusahaan
berorientasi jangka panjang, setiap pengambilan keputusan atas kebijakan yang dilakukan oleh
perusahaan harus mempertimbangkan nilai perusahaan.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu leverage keuangan,
profitabilitas dan ukuran. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan manajemen
untuk membuat kebijakan bagi perusahaan. Sehingga kebijakan yang tepat akan mampu untuk
memaksimalkan nilai sebuah perusahaan.
Leverage keuangan berkaitan dengan hutang perusahaan. Hutang menurut Sundjaja
(2003:7)merupakan kewajiban keuangan kepada pihak lain selain kepada pemilik. Perusahaan
melakukan hutang kepada kreditur memiliki tujuan untuk memanfaatkan kesempatan atas situasi
bisnis yang ada dan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan memperoleh dana tambahan dari
hutang, perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya.
Khatab dkk (2011) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas yaitu Return on Equity
(ROE) dan Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap nilai
perusahaan. Hal tersebut mengindikasikan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang baik
memiliki dampak positif bagi nilai perusahaan, yaitu mendapatkan kepercayaan lebih dari
investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan. Sedangkan investor juga dapat
merasakan dampak positif yang diberikan dengan mendapatkan return secara konsisten dan
meminimalisir risiko ketika memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tingkat
return tinggi.
Ukuran sebuah perusahaan dapat menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nilai
perusahaan. Ukuran perusahaan dilihat dari semakin banyak aset yang dimiliki oleh perusahaan
maka ukuran perusahaan juga semakin besar.
Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Asset dan ukuran perusahaan memiliki
pengaruh dengan nilai perusahaan. Hutang perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan
karena mampu menghemat pengeluaran atas pajak, namun juga dapat meningkatkan risiko
bisnis.Faktor profitabilitas yang diukur dengan rasio profitabilitas ROE dan ROA berkaitan
dengan laba merupakan salah satu tujuan didirikannya perusahaan dan menjadi suatu hal yang
penting bagi nilai perusahaan. Perusahaan yang secara kontinu mampu untuk menghasilkan laba
dapat menyejahterakan investornya. Selain hal-hal tersebut, ukuran besar atau kecilnya
perusahaan memberikan pengaruh pada nilai perusahaan dan juga kemampuan perusahaan
menghasilkan laba melalui aset yang dimiliki.
Tabel 2
Indocement
1 Tunggal Prakasa 4.258.600 3.800.464 8.294.891 7.651.750 7
Tbk (INTP)
Semen Baturaja
2 (Persero) Tbk 341.602 491.035 475.836 202.343
(SMBR)
Asahimas Flat Glass
3 260.444 38.659 6.596 132.223
Tbk (AMFG)
Arwana Citra Mulia 2.68 3.957.1
4 5.952.20
Tbk (ARNA) 407.64 1.42 7
Cahayaputra Asa
5 Keramik Tbk 216.533 211.943 274.477 289.384
(CAKK)
Inti Keramik Alam
6 Industri Tbk 135.845.649 225.392 71.284.346 71.717.112 75
(KIAS)
Alaskan Industrindo
7 928 12.838 21.603 7.619
Tbk (ALKA)
Alumindo Light
8 Metal Industry Tbk 2.461.800 3.484.905 4.422.880 2.234.125
(ALMI)
Beton Jaya
9 Manunggal Tbk 62.760 88.011 117.489 122.325
(BTON)
Alam Karya Unggul
10 101.375.300 17.132.009 107.378.945 21.681.329 207
Tbk (AKKU)
Argha Karya Prima
2.014 2.064. 2.251.123.
11 Industry Tbk 2.387.420 2.2
.218.6 857.6 3
(AKPI)
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
1) Dalam akademis
2) Manfaat Praktis
2.1Landasan Teori
A. Variabel Dependen
MVE+ D
Q= TA
Keterangan:
Q = Nilai Tobin’sQ
A = Total Asset
MVE = Nilai Pasar saham (jumlah saham biasa perusahaan yang beredar
dikali dengan harga penutupan saham)
D = Nilai buku total hutang
B. Variabel Independen
a. Debt to Equity Ratio (DER)
Leverage keuangan sebuah perusahaan dapat dikatakan baik
apabila perusahaan mampu melunasi segala kewajibannya kepada kreditur
sesuai dengan jatuh tempo. Leverage keuangan perusahaan dapat dilihat
dari tingkat leverage. Dalam penelitian ini dasar pengukuran tingkat
leverage perusahaan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Variabel
DER dapat diketahui melalui rumus:
Total Hutang
DER= Modal Sendiri
EAT
ROE= Total Equity
Keterangan:
ROE= Return on Equity
EAT= Laba bersih setelah pajak
Total Equity= Total modal sendiri (ekuitas)
EAT
ROA= Total Asset
Keterangan:
ROA= Return on Asset
EAT= Laba bersih setelah pajak
Total Assets = Total asset
E. METODE PENELITIAN
Variabel ukuran
perusahaan dilihat dari
thitung>ttabel yaitu
8.442>1.97402 dan
nilai signifikan sebesar
0,000
2 Rr. Chandra Pengaruh Teoti sinyal, Return on Asset
Sri Maharani, Return On return on (ROA) berpengaruh
Ni Putu Yuria Asset (ROA), asset, return positif terhadap nilai
Mendra, Putu Return On on equity, debt perusahaan.
Wenny Saitri Equity (ROE), to equity ratio, Berdasarkan hasil uji
Debt To debt to asset regresi linier berganda
Equity Ratio ratio, ukuran menunjukkan bahwa
(DER), Debt perusahaan Return on Asset
To Asset Ratio (ROA) memiliki nilai
(DAR), dan koefisien sebesar
Ukuran 0,029 dengan nilai
Perusahaan signifikansi sebesar
Terhadap 0,000 < 0,05 sehingga
Nilai H1 diterima. Hal ini
Perusahaan berarti bahwa Return
(Studi Pada on Asset (ROA)
Perusahaan berpengaruh positif
Manufaktur terhadap nilai
Yang perusahaan.
Terdaftar Di
Bursa Efek Return on Equity
Indonesia (ROE) berpengaruh
Periode 2017- positif terhadap nilai
2019) perusahaan.
Berdasarkan hasil uji
regresi linier berganda
menunjukkan bahwa
Return on Equity
(ROE) memiliki nilai
koefisien sebesar -
0,001 dengan nilai
signifikansi sebesar
0,280 > 0,05 sehingga
H2 ditolak. Hal ini
berarti bahwa Return
on Equity (ROE) tidak
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan hasil uji
regresi linier berganda
menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan
memiliki nilai
koefisien sebesar
0,00000000000001492
dengan nilai
signifikansi sebesar
0,001 < 0,05 sehingga
H5 diterima. Hal ini
berarti ukuran
perusahaan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
3 Wastam Pengaruh Ukuran nilai perusahaan
Wahyu ukuran perusahaan, adalah sebesar 21.2%,
Hidayat perusahaan, profitabilitas, sisanya 78.8%
return on leverage, nilai dipengaruhi faktor lain
equity dan perusahaan di luar model.
leverage Evaluasi goodness of
terhadap nilai fit model
perusahaan menggunakan Sig dari
pada nilai F membuktikan
perusahaan bahwa sig 0.000 <
manufaktur di 0.05 sehingga dapat
indonesia dinyatakan model
sudah memiliki
kecocokan yang baik.
Return on Equity
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan, dengan
nilai koefisien 39.821
dan sig 0.000 < 0.05,
sehinga hipotesis 2
terdukung. Artinya
pengembalian atas
modal sendiri yang
tinggi akan berdampak
pada nilai perusahaan
perusahaan yang
tinggi atau nilai saham
akan naik
F. Kerangka Penelitian
DEBT TO
EQUITY RASIO
(X)
RETURN ON
EQUITY (X)
NILAI
PERUSAHAAN (Y)
RETURN ON
ASSET (X)
UKURAN
PERUSAHAAN
(X)
G. Hipotesis
NO NAMA PERUSAHAAN
1 Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)
2 Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
3 Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG)
4 Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA)
5 Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)
6 Inti Keramik Alam Industri Tbk (KIAS)
7 Alaskan Industrindo Tbk (ALKA)
8 Alumindo Light Metal Industry Tb (ALMI)
9 Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON)
10 Alam Karya Unggul Tbk (AKKU)
11 Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI)
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Objek penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indoesia (BEI) tahun 2016 - 2020 yang memuat data penelitian, yaitu
variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), ukuran
perusahaan, dan juga nilai perusahaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung dari obyek penelitian,
misalnya melalui orang lain maupun dokumen (Sugiyono, 2018). Populasi penelitian terdiri dari
30 perusahaan manufaktur, sedangkan sampel penelitian ini berjumlah 11 perusahaan
manufaktur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
purposive sampling (penyampelan bersasaran). Data dalam penelitian ini didapat dengan metode
dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan return on
asset (ROA), return on equity (ROE), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan, dan nilai
perusahaan yang ada di laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Teknik yang digunakan dalam pengujian data penelitian ini adalah teknik analisis
regresi linier berganda.
3.3 Sumber Data
Data skunder adalah data yang bisa didapatkan oleh pengumpul data melalui media
perantara atau data yang sudah ada. Sesuai dengan teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa
sumber data penelitian ini adalah data skunder dimana data sudah tersedia di web.
• ( www.bi.go.id, www.idx.co.id )
1. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel tersebut
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
2. Uji normalitas kolmogorov-smirnov diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi tersebut
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Uji Multikolinearitas diperlukan
untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antara
variabel independen dalam satu model regresi.
4. Pengujian otokorelasi ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah diantara variabel
bebas saling memperngaruhi. Otokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu
memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini. Otokorelasi akan menyebabkan
estimasi nilai ut yang terlalu rendah, dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu
tinggi untuk nilai koefisien korelasi.
5. Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin- Watson atas residual persamaan
regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 2.326. Sebagai pedoman umum Durbin-Watson
berkisar 0 dan 4. Jika nilai uji statistik Durbin-Watson lebih kecil dari satu atau lebih
besar dari tiga maka residuals atau eror dari model regresi berganda tidak bersifat
independen atau terjadi auto correlation. Jadi berdasarkan nilai uji statistik Durbin-
Watson dalam penelitian ini berada diatas satu dan dibawah tiga (2.326) sehingga tidak
terjadi auto korelasi. Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians.
6. uji statistik Heterokedasitas.
7. Uji regresi liniear berganda dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana
pengaruh current ratio, return on asset, debt to asset ratio dan ukuran perusahaan terhadap
nilai perusahaan.