Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.
Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid yang mengatur kerja
proses fisiologis tubuh.
Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pineal, dan pulau langerhans pada
pankreas. Kelenjar tersebut memiliki struktur yang berbeda satu sama lain. Selain
struktur, yang membedakan setiap kelenjar adalah sekresi yang dihasilkan dan
fungsinya.
1. Apa itu kelenjar hipofisis
Kelenjar pituitari atau hipofisis adalah kelenjar kecil seukuran kacang polong
berbentuk oval. Ini juga menjadi bagian dalam sistem endokrin, yaitu jaringan
kelenjar penghasil hormon yang berperan dalam komunikasi antarsel.
Letak kelenjari pituitari atau hipofisis ini terdapat di belakang hidung dekat bagian
bawah otak, yaitu hipotalamus. Tepatnya di lekukan tulang sphenoid yang disebut
sella tursika. Kelenjar hipofisis anterior, intemedia, posterior adalah lobus kelenjar
hipofisis. Setiap lobus mengeluarkan hormon yang mengatur fungsi kelenjar
endokrin lainnya seperti kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, ovarium, dan testis.
Ukuran dari kelenjar ini sekitar 1,25 cm dengan berat 0,5 gram. Kelenjar hipofisis
disebut sebagai kelenjar ‘master’ sistem endokrin dan menonjol dari dasar
hipotalamus di dasar otak. Produksi dan sekresi hormon kelenjar pituitari diatur
oleh hipotalamus.
2. Struktur kelenjar hipofisis