Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PERANG SALIB


Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Ibu Dewi Siti Aisyah, S.Pdi M.Pdi

Disusun oleh :

Siti Nuraisyah (2110631130043)

Sri Wahyuni (2110631130045)

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2022


i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah Swt. atas ridha dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah yang berjudul ‘perang salib’. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Dewi Siti Aisyah
S.Pdi M.Pdi pada mata kuliah sejarah peradaban islam. makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dewi Siti Aisyah selaku dosen mata kuliah
Bimbingan ibadah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.

Cikarang, 12 februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAULUAN ....................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Pengertian Perang Salib...........................................................................................2


B. Penyebab Terjadinya Perang Salib..........................................................................2
C. Proses Perang Salib.................................................................................................5
D. Dampak Dan Akibat Perang Salib...........................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................11

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Peradaban Islam memiliki banyak cerita di dalamnya. Cerita tentang
penyebaran, kebudayaan dan tokoh-tokoh yang berpengaruh. Dalam salah satu bab
menceritakan tentang Perang Salib. Sebagai gambaran, Perang Salib yang familiar bagi
kita adalah suatu perang keagamaan yang sangat terkenal. Jika kita pernah menonton film
Kingdom of Heaven, mungkin kita memiliki sedikit gambaran tentang Perang Salib ini.
Disebut Perang Salib karena para tentara atau pejuang Kristen ini menggunakan simbol
salib ditameng, baju, topi dan segala atribut berperangnya. Perang Salib ini terbagi atas
beberapa periode. Didalamnya, terdapat banyak tokoh-tokoh yang menarik cerita saat
pemimpin perang ini yang dapat menambah wawasan kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Perang Salib?

2. Apa yang menjadi latar belakang yang memicu terjadinya Perang Salib antara kaum
Muslim dan kafir ?

3. Bagaimana proses Perang Salib?

4. Bagaimana Akibat dan Dampak Perang Salib?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perang Salib
Perang Salib (The Crusades) adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang
memerangi umat Muslim di Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai
abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan
mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur. Dinamakan Perang Salib, karena setiap
orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu,
lencana dan panji-panji mereka.
Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama abad
ke-16 di wilayah di luar Benua Eropa, biasanya terhadap kaum pagan dan kaum non-
Kristiani untuk alasan campuran ; antara agama, ekonomi, dan politik. Skema penomoran
tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad
ke-11 sampai dengan Abad ke-13. “Perang Salib” lainnya yang tidak bernomor berlanjut
hingga Abad ke-16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara
signifikan selama masa Renaissance.
Perang Salib pada hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut
kekuasaan daerah. Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling
bertukar ilmu pengetahuan.

B. Penyebab Terjadinya Perang Salib

Terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perang salib.  Penyebab
Perang Salib diantaranya adalah :

1. Pengambilalihan Spanyol yang dikuasai oleh Dinasti Ummayah

Kaum Muslim berhasil menghancurkan berbagai penjajahan di berbagai wilayah


yang dilakukan oleh pihak yang berwajah topeng agama Kristen di berbagai tempat
seperti di Afrika Utara dan Syria. Selain itu, Islam juga berhasil menduduki dataran
Eropa, khususnya Spanyol. Dinasti Ummayah memiliki peran yang sangat penting,
sehingga dapat merebut negara tersebut.

Rasa tidak terima datang dari Gereja-Gereja Eropa, sehingga mereka melakukan
negosiasi untuk merebut kembali Spanyol yang telah lama dilakukan oleh Dinasti
Ummayah. Peperangan pun terjadi di negara tersebut dan menewaskan banyak orang.

2
Perebutan negara tersebut akhirnya terjadi di tanah yang telah berhasil dikuasai Bani
Ummayah selama kurang lebih tujuh abad lamanya.

2. Usaha Paus Urbanus II Untuk Mempersatukan Gereja

Paus Urbanus memiliki otoritas tertinggi pada Gereja Eropa. Alexius Comnensu
merasa geram atas kekalahannya atas peperangan untuk menghancurkan Bani Saljuk sang
penguasa Asia dan juga Yerusalem. Ia pun menyampaikan keluhannya dan
propagandanya kepada Paus Urbanus II. Paus pun akhirnya memerintahkan kepada
gereja-gereja di Eropa untuk mengumpulkan para tokoh Kristen di kota Clermont. Ia
berpidato dan mengutarakan propagandanya untuk menyatukan seluruh umat Kristen agar
berperang melawan umat Islam.

Satu hal penting dari pidato yang disampaikan Paus, yakni janji kepada siapa saja
yang ikut angkat senjata maka akan diampuni segala dosanya. Dalam waktu yang teramat
singkat, pasukan yang beranggotakan ratusan ribu umat Kristen berhasil untuk
dikumpulkan di Kota Constantinopel. Terdapat tujuan licik dibalik perintah Paus, yakni
ingin memperluas kekuasaan agar seluruh gereja Romawi yang ada dapat tunduk pada
kekuasaannya. Baca juga sejarah berdirinya gereja Katedral Jakarta dan sejarah berdirinya
gereja Katolik.

3. Isu Larang Peziarah Kristen Untuk Mengunjungi Yerusalem

Saat itu, para pemimpin umat Kristen mewajibkan umatnya yang ingin menghapus
dosan supaya datang langsung ke Baitul Maqdis untuk meminta pengampunan. Umat
Kristen pun yang merasa dirinya sangat berdosa segera pergi ke tempat tersebut untuk
mensucikan diri. Pada umunya, gerombolan umat yang datang kebanyakan diisi oleh para
penjahat yang ingin bertaubat. Namun, saat tiba di Palestina ternyata banyak dari mereka
yang membawa peralatan yang kurang wajar, seperti senjata, obor, dan garpu rumput.
Mereka juga berbuat keonaran pada gerombolan mereka sendiri atau warga Palestina yang
lain.

Pemerintah Islam saat itu akhirnya mewajibkan seluruh umat Kristen agar tidak
membawa senjata, sehingga tidak membahayakan siapapun. Kabar yang berhembus justru
berkebalikan dengan apa yang dihimbau oleh pemerintah Islam. Kabar yang disebarkan
justru menyatakan bahwa adanya pelarangan peziarah untuk mengunjungi Yerusalem dan
mereka tidak diperbolehkan untuk datang ke kota itu sama sekali. Kabar burung tersebut

3
pun menjadi pemicu sebagian besar masyarakat Kristen untuk ikut serta dalam Perang
Salib.

4. Fitnah Yang Dihembuskan Oleh Pihak Yang Tidak Bertanggung Jawab

Penyebab Perang Salib juga berasal dari fitnah yang dikeluarkan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Fitnah tersebut mulai dari pernyataan kekuasaan Bani Saljuk
yang kejam. Padahal tidak ditemukan kekejaman tersebut pada Bani Saljuk. Kabar
tersebut dihembuskan oleh beberapa orang dari Kaum Kristen sendiri yang iri akan
kemajuan teknologi dalam pemerintahan Islam saat itu. Ketidakseimbangan teknologi itu
dijadikan sebuah siasat untuk melakukan peperangan terhadap pemerintah Islam sebagai
usaha merebut teknologi yang ada.

5. Kepentingan Politik Dari Kaisar Bizantium

Alexis Commenus, Kaisar Bizantium, memanfaatkan semangat rakyat Eropa untuk


membalaskan dendamnya dan merebut kembali wilayah yang pernah dikuasainya. Hal ini
karena kekalahan Bizantium pada 1071 oleh DInasti Turki Seljuk yang telah membuat
kerajaan tersebut kehilangan wilayah kekuasaannya di Asia Kecil. Alexis Commenus pun
mengirimkan pesan kepada Paus Urbanus II agar bersedia menolong Bizantium.
Commenus akan mengirimkan banyak pasukan kerajaan sebagai gantinya untuk
membantu Perang Salib.

Selain jatuhnya Asia Kecil ke dalam kekuasaan orang-orang Muslim, Eropa juga
khawatir dengan kemunculan banyak kekuatan kerajaan Islam yang akan mengancam
keberadaan orang-orang Eropa. Mereka takut akan kebangkitan dari timur tersebut yang
akan mengganggu kestabilan negara-negara di wilayah barat, khususnya Eropa. Mereka
pun beranggapan harus segera menghentikan pergerakan umat Muslim jika tidak ingin
kekuasannya terganggu.

6. Keikusertaan Rakyat Jelata Dalam Perang Salib

Banyak relawan yang turut serta dalam Perang Salib berasal dari kalangan rakyat
jelata. Meraka tidak memiliki status terpandang di tempat asalnya atau bahkan tidak
memiliki pekerjaan. Mereka beranggapan bahwa keikusertaannya dalam perang tersebut
akan membuat status sosial mereka meningkat. Mereka juga berharap kesejahteraan
keluarga mereka akan meningkat dan lebih diperhatikan oleh penguasa setempat sebagai
balasan dari kontribusinya dalam Perang Salib.

4
7. Posisi Para Pedagang Eropa Yang Mulai Terancam

Penyebab Perang Salib juga dilatarbelakangi oleh alasan ekonomi. Para pedagang
Eropa merasa diri mereka mulai terancam oleh para pedagang Muslim. Hal ini karena
pada abad ke-10, para saudagar Muslim menguasai hampir seluruh jalur perdagangan di
Laut Tengah. Hal ini sudah pasti dianggap menghambat perkembangan perdagangan
untuk wilayah Eropa. Para pedagang Kristen pun sangat mendukung dilakukannya Perang
Salib. Mereka bersedia menjadi penyokong dana pada rangkaian ekspedisi para tentara
Perang Salib ke wilayah Yerusalem.

C. Proses Perang Salib

Terdapat empat periodisasi Perang Salib, yakni Perang Salib I, perang Salib II, Perang
Salib III dan Perang Salib IV.

1. Perang Salib I

Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang Eropa, sebagian besar


bangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudian
ke Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, dan Raymond ini
memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil
menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Di sini mereka
mendirikan County Edessa dengan Baldwin sebagai raja. Pada tahun yang sama
mereka dapat menguasai Antiokhia dan mendirikan Kepangeranan Antiokhia di
Timur, Bohemond dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki Baitul
Maqdis (Yerusalem) pada 15 Juli 1099 M dan mendirikan Kerajaan Yerusalem dengan
rajanya, Godfrey. Setelah penaklukan Baitul Maqdis itu, tentara Salib melanjutkan
ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M), Tripoli (1109 M) dan
kota Tyre (1124 M). Di Tripoli mereka mendirikan County Tripoli, rajanya adalah
Raymond.

Selanjutnya, Syeikh Imaduddin Zengi pada tahun 1144 M,


penguasa Mosul dan Irak, berhasil menaklukkan kembali Aleppo, Hamimah,
dan Edessa. Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya,
Syeikh Nuruddin Zengi. Syeikh Nuruddin berhasil merebut kembali Antiokhia pada
tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali.

2. Perang Salib II

5
Kejatuhan County Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen mengobarkan
Perang Salib kedua. Paus Eugenius IIImenyampaikan perang suci yang disambut
positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman Conrad II. Keduanya memimpin
pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen di Syria. Akan tetapi, gerak maju
mereka dihambat oleh Syeikh Nuruddin Zengi. Mereka tidak berhasil
memasuki Damaskus. Louis VII dan Conrad II sendiri melarikan diri pulang ke
negerinya. Syeikh Nuruddin wafat tahun 1174 M. Pimpinan perang kemudian
dipegang oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil mendirikan dinasti
Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M, setelah berhasil mencegah pasukan salib untuk
menguasai Mesir. Hasil peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut
kembali Yerusalem pada tahun 1187 M, setelah beberapa bulan sebelumnya
dalam Pertempuran Hittin, Shalahuddin berhasil mengalahkan pasukan gabungan
County Tripoli dan Kerajaan Yerusalaem melalui taktik penguasaan daerah. Dengan
demikian berakhirlah Kerajaan Latin di Yerussalem yang berlangsung selama 88
tahun berakhir. Sehabis Yerusalem, tinggal Tirus merupakan kota besar Kerajaan
Yerusalem yang tersisa. Tirus yang saat itu dipimpin oleh Conrad dari
Montferrat berhasil sukses dari pengepungan yang dilakukan Shalahuddin sebanyak
dua kali. Shalahuddin kemudian mundur dan menaklukan kota lain,
seperti Arsuf dan Jaffa.

3. Perang Salib III

Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum Muslim sangat memukul perasaan


Tentara Salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Selanjutnya, Tentara Salib
dipimpin oleh Frederick Barbarossa raja Jerman, Richard si Hati Singa raja Inggris,
danPhilip Augustus raja Perancis memunculkan Perang Salib III. Pasukan ini bergerak
pada tahun 1189 M dengan dua jalur berbeda. Pasukan Richard dan Philip melalui
jalur laut dan pasukan Barbarossa - saat itu merupakan yang terbanyak di Eropa -
melalui jalur darat, melewati Konstantinopel. Namun, Barbarossa meninggal di
daerah Cilicia karena tenggelam di sungai, sehingga menyisakan Richard dan Philip.
Sebelum menuju Tanah Suci, Richard dan Philip sempat menguasaiSiprus dan
mendirikan Kerajaan Siprus. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin,
namun mereka berhasil merebut Akka yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan
Latin. Philip kemudian balik ke Perancis untuk "menyelesaikan" masalah kekuasaan di
Perancis dan hanya tinggal Richard yang melanjutkan Perang Salib III. Richard tidak

6
mampu memasuki Palestina lebih jauh, meski bisa beberapa kali mengalahkan
Shalahuddin. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara Tentara Salib
dengan Shalahuddin yang disebut dengan Shulh al-Ramlah. Dalam perjanjian ini
disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Baitul Maqdis tidak
akan diganggu.

4. Perang Salib IV

Pada tahun 1219 M, meletus kembali peperangan yang dikenal dengan Perang
Salib periode keenam, dimana tentara Kristen dipimpin oleh raja Jerman, Frederik II,
mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum ke Palestina, dengan harapan
dapat bantuan dari orang-orang Kristen Koptik. Dalam serangan tersebut, mereka
berhasil menduduki Dimyath, raja Mesir dari Dinasti Ayyubiyah waktu itu, al-Malik
al-Kamil, membuat penjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersedia
melepaskan Dimyath, sementara al-Malik al-Kamil melepaskan Palestina, Frederick
menjamin keamanan kaum muslimin di sana, dan Frederick tidak mengirim bantuan
kepada Kristen di Syria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut
kembali oleh kaum muslimin tahun 1247 M, pada masa pemerintahan al-Malik al-
Shalih, penguasa Mesir selanjutnya.

Ketika Mesir dikuasai oleh Dinasti Mamalik yang menggantikan posisi Dinasti


Ayyubiyyah, pimpinan perang dipegang olehBaibars, Qalawun, dan Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah. Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembali oleh kaum
Muslim tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yang berkobar di Timur. Perang ini
tidak berhenti di Barat, di Spanyol, sampai umat Islam terusir dari sana.

Tambahan yang dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam oleh Ratu Suntiah,
M.Ag dan Maslani M.Ag, pada periode ketiga Perang Salib atau menurut Wikipedia
Perang Salib IV, telah terukir dalam sejarah munculnya pahlawan wanita yang
terkenal gagah berani yaitu Syajar ad-Durr. Ia berhasil menghancurkan pasukan raja
Louis IX dari Perancis dan sekaligus menangkap raja tersebut. Pahlawan wanita
inipun telah mampu menunjukkan sikap kebesaran Islam dengan membebaskan dan
mengizinkan raja Louis IX kembali ke negerinya. Setelah Mesir dikuasai Dinasti
Mamalik, pimpinan perang dipegang oleh Baybars yang berhasil merebut kembali
seluruh benteng yang dikuasai tentara Salib. Pada tahun 1286 M, kota Yaffa dapat

7
ditaklukkan, tahun 1289 M menaklukan kota Tripoli (Libanon) dan kota Akka
dikuasai pada tahun 1291 M. Sejak saat itu tentara Salib habis di seluruh benua Timur.

Sedangkan Christopher Tyerman membagi Perang Salib ke dalam 9 periode.

1. sejak tahun 1905 M sampai 1099 M. Sepanjang periode ini berhasil membangun 4
kerajaan, yakni Kerajaan Jerusalem, Kerajaan Antiokhia, Kerajaan Edessa dan
Kerajaan Tripoli.
2. sejak tahun 1147 M sampai 1149 M. Pada periode ini, kemenangan ada di pihak
umat muslim.
3. sejak tahun 1187 M sampai 1192 M. Selama periode ini, Shalahuddin menjadi
tokoh yang tidak hanya dihormati oleh umat Islam, tetapi juga umat Kristen,
karena terkenal kebijaksanaannya.
4. sejak tahun 1202 M hingga 1204 M. Pada periode ini Paus Innocent III bermaksud
mengusir Ayyubiyah Mesir.
5. sejak tahun 1217 M sampai 1221 M. Sejak tahun 1221 M, pihak muslim dan
Kristen menyetujui perjanjian damai selama 8 tahun. Tentara Salib melanggar
janji. Akhirnya, mereka melakukan perlawanan kembali.
6. sejak tahun 1228 M sampai 1229 M. Kristen menguasai sebagian besar Jerusalem,
sedangkan orang muslim diberi kekuasaan terhadap Masjid Al-Aqsha.
7. sejak tahun 1248 M sampai 1254 M. Pada tahun 1243 M, kaum Templar Kristen
melanggar perjanjian perdamaian dan berkonflik dengan Mesir. Tetapi, mereka
menelan kekalahan, dan tentara muslim pun tetap tak terkalahan.
8. sejak tahun 1270 M hingga 1271 M. Tentara Salib kali ini hendak menaklukan
Tunisia. Tetapi, hanya 2 bulan berselang, Lois IX meninggal dunia.
9. sejak tahun 1271 M sampai 1272 M. Dengan jatuhnya Antiokhia (pada tahun 1268
M), orang-orang Kristen dibantai oleh tentara Muslim sehingga pemerintahan
Kristen di Levant habis kisahnya. Pada tahun 1400-an, Turki Utsmani yang di
pimpin oleh Mehmed II tidak hanya menjajah sejumlah kerajaan di Eropa, Asia,
dan Afrika, tetapi juga berhasil membersihkan sisa-sisa tentara salib di Timur
Tengah.

D. Akibat dan Dampak Perang Salib


Perang Salib memberi dampak kuat terhadapa Timur dan Barat. Selain kehancuran
fisik, perang ini juga meninggalkan perubahan positif meskipun secara politis, misi
Kristen-Eropa untuk menguasai Dunia Islam gagal. Perang ini meninggalkan pengaruh

8
yang kuat terhadap perkembangan Eropa pada masa selanjutnya. Dampak Perang Salib
yang terjadi selama berabad-abad diantaranya adalah :
a. Hancurnya Peradaban Byzantium
Dampak paling menyedihkan adalah hancurnya Peradaban Byzantium yang telah
dikuasai umat Islam sejak Perang Salib keempat hingga masa kekuasaan Turki
Usmani tahun 1453. Hal ini menyebabkan seluruh kawasan pendukung kebudayaan
Kristen Otrhodox menghadapi kehancuran yang tidak terelakan. Dengan sendirinya,
maka impian Paus Urban II untuk unifikasi dunia Kristen di bawah kekuasan Paus
menjadi sirna.
b. Meningkatnya Peradaban Bangsa Eropa Beberapa Abad Sesudahnya
Eropa meraih kesuksean dengan melaksanakan alih berbagai disiplin ilmu yang saat
itu berkembang pesat di dunia Islam. Hal ini turut berpengaruh terhadap peningkatan
kualias peradaban bangsa Eropa beberapa abad sesudahnya. Mereka belajar dari kaum
Muslim berbagai teknologi perindustrian dan mentransfer berbagai jenis industri yang
mengakibatkan terjadinya perubahan besar-besaran di Eropa. Peradaban Barat pun
sangat diwarnai oleh peradaban Islam dan membuatnya maju dan berada di puncak
kejayaan.
c. Umat Islam Kehilangan Sebagian Warisan Kebudayaan
Bagi umat Islam sendiri, perang ini tidak memberikan kontribusi bagi pengembangan
kebudayaan. Kaum Muslim malah kehilangan sebagian warisan kebudayaannya.
Peradaban Islam pun telah diboyong dari Timur ke Barat. Perang ini pun
mengembalikan Eropa pada kejayaan, bukan hanya pada bidang material, tetapi pada
bidang yang mengilhami lahirnya masa Renaisance. Meskipun kaum Muslim
memenangi peperangan ini, tetapi kemenangan Tentara Salib pada beberapa episode
menjadi stasiun ekspedisi yang bermacam-macam. Hal ini memugkinkan untuk
memindahkan khazanah peradaban Timur ke dunia Masehi-Barat pada abad
pertengahan.
d. Kebudayaan Islam Yang Mempengaruhi Kebudayaan Eropa
Kebudayaan Islam pada abad pertengahan mempengaruhi kebudayaan Eropa di bidang
seni. Hal tersebut dapat terlihat dari bentuk-bentuk arsitektur bangunan yang meniru
arsitektur gereja di Armenia dan bangunan pada masa Bani Saljuk. Model-model
arsitektur Romawi juga adalah hasil dari revolusi ilmu ukur yang lahir di Eropa Barat
yang bersumber dari dunia Islam.
e. Penemuan Benua Amerika

9
Perang Salib memberikan kontribusi kepada gerakan eksplorasi yang berujung dengan
ditemukannya benua Amerika. Selain itu, perang ini mengilhami rute perjalanan ke
India yang mengelilingi Tanjung Harapan. Penemuan dunia baru tersebut
mempersiapkan mereka untuk melakukan penjelajahan samudra di kemudian hari. Hal
ini kemudian berlanjut dengan usaha negara-negara Eropa untuk melaksanakan
kolonialisasi di bebagai negara di Timur, termasuk Indonesia. Baca juga masa kolonial
Eropa di Indonesia, sejarah benua Amerika, sejarah kemerdekaan Amerika dan sejarah
Perang Amerika.
f. Banyaknya Korban Jiwa Dari Kedua Belah Pihak
Perang yang telah berlangsung selama berabad-abad ini memakan banyak korban jiwa
dari kedua belah pihak. Perang yang dilatarbelakangi oleh keinginan Kristen Eropa
untuk menguasai Dunia Islam ini telah menghabiskan asset kekayaan bangsa dan
mengorbankan putera-putera terbaik bagi dunia Islam. Bahkan, gencatan senjata yang
ditawarkan terhadap kaum Muslim oleh Pasukan Salib selalu didahului oleh
pembantaian masal. Hal ini kemudian merusak struktur masyarakat yang dalam batas
tertentu menjadi penyebab keterbelakangan umat Islam dari umat lain.
g. Terputusnya Jalur Perdagangan Eropa Dan Timur Tengah
Perang Salib memberi pengaruh pada terputusnya jalur perdagangan Eropa dan Timur
Tengah. Hal ini disokong dengan dikuasainya Konstantinopel. Pedagang Eropa pun
mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung. Baca
juga sejarah Konstantinopel, Peradaban Yunani,dan sejarah Colosseum.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang
dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291; biasanya direstui oleh Paus atas
nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah
Suci” dari kekuasaan kaum Muslim, awalnya diluncurkan sebagai jawaban atas
permintaan dari Kekaisaran Bizantium yang beragama Kristen Ortodoks Timur untuk
melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia. Perang Salib ini
juga dipengaruhi faktor agama, politik dan ekonomi. Beberapa tokoh yang terkenal dalam
Perang Salib ini adalah Abu Ali Mansur Tariqul Hakim, Kilij Arsalan, Imaduddin Zanky,
Nuruddin Mahmud, Asaduddin Shirkuh, Hasan Al-Sabbah, Shalahuddin al-Ayyubi, Al-
Malik al-Adil Syaifudin, Al-Malik al-Kamil Muhammad, Al-Malik al-Zhahir Baybar,
Paus Urbanus II, Petrus Hermit, Bohemond I, Alexius I Comnenus, Robert II of Flander,
Godfrey de Bouillon, Guy de Lusignan, Baldwin IV, Richard the Lion Heart, Frederick
II, Paus Innocent III, Edward I, Vlad Dracula.
B. Saran
Para pembaca yang budiman, di penghujung tulisan ini kami berharap semoga kita
semua mampu mengartikan dan memahami cerita tentang Perang Salib ini. Semoga tidak
membuat kita saling membenci, akan tetapi terus menjaga kerukunan sesama umat
manusia. Semoga pembaca yang budiman tidak puas akan hasil makalah ini dan dapat
menindaklanjutinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suntiah, Ratu dan Maslani. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Interes Media.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Salib
http://www.beritaunik.net/misteri-dunia/kisah-keganasan-dracula-di-perang-salib.html
http://www.islampos.com/perang-salib-bagaimana-permulaan-akhirnya-42239/
https://sejarahlengkap.com/agama/penyebab-perang-salib/amp

12

Anda mungkin juga menyukai