Anda di halaman 1dari 1

Nama:Ana Miftakhul Jannah

No.Absen:04

Ibuku,dialah sosok orang yang melahirkanku dan membesarkanku sedari aku kecil. Ibuku
mengandungku disaat ia ikut merantau bersama ayahku di negri tetangga. Ketika usiaku didalam
kandungan ibuku berusia 7 bulan,ia memutuskan untuk kembali pulang ke desa dengan tidak
bersama ayahku.

Ibuku merawat dan membesarkanku seorang diri,karena ayahku masih tetap berada di perantauan.
Aku dan ibuku masih tinggal seatap dengan nenekku. Setiap hari ibuku memberiku makanan yang
sehat dan bergizi,mulai dari makan sayur hingga makan buah-buahan. Saat aku mulai menginjak usia
3 tahun,aku meminta kepada ibuku agar aku diantarkan mengaji,karena aku melihat banyak mbak-
mbak yang berangkat mengaji pada waktu itu. Keesokannya aku mulai mengaji dengan diantar dan
ditunggu oleh ibuku.

Ya,seperti yang kalian tahu aku terlebih dahulu mengaji daripada sekolah umum. Selang sekitar
hampir 2 tahun dari aku mulai mengaji,barulah aku dimasukkan ibuku ke RA (roudlotul athfal).
Setiap pagi ibuku mendandaniku dan membelikanku makanan. Ibuku tidak sempat membuatkanku
makanan,karena setiap jam 3 pagi ibuku harus membantu nenek ku berjualan di pasar pagi. Setelah
aku selesai disuapi oleh ibuku,barulah ia mengantarkanku ke sekolah sampai di depan sekolah saja.
Ibuku tidak menungguku karena ia harus membantu nenek ku membersihkan kedelai untuk besok
dibuat menjadi tempe,namun juga karena aku sudah berani tanpa harus ditunggu oleh ibuku.

Ibuku masih mengantar jemputku dari rumah ke sekolah dan begitu juga sebaliknya sampai aku
masuk MI hingga lulus. Ibuku juga masih harus menyetrika seragamku dan mencuci bajuku sehari-
hari. Ketika aku mulai masuk MI hingga mulai masuk ke MTs,setiap sore ibuku mengantarkanku les.
Meskipun cuaca diluar panas atau hujan deras sekalipun,ibuku tetap dengan gigih mengantarkanku
les dan juga menjemputku.

Ketika aku mulai masuk ke MTs,ibuku sangat bekerja keras untuk membiayai semua kebutuhanku.
Saat MTs ini barulah aku berangkat sendiri ke sekolah dengan berjalan kaki. Ibuku pulang dari pasar
sekitar jam 6.20 maka dari itu ibuku tidak sempat memasakan ku sarapan pagi atau bekal. Tetapi aku
tidak mempermasalahkan itu,aku juga tidak keberatan karena aku tahu ibuku sudah sangat bekerja
keras dari jam 3 pagi. Bangun jam 3 pagi bukanlah hal yang mudah jika belum terbiasa.

Ibuku sangat menyayangiku,ia selalu bisa memenuhi semua kebutuhanku dari hasil kerja kerasnya
itu. Ibuku adalah orang yang gigih,ia berjuang dan bekerja keras untuk ku. Ibuku sangat rajin dan
cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Aku sangat bangga memiliki ibu yang sangat gigih dan pekerja
keras. Semoga kelak nanti aku bisa menjadi seperti ibuku yang berjuang dan bekerja keras demi
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai