2280-Article Text-5265-1-10-20200630
2280-Article Text-5265-1-10-20200630
1, Juni 2019
Muhammadiah
Jakarta Islamic University Indonesia
muhammadiahm@yahoo.co.id
Abstrak
Kita semua sadar kematian menanti kita, persoalannya disini
adalah kapan dan bagaimana kita dijemput oleh kematian itu
sendiri bagi sebagian besar manusia kematian merupakan suatu
peristiwa yang sangat menakutkan, namun ada juga dijemput
kematian dalam keadaan tenang dan damai. Bagaimana dengan
mereka yang kematiannya dipituskan oleh sesama manusia hal
ini yang selalu menjadi perbedaan dikalangan masyarakat pada
umumnya dan dikalangan para sarjana pada khususnya. Dari
tahun ketahun bahkan sampai sekarang pembahasan mengenai
pro dan kontra terhadap penjatuhan pidana mati terus menjadi
pembahasan yang tidak ada habisnya. Di satu sisi, hukuman mati
dianggap akan efektif membuat jera pelaku, namun bagi pihak lain
pelaksanaan hukuman mati seperti merampas kewenangan
pencipta. Riska Alfiyaa Sarjana Universitas Pancasila tahun
angkatan 2004 mengatakan memang belum ada bukti stastisik
bahwa kejahatan akan menurun jika hukuman mati diterapkan
didalam suatu Negara. Sebaliknya tidak diterapkan juga belum
terbukti di suatu Negara kejahatan semakin meningkat.
Muhammadiah 165
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
Muhammadiah 167
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
Muhammadiah 169
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
Muhammadiah 171
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
adalah:
D. Kajian Pustaka
1. Untuk mengetahui signifikan pidana
mati menurut hukum Islam dan Pada kajian pustaka ini penulis
hukum positif banyak sekali mempelajari atau
2. Untuk mengetahui pihak-pihak apa mengkaji dari kitab-kitab atau buku-
yang diancam dengan hukum buku yang telah ada seperti karya Ibnu
pidana mati menurut hukum Islam Rusyd Bidayatul Mujtahid, karya
dan hukum positif Sulaiman Rasyid Fiqh Islami, Ahmad
3. Untuk mengetahui hikmah yang Hanafi asas-asas hukum pidana Islam,
terkandung dalam pidana mati Ridwan Limitasi hukum pidana Islam,
Bismar Siregar hukumdalam sorotan
Muhammadiah 173
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
Muhammadiah 175
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
harta atau selain jiwa dan hilang karena pemaafan itu. Tapi
harta.Namun ulama menggunakan hukuman takzir tetap dikenakan.
jarimah ini untuk perbuatan- c. Jarimah takzir, yaitu perbuatan-
perbuatan atas tindak pidana perbuatan pidana yang
“hudud dan qisas”. hukumnya tidak disyariatkan
Kalau dilihat dari segi oleh syara dengan hukuman
hukuman seperti apa yang tertentu. Sebagimana yang
dikemukakan oleh Abdul Qadir dikemukakan oleh Mahmud
Audah yaitu: Syaltut tentang hukuman takzir
a. Jarimah Al-hudud, yaitu tindak (Muhammad Syaltut, 1996:299)
pidana yang kadar hukumannya Dalam kejahatan hudud adalah:
telah ditentukan oleh Allah SWT Melakukan zina, qadzaf
b. Jarimah Al-Qishas dan diyat, (menuduh melakukan zina,
yaitu tindak pidana yang dikenai pencurian, mabuk, khirabah
sanksi qishas dan diyat. Qishas (menyamun), dan murtad, al-
dan diyat ini adalah hukuman baghy (pemberontakan. Adapun
yang ditentukan hukumannya, jenis kejahatan qishas adalah
tapi merupakan hak individu- pembunuhan, kejahatan athraf
individu, artinya bahwa hukuman dan melukai badan(Sayyid
itu ditentukan karena hanya Sabiq:302-426)
mempunyai satu had (hukuman)
2. Pengertian Pidana Mati Menurut
yang telah ditentukan. Sebagai
Hukum Positif
hak individu, bila pihak individu
Menurut Suharto RM hukum
yang dirugikan karena tindak
pidana adalah semua aturan-aturan
pidana ini menghendaki
yang menentukan syarat-syarat
pemaafan, adalah merupakan
akibat hukum itu dan semuanya
haknya dan dapat diterima dn
aturan-aturan untuk mengenakan
dibenarkan secara hukum,
atau menjatuhi dan menjalankan
sehingga hukuman hadnya itu
Muhammadiah 177
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
pertama melakukan pidana mati tahun 1951 (LN nomor 78) tentang
ditangguhkan hingga orang gila itu senjata api, keenam undang-undang
sembuh kembali, dan dalam hal nomor II tahun 1963 tentang
kedua, hingga perempuan yang pemberantasan subversi (gerakan
hamil itu sudah melahirkan. Selain bawah tanah untuk menggulingkan
itu, hukuman mati tidak boleh pemerintahan yang sah), ketujuh
dilakukan dimuka umum, melainkan kejahatan penerbangan dan
dengan cara tidak dapat dilihat oleh kejahatan terhadap sarana atau
orang banyak.(C.S.T. Kansil, 2009:4) prasarana penerbangan, dan yang
Menurut hukum positif kedelapan adalah Undang-undang
kejahatan-kejahatan yang dipidana nomor 1976 tentang narkotika.
dengan hukuman mati adalah
3. Hikmah Pidana Mati
pertama kejahatan terhadap
a. Menurut hukum Islam
keamanan Negara, pasal 104
Pembuat hukum tidak
sebagai pasal pertama Bab I Buku II
menyusun ketentuan-ketentuan
KUHP, kedua pembunuhan dengan
hukum dari syariat tanpa tujuan
berencana, pasal 340 KUHP, ketiga
apa-apa.Melainkan disana ada
pencurian dan pemerasan yang
tujuan-tujuan tertentu yang luas.
dilakukan dalam keadaan yang
Dengan demikian untuk memahami
memberatkan sebagai yang disebut
pentingnya suatu ketentuan, perlu
dalam pasal 4 dan pasal 356 ayat (4)
mengetahui apa tujuan dari
dan pasal 368 ayat (2) KUHP,
ketentuan itu.
keempatpembajakan di laut,
Menurut A. Hanafi, tujuan
dipanti, di pesisir, dan di sungai
hukum itu adalah untuk
yang dilakukan dalam keadaan
pencegahan dan pengajaran serta
tersebut dalam pasal 444 KUHP,
pendidikan. Pengertian pencegahan
sedang di luar kitab Undang-undang
adalah menahan pelaku agar tidak
hukum pidana mati yaitu kelima
mengulangi perbuatan jarimah atau
Undang-undang darurat nomor 12
Muhammadiah 179
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019
Muhammadiah 181
Komunike, Volume XI, No. 1, Juni 2019