Anda di halaman 1dari 29

*Qs.

 Al-Ma'idah

‫أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬


‫بسم هّٰللا الرحمن الرحيم‬

001. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah perjanjian itu (baik perjanjian antara kalian dengan
Alloh maupun dengan sesama manusia).

Dihalalkan bagi kalian binatang ternak [artinya halal memakan unta, sapi dan kambing setelah
hewan itu disembelih] kecuali apa yang dibacakan pada kalian (tentang pengharamannya dalam ayat
3) tanpa menghalalkan berburu ketika kalian berihrom [haram berburu saat mengerjakan haji].

Sesungguhnya Alloh menetapkan hukum menurut yang dikehendaki-Nya (baik menghalalkan


maupun mengharamkannya tanpa seorang pun yang dapat menghalangi-Nya).

002. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghalalkan (melanggar) syiar-syiar Alloh
(yaitu dengan berburu di waktu ihram), _dan jangan pula melanggar bulan haram (dengan
melakukan peperangan di bulan-bulan haram)_ [Mansukh, nasikhnya surat al Baqoroh 194], dan
jangan mengganggu binatang-binatang hadyu [yakni hewan yang diqurbankan ke ka'bah dan tidak
berkalung apapun], serta binatang-binatang berkalung [dengan kayu-kayuan yang terdapat di tanah
suci sebagai tanda agar ia aman, maka janganlah ada yang mengganggu baik hewan-hewan itu
sendiri maupun para pemiliknya], jangan pula (kalian ganggu) orang-orang yang berkunjung (dalam
rangka ibadah haji atau umroh) ke Baitulharam/Ka'bah (dengan memerangi mereka), sedangkan
mereka mencari rezeki dari Tuhan mereka (dengan berdagang) dan keridhon (dari Alloh dengan
ibadah di tanah suci).Dan apabila kalian telah selesai (dari ihram), maka berburulah [perintah di sini
berarti ibahah atau memperbolehkan].

Dan janganlah kalian terdorong untuk berbuat aniaya (kepada mereka dengan pembunuhan dan
sebagainya) oleh kebencian (atau kemarahan) kepada suatu kaum disebabkan mereka telah
menghalangi kalian dari Masjidilharam.

Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan (dengan meninggalkan apa-apa yang dilarang),
dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa (maksiat) dan pelanggaran.Dan
bertakwalah kepada Alloh (takutlah kepada siksa-Nya dengan mentoati-Nya).Sesungguhnya Alloh
sangat berat siksa-Nya (bagi orang yang menentang-Nya).

003. Diharamkan bagi kalian (memakan) bangkai [kecuali bangkai belalang dan ikan], darah (yang
mengalir seperti pada binatang ternak, kecuali hati dan limpa), daging babi, hewan yang disembelih
karena (menyebut nama) selain Alloh, hewan yang tercekik/terjerat (yang mati karena tercekik tali
atau semisalnya), yang dipukul (yang dibunuh dengan cara memukulnya), yang jatuh (lalu mati),
yang ditanduk (yang mati karena tandukan lainnya), yang (mati) diterkam oleh binatang buas kecuali
yang sempat kalian sembelih [maksudnya yang kalian temui masih bernyawa dari macam-macam
hewan yang disebutkan itu].

Dan yang disembelih atas (nama) berhala, dan mengundi nasib (artinya menentukan bagian dan
keputusan) dengan anak panah [anak panah yang belum diberi bulu dan ujungnya tidak bermata.
Anak panah itu ada tiga dan terdapat tanda-tanda (tertulis "nahaa robbii" artinya tuhanku melarang,
"amaro robbii" artinya tuhanku perintah, dan satunya kosong tidak ada tulisan, yang disimpan oleh
pengurus Kakbah. Maka tanda-tanda itulah yang mereka ambil sebagai pedoman, jika disuruh
mereka lakukan dan jika dilarang mereka hentikan].

Demikian itu adalah kefasikan (artinya menyimpang dari ketoatan).

[Kalimat berikutnya dalam ayat ini turun pada hari Arafah, yang waktu itu hari Jumat, saat haji
wada', yaitu haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw di tahun 10 Hijriyah.]

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus-asa terhadap agama kalian (untuk mengembalikan kalian
menjadi murtad setelah mereka melihat kalian telah kuat), maka janganlah kalian takut kepada
mereka dan takutlah pada-Ku.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian [yakni hukum-hukum halal maupun
haram yang tidak diturunkan lagi setelahnya, hukum-hukum dan kewajiban-kewajibannya], dan
telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan telah Aku ridhoi (artinya telah Aku pilih) Islam itu
sebagai agama kalian.

Maka siapapun terpaksa karena kelaparan (dengan memakan sesuatu yang haram) tanpa cenderung
(sengaja) berbuat dosa, maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun (terhadapnya atas perbuatan
memakannya itu) lagi Maha Pengasih (kepadanya dalam memperbolehkannya).

004. Mereka menanyakan kepadamu (hai Muhammad), Apakah yang dihalalkan bagi mereka (di
antara makanan).

Katakanlah: "Dihalalkan bagi kalian yang baik-baik (yang halal), dan (hasil buruan) dari binatang-
binatang buas yang telah kalian ajari (seperti anjing, serigala dan burung) dengan melatihnya
berburu (artinya biasa kalian lepas untuk berburu), kalian melatihnya menurut apa yang diajarkan
Alloh kepada kalian (tentang cara berburu), maka makanlah apa-apa yang ditangkapnya untuk kalian
(mereka membunuh buruan tanpa memakannya) [Berbeda halnya dengan yang tidak terlatih, maka
tangkapannya itu tidak halal. Sebagai ciri-cirinya bila dilepas ia berangkat dan bila dicegah ia
berhenti serta ditahannya buruan itu dan tidak dimakannya. Sekurang-kurangnya untuk mengetahui
hal itu dibutuhkan pengamatan sebanyak tiga kali. Jika buruan itu dimakannya, berarti tidak
ditangkapnya untuk tuannya, maka tidak halal dimakan], dan sebutlah nama Alloh atasnya (ketika
melepasnya), serta bertakwalah kepada Alloh.Sesungguhnya Alloh sangat cepat perhitungan-Nya."

005. Pada hari ini dihalalkan bagi kalian yang baik-baik (yang halal).

Dan makanan-makanan orang-orang yang diberi kitab [maksudnya sembelihan orang-orang Yahudi
dan Nasrani] halal bagi kalian.

Dan makanan kalian (yang kalian sajikan kepada mereka) halal pula bagi mereka.

Dan wanita-wanita yang merdeka di antara wanita-wanita beriman, _serta wanita-wanita merdeka
dari kalangan orang-orang yang diberi kitab (Yahudi dan Nasrani) sebelum kalian (halal pula kalian
nikahi) apabila kalian telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahi mereka
(sehingga terpelihara kehormatan), bukan dengan maksud berzina (dengan mereka secara terang-
terangan), dan bukan pula untuk mengambil mereka sebagai gundik/wanita simpanan (melakukan
perzinaan dengan mereka secara sembunyi-sembunyi)._ [Mansukh, nasikhnya al Baqoroh 221]
Dan siapa yang kafir terhadap iman (artinya murtad atau mengingkari syariat Islam), maka sungguh
terhapuslah amalnya (amal baik sebelum itu dengan tidak diberi pahala), dan di akhirat dia termasuk
orang-orang yang rugi (karena mati dalam keadaan kafir).

006. Hai orang-orang yang beriman, jika kalian (hendak) berdiri mengerjakan sholat (dan keadaan
berhadats/belum suci), maka basuhlah wajah dan tangan kalian sampai ke siku, dan usaplah kepala
kalian (tanpa mengalirkan air) dan (basuhlah) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki).

Dan jika kalian dalam keadaan junub (keluar mani karena menjima' atau mimpi), maka bersucilah
(maksudnya mandilah).

Dan apabila kalian sakit (yang akan bertambah parah dengan menyentuh air) atau dalam perjalanan
(musafir) atau kalian kembali dari tempat buang air (artinya berhadas) atau menyentuh wanita
(menjima'nya), lalu kalian tidak memperoleh air (yakni setelah mencarinya), maka bertayamumlah
(dengan mencari) tanah yang bersih. Usaplah wajah dan tangan kalian dengan tanah itu.

Alloh tidak menghendaki menyulitkan kalian (dengan kewajiban-kewajiban berwudu, mandi atau
tayamum itu), tetapi Alloh hendak menyucikan kalian (dari hadas dan dosa), dan hendak
menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian (yakni dengan menerangkan syariat-syariat agama
Islam) agar kalian bersyukur (atas nikmat-Nya itu).

007. Dan ingatlah nikmat Alloh kepada kalian (maksudnya agama Islam QHJ) dan perjanjian-Nya yang
telah Alloh mengikatkannya dengan kalian, yaitu ketika kalian mengatakan [¹kepada Nabi saw
sewaktu baiat kepadanya, ²ketika di alam arwah (Qs. al A'rof 172-173)]: "Kami dengar dan kami
toat." [¹mengenai apa juga yang diperintah ataupun yang dilarang, baik yang kami sukai maupun
yang kami benci, ²mengenai penyaksian keesaan Alloh].

Dan bertakwalah kepada Alloh (jangan sampai melanggar perjanjian itu).Sesungguhnya Alloh Maha
Mengetahui isi hati.

👆👆[Ada 2 keterangan, baca dulu nmr ¹ sampai habis, baru nmr ²]

008. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian selalu berdiri karena Alloh (menegakkan
kebenaran-kebenaran-Nya) menjadi saksi dengan adil.

dan janganlah kebencian (kalian) kepada sesuatu kaum (yakni kepada orang-orang kafir) mendorong
kalian untuk berlaku tidak adil (hingga kalian menganiaya mereka karena permusuhan mereka itu).

Berlaku adillah (baik terhadap lawan maupun terhadap kawan).Karena keadilan itu lebih dekat
kepada ketakwaan. Dan bertakwalah kepada Alloh.

Sesungguhnya Alloh Maha Waspada (Mengetahui) apa yang kalian kerjakan (sehingga kalian akan
menerima pembalasan).

009. Alloh telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal sholih (suatu janji
yang baik) bahwa untuk mereka keampunan dan pahala yang besar (yakni surga).
010. Sebaliknya, orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah
penghuni neraka.

011. Hai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Alloh kepada kalian, yaitu ketika suatu kaum
(yakni orang-orang Quraisy) hendak memanjangkan tangan mereka kepada kalian (untuk
mencelakakan kalian), tapi Alloh menahan tangan mereka dari kalian (dan melindungi kalian dari
maksud jahat mereka itu). [Ceritanya ada di Bukhari nomer hadits 3822; ...dari Jabir, dia berkata;
"Kami pernah bersama Nabi saw dalam perang Dzatur Riqo'. Ketika itu kami sampai pada pohon
sebagai tempat berteduh, kami persilahkan Nabi saw untuk istirahat di pohon itu. Tiba-tiba seorang
laki-laki musyrik datang (namanya, Ghourots bin Harits), sementara pedang Nabi saw tergantung di
pohon tersebut. Laki-laki itu langsung mengambil pedang tersebut sambil berkata; "Apakah kamu
tidak takut kepadaku?". Beliau menjawab: "Tidak". Orang itu berkata lagi; "Siapa yang dapat
melindungimu dariku?". Beliau menjawab: "Alloh". Kemudian para shahabat mengancam orang itu.]

Dan bertakwalah kepada Alloh.Dan hendaklah kepada Alloh orang-orang beriman itu bertawakal.

012. Dan sesungguhnya Alloh telah mengambil perjanjian dari Bani Israel.

Dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin (dari setiap suku seorang pemimpin
yang akan menjamin dipenuhinya perjanjian itu oleh semua suku).

Dan Alloh berfirman, (kepada mereka): "Sesungguhnya Aku beserta kalian (dengan pertolongan dan
bantuan).

Tapi, itu jika kalian mendirikan sholat, menunaikan zakat, beriman kepada rasul-rasul-Ku dan
memberikan bantuan kepada mereka, serta kalian berikan kepada Alloh suatu pinjaman yang baik
(dengan mengeluarkan infak di jalan-Nya), maka akan Aku hapus kesalahan-kesalahan kalian dan
akan Aku masukkan kalian ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.

Lalu barang siapa di antara kalian yang kafir sesudah (perjanjian) itu, maka sesungguhnya dia telah
sesat dari jalan yang (yang benar)." [Ternyata mereka langgar perjanjian itu, hingga Alloh berfirman
di ayat selanjutnya.

013. Dan disebabkan mereka melanggar janji itu, maka Kami laknat/kutuk mereka [artinya Kami
jauhkan dari rohmat Kami], dan Kami jadikan hati mereka keras (untuk menerima keimanan).

Mereka ubah perkataan-perkataan (yang terdapat dalam Taurat berupa sifat-sifat dan ciri-ciri
Muhammad) dari tempat-tempatnya (semula yang ditetapkan oleh Alloh), dan mereka lupakan
(tinggalkan) sebagian dari peringatan-peringatan yang telah disampaikan kepada mereka (dalam
Taurat mengenai iman dan ketoatan kepada Muhammad).

Dan kamu (hai Muhammad) selalu melihat (secara jelas) pengkhianatan dari mereka (dengan
mengingkari janji dan lain-lain) kecuali sedikit di antara mereka (yang masuk Islam).

_Maka maafkanlah mereka itu dan biarkanlah._ [Mansukh, nasikhnya saif]

Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berbuat baik.


014. Dan di antara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani.",
ada yang telah Kami ambil pula janji mereka (sebagaimana halnya orang-orang Yahudi dari kalangan
Bani Israel), lalu mereka lupakan sebagian dari peringatan yang telah disampaikan kepada mereka
[yakni dalam Injil berupa keimanan kepada Muhammad dan lain-lain hingga mereka ingkari
perjanjian itu].

Maka Kami kobarkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat [dengan
pertikaian dan perbedaan keinginan mereka, hingga setiap golongan mengkafirkan yang lain].

Dan Alloh akan memberitahukan kepada mereka nanti (yakni di akhirat) apa-apa yang mereka
perbuat (lalu mendapat pembalasan dari Alloh).

015. Hai Ahli kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kalian utusan Kami (yaitu, Muhammad) yang
menjelaskan kepada kalian banyak hal dari apa yang kalian sembunyikan dari Alkitab [yakni kitab
Taurat dan Injil seperti ayat tentang hukum rajam dan sifat-sifat Nabi saw], dan banyak pula yang
dibiarkannya (tidak dijelaskan kepada kalian).

Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Alloh (yaitu Nabi saw) dan kitab (yakni
Alquran) yang jelas.

016. Dengan kitab itu Alloh menunjukkan orang-orang yang mengikuti keridhoan-Nya (maksudnya
dengan Alquran dan dengan beriman) ke jalan-jalan keselamatan, dan mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (yakni keimanan) dengan izin-Nya, serta membimbing mereka
ke jalan yang lurus (yakni agama Islam).

017. Sungguh, telah kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya Alloh itu ialah Almasih
putra Maryam."

Katakanlah: "Siapakah yang dapat menolak (menghalangi) siksa Alloh sedikit pun jika Dia hendak
membinasakan Almasih putra Maryam itu beserta ibunya dan orang-orang yang ada di bumi
keseluruhannya?

Dan milik Allohlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang terdapat di antara keduanya.

Alloh menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.Dan Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu."

018. Orang-orang Yahudi dan Nasrani (artinya masing-masing golongan itu) berkata: "Kami ini anak-
anak Alloh [maksudnya seperti anak-anak-Nya dalam keakraban dan kedudukan] dan kekasih-
kekasih-Nya."

Katakanlah (kepada mereka hai Muhammad): "Kalau begitu kenapa Alloh menyiksa kalian karena
dosa-dosa kalian? [karena biasanya bapak tak mau menyiksa anaknya, begitu pula seorang kekasih
terhadap orang yang disayanginya].
Bahkan kalian hanyalah manusia biasa termasuk (golongan makhluk) yang diciptakan-Nya (di antara
manusia, sama-sama menerima pahala dan memikul dosa bersama mereka).

Alloh mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan Alloh menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya.

Dan milik Allohlah kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang terdapat di antara keduanya.Dan
kepada-Nya tempat kembali."

019. Hai Ahli Kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kalian rasul Kami (yakni Muhammad)
menjelaskan kepada kalian (syariat-syariat agama) ketika terputusnya pengutusan rasul-rasul
[karena antara Nabi Muhammad dengan Nabi Isa tidak ada seorang pun rasul yang diutus Alloh,
sedangkan jarak masanya adalah 569 atau 600 tahun], agar kalian tidak berkata (jika kalian disiksa
nanti): "Tidak ada yang datang kepada kami pembawa berita gembira dan tidak pula pembawa
peringatan (maksudnya rasul)."

Karena sesungguhnya telah datang kepada kalian pembawa berita gembira maupun pembawa
peringatan itu (sehingga tak ada alasan bagi kalian lagi).

Dan Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu.

020. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku! Ingatlah nikmat Alloh
kepada kalian ketika Alloh menjadikan para nabi dari golongan kalian (yaitu 4.000 nabi), dan Alloh
menjadikan kalian sebagai raja-raja [maksudnya adalah kaya, yang mempunyai anak buah dan
pelayan], serta Alloh memberi kalian apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di
antara umat manusia [seperti hidangan dari langit, manna dan salwa, terbelahnya lautan dan lain-
lain].

021. Hai kaumku! Masuklah ke tanah suci yang telah ditetapkan Alloh bagi kalian (yaitu tanah
Syam/Palestina), dan janganlah kembali ke belakang (lari karena takut kepada musuh), nanti kalian
akan menjadi orang-orang yang rugi."

022. Mereka menjawab: "Hai Musa! Sesungguhnya di dalamnya ada kaum yang kejam [sisa-sisa
bangsa 'Ad yang bertubuh tinggi dan bertenaga besar, pemimpinnya bernama 'Aus bin 'Anaq].

Dan sesungguhnya kami tidak akan memasukinya hingga mereka keluar darinya. Jika mereka telah
keluar darinya, barulah kami masuki."

023. Berkatalah (kepada mereka) dua orang laki-laki di antara orang-orang yang takut [menyelisihi
perintah-perintah Alloh, yang bernama Yusya' bin Nun dan Kalib bin Yufana, dua orang di antara
para pemimpin yang dikirim Musa untuk menyelidiki kaum kejam itu], dan Alloh telah memberi
keduanya nikmat [berupa tindakan bijaksana hingga mereka tidak berniat memberitahukan keadaan
sebenarnya dari kaum kejam itu selain kepada Musa, berbeda halnya dengan orang-orang lainnya
yang menyiarkan berita itu hingga kaum Musa pun menjadi takut karenanya]: "Serbulah mereka
dengan melalui pintu gerbang [maksudnya pintu gerbang kota dan janganlah takut kepada mereka
karena mereka itu tinggal tubuh tanpa hati atau keberanian].

Apabila kalian memasukinya, maka niscaya kalian akan mendapat kemenangan [hal itu diucapkan
oleh keduanya karena yakin akan mendapat pertolongan Alloh karena ketoatan, dan bahwa Alloh
pasti menepati janji-Nya], dan kepada Allohlah hendaknya kalian bertawakal jika kalin betul-betul
orang-orang yang beriman."

024. Mereka berkata: "Hai Musa! Kami tidak akan memasukinya untuk selama-lamanya selama
mereka masih berada di dalamnya.

Maka pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan perangilah (mereka), biarlah kami di sini duduk
menunggu saja (tak ikut berperang)."

025. Musa berdoa (ketika itu): "Wahai Tuhanku! Aku tidak menguasai kecuali diriku dan saudaraku
(adapun yang lainnya tidak, oleh sebab itu paksalah mereka supaya tunduk), maka pisahkanlah di
antara kami dengan orang-orang yang fasik itu."

026. Alloh berfirman: "Kalau begitu, negeri itu diharamkan atas mereka (memasukinya) selama 40
tahun.

Mereka akan kebingungan di negeri itu (berputar-putar, mencari jalan keluar dari padang pasir "Tiih"
karena tersesat).

Maka janganlah kamu susah/bersedih hati terhadap kaum yang fasik itu." [Mereka memulai
perjalanan di waktu malam dengan penuh kesungguhan ke arah yang dituju, tetapi di waktu pagi
mereka telah berada kembali di tempat semula. Demikian pula halnya perjalanan di waktu siang
hingga akhirnya mereka binasa/mati, kecuali orang-orang yang di waktu itu usianya belum
mencapai 20 tahun. Ada yang mengatakan bahwa jumlah mereka 600.000 orang dan di padang
itulah, yakni yang disebut padang Tih, Harun dan Musa wafat. Hal itu menjadi rohmat bagi mereka
berdua, sebaliknya menjadi hukuman bagi umat mereka. Setelah dekat kematiannya, Musa
memohon kepada Alloh agar didekatkan kepada tanah suci itu kira-kira dalam jarak sepelemparan
batu, maka permohonan itu dikabulkan. Setelah masa empat puluh tahun itu, Alloh mengangkat
Yusya' menjadi nabi dan memerintahkannya untuk memerangi kaum kejam tadi. Maka berangkatlah
dia dengan sisa-sisa Bani Israel dan memerangi musuh yang ketika itu adalah hari Jumat. Matahari
terhenti selama sesaat menunggu selesai mereka berperang (karena jika matahari terbenam, maka
masuk hari Sabtu, yaitu hari Agung mereka, yang dilarang berperang pada hari Sabtu). Maka Yusya'
berdoa agar Alloh menahan matahari sampai perang selesai, kemudian terbenam.

Diriwayatkan, bahwa matahari itu tidak pernah tertahan jalannya untuk kepentingan manusia
kecuali bagi Yusya', yaitu di malam-malam perjalanannya menuju Baitulmaqdis/Palestina.]

027. Dan bacakanlah (hai Muhammad) kepada mereka (yakni kepada kaummu) cerita/berita dua
orang anak Adam (yaitu Habil dan Qobil) dengan sebenarnya.
Yaitu, ketika keduanya mempersembahkan kurban (kepada Alloh berupa domba dari Habil dan hasil
tanaman dari Qobil). Maka diterima dari salah seorang mereka [yakni dari Habil dengan ditandai
turunnya api dari langit yang melahap kurbannya], dan tidak diterima dari yang lain (yakni dari Qobil
yang menjadi murka dan memendam kedengkian dalam dirinya.

Qobil berkata (kepada Habil): "Sungguh, akan kubunuh kamu!" [Kenapa kurbanmu diterima
sedangkan kurbanku tidak!].

Jawab Habil: "Sesungguhnya Alloh hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.

028. Sungguh, jika kamu mengulurkan (menggerakkan) tanganmu kepadaku untuk membunuhku,
maka tidaklah aku akan mengulurkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.

Sesungguhnya aku takut kepada Alloh, Tuhan seluruh alam.

029. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali membawa dosaku [maksudnya kembali menghadap
kepada Alloh dengan membawa dosa membunuhku], dan dosamu sendiri (yakni yang kamu perbuat
sebelumnya) hingga kamu akan menjadi penghuni neraka."

Dan demikianlah balasan bagi orang-orang yang aniaya.

030. Tetapi nafsunya menggodanya untuk membunuh saudaranya lalu dibunuhnyalah dia (Habil),
maka jadilah dia termasuk di antara orang-orang yang rugi (disebabkan pembunuhan itu).

[Awalnya dia tidak tahu apa yang akan diperbuatnya terhadap mayat saudaranya itu karena Habil
adalah mayat yang pertama dari anak cucu Adam di muka bumi, maka Qobil memikul mayat
saudaranya di atas punggungnya selama 2 tahun.]

031. Lalu Alloh mengirimkan seekor burung gagak menggali bumi [maksudnya mengorek tanah
dengan paruh dan kedua kakinya lalu menimbunkannya di atas bangkai saudaranya seakan-akan
menguburkannya] untuk memperlihatkan kepada Qobil bagaimana seharusnya dia menutupi
(mengubur) mayat saudaranya.

Dia berkata: "Betapa celakanya aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini
hingga dapat menguburkan mayat saudaraku?".

Maka jadilah dia di antara orang-orang yang menyesal (karena telah memikulnya tadi).

[Kemudian dia menggali liang, lalu menguburkan mayat saudaranya, Habil itu.]

032. Oleh sebab itu (artinya karena perbuatan Qobil itu tadi), Kami tetapkan bagi Bani Israel bahwa
sesungguhnya barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena manusia lainnya (yang
dibunuhnya, artinya bukan karena qishosh), atau (bukan karena) kerusakan (yang diperbuatnya) di
muka bumi (berupa kekafiran, perzinaan, murtad atau perampokan dan sebagainya), maka seolah-
olah dia telah membunuh manusia semuanya.
Sebaliknya, barang siapa yang memelihara kehidupannya (artinya tidak membunuhnya), maka
seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya.

Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka itu (yakni kepada orang-orang Israel) rasul-rasul
Kami membawa keterangan-keterangan yang jelas (maksudnya mukjizat-mukjizat), kemudian
banyak di antara mereka sesudah itu melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi
(dengan kekafiran, melakukan pembunuhan dan lain-lain).

033. Bahwasanya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Alloh dan rasul-Nya, dan
membuat kerusakan di muka bumi (dengan merampok dan sebagainya) adalah dengan membunuh,
atau menyalib mereka, atau tangan dan kaki mereka dipotong secara bersilang [maksudnya tangan
kanan dengan kaki kiri mereka atau sebaliknya], atau dibuang dari kampung halamannya).

Demikian itu merupakan kehinaan bagi mereka di dunia, sedangkan di akhirat mereka mendapat
siksa yang besar (yaitu siksa neraka).

034. Kecuali orang-orang yang tobat (di antara orang-orang yang menyalakan api peperangan dan
perampokan tadi) sebelum kalian menguasai mereka.

Maka ketahuilah bahwa Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka).

035. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh [artinya, takutlah akan siksa-Nya
dengan cara mentoati-Nya], dan carilah jalan kepada-Nya [yaitu jalan yang akan mendekatkan
dirimu kepada-Nya dengan jalan toat dan ibadah], dan membelalah di jalan-Nya agar kalian
beruntung.

036. Sesungguhnya orang-orang kafir, seandainya mereka memiliki semua yang terdapat di bumi
dan sebanyak itu lagi sebagai tambahannya untuk menebus diri mereka dari siksa hari kiamat, maka
tidaklah akan diterima dari mereka dan bagi mereka siksa yang menyakitkan.

037. Mereka menghendaki keluar dari neraka, tetapi tidak mungkin keluar darinya.Dan bagi mereka
siksa yang kekal.

038. Laki-laki yang mencuri dan wanita yang mencuri, maka potonglah tangan mereka (tangan kanan
masing-masing mulai dari pergelangan). [Hukum potong itu dilaksanakan jika yang dicuri itu bernilai
¼ dinar (1 dinar = 4 grm emas) atau lebih. Jika perbuatannya itu diulanginya lagi, maka yang
dipotong kakinya yang kiri dari pergelangan kaki, kemudian tangan kiri lalu kaki kanan dan setelah
itu dilakukan hukum takzir] sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
(artinya hukuman bagi mereka) dari Alloh.

Dan Alloh Maha Perkasa (artinya menguasai segala urusan) lagi Maha Menghukumi/Bijaksana
(terhadap makhluk-Nya).
039. Siapapun yang tobat setelah pelanggarannya (artinya tidak mencuri lagi), dan memperbaiki diri
(amalnya), maka sesungguhnya Alloh menerima tobatnya.

Sesungguhnya Alloh itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[Tobatnya itu tidaklah gugur hak manusia berupa hukum potong dan pengembalian harta. Tapi jika
yang punya hak memberi maaf sebelum diadukan kepada imam, maka gugurlah hukum potong itu
terhadapnya.]

040. Bukankah kamu mengetahui, bahwa sesungguhnya Alloh memiliki kerajaan langit dan bumi.

Alloh menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya.

Dan Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu (di antaranya menurunkan siksa atau memberi ampun).

041. Hai Rasul, janganlah kamu menjadi susah/bersedih hati (disebabkan perbuatan) orang-orang
yang berlomba-lomba dalam kekafiran di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut
mereka: "Kami telah beriman.", padahal hati mereka tidak beriman [mereka ini ialah orang-orang
munafik].

Dan juga di antara orang-orang Yahudi, (yakni suatu kaum) yang (sangat suka) mendengar berita-
berita bohong [yang dibuat-buat oleh pendeta-pendeta mereka mengenaimu dengan tujuan
mendustakanmu, termasuk Ka'b bin Asyrof] dan (sangat suka pula mendengar) berita-berita
(darimu) untuk suatu kaum (artinya demi kepentingan kaum) yang lain (dari golongan Yahudi) yang
belum pernah datang kepadamu (yakni Yahudi Khoibar). [Terdapat sepasang laki-laki dan
perempuan yang telah berumah tangga melakukan perzinaan, tetapi mereka berkeberatan untuk
menjalankan hukuman rajam kepada keduanya. Lalu mereka mengirimkan orang-orang Yahudi
Quroizhoh untuk menanyakan hukuman mereka itu kepada Nabi Muhammad saw).

Mereka mengubah-ubah perkataan (yang tercantum dalam Taurat seperti ayat tentang rajam) dari
tempat-tempatnya (yang telah ditetapkan Alloh, artinya mereka menggantikannya dengan yang
lain).

Mereka berkata (kepada orang-orang yang mereka utus tadi): "Jika yang diberikan kepada kalian
adalah ini [maksudnya hukum yang telah dirubah dan difatwakan oleh Muhammad yaitu hukum
cambuk], maka ambillah (terimalah), tetapi jika bukan itu yang diberikan kepada kalian (fatwa yang
diberikannya bertentangan dengannya), maka berhati-hatilah (untuk menerimanya)."

Siapa saja yang Alloh kehendaki kesesatan dan kekafirannya, maka kamu tidak akan dapat
menguasai (untuk menolaknya) sesuatu yang datang dari Alloh.Mereka itu adalah orang-orang yang
tidak dikehendaki Alloh menyucikan hati mereka (dari kekafiran).

Bagi mereka kehinaan di dunia ini (dengan terbukanya rahasia dan pembayaran
jizyah/pajak).Sedangkan di akhirat siksa yang besar.

042. Mereka adalah orang-orang yang suka mendengar berita-berita bohong dan banyak memakan
yang haram (seperti uang suap).
Lalu jika mereka datang kepadamu (untuk meminta sesuatu keputusan), _maka putuskanlah di
antara mereka atau berpalinglah dari mereka._ [Pilihan di antara alternatif ini dimansukh, nasikhnya
ayat 49.]

Jika mereka berpaling daripadamu, maka tidak akan memberi bahaya sedikitpun kepadamu.

Dan jika kamu memutuskan (perkara di antara mereka), maka putuskanlah di antara mereka dengan
adil.

Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang adil (dalam memberikan keputusan dan akan
memberi mereka pahala).

043. Dan bagaimana caranya mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal di sisi mereka
ada Taurat yang memuat hukum Alloh (yaitu dengan rajam). [Pertanyaan ini menunjukkan
keheranan. Artinya, maksud mereka yang sebenarnya bukanlah untuk mengetahui kebenaran tetapi
untuk mencari mana yang lebih ringan].

Kemudian mereka berpaling (dari hukum rajammu yang sebenarnya sesuai dengan kitab mereka)
setelah demikian itu (setelah diberi keputusan itu).

Dan tidaklah mereka itu orang-orang yang sungguh-sungguh beriman.)

044. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat berisi petunjuk (dari kesesatan) dan cahaya
(untuk menjelaskan hukum-hukum).

Yang diambil untuk memutuskan hukum oleh nabi-nabi (dari Bani Israel) yang tunduk (kepada
hukum Alloh), dan oleh orang-orang alim dan para pendeta (yakni ahli-ahli hukum dari kalangan
mereka) terhadap orang-orang Yahudi, disebabkan karena mereka diminta untuk menjaga Kitabulloh
(jangan sampai diubah-ubah), dan mereka menjadi saksi terhadapnya (bahwa itu benar adanya).

Maka janganlah kalian takut akan manusia [hai orang-orang Yahudi dalam mengungkapkan sifat-sifat
dan ciri-ciri Muhammad saw yang kalian ketahui, tentang ayat rajam dan sebagainya], takutlah
hanya kepada-Ku (dalam menyembunyikannya). Dan janganlah kalian beli (tukar) ayat-ayat-Ku
dengan harga yang sedikit (berupa harta benda dunia yang kamu dapatkan sebagai imbalan
menyembunyikannya).

Siapa yang tidak memutuskan (hukum) menurut apa yang diturunkan Allah, maka merekalah orang-
orang yang kafir (terhadap-Nya).

045. Dan telah Kami tetapkan terhadap mereka di dalam Taurat bahwa jiwa (dibunuh) karena jiwa
(yang dibunuhnya), mata (dicongkel) karena mata, hidung (dipotong) karena hidung, telinga
(dipotong) karena telinga, gigi (dicabut) karena gigi, dan luka-luka pun berlaku qishosh.

*Barangsiapa* [¹keluarga korban, ²si pembunuh] *bershodaqoh* [maksudnya, ¹menguasai dirinya


dengan melepas hak qishosh itu, ²menyerahkan diri untuk di qishosh], maka itu menjadi penebus
dosanya (atas kesalahannya).

👆[2 ket. Dibaca dulu nmr ¹, lalu nmr ²]


Dan siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Alloh (seperti qishosh dan lain-lain),
maka merekalah orang-orang yang aniaya.

046. Dan Kami iringi jejak-jejak mereka (maksudnya jejak para nabi itu) dengan Isa putra Maryam,
membenarkan apa yang berada di depannya (maksudnya yang sebelumnya) berupa Taurat.

Dan Kami berikan kepadanya Injil yang berisi petunjuk (dari kesesatan) dan cahaya (artinya
penjelasan bagi hukum-hukum), serta membenarkan bagi kitab Taurat yang berada sebelumnya
(membenarkan hukum-hukum Taurat), serta menjadi petunjuk dan nasihat bagi orang-orang yang
takwa.

047. Dan pengikut-pengikut Injil hendaklah memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan Alloh
di dalamnya (berupa hukum-hukum).

Dan siapa saja yang tidak memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu
orang-orang yang fasik.

048. Dan telah Kami turunkan Alquran kepadamu (hai Muhammad) dengan kebenaran,
membenarkan apa yang terdapat di hadapannya (maksudnya yang sebelumnya) di antara kitab dan
menjadi saksi terhadapnya (yaitu, kitab-kitab terdahulu).

Sebab itu putuskanlah perkara mereka (maksudnya antara ahli kitab jika mereka mengadu
kepadamu) dengan apa yang diturunkan Alloh (kepadamu), dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka (dengan menyimpang) dari kebenaran yang telah datang kepadamu.

Bagi tiap-tiap umat di antara kalian (hai manusia) aturan dan jalan [maksudnya tuntunan agama
yang nyata yang akan mereka jalani].

Seandainya Alloh menghendaki, maka bisa saja Alloh menjadikan kalian satu umat (dengan hanya
satu syariat), tetapi (Alloh menjadikan kalian beberapa golongan) untuk mencoba kalian mengenai
apa yang telah Alloh berikan kepada kalian (berupa syariat yang bermacam-macam untuk melihat
siapakah di antara kamu yang toat dan siapa pula yang durhaka), maka berlomba-lombalah berbuat
kebaikan.

Hanya kepada Allohlah tempat kembali kalian (dengan kebangkitan), lalu Alloh menceritakan kepada
kalian mengenai apa (masalah agama) yang selalu kalian perselisihkan. (Lalu Alloh membalas kalian).

049. Dan hendaklah kalian putuskan perkara di antara mereka dengan apa yang diturunkan Alloh
dan janganlah kalian ikuti hawa nafsu mereka dan berhati-hatilah terhadap mereka, agar mereka
tidak menyesatkanmu dari sebagian yang telah diturunkan Alloh kepada kalian.

Jika mereka berpaling (dari hukum yang diturunkan dan bermaksud mengubahnya), maka ketahuilah
bahwasanya Alloh menghendaki akan menimpakan kepada mereka musibah (hukuman di dunia)
disebabkan sebagian dosa-dosa mereka (dan akan membalas semua dosa itu di akhirat nanti).Dan
sesungguhnya banyak di antara manusia itu orang-orang yang fasik.
050. Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? [Pertanyaan yang bersifat larangan]

Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Alloh bagi kaum yang yakin (kepada-Nya)? [Jawab:
tidak ada.]

051. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian ambil (jadikan) orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin (menjadi panutan kalian dan yang kalian cintai). Sebagian mereka menjadi
pemimpin bagi sebagian lainnya (karena kesatuan mereka dalam kekafiran).

Siapapun di antara kalian mengambil mereka sebagai pemimpin, maka dia termasuk di antara
mereka (artinya termasuk golongan mereka). Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk orang-
orang yang aniaya (karena mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin mereka).

052. Maka kamu lihat orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit [yakni lemah akidahnya
seperti Abdullah bin Ubay gembong munafik itu] bersegera kepada mereka (untuk menjadikan
mereka sebagai pemimpin) sambil berkata: "Kami takut akan mendapat giliran bencana (dengan
kekalahan kalian)."

Pasti Alloh mendatangkan kemenangan (kepada rasul-Nya dengan memenangkan agama-Nya) atau
sesuatu keputusan dari sisi-Nya [misalnya dengan membuka kedok orang-orang munafik dan
mengungkapkan rahasia mereka], sehingga mereka menjadi menyesal atas apa yang mereka
rahasiakan dalam diri mereka (berupa keragu-raguan dan mengambil orang-orang kafir itu sebagai
pemimpin).

053. Dan berkatalah orang-orang yang beriman [kepada sesama orang iman keheranan, yakni jika
topeng kedustaan mereka telah ditampakkan didunia atau ketika melihat orang-orang munafik
disiksa di akhirat]: "Inikah orang-orang yang telah bersumpah dengan nama Alloh secara sungguh-
sungguh (artinya sebenar-benarnya bersumpah), bahwa sesungguhnya mereka bersama kalian
(dalam soal keagamaan)?."

Rusaklah amal perbuatan mereka yang baik, maka jadilah mereka orang-orang yang rugi (baik di
dunia dengan terbukanya rahasia mereka maupun di akhirat dengan datangnya siksa).

054. Hai orang-orang yang beriman! Siapapun yang murtad di antara kalian dari agamanya, maka
Alloh akan mendatangkan (sebagai ganti mereka) suatu kaum yang dicintai oleh Alloh dan mereka
pun mencintai-Nya [Ini merupakan pemberitahuan dari Alloh tentang berita gaib yang akan terjadi.
Buktinya setelah Nabi Muhammad saw wafat, segolongan umat keluar dari agama Islam. Sabda Nabi
saw: "Mereka itu adalah kaum orang ini.", sambil menunjuk kepada Abu Musa Al-Asy'ari], bersikap
lemah lembut terhadap orang-orang iman dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Mereka
membela di jalan Alloh dan tidak takut akan cacian orang yang suka mencaci [dalam hal ini
sebagaimana takutnya orang-orang munafik akan cacian orang-orang kafir].

Demikian itu (yakni sifat-sifat yang disebutkan tadi) adalah keutamaan Alloh yang diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan Alloh Maha Luas (keutamaan-Nya) lagi Maha Mengetahui. [Ayat ini turun ketika ulama Yahudi
Abdulloh bin Salam mengadu kepada Rasululloh: "Wahai Rasululloh! Kaum kami telah mengucilkan
kami!"]

055. Sesungguhnya yang menjadi penolong kalian adalah Alloh dan rasul-Nya serta orang-orang yang
beriman yang mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta mereka rukuk (maksudnya khusyuk
atau melakukan sholat sunah).

056. Siapapun yang mengambil (menjadikan) Alloh dan rasul-Nya serta orang-orang yang beriman
sebagai penolongnya (lalu mereka dibela dan ditolongnya), maka sesungguhnya golongan agama
Alloh itulah yang akan menang [yang terjamin dengan pertolongan Allah, sedangkan pembelaan
seseorang kepada agama Alloh itu menjadi bukti bahwa dia dari golongan dan pengikut agama itu].

057. Hai orang-orang yang beriman! Janganlah orang-orang yang menjadikan agama kalian sebagai
ejekan dan permainan di antara orang-orang yang diberi Alkitab sebelumnya dan orang-orang kafir,
kalian jadikan sebagai pemimpin.Dan bertakwalah kepada Alloh (dengan tidak mengambil mereka
sebagai pemimpin) jika kalian beriman (artinya sungguh-sungguh dalam keimanan kalian).

058. Dan (jangan pula menjadikan) orang-orang yang apabila kalian memanggil mereka untuk sholat
(yaitu dengan adzan), maka mereka menjadikan sholat itu sebagai bahan ejekan dan permainan
(yakni dengan mempermainkan dan menertawakannya).Demikian itu (maksudnya sikap mereka itu)
adalah karena mereka kaum yang tak mau berpikir.

059. [Ayat berikut ini diturunkan ketika orang-orang Yahudi menanyakan kepada Nabi saw: "Kepada
rasul-rasul yang manakah kamu beriman?" Nabi menjawab: "Kepada Alloh dan kepada apa-apa yang
diturunkan kepada kami... sampai akhir ayat." Ketika Nabi saw menyebut nama Isa, maka mereka
berkata: "Sepengetahuan kami tak ada agama yang lebih buruk dari agamamu."]

Katakanlah: "Hai ahli kitab! Apakah kalian benci/ingkar (menolak) kami hanya karena kami beriman
kepada Alloh, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan sebelumnya (yakni
kepada nabi-nabi yang terdahulu)?, dan bahwa kebanyakan di antara kalian adalah orang-orang yang
fasik."

[Artinya, tak ada yang kalian salahkan kecuali hanyalah keimanan kami yang rupanya tidak kalian
setujui. Sikap tersebut membuat kalian pantas disebut orang-orang yang fasik.]

060. Katakanlah: "Maukah kukabarkan kepada kalian (mengenai) orang-orang yang lebih buruk,
demikian (yang kalian salahkan itu) sebagai pembalasannya di sisi Alloh.

(Yaitu), orang yang dilaknat oleh Alloh (artinya dijauhkan dari rohmat-Nya) dan dimurkai oleh Alloh,
serta di antara mereka (orang-orang Yahudi) ada yang Alloh jadikan (dengan merubah bentuknya)
kera dan babi, dan (orang) yang menyembah thogut (yakni setan dengan jalan menoatinya).
Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat lagi dari jalan yang lurus."

081. Seandainya mereka beriman kepada Alloh, kepada Nabi (Muhammad), dan kepada apa yang
diturunkan kepadanya (Alquran), maka niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrik
itu menjadi penolong-penolong, tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang
fasik/durhaka (mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari ketoatan).

082. Sesungguhnya kamu (wahai Muhammad) jumpai orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik [dari kalangan penduduk Mekah sebab menebalnya kekafiran mereka, kebodohan mereka
dan tenggelamnya mereka dalam hawa nafsu].

Dan sesungguhnya kamu jumpai yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang
beriman adalah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani."

Yang demikian itu [maksudnya kecintaan mereka begitu dekat terhadap orang-orang iman]
disebabkan karena di antara mereka (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta (ulama-ulama
agama Nasrani) dan rahib-rahib (orang-orang ahli ibadah Nasrani), juga karena sesungguhnya
mereka tidak menyombongkan diri (untuk mengikuti barang yang hak, tidak sebagaimana orang-
orang Yahudi dan kaum musyrikin penduduk Mekah yang menyombongkan diri dengan tidak mau
beriman).

[Ayat ini diturunkan berkenaan dengan utusan raja Najasyi yang datang dari negeri Habasyah untuk
menemui kaum Muslimin. Kemudian Nabi saw membacakan surat Yasin kepada mereka setelah itu
mereka menangis dan masuk Islam semuanya sambil mengatakan: "Alangkah miripnya bacaan ini
dengan apa yang telah diturunkan kepada Nabi Isa."]

083. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (yaitu Alquran), maka
kamu akan melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran Alquran yang telah
mereka ketahui dari kitab-kitab mereka sendiri.

Mereka berkata: "Ya Tuhan kami! Kami telah beriman (kami telah percaya kepada Nabi-Mu dan
Kitab-Mu), maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Alquran
dan kenabian Nabi Muhammad)."

084. Dan [mereka mengatakan sehubungan dengan bantahan mereka terhadap orang-orang Yahudi
yang mencap mereka masuk Islam:] "Mengapa kami tidak beriman kepada Alloh dan kepada
kebenaran yang datang kepada kami (yaitu berupa Alquran)?, padahal kami sangat ingin agar Tuhan
kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang sholih (orang-orang yang beriman ke
dalam surga)."

085. Maka Alloh memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, yaitu surga
yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sedang mereka kekal di dalamnya.
Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan (dalam keimanannya).

086. Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka.

087. [Ayat ini diturunkan ketika ada suatu kaum dari kalangan para sahabat yang bertekad menetapi
puasa dan melakukan sholat di malam harinya, mereka tidak mau mendekati wanita-wanita,
memakai wewangian, memakan daging dan tidur di ranjang/kasur.]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian haramkan apa-apa yang baik yang telah Alloh
halalkan bagi kalian, dan janganlah kalian melampaui batas (melanggar perintah Alloh).

Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

088. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Alloh rezekikan kepada kalian.

Dan bertakwalah kepada Alloh yang kalian beriman kepada-Nya.

089. Alloh tidak menghukum kalian disebabkan senda-gurau (yang terjadi) di dalam sumpah-sumpah
kalian [yaitu sumpah yang dilakukan secara tidak sengaja/menjadi kebiasaan, hanya karena lisan
terlanjur mengatakan, seperti ucapan seseorang, "Tidak demi Allah," dan, "Ya demi Allah."]. Tetapi
Alloh menghukum kalian disebabkan apa yang kalian sengaja dalam sumpah-sumpah kalian.

Maka kafarohnya (sumpah tersebut apabila kalian melanggarnya) adalah memberi makan sepuluh
orang miskin (yang untuk setiap orang sebanyak satu mud=¼ so'), yaitu dari makanan yang biasa
kalian berikan kepada keluarga kalian [artinya, kualitas makanan yang paling pertengahan dan yang
paling biasa dipakai bukannya kualitas makanan yang paling tinggi dan juga bukan yang paling
rendah], atau memberi kepada mereka pakaian, atau memerdekakan seorang budak (yang
beriman).

Dan siapapun yang tidak menemukan (salah satu di antara yang telah disebutkan, artinya, tidak
mampu melaksanakannya), maka berpuasa selama tiga hari.Yang demikian itu (yang telah
disebutkan) adalah kafaroh sumpah-sumpah kalian apabila kalian bersumpah (kemudian kalian
langgar).

Dan jagalah sumpah kalian [maksudnya, jangan sampai kalian melanggarnya selagi sumpah itu
bukanlah perbuatan kebaikan atau mendamaikan orang-orang sebagaimana yang telah disebutkan
dalam surah Al-Baqoroh]. Demikianlah Alloh menjelaskan kepada kalian tentang ayat-ayat-Nya agar
kalian bersyukur.

090. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar [minuman atau
mengkonsumsi apapun yang memabukkan yang dapat menutupi akal sehat], berjudi, berkurban
untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (haram), termasuk
perbuatan (yang dihiasi oleh) setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu (jangan sampai kaliam
melakukannya) agar kalian mendapat keberuntungan.
091. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kalian lantaran meminum khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kalian (karena sibuk
melakukannya) dari mengingat Alloh dan sholat.Maka berhentilah (dari melakukan kedua perbuatan
ini).

092. Dan toatlah kepada Alloh dan toatlah kepada Rasul-Nya, dan berhati-hatilah (terhadap
perbuatan-perbuatan maksiat).Jika kalian berpaling (dari ketoatan), maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan amanat Alloh dengan terang (Kamilah
yang kemudian melakukan pembalasan kepada kalian diakhirat nanti).

093. Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang sholih karena
memakan makanan yang telah mereka makan dahulu [meminum dan melakukan perjudian sebelum
adanya pengharaman] apabila mereka bertakwa (terhadap perbuatan-perbuatan yang haram) serta
beriman dan mengerjakan amal-amalan yang sholih kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman
(mereka terus menetapi pada ketakwaan dan keimanannya), kemudian mereka tetap juga bertakwa
dan berbuat kebaikan) dalam beramal. Dan Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan
[dengan pengertian bahwa Alloh akan memberi mereka pahala].

094. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya kalian akan menerima ujian (dari) Alloh dengan
sesuatu kepada kalian berupa binatang buruan yang mudah didapat (maksudnya binatang buruan
yang kecil-kecil) oleh tangan-tangan dan tombak-tombak kalian (berupa binatang buruan yang
besar-besar) [Peristiwa ini terjadi sewaktu di Hudaibiyah sedangkan mereka dalam keadaan
berihrom. Diceritakan bahwa hewan-hewan liar berada di mana-mana sewaktu mereka dalam
perjalanan] supaya Alloh mengetahui orang yang takut kepada-Nya secara ghoib (walaupun ia tidak
dapat melihat Alloh, lalu dia menghindari binatang buruan itu).

Siapapun yang melanggar batas sesudah itu (sesudah dilarang menangkap binatang buruan itu
kemudian ia berniat menangkapnya), maka baginya siksaan yang menyakitkan.

095. Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian membunuh binatang buruan ketika kalian
sedang berihrom (haji atau umroh).

Siapapun di antara kalian membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya sama dengan hewan yang
telah dibunuhnya (artinya hewan ternak yang sama bentuknya) menurut keputusan dua orang yang
adil di antara kalian (yang keduanya mempunyai kecerdasan dalam membedakan dan menyesuaikan
hal-hal yang serupa) sebagai hadyu yang dibawa sampai ke Ka'bah [artinya kurban itu dibawa sampai
ke tanah suci lalu disembelih sesampainya di sana, lalu dagingnya disodakohkan kepada para
penduduknya yang miskin, dan hewan hadyu itu tidak boleh disembelih di tempat perburuan terjadi.
Apabila binatang buruan itu sangat sulit untuk ditemukan yang sepadan dengannya, seperti burung
cicit dan belalang, maka pelakunya wajib membayar harganya saja], atau (dia harus membayar)
kafaroh (yang tidak sepadan sekalipun hewan yang sepadan memang ada), yaitu memberi makan
orang-orang miskin [berupa makanan pokok yang biasa dimakan oleh penduduk setempat dalam
jumlah yang sesuai dengan harga denda untuk dibagikan kepada setiap orang miskin satu mud] atau
(dia harus membayarnya) dengan yang seimbang (seperti) jumlah itu (dalam bentuk makanan),
berupa puasa [yang dia lakukan untuk setiap harinya sebagai ganti dari satu mud makanan, dan jika
dia menemukan makanan, maka yang wajib baginya adalah membayarnya dengan makanan], supaya
dia merasakan akibat (yang berat bagi pembalasan) perbuatannya.

Alloh telah memaafkan apa yang telah lalu (yaitu dari perbuatan membunuh binatang buruan
sewaktu ihram sebelum diharamkan).

Dan siapa yang kembali mengerjakannya, maka niscaya Alloh akan membalasnya.

Alloh Maha Perkasa (Maha Menang dalam segala perkara-Nya) lagi Yang Mempunyai pembalasan
(terhadap orang yang berbuat durhaka kepada-Nya).

[Ibnu Abbas, Umar dan Ali telah memutuskan denda seekor unta sebagai kafaroh buruan seekor
burung unta/kasuari, atau memberi makan 30 orang miskin, atau puasa 30 hari.

Ibnu Abbas dan Abu Ubaidah telah memutuskan mengganti buruan sapi liar dan keledai liar dengan
seekor sapi, atau memberi makan 20 orang miskin, atau puasa 20 hari.

Ibnu Umar dan Ibnu Auf mengganti buruan seekor kijang/rusa dengan seekor kambing, atau
memberi makan 6 orang miskin, atau puasa 3 hari.]

096. Dihalalkan bagi kalian (hai umat manusia sewaktu kalian berada dalam keadaan halal/tidak
ihrom atau sedang ihrom) binatang buruan laut [kalian boleh memakannya. Binatang buruan laut
adalah binatang yang hidupnya hanya di laut/di air, seperti ikan. Berbeda dengan binatang yang
terkadang hidup di laut dan terkadang hidup di darat seperti kepiting], dan makanan yang berasal
dari laut (binatang laut yang dalam keadaan mati) sebagai makanan yang lezat (untuk dinikmati) bagi
kalian (boleh memakannya), dan bagi orang-orang yang bepergian (orang-orang yang musafir
dengan menjadikannya sebagai bekal mereka).Dan diharamkan atas kalian binatang buruan darat
[yaitu binatang yang hidup di darat dari jenis binatang yang boleh dimakan, kalian dilarang
memburunya] selama kalian dalam keadaan ihrom [dan jika yang memburunya itu adalah orang
yang tidak sedang ihrom, maka orang yang sedang ihrom diperbolehkan memakannya].Dan
bertakwalah kepada Alloh yang hanya kepada-Nya kalian dikumpulkan (di akhirat untuk menerima
pembalasan).

097. Alloh telah menjadikan Ka'bah rumah suci itu sebagai pusat kegiatan umat manusia [yang
mereka melaksanakan urusan agamanya dengan berhaji, dan mengatur urusan keduniaan mereka
dengan mengamankan orang-orang yang masuk ke dalamnya dan menjamin keselamatan mereka,
kemudian mendatangkan semua jenis buah-buahan ke dalamnya], dan bulan haram [yang dimaksud
adalah bulan-bulan haram seperti Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharom dan Rojab sebagai pusat
kegiatan mereka dalam mengamankan lingkungan dan tidak boleh melakukan peperangan dalam
bulan-bulan tersebut], dan hadyu serta qolaid [sebagai pertanda bagi semua orang bahwa kedua
jenis hewan kurban itu tidak boleh diganggu dan harus diamankan].

Demikian itu (peraturan yang telah disebutkan itu) agar kalian tahu, bahwa sesungguhnya Alloh
mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa sesungguhnya Alloh Maha
Mengetahui segala sesuatu. [Karena sesungguhnya Alloh telah menjadikan peraturan tersebut demi
kemaslahatan kalian dan demi untuk menolak mara bahaya dari diri kalian sebelum segala
sesuatunya terjadi.]
098. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Alloh sangat berat siksaan-Nya (terhadap musuh-musuh-Nya),
dan bahwa sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

099. Kewajiban rasul tidak lain hanyalah menyampaikan. [Mansukh, nasikhnya saif]Dan Alloh
mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan (lalu Alloh membalasnya).

100. Katakanlah: "Tidak sama yang jelek (barang yang haram) dengan yang baik (barang yang halal)
walaupun banyaknya hal yang jelek itu membuat kalian kagum (suka).Maka bertakwalah kepada
Alloh (tinggalkanlah hal-hal yang haram itu) hai orang-orang berakal agar kamu mendapat
keberuntungan."

061. Dan jika mereka (yaitu orang-orang Yahudi munafik) datang kepada kalian, maka mereka
berkata: "Kami beriman.", padahal mereka masuk (kepada kalian dengan membawa) kekafiran dan
mereka keluar (dari kalian) dengan membawa kekafiran pula [mereka tidak beriman].Dan Alloh lebih
mengetahui apa yang mereka sembunyikan (berupa kemunafikan).

062. Dan kamu (hai Muhammad) akan melihat banyak di antara mereka (maksudnya orang-orang
Yahudi) bersegera (artinya cepat terlibat dalam) berbuat dosa (kedustaan) dan permusuhan, serta
memakan barang yang haram (seperti uang suap dan lain-lain).Sungguh, sangat buruklah apa yang
mereka kerjakan itu.

063. Kenapa orang-orang alim dan para pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan dosa
[artinya kata-kata dusta] dan memakan barang yang haram? Sungguh, sangat buruklah apa yang
mereka perbuat itu (yaitu tidak melarang mereka berbuat dosa).

064. Orang-orang Yahudi berkata [setelah mereka ditimpa kesusahan disebabkan mendustakan Nabi
saw, padahal selama ini mereka adalah orang-orang yang paling mampu dan paling banyak harta]:
"Tangan Alloh terbelenggu." [artinya tertutup hingga terhalang untuk menyebarkan rezeki kepada
kita. Ucapan itu merupakan sindiran terhadap kikirnya Alloh buat melimpahkan rezeki.]

Tangan merekalah yang dibelenggu (dari berbuat kebaikan hingga tak mau melakukannya. Ini
sebagai doa terhadap mereka), dan mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.

Bahkan kedua tangan Alloh terbuka lebar [merupakan kiasan tentang sifat Alloh Yang Maha
Pemurah. Pujian kepada tangan ini untuk menunjukkan banyak dan melimpah-ruah karena segala
sesuatu yang diberikan oleh seorang dermawan berupa harta melalui tangannya], Alloh memberi
nafkah sebagaimana dikehendaki-Nya [apakah akan diperlapang ataukah akan dipersempit-Nya,
tidak satu pun dapat menghalangi-Nya].

Dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu (yaitu Alquran) akan menambah kedurhakaan
dan kekafiran pada kebanyakan mereka (karena kekafiran mereka kepadanya).
Dan Kami timbulkan/munculkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat
(hingga setiap golongan menentang dan memusuhi lainnya).

Setiap mereka menyalakan api peperangan (maksudnya untuk memerangi Nabi Muhammad saw),
maka Alloh memadamkannya [artinya setiap mereka hendak melakukannya, maka digagalkan oleh
Alloh], dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi (dengan berbuat maksiat).Dan Alloh tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

065. Dan seandainya Ahli Kitab itu beriman (kepada Nabi Muhammad saw) dan bertakwa (artinya
menjaga diri dari kekafiran), maka Kami akan hapus dari mereka kesalahan mereka dan Kami
masukkan mereka ke dalam surga-surga kenikmatan.

066. Dan seandainya mereka menegakkan Taurat dan Injil [mengamalkan ajarannya, di antaranya
beriman kepada Nabi saw] dan apa yang diturunkan kepada mereka (maksudnya kitab-kitab,
termasuk Alquran) dari Tuhan mereka, maka mereka akan mendapatkan makanan dari atas mereka
dan dari bawah kaki mereka [maksudnya dilapangkan-Nya rezeki dan dilimpahkan-Nya atas mereka
dari segenap penjuru].

Di antara mereka ada umat (maksudnya golongan) yang adil [yakni mengamalkannya dan mereka
itulah yang beriman kepada Nabi saw, seperti Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya].Tetapi
banyak di antara mereka amat jelek apa yang mereka kerjakan (yakni tidak mau beriman).

067. Hai rasul, sampaikanlah (semua) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu [dan janganlah
kamu sembunyikan sesuatu pun darinya karena takut akan mendapatkan hal-hal yang tidak
diinginkan].

Dan jika tidak kamu lakukan (tidak kamu sampaikan semua yang diturunkan padamu itu), berarti
kamu tidak menyampaikan risalah-Nya [karena menyembunyikan sebagian berarti menyembunyikan
semuanya].

Dan Alloh menjaga (melindungi) kamu dari manusia (agar tidak sampai membunuhmu). [Pada
awalnya Rasulullah saw itu dikawal sampai turun ayat ini, lalu bersabda: "Pergilah, karena
sesungguhnya Alloh menjagaku!"]Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk kepada kaum yang
kafir.

068. Katakanlah "Hai Ahli Kitab! Kalian tidaklah berada dalam sesuatu agama [tidak dianggap
beragama] hingga kalian menjalankan Taurat dan Injil dan apa yang diturunkan kepada kalian dari
Tuhan kalian [yakni dengan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, di antaranya beriman
kepadaku]."

Sesungguhnya apa (al Quran) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu hanyalah akan menambah
kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan mereka [maksudnya bahwa disebabkan kekafiran
mereka tadi, maka Alquran yang diturunkan padamu itu hanyalah menambah kekafiran dan
kedurhakaan mereka, jadi bukan petunjuk dan keimanan].
Maka janganlah kamu putus asa (bersedih hati) terhadap orang-orang yang kafir (jika mereka tak
mau beriman, tidak usah mereka itu dihiraukan).

069. Sesungguhnya orang-orang Iman, orang-orang Yahudi, kaum Shobiin (salah satu sekte
penyembah bintang/malaikat), dan orang-orang Nasrani, siapa saja (dari mereka) yang benar-benar
beriman kepada Alloh, hari akhir dan beramal sholih, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak pula mereka susah. [Mansukh, nasikhnya surat Ali Imron ayat 19/85]

070. Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israel (untuk beriman kepada Alloh
dan Rasul-Nya), dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul [yang berjumlah 4.000 nabi].

Tetapi, setiap datang kepada mereka seorang rasul (dari kalangan mereka sendiri) dengan membawa
apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka [yaitu berupa perkara yang hak/benar, maka mereka
tidak mempercayainya], maka sebagian (dari rasul-rasul itu) mereka dustakan dan sebagian yang lain
(dari rasul-rasul itu) mereka bunuh [43 nabi, termasuk Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, mereka bunuh
dalam satu hari, mulai pagi sampai sore].

071. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi fitnah (siksaan yang menimpa diri mereka
sebagai balasan dari perbuatan mendustakan para rasul dan berani membunuh mereka), sebagai
akibatnya mereka menjadi buta (dari perkara yang hak hingga mereka tidak bisa melihatnya) dan
mereka menjadi tuli (tidak bisa mendengar perkara yang hak), kemudian Alloh menerima tobat
mereka (ketika mereka mau bertobat), kemudian mereka kembali menjadi buta dan tuli (untuk
kedua kalinya).

Dan Alloh Maha Melihat terhadap apa yang mereka kerjakan. [Untuk itu, Alloh membalas mereka
sesuai dengan apa-apa yang telah mereka kerjakan.]

072. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang (sekte Ya'qubiyyah) yang mengatakan: "Sesungguhnya
Alloh adalah Almasih putra Maryam."

Padahal Almasih telah berkata (kepada mereka): "Hai Bani Israel, sembahlah Alloh Tuhanku dan
Tuhan kalian [sesungguhnya aku ini hanyalah seorang hamba Alloh dan bukan Tuhan].

Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Alloh (artinya menyembah


kepada selain Alloh), maka pasti Alloh mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya adalah
neraka.

Dan tidak ada seorangpun penolong bagi orang-orang zholim itu seorang (yang dapat mencegah
siksaan Alloh terhadap diri mereka)."

073. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang (sekte Nasthuriyyah) yang mengatakan: "Bahwasanya
Alloh salah seorang (dari tuhan) yang tiga [artinya salah seorang dari tuhan-tuhan yang jumlahnya
tiga dan dua orang lainnya yang dianggap tuhan adalah Nabi Isa beserta ibunya]."

Padahal tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.


Dan jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, maka pasti akan menimpa kepada
orang-orang yang kafir (artinya mereka yang menetapi kekafirannya) di antara mereka siksaan yang
menyakitkan (yaitu siksaan neraka).

074. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Alloh dan memohon ampun kepada-Nya (atas
apa yang telah mereka katakan)? [pertanyaan di sini menunjukkan kepada makna celaan.]

Dan Alloh Maha Pengampun (terhadap orang yang mau bertobat) lagi Maha Penyayang.

075. Almasih putra Maryam itu hanyalah seorang rasul.

Yang sesungguhnya telah berlalu (telah lewat) beberapa rasul sebelumnya [maka dia pun akan
berlalu/mati seperti mereka, dia bukanlah Tuhan seperti apa yang telah mereka sangkakan, jika
memang demikian maka niscaya ia pun tidak akan berlalu/mati].

Dan ibunya seorang yang sangat benar.

Keduanya biasa memakan makanan [sama seperti makhluk-makhluk hidup lainnya, maka siapa pun
yang keadaannya demikian, berarti dia bukanlah Tuhan karena ia masih membutuhkan makanan,
lemah dan masih mengeluarkan kencing dan kotoran sebagai akibat dari makanan itu].

Perhatikanlah (hai Muhammad dengan penuh rasa ketakjuban) bagaimana Kami menjelaskan
kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan Kami (yang menunjukkan keesaan Kami),
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari perkara hak yang disertai dengan bukti
yang jelas)?.

076. Katakanlah: "Mengapa kalian menyembah selain Alloh sesuatu yang tidak dapat memberi
bahaya kepada kalian (ketika tidak disembah) dan tidak pula memberi manfaat (ketika
disembah)?.Dan Allohlah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Istifham/kata tanya di sini
menunjukkan keingkaran.]

077. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab! [Para pemeluk agama Yahudi dan Nasrani], janganlah kalian
berlebih-lebihan dalam agama kalian dengan cara tidak benar [yaitu dengan cara merendahkan Nabi
Isa atau kalian mengangkatnya secara berlebihan dari apa yang seharusnya, yaitu menuhankannya],
dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum
kedatangan Nabi Muhammad dengan mengikuti cara berlebih-lebihan yang pernah dilakukan oleh
para pendahulu mereka), dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka sendiri
tersesat dari jalan yang lurus."

078. Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israel melalui lisan Daud [yaitu Nabi Daud
mendoakan/mengutuk mereka hingga mereka berubah ujud menjadi kera-kera, mereka adalah
orang-orang dari kalangan Bani Israel yang menduduki tanah 'Ailah. Ceritanya ada di surat al A'rof
163-166] dan Isa putra Maryam [yaitu Nabi Isa mendoakan/mengutuk mereka sehingga mereka
berubah ujud menjadi babi-babi, mereka adalah orang-orang Bani Israel yang menuntut
Al-Maidah/hidangan yang didatangkan dari langit. Ceritanya ada di surat al Maidah 114-116].Yang
demikian itu (laknat) disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

079. Mereka satu sama lain tidak pernah melarang [artinya sebagian di antara mereka tidak pernah
melarang sebagian lainnya] dari (kebiasaan) tindakan mungkar/maksiat yang biasa mereka
perbuat.Sesungguhnya sangat buruklah apa yang selalu mereka perbuat (yaitu, kebiasaan mereka
dalam melakukan perbuatan mungkar itu).

080. Kamu (wahai Muhammad) akan melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan
orang-orang yang kafir/musyrik (dari kalangan penduduk Mekah karena membencimu).

Sesungguhnya sangat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka [yaitu berupa amal
perbuatan untuk bekal mereka di akhirat yang akibatnya], Alloh murka terhadap mereka dan mereka
akan kekal dalam siksaan.

101. [Ayat ini turun ketika orang-orang beriman memperbanyak pertanyaan kepada nabi
Muhammad.]

Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menanyakan (kepada Nabi kalian) hal-hal yang jika
diterangkan kepada kalian, maka akan menyusahkan (memberatkan) kalian.

Dan jika kalian menanyakannya di waktu Alquran itu sedang diturunkan (artinya di masa Nabi saw
masih hidup), maka niscaya akan diterangkan kepada kalian (makna ayat tersebut). [Artinya, apabila
kalian bertanya tentang macam-macam masalah sewaktu Nabi saw masih ada, maka akan turun
ayat-ayat Alquran yang menjelaskannya dan jika ayat-ayat Alquran telah turun, maka isinya akan
memberatkan kalian sendiri, karena itu janganlah banyak bertanya tentang hal-hal itu.]

Alloh telah memaafkan kalian tentang hal-hal itu (sebelum kalian meminta maaf kepada-Nya, maka
dari itu janganlah kalian mengulanginya).

Alloh Maha Pengampun lagi Maha Aris/Penyantun.

102. Sesungguhnya telah menanyakan hal itu (artinya hal-hal serupa itu) suatu kaum sebelum kalian
(kepada nabi-nabi mereka, yaitu Bani Israel, maka mereka diberi penjelasan tentang hukum-
hukumnya), kemudian mereka menjadi tidak percaya kepadanya (karena mereka tidak
mengamalkannya).

103. Alloh tidak menjadikan (artinya, tdk mensyariatkan) akan adanya bahiroh, saibah, wasilah dan
ham (sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang jahiliyah). [Telah diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dari Said bin Musayyab yang telah mengatakan bahwa *bahiroh* adalah unta betina yang
air susunya dihadiahkan untuk berhala-berhala, maka tidak ada seorang pun yang berani memerah
air susunya. *Saibah* adalah unta betina yang mereka lepaskan begitu saja dibiarkan demi untuk
berhala-berhala mereka, maka unta tersebut tidak boleh dibebani sesuatu pun. *Wasilah* adalah
unta betina yang sewaktu melahirkan anak unta pertama kalinya betina setelah ia beranak lagi
secara kembar yang kedua-duanya betina, induk unta itu dibiarkan terlepas bebas jika anak-anaknya
itu tidak ada yang jantan yang memisahkan antara kedua anaknya itu. Hal ini mereka lakukan demi
berhala-berhala mereka. Dan *ham* adalah unta pejantan yang dipekerjakan dalam masa yang telah
ditentukan dan jika masanya telah habis lalu mereka membiarkannya bebas demi untuk
mendekatkan diri kepada berhala-berhala sesembahan mereka. Selain dari itu mereka
membebaskannya dari segala muatan dan beban hingga ia tidak lagi disuruh membawa apa pun.].
Akan tetapi orang-orang kafir selalu membuat kedustaan terhadap Alloh (dalam hal tersebut
kemudian mereka mengaitkannya kepada Alloh).

Dan kebanyakan mereka tidak mengerti (bahwa perkara tersebut merupakan kedustaan karena
mereka dalam hal ini hanyalah mengikuti apa yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka).

104. Apabila dikatakan kepada mereka: "Kemarilah (untuk) mengikuti apa yang telah diturunkan
Alloh dan mengikuti rasul." [artinya kepada hikmah yang menjelaskan tentang penghalalan apa yang
kalian haramkan], maka mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami (kami cukup puas dengan) apa
yang kami jumpai bapak-bapak kami mengerjakannya (yaitu berupa agama dan syariat)."

Apakah (mereka cukup puas dengan hal itu) sekalipun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk (ke jalan yang benar)?. [Kata tanya/istifham di sini
menunjukkan makna ingkar.]

105. Hai orang-orang yang beriman! Jagalah diri kalian (dari melakukan perbuatan-perbuatan
dosa).*Tidaklah orang yang sesat itu akan memberi mudarat/bahaya kepada kalian* [mansukh,
nasikhnya surat at Tahrim ayat 6, atau kalimat selanjutnya] apabila kalian telah mendapat petunjuk.
[Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan makna *orang-orang yang sesat* adalah golongan Ahlul
Kitab. Atau mereka adalah orang-orang selain Ahlul Kitab.

Abu Tsa'labah Al-Khusyani, dalam haditsnya mengatakan: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw
tentang makna ayat ini, kemudian beliau menjawab: "Saling perintah-memerintahkanlah kamu
sekalian kepada kebaikan, dan saling cegah-mencegahlah kamu sekalian tentang kemungkaran,
hingga jika kamu melihat orang yang bakhil (pelit) ditoati, hawa nafsu mulai diikuti, keduniawian
paling dipentingkan, dan orang-orang yang berakal mulai merasa kagum dengan akalnya sendiri,
maka peliharalah diri kalian."]

Hanya kepada Allohlah kalian semuanya kembali, kemudian Alloh akan menerangkan kepada kalian
apa yang telah kalian kerjakan (kemudian Alloh akan membalasnya).

106. Hai orang-orang yang beriman! Diperlukan kesaksian di antara kalian (artinya, hendaklah
disaksikan) apabila salah seorang di antara kalian menghadapi kematian (menghadapi hal-hal yang
menyebabkan kepada kematian) ketika ia hendak berwasiat, yaitu oleh dua orang lelaki yang adil di
antara kalian, *atau oleh dua orang yang berbeda dengan kalian (artinya yang bukan seagama
dengan kalian)* [mansukh, nasikhnya surat ath Tholaq ayat 2, artinya, saksi harus dari orang
beriman] jika kalian dalam perjalanan (sedang bepergian) di muka bumi lalu kalian tertimpa bahaya
kematian. [Diceritakan; seseorang iman dari Bani Sahm yang bernama Budail bin Abi Maryam
bepergian bersama 2 temannya yang beragama Nasrani, bernama Tamim bin Aus dan 'Adiyy bin
Bada'. Ditengah perjalanan Budail sakit parah lalu mati, sebelumnya dia berwasiat menyerahkan
hartanya untuk keluarganya, dan 2 temannya tadi diminta sebagai saksi. Sesampainya di Madinah
wasiat itu dilaksanakan oleh 2 temannya tadi kecuali satu barang yang dijual oleh keduanya tanpa
sepengetahuan ahli warisnya dengan mengatakan bahwa barang itu memang tidak ada.]

Kalian tahan kedua saksi itu sesudah kalian sholat (yaitu sholat ashar) [tapi ini tidak wajib, hanya
untuk mempermudah mencari saksi dari orang iman saat itu], lalu mereka keduanya bersumpah
dengan atas nama Alloh jika kalian ragu-ragu (mengenainya, kemudian keduanya mengatakan dalam
sumpahnya:) "Kami tidak akan membeli sumpah itu dengan harga yang sedikit (sebagai imbalan
berupa materi/duniawi yang kami ambil sebagai penggantinya dengan cara bersumpah atau
mengadakan kesaksian dusta demi untuk mendapat imbalan itu).", _walaupun dia (orang yang
disumpahi atau orang yang disaksikan itu adalah) kerabat karib (familinya sendiri),_ [kalimat sisipan],
"dan tidak pula kami menyembunyikan persaksian Alloh (yang kami diperintahkan-Nya untuk
melaksanakannya), sesungguhnya kalau demikian (menyembunyikannya), maka kami termasuk
orang-orang yang berdosa."

107. Jika diketahui (terbukti sesudah keduanya bersumpah) bahwa kedua saksi itu melakukan dosa
[artinya melakukan perbuatan yang mengakibatkan dosa, seperti berkhianat atau berdusta dalam
kesaksiannya, hal ini diperkuat dengan adanya bukti bahwa keduanya hanya mengaku telah membeli
barang yang diwasiatkan itu dari si mayit atau mereka mengaku bahwa si mayit telah mewasiatkan
untuk mereka], maka dua orang yang lain menggantikan kedudukan mereka berdua [sebagai saksi
kedua untuk mengajukan tuntutan kepada mereka berdua] dari orang-orang yang berhak (menerima
wasiat, mereka adalah para ahli waris dari si mayit) yang keduanya lebih dekat (kepada orang yang
mati, artinya dua orang yang kekerabatannya dekat dengan si mayit). Kemudian keduanya
melakukan sumpah dengan nama Alloh (mengenai khianat yang dilakukan oleh kedua saksi pertama,
dengan mengucapkan:) "Sesungguhnya persaksian kami (sumpah kami ini) lebih berhak (lebih diakui)
daripada persaksian (sumpah) kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas (kebenaran dalam
sumpah).

Sesungguhnya kalau demikian, maka tentulah kami termasuk orang-orang yang berdosa."

[Makna ayat secara ringkasnya adalah: Hendaklah orang yang sedang menghadapi kematian
mempersaksikan wasiatnya itu di hadapan dua orang saksi. Atau dia berwasiat kepada dua orang
yang seagama jika dia jauh dari ahli warisnya karena sedang mengadakan perjalanan atau karena
ada keperluan lainnya. Apabila para ahli waris merasa ragu terhadap kejujuran kedua saksi itu, maka
mereka diperbolehkan mengajukan tuntutan terhadap kedua saksi itu, bahwa mereka berdua telah
berkhianat dengan mengambil sesuatu dari wasiat itu. Atau kedua saksi itu memberikan wasiat si
mayit kepada orang lain yang mereka duga bahwa si mayat berwasiat kepada mereka untuk orang
itu, kemudian hendaknya kedua saksi itu bersumpah untuk membela dirinya. Jika sang hakim
melihat tanda-tanda kedustaan kedua orang saksi itu, maka hendaknya kesaksian mereka berdua
ditolak dengan sumpah para ahli waris si mayi yang membuktikan kedustaan mereka dan
membenarkan apa yang didakwakan oleh para ahli waris itu.

Point penting:

1. Kesaksian dari selain oramg iman dimansukh, artinya harus orang iman,
2. Penyebutan sholat ashar hanyalah untuk memperberat sanksi,

3. Pengkhususan penyebutan dua orang saksi dari kalangan ahli waris terdekat si mayat adalah
karena melihat kekhususan peristiwa yang menyangkut turunnya ayat ini.

4. Mengenai peristiwa yang menyebabkan turunnya ayat ini adalah sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari, bahwa seorang lelaki dari kalangan Bani Sahm yang bernama Budail bin Abi
Maryam keluar bersama Tamim Ad-Dariy dan Addiy bin Badda yang keduanya adalah pemeluk
agama Nasrani. Kemudian dalam perjalanan Budail meninggal di tanah suatu kaum yang
penduduknya tidak ada seorang muslim pun. Ketika keduanya tiba di Madinah sambil membawa
harta harta peninggalan Budail, maka para ahli warisnya merasa kehilangan sebuah piala yang
terbuat dari perak dilapisi dengan emas milik pribadi Budail. Maka permasalahan kedua saksi itu
dilaporkan kepada Nabi saw, kemudian turunlah ayat pertama. Nabi saw menyumpah kedua saksi
itu, kemudian ternyata piala itu ditemukan, lalu mereka berkata: "Kami telah membelinya dari
Tamim dan Addiy." Setelah itu turun pula ayat yang kedua, lalu dua orang lelaki dari kalangan
keluarga Budail berdiri mengucapkan sumpahnya. Di dalam riwayat Tirmidzi disebutkan, bahwa Amr
bin Ash dan seorang lelaki dari kalangan mereka berdiri kemudian mengucapkan sumpah mengingat
Amr bin Ash lebih dekat dengan Budail. Di dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Budail dalam
perjalanannya itu mengalami sakit keras, lalu ia berwasiat kepada kedua temannya itu agar
keduanya menyampaikan harta peninggalannya kepada keluarga yang akan mewarisinya. Ketika
Budail meninggal dunia, kedua orang temannya itu mengambil piala tersebut kemudian mereka
menyerahkan sisanya kepada ahli warisnya.]

108. Hal itu (hukum yang telah disebutkan itu, yaitu yang menyangkut perpindahan sumpah kepada
para ahli waris) lebih dekat (lebih mendekati untuk) menjadikan mereka mau
mendatangkan/mengemukakan (artinya para saksi itu atau orang-orang yang diwasiatkan)
persaksiannya menurut apa yang sebenarnya (yang mendorong mereka untuk mengemukakan
persaksian tanpa diubah-ubah dan juga tanpa khianat), atau (lebih dekat untuk menjadikan mereka)
merasa takut akan dikembalikan sumpahnya sesudah mereka bersumpah (kepada para ahli waris
yang mengajukan tuntutan) [maka ahli waris si mayit melakukan sumpah yang menyatakan khianat
mereka dan kedustaan yang mereka lakukan yang akibatnya mereka akan dipermalukan oleh
kejelekannya sendiri hingga mereka harus mengganti kerugian kepada ahli waris mayat, oleh karena
itu janganlah kalian berdusta].

Dan bertakwalah kepada Alloh (dengan cara meninggalkan perbuatan khianat dan dusta), dan
dengarkanlah.

Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (orang-orang yang keluar dari garis
ketoatan terhadap-Nya atau orang-orang yang menyimpang dari jalan yang baik).

109. (Ingatlah!) hari di waktu Alloh mengumpulkan para rasul (yaitu pada hari kiamat), lalu Alloh
bertanya (kepada mereka dengan nada mencela yang ditujukan kepada kaum mereka): "Apa
jawaban kaum kalian terhadap ajakan kalian (kepada ketauhidan)?".

Para rasul menjawab: "Tidak ada pengetahuan kami (tentang hal itu).

Sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib."


[Kemudian para rasul itu menjadi saksi terhadap umat mereka masing-masing ketika umat mereka
diam seribu bahasa.]

110. Ingatlah! ketika Alloh berfirman: "Hai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu (syukurilah nikmat-Ku itu).

Yaitu, di waktu Aku menguatkanmu dengan ruhul kudus (malaikat Jibril).

Kamu dapat berbicara dengan manusia sewaktu dalam ayunan (masih dalam keadaan bayi), dan
sesudah dewasa. [kalimat ini memberikan pengertian bahwa Nabi Isa akan turun ke bumi sebelum
hari kiamat sebab sebelum ia mencapai usia tua telah diangkat terlebih dahulu ke langit
sebagaimana penjelasan yang telah dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 35.]

Dan ingatlah di waktu Aku mengajarimu menulis, hikmah, Taurat dan Injil.

Dan ingat pula di waktu kamu membuat suatu bentuk dari tanah yang berupa (seperti gambaran)
burung dengan seizin-Ku, kemudian kamu meniupnya lalu bentuk itu menjadi burung yang
sebenarnya seizin-Ku) dengan kehendak-Ku. Dan kamu menyembuhkan orang yang buta dan orang
yang berpenyakit kulit (belang) dengan seizin-Ku.

Dan ingatlah di waktu kamu mengeluarkan orang-orang mati (dari kuburan-kuburan mereka dalam
keadaan hidup) dengan seizin-Ku.

Dan ingatlah di waktu Aku menghalangi Bani Israel darimu (sewaktu mereka sengaja hendak
membunuhmu) di saat kamu datang (untuk menjelaskan) kepada mereka keterangan-keterangan
(yakni mukjizat-mukjizat) yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Tidaklah ini
(yang kamu datangkan) kecuali sihir yang nyata."

111. Dan (ingatlah) ketika Aku ilhamkan kepada para pengikut Nabi Isa yang setia (yang berjumlah 12
orang, Aku perintahkan mereka melalui lisan nabi Isa): "Hendaknya kalian beriman kepada-Ku dan
kepada rasul-Ku (yaitu Nabi Isa)."

Mereka menjawab: "Kami telah beriman (kepada Alloh dan rasul-Nya), dan saksikanlah (wahai
Alloh/wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri."

112. (Ingatlah) Ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam! Sanggupkah Tuhanmu
[artinya apakah engkau bisa meminta kepada-Nya] menurunkan hidangan dari langit kepada kami?"

Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Alloh (di dalam meminta bukti-bukti itu/mukjizat-mukjizat) jika
kalian orang yang beriman."

113. Mereka berkata: "Kami menginginkan (dengan permintaan ini) agar bisa memakan hidangan itu
dan supaya menjadi tenteram (mantap) hati kami (semakin bertambah yakin), dan supaya kami
mengetahui) bahwa sesungguhnya kamu telah berkata benar kepada kami (dalam pengakuanmu
menjadi nabi), dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."
114. Isa Putra Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami! Turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit
yang hal itu bagi kami [artinya pada hari turunnya hidangan itu] menjadi hari raya (yang kami
hormati dan kami muliakan) bagi orang-orang sezaman dengan kami, dan bagi orang-orang yang
datang sesudah kami, dan menjadi tanda kekuasaan Engkau (yang menunjukkan akan kekuasaan-Mu
dan kenabianku), dan berilah kami rezeki (dengan hidangan tersebut) dan Engkaulah Pemberi rezeki
Yang Paling Utama."

115. Alloh berfirman (mengabulkan doanya): "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu
kepada kalian.

Siapapun di antara kalian yang kafir sesudah itu (artinya sesudah diturunkannya hidangan itu), maka
sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada
seseorang pun di antara umat manusia."

[Kemudian turunlah malaikat-malaikat dengan membawa hidangan dari langit berupa tujuh buah
roti dan tujuh lauk pauk berupa daging. Kemudian mereka memakan sebagian darinya hingga
semuanya merasa kenyang. Kemudian mereka diperintahkan agar jangan berkhianat dan juga jangan
menyimpannya hingga keesokan harinya. Akan tetapi mereka berkhianat dan menyimpan sebagian
hidangan itu, akhirnya mereka dikutuk menjadi kera-kera dan babi-babi.]

116. Dan (ingatlah) ketika Alloh berfirman (kepada Isa di hari kiamat sebagai penghinaan terhadap
kaumnya): "Hai Isa putra Maryam! Apakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan
ibuku dua orang tuhan selain Alloh?"

Isa menjawab: "Maha Suci Engkau (aku menyucikan-Mu dari apa-apa yang tidak layak bagi-Mu
seperti sekutu dan lain-lainnya), tidaklah pantas bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
mengatakannya.

Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau mengetahuinya.

Engkau mengetahui apa (yang aku sembunyikan) pada diriku, dan aku tidak mengetahui apa yang
ada pada diri Engkau.

Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib.

117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang telah Engkau perintahkan
kepadaku untuk mengatakannya, (yaitu): "Sembahlah Alloh, Tuhanku dan Tuhan kalian."

Dan aku menjadi saksi terhadap mereka (sebagai pengawas yang mencegah mereka dari apa yang
mereka katakan itu) selama aku berada di antara mereka.

Lalu setelah Engkau wafatkan aku (Engkau telah mengambilku dengan cara mengangkatku ke langit),
maka Engkaulah yang menguasai mereka (amal perbuatan mereka).

Sesungguhnya Engkau Maha Menyaksikan atas segala sesuatu (termasuk perkataanku kepada
mereka dan perkataan mereka sesudahku dan lain-lainnya).
118. Jika Engkau menyiksa mereka [artinya orang-orang yang melakukan kekafiran di antara
mereka], maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau [Engkau adalah Yang Menguasai
mereka, Engkaulah yang berhak memperlakukan mereka menurut apa yang Engkau kehendaki, tak
ada yang bisa menghalang-halangi Engkau].

Dan jika Engkau mengampuni mereka [artinya mengampuni orang-orang yang beriman di antara
mereka], maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa (Yang Maha Menang perkara-Nya) lagi
Maha Bijaksana (dalam perbuatan-Nya)."

119. Alloh berfirman: "Ini (artinya hari kiamat) adalah suatu hari yang bermanfaat (bagi) orang-orang
yang benar (sewaktu di dunia seperti Nabi Isa) kebenaran mereka [sebab hari itu adalah hari
pembalasan].

Bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya untuk
selama-lamanya.Alloh ridho terhadap mereka (oleh sebab ketoatan terhadap-Nya), dan mereka pun
ridho terhadap Alloh (dengan pahala-Nya).Itulah keberuntungan yang besar."

[Dan orang-orang pendusta sewaktu hidup di dunia, tidak akan bisa bermanfaat kejujuran mereka
pada hari itu seperti orang-orang kafir, yaitu ketika mereka mulai percaya dan iman sewaktu mereka
melihat siksa Alloh.]

120. Milik Allohlah kerajaan langit dan bumi [tempat-tempat penyimpanan hujan, semua tumbuhan,
semua rezeki dan lain-lainnya], dan apa yang ada di dalamnya.

Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (di antara kekuasaan-Nya itu adalah memberi pahala
kepada orang yang berbuat benar, dan menyiksa orang yang berbuat dusta).

*‫*قد ت ّم سورة المائدة بعونه وتوفقه‬

‫الحمد هلل جزاكم هّٰللا خيرا‬

Anda mungkin juga menyukai