Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu usaha dalam melaksanakan
pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah menengah kejuruan adalah sebuah lembaga pendidikan menengah atas, yang
memiliki kegiatan–kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan
penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki
keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) untuk memperkenalkan siswa agar dapat bersaing di
dunia industri. Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di bidang
otomotif seperti bidang jasa perbaikan dan perawatan (Servis) pada kendaraan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha Industri dengan
lingkungan Sekolah;
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;
4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan;
5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah didapat selama di bangku sekolah;
6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar
jurusan.

1
1.3 Manfaat Kegiatan
 Manfaat Bagi Siswa
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan selama
mengikuti program Praktik Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal peluang
dimasa depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya. Selain itu juga
sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukkan prestasi pada perusahaan
tempat melaksanakan Praktik Kerja Industri. Manfaat yang bisa didapat juga sebagai
pengenalan, pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja,
budaya perusahaan, dan hal positif lainnya yang bermanfaat.
 Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara
para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan
institusi masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi
dan aplikasi keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah
sebagai pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program
keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak industri. Juga sebagai
umpan balik penyempurnaan program Praktik Kerja Industri, sistem pembelajaran,
menyelaraskan kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan
sistem pembelajaran di Praktik Kerja Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai bahan
referensi bagi pihak sekolah untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang
dijalankan kepada siswa.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Prakerin yang saya lakukan bertempat di UPTD BLK KUNINGAN yang
beralamat di Jl. RE. Martadinata KM 6, Kertawangunan, Sindangagung, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat 45513. Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 1 Desember 2020
hingga 28 Februari 2021 dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00, dan lamanya waktu Prakerin
sekitar 5 jam karena aturan tentang lamanya waktu Prakerin adalah 1 jam = 45 menit.

2
1.5 Sistematika penulisan
Sistematika penulisan adalah berisi uraian singkat setiap BAB, mulai dari BAB I
hingga ke BAB IV dimanah uraian ini memberikan gambaran secara langsung tentang isi data
yang ada dalam laporan ini. Adapun sistematika dari laporan ini adalah sebagai berikut:
 BAB I PENDAHULUAN
Terbagi atas latar belakang masalah, penjelasan judul, Tujuan dan Manfaat Praktik
Kerja Lapangan (PKL), Metode Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta Sistematika
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
 BAB II GAMBARAN UMUM DU/DI
Dalam bab ini akan diuraikan gambaran umum obyek Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang meliputi Sejarah singkat Perusahaan, Struktur Organisasi, Tugas dan
Tanggung jawab, Aktivitas/Kegiatan Perusahaan serta Personalia/Kepegawaian.
 BAB III PEMBAHASAN MATERI / JUDUL
Bab ini memfokuskan kepada permasalahan yang dihadapi di lapangan, sebab dan
akibat masalah tersebut serta pembahasannya. Pada bab ini juga akan diuraikan
beberapa alternatif pemecahan masalah yang diharapkan dapat dipertimbangkan
pelaksanaannya oleh manajemen perusahaan. Dimanah di dalam bab ini berisikan
tentang identifikasi masalah, sebab dan akibat masalah, serta solusi pemecahan
masalah.
 BAB IV PENUTUP
Pada bab ke empat ini akan di sertakan kesimpulan dan saran penulis selama
melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
 DAFTAR PUSTAKA
 LAMPIRAN
1.6 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup Praktik Kerja Industri yang telah saya lakukan selama kurang
lebih 3 bulan adalah sebagai berikut :
1. Tempat UPTD BLK KUNINGAN
2. Waktu kegiatan berlangsung dari pukul 08:00 s.d 12:00 WIB
3. Kegiatan selama prakerin
 Pembahasan materi instalasi sistem kelistrikan body mobil, cara kerja motor
bakar transmisi, bagian-bagian engine mesin, gardan, alat ukur jangka sorong
 Memasang kabel instalasi sistem kelistrikan body mobil
 Membongkar dan memasang kembali transmisi mobil
 Membongkar dan memasang kembali gardan mobil
 Pengukuran Ketebalan, kedalaman alat ukur jangka sorong

3
BAB II
GAMBARAN UMUM DU/DI

2.1 Sejarah Singkat


Singkat BLK Kab. Kuningan :
1. Tahun 1981-1983 merupakan tahap awal pembangunan BLK Kuningan Dengan nama
Balai Latihan Kerja Industri dan Pertanian (BLKIP).
2. Tahun 1984-1997 berubah nama menjadi Kursus Latihan Kerja (KLK).
3. Tahun 1998-2001 berubah nama menjadi Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah
(LLK-UKM).
4. Tahun 2002-2003 KLK setingkat Eselon IV ditingkat statusnya menjadi Eselon III dan
berubah nama menjadi Kantor Pelatihan Keterampilan Kerja (KPKK).
5. Tahun 2004-2008 berdasarkan PP. Nomor 8 tahun 2003 KPKK dimerger dengan eks
Kantor Nakertran dan Kantor Kesejahteraan Sosial dengan Nomenklatur Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Sosial, maka kedudukan KPKK menjadi Seksi Pelatihan
Kerja dan Pengembangan SDM. Setingkat Eselon IV.
6. Tahun 2009 sampai saat ini dengan adanya Peraturan Bupati Kuningan.
7. Nomor : 71 Tahun 2008 terjadi perubahan kembali Seksi Pelatihan Kerja dan
Pengembangan SDM. Pada Disnakertransos menjadi UPTD BLK di Lingkungan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan.

VISI
˝Terwujudnya tenaga kerja profesional, produktif, siap kerja dengan
penghidupan yang layak berkeadilan dalam suasana dan kondisi
yang dinamis˝

MISI
1. Peningkatan profesionalisme dan kompetensi tenaga kerja kabupaten Kuningan
melalui penyelenggaraan pelatihan keterampilan.
2. Membantu menciptakan program kerja dan kesempatan berusaha.
3. Membina peserta alumni pelatihan dan lembaga latihan swasta.

4
TUJUAN
 Menyiapkan tenaga kerja terampil, disiplin, produktif dan siap pakai untuk memasuki
lapangan pekerjaan maupun usaha mandiri.
 Membangun masyarakat Kabupaten Kuningan yang bekerja mandiri.
 Untuk memonitor perkembangan alumni peserta pelatihan dan lembaga latihan swasta.

2.2 Bidang Usaha


UPTD BLK Kab. Kuningan tidak menghasilkan bidang usaha, namun terdapat
beberapa bidang yang ada, diantara-Nya :
1. Pelatihan Kerja
2. Perlindungan Tenaga Kerja
3. Transtnigrasi Tenaga Kerja

5
2.3 Struktur Organisasi

6
BAB III
BAGIAN-BAGIAN SISTEM KELISTRIKAN BODY PADA MOBIL

3.1 Sistem Kelistrikan Body Mobil


Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain adalah sistem penerangan
lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem,
dan lampu mundur.
Lampu sangat penting pada mobil terutama pada malam hari atau pada jalan berkabut.
Sistem lampu tersebut meliputi lampu kepala, lampu parkir, lampu belakang, lampu plat
nomor dan lampu rem. Di samping itu ada beberapa mobil yang dilengkapi dengan lampu
kabut, lampu sorot jauh dan lampu mundur.
3.2 Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk
memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan
berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. Selain itu juga untuk memberikan
indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala,
kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain – lain.
3.3 Pembagian Sistem Kelistrikan Body dan Komponen Utama pada
Sistem Kelistrikan Body
A. Sistem Kelistrikan Body dibagi menjadi :
a. Lampu Kepala
Lampu kepala (Head lamp) adalah lampu penerangan utama pada suatu
kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan
terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.
b. Lampu Kota
Lampu Kota ialah lampu yang digunakan untuk memberikan informasi
kepada pengendara lain mengenai panjang kendaraan, lebar kendaraan dan
tinggi kendaraan.
c. Lampu Sein
Lampu Sein adalah lampu tanda yang digunakan seorang pengemudi
untuk memberi informasi kepada pengendara lain bahwa kendaraan tersebut
akan berbelok ke salah satu arah.

7
d. Lampu Hazzard
Lampu Hazzard berfungsi jika saat di jalan kendaraan harus berhenti
darurat karena ada suatu permasalahan.
e. Lampu Rem
Lampu Rem adalah lampu yang akan memberi isyarat pada kendaraan
di belakang pengemudi bahwa kendaraan tersebut akan mengurangi
kecepatannya atau bahkan berhenti.
f. Lampu Plat Nomor
Lampu Plat Nomor adalah lampu yang berfungsi memberikan
pencahayaan pada plat nomor suatu kendaraan.
g. Lampu Kabin
Lampu Kabin berfungsi untuk memberikan pencahayaan di dalam
ruang kabin kendaraan.
h. Sistem Wiver
Sistem Wiver adalah suatu sistem yang mengatur pergerakan pembersih
kaca (Wiver blade) agar dapat membersihkan kaca depan atau belakang suatu
kendaraan.
i. Sistem Washer
Sistem ini berfungsi untuk memberikan cairan pembersih pada kaca
saat diperlukan.
j. Lampu Flash
Lampu Flash berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan di
depan sebagai pengganti klakson.
k. Lampu Kabut
Lampu Kabut  adalah lampu yang berfungsi untuk memberikan
pencahayaan pada saat kondisi  jalan berkabut.
l. Sistem Klakson
Sistem Klakson berfungsi untuk memberi peringatan kepada kendaraan
lain bahwa di depannya ada kendaraan yang melaju.

8
B. Komponen – komponen utama pada sistem kelistrikan body ialah :
a. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai mempunyai tegangan 12 V dan kapasitasnya
berkisar 40 – 70 AH (Ampere hour).
c. Kunci Kontak (Switch)
Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama yang menghubungkan
semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
d. Saklar
Saklar berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dari
baterai ke beban.
d. Sikring (fase)
Sikring adalah salah satu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk
membatasi beban arus yang berlebihan, selain itu untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat.
e. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik.
f. Flasher
Flasher berfungsi untuk mengedipkan lampu.
g. Kabel
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen lain yang terbuat dari tembaga dan diberi
isolasi supaya tidak terjadi konsleting.
h. Lampu
Lampu berfungsi sebagai alat untuk memberikan isyarat kepada
pengendara lain dengan menggunakan cahaya atau untuk penerangan.
i. Klakson
Klakson merupakan suatu komponen kelistrikan yang berfungsi sebagai
pemberi isyarat yang menggunakan suara.

9
3.4 Penjelasan Bagian-bagian Sistem Kelistrikan Body dan Fungsi Sistem Kelistrikan
Body
A. Sistem Kelistrikan Body Bagian Luar
1. Lampu besar/kepala

Gambar rangkaian sistem lampu kepala


Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk
menerangi jalan di bagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya
lampu besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam
dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak
jangkau sinar yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100
m. Ada kalanya lampu besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita
mau mendahului kendaraan yang berada di depanya.

2. Lampu jarak dan lampu belakang


Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada
pengendara yang ada di belakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam
hari bagi pengendara yang di belakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang.
Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence
light) dan yang di bagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).

Gambar rangkaian letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

10
3. Lampu Rem (brake light)
Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara
yang ada di belakang mau berhenti atau memperlambat laju kendaraan. Sehingga
pengendara yang ada di belakang tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya
benturan pada saat melakukan pengereman. Lampu rem ini diberi warna merah dan bola
lampunya mempunyai dua buah yang satu untuk lampu kota/belakang. Switch rem
terpasang pada bagian pedal, sehingga pada saat melakukan pengereman secara otomatis
lampu rem akan menyala.

Gambar rangkaian lampu rem

4. Lampu tanda belok (turn sighal light)


Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang
dipasang di bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning.
Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi
kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu
tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu
bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat
yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher pada umumnya
menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada
juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe
semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang
normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

11
Gambar rangkaian lampu tanda belok

5. Lampu hazard (hazard warning light)


Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat
keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti
atau parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu
tanda belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan
belakang kiri kanan..

Gambar lampu hazard

12
6. Lampu plat nomor

Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi plat nomor bagian belakang.
Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.

Gambar lampu plat nomor

7. Lampu mundur

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan
berwarna putih berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara lain atau orang yang
berada di belakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar)
nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi
diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

Gambar lampu mundur

13
8. Lampu kabut

Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan
lebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah
kendaraan. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar
dim). Lampu kabut tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya
dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa warna putih
atau warna kuning.

Gambar rangkaian lampu kabut

Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar lampu kepala harus pada posisi
lampu jarak dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu
kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka
arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.

14
9. Kelakson

Gambar rangkaian kelakson

Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada


pengendara lain atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.

Gambar tombol kelakson pada steer

Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energi listrik menjadi energi bunyi,
hampir setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson
angin menggunakan tekanan tiupan angin tau udara untuk menghasilkan bunyi.

15
B. Sistem Kelistrikan Body Bagian Dalam
1. Lampu ruangan (dome light)
Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan
penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari.
Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya di bagian tengah ruang penumpang
kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan
switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk
memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel
hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel
switch pada posisi DOOR.

Gambar lampu ruangan

2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).


Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk
menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan
pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat
mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light)
menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang
memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

16
3.5 Macam-macam Bola Lampu dan Titik Pengunci Dalam Mengganti Bola
Lampu
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat
dikiasifikasikan dalam beberapa cara.
1) Mengganti bola lampu
Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke
massa. Bola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai
dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan
double filament pada bola lampu single end.

Gambar Jenis bola lampu single - end


Bola lampu dipasang pada socket dengan menempatkan pin pada base cap.
 Mengganti bola lampu
Tekan bola lampu ke depan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci
pada tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keluar untuk
melepasnya.
 Memasang bola lampu
Dalam memasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara
melepasnya.

Gambar Mengganti dan Memasang bola lampu


Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset)
dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi perpasangan
lampu.

17
2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).
Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung
dengan socket terminal.

Gambar Bola lampu wigde – base

 Mengganti bola lampu


Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan.
 Memasang bola lampu
Dorong/tekan bola lampu pada lubang socket

Gambar Memasang dan melepas bola lampu

3) Bola lampu dengan ujung ganda


Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar
berikut:
 Memperbaiki / mengganti bola lampu
Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola
lampu tersebut.
 Memasang bola lampu
Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan
yang lainnya sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.
18
Gambar Bola lampu dengan ujung ganda

19
3.6 Deskripsi Kegiatan Selama Prakerin
Kegiatan selama prakerin kurang lebih 3 bulan di jalankan di kantor UPTD BLK Kab.
Kuningan kita dilatih agar supaya bisa caranya membongkar, memasang, dan
memelihara komponen mesin dengan baik kegiatan selama prakerin ialah ;

 Pembelajaran materi tentang kelistrikan mobil ( instalasi lampu rem, instalasi


lampu mundur, instalasi lampu sen, instalasi klakson pakai relay dan tidak
pakai, cara kerja motor bakar motor 4 langkah motor 2 langkah, transmisi, dan
alat ukur
 Praktek memasang kabel instalasi lampu, pengukuran jangka sorong,
membongkar dan memasang kembali transmisi mobil, membongkar dan
memasang kembali garden mobil.

(Kegiatan selama prakerin diBLK Kuningan.)

20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja di lapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kegiatan
bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi
yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas. Pada praktik kerja
Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis melaksanakan Prakerin (Praktik
Kerja Industri), penulis merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis
dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktik Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas
bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Ada pula tempat yang
disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang
belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia
Praktik Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-
masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktik Kerja
Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.
4.2 Saran – saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Selalu menjaga nama baik sekolah.
2. Berhati-hatilah dalam praktik selalu cermat dan semangat.
3. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung
tangan, helm keselamatan kerja, dan kotak P3K.

21
DAKFTAR PUSTAKA

 Jurnal prakerin 2020/ 2021

 https://googleweblight.com/sp?u=https://www.viarohidinthea.com/2014/11/sistem-
kelistrikan-bodi-pada-mobil.html?m%3D1&grqid=cxELmDPS&hl=id-ID

 https://googleweblight.com/sp?u=https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/
produk-files/kontenonline/online2008/sistemkelistrikanbodi/
materi01.html&grqid=cxELmDPS&hl=id-ID

 http://noerhasanudin.blogspot.com/2014/06/contoh-laporan-prakerin.html?m=1

 https://id.scribd.com/document/457389372/HENDI

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai