Anda di halaman 1dari 3

Renaissance dalam lingkup gereja

Oleh: Raissa Aulia (XI IIS 3)

Selama akhir abad pertengahan (tahun 1300-an) Eropa mengalami penderitaan akan
perang dan adanya wabah. Mereka mulai mempertanyakan institusi abad pertengahan yang
tidak dapat mencegah perang ataupun menghilangkan penderitaan dari wabah. Beberapa
orang mempertanyakan ajaran gereja yang mengajarkan seseorang untuk menahan suatu
penderitaan, selagi menanti balasan di surga. Sedangkan di Italia sebelah Utara, para penulis
dan seniman mulai mengekspresikan jiwa dan gaya baru yang akan merubah cara orang
Eropa memandang diri mereka sebagai manusia dan dunianya. Sejak saat itu mulai dikenalah
Abad Renaissance.

Renaissance memiliki arti ‘Rebirth’ kelahiran kembali atau menhidupkan kembali


peradaban Yunani dan Romawi klasik yang sempat mati. Renaissance dimulai di Italia Utara
atau dikenal dengan kota Florence. Ada 3 penyebab yang menjadikan Italia sebagai pelopor
Renaissance yaitu, Italia merupakan kota berkembang, kota dagang terbesar yang penuh
dengan pedagang kaya serta adanya Medici, dan warisan kuno Yunani Romawi yang dibawa
dari Constantinople. Renaissance disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, munculnya kelas
menengah baru, adanya dukungan penguasa dan bangsawan yang progresif, kemiskinan pada
abad pertengahan, jatuhnya Constantinople, penemuan mesin cetak. Pada masa Renaissance,
muncul sebuah paham humanisme dan sekularisme. Lantas, mengapa kekuasaan gereja
berkurang pada masa Renaissance? Bagaimanakah dampak dari kedua paham tersebut
terhadap gereja? Bagaimana hal itu dapat tersebar ke sepenjuru Eropa?

Humanisme adalah paham yang menjunjung tinggi martabat manusia serta


memfokuskan kepada potensi manusia dan pencapaian duniawi. Paham ini menekankan
bahwa manusia adalah individu yang bebas dalam suatu perbuatan dengan tujuan kebahagian
di dunia. Para penganut paham tersebut disebut kaum humanis. Kebanyakan orang tetap
memeluk ajaran Katolik, tapi kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Renainssance
umumnya Sekularisme. Sekularisme adalah paham yang menyatakan bahwa sebuah badan
negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Kedua paham tersebut secara
tidak langsung menentang apa yang selama ini gereja ajarkan. Pada abad pertengahan, semua
kegiatan ditujukan untuk akhirat atau berkaitan dengan ajaran Kristen, sehingga sulit bagi
masyarakat untuk mengemukakan ide di luar itu karena segalanya diatur oleh gereja. Gereja
telah meredam banyak ilmu-ilmu dan tidak mempedulikanya penemuan manusia. Contohnya,
Galileo Galilei yang dihukum pada bulan Juli 1633 karena kukuh menyatakan bahwa bumi
mengelilingi matahari, sedangkan gereja mengajarkan hal yang sebaliknya. Sementara kaum
humanis meyakini penuh kemampuan intelektual yang ada pada diri manusia dapat
membawa sebuah kesejahteraan dan kemajuan akan kehidupan yang lebih baik. Masa
Renaissance ini berhasil membuat manusia mendapatkan kebebasanya dari apa yang selama
ini selalu diatur oleh gereja. Ketika gereja mengenal Renaissance para pemimpin gereja
mulai menjadi duniawi, beberapa dari mereka tinggal di perumahan yang bagus, dan
memakai pakaian yang mahal. Ketika Renaissance pula, para pemimpin gereja mulai
memperindah kota dengan menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk seni. Bahkan para
pemimpin menjadi donatur dengan membiayai para seniman. Yang sebelumnya semua itu
bertentangan dengan ajaran gereja. Tahun 1440 Johann Gutenberg mengembangkan mesin
cetak yang mampu memproduksi buku dengan cepat dan murah sedangkan sebelumnya
percetakan memakan waktu yang lama. Hal tersebut mempermudah ide ide saat Renaissance
tersebar ke penjuru di Eropa, terutama paham humanisme dan sekuralisme. Ketika kedua
paham tersebut sampai di Eropa Utara, orang-orang mulai membahas tradisi atau cara
pengajaran gereja pada abad pertengahan. Para humanis Eropa Utara mengkritik kegagalan
dari apa yang gereja lakukan demi menginspirasi manusia untuk hidup sejalan dengan ajaran
Kristen. Kritik tersebut menghasilkan gerakan baru yaitu humanisme kristen yang
memfokuskan kepada reformasi masyarakat.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hadirnya humanisme dan sekularisme pada
zaman Renaissance merupakan dua hal berpengaruh dalam lingkup gereja. Humanisme dan
sekuralisme tersebar dengan cepat ke seluruh Eropa karena adanya perkembangan dari mesin
cetak. Kedua paham tersebut semakin menggeser peranan gereja: yang sebelumnya gereja
hanya mementingkan urusan akhirat, hingga masuknya Renaissance membuat gereja menjadi
duniawi. Karena adanya paham tersebut pula, manusia dapat bebas mengekspresikan dirinya
dan mengenal apa itu seni.
DAFTAR REFERENSI

Hapsari, Ratna dan M.Adil. 2017. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Penerbit
Erlangga.

https://en.wikipedia.org/wiki/Galileo_Galilei

http://wavekuliahonline.blogspot.co.id/2014/05/Renaissance.html

https://sites.google.com/a/polkschools.org/will-pack/assignments/world-history-online-
textbook

Anda mungkin juga menyukai